Ukl Upl Ali Saleh Lengkap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FORMULIR UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL UPL)



PETERNAKAN AYAM PEDAGING CLOSE HOUSE



UD. BAROKAH DESA CENDANA KEC. KUTASARI KAB. PURBALINGGA



1



Desa Cendana RT. 06 RW. 03 Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga e-mail : [email protected]



2



KATA PENGANTAR Formulir Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah yang terletak di Desa Cendana RT. 06 RW. 03 Kec. Kutasari disusun untuk memenuhi ketentuan perundangan di bidang lingkungan hidup. Formulir



tersebut



kegiatan/usaha



disusun



sebagai



pedoman



pemrakarsa



dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan



lingkungan pada kegiatan/usaha yang akan dilaksanakan dalam rangka meminimalkan dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif yang mungkin timbul akibat usaha dan/atau kegiatan yang dilaksanakan. Penyusunan Formulir UKL-UPL mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan formulir UKL-UPL ini. Kami berharap semoga formulir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya dalam upaya melestarikan fungsi lingkungan hidup demi kepentingan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Purbalingga,



April 2017



Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah Desa Cendana Kec. Kutasari Kab. Purbalingga



Ali Saleh Pimpinan



1



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL PERNYATAAN PELAKSANA KATA PENGANTAR………………………………………………...........



i



DAFTAR ISI………………………………………………………….......... DAFTAR TABEL…...…………….………………………………….......... DAFTAR



ii iii iv



GAMBAR................................................................................ DAFTAR



v



LAMPIRAN............................................................................. BAB I PENDAHULUAN……….…………………………………….... A. Latar Belakang .... ………………………….



1 1



………………. B. Maksud,



Tujuan



dan



………….................. C. Dasar BAB II



Kegunaan Hukum



…….



2



..



3



…………………………………………....... URAIAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN A. Identitas



7 7



Pemrakarsa .......... ........................................... B. Rencana Usaha dan/atau



7



Kegiatan ........................…..... Nama Kegiatan..……………….………….



7



1.



……………….. 2. Lokasi



Kegiatan



……..….……….............…..



8



……………. 3. Skala Usaha / Kegiatan …….....……….........



11



…………… D. Garis



Usaha.



30



BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN, UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL) ....... A. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan…………….



40



Besar



Komponen



Rencana



……...........……



….... B. Bentuk C.



Upaya



Hidup............... Bentuk Upaya



Pengelolaan Pemantauan



40



Lingkungan



50



Lingkungan



58



Hidup................ 2



D.



Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan



65



Hidup.. BAB IV. JUMLAH DAN IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN……….......



82



DAFTAR PUSTAKA..................……………………………....



83



LAMPIRAN



DAFTAR TABEL Halaman



Tabel



Tabel



Tabel Tabel Tabel



Tabel



1.



2.



3. 4. 5.



6.



Penggunaan Lahan Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah Desa Cendana Kec Kutasari Purbalingga …............................................. Sumber Daya Manusia Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah Desa Cendana Kec. Purbalingga ....................................................... ......... Bahan Pakan Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah ........………………............. Sarana dan Prasarana Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah ........ ………….……. Penggunaan Energi Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah Desa Cendana Kec. Purbalingga ....................................................... ......... Komponen Rencana Usaha yang diperkirakan menimbulkan dampak terhadap lingkungan............... Pengaruh Gas Amoniak pada Manusia dan Ternak..



12



14



15 23



28 38



Tabel



7.



Tabel



8.



Identifikasi Dampak yang diperkirakan akan terjadi....



46



Tabel



9.



Matrik Upaya Hidup............



50



Pengelolaan



Lingkungan



41



3



Tabel



10. Matrik Upaya Hidup...........



Pemantauan



Lingkungan



59



Tabel



11. Matrik UKL-UPL Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah Desa Cendana Kec. Kutasari ........................................................... .



66



DAFTAR GAMBAR Halama n Gamba 1. Lokasi Kegiatan dalam Kabupaten Purbalingga........... r Gamba 2. Lokasi Kegiatan dalam Kecamatan Kutasari……........ r Gamba 3. Struktur Organisasi ...................................................... r Gamba 4. Bagan Neraca Penggunaan Air ................................... r Gamba 5. Skema Pengelolaan Air Limbah ................................. r Gamba 6 Diagram Air Uraian Rencana Kegiatan ....................... r



9 10 13 24 25 33



4



DAFTAR LAMPIRAN Lampira n Lampira n



1. Site Plan/Rencana Lokasi Pembangunan Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah 2. Denah Lokasi Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah



Lampira n



3. KTP Penanggungjawab UKL-UPL dan KTP Direktur UD. Barokah



Lampira n



4. Surat Pernyataan Kerjasama Pengelolaan Limbah



Lampira n



5. Struktur Organisasi Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah



Lampira n



6. Hasil Pemeriksaan Kualitas air permukaan dan air sumur



Lampira n



7. NPWP UD. Barokah Purbalingga



Lampira



8. Izin Lokasi



n Lampira



9. Akta Pendirian UD. Barokah



n Lampira 10 Site plan dan rekomendasi BKPRD n



. 5



Lampira 10 Sertifikat Hak Milik n . Lampira 11 Saran dan Masukan Tim Teknis Pengarah Dokumen UKL-UPL Kabupaten Purbalingga n .



SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Alamat Jabatan



: Ali Saleh : Desa Cendana RT. 06 RW. 03 Kec. Kutasari Kab. Purbalingga : Pimpinan



Selaku penanggung jawab dari : Nama Perusahaan Lokasi Kegiatan Nama Usaha/Kegiatan



: UD. Barokah : Desa Cendana RT. 06 RW. 03 Kec. Kutasari Kab. Purbalingga Jawa Tengah : Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah



Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Formulir UKL – UPL yang kami susun adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Kami akan melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) kegiatan peternakan ayam pedaging close house UD. Barokah yang tercantum dalam Bab III, dan bersedia melaporkan hasilnya kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga, secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali, terhitung sejak tanggal ditandatanganinya pernyataan ini. 3. Terhadap kegiatan usaha kami dapat dilakukan pengawasan oleh petugas yang memiliki Surat Tugas dari pejabat yang berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6



4. Bila kami terbukti mencemari lingkungan dan/atau tidak melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL – UPL) sebagaimana dimaksud diatas, kami bertanggung jawab dan bersedia dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bersedia menanggung semua kerugian serta segala resiko yang ditimbulkan oleh kegiatan kami. 5. Kami bersedia memperbaharui Formulir Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL – UPL) ini apabila terjadi perubahan kapasitas dalam kegiatan operasi, perubahan pengelolaan lingkungan hidup maupun penambahan kegiatan fisik bangunan. Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.



Purbalingga,



April 2017



Penanggungjawab UKL – UPL Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. BAROKAH Materai Rp.6.000,-



ALI SALEH Pimpinan



7



BAB



I



PENDAHULUAN



A.



LATAR BELAKANG Berdasarkan Pengendalian kegiatan



Undang-undang dan



dan/atau



No.



32



Tahun



Perlindungan



Lingkungan



usaha



dilakukan



yang



2009



Tentang



Hdup,



setiap



dipastikan



akan



menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik positip maupun negatif. Dalam rangka pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan dan/atau usaha diperlukan adanya pengelolaan dan pemantauan



lingkungan



hidup.



Prinsip



pengelolaan



dan



pemantauan lingkungan hidup kegiatan dan/atau usaha adalah meningkatkan dan mengembangkan dampak positif yang akan terjadi serta mengurangi dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi. Salah



satu



kegiatan



dan/atau



usaha



yang



berpotensi



menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup sekitar adalah kegiatan Peternakan Ayam Pedaging Close House. Sehubungan hal tersebut UD. Barokah Desa Cendana Kec. Kutasari sebuah perusahaan Peternakan Ayam Pedaging Close House yang berlokasi di Desa Cendana RT. 06 RW. 03 Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga melakukan studi kelayakan lingkungan dengan menyusun formulir Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). Penyusunan formulir UKL-UPL Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah dengan jumlah populasi 90.000 ekor dengan berpedoman Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup



1



dan Perbub Nomor : 49 tahun 2005 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Keg dan/atau yang Wajib dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan



Lingkungan



Hidup



dan



Upaya



Pemantauan



Lingkungan Hidup. B. MAKSUD, TUJUAN DAN KEGUNAAN 1. Maksud Maksud



disusunnya



formulir



UKL-UPL



Peternakan



Ayam



Pedaging Close House House UD. Barokah adalah sebagai pedoman bagi pemrakarsa atau penanggung jawab kegiatan dan/atau usaha dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan



hidup



sehingga



akan



dapat



mengembangkan



dampak positif dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul di lingkungan sekitar kegiatan dan/atau usaha. 2. Tujuan Tujuan disusunnya formulir UKL-UPL Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah ini adalah : a.



Mengidentifikasi kegiatan dan/atau usaha Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah yang diperkirakan berpotensi



menimbulkan



dampak



terhadap



lingkungan



sekitar. b.



Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang diperkirakan terkena dampak akibat kegiatan dan/atau usaha Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah.



c.



Sebagai acuan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan



hidup



pada



operasional



Peternakan



Ayam



Pedaging Close House UD. Barokah. d.



Sebagai instrumen pengikat bagi pihak Perusahaan untuk melakukan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.



3. Kegunaan



2



Kegunaan formulir UKL-UPL Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah: a. Bagi Pemerintah 



Sebagai



bahan



untuk



melaksanakan



koordinasi



pengelolaan lingkungan hidup. 



Sebagai bahan untuk membantu semua pihak dalam menciptakan kualitas lingkungan yang baik.







Sebagai



bahan



pertimbangan



untuk



membuat



keputusan. b. Bagi Masyarakat Sebagai



bahan



atau



pedoman



untuk



membantu



menciptakan kualitas lingkungan yang baik dan membantu dalam upaya pemantauan lingkungan. c.



Bagi Penanggungjawab Kegiatan 



Sebagai



panduan



bagi



pemrakarsa/penanggungjawab



kegiatan dalam menangani dampak yang mungkin timbul akibat operasional peternakan ayam system close house UD. Barokah di Desa Cendana Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. 



Mewujudkan peternakan ayam system close house UD. Barokah



Desa



Cendana



Kec.



Kutasari



sebagai



kegiatan/usaha yang berwawasan lingkungan hidup. 



Sebagai



instrumen



pemrakarsa/penanggungjawab



pengikat kegiatan



bagi untuk



melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. C.



DASAR HUKUM



3



Penyusunan



formulir



UKL-UPL



Peternakan



Ayam



Pedaging Close House UD. Barokah Desa Cendana Kec. Kutasari ini dilandasi beberapa peraturan perundangan antara lain: 1.



Undang-undang



Nomor



10



Tahun



1950



tentang



Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan – Peraturan Negara Tahun 1950 Hal 86-92); 2.



Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);



3.



Undang-undang



Nomor



5



Tahun



1990



tentang



Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 4.



Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4279);



5.



Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 132);



6.



Undang-undang



Nomor



26



Tahun



2007



tentang



Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4725); 7.



Undang-undang



Nomor



18



Tahun



2008



tentang



Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4851); 8.



Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik 4



Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5052); 9.



Undang-undang



Nomor



32



Tahun



2009



tentang



Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara



Republik



Indonesia



Tahun



2009



Nomor



140,



Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5059); 10.



Undang-undang



Nomor



36



Tahun



2009



tentang



Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063); 11.



Undang-undang



Nomor



23



Tahun



2014



tentang



Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844); 12.



Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang



Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3838); 13.



Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang



Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3853); 14.



Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang



Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4161); 15.



Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 Tentang



Irigasi (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4624); 16.



Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin



Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);



5



17.



Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No. 112



Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan Kegiatan Domestik; 18.



Peraturan



Menteri



416/Men.kes/Per/IX/1990



Kesehatan tentang



RI



No.



Syarat-syarat



dan



Pengawasan Kualitas Air; 19.



Peraturan



Menteri



Kesehatan



RI



No.



492/Men.kes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum; 20.



Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05



Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang



Wajib



Dilengkapi



Analisa



Mengenai



Dampak



Lingkungan



Republik



Lingkungan; 21.



Peraturan



Menteri



Negara



Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha/Kegiatan



Yang



Wajib



Memiliki



Analisis



Mengenai



Dampak Lingkungan Hidup; 22.



Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014



tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas; 23.



Peraturan



Menteri



Pertanian



RI



Nomor



40/Permentan/OT.140/7/2011 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembibitan Ayam Ras yang Baik; 24.



Peraturan



Menteri



Pertanian



RI



Nomor



31/Permentan/OT.140/2/2014 Tahun 2014 tentang Pedoman Budi Daya Ayam Pedaging dan Ayam Petelur yang Baik; 25.



Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48



Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan; 26.



Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor



829/Menkes/SK/VII/1999



Tentang



Persyaratan



Kesehatan



Perusahaan; 27.



Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah



Nomor 1 tahun 1990 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Tahun (Lembaran 6



Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Tahun 1990 Nomor 9); 28.



Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah nomor 5 tahun



2007 tentang Pengendalian Lingkungan Hidup di Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Propinsi Jawa Tengah Tahun 2007 Nomor 5 Seri E Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 4); 29.



Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah nomor 05 tahun



2012 tentang Perubaan atas Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Tahun 2012); 30.



Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2001



Tentang Baku Mutu Udara Ambien Propinsi Jawa Tengah; 31.



Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12



Tahun 2010 Tentang Air Tanah; 32.



Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 5



Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Purbalingga Tahun 2011 – 2031; 33.



Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor



02



Tahun 2014 Tentang Pedoman Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 34.



Perbub Nomor : 49 tahun 2005 tentang Jenis Rencana



Usaha dan/atau Keg dan/atau yang Wajib dilengkapi dengan Upaya



Pengelolaan



Lingkungan



Hidup



dan



Upaya



Pemantauan Lingkungan Hidup



BAB II



7



URAIAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN



A. IDENTITAS PEMRAKARSA 1. Nama Perusahaan



: Peternakan Ayam Pedaging



2. Alamat kantor



Close House UD. Barokah : Jl. Raya Desa Cendana RT. 06



perusahaan



RW.03 Kec.



Kutasari



Kabupaten



3. Jenis usaha / kegiatan



Purbalingga : Peternakan Ayam Pedaging Close



4. Nama Pimpinan



House : Ali Saleh



5. Kewarganegaraan



: WNI



6. Alamat Pimpinan



: Desa Cendana RT. 06 RW. 03 Kec. Kutasari Kabupaten Purbalingga



7. Nama Penanggung



: Ali Saleh



Jawab dan Jabatan 8. Alamat Penanggung



Pimpinan : Desa Cendana RT. 06 RW. 03 Kec.



Jawab 9. Jenis Perusahaan 10. Status Investasi 11. Alamat Perusahaan



Kutasari Kab. Purbalingga : UD : PMDN/Perorangan : Desa Cendana RT. 06 RW. 03 Kecamatan



12. Skala Usaha



Kutasari



Kabupaten



Purbalingga Provinsi Jawa Tengah. : 90.000 ekor.



B. RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN. 1. Nama Kegiatan. Nama Rencana Usaha dan/atau kegiatan adalah Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah yang bergerak di bidang peternakan ayam pedaging yang memproduksi ayam



8



pedaging untuk dipasarkan ke konsumen, utamanya ke Kab. Purbalingga dan kabupaten-kabupaten di sekitarnya. 2. Lokasi Kegiatan Lokasi Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah Desa Cendana Kec. Kutasari berada di Jl. Raya Cendana Desa Cendana



RT.



06



RW.



03



Kecamatan



Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah.



Kutasari



Kabupaten



Secara administrasi Desa



Cendana berbatasan dengan: - Sebelah Utara : Desa Karangjengkol - Sebelah Timur : Desa Candiwulan - Sebelah Selatan



: Desa Limbangan



- Sebelah Barat : Kab. Banyumas Lokasi peternakan ayam pedaging close house UD. Barokah berbatasan dengan: - Sebelah Utara : Soleh. - Sebelah Timur : Kali Pong. - Sebelah Selatan



: Kuat.



- Sebelah Barat : Jalan Desa Cendana. Sedangkan lokasi rencana kegiatan dan/atau kegiatan dapat dilihat pada Peta sebagai berikut :



9



Gambar 1 Lokasi Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah dalam peta Kab. Purbalingga



UD. Barokah



10



UD. Barokah



Gambar 2 Lokasi Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah dalam peta Kecamatan Kutasari



UD. Barokah



C. SKALA BESARAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN. Berdasarkan anggaran dasar, UD. Barokah memiliki modal dasar perusahaan sebesar Rp. 850.000.000,UD. Barokah (delapan ratus lima puluh 11



juta rupiah) yang semuanya merupakan modal sendiri, dengan kapasitas produksi



90.000 ekor.



yang digunakan adalah 2.300 m2.



Sedangkan luas lokasi usaha Berdasarkan besarnya modal



investasi yang dimiliki perusahaan, kapasitas produksi, dan luas lokasi usaha maka UD. Barokah menyusun Formulir UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup). pada



Peraturan



Penyusunan Formulir UKL-UPL berdasarkan



Menteri



Negara



Lingkungan



Hidup



Republik



Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup dan Perbub Nomor : 49 tahun 2005 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Keg dan/atau yang Wajib dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.



Dokumen ini sebagai alat



untuk menjadi arahan dan dasar dalam melakukan proses kegiatan



12



peternakan ayam pedaging sehingga menghasilkan daging yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. 1. Lahan. UD. Barokah terletak di Desa Cendana RT. 06 RW. 03 Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga dengan luas lahan 2.300 m 2. Luas keseluruhan pemanfaatan lahan untuk bangunan dan kelengkapannya, dapat dilihat pada Tabel 1 berikut : Tabel 1 Penggunaan Lahan Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah Kutasari Purbalingga



NO. 1.



