Tyasa Putri R - Resume Akmen 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Tyasa Putri Ramadani NIM : 041911535049



RESUME AKUNTANSI MANAJEMEN BASIC MANAGERIAL ACCOUNTING CONCEPTS



 Cost (Biaya), Objek Biaya, dan Metode Pembebanan Biaya Cost (Biaya) Biaya adalah uang tunai atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan dapat memberikan manfaat saat ini atau masa depan bagi organisasi, diukur dalam unit moneter. Dikatakan setara dengan uang tunai karena sumber nontunai dapat ditukar dengan barang atau jasa yang dibutuhkan, misalnya, untuk menukar peralatan dengan bahan yang digunakan untuk produksi. Objek Biaya Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entitas yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun seperti Produk, pelanggan, departemen, proyek aktivitas dan lain sebagainya. Metode pembebanan biaya Pembebanan biaya adalah penentuan biaya yang akan dikonsumsi oleh objekbiaya, ada tiga metode pembebanan biaya yaitu : 1.



Penelusuran Langsung (Direct Tracing) Penelusuran langsung adalah proses identifikasi dan pembebanan biaya pada obyek biaya yang secara spesifik atau fisik berhubungan dengan obyek biaya.



2.



Penelusuran Pemicu (Driver tracing)



3.



Pendorong/ penggerak adalah faktor yang menyebabkan perubahan pada penggunaan kegiatan, biaya dan pendapatan. Penelusuran pendorong/ penggerak adalah penggunaan pendorong/ penggerak untuk membebankan biaya-biaya pada obyek biaya. Alokasi (Allocation) Biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya karena tidak ada hubungan penyebab antara biaya dan obyek biaya. Pembebanan biaya tidak langsung ke obyek biaya disebut Alokasi Biaya. Karena tidak ada hubungan



penyebab antara biaya dan obyek biaya maka pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan hubungan dekat atau beberapa asumsi. 



Klasifikasi biaya Berdasarkan perilaku Perilaku biaya menggambarkan pola variasi aktivitas terhadap perubahan biaya. berdasarkan perilakunya biaya dapat diklasifikasikan antara lain:  Biaya variabel (Variable cost).







Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengantingkat perubahan aktivitas. Biaya tetap (Fixed Cost).







Biaya tetap adalah adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh tingkat aktivitas dalam kisaran tertentu. Biaya campuran (mixed Cost). Biaya Campuran adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya variable dan sekaligus biaya tetap.



 Biaya Produk, Biaya Jasa, dan Menghitung Biaya Utama (Prime Cost) Output dari suatu perusahaan merupakan salah satu obyek biaya yang paling penting. Ada dua tipe output yaitu produk dan jasa. a.



Produk



Produk adalah komoditas yang dihasilkan dengan mengolah (mentah) bahan dengan menggunakan sumber daya manufaktur manual dan tidak langsung (seperti mesin, bangunan pabrik, dll.). Contoh output berupa produk misalnya adalah makanan, baju, dan mebel. b. Jasa Jasa adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan (pelanggan), atau aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas yang disediakan oleh perusahaan. Contohoutput berupa jasa adalah jasa rental mobil, jasa asuransi, dsb  Menyediakan Informasi Biaya Akuntan manajerial harus menentukan tipe dari informasi akuntansi manajerial untuk dapat menjelaskan kepada pihak manajer cara menghitung, cara mengolah informasi tersebut, dan kapan dan kepada siapa perlu diberikan informasi tersebut. Akuntan manajerial memiliki kebebasan untuk memilih cara apa yang dapat memberikan analisis terbaik bagi pengambilan keputusan. Tetapi, akuntan manajerial tetap harus mengikuti peraturan pelaporan yang spesifik, misalnya sesuai dengan prinsip akuntansi umum.



