Tugas Tuton 1 PDGK4202. [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kerjakanlah Tugas Tutorial 1 ini dengan lengkap



No 1



Soal Buatlah contoh dalam penerapan materi belajar Bruner dan Piaget! Menurut Anda setelah membuat contoh di atas teori belajar siapakah yang terbaik?



Skor 30



2



Jelaskan setelah Anda memahami modul 2 Pendekatan belajar apa saja yang Anda ketahui dan menurut Anda pendekatan belajar apa yang terbaik untuk materi IPA Sd



20



3



Setelah Anda memahami Modul 3 tentang metode pembelajaran IPA Sd menurut Anda metode pembelajaran IPA apa saja yang cocok diterapkan di SD buatlah satu contoh!



25



4



Lengkapi table metode belajar pembelajaran IPA SD dengan pokok bahasan: 1. Energi dan Gaya 2. Pencernaan Makanan Tentukanlah metode belajar, proses pembelajaran dan evaluasi yang sesuai dengan pokok bahasan tersebut Pokok Bahasan 1. 2



Metode Mengajar



Proses Pembelajaran



Evaluasi Belajar



Semua jawaban diskusi dibuat secara rinci Copy paste utuh dari internet atau mengcopy dari teman, nilainya tidak di proses 



25



Nama NIM Semester Mata Kuliah Tutor



: Kurnia Rahmadian : 835044027 :8 : Pembelajaran IPA di SD : Irfan Fauzi, M. Pd.



1. Contoh dalam penerapan materi belajar Bruner dan Piaget adalah sebagai berikut: - Contoh pembelajaran IPA di SD berdasarkan teori Piaget Pembelajaran berlandaskan teori Piaget harus mempertimbangkan keadaan tiap siswa (dikatakan sebagai terpusat pada siswa) dan siswa diberikan banyak kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dari penggunaan inderanya. Berikut akan disampaikan rancangan pembelajaran secara garis besar. Konsep yang diajarkan Sub-Konsep Metode yang dipakai



: Udara mempunyai sifat-sifat tertentu dan banyak kegunaannya bagi kehidupan manusia : Udara yang bergerak mempunyai tekanan yang lebih rendah daripada udara diam. : Eksperimen.



Alat dan bahan yang digunakan:  Dua bola pingpong (tenis meja);  Benang;  kayu, kira-kira 30 cm. Cara kerja: a. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang yang ada. b. Ikatkan kedua ujung benang secara berdekatan pada kayu yang telah disediakan. sehingga tampak seperti gambar berikut.



c. Peganglah salah satu ujung kayu dan tiuplah kuat-kuat persis di tengah-tengah antara kedua bola pingpong yang tergantung. d. Amati apa yang terjadi. Kegiatan guru yang penting adalah memperhatikan pada setiap siswa apa yang mereka lakukan. Apakah mereka sudah melaksanakannya dengan benar, apakah mereka tidak mendapatkan kesulitan? Dan guru harus berbuat apa yang Piaget perbuat yaitu memberikan kesempatan anak untuk menemukan sendiri jawabannya, sedangkan guru harus selalu siap dengan alternatif jawaban bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Pada akhir pembelajaran tentunya guru mengulas kembali bagaimana siswa dapat menemukan jawaban yang diinginkan.



-



Contoh pembelajaran IPA di SD berdasarkan teori Bruner 1)



Kelas Tujuan Umum



: :



III siswa mengenali bagian-bagian tumbuhan dan mampu mengelompokkan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri dan kegunaannya dengan pengamatan dan penafsiran



Topik Tumbuhan mempunyai bagian-bagian tertentu. Cara Pelaksanaan a. Ambillah satu tanaman yang lengkap, terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga. b. Berilah kesempatan kepada siswa untuk mengamati. kemudian berilah pertanyaan seperti berikut: Menurut kalian, bagaimana akar dapat berfungsi bagi tumbuhan? c. Terima seluruh ide atau tanggapan siswa. Berilah kesempatan kepada siswa mengajukan dan menguji idenya sendiri. d. Berilah pertanyaan yang lain untuk menanyakan bagian tumbuhan yang lainnya. Selanjutnya perhatikan gambar di bawah ini.