KET



(m²)



%



1100



47,8 %



15



0,7 %



15



0,7 %



20



0,9 %



10



0,4 %



1.140



49,6 %



2.300



100 %



Lahan Tertutup Kandang Ayam 2 lantai Rumah Jaga Dapur Gudang Pakan Ternak Kamar Mandi/WC



2.



LUAS



PENGGUNAAN



2 kandang



Lahan Terbuka Ruang Terbuka JUMLAH



Sumber : Data Primer Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah, 2017



13



Adapun site plant dari penggunaan lahan sebagaimana dimaksud di atas adalah sebagai berikut :



Jalan Desa /akses masuk Dapur Rumah jaga



Km/WC Gudang Kandang Ayam 2 lantai



Ruang terbuka



2. Deskripsi Kegiatan. a. Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja. Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah Desa Cendana Kec. Kutasari mempunyai struktur organisasi yang jelas terdiri dari :



14



Gambar 3 Struktur Organisasi Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah Kutasari Owner/Pemilik



Manager



Bagian Produksi/Kandang



Bagian Keuangan



Bagian Keamanan



Sedangkan apabila dilihat dari klasifikasinya, maka karyawan pada Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : Tabel 2 Sumber Daya Manusia



NO 1



KLASIFIKASI TENAGA KERJA Manager



2 Administrasi 3 Tenaga Kandang 4 Security/satpam JUMLAH



JENIS



PENDIDIKAN



JUMLAH



KELAMIN Laki-laki



SMA



1



Laki-laki Laki-laki Laki-laki



SMK SMA/SMP SMA



1 6 2 10



Sumber : Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah, 2017



Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi dalam suatu usaha. Jumlah karyawan pada Peternakan Ayam 15



Pedaging Close House UD. Barokah Desa Cendana Kec. Kutasari



yang berjumlah berjumlah 10 orang kesemuanya



tenaga kerja pria. Sistem perekrutan dilakukan melalui tes seleksi/interview oleh



perusahaan.



diberikan



Sebelum



pelatihan



dan



melakukan



arahan



tugas,



dalam



pekerja



menggunakan



peralatan ataupun dalam melakukan kegiatan lain sehingga kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar. Karyawan baru tidak langsung diangkat sebagai karyawan tetap, namun harus menjalani masa



training



dan kinerjanya



dievaluasi secara berkala. b. Jenis dan Kapasitas Produksi. UD. Barokah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang peternakan berupa usaha peternakan ayam pedaging dengan kapasitas 90.000 ekor dalam 2 (dua) kandang berlantai 2 dengan luas per lantai 1.100 m2. c. Pakan. 1) Pengadaan Pakan Bahan pakan yang digunakan berupa bahan pakan jadi untuk



ayam



starter



maupun



grower



ditambahkan



konsentrat. Dengan adanya penambahan konsentrat ini untuk memacu produksi.



Jumlah dan komposisi yang



digunakan dapat dilihat pada Tabel 3 berikut : Tabel 3 Bahan Pakan yang Digunakan pada Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah No. 1. 2.



Bahan Pakan Pakan jadi Premik (vitamin, mikro



Konsumsi Per Hari 0,3024 Kg 0,09 Gr 16



mineral, growth, promotor, obat-obatan Sumber : Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah, 2017



2) Pemberian Pakan dan Minum Pakan atau makanan ternak merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan dalam usaha ternak ayam.



Pemberian pakan ternak jadi dilakukan 2



kali dalam sehari yaitu pada pagi hari (sekitar pukul 07.00 – 08.00 WIB dan menjelang sore hari (sekitar pukul 16.00 – 17.00 WIB).



Pemberian pakan dilakukan secara



bersama dengan jumlah pakan yang diberikan sesuai dengan tahap perkembangan ternak. d. Pemeliharaan dan tekhnik pemeliharaan Jenis kegiatan utama pada peternakan ayam Pedaging close house UD. Barokah adalah pemeliharaan ayam broiler (pedaging)



dengan



kapasitas



atau



jumlah



ayam yang



dipelihara sebanyak 90.000 ekor dan ditempatkan pada kandang



2



lantai



dengan



sistem



close



house



(ayam



ditempatkan dalam kandang tertutup dengan pemakaian blower sebagai sumber udara) Peternakan



UD.



Barokah



merupakan



peternakan



ayam



dengan sistem close house sehingga dilakukan control yang sangat ketat terhadap keluar masuknya pengunjung maupun barang. Pengontrolan yang ada di peternakan ini dilakukan dengan sistem biosecurity yang meliputi : 1) Lokasi usaha memiliki pagar untuk memudahkan control keluar masuknya karyawan/pengunjung, barang serta untuk mencegah masuknya hewan lainnya.



17



2) Tamu



yang



akan



masuk



lokasi



peternakan



harus



mendapat izin dari perusahaan dan mengikuti peraturan yang ada. 3) Setiap tamu/karyawan sebelum masuk dan/atau keluar harus didisinfeksi terlebih dahulu dengan cara masuk bak celup kaki (foot bath) yang telah diberi disinfektan. 4) Peralatan/barang yang tidak bisa didisinfektan dengan cara tersebut di atas dilakukan dengan menggunakan sinar ultra violet di tempat khusus. 5) Setiap karyawan/tamu sebelum masuk ke unit/flock harus melalui



ruang



menanggalkan



sanitasi pakaian



dengan luar



dan



terlebih alas



dahulu



kaki



dan



menempatkan di lantai penyimpanan, kemudian mandi keramas dan memakai pakaian kerja khusus. 6) Sanitasi air dilakukan dengan cara clorinasi dengan konsentrasi efektif 1-3 ppm pada tempat minum ayam. Kegiatan peternakan ayam UD. Barokah dapat dibedakan menjadi



:



Penyediaan



bibit,



kegiatan



pemeliharaan



di



kandang grower, kegiatan panen, dan kegiatan pembersihan kandang. Teknis Pemeliharaan yang akan dijalankan secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut : 



Minggu Pertama (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah vitamin dengan dosis + 1 - 2 cc/liter air minum



dan vitamin dengan dosis + 1 cc/liter air



minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama



transportasi.



Pakan



dapat



diberikan



dengan



kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya



pemberian



tidak



dibatasi.



Pakan



yang



18



diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiranbutiran kecil (crumbles). 



Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan vitamin dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.







Minggu Kedua (hari ke 8 -14). Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.







Minggu Ketiga (hari ke 15-21). Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah vitamin dengan dosis tetap.







Minggu Keempat (hari ke 22-28). Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam.







Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor 19



atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit. 



Minggu Kelima (hari ke 29-35). Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.







Minggu Keenam (hari ke-36-42). Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.



e. Penyediaan Bibit. Penyediaan bibit pada UD. Barokah berasal dari bibit dalam negeri yang bebas dari penyakit menular yang dibuktikan dengan keterangan kesehatan hewan dari dokter hewan yang berwenang. f. Pemeliharaan Starter. Pemeliharaan pada periode starter adalah pemeliharaan dimulai dari DOC day old chicken) berumur 1 (satu) hari sampai dengan ayam berumur 5 (lima) hari.



Sistem



pemeliharaan periode starter disesuaikan dengan petunjuk tekhnis manajemen asal ayam bibit.



20



Pemberian pakan dengan menggunakan jenis pakan starter dengan penambahan mineral premix setiap 3 hari sekali. Pakan yang diberikan dengan kadar protein 18 – 19 % hal ini dimaksudkan untuk pertumbuhan frame ayam. Pada periode ini menggunakan sistem brooding dengan menggunakan



alat



pemanas



temperatur dan dilakukan



buatan



untuk



mengatur



seleksi terhadap ayam dengan



ketat. g. Pemeliharaan Fase Grower (Pertumbuhan). Pemeliharaan



prower



(pertumbuhan)



adalah



kegiatan



pembesaran ayam dari umur 5 (lima) hari sampai dengan umur panen.



Pakan yang digunakan adalah pakan jenis



grower. h. Kegiatan Panen dan Pembersihan Kandang Kegiatan panen dilakukan pada ayam setelah umur ayam 7 minggu



karena



bobot



pertumbuhannya



sudah



optimal.



Setelah fase pemanenan maka kandang dibersihkan. Kegiatan pembersihan/sterilisasi kandang memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pemeliharaan ayam. Tahapan kegiatan ini meliputi : 1) Membersihkan dan mengeluarkan sisa kotoran yang ditimbulkan setelah masa pemeliharaan. Kegiatan ini dilakukan



dengan



cara



menggosok,



menyapu



dan



menyemprot sisa-sisa kotoran pada masa pemeliharaan ayam. Sisa-sisa kotoran dapat berupa kotoran ayam, bulu ayam, ceceran makanan dan debu yang terdapat di dalam kandang ayam. 2) Membersihkan lantai dan dinding kandang ayam. Setelah



pembersihan



kandang



dari



kotoran



ayam



dilakukan, tahap selanjutnya adalah pembersihan lantai 21



dan dinding kandang ayam. Kegiatan pembersihan ini dilakukan dengan cara mencuci lantai dan dinding kandang menggunakan sabun cair hingga bersih. Setelah itu, dilakukan pembilasan untuk membersihkan sabun yang menempel pada lantai dan dinding kandang ayam. 3) Penyemprotan lantai, dinding dan udara kandang ayam. Tahap pembersihan selanjutnya adalah penyemprotan. Kegiatan ini meliputi penyemprotan dinding, lantai dan udara



kandang



ayam.



Penyemprotan



menggunakan



media air yang telah dicampur dengan disinfektan dengan tujuan



membunuh bibit penyakit yang mungkin



masih tersisa di dalam kandang ayam. 4) Pencucian peralatan kandang ayam Selain kegiatan pembersihan kandang ayam, tidak lupa pula



seluruh



mendukung



peralatan operasional



yang



digunakan



peternakan



ayam,



untuk turut



dibersihkan. Pembersihan peralatan meliputi tempat makan, tempat minum, terpal, kipas angin dan peralatan lain yang digunakan



selama



masa



pemeliharaan



ayam.



Pembersihan ini dilakukan dengan cara mengeluarkan seluruh dilakukan



peralatan



dari



pencucian



kandang



menggunakan



untuk sabun.



kemudian Setelah



selesai dicuci, seluruh peralatan dibilas menggunakan air dan kemudian dikeringkan. 5) Fogging kandang ayam. Setelah kegiatan pembersihan / sterilisasi kandang ayam beserta peralatannya, untuk lebih meminimalisir adanya sisa-sisa bibit penyakit yang masih tertinggal di dalam kandang, maka dilakukan Fogging. Selain berfungsi untuk membunuh bibit penyakit, Fogging juga dapat berfungsi untuk mengusir lalat yang ada di lingkungan kandang ayam. 22



Setelah



seluruh



rangkaian



pembersihan/sterilisasi



kandang dan peralatan peternakan ayam dilakukan, kandang



ayam



diistirahatkan



selama



±10-14



hari



sebelum bibit ayam yang baru dimasukkan ke dalam kandang ayam. 6) Kegiatan pembersihan kandang. Pada masa pemeliharaan ayam kegiatan yang dilakukan pada saat masa pemeliharaan ayam adalah pembersihan kotoran ayam secara rutin setiap 2 (dua) hari sekali. Kotoran ayam ini dikeluarkan dan dikumpulkan untuk kemudian pada saatnya, dijual kepada pihak ketiga. i. Sarana dan Prasarana. 1) Bangunan Kandang. Untuk mendukung operasional kegiatan usaha, kami selaku



pemilik



melengkapi



usaha



peternakan



ayam



dengan berbagai fasilitas yaitu : Sarana utama : 



Kandang ayam Jumlah kandang ayam yang terdapat di peternakan ayam UD. Barokah sebanyak 2 (dua) buah dengan luas kandang lantai pertama ±1.100 m² dan kandang lantai kedua ±1.100m².



Total kapasitas kedua kandang ±



90.000 ekor ayam. 



Heater (pemanas) Heater adalah alat pemanas yang berfungsi sebagai penghangat ayam pada saat ayam berusia 0-12 hari (DOC). Jumlah Heater yang terdapat pada masingmasing kandang sebanyak 8 (delapan) buah dimana penempatan



Heater



dilakukan



secara



tersebar,



disesuaikan dengan kondisi kandang dan jumlah ternak



23



yang ada, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal. 



Tempat makan dan minum ayam Jumlah tempat makan ayam yang ada di dalam kandang minum



sebanyak ayam



200



buah,



berjumlah



sedangkan



sebanyak



tempat



100



buah.



Penempatan tempat makan dan minum dilakukan secara tersebar dan proporsional dengan tujuan agar pada saat ayam melakukan aktivitas makan dan minum, tidak terjadi penumpukan pada salah satu lokasi tempat makan dan minum saja, yang dapat berakibat pada pertumbuhan ayam yang tidak merata. 



Kipas angin Selain fentilasi udara yang terdapat di masing-masing kandang, kami selaku pemilik peternakan ayam juga melengkapi kandang dengan kipas angin. Adanya kipas angin diharapkan mampu membantu menciptakan sirkulasi udara yang baik, sehingga ayam merasa nyaman dan pertumbuhannya sesuai dengan target yang telah ditentukan.







Lampu penerangan Lampu penerangan yang terdapat di masing-masing kandang berjumlah 8 (delapan) buah dengan daya lampu 60 watt. Selain berfungsi sebagai penerangan kandang,



lampu



juga



berfungsi



untuk



membantu



menciptakan suasana hangat di dalam kandang. Sarana Penunjang : Selain fasilitas yang terdapat di masing-masing kandang ayam, kami selaku pemilik usaha juga menyediakan sarana penunjang peternakan ayam, yaitu : 



Akses Jalan



24



Akses jalan ini mendukung kegiatan pengiriman bibit ayam (DOC), mobilitas karyawan dan kendaraan di dalam



lingkungan



peternakan



serta



mendukung



kegiatan pengangkutan ayam pada saat telah masuk usia



jual.



Oleh



karena



itu,



kami



akan



selalu



memperhatikan dan menjaga kualitas akses jalan, baik yang menuju lokasi peternakan ayam maupun akses jalan yang ada di lingkungan peternakan. 



Vitamin



dan



obat-obatan



ternak



bahan



pakan



tambahan Vitamin dan obat-obatan diberikan secara teratur sesuai dengan kebutuhan. Pemberian vitamin dan obatobatan bertujuan agar ayam memiliki daya tahan yang baik, tidak mudah sakit, tidak mudah stres dan menjaga nafsu makan ayam sehingga pada saat panen diharapkan hasilnya bisa sesuai dengan target yang telah ditentukan. 



Tempat Penampungan Sampah Untuk menampung sampah domestik dan sebagai upaya mendukung kegiatan sanitasi lingkungan, kami akan



menyediakan



tempat



sampah



di



lingkungan



peternakan ayam dan selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan sementara dan selanjutnya ke tempat pembuangan



akhir.



dibuang/diberikan



Sedangkan



kepada



para



kotoran



petani



di



ayam sekitar



kandang untuk pupuk kandang. 



Gudang Pakan Ternak Agar pakan ternak selalu terjaga kebersihan dan hieginitasnya hujan,



kami



serta terlindung dari panas dan akan



mengalokasikan



lahan



untuk



pembuatan gudang pakan ternak. 



Fasilitas keamanan peternakan ayam



25



Untuk mendukung keamanan di lingkungan peternakan ayam, kami akan melengkapi lokasi usaha dengan pembuatan rumah jaga, pagar keliling dan pembuatan 1 (satu) akses pintu masuk keluar dengan sistem buka tutup pintu. Selain itu, juga terdapat tenaga kerja yang bertugas pada waktu malam hari, dengan sistem pengaturan shift waktu kerja, sehingga baik di lokasi maupun di lingkungan peternakan ayam selalu terjaga keamanannya.



Tabel 4 Sarana Prasarana



No 1 2 3 4 5 6 7 8



Jenis Alat Tempat Pakan Ayam Tempat Minum Ayam Penghangat/Heater Kipas Angin/blower Komputer unit Genset Apar P3K



Jumlah 200 Bh 100 Bh 8 Unit 14 Bh 10 1 2 2



Kondisi



Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik



Sumber : Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah, 2017



2) Sarana Sanitasi. a) Penyediaan Air Bersih.