 Menentukan Biaya Produk  Biaya Produk (Product Costs) Biaya produk atau biaya manufaktur adalah segala biaya, baik langsung maupun tidak langsung, yang digunakan untuk memproduksi produk pada perusahaan manufaktur atau segala biaya yang digunakan untuk mendapatkan dan persiapan untuk menjual produk pada perusahaan dagang. Biaya produk diklasifikasikan ke dalam 3 elemen, yaitu: 1. Bahan Baku Langsung (Direct Materials) 2. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor) 3. Manufacturing Overhead Beberapa formula dalam penghitungan biaya produk: Total Product Cost = Direct Materials + Direct Labor + Manufacturing Overhead Prime Costs = Direct Materials + Direct Labor Conversion Cost = Direct Labor + Manufacturing Overhead Per/unit Product Cost =



Total Product Cost Number of Units Produced



 Biaya Periode (Periode Cost) Adalah seluruh biaya selain dari biaya produksi. Ketika suatu produk telah menjadi barang jadi (finished good), tidak ada biaya produksi lagi yang melekat padanya. Biaya yang berhubungan dengan penyimpanan, penjualan, pengiriman dari produk tersebut bukanlah biaya produk, melainkan biaya periode (period costs). 1. Biaya Penjualan (Selling Costs) 2. Biaya Administratif (Administrative Cost)  Menyiapkan Laporan Laba/Rugi Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)  Harga pokok produksi adalah jumlah biaya produksi yang melekat pada persediaan barang jadi sebelum barang tersebut laku dijual. 



Menghitung Bahan Baku Langsung yang Digunakan dalam Produksi Fungsi utama menghitung bahan baku langsung yang digunakan dalam produksi adalah sebagai angka pertama dalam menghitung harga pokok produksi.







Setelah menghitung bahan baku yang digunakan dalam produksi, tenaga kerja langsung dan menufacturing overhead bisa ditambahkan pada total biaya produksi untuk satu periode.



 Menghitung Harga Pokok Produksi (COGM) Fungsi utama dalam menghitung harga pokok produksi adalah sebagai pelaporan keuangan eksternal.  Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) Harga pokok penjualan mewakilkan besar biaya dari seluruh barang yang terjual dalam satu periode tersebut. 



Menghitung Harga Pokok Penjualan Penggunaan utama laporan harga pokok penjualan adalah untuk pelaporan keuangan eksternal. Laporan harga pokok penjualan merupakan masukan penting untuk laporan laba rugi. Persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi penting karena merupakan asset dan muncul pada neraca sebagai asset lancar.







Menghitung Persentasi dari Pendapatan Penjualan dan Menyiapkan Laporan Laba/Rugi pada Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Jasa Laporan Laba Rugi: Perusahaan Manufaktur Poin utama dalam laporan laba rugi adalah semua pendapatan penjualan dan beban-beban yang melekat pada periode waktu tersebut muncul pada laporan laba rugi. Mempersiapkan Laporan Laba Rugi untuk Perusahaan Manufaktur



Tujuan utama laporan laba rugi adalah untuk pelaporan keuangan eksternal. Investor dan pihak luar menggunakannya untuk menentukan status keuangan perusahaan. Persediaan akhir bahan mentah, pekerjaan dalam penyelesaian, dan barang jadi penting karena semuanya adalah aset dan ditampilkan sebagai aset lancar di neraca. Harga pokok penjualan adalah biaya yang ditunjukkan pada laporan laba rugi. Biaya penjualan dan manajemen adalah biaya periode dan juga ditampilkan sebagai biaya dalam laporan laba rugi. Mempersiapkan Laporan Laba Rugi untuk Perusahaan Jasa Pada perusahaan jasa, tidak ada produk untuk dibeli (seperti pada perusahaan ritel) atau produk untuk diproduksi (seperti pada perusahaan manufaktur). Sehingga, tidak



ada persediaan (awal maupun akhir), tidak ada harga pokok penjualan (COGS) atau gross margin pada laporan laba/rugi-perusahaan jasa. Seluruh biaya dalam menyediakan jasa muncul bersama dengan operating expenses pada laporan laba/rugi. 



Menghitung Persentase Sales Revenue pada Setiap Elemen dalam Laporan Laba/Rugi Menghitung persentase pendapatan dapat memberi tahu manajer ukuran relatif setiap item di tabel pendapatan relatif terhadap penjualan. Perhitungan ini juga dapat membandingkan periode akuntansi dengan perusahaan lain di industri yang sama. Operating income merupakan kunci utama pada laporan laba/rugi, yaitu jumlah yang benar-benar didapatkan oleh perusahaan. Dengan menghitung persentasenya, perusahaan dapat memperoleh informasi yang penting mengenai profitabilitas relatif perusahaan. Operating income = Gross Margin – Selling & Administrative Expense