2)



Kelas Tujuan Umum



: :



Topik



:



Alat dan Bahan



:



IV Siswa memahami susunan, sifat dan kegunaan udara dengan melakukan percobaan dan menafsirkan informasi. Udara diperlukan bagi pembakaran. a. b. c. d. e.



Gelas kecil Gelas besar stoples kira-kira berukuran 2 liter lilin pendek 3 buah korek api



Cara Pelaksanaan: a. Sebelum memperbolehkan siswa untuk melakukan percobaan. Berilah pertanyaan seperti: Apa yang akan terjadi apabila lilin yang menyala ditutup dengan gelas? Bagaimana kemungkinan yang akan terjadi apabila tiga lilin yang menyala ditutup dengan penutup yang berbeda besarnya? b. Berilah kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan idenya (sebagai hipotesis) dan kemudian mengujinya melalui percobaan. c. Setelah selesai melakukan percobaan, berilah pertanyaan scpcrti: - Apakah hasil percobaan sesuai dengan perkiraan semula?



- Mengapa diperlukan waktu yang bersamaan saat menutup ketiga lilin? Menurut saya setelah membuat contoh di atas teori belajar yang terbaik adalah teori Bruner karena Model pembelajaran ini mempunyai banyak manfaatnya, antara lain bahwa pembelajar (siswa) akan mudah mengingatnya apabila informasi tersebut didapatkan sendiri, bukan merupakan informasi perolehan. Manfaat lainnya adalah apabila pembelajar telah memperoleh informasi, maka dia akan mengingat lebih lama, dan masih banyak lagi manfaat yang lainnya. Dalam penerapan model ini guru mungkin terganggu dengan kebisingan dan keributan siswa. 2. Pendekatan belajar yang saya ketahui adalah sebagai berikut: a. Pendekatan Lingkungan Pendekatan lingkungan adalah mengajarkan IPA dengan cara pandang bahwa mengembangkan kebiasaan siswa menggunakan dan memperlakukan lingkungan secara bijaksana dengan memahami faktor politis, ekonomis, sosial-budaya, ekologis yang mempengaruhi manusia dalam dan memperlakukan lingkungan tersebut. Kebiasaan siswa tersebut dibangun melalui pemahaman siswa terhadap lingkungan itu sendiri. Pada pendekatan ini. pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, untuk mengembangkan sikap dan perilaku peduli dan mencintai lingkungan, dan untuk mengembangkan keterampilan meneliti lingkungan. b. Pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat IPA merumuskan penjelasan untuk mengamati lingkungan. Teknologi, yang merupakan penerapan dari pengetahuan. merumuskan pemecahan permasalahan yang terkait dengan adaptasi manusia terhadap lingkungan, Masyarakat merupakan lingkungan manusia tempat terjadinya kegiatan IPA. kegiatan ilmiah, dan kegiatan teknologi. Pengetahuan yang dikembangkan melalui IPA memberi sumbangan terhadap perkembangan teknologi baru. Teknologi baru tersebut akan mempengaruhi kegiatan ilmiah dan penentuan permasalahan yang diteliti serta cara yang digunakan untuk memecahkan permasalahan. Pengetahuan yang dihasilkan IPA dan proses yang digunakan ilmuwan mempengaruhi pandangan hidup manusia, cara berpikir manusia, dan lingkungan hidup secara umum. c. Pendekatan Faktual Menurut Funk dkk. (1979), pendekatan faktual adalah merupakan suatu cara mengajarkan IPA dengan menyampaikan hasil-hasil penemuan IPA kepada siswa di mana pada akhir suatu instruksional siswa akan memperoleh informasi tentang hal-hal penting tentang IPA. Metode yang paling efisien untuk menindaklanjuti pendekatan ini adalah dengan membaca, menyampaikan pendapat ahli dari buku. demonstrasi. latihan (drill), dan memberikan tes. d. Pendekatan Konseptual Menurut Funk dkk. (1979). apabila menyodorkan fakta memberikan pandangan terhadap IPA agak sempit dan hasil pembelajarannya tidak dapat diingat terlalu lama, mungkin mengajarkan konsep diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik. Konsep adalah suatu pendapat yang merupakan rangkaian dari fakta-fakta. Agar dapat memahami suatu konsep, suatu pembelajaran memerlukan objek yang konkret, eksplorasi, mendapatkan fakta, dan melakukan manipulasi atau- pemrosesan pendapat secara mental. Pendekatan konseptual menyajikan ilustrasi yang lebih konkret daripada pendekatan faktual. Pendekatan konseptual memungkinkan siswa untuk mengorganisasikan fakta ke dalam suatu model atau penjelaan tentang sifat alam semesta. Pendekatan ini menekankan pada penyampaian produk atau hasil IPA tidak mengajarkan tentang proses bagaimana produk tersebut dihasilkan.