26



Penyediaan



air



bersih



diperhitungkan



dengan



mempertimbangkan kapasitas kebutuhan air untuk aktifitas kandang dan domestik seperti WC/Toilet. Sumber air bersih direncanakan menggunakan air sumur dangkal dengan kedalaman 30 m. Berdasarkan hasil pemeriksaan air sumur gali warga RT. 06 RW. 03 Desa Cendana Kecamatan Kutasari dan mengacu pada Permenkes RI Nomor 416/Menkes/Per/1990 tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum menunjukkan bahwa berdasarkan sifat fisik kimia air hampir semua Sedangkan



parameter



memenuhi baku mutu.



terhadap mikrobiologinya menunjukan



bahwa kandungan ekolinya cukup tinggi yaitu 1100 MPN/100 ml sehingga termasuk kategori D (amat jelek), sehingga air disini dapat digunakan sebagai sumber baku air minum dengan syarat dilakukan pengolahan terlebih dahulu seperti perebusan terlebih dahulu. dari



Sistem penyediaan air bersih yang berasal



sumber



sumur



dan



selanjutnya



dipompakan



dengan pompa transfer ke bak penampungan air yang diletakkan di lokasi yang paling tinggi kemudian dialirkan ke seluruh lokasi sesuai dengan kebutuhan dengan dipompa ke penampungan-penampungan kecil yang sudah tersedia di setiap titik kebutuhan air. Saat operasional diperkirakan membutuhkan air bersih sebesar



10.087



liter



air/hari,



dengan



perkiraan



kebutuhan air sebagai berikut : 1) Aktivitas kamar mandi/toilet : 11 Orang x 100 liter/hari = 1.100 liter/hari. 2) Kebutuhan minum ayam = 8.850 liter/hari. 3) Kebutuhan air untuk pembersihan kandang = 6.750 liter per 7 (tujuh) minggu, sehingga perkiraan apabila dihitung per hari adalah 137 liter/hari. 27



Gambar 4 Bagan Neraca Penggunaan Air Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah



Domestik 1.100 lt/hr



Septictank



Peresapan



Produksi 8.850 lt/hr



Sumber Air (Sumur Dalam)



IPAL Pembersihan 137 lt/hr



b) Pengelolaan Air Buangan. Perencanaan



pengelolaan



air



buangan



akan



berpedoman pada sistem yang sederhana. Prakiraan volumen



air



buangan



domestik



adalah



sebagai



berikut : Total kebutuhan air (Q)



=



1.100 lier /t/hari



= 1,1 m3/hari Debit air limbah



= 0,7 x Q = 0,7 x 1,1 m3/hari = 0,77 m3/hari



Untuk



air



buangan



yang



berasal



dari



kamar



mandi/toilet dan urinoir langsung disalurkan ke dalam septictank untuk diuraikan secara anaerob.



Jika



volumen septictank terjadi overflow maka aliran akan disalurkan ke dalam peresapan.



Rencana septictank 28



berjumlah 1 buah berbentuk persegi panjang dengan lebar bak 1,5 m dan panjang 2,0 m serta kedalaman 1,5 m.



Periode pengurasan diperkirakan 10 tahun.



Untuk lebih jelasnya sistem pengelolaan air limbah (buangan) dapat dilihat pada skema berikut ini : Gambar 5 Skema Pengelolaan Air Limbah



Kamar Mandi Peresapan Dapur



Oil Cather



WC/Urinoir



Septictank



Berdasarkan hasil pemeriksaan badan air pada sungai serayu yang terletak di belakang/sebelah komplek kandang UD. Barokah menunjukkan bahwa sungai Serayu dimasukkan pada kategori sungai kelas II dan berdasarkan



PP



Nomor



82



Tahun



2001



tentang



Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air terdapat beberapa parameter yang melampaui baku mutunya. Parameter-parameter yang melampaui baku mutunya yaitu residu tersuspensi, total fosfat sebagai P, Timbal, Mangan, Air Raksa, Belerang sebagai H2S, dengan kandungan e kolli yang cukup 29



tinggi termasuk golongan E.



Hal ini dimungkinkan



karena lokasi kegiatan merupakan daerah pertanian sehingga residu dari pupuk maupun obat-obatan bisa saja terlarut di sungai tersebut ataupun oleh kegiatan lainnya yang dilakukan oleh masyarakat sekitar sungai. c) Sistem Drainase. Air hujan yang jatuh di atap bangunan akan ditangkap talang air dan dialirkan dengan sistem plumbing pipa PVC diameter 2 inchi secara gravitasi menuju ke SPAH (Saluran Pipa Air Hujan) yang dihubungkan melalui pipa outlet ke saluran drainase eksisting yang terletak di



depan



kandang



yang



merupakan



saluran



pembuangan yang cukup besar. Sedangkan pada atap dak beton yang menutupi sebagian dari bangunan akan dibuat dengan kemiringan 0,5 derajat agar dapat mencegah genangan air di permukaan atap dak beton. d) Pengelolaan Sampah Domestik. Kebersihan dan estetika menyangkut sistem pengelolaan sampah yang akan diterapkan selama operasional pengelolaan meliputi : 1) Sistem pewadahan. Menampung dalam bak penampung sampah yang dibuat permanen dan ditutup dan dibuat disetiap kandang, dan gudang selain itu juga disediakan tempat



sampah



yang



terbuat



dari



plastik



ditempatkan di setiap lantai dan dalam ruangan yang mudah dijangkau. 2) Sistem Pengumpulan. Pegawai yang ditugaskan mengelola sampah akan mengumpulkan



sampah-sampah



ke



tempat



penampungan sementara yang disediakan khusus untuk itu. 30



3) Sistem Pemilahan. Sampah yang dihasilkan berupa plastik, kertas, dan sampah-sampah



yang



berasal



dari



aktifitas



karyawan dipilah-pilah untuk dimanfaatkan / didaur ulang. 4) Sistem Pengangkutan. Proses



pengangkutan



ke



TPA



untuk



sampah



anorganik yang tidak dapat direcycle dilakukan dengan



petugas



selanjutnya



kebersihan



dibuang



di



dari



tempat



perusahaan



penampungan



sampah sementara (TPS) dan selanjutnya dibuang ke



tempat



pembuangan



akhir



(TPA)



dengan



melibatkan Dinas terkait. Upaya pengelolaan limbah padat yang berupa feses ayam akan bekerja sama dengan petani kelompok



tani



di



sekitar



tempat



usaha



dan yaitu



kelompok tani Desa Cendana Kec. Kutasari karena limbah padat dari usaha peternakan ini sangat bermanfaat untuk pupuk tanaman, namun untuk limbah padat ini dimanfaatkan dan dipanen setelah 1 periode selesai yaitu selama 1,5 bulan, sedangkan limbah padat harian akan ditampung di tempattempat sampah yang sudah disediakan dengan lokasi yang mudah terjangkau, dan jika sudah menumpuk



akan



dikelola



dengan



bekerjasama



dengan pihak desa, sedangkan limbah padat berupa bangkai



ayam



yang



mati



akan



dilakukan



penguburan di wilayah yang sudah ditentukan yaitu di lokasi peternakan yang khusus dibuat untuk hal tersebut yang letaknya di bagian belakang area peternakan.



31



Pengelolaan jaringan



sampah



listrik,



dan



AC



fasilitas



hingga



air



kerusakan



bersih, pada



bangunan fisik pihak pengelola akan dibantu oleh karyawan/staff



sebagai



pelaksana



harian



yang



khusus akan menangani bidang tersebut, disamping pula karyawan/staff lain yang menangani dalam urusan manajemen pengelola peternakan ayam Pedaging close house UD. Barokah. 3) Area Penghijauan. Pola ruang terbuka terbagi atas ruang terbuka antar bangunan lingkungan



sekitarnya



dan



bangunan.



ruang



terbuka



Penataan



area



di



dalam



penghijauan



dilakukan di semua area terbuka/kosong yang berada di sekitar



kandang



dengan



luas



60



m2



atau



14,8%.



Tanaman yang akan ditanam yaitu tanaman albasia dan jabon. 4) Penggunaan Energi Sumber dan kapasitas energi yang digunakan Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah dapat dilihat dari Tabel 5 dibawah ini : Tabel 5 Penggunaan Energi



NO



JENIS ENERGI



1.



Energi Listrik



2.



Energi Listrik



PENGGUNAAN ENERGI Penerangan, AC, Blower, dan alat-alat kelistrikan lainnya Penerangan, AC, Blower, dan alat-alat kelistrikan lainnya



SUMBER ENERGI PLN (Persero)



Genset



KAPASITAS/ DAYA BEBAN 3500 KVA



5000KVA (Digunakan untuk cadangan apabila listrik PLN 32



mati) Sumber : Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah, 2017



5) Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran. Apabila



terjadi



kebakaran,



sistem



penanggulangan



kebakaran bangunan akan menggunakan cara manual. Penanganan dengan



dengan



sistem



penyemprotan



manual



langsung



akan



pada



dilakukan



sumber



api,



menggunakan alat pemadam kebakaran jenis Portable Fire Estinguisher (CO2) berkapasitas 5 Kg berjumlah 4 buah.



Disisi lain upaya pemadaman kebakaran akan



berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Purbalingga. 6) Transportasi. a. Pengangkutan Pakan. Pengangkutan pakan yang terdiri dari pakan untuk ayam starter dan grower serta mineral tambahan lainnya menggunakan mobil. jumlah



cukup



banyak



Pakan diangkut dalam



setiap



minggunya.



Bila



persediaan pakan dalam gudang sudah menipis maka akan dilakukan pemesanan. Pengangkutannya dengan memperhatikan



tonase



jalannya



sehingga



tidak



menimbulkan kerusakan prasarana jalan. b. Pengangkutan Hasil Produksi. Kapasitas daging yang dihasilkan dari populasi 90.000 ekor ayam dalam 1 (satu) kandang berlantai 2 dalam 6 minggu



adalah 104.400 Kg.



Pengangkutan ke luar



area kandang dilakukan dengan menggunakan truck kapasitas 8 ton dengan mengingat kemampuan beban jalan. c. Transportasi Tamu dan Karyawan. 33



Transportasi tamu, karyawan diatur oleh petugas keamanan dengan memperhatikan kerawanan yang ditimbulkan terutama kerawana terhadap masuknya penyakit. 7) Hubungan Masyarakat. Untuk



menjaga



kondusifitas



usaha



maka



diperlukan



komunikasi yang terjalin dengan baik antara pengusaha dengan



masyarakat



khususnya



dengan



masyarakat



sekitar kandang dan sekitar akses keluar masuk kandang. Selain komunikasi yang harus berjalan dengan baik juga diperlukan keikutsertaan baik aktif atau pasif terhadap kegiatan yang dilaksanakan di sekitar lokasi usaha. Keberadaan



usaha



diharapkan



akan



memberikan



konstribusi yang positif bagi peningkatan perekonomian di Desa



Cendana



kesejahteraan



pada



umumnya



masyarakat



Program-program



di



sekitar



pembinaan



masyarakat



sekitar



maupun



masyarakat



sebagai



salah



serta



dari



peningkatan lokasi



pengusaha



program satu



usaha.



bantuan



wujud



dari



ke ke CSR



(Coorporate Social Responsibility) karena operasional usaha diharapkan menjadi program rutin dan terjadwal dari perusahaan sehingga masyarakat bisa mengakses langsung dan merasakan keberadaan usaha. 8) Administrasi. a. Keorganisasian. Peternakan ayam pedaging close house UD. Barokah memiliki struktur organisasi yang termanage dengan baik



sebagaimana



bagan



organisasi rapi



Administrasi



sudah



tertata



managemen



yang



jelas



dan



terlampir.



dengan



terarah



sistem sehingga



34



karyawan



sudah



mengetahui



tugas,



fungsi



dan



tanggungjawab yang harus dikerjakan. b. Ketenagakerjaan. Karyawan merupakan salah satu faktor produksi dalam suatu usaha. Jumlah karyawan yang yang dibutuhkan pada tahap operasional adalah berjumlah 10 orang yang direkrut dari sekitar lokasi usaha. c. Pendapatan Karyawan. Pendapatan karyawan disesuaikan dengan peraturan dan



perundangan



pengalaman



yang



yang



berlaku.



sudah



Namun



berjalan



maka



dari dapat



dipastikan bahwa upah yang diberikan sudah sesuai dengan Upah Minimal Kabupaten (UMK) atau bahkan Upah



Minimal



Propinsi



(UMP)



karena



disamping



komponen upah bulanan juga ada pendapatan yang diberikan berupa bonus pasca panen. D. GARIS BESAR KOMPONEN RENCANA USAHA Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan



adalah



upaya



sadar



dan



terencana



yang



memadukan aspek lingkungan hidup, sosial dan ekonomi ke dalam strategi



pembangunan



untuk



menjamin



keutuhan



fungsi



lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi kini dan generasi masa depan. Kualitas kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik langsung maupun tidak langsung.



Pada kondisi



kelestarian fungsi lingkungan yang baik, maka keberlanjutan keberadaan terjamin.



kehidupan



dan



kesejahteraan



manusia



menjadi



Di sisi lain, pada kondisi lingkungan yang buruk, 35



keberlanjutan akan terancam. Kondisi lingkungan yang memberi ancaman kerhadap keberlanjutan keberadaan kehidupan dan kesejahteraan manusia antara lain banjir, kekeringan, udara panas, potensi tanah longsor, pencemran, polusi, penyebaran penyakit, kebakaran hutan, hutan gundul dan lainnya. Dinamika



kehidupan



manusia



membutuhkan



kondisi



fungsi



lingkungan yang baik. Kelestarian fungsi lingkungan yang dinamis dan adanya interaksi antar komponen yang mendukung sistem lingkungan



yang



sesuai



dengan



daya



dukungnya,



memberi



kesempatan kepada manusia untuk mengatur kehidupan yang menjamin kesejahteraan manusia.



Pada kondisi manusia yang



terjamin kesejahteraannya karena dukungan faktor lingkungan, maka kelestarian fungsi lingkungan juga terjamin.



Hubungan



timbal balik di atas memberikan pemahaman bahwa lingkungan yang baik akan menciptakan kesejahteraan manusia yang baik. Untuk



pemenuhan



kebutuhan



dan



dinamika



kehidupannya



manusia menyelenggarakan berbagai macam aktifitas dan dapat mempengaruhi



lingkungan



lingkungan baru.



serta



memunculkan



berbagai



Salah satu lingkungan binaan adalah kegiatan



peternakan dengan produk daging, telur dan susu sebagai pemenuhan gizi yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan kualitas hidup manusia. Kegiatan peternakan juga menghasilkan limbah berupa



kotoran yang memberikan sumbangan pada



peningkatan mutu kehidupan meningkatkan



produksi



tanaman



melalui pupuk yang dapat pangan



yang



juga



untuk



pemenuhan kebutuhan manusia. Kotoran ternak sebelum menjadi pupuk dan bermanfaat bagi manusia, dapat memberikan ancaman bagi kehidupan manusia karena kotoran manusia merupakan limbah yang mencemari lingkungan.



Kotoran ternak berpotensi menyebabkan penyakit 36



pada manusia berupa tetanus.



Selain kotoran, bahan makanan



dan sisa-sisa bahan makanan pada usaha peternakan juga menimbulkan



dampak



berupa



bau



yang



menyengat



yang



mengganggu aktifitas manusia. Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi gangguan pencemaran pada kegiatan usaha peternakan ayam tidak hanya berasal dari kotorannya saja melainkan juga berasal dari aktifitas lain seperti pemberian pakan, pemeliharaan dan lainnya. Salah satu rencana usaha di bidang peternakan ayam Pedaging close house yang akan dibuka adalah peternakan ayam Pedaging close house UD. Barokah yang terletak di Desa Cendana RT. 06 RW. 03



Kec.



Kutasari



yang



menghasilkan



produk



berupa



ayam



pedaging. 1. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan Tata Ruang. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purbalingga,



Kecamatan



pengembangan Peternakan



I



dengan



Kabupaten



Kutasari pusat



termasuk



wilayah



pengembangan



Kawasan



Purbalingga.



Fungsi



Wilayah



Pengembangan I meliputi: peternakan unggas dan ternak lainnya.



Berdasarkan hal tersebut maka untuk Kecamatan



Kutasari merupakan wilayah yang masih memungkinkan untuk dibangun suatu peternakan termasuk di dalamnya peternakan ayam pedaging sistem close house. Lokasi usaha sudah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku yaitu adanya persetujuan BKPRD, terlampir dalam lampiran UPL UKL ini. 2. Persetujuan Prinsip tentang Rencana Usaha. Kesesuaian lokasi Rencana Usaha UD. Barokah Desa Cendana Kec. Kutasari di Desa Cendana Kecamatan Kutasari Kabupaten 37



Purbalingga sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2011



tentang



Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab. Purbalingga Tahun 2011 – 2031. 3. Komponen



Rencana



Kegiatan



yang



Dapat



Menimbulkan



Dampak Lingkungan Komponen rencana kegiatan pembangunan peternakan UD. Barokah dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak yang terjadi akibat



pembangunan



UD.



Barokah



diuraikan



berdasarkan



tahapan pekerjaan menjadi tahap pra konstruksi, tahapan konstruksi dan tahapan operasional.



Survey penelitian dan perijinan termasuk kegiatan pengukuran lahan dan perencanaan bangunan Pembebasan lahan Kegiatan penyiapan bahan-bahan dan fasilitas pengamanan Tahap Pra Konstruksi



Rekrutment tenaga kerja konstruksi Kegiatan cut and fillGambar terhadap tanah/lahan yang akan dibangun kandang dan prasarana lainnya 6 Mobilisasi material dan peralatan kerja Pembangunan fisik bangunan (super structure dan upper structure Diagram Air Uraian Rencana Kegiatan



Tahap Konstruksi



Tahap Operasional



UD. Barokah



Rekrutment tenaga kerja operasional kandang Rutinitas pekerjaan kandang Penggunaan air dan sanitasi Transportasi dan parkir Hubungan kemasyarakatan Administrasi



38



Komponen rencana kegiatan pembangunan UD. Barokah yang diperkirakan menimbulkan dampak terhadap lingkungan dapat diuraikan sebagai berikut : a. Tahap Prakonstruksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap prakonstruksi meliputi : 1) Survey, penelitian dan perijinan termasuk didalamnya berupa



pengukuran



lahan



dan



perencanaan



pembangunan. Tindakan awal dari UD. Barokah dalam melakukan suatu usaha adalah proses perizinan ke pemerintah daerah yang akan digunakan sebagai tempat usaha, penentuan kegunaan wilayah, ijin lokasi dan semua ketentuan perijinan yang sudah ditetapkan pemerintah daerah yang harus dilengkapi. 2) Pembebasan lahan 39



Kegiatan



pembebasan



sebelum



kegiatan



lahan



sudah



dilaksanakan,



dilakukan



sehingga



jauh



negosiasi



besarnya ganti untung penjualan lahan sudah tidak menjadi komponen dampak. Pembayaran juga sudah dilakukan



sesuai



dengan



kesepakatan



yang



terjadi



dengan disaksikan oleh unsur wilayah setempat. 3) Kegiatan



penyiapan



bahan-bahan



dan



fasilitas



pengamanan Kegiatan penyiapan bahan dan fasilitas pengamanan yang dimaksudkan adalah untuk mempersiapkan secara fisik bahan-bahan bangunan yang akan digunakan untuk peternakan ayam dan fasilitasnya, khususnya saat awal kegiatan



konstruksi



penyediaan



mess



yaitu kerja,



pagar



pembatas



gudang/bedeng



serta untuk



menempatkan bahan material bangunan dan peralatan kerja



yang



pembangunan



akan tidak



digunakan, akan



sehingga



menggangu



proses kegiatan



masyarakat sekitarnya. b. Tahap Konstruksi Kegiatan yang dilakukan pada tahapan konstruksi yang diperkirakan



dapat



menimbulkan



dampat



terhadap



lingkungan hidup antara lain : 1) Rekruitmen tenaga kerja konstruksi Saat pelaksanaan konstruksi kebutuhan tenaga kerja dikoordinir oleh beberapa pengawas yang ditunjuk oleh pemrakarsa. Tenaga kerja konstruksi yang memerlukan syarat keahlian khusus langsung ditangani oleh tenaga ahli dari pihak pemrakarsa. Sedangkan untuk tenaga penunjang seperti keamanan, kuli angkut dan konsumsi akan diprioritaskan masyarakat sekitar.



Jumlah total



tenaga kerja konstruksi yang dibutuhkan 20 orang, 40



dimana 90 % dari tenaga kerja yang dibutuhkan akan diambil dari masyarakat sekitar. Jenis tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan konstruksi, meliputi :     



    



Pelaksana Logistik Mandor Tukang batu Tukang kayu



Tukang besi Tukang cat Tenaga pembantu Sopir Penjaga



Selama pelaksana konstruksi, pekerja yang berasal luar daerah ditempatkan di mess/bedeng yang dibangun lengkap



dengan



fasilitas



MCK



dan



TPS



di



lokasi



pembangunan. Terkait keamanan lingkungan, bahan dan peralatan kerja dipercayakan langsung oleh beberapa tenaga keamanan dari penduduk daerah setempat. Untuk memberikan jaminan sosial selama pelaksanaan konstruksi, maka jika terjadi kecelakaan dan gangguan kesehatan, seluruh tenaga kerja mendapat jaminan asuransi kesehatan dari pengelola usaha. 2) Mobilisasi material dan peralatan Bahan



dan



material



bangunan



direncanakan



akan



mengambil dari daerah sekitar, hal tersebut untuk mendapatkan efisiensi dan akan lebih mudah dalam pengangkutannya.



Bahan-bahan material lain seperti



batu bata diambil dari lokal. material



ke



lokasi



Saat pengiriman bahan



pembangunan



akan



digunakan



kendaraan-kendaraan angkut bertonase sedang seperti truk 150 PS dan colt pick up. 3) Kegiatan persiapan awal terhadap tanah/lahan yang akan dibangun kandang dan prasarana lainnya



41



Kondisi lahan eksisting adalah berupa tanah kosong oleh karena itu, sebelum dimulainya kegiatan konstruksi perlu dilakukan pembersihan land clearing) terhadap vegetasi yang tumbuh di areal existing.



Kegiatan pembersihan



lahan dan material sisa sampah (land clearing) bertujuan untuk mempersiapkan secara fisik lahan yang rencana akan digunakan untuk pondasi bangunan dan prasarana penunjangnya termasuk untuk pemagaran keliling areal pembangunan. Kegiatan ini rencana akan dilaksanakan secara manual atau menggunakan tenaga manusia, dan juga dengan alat berat (excavator). 4) Pembangunan fisik bangunan (super structure and upper structure) Kegiatan



pembangunan



sub



structure



meliputi



pemasangan struktur pondasi bangunan, sloof, saluran drainase SPAH dan septictank. Khusus struktur pondasi menggunakan pondasi pelat beton dan pondasi pelat lajur. Sedangkan pembangunan upper structure terdiri atas pemasangan kolom dan balok, konstruksi dinding bangunan, konstruksi atap dan pemasangan genting. c. Tahap Operasional Kegiatan pada tahapan operasional yang diperkirakan akan berdampak terhadap lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi beberapa kegiatan yaitu : 1) Rekruitmen tenaga kerja operasional produksi Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk operasional peternakan ayam sistem close house UD. Barokah di Desa Cendana adalah 10 orang yang didominasi oleh tenaga kerja laki-laki sekitar 95 % atau 10 orang, sedangkan sisanya tenaga kerja wanita. Berdasarkan 42



daerah asal pekerjanya keseluruhannya dari penduduk lokal. 2) Rutinitas pekerjaan kandang a) Kegiatan pemeliharaan di kandang ayam DOC (day old chick) Adalah kegiatan pemeliharaan ayam yang berumur 1 (satu) hari sampai dengan ayam umur 1 (satu) minggu tidak menjadi permasalahan karena DOC didatangkan dalam kondisi umur tersebut.



Dalam



pemeliharaan lebih banyak dilakukan untuk tujuan penyesuaian kondisi namun tetap dilakukan seleksi terhadap ayam dengan ketat dan pemberian pakan dengan kadar protein 18-19%. Hal ini dimaksudkan untuk pertumbuhan frame ayam. b) Kegiatan di kandang Grower (pertumbuhan) Adalah kegiatan pembesaran ayam dari umur 1 (satu) minggu sampai umur 5-6 minggu di kandang grower. Pakan yang dipergunakan adalah akan jenis grower. 3) Penggunaan air dan sanitasi Penyediaan



air



diperhitungkan



mempertimbangkan



kapasitas



aktivitas



dan



kandang



mandi/toilet.



Sumber



kebutuhan



domestik air



dengan



bersih



air



seperti



untuk kamar



direncanakan



menggunakan air sumur dalam. Sistem penyediaan air bersih yang berasal dari sumber air sumur dalam selanjutnya dipompakan dengan pompa transfer ke bak penampungan air yang diletakkan di lokasi lebih atas kemudian dialirkan ke seluruh lokasi yang membutuhkan



43



dan ditampung di bak-bak penampungan kecil sesuai dengan kebutuhan di setiap titik. 4) Transportasi keluar masuknya kendaraan ke kandang dan parkir Rutinitas



kendaraan



keluar



masuk



terkait



dengan



ketersediaan fasilitas areal parkir peternakan ayam UD. Barokah, upaya pengelolaannya akan diatur semaksimal mungkin



agar



dapat



mencukupi



kebutuhan



parkir



kendaraan yang akan datang. Upaya tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan gangguan terhadap pemakai jalan yang melintas di depan peternakan. Saat rutinitas harian berlangsung akan ditempatkan petugas yang membantu mengatur sirkulasi kendaraan yang keluar masuk peternakan ayam UD. Barokah yaitu dengan mengoptimalkan tugas tenaga keamanan (satpam). Rutinitas keluar masuknya kendaraan dapat dibedakan menjadi 3 kegiatan yaitu : a) Pengadaan pakan. b) Pengangkutan produk utama dan sampingan (ayam usia panen maupun kotoran ayam). c) Transport tamu dan karyawan.



5) Kegiatan pemeliharaan penghijauan Kegiatan pemeliharaan tanaman terkait dengan faktor estetika dan keindahan peternakan ayam UD. Barokah. Upaya pemerliharaan taman dilakukan secara rutin setiap



hari



meliputi



penyiraman,



pemupukan,



penanaman tanaman sedangkan di area parkir dan dekat dengan gudang akan ditanami pohon ranting/dahan yang



rindang.



Dengan



adanya



kegiatan



ini,



maka



44



diharapkan



tingkat



kesuburan



dan



pertumbuhan



tanaman/pohon yang ada dapat selalu terjaga dengan baik,



sehingga



dapat



meningkatkan



estetika,



menciptakan kesejukan dan kenyamanan di lingkungan peternakan ayam UD. Barokah. 6) Hubungan kemasyarakatan Hubungan baik dengan masyarakat sekitar lokasi usaha sangat



penting,



karena



tanpa



adanya



dukungan



tersebut, maka usaha yang dilakukan tidak akan berjalan lancar dan kondusif. Salah satu cara menjaga hubungan baik dengan masyarakat adalah dengan melakukan program-program



yang



berlangsung



bersentuhan



dengan masyarakat serta ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. 7) Administrasi Kegiatan administrasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat dibagi menjadi 3 yaitu : a) Keorganisasian. b) Ketenagakerjaan. c) Pendapatan.



45



Tabel 6 Komponen Rencana Usaha yang Diperkirakan Menimbulkan Dampak Terhadap Lingkungan



Tanah No



Kegiatan Fisi k



I 1. 2. II 1. 2. 3. 4. III 1. 2. 3. 4. 5. 6. IV.



Komponen Lingkungan Udara



Air



PRA KONSTRUKSI Survay, penelitian dan perijinan Pembebasan Lahan KONSTRUKSI Mobilisasi material dan peralatan Mobilisasi tenaga kerja Pembangunan perusahaan/Tahap konstruksi Demobilisasi tenaga kerja OPERASIONAL Rekrutmen tenaga kerja Rutinitas pekerjaan kandang Sanitasi dan penggunaan air Transportasi dan parkir Hubungan Kemasyarakatan Manajemen dan ketenagakerjaan PASCA OPERASI Perluasan lokasi peternakan di lokasi



Kim ia



Fisik



Kim ia



Biolog i



Bau



Kebi singan



Kualita s



Sosial, Ekonomi, Budaya, Kesehatan Masyarakat Perse Penda Kesejah Kesmas psi Patan teraan √ √







































































































































√ √























√ √











































































√ √















41



yang ada sekarang Berhentinya operasional peternakan















d) BAB III e) f) DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN, g) UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL) h) i) A. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN j) k) Dampak lingkungan yang terjadi karena pembangunan dan operasional Peternakan Ayam Pedaging Clo se House UD. Barokah dapat berupa dampak potensial yang bersifat negatif maupun positif. Dampak pembangunan dan operasional ditinjau berdasarkan aspek fisik-kimia, aspek biologi, dan aspek sosial, ekonomi, budaya serta aspek kesehatan masyarakat pada setiap tahapan kegiatan yang dilakukan pada pembangunan perusahaan tersebut. Berbagai dampak pada komponen lingkungan akibat pembangunan dan operasional UD. Barokah berdasarkan tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi : aspek fisik kimia, aspek biologi, dan aspek sosial ekonomi, budaya serta aspek kesehatan masyarakat pada setiap tahapan kegiatan yang dilakukan. 1. Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia. a. Polusi Udara (bau) l)Polusi udara (bau) sangat mengganggu masyarakat yang ada di sekitar kandang peternakan ayam. Hal ini dikarenakan kurangnya manajemen dalam pengelolaan limbah dan lalu lintas ayam pasca panen.



Dampak ini 42



dalam skala yang luas akan sangat meresahkan warga karena limbah peternakan ayam tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap. Bau yang tidak sedap ini berasal dari kandungan gas amonia yang tinggi yang terbentuk dari penumpukan feses yang masih basah dalam kondisi anaerob. Gas amonia mempunyai pengaruh buruk terhadap manusia dan ternak, hal ini dapat di lihat pada Tabel 7. m) n) o)



Tabel 7



Pengaruh Gas Amonia pada Manusia dan Ternak p)



q) r) Kadar ammoni a (ppm) s) w) 5 y) 6 aa)11 ac)25 ae)35 ag)



40



t) u) Gejala/pengaruh yang ditimbulkan pada manusia dan ternak v) x) Kadar paling rendah yang tercium baunya z) Mulai timbul iritasi pada selaput mata dan saluran napas ab) Penurunan produktivitas ayam ad)



Kadar maksimum yang dapat ditolerir selama 8 jam af) Kadar maksimum yang dapat ditolerir selama 10 jam ah) Mulai menyebabkan sakit 43



ai) 50



kepala, mual, hilang nafsu makan pada manusia aj) Penurunan drastis produktivitas ayam dan terjadi pembengkakkan ak)Fabricious



al)



am) an)



Ada banyak cara untuk mengatasi permasalahan bau yang ditimbulkan feses ayam broiler antara lain:



penggunaan zeolit pada pakan, penambahan kapur pada kotoran dan penggunaan mikroba probiotik starbio pada pakan. Penggunaan zeolit lebih dari 4% dalam pakan, memberikan kemungkinan yang lebih besar dalam menurunkan pembentukan gas amonia, tetapi perlu diperhatikan efek samping dari penggunaan zeolit yang lebih tinggi. Penambahan kapur 1% dan 3% pada kotoran ayam dapat mengurangi gas amonia. Sedangkan penggunaan mikroba starbio sebanyak 0,025%-0,05% pada pakan dapat menurunkan kadar amonia dilingkungan kandang. Untuk menurunkan bau kotoran ayam dan mengurangi kepadatan lalat bisa menggunakan Effective Organisme Sucimanah (2002). ao) ap)



Permasalahan bau juga dapat diatasi dengan memanfaatkan limbah ternak berupa kotoran ayam yang dapat



diolah menjadi biogas dan pupuk. Setiap usaha peternakan baik itu berupa sapi, ayam, kambing, kuda maupun babi akan menghasilkan kotoran yang memiliki kandungan unsur hara yang tinggi, sehingga banyak petani menggunakannya sebagai pupuk dasar. Kotoran yang dihasilkan oleh ternak ada dua macam yaitu pupuk kandang segar dan pupuk yang telah membusuk. Pupuk kandang segar adalah kotoran yang dikeluarkan oleh ternak sebagai sisa proses makanan yang disertai urine dan sisa-sisa makanan sedangkan pupuk kandang yang telah membusuk adalah pupuk kandang yang telah disimpan lama sehingga telah mengalami proses pembusukan atau penguraian oleh jasad renik (mikroorganisme) yang ada dalam permukaan tanah. 44



aq) ar)



Pupuk kandang sangat bermanfaat bagi para petani karena memiki keunggulan: menambah zat atau unsur



hara dalam tanah, mempertinggi kandungan humus di dalam tanah, mampu memperbaiki struktur tanah, dan mendorong atau memacu aktivitas kehidupan jasad renik dalam tanah. Gasbio adalah campuran beberapa gas, tergolong bahan bakar gas yng merupakan hasil fermentasi dari bahan organik dalam kondisi anaerob, dan gas yang dominan adalah gas metan (CH4) dan gas karbondioksida (CO2). Produksi gas bio dapat digunakan untuk memasak, penerangan. Pembentukan gasbio melalui tiga tahap dan pada situasi anaerob yaitu tahap hidrolisis, tahap pengasaman, dan tahap metanogenik. Pada tahap hidrolisis terjadi pelarutan bahan organik dan pencernakan bahan organik yang komplek menjadi sederhana, perubahan bentuk primer menjadi monomer. Pada tahap pengasaman komponen monomer akan menjadi bahan makanan bakteri pembentuk asam, sehingga menghasilakan asam asetat, propionate, format, laktat, alcohol dan sedikit butirat, gas karbondioksida, hydrogen dan amoniak. as) b. Peningkatan Resiko Kerusakan Jalan at)



Dampak yang mungkin timbul dari aktifitas pembangunan konstruksi dan operasional peternakan terhadap



resiko kerusakan jalan dan infrastruktur jalan lainnya dimungkinkan terjadi karena adanya pengangkutan alat berat dan material pada tahap konstruksi dan pengangkutan pakan dan hasil produksi pada tahap operasional. au)



Kuantitas dan intensitas pengangkutan yang tidak dikelola dengan baik akan meningkatkan resiko kerusakan.



Salah satu cara untuk mengatasi dampak ini adalah dengan mengatur tonase kendaraan angkut yang diusahakan sesuai dengan tonase jalan menuju ke lokasi. av) c. Penurunan Tingkat Kenyamanan aw)



Adanya limbah yang dihasilkan, peningkatan pencemaran udara akibat bau, kebisingan hilir mudik angkutan



berpotensi mengganggu tingkat kenyamanan warga masyarakat sekitar lokasi usaha dan sekitar akses jalan keluar– 45



masuk lokasi.