e. Pendekatan Pemecahan Masalah Herawati Susilo (1998) mengutip pendapat Meyer (1987) bahwa pendekatan pemecahan masalah (force field approach) merupakan suatu pendekatan yang penting. Setiap masalah memiliki suatu daya positif atau daya pendorong yang cenderung menuju ke arah perubahan yang positif untuk memperbaiki suatu kondisi atau keadaan. Namun di lain pihak terdapat pula daya pikir negatif atau penghambat yang berupaya untuk mempertahankan permasalahan tersebut. Oleh sebab itu dalam pemecahan masalah perlu dilakukan identifikasi daya pendorong positif yang dapat digunakan dan identifikasi daya penghambat untuk diminimalkan pengaruhnya. Menurut buku Unesco (1986). dalam penggunaan pendekatan pemecahan masalah dapat diterapkan berbagai metode yang bertolak dari suatu permasalahan. Guru dapat merumuskan dan mendemonstrasikan penyelesaian suatu masalah, kemudian meminta siswa menerapkan prinsip pemecahan masalah tersebut untuk memecahkan permasalahan yang serupa. f.



Pendekatan Nilai Pendekatan nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan menggunakan pandangan suatu nilai, misalkan terkait moral/etika, yang bersifat universal, nilai yang terkait dengan kepercayaan/agama, atau nilai yang terkait dengan politik, sosial, budaya suatu negara atau daerah. Pada akhir instruksional, siswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan perilaku tentang nilai yang menyangkut keselarasan, keserasian, dan keseimbangan lingkungan dan alam semesta; ideal atau kesempurnaan yang dicita-cita yang terkait hidup dan kehidupan; baik dan buruk bagi kehidupan dan alam; keuntungan/ manfaat dan kerugian bagi manusia, lingkungan, dan alam semesta, negatif dan positif bagi manusia secara jasmani dan rohani serta sosial dan spiritual, dan sebagainya. Pendekatan ini menekankan pada penyampaian produk atau hasil IPA dan penjelasan tentang proses IPA serta perilaku yang diharapkan yang terkait produk dan proses tersebut, namun tidak mengajarkan secara langsung tentang proses bagaimana produk tersebut dihasilkan.