Tanpa pengelolaan yang baik tentu dampak–dampak ini akan menimbulkan penurunan tingkat



kenyamanan yang apabila sudah melampaui batas kewajaran dapat menimbulkan masalah sosial. ax) 2. Dampak Terhadap Komponen Biologi. ay) Salah satu dampak terhadap komponen biologi adalah timbulnya lalat. Lalat timbul karena kurangnya kebersihan kandang ayam. Lalat adalah jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo Diptera. Lalat ini dapat menimbulkan berbagai masalah seperti mediator perpindahan penyakit dari ayam yang sakit ke ayam yang sehat, mengganggu pekerja kandang, menurunkan produksi, mencairkan feses atau kotoran ayam yang berakibat meningkatnya kadar amonia dalam kandang. Lalat juga meresahkan masyarakat yang tinggal di pemukiman yang dekat dengan peternakan sehingga menimbulkan protes warga. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengurangi keberadaan lalat. az) ba) Ada banyak jenis lalat yang ada di permukaan bumi ini, tapi yang paling banyak merugikan manusia adalah jenis lalat rumah (musa domestika), lalat hijau (lucilia), lalat biru (calliphora vumituria), dan lalat latrine (fannia cunicularis). Selain mengganggu pemandangan lalat juga menimbulkan banyak berbagai penyakit misalnya; desentri, diare, thypoid dan colera. Penyebaran bibit dari berbagai penyakit itu hampir sama yaitu dibawa oleh lalat yang berasal dari sampah, kotoran manusia atau hewan, terutama melalui bulu-bulu badannya, kaki dan bagian tubuh yang lain dari lalat lalu hinggap pada makanan manusia. Umumnya gejala dari penyakit ini adalah perut sakit, gangguan pada usus, demam tinggi, sakit kepala dan berak darah bb) bc) Keberadaan lalat dapat diberantas dengan cara biologis, kimiawi, elektrik dan tekhnis. Secara biologis yaitu pemberantasan yang melibatkan makhluk lainnya yang merupakan predator lalat, contohnya kumbang parasit, lebah. Cara biologis lainnya dengan menggunakan hormone serangga sintesis yang dicampurkan ke dalam pakan ternak. 46



Pemberantasan lalat secara kimiawi dengan menggunakan berbagai macam racun serangga yang efektif dalam membunuh lalat. Secara elektrik yaitu dengan menggunakan lampu neon yang memiliki daya tarik pandangan lalat, sehingga lalat yang mendekati lampu akan tersetrum aliran listrik dan mati. Sedangkan secara teknis yaitu menggunakan alat penangkap lalat yang paling sederhana hingga modern. Selain usaha tersebut di atas, keberadaan lalat juga dapat diatasi dengan memelihara kotoran ayam agar tetap kering dan secara mekanik yaitu dengan biosekuriti yang meliputi manajemen kebersihan (pembersihan dan disenfeksi kandang, terutama setelah panen) dan manajemen sampah (pembuangan litter, kotoran dan bangkai ayam). bd) 3. Dampak Terhadap Komponen Ekonomi. be) Kegiatan usaha peternakan ayam yang sedang diusahakan ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap komponen ekonomi bahkan sebaliknya akan menimbulkan dampak-dampak yang positif pada komponen-komponen ekonomi masyarakat sekitar karena : adanya penyerapan tenaga kerja, peningkatan aktifitas ekonomi pekerja baik selama masa konstruksi sampai dengan operasionalnya. bf) 4. Dampak Terhadap Komponen Sosial dan Budaya. bg) Kegiatan usaha peternakan ayam yang sedang diusahakan ini secara umum tidak menimbulkan dampak negatif terhadap komponen sosial budaya karena



dari tahap konstruksi sampai dengan operasional, aktifitas yang terjadi



adalah aktifitas-aktifitas fisik bukan aktifitas budaya. Namun demikian dampak terhadap komponen sosial budaya ini tetap akan dikelola dengan baik. bh) 5. Dampak Terhadap Komponen Kesehatan Masyarakat. bi)



Salah satu dampak terhadap komponen kesehatan masyarakat adalah adanya kekhawatiran menyebarnya virus flu



burung Avian Infuenza (H5N1). Pemberian pedoman pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan 47



menular Influenza pada unggas akan ditingkatkan kewaspadaannya sehingga apabila dampak ini terjadi dapat diambil tindakan secara dini apabila ditemukan adanya unggas yang mati akibat virus Avian Influenza (AI).



Sebagaimana



diketahui bahwa gelala-gejala flu burung pada unggas adalah sebagai berikut; terjadi pembengkakan pada jengger, pial dan kelopak mata; warna kebiruan (sianosis) pada jengger dan pial; perdarahan di bawah kulit pada daerah kaki (tungkai, telapak kaki) dan bagian badan yang tidak berbulu sehingga tampak kemerah-merahan; keluar cairan (eksudat) dari hidung yang jernih dan kadang-kadang bercampur dengan darah; perdarahan titik (petechie) pada daerah dada, kaki dan telapak kaki; batuk bersin dan ada suara ngorok; kadang kala unggas mengalami diare; penurunan produksi pertumbuhan; dan penurunan nafsu makan. bj)



Selain usaha pengobatan, usaha untuk pencegahan penyebaran virus flu burung ini adalah dengan cara menjaga



kesehatan makanan, cuci tangan dengan air sabun setelah kontak dengan unggas dan produk unggas lainya baik sebelum makan maupun sesudah makan, menggunakan bibit ayam



yang sehat,



dan menghindari kontak dengan



sumber yang terinfeksi. bk) bl) bm) bn) bo) bp) bq) br)



Tabel 8



Identifikasi Dampak yang Diperkirakan Akan Terjadi bs)



48



bt) Sumber Dampak bw)



bu)



Jenis Dampak



bv) Besaran Dampak



TAHAP PRA KONSTRUKSI



1. Kegiatan survey lapang-an dan sosialisasi pada masyarakat sekitar dan pemilik lahan



bx) Persepsi negatif masya-rakat berpotensi menimbulkan keresahan sosial



by) Relatif kecil, yaitu tidak berdampak luas secara sosial ekonomi karena lokasi sekitar peternakan adalah lahan yang kurang produktif



2. Kegiatan pembebasan dan perubahan lahan dari lahan pertanian non irigasi/non produktif menjadi lahan peternakan



bz) Ketidakpuasan masyarakat atas pembayaran dan sistem pembayaran yang dilakukan



ca) Tidak berdampak karena tanah lokasi peternakan adalah milik sendiri dan proses pembebasan/pembelianya sudah terjadi jauh sebelum peternakan dilaksanakan dan senantiasa melibatkan warga masyarakat dan pemerintahan desa dalam perkembangan perubahanm penggunaannya



cb)



TAHAP KONSTRUKSI



1. Mobilisasi Peralatan dan material



cc) Penurunan kualitas udara sekitar lokasi pembangun-an dalam bentuk peningkatan partikel di udara



cd) Pada tahap konstruksi diperkirakan dapat menyebabkan peningkatan jumlah debu di udara sekitar lokasi peternakan hingga mencapai 5 % dari kondisi awal pada musim kemarau normal



ce)



cf) Timbulnya kebisingan



cg) Kendaraan angkutan material berupa truck dengan 49



bt) Sumber Dampak



bu)



Jenis Dampak



bv) Besaran Dampak beban 12 ton berpotensi menimbulkan kebisingan selama tahap konstruksi dan tahap operasional



ch)



2. Mobilisasi Kerja



Tenaga



cm)



3. Pembangunan Perusahaan /tahapan konstruksi



cr)



ci) Peningkatan beban kepadatan lalu lintas



cj) Kendaraan angkutan truck dan lainnya selama masa konstruksi dengan beban 12 ton mengakibatkan peningkatan resiko kerusakan jalan dan kepadatan lalu lintas



ck) Peningkatan peluang kerja bagi masyarakat sekitar



cl) Sekitar 20 orang tenaga kerja bangunan



cn) Potensi kecemburuan sosial



co) Potensi konflik sosial karena tidak ikut dipekerjakan cukup besar karena tenaga kerja yang dibutuhkan relatif banyak dalam pembanguanan



cp) Berkurangnya lahan resapan akibat pembangunan perusahaan



cq) Hilangnya kapasitas resapan tanah akibat pembangun-an perusahaan pada lahan seluas 2.300 m2 dimana sebagian besar sekitar 70 % merupakan bangunan



cs) Peningkatan kebisingan akibat



ct) Pada tahap konstruksi terjadi peningkatan 50



bt) Sumber Dampak



bu)



Jenis Dampak



bv) Besaran Dampak



intensitas aktivitas pembangunan



kebisingan pada radius 50 – 200 m di sekitar lokasi pembangunan pada jam 08.00 – 16.00



cu)



cv) Penurunan Sanitasi lingkungan



cw) Pembuangan sampah dan limbah yang tidak pada tempatnya berpotensi untuk menurunkan sanitasi lingkungan sekitar.



cx) 4. Demobilisasi Tenaga Kerja



cy) Keresahan masyarakat



cz) Tingkat keresahan masyarakat akibat dari demobilisasi pekerja karena telah selesainya proyek kegiatan pembangunan berdampak pada pengurangan pendapatan masyarakat



da)



TAHAP OPERASIONAL



1. Rekrutmen kerja



dd)



dg)



tenaga



db) Peningkatan peluang kerja bagi warga masyarakat sekitar



dc) Sekitar 10 orang tenaga kerja lokal operasional kandang



de) Peningkatan pendapatan masyarakat



df) Sejumlah 10 orang masyarakat sekitar mendapatkan tambahan penghasilan sesuai UMK



dh) Potensi kecemburuan sosial



di) Potensi konflik karena tidak



sosial ikut 51



bt) Sumber Dampak



bu)



Jenis Dampak



bv) Besaran Dampak dipekerjakan relatif karena tenaga kerja dibutuhkan relatif kecil



kecil yang



2. Rutinitas pekerjaan kandang



dj) Resiko penurunan kualitas air



dk) Besarnya limbah yang dihasilkan relatif cukup besar karena intensitas rutinnya



dl)



dm) Resiko penurunan kuantitas air permukaan



dn) Besarnya penggunaan air untuk operasional peternakan baik untuk kebutuhan kandang atau kebutuhan domestik dapat menyebabkan penurunan muka air tanah di sekitar lokasi peternakan



do)



dp) Resiko penurunan kualitas udara, bau, debu dan kebisingan



dq) Besaran dampak bersifat dinamis tergantung pada lokasinya



dr)



ds) Kecelakaan kerja



dt) Relatif kecil bila karyawan menerapkan SOP yang telah ditetapkan



du)



dv) Penurunan kesehatan karyawan



dw) Besarnya resiko penurunan kesehatan karyawan cukup dinamis tergantung posisi dan situasi



3. Sanitasi dan penggunaan air



dx) Tingkat kebersihan



dy) Relatif kecil berpengaruh terhadap kenyamanan dan kesehatan 52



bt) Sumber Dampak



bu)



Jenis Dampak



bv) Besaran Dampak pekerja



dz)



ea) Tingkat kebersihan alat kerja dan area peternakan



eb) Relatif kecil berpengaruh terhadap kenyamanan dan kesehatan pekerja



ec)



ed) Resiko pencemaran permukaan pembuangan cair



ee) 15 – 30 m3 limbah cair yang dihasilkan



air akibat limbah



ef)



eg) Penurunan muka air tanah



eh) Relatif besar karena penggunaan air dalam jumlah yang besar



ei) 4. Transportasi dan parkir



ej) Peningkatan kebisingan dan tingkat kemacetan lalu lintas akibat transportasi karyawan



ek) Cukup kecil terutama karena jumlah karyawan yang sedikit



el)



em) Peningkatan kebisingan dan tingkat kemacetan lalu lintas akibat mobilisasi material bahan baku dan produk akhir



en) Cukup kecil terutama karena jumlah karyawan yang kecil



eo)



ep) Peningkatan kerusakan jalan



eq)



Relatif kecil



53



bt) Sumber Dampak 5.



Hubungan kemasyarakatan



bu)



Jenis Dampak



bv) Besaran Dampak



er) Persepsi negatif masyarakat



es)



Relatif kecil



et)



eu) Keresahan masyarakat



ev)



Relatif kecil



ew)



ex)



Konflik sosial



ey) Hubungan pekerja dengan pengusaha, perusahaan dan masyarakat berpotensi relatif kecil untuk menjadi konflik sosial



ez)



fa) Kesempatan berusaha



fb) Operasional peternakan memberikan peluang kepada masyarakat sekitar untuk membuka usaha



fc) 6. Manajeman dan ketenaga-



fe) Perubahan sosial (masuknya kultur peternakan modern pada masyarakat agraris Desa Cendana) tidak berpotensi menimbulkan keresahan sosial



ff) Secara kualitatif relatif kecil yaitu hanya sekitar 1 5% dari total karyawan yang melakukan migrasi dari kediaman asal ke lokasi baru sekitar areal lokasi peternakan



fh) Peningkatan kepadatan penduduk pada lokasi-lokasi sekitar lokasi peternakan berpotensi



fi) Relatif kecil kontribusinya hanya sekitar kurang dari 1 % dari kepadatan awal



fd)



fg)



kerjaan



54



bt) Sumber Dampak



bu)



Jenis Dampak



bv) Besaran Dampak



menimbulkan keresahan sosial fj)



fk) Produksi limbah cair dari toilet/kamar mandi



fl) Estimasi beban limbah cair 15 m3 per hari. Estimasi beban limbah cair septictank 20 – 30 m3 per bulan



fm)



fn) Peningkatan pendapatan



fo) Sekitar 10 orang tenaga kerja operasional kandang dan administrasi fp) fq)



fr)



TAHAP PASCA OPERASI



fs) Perluasan lokasi peternakan



ft)



Rekondisi lahan



fu) Luas lahan yang beralih fungsi kearah yang lebih baik



fv) Berhentinya operasional kegiatan Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah



fw) Penghentian tenaga kerja dan berusaha



fx) Jumlah Karyawan yang dihentikan / pemutusan hubungan kerja dan berhentinya kegiatan peternakan di sekitar lokasi kegiatan



55



B. BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) fy)



Untuk meminimalisasi dampak negatif dan mengoptimalkan



dampak positif yang terjadi akibat kegiatan Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah UD. Barokah di Desa Cendana, Kecamatan Kutasari,



Kabupaten



Purbalingga,



Jawa



Tengah,



perlu



dilakukan



pengelolaan lingkungan secara konsisten. Pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara-cara pendekatan yang baik dan tepat guna serta didasarkan atas sifat ekonomi, kemudahan pengoperasian dan sifat efektifitasnya. Dampak yang dikategorikan dalam dampak positif akan ditingkatkan secara maksimal. Sedangkan dampak negatif yang diperkirakan akan terjadi diminimalisir sehingga kelestarian fungsi lingkungan dapat terjaga. fz)



ga)



Upaya pengelolaan lingkungan pada rencana usaha/kegiatan



dilakukan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak. Komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak meliputi 4 aspek yaitu aspek yaitu



fisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi budaya



dan kesehatan masyarakat. Upaya pengelolaan lingkungan hidup untuk rencana usaha/kegiatan peternakan ayam pedaging sistem close house UD. Barokah meliputi : gb) gc)



Tabel 9



Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup



gd) ge) Sumber Dampak



gj)



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n



gl) Melakuka n sosialisasi dengan warga masyarakat



gm) Lokas i peternakan Desa Cendana Kec. Kutasari



gn) Pada saat survey lokasi peternakan



TAHAP PRA KONSTRUKSI



1. Kegiatan survey lapang-an dan sosialisasi pada masyarakat sekitar dan



gk) Persep si negatif masya-rakat berpotensi menimbulkan keresahan



56



ge) Sumber Dampak



pemilik lahan 2. Kegiatan pembebasa n dan perubahan lahan dari lahan pertanian non irigasi/non produktif menjadi lahan peternakan gs)



gx)



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



Perio de Pengelolaa n



go) Ketida kpuasan masyarakat atas pembayaran dan sistem pembayaran yang dilakukan



gp) Menjalin komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan warga masyarakat di sekitar lokasi peternakan



gq) Lokas i di sekitar rencana peternakan



gr)



gt)



gu) Memperh atikan aspirasi warga masyarakat khusunya yang terkait dengan akses dan kepentingan mereka terhadap lokasi peternakan



gv) Lokas i di sekitar rencana peternakan



gw)



gy)



gz)



hc) Lokas i peternakan dan sepanjang ruas jalan pengangkut an



hd) Setia p penganguta n material dan bahan bangunan



sosial



TAHAP KONSTRUKSI



1. Mobilisasi Peralatan dan material



gi)



ha) Penuru nan kualitas udara sekitar lokasi pembangunan dalam bentuk peningkatan partikel di udara



hb) Pengangk utan material bahan bangunan dan konstruksi dalam keadaan tertutup dan tapak roda kendaraan pengangkut dalam kondisi bersih sehingga tidak menimbulkan debu dan ceceran material pada



57



ge) Sumber Dampak



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n



jalan sekitar lokasi peternakan he)



hf) Timbul nya kebisingan



hg) Pemakaia n kendaraan yang masih layak pakai sehingga mengurangi kebisingan



hh) Lokas i peternakan dan sepanjang ruas jalan pengangkut an



hi) Pada saat pelaksanaan konstruksi



hj)



hk) Pening katan beban kepadatan lalu lintas



hl) Diusahak an pengangkutan material tidak pada jam-jam sibuk



hm) Sepa njang ruas jalan pengangkut an



hn) Pada saat pengangkut an



ho)



hp)



hq) Mengatur dan melarang kendaraan pengangkut melakukan aktifitas bongkar muat di luar area peternakan



hr) Bahu jalan sepanjang ruas jalan pengangkut an



hs) Setia p saat kegiatan pengangkut an



ht)



hu)



hv) Kendaraa n pengangkut menyesuaikan muatannya dengan tonase jalan sehingga mengurangi resiko kerusakan jalan



hw) Sepa njang ruas jalan pengangkut an



hx) Setia p saat kegiatan pengangkut an



hy)



hz)



ia) Menempa tkan tenaga pengatur lalu lintas pada lokasi yang rawan



ib) Ruas jalan pengangkut an tertentu



ic) Setia p saat kegiatan pengangkut an



id) Pening katan



ie) jam



if) Desa Cendana



ig) p



4. Mobilisasi Tenaga Kerja



Mengatur keluar-



Setia



58



ge) Sumber Dampak



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n



peluang kerja bagi masyarakat sekitar



masuk karyawan



Kec. Kutasari



penerimaan tenaga kerja



ih)



ii) Potens i kecemburua n sosial



ij) Melakuka n rekrutmen secara terbuka



ik) Desa Cendana Kec. Kutasari



il) Setia p penerimaan tenaga kerja



im)



in)



io) Malakuka n sosialisasi yang berkaitan dengan rekrutmen karyawan



ip) Desa Cendana Kec. Kutasari



iq) Setia p penerimaan tenaga kerja



ir) Berkur angnya lahan resapan akibat pembanguna n perusahaan



is) Meletakk an bangunan pada lokasi yang memungkinkan terjadi resapan tanah akibat pembangunan



it) Lokas i pembangun an peternakan



iu) Sela ma tahap pembangun an fisik



iv)



iw) Pening katan kebisingan akibat intensitas aktivitas pembanguna n



ix) Mengatur jadwal kerja pada jam normal sekitar lokasi pembangunan pada jam 08.00 – 16.00



iy) Lokas i pembangun an peternakan



iz) Sela ma tahap pembangun an fisik



ja)



jb) Penuru nan Sanitasi lingkungan



jc) Menyedia kan tempat sampah domestik (urinoir/WC) dan tempat sampah yang cukup



jd) Lokas i pembangun an peternakan



je) Sela ma tahap pembangun an fisik



jg) Keresa han masyarakat



jh) Melakuka n sosialisasi kepada warga masyarakat sekitar



ji) Lokas i sekitar pembangun an peternakan



jj) Pada saat tahap akhir pelaksanaan pembangun



5. Pembanguna n Perusahaan /tahapan konstruksi



jf)