g. Pendekatan Inkuiri Inkuiri ditandai dengan adanya pencarian jawaban melalui serangkaian kegiatan intelektual. Secara umum urutan kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan, mendiskusikan, membuat hipotes, menganalisis, menafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum yang dipelajari (Herawati Susilo, 1998). Dengan demikian, disusun teori atau pengertian untuk diuji melalui analisis rasional, penggalian sehingga mendapatkan suatu penemuan, atau dengan eksperimen. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan sifat ingin tahu, imajinasi, kemampuan berpikir, sikap, dan keterampilan proses. Siswa perlu dimotivasi untuk menemukan kemungkinan atau cara baru dalam menghadapi permasalahan yang harus dipecahkan. h. Pendekatan Keterampilan Proses Menurut Funk dkk. (1979), pendekatan keterampilan proses adalah cara mengajarkan IPA dengan mengajarkan berbagai keterampilan proses yang biasa digunakan para ilmuwan dalam mendapatkan atau memformulasikan hasil IPA. Pendekatan ini lebih melibatkan siswa dengan materi konkret dan bekerja ilmiah. Keterampilan proses yang umum diajarkan adalah mengorservasi, mengukur, menentukan variabel, memformulasi hipotesis, mengamati, menyampaikan hasil pengamatan, dan menyimpulkan serta melakukan percobaan/penelitian. Pendekatan keterampilan proses dibahas pada model tersendiri. i.



Pendekatan Sejarah Pendekatan sejarah adalah cara mengajarkan IPA dengan menyajikan berbagai penemuan yang dihasilkan oleh para ilmuwan/ahli IPA dan tentang perkembangan temuan-temuan tersebut dikaitkan dengan ilmu IPA sendiri. Metode yang umum digunakan untuk pendekatan ini adalah dengan membaca buku teks atau menjelaskan. Siswa diajak untuk membaca atau mendengarkan informasi



temuan-temuan IPA bukan untuk melakukan suatu kegiatan. Scpcrti halnya pendekatan faktuan dan pendekatan konseptual, pendekatan ini lebih menekankan penyampaian produk atau hasil IPA, sedikit menjelaskan proses mendapatkan temuan tersebut, namun tidak banyak-banyak melibatkan siswa dengan bagaimana proses konkret yang dilaluinya. Menurut saya pendekatan belajar apa yang terbaik untuk materi IPA Sd adalah Pendekatan Inkuiri. Alasan menggunakan pendekatan inkuiri adalah membangkitkan rasa ingin tahu siswa, melibatkan siswa dalam kegiatan yang memerlukan keterampilan kognitif tingkat tinggi. memberikan pengalaman konkret bagi siswa, membantu siswa mengembangkan keterampilan proses (keterampilan penting dalam melakukan kegiatan IPA). 3. Metode yang cocok diterapkan di SD adalah sebagai berikut: a. Metode penugasan b. Metode diskusi c. Metode tanya jawab d. Metode latihan e. Metode ceramah f. Metode studi lapangan g. Metode demonstrasi Contoh Metode Tanya Jawab Persiapan 1) menentukan topik 2) merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK) 3) menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK tertentu 4) mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa Pelaksanaan 1) Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK) 2) Mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain) 3) Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi 4) Guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas 5) Guru harus memberikan waktu yang cukup untukmemikirkan jawabannya, sehingga dapat merumuskan secara sistematis 6) Tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan dalam suasana yang tegang dan penuh persaingan yang tak sehat di antara parasiswa 7) Pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas, guru perlu menggugah siswa yang pemalu atau pendiam, sedangkan siswa yang pandai dan berani menjawab  perlu  dikendalikan untuk memberi kesempatan pada yang lain 8) Guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah saja 9) Pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan mengungkapkan kembali pengetahuan yang dikuasai, dan pertanyaan yang meminta pendapat, perasaan, sikap, serta pertanyaan yang hanya mengungkapkan fakta-fakta saja.



4. Metode belajar, proses pembelajaran dan evaluasi yang sesuai dengan pokok bahasan adalah sebagai berikut: Metode Proses Pembelajaran Evaluasi Belajar Pokok Bahasan Mengajar 1. Energi dan Gaya Siswa di berikan tugas dan Menjawab bersamaPenugasan dikerjakan berkelompok sama dan memberikan penilaian 2. Pencernaan Tanya Jawab Memberikan pertanyaan dan siswa Mengoreksi setiap Makanan menjawab pertanyaa jawaban siswa dan memberikan penjelasan di setiap pertanyaan