4. Demobilisa si Tenaga Kerja



59



ge) Sumber Dampak



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n an



jk)



TAHAP OPERASIONAL



4. Rekrutmen tenaga kerja



jl) Pening katan peluang kerja bagi warga masyarakat sekitar



jm) Melakuka n rekrutmen dengan prioritas tenaga kerja lokal



jn) Lokas i sekitar peternakan



jo) Sela ma tahap rekrutmen



jq) Pening katan pendapatan masyarakat



jr) Melakuka n sosialisasi kepada warga masyarakat sekitar



js) Lokas i sekitar peternakan



jt) Sela ma tahap operasional



ju)



jv) Potens i kecemburua n sosial



jw) Melakuka n sosialisasi kepada warga masyarakat sekitar



jx) Lokas i sekitar peternakan



jy) Sela ma tahap operasional



5. Rutinitas pekerjaan kandang



jz) Resiko penurunan kualitas air



ka) Melakuka n disinfecktan dengan cara chlorine diffuser ke dalam sumur dangkal



kb) Sumu r sekitar lokasi peternakan



kc) Secar a rutin setiap minggu



kd)



ke)



kf) Membuat sistem saluran pembuangan limbah yang kedap air dan melakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan



kg) Lokas i titik pembuanga n limbah



kh) Sekali disertai perawatan



ki)



kj)



kk) Membuat bak penangkap minyak dari buangan air limbah yang mengandung



kl) Lokas i titik pembuanga n limbah



km) Sekali disertai perawatan



jp)



60



ge) Sumber Dampak



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n



minyak kn)



ko)



kp) Membuat sistem saluran pembuangan limbah yang kedap air dan melakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan



kq) Lokas i titik pembuanga n limbah



kr) Sekali disertai perawatan



ks)



kt) Resiko penurunan kuantitas air permukaan



ku) Memasan g tangki penampung air yang dilengkapi dengan switch on/off otomatis sehingga penggunaan air dapat terkontrol



kv) Lokas i peternakan



kw) Sekali disertai perawatan



kx)



ky)



kz) Membuat sumur resapan dan lubang biopori agar air hujan bisa meresap ke dalam tanah



la) Lokas i peternakan



lb) Sekali disertai perawatan



lc)



ld) Resiko penurunan kualitas udara, bau, debu, dan kebisingan



le) Mempert ahankan dan meningkakan tanaman tanaman di sekitar peternakan yang berfungsi sebagai buffer bagi debu maupun bau



lf) Lokas i peternakan



lg) Sekali disertai penyulaman dan perawatan



lh)



li)



lj) Mengusa hakan agar kondisi kotoran selalu dalam kondisi kering



lk) Lokas i peternakan



ll) Setia p hari



61



ge) Sumber Dampak



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n



sehingga tidak menimbulkan bau, apabila kotoran basah maka cepat ditambahkan gamping agar cepat mengering dan tidak menimbulkan bau lm)



ln)



lo) Pengambi lan limbah padat kotoran ayam dilakukan secara rutin dan terjadwal



lp) Lokas i peternakan



lq) Setia p minggu



lr)



ls)



lt) Dilakukan penyemprotan disinfectan secara rutin



lu) Lokas i peternakan



lv) Tiga hari sekali



lw)



lx)



ly) Ayam yang mati dibuatkan septic tank/kuburan dengan ukuran 3 x 3 dengan kedalaman 3 m dengan tutup cor beton dengan lubang di bagian atas tempat masuk bangkai ayam dan dibuatkan tutup. Setiap minggu ditambahkan H2O2 dan kapur agar bangkai cepat membusukk dan di



lz) Lokas i peternakan



ma) Sekali disertai perawatan dan penyulaman tanaman



62



ge) Sumber Dampak



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n



sekitarnya ditanami tanaman rindang dan berbau wangi mb)



mc) Kecela kaan kerja



md) Membuat papan pengumuman yang bersisi pentingnya keselamatan kerja



me) Lokas i peternakan



mf) Sekali disertai perawatan



mg)



mh)



mi) Melaksan akan ketentuan dalam K3 termasuk dalam penggunaan APD yang diperlukan



mj) Lokas i peternakan



mk) Setia p hari



ml)



mm)



mn) Melengka pi semua sarana dan prasarana APD yang diperlukan dalam peternakan seperti safety shoes, kaus tangan, dan helm



mo) Lokas i peternakan



mp) Sekali di awal operasional dan disertai perawatan



mq)



mr)



ms) Memberik an jaminan tenaga kerja yang merupakan hak pekerja berupa BPJS ketenagakerjaa n



mt) Lokas i peternakan



mu) Setia p hari



mv)



mw) Penuru nan kesehatan karyawan



mx) Mewajibk an bagi seluruh karyawan menggunakan



my) Lokas i peternakan



mz) Setia p hari



63



ge) Sumber Dampak



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n



APD dalam setiap pekerjaannya na)



nb)



nc) Melakuka n biosecurity bagi setiap karyawan maupun pengunjung peternakan dan pada tempat tertentu dilakukan fumingisasi



nd) Lokas i peternakan



ne) Setia p hari



nf)



ng)



nh) Melengka pi sarana dan prasarana kesehatan sebagai lengkah awal apabila ada yang sakit



ni) Lokas i peternakan



nj) Setia p hari



nk)



nl)



nm) Memberik an jaminan kesehatan bagi karyawan dengan mengikutsertak an pada BPJS kesehatan



nn) Lokas i peternakan



no) Setia p tahun



6. Sanitasi dan penggunaan air



np) Tingka t kebersihan



nq) Melakuka n pembersihan kandang secara rutin dan teratur



nr)



ns)



nt)



nu)



nv) Menyedia kan tempat sampah yang cukup di setiap ruangan



nw)



nx)



ny)



nz)



oa) Melakuka n pemisahan sampah sesuai



ob)



oc)



64



ge) Sumber Dampak



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n



jenisnya untuk dilakukan tindakan lebih lanjut od)



oe)



of) Limbah padat berupa kotoran ayam segera dilakukan pembersihan kemudian dimasukkan ke dalam kantong ukuran 40 Kg untuk kemudian dikelola pihak ketiga atau petani sekitar peternakan



og)



oh)



oi)



oj) Tingka t kebersihan alat kerja dan area peternakan



ok) Pembersi han dan sterilisasi alat kerja dengan menggunakan cairan disinfectan



ol) Lokas i peternakan



om) Setia p saat alat kotor dan memerlukan pembersiha n



on)



oo) Resiko pencemaran air permukaan akibat pembuangan limbah cair



op) Pembuat an septic tank dan saluran pembuangan limbah kedap air



oq) Lokas i penampung an limbah



or) Setia p bulan



os)



ot)



ou) Melakuka n pengelolaan limbah cair yang dihasilkan, limbah domestik ke septic tank, limbah bio security ke saluran pembuangan



ov) Lokas i penampung an limbah



ow) Setia p bulan



65



ge) Sumber Dampak



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n



limbah untuk dilakukan pengelolaan sebelum dibuang ke lingkungan ox)



oy) Penuru nan muka air tanah



oz) Membuat bak penampungan air



pa) Lokas i peternakan



pb) Awal kegiatan operasional



pc)



pd)



pe) Penghem atan penggunaan air dengan memakai air secukupnya dan tidak berlebihan



pf) Lokas i peternakan



pg) Setia p hari



ph) 4. Transportasi dan parkir



pi) Pening katan kebisingan dan tingkat kemacetan lalu lintas akibat transportasi karyawan



pj) Mengatur dan melarang kendaraan perusahaan atau rekanan parkir di badan jalan dan melakukan bongkar muat di luar area perusahaan



pk) Sepa njang bahu jalan sekitar lokasi peternakan



pl) Setia p kali pengangkut an pakan atau hasil produksi



pm)



pn)



po) Memasan g penerangan jalan sepanjang jalan masuk ke peternakan sehingga jalan aman dilalui pada malam hari



pp) Lokas i peternakan dan akses jalan masuk



pq) Setia p hari



pr)



ps)



pt) Menempa tkan petugas pengatur sirkulasi keluar masuk kendaraan



pu) Akses jalan keluar masuk



pv) Wakt u tertentu Apabila dibutuhkan



66



ge) Sumber Dampak



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n



pw)



px) Pening katan kerusakan jalan



py) Kendaraa n yang mengangkut pakan dan hasil produksi harus sesuai dengan tonase jalannya sehingga resiko kerusakan jalan dapat diminimalisir



pz) Sepa njang jalur jalan keluar/masu k



qa) Setia p hari



2. Hubungan kemasyarakatan



qb) Persep si negatif masyarakat



qc) Melakuka n pertemuan rutin dengan masyarakat, pengurs RT/RW, dan Desa



qd) Sekit ar lokasi peternakan



qe) Sela ma operasional



qf)



qg) Keresa han masyarakat



qh) Ikut terlibat secara aktif pada kegiatan yang dilaksanakan di sekitar lokasi peternakan



qi) Sekit ar lokasi peternakan



qj) Sela ma operasional



qk)



ql) Konflik sosial



qm) Menjaga hubungan baik dengan karyawan, antar karyawan, dan dengan warga masyarakat sekitar peternakan



qn) Sekit ar lokasi peternakan



qo) Sela ma operasional



qp)



qq)



qr) Membang un sarana ibadah yang memadai



qs) Sekit ar lokasi peternakan



qt) Awal oerasional dan pemeliharaa n selama operasional



qu)



qv) Kesem patan berusaha



qw) Memberik an peluang kepada masyarakat



qx) Sekit ar lokasi peternakan



qy) Sela ma operasional



67



ge) Sumber Dampak



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n



sekitar untuk membuka usaha 3. Manajeman dan ketenagakerj aan



qz) Peruba han sosial (masuknya kultur peternakan modern pada masyarakat agraris Desa Cendana) tidak berpotensi menimbulka n keresahan sosial



ra) Memberik an sosialisasi kepada warga masyarakat yang terrdampak



rb) Sekit ar lokasi peternakan



rc) Sela ma operasional



rd)



re) Pening katan kepadatan penduduk pada lokasilokasi sekitar lokasi peternakan berpotensi menimbulka n keresahan sosial



rf) Memberik an sosialisasi kepada warga masyarakat yang terrdampak



rg) Sekit ar lokasi peternakan



rh) Sela ma operasional



ri)



rj) Produk si limbah cair dari toilet/kamar mandi



rk) Membang un sarana MCK dengan beban limbah cair 15 m3 per hari. Estimasi beban limbah cair septictank 20 – 30 m3 per bulan



rl) Di yang layak pada lokasi peternakan



rm) Sela ma operasional



rn)



ro)



rp) Membang un sarana pengolah limbah domestik berupa septic



rq) Di yang layak pada lokasi peternakan



rr) Sela ma operasional



68



ge) Sumber Dampak



gf) Jenis Dampak



gg) Upaya Pengelolaan



tank kedap air rs)



rt) Pening katan pendapatan



gh) Loka si Pengelolaa n



gi)



Perio de Pengelolaa n



rw) Sekit ar lokasi peternakan



rx) Setia p saat diperlukan



rz)



sa)



yang



ru) Sosialisas i kepada warga masyarakat sekitar lokasi peternakan rv)



ry)



TAHAP PASCA OPERASI



sb) Perluasan lokasi peternakan



sc) Rekon disi lahan



sd) Melakuka n rekondisi lahan ke keadaan semula



se) Lokas i peternakan



sf) Apabi la diperlukan



sg) Berhentin ya operasional kegiatan Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah



sh) Pengh entian tenaga kerja dan berusaha



si) Memberik an pengertian kepada karyawan yang dihentikan / dilakukan pemutusan hubungan kerja dan berhentinya kegiatan peternakan di sekitar lokasi kegiatan



sj) Lokas i peternakan



sk) Apabi la diperlukan



sl) sm) C. BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL) sn)



Untuk



mengoptimalkan kegiatan pemantauan lingkungan



serta meminimalisir dampak negatif yang terjadi akibat kegiatan UD. Barokah, perlu dilakukan pemantauan kondisi lingkungan secara konsisten.



Pemantauan



lingkungan



dilakukan



dengan



cara-cara



pendekatan yang baik dan tepat guna serta didasarkan atas sifat ekonomi, kemudahan pengoperasian dan sifat efektifitasnya. Upaya pemantauan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi secara berkala, sehingga



jika



terjadi



dampak



negatif,



dapat



secepatnya 69



dikelola/ditangani. Dampak yang dikategorikan dalam dampak positif akan ditingkatkan secara maksimal. Pemantauan lingkungan ini dilakukan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak pada tahap operasional UD. Barokah. so) sp)



Tabel 10



sq)



Matrik



Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup sr) ss) Sumber Dampak



sx)



su) Upaya Pemantauan



sv)



Loka si Pemantau an



sw) Perio de Pemantaua n



sy) Persep si negatif masya-rakat berpotensi menimbulkan keresahan sosial



sz) Observas i dan ta) wawanc ara



tb) Lokas i peternakan Desa Cendana Kec. Kutasari



tc) Pada saat survey lokasi peternakan



td) Ketida kpuasan masyarakat atas pembayaran dan sistem pembayaran yang dilakukan



te) Observas i dan wawancara



tf) Lokas i di sekitar rencana peternakan



tg) Pada saat pembebasa n lahan dan perubahan lahan



ti)



tj) Wawanc aradan aspirasi masyarakat yang terkait dengan akses dan kepentingan



tk) Lokas i di sekitar rencana peternakan



tl) Pada saat dibutuhkan dan diperlukan



TAHAP PRA KONSTRUKSI



1. Kegiatan survey lapangan dan sosialisasi pada masyarakat sekitar dan pemilik lahan 2. Kegiatan pembebasan dan perubahan lahan dari lahan pertanian non irigasi/non produktif menjadi lahan peternakan th)



st) Jenis Dampak



70



ss) Sumber Dampak



st) Jenis Dampak



su) Upaya Pemantauan



sv)



Loka si Pemantau an



sw) Perio de Pemantaua n



mereka terhadap lokasi peternakan tm)



TAHAP KONSTRUKSI



tn)



to)



1. Mobilisasi Peralatan dan material



tp) Penuru nan kualitas udara sekitar lokasi pembangunan dalam bentuk peningkatan partikel di udara



tq) Pengama tan dan wawancara



tr) Lokas i peternakan dan sepanjang ruas jalan pengangkut an



ts) Setia p penganguta n material dan bahan bangunan



tt)



tu) Timbul nya kebisingan



tv) tan



Pengama



tw) Lokas i peternakan dan sepanjang ruas jalan pengangkut an



tx) Pada saat pelaksanaan konstruksi



ty)



tz) Pening katan beban kepadatan lalu lintas



ua) Pemanta uan dan pengamatan



ub) Sepa njang ruas jalan pengangkut an



uc) Pada saat pengangkut an



ud)



ue)



uf) Pemanta uan dan pengamatan



ug) Bahu jalan sepanjang ruas jalan pengangkut an



uh) Setia p saat kegiatan pengangkut an



ui)



uj)



uk) Pemanta uan dan pengamatan



ul) Sepa njang ruas jalan pengangkut an



um) Setia p saat kegiatan pengangkut an



un)



uo)



up) Pemanta uan dan pengamatan



uq) Ruas jalan pengangkut an tertentu



ur) Setia p saat kegiatan pengangkut



71



ss) Sumber Dampak



st) Jenis Dampak



su) Upaya Pemantauan



sv)



Loka si Pemantau an



sw) Perio de Pemantaua n an



2. Mobilisasi Tenaga Kerja



us) Pening katan peluang kerja bagi masyarakat sekitar



ut) Pengatur an dan pencatatan



uu) Desa Cendana Kec. Kutasari



uv) Setia p penerimaan tenaga kerja



uw)



ux) Potens i kecemburuan sosial



uy) tan



Pengama



uz) Desa Cendana Kec. Kutasari



va) Setia p penerimaan tenaga kerja



3. Pembanguna n Perusahaan /tahapan konstruksi



vb) Berkur angnya lahan resapan akibat pembanguna n perusahaan



vc) tan



Pengama



vd) Lokas i pembangun an peternakan



ve) Sela ma tahap pembangun an fisik



vf)



vg) Pening katan kebisingan akibat intensitas aktivitas pembanguna n



vh) tan



Pengama



vi) Lokas i pembangun an peternakan



vj) Sela ma tahap pembangun an fisik



vk)



vl) Penuru nan Sanitasi lingkungan



vm) tan



Pengama



vn) Lokas i pembangun an peternakan



vo) Sela ma tahap pembangun an fisik



4. Demobilisasi Tenaga Kerja



vp) Keresa han masyarakat



vq) Wawanc ara dan pengamatan



vr) Lokas i sekitar pembangun an peternakan



vs) Pada saat tahap akhir pelaksanaan pembangun an



vv) Pengama tan dan wawancara



vw) Lokas i sekitar peternakan



vx) Sela ma tahap rekrutmen



vt)



TAHAP OPERASIONAL



1. Rekrutmen tenaga kerja



vu) Pening katan peluang kerja



72



ss) Sumber Dampak



st) Jenis Dampak



su) Upaya Pemantauan



sv)



Loka si Pemantau an



sw) Perio de Pemantaua n



wb) Lokas i sekitar peternakan



wc) Sela ma tahap operasional



bagi warga masyarakat sekitar vy)



vz) Pening katan pendapatan masyarakat



wa) ara



Wawanc



wd)



we) Potens i kecemburuan sosial



wf) Pengama tan dan wawancara



wg) Lokas i sekitar peternakan



wh) Sela ma tahap operasional



2. Rutinitas pekerjaan kandang



wi) Resiko penurunan kualitas air



wj) Pengama tan dan pendataan



wk) Sumu r sekitar lokasi peternakan



wl) Secar a rutin setiap minggu



wm)



wn)



wo) Pengama tan dan pendataan



wp) Lokas i titik pembuanga n limbah



wq) Tiga bulan sekali disertai perawatan



wr)



ws)



wt) Pengama tan dan pendataan



wu) Lokas i titik pembuanga n limbah



wv) Sekali disertai perawatan



ww)



wx)



wy) Pengama tan dan pendataan



wz) Lokas i titik pembuanga n limbah



xa) Sekali disertai perawatan



xb)



xc) Resiko penurunan kuantitas air permukaan



xd) Pengama tan dan pendataan



xe) Lokas i peternakan



xf) Sekali disertai perawatan



xg)



xh)



xi) Pengama tan dan pendataan



xj) Lokas i peternakan



xk) Sekali disertai perawatan



73



ss) Sumber Dampak



st) Jenis Dampak



su) Upaya Pemantauan



sv)



Loka si Pemantau an



sw) Perio de Pemantaua n



xl)



xm) Resiko penurunan kualitas udara, bau, debu, dan kebisingan



xn) Pengama tan dan pendataan



xo) Lokas i peternakan



xp) Sekali disertai penyulaman dan perawatan



xq)



xr)



xs) Pengama tan dan pendataan



xt) Lokas i peternakan



xu) Setia p hari



xv)



xw)



xx) Pengama tan dan pendataan



xy) Lokas i peternakan



xz) Setia p minggu



ya)



yb)



yc) Pengama tan dan oservasi



yd) Lokas i peternakan



ye) Tiga hari sekali



yf)



yg)



yh) Pengama nan dan pendataan



yi) Lokas i peternakan



yj) Sekali disertai perawatan



yk)



yl) Kecela kaan kerja



ym) Pengama tan dan observasi



yn) Lokas i peternakan



yo) Sekali disertai perawatan



yp)



yq)



yr) Pengama tan dan observasi



ys) Lokas i peternakan



yt) Setia p hari



yu)



yv)



yw) Pengama tan dan observasi



yx) Lokas i peternakan



yy) Sekali di awal operasional dan disertai perawatan



yz)



za)



zb) Pengama tan dan observasi, dan pendataan



zc) Lokas i peternakan



zd) Setia p hari



ze)



zf) Penuru nan kesehatan karyawan



zg) tan



Pengama



zh) Lokas i peternakan



zi) Setia p hari



zj)



zk)



zl)



Pengama



zm)



zn)



Lokas



Setia



74



ss) Sumber Dampak



st) Jenis Dampak



su) Upaya Pemantauan



tan



sv)



Loka si Pemantau an



sw) Perio de Pemantaua n



i peternakan



p hari



zo)



zp)



zq) tan



Pengama



zr) Lokas i peternakan



zs) Setia p hari



zt)



zu)



zv) tan



Pengama



zw) Lokas i peternakan



zx) Setia p tahun



3. Sanitasi dan penggunaan air



zy) Tingka t kebersihan



zz) tan



Pengama



aaa) Lokas i peternakan



aab) Setia p hari



aac)



aad)



aae) tan



Pengama



aaf) Kanto r dan keperluan domestik karyawan di lokasi peternakan



aag) Setia p hari



aah)



aai)



aaj) Pengama tan dan observasi



aak) Lokas i sekitar peternakan



aal) Tiga bulan sekali



aam)



aan) Tingka t kebersihan alat kerja dan area peternakan



aao) Pengama tan dan pengecheckan



aap) Lokas i peternakan



aaq) Setia p saat alat kotor dan memerlukan pembersiha n



aar)



aas) Resiko pencemaran air permukaan akibat pembuangan limbah cair



aat) Pengama tan dan pendataan



aau) Lokas i penampung an limbah



aav) Setia p bulan



aaw)



aax)



aay) tan



Pengama



aaz) Lokas i penampung an limbah



aba) Setia p bulan



abb)



abc) Penuru nan muka air tanah



abd) Pengama tan dan observasi



abe) Lokas i peternakan



abf) Awal kegiatan operasional



75



ss) Sumber Dampak



st) Jenis Dampak



su) Upaya Pemantauan



sv)



Loka si Pemantau an



sw) Perio de Pemantaua n



abg)



abh)



abi) tan



Pengama



abj) Lokas i peternakan



abk) Setia p hari



4. Transportasi dan parkir



abl) Pening katan kebisingan dan tingkat kemacetan lalu lintas akibat transportasi karyawan



abm) Pengama tan



abn) Sepa njang bahu jalan sekitar lokasi peternakan



abo) Setia p kali pengangkut an pakan atau hasil produksi



abp)



abq)



abr) tan



Pengama



abs) Lokas i peternakan dan akses jalan masuk



abt) Setia p hari



abu)



abv)



abw) Pengama tan



abx) Akses jalan keluar masuk



aby) Wakt u tertentu Apabila dibutuhkan



abz)



aca) Pening katan kerusakan jalan



acb) Pengama tan dan observasi



acc) Sepa njang jalur jalan keluar/masu k



acd) Setia p hari



5. Hubungan kemasyarakatan



ace) Persep si negatif masyarakat



acf) tan



Pengama



acg) Sekit ar lokasi peternakan



ach) Sela ma operasional



aci)



acj) Keresa han masyarakat



ack) tan



Pengama



acl) Sekit ar lokasi peternakan



acm) Sela ma operasional



acn)



aco) Konflik sosial



acp) tan



Pengama



acq) Sekit ar lokasi peternakan



acr) Sela ma operasional



acs)



act)



acu) tan



Pengama



acv) Sekit ar lokasi peternakan



acw) Awal oerasional dan pemeliharaa n selama operasional



76



ss) Sumber Dampak



st) Jenis Dampak



su) Upaya Pemantauan



Loka si Pemantau an



sw) Perio de Pemantaua n



acx)



acy) Kesem patan berusaha



acz) Pengama tan dan wawancara



ada) Sekit ar lokasi peternakan



adb) Sela ma operasional



6. Manajeman dan ketenagakerj aan



adc) Peruba han sosial (masuknya kultur peternakan modern pada masyarakat agraris Desa Cendana) tidak berpotensi menimbulkan keresahan sosial



add) Pengama tan dan wawancara



ade) Sekit ar lokasi peternakan



adf) Sela ma operasional



adg)



adh) Pening katan kepadatan penduduk pada lokasilokasi sekitar lokasi peternakan berpotensi menimbulkan keresahan sosial



adi) Pengama tan dan wawancara



adj) Sekit ar lokasi peternakan



adk) Sela ma operasional



adl)



adm) Produk si limbah cair dari toilet/kamar mandi



adn) Pengama tan dan observasi



ado) Di yang layak pada lokasi peternakan



adp) Sela ma operasional



adq)



adr)



ads) Pengama tan dan wawancara



adt) Di yang layak pada lokasi peternakan



adu) Sela ma operasional



adv)



adw) Pening katan pendapatan



adx) Pengama tan dan wawancara



ady) Sekit ar lokasi peternakan



adz) Setia p saat diperlukan



aeb)



aec)



aea) TAHAP PASCA OPERASI



sv)



77



ss) Sumber Dampak



st) Jenis Dampak



su) Upaya Pemantauan



aed) Perluasan lokasi peternakan



aee) Rekon disi lahan



aef) tan



aei) Berhentin ya operasional kegiatan Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah



aej) Pengh entian tenaga kerja dan berusaha



aek) tan



sv)



Loka si Pemantau an



sw) Perio de Pemantaua n



Pengama



aeg) Lokas i peternakan



aeh) Apabi la diperlukan



Pengama



ael) Lokas i peternakan



aem) Apabi la diperlukan



aen) aeo) aep) aeq) aer) aes) aet) aeu) aev) aew)



78



afa)



afe)



aex) aey) Tabel 11 aez) MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL) afb) PETERNAKAN AYAM PEDAGING CLOSE HOUSE UD. BAROKAH afc) afd) aff)



afg)



afh) BE



afs)



afi)



aft)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afu)



afv)



afw)afx)



9



afn)



afo)



afz)



79



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



aga)



TAHAP PRA KONSTRUKSI



4



1. Kegiatan survey lapangan dan sosialisa si pada masyara



agb) P ersepsi negatif masyarakat berpotensi menimbulkan



agc)



agd) Melakuka n sosialisasi dengan warga masyarakat



age) Loka si peternakan Desa Cendana Kec. Kutasari



agf) Pada saat survey lokasi peternakan



agg) Observasi dan wawancara



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



7



8



agh) Lokasi peternakan Desa Cendana Kec. Kutasari



agi) Pa da saat survey lokasi peternakan



afn)



afo)



agj)  Pemerintahan Desa agk)  Tim perizinan



80



afe)



kat sekitar dan pemilik lahan 2. Kegiatan pembeb asan dan perubah



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



keresahan sosial



agl) K etidakpuasa n masyarakat atas



agm)



agn) Menjalin komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan warga masyarakat di sekitar



ago) Loka si di sekitar rencana peternakan



agp)



agq) Observasi dan wawancara



agr) Lokasi di sekitar rencana peternakan



ags) Pa da saat pembebasan lahan dan perubahan



agt)



agu)



81



afe)



an lahan dari lahan pertania n non irigasi/no n produktif menjadi lahan peternak



aff)



pembayaran dan sistem pembayaran yang dilakukan



afg)



lokasi peternakan



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



lahan



82



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



ahe)



ahf)



an agv)



agw)



agx)



agy) Memperh atikan aspirasi warga masyarakat khusunya yang terkait dengan akses dan kepentingan mereka terhadap lokasi peternakan



agz) Loka si di sekitar rencana peternakan



aha)



ahb) Wawancara tentang aspirasi masyarakat khusunya yang terkait dengan akses dan kepantingan mereka terhadap lokasi peternakan



ahc) Lokasi di sekitar rencana peternakan



ahd) Pa da saat dibutuhkan dan diperlukan



83



afe)



ahg)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



ahp)



ahq) ahr)



TAHAP KONSTRUKSI



1. Mobilisasi Peralatan dan material



ahh) P enurunan kualitas udara sekitar lokasi pembangunan dalam bentuk peningkatan



ahi) Pe ngangkutan material bahan bangunan dan konstruksi dalam keadaan tertutup dan tapak roda kendaraan



ahj) Lokasi peternakan dan sepanjang ruas jalan pengangkutan



ahk) Setia p pengangutan material dan bahan bangunan



ahm) Pengamatan dan wawancara ahl)



ahn) Lokasi peternakan dan sepanjang ruas jalan pengangkutan



aho) Se tiap pengangutan material dan bahan bangunan



84



afe)



aff)



partikel udara



di



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



pengangkut dalam kondisi bersih sehingga tidak menimbulkan debu dan ceceran material pada jalan sekitar lokasi



85



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



peternakan ahs)



aht) T imbulnya kebisingan



ahu) Pe makaian kendaraan yang masih layak pakai sehingga mengurangi kebisingan



ahv) Lokasi peternakan dan sepanjang ruas jalan pengangkutan



ahw) Pada saat pelaksanaan konstruksi



ahy) ahx)



Pengamatan



ahz) Lokasi peternakan dan sepanjang ruas jalan pengangkutan



aia) Pa da saat pelaksanaan konstruksi



aib)



aic)



86



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



aid)



aie) P eningkatan beban kepadatan lalu lintas



aif) Di usahakan pengangkutan material tidak pada jam-jam sibuk



aig) Sepanjan g ruas jalan pengangkutan



aih) Pada saat pengangkutan



aij) Pemantauan aii) dan pengamatan



aip)



aiq)



air) Me ngatur dan melarang kendaraan



ais) Bahu jalan sepanjang ruas jalan pengangkutan



ait) Setia p saat kegiatan pengangkutan



aiu) dan pengamatan



aiv)



Pemantauan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



aik) Sepanjang ruas jalan pengangkutan



ail) Pa da saat pengangkutan



aim)



ain) aio)



aiw) Bahu sepanjang ruas pengangkutan



aix) tiap kegiatan



aiy)



aiz) aja)



jalan jalan



Se saat



87



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



pengangkut melakukan aktifitas bongkar muat di luar area peternakan ajb)



ajc)



ajd) Ke ndaraan pengangkut menyesuaikan



afn)



afo)



pengangkutan



aje) Sepanjan g ruas jalan pengangkutan



ajf) Setia p saat kegiatan pengangkutan



ajh)



Pemantauan



ajg) dan pengangkatan



aji) Sepanjang ruas jalan pengangkutan



ajj) tiap kegiatan



Se saat



ajk)



ajl)



88



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



muatannya dengan tonase jalan sehingga mengurangi resiko kerusakan jalan ajm)



ajn)



ajo) Me nempatkan tenaga



afn)



afo)



pengangkutan



ajp) jalan



Ruas peng-angkutan



ajq) Setia p saat kegiatan



ajs)



Pemantauan



ajr) dan pengamatan



ajt) Ruas jalan pengang-kutan tertentu



aju) tiap kegiatan



Se saat



ajv)



ajw)



89



afe)



2. Mobilisasi Tenaga Kerja



aff)



ajx) P eningkatan peluang kerja bagi masyarakat



afg)



pengatur lalu lintas pada lokasi yang rawan



tertentu



ajy) Me ngatur jam keluar-masuk karyawan



ajz) Cendana Kutasari



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



pengangkutan



Desa Kec.



aka) Setia p penerimaan tenaga kerja



afn)



afo)



pengangkutan



akc) Pengaturan dan pencatatan akb)



akd) Desa Cendana Kec. Kutasari



ake) Se tiap penerimaan tenaga kerja



akf)



akg)



90



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



sekitar akh)



aku)



aki) P otensi kecemburua n sosial



akj) Me lakukan rekrutmen secara terbuka



akk) Cendana Kutasari



akv)



akw) Ma lakukan sosialisasi yang berkaitan



akx) Cendana Kutasari



Desa Kec.



Desa Kec.



akl) Setia p penerimaan tenaga kerja aky) Setia p penerimaan tenaga kerja



akn)



Pengamatan



akm)



ala) akz)



Pengamatan



ako) Desa Cendana Kec. Kutasari



alb) Desa Cendana Kec. Kutasari



akp) Se tiap penerimaan tenaga kerja



akq)



alc) Se tiap penerimaan tenaga kerja



ald)



akr) aks) akt) ale) alf)



91



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



dengan rekrutmen karyawan 3. Pembangun an Perusaha an /tahapan konstruksi



alg) B erkurangnya lahan resapan akibat pembanguna n



alh) Me letakkan bangunan pada lokasi yang memungkinkan terjadi resapan



ali) Lokasi pembangunan peternakan



alj) Sela ma tahap pembangunan fisik



all) alk)



Pengamatan



alm) Lokasi pembangunan peternakan



aln) Sel ama tahap pembangunan fisik



alo)



alp) alq)



92



afe)



aff)



perusahaan



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



tanah akibat pembangunan



93



afe)



alr)



aff)



als) P eningkatan kebisingan akibat intensitas aktivitas pembanguna n



alt) Me ngatur jadwal kerja pada jam normal sekitar lokasi pembangunan pada jam 08.00 – 16.00



afg)



alu) Lokasi pembangunan peternakan



afh) BE



afi)



alv) Sela ma tahap pembangunan fisik



afj)



afk) B



alx) alw)



Pengamatan



aly) Lokasi pembangunan peternakan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



alz) Sel ama tahap pembangunan fisik



ama)



amb) amc)



94



afe)



amd)



aff)



ame) P enurunan Sanitasi lingkungan



amf) Me nyediakan tempat sampah domestik (urinoir/WC) dan tempat sampah yang cukup



afg)



amg) Lokasi pembangunan peternakan



afh) BE



afi)



amh) Sela ma tahap pembangunan fisik



afj)



afk) B



amj) ami)



Pengamatan



amk) Lokasi pembangunan peternakan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



aml) Sel ama tahap pembangunan fisik



amm)



amn) amo)



95



afe)



4. Demobilisasi Tenaga Kerja



ana)



aff)



amp) K eresahan masyarakat



amq) Me lakukan sosialisasi kepada warga masyarakat sekitar



afg)



afh) BE



amr) Lokasi sekitar pembangunan peternakan



afi)



ams) Pada saat tahap akhir pelaksanaan pembangunan



afj)



amu) Wawancara amt)dan pengamatan



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



amv) Lokasi sekitar pembangunan peternakan



amw) Pa da saat tahap akhir pelaksanaan pembangunan



afn)



afo)



amx)



amy) amz)



TAHAP OPERASIONAL



96



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



1. Rekrut-men tenaga kerja



anb) P eningkatan peluang kerja bagi warga masyarakat sekitar



anc) Me lakukan rekrutmen dengan prioritas tenaga kerja lokal



and) Lokasi sekitar peternakan



ane) Sela ma tahap rekrutmen



anm)



ann) P eningkatan pendapatan



ano) Me lakukan sosialisasi



anp) Lokasi sekitar peternakan



anq) ma



Sela tahap



afj)



afk) B



ang)



Pengamatan



anf)dan wawancara



ans) anr)



Wawancara



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



anh) Lokasi sekitar peternakan



ani) Sel ama tahap rekrutmen



anj)



ank) anl)



ant) Lokasi sekitar peternakan



anu) ama



anv)



anw)



Sel tahap



anx)



97



afe)



any)



aff)



masyarakat



kepada warga masyarakat sekitar



anz) P otensi kecemburua n sosial



aoa) Me lakukan sosialisasi kepada warga masyarakat sekitar



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



operasional



aob) Lokasi sekitar peternakan



aoc) Sela ma tahap operasional



afn)



afo)



operasional



aoe) Pengamatan aod)dan wawancara



aof) Lokasi sekitar peternakan



aog) Sel ama tahap operasional



aoh)



aoi)



98



afe)



2. Rutinitas pekerjaan kandang



aff)



aoj) R esiko penurunan kualitas air



aok) Me lakukan disinfecktan dengan cara chlorine diffuser ke dalam sumur dangkal



afg)



afh) BE



aol) Sumur sekitar lokasi peternakan



afi)



aom) ra rutin minggu



Seca setiap



afj)



afk) B



aoo) Pengamatan aon)dan pendataan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



aop) Sumur sekitar lokasi peternakan



aoq) Se cara rutin setiap minggu



afn)



aor)



afo)



aos)



99



afe)



aot)



aff)



aou)



aov) Me mbuat sistem saluran pembuangan limbah yang kedap air dan melakukan pengolahan sebelum dibuang ke



afg)



afh) BE



aow) Lokasi titik pembuangan limbah



afi)



aox) Sekal i disertai perawatan



afj)



afk) B



aoz) Pengamatan aoy)dan pendataan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



apa) Lokasi titik pembuangan limbah



apb) Se kali disertai perawatan



afn)



apc)



afo)



apd)



100



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



apn)



apo)



lingkungan ape)



apf)



apg) Me mbuat bak penangkap minyak dari buangan air limbah yang mengandung minyak



aph) Lokasi titik pembuangan limbah



api) Sekal i disertai perawatan



apk) Pengamatan dan pendataan apj)



apl) Lokasi titik pembuangan limbah



apm) Se kali disertai perawatan



101



afe)



app)



aff)



apq)



apr) Me mbuat sistem saluran pembuangan limbah yang kedap air dan melakukan pengolahan sebelum dibuang ke



afg)



afh) BE



aps) Lokasi titik pembuangan limbah



afi)



apt) Sekal i disertai perawatan



afj)



afk) B



apv) Pengamatan apu)dan pendataan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



apw) Lokasi titik pembuangan limbah



apx) Se kali disertai perawatan



afn)



apy)



afo)



apz)



102



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



lingkungan aqa)



aqb) R esiko penurunan kuantitas air permukaan



aqc) Me masang tangki penampung air yang dilengkapi dengan switch on/off otomatis sehingga penggunaan



aqd) Lokasi peternakan



aqe) Sekal i disertai perawatan



aqg) Pengamatan dan pendataan aqf)



aqh) Lokasi peternakan



aqi) Se kali disertai perawatan



aqj)



aqk) aql) aqm) aqn)



103



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



air dapat terkontrol aqo)



aqp)



aqq) Me mbuat sumur resapan dan lubang biopori agar air hujan bisa meresap ke dalam tanah



aqr) Lokasi peternakan



aqs) Sekal i disertai perawatan



aqu)



Pengamatan



aqt)dan pendataan



aqv) Lokasi peternakan



aqw) Se kali disertai perawatan



aqx)



aqy) aqz) ara) arb)



104



afe)



arc)



aff)



ard) R esiko penurunan kualitas udara, bau, debu, dan kebisingan



are) Me mpertahankan dan meningkakan tanaman tanaman di sekitar peternakan yang berfungsi sebagai buffer bagi debu



afg)



arf) Lokasi peternakan



afh) BE



afi)



arg) Sekal i disertai penyulaman dan perawatan



afj)



afk) B



ari) Pengamatan arh)dan pendataan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



arj) Lokasi peternakan



ark) Se kali disertai penyulaman dan perawatan



afn)



arl)



afo)



arm)



105



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



maupun bau arn)



aro)



arp) Me ngusahakan agar kondisi kotoran selalu dalam kondisi kering sehingga tidak menimbulkan bau, apabila



arq) Lokasi peternakan



arr) p hari



Setia



art) Pengamatan dan pendataan ars)



aru) Lokasi peternakan



arv) tiap hari



Se



arw)



arx)



106



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



kotoran basah maka cepat ditambahkan gamping agar cepat mengering dan tidak menimbulkan bau



107



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



ary)



arz)



asa) Pe ngambilan limbah padat kotoran ayam dilakukan secara rutin dan terjadwal



asb) Lokasi peternakan



asc) p minggu



Setia



ase) Pengamatan asd)dan pendataan



asf) Lokasi peternakan



asg) Se tiap minggu



ash)



asi) asj)



ask)



asl)



asm) Dil akukan penyemprotan



asn) Lokasi peternakan



aso) Tiga hari sekali



asq) Pengamatan asp)dan oservasi



asr) Lokasi peternakan



ass) Tig a hari sekali



ast)



asu) asv)



108



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



disinfectan secara rutin asw)



asx)



asy) Ay am yang mati dibuatkan septic tank/kuburan dengan ukuran 3 x 3 dengan kedalaman 3 m



asz) Lokasi peternakan



ata) Sekal i disertai perawatan dan penyulaman tanaman



atc)



Pengamana



atb)n dan pendataan



atd) Lokasi peternakan



ate) Se kali disertai perawatan dan penyulaman tanaman



atf)



atg) ath)



109



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



dengan tutup cor beton dengan lubang di bagian atas tempat masuk bangkai ayam dan dibuatkan tutup. Setiap minggu ditambahkan H2O2 dan



110



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



kapur agar bangkai cepat membusukk dan di sekitarnya ditanami tanaman rindang dan berbau wangi



111



afe)



ati)



atu)



aff)



afg)



atj) K ecelakaan kerja



atk) Me mbuat papan pengumuman yang bersisi pentingnya keselamatan kerja



atl) Lokasi peternakan



atv)



atw) Me laksanakan ketentuan



atx) Lokasi peternakan



afh) BE



afi)



atm) Sekal i disertai perawatan



aty) p hari



Setia



afj)



afk) B



ato)



Pengamatan



atn)dan observasi



aua)



Pengamatan



atz) dan observasi



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



atp) Lokasi peternakan



aub) Lokasi peternakan



afn)



atq) Se kali disertai perawatan



atr)



auc) tiap hari



aud)



Se



afo)



ats) att)



aue) auf)



112



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



auo) Se kali di awal operasional dan disertai



aup)



auq)



dalam K3 termasuk dalam penggunaan APD yang diperlukan aug)



auh)



aui) Me lengkapi semua sarana dan prasarana



auj) Lokasi peternakan



auk) Sekal i di awal operasional dan disertai



aum)



Pengamatan



aul) dan observasi



aun) Lokasi peternakan



113



afe)



aff)



APD yang diperlukan dalam peternakan seperti safety shoes, kaus tangan, dan helm



afg)



afh) BE



afi)



perawatan



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



perawatan



114



afe)



aur)



aff)



aus)



aut) Me mberikan jaminan tenaga kerja yang merupakan hak pekerja berupa BPJS ketenagakerjaa n



afg)



auu) Lokasi peternakan



afh) BE



afi)



auv) p hari



Setia



afj)



afk) B



aux) Pengamatan auw)dan observasi, dan pendataan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



auy) Lokasi peternakan



auz) tiap hari



Se



afn)



afo)



avb) avc)



115



afe)



avd)



aff)



ave) P enurunan kesehatan karyawan



avf) Me wajibkan bagi seluruh karyawan menggunakan APD dalam setiap pekerjaannya



afg)



avg) Lokasi peternakan



afh) BE



afi)



avh) p hari



afj)



Setia



afk) B



avj) avi)



Pengamatan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



avk) Lokasi peternakan



avl) tiap hari



Se



afn)



afo)



avm)



avn) avo) avp)



116



afe)



avq)



aff)



avr)



avs) Me lakukan biosecurity bagi setiap karyawan maupun pengunjung peternakan dan pada tempat tertentu dilakukan



afg)



avt) Lokasi peternakan



afh) BE



afi)



avu) p hari



Setia



afj)



afk) B



avw) avv)



Pengamatan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



avx) Lokasi peternakan



avy) tiap hari



Se



afn)



avz)



afo)



awa) awb) awc)



117



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



awm)



awn) awo) awp)



fumingisasi awd)



awe)



awf) Me lengkapi sarana dan prasarana kesehatan sebagai lengkah awal apabila ada



awg) Lokasi peternakan



awh) p hari



Setia



awj) awi)



Pengamatan



awk) Lokasi peternakan



awl) tiap hari



Se



118



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



awy) Se tiap tahun



awz)



axa) axb) axc)



yang sakit awq)



awr)



aws) Me mberikan jaminan kesehatan bagi karyawan dengan mengikutsertak an pada BPJS



awt) Lokasi peternakan



awu) p tahun



Setia



aww) awv)



Pengamatan



awx) Lokasi peternakan



119



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



kesehatan 3. Sanitasi dan pengguna an air



axd) T ingkat kebersihan



axe) Me lakukan pembersihan kandang secara rutin dan teratur



axf)



axg)



axi) axh)



Pengamatan



axj)



axk)



axl)



axm) axn) axo)



120



afe)



axp)



ayc)



aff)



axq)



ayd)



afg)



axr) Me nyediakan tempat sampah yang cukup di setiap ruangan



axs)



aye) Me lakukan pemisahan sampah sesuai jenisnya untuk



ayf)



afh) BE



afi)



axt)



afj)



afk) B



axv)



Pengamatan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



axw)



axx)



axy)



axz) aya) ayb)



ayj)



ayk)



ayl)



aym) ayn)



axu)



ayg)



ayi) Pengamatan ayh)dan observasi



afo)



ayo)



121



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



dilakukan tindakan lebih lanjut ayp)



ayq)



ayr) Li mbah padat berupa kotoran ayam segera dilakukan pembersihan kemudian



ays)



ayt)



ayv) ayu)



Pengamatan



ayw)



ayx)



ayy)



ayz) aza) azb) azc)



122



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



dimasukkan ke dalam kantong ukuran 40 Kg untuk kemudian dikelola pihak ketiga atau petani sekitar peternakan



123



afe)



azd)



azr)



aff)



afg)



aze) T ingkat kebersihan alat kerja dan area peternakan



azf) Pe mbersihan dan sterilisasi alat kerja dengan menggunakan cairan disinfectan



azg) Lokasi peternakan



azs) R esiko pencemaran



azt) Pe mbuatan septic tank dan



azu) Lokasi penampungan limbah



afh) BE



afi)



azh) Setia p saat alat kotor dan memerlukan pembersihan



azv) p bulan



Setia



afj)



afk) B



azj)



Pengamatan



azi) dan pengecheckan



azx) Pengamatan azw)dan pendataan



azk) Lokasi peternakan



azy) Lokasi penampungan limbah



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



azl) Se tiap saat alat kotor dan memerlukan pembersihan



azm)



azn) azo) azp)



azz) Se tiap bulan



baa)



azq)



bab)



124



afe)



bac)



aff)



air permukaan akibat pembuangan limbah cair



saluran pembuangan limbah kedap air



bad)



bae) Me lakukan pengelolaan limbah cair yang



afg)



baf) Lokasi penampungan limbah



afh) BE



afi)



bag) p bulan



Setia



afj)



afk) B



bai) bah)



Pengamatan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



baj) Lokasi penampungan limbah



bak) Se tiap bulan



afn)



bal)



afo)



bam) ban)



125



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



dihasilkan, limbah domestik ke septic tank, limbah bio security ke saluran pembuangan limbah untuk dilakukan pengelolaan



126



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



sebelum dibuang ke lingkungan bao)



bap) P enurunan muka air tanah



baq) Me mbuat bak penampungan air



bar) Lokasi peternakan



bas) Awal kegiatan operasional



bau)



Pengamatan



bat)dan observasi



bav) Lokasi peternakan



baw) Aw al kegiatan operasional



bax)



bay) baz)



127



afe)



bba)



aff)



bbb)



bbc) Pe nghematan penggunaan air dengan memakai air secukupnya dan tidak berlebihan



afg)



bbd) Lokasi peternakan



afh) BE



afi)



bbe) p hari



Setia



afj)



afk) B



bbg) bbf)



Pengamatan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



bbh) Lokasi peternakan



bbi) tiap hari



Se



afn)



bbj)



afo)



bbk) bbl)



128



afe)



4. Transportasi dan parkir



aff)



bbm) P eningkatan kebisingan dan tingkat kemacetan lalu lintas akibat transportasi karyawan



bbn) Me ngatur dan melarang kendaraan perusahaan atau rekanan parkir di badan jalan dan melakukan bongkar muat di luar area



afg)



afh) BE



bbo) Sepanjan g bahu jalan sekitar lokasi peternakan



afi)



bbp) Setia p kali pengangkutan pakan atau hasil produksi



afj)



afk) B



bbr) bbq)



Pengamatan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



bbs) Sepanjang bahu jalan sekitar lokasi peternakan



bbt) Se tiap kali pengangkutan pakan atau hasil produksi



afn)



afo)



bbu)



bbv) bbw)



129



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



perusahaan bbx)



bby)



bbz) Me masang penerangan jalan sepanjang jalan masuk ke peternakan sehingga jalan aman dilalui



bca) Lokasi peternakan dan akses jalan masuk



bcb) p hari



Setia



bcd) bcc)



Pengamatan



bce) Lokasi peternakan dan akses jalan masuk



bcf) tiap hari



Se



bcg)



bch) bci)



130



afe)



aff)



pada hari bcj)



bck)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



malam



bcl) Me nempatkan petugas pengatur sirkulasi keluar masuk kendaraan



bcm) Akses jalan keluar masuk



bcn) Wakt u tertentu Apabila dibutuhkan



bcp) bco)



Pengamatan



bcq) Akses jalan keluar masuk



bcr) W aktu tertentu Apabila dibutuhkan



bcs)



bct) bcu) bcv)



131



afe)



bcw)



aff)



bcx) P eningkatan kerusakan jalan



bcy) Ke ndaraan yang mengangkut pakan dan hasil produksi harus sesuai dengan tonase jalannya sehingga resiko kerusakan



afg)



afh) BE



bcz) Sepanjan g jalur jalan keluar/masuk



afi)



bda) p hari



Setia



afj)



afk) B



bdc) Pengamatan bdb)dan observasi



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



bdd) Sepanjang jalur jalan keluar/masuk



bde) tiap hari



Se



afn)



bdf)



afo)



bdg) bdh) bdi)



132



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



jalan dapat diminimalisir 5. Hubung-an kemasyarakatan



bdj) P ersepsi negatif masyarakat



bdk) Me lakukan pertemuan rutin dengan masyarakat, pengurs RT/RW, dan



bdl) Sekitar lokasi peternakan



bdm) Sela ma operasional



bdo) bdn)



Pengamatan



bdp) Sekitar lokasi peternakan



bdq) Sel ama operasional



bdr)



bds) bdt)



133



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



bec) Sel ama operasional



bed)



bee) bef)



Desa bdu)



bdv) K eresahan masyarakat



bdw) Iku t terlibat secara aktif pada kegiatan yang dilaksanakan di sekitar lokasi peternakan



bdx) Sekitar lokasi peternakan



bdy) Sela ma operasional



bea) bdz)



Pengamatan



beb) Sekitar lokasi peternakan



beg)



134



afe)



beh)



aff)



bei) K onflik sosial



bej) Me njaga hubungan baik dengan karyawan, antar karyawan, dan dengan warga masyarakat sekitar



afg)



bek) Sekitar lokasi peternakan



afh) BE



afi)



bel) Sela ma operasional



afj)



afk) B



ben) bem)



Pengamatan



beo) Sekitar lokasi peternakan



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



bep) Sel ama operasional



beq)



ber) bes)



bet)



135



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



peternakan beu)



bev)



bew) Me mbangun sarana ibadah yang memadai



bex) Sekitar lokasi peternakan



bey) Awal oerasional dan pemeliharaan selama operasional



bfa) bez)



Pengamatan



bfb) Sekitar lokasi peternakan



bfc) Aw al oerasional dan pemeliharaan selama operasional



bfd)



bfe) bff)



136



afe)



bfg)



aff)



bfh) K esempatan berusaha



bfi) Me mberikan peluang kepada masyarakat sekitar untuk membuka usaha



afg)



bfj) Sekitar lokasi peternakan



afh) BE



afi)



bfk) Sela ma operasional



afj)



afk) B



bfm)



Pengamatan



bfl) dan wawancara



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



bfn) Sekitar lokasi peternakan



bfo) Sel ama operasional



afn)



bfp)



afo)



bfq)



137



afe)



6. Manajeman dan ketenaga kerjaan



aff)



bfr) P erubahan sosial (masuknya kultur peternakan modern pada masyarakat agraris Desa Cendana)



bfs) Me mberikan sosialisasi kepada warga masyarakat yang terrdampak



afg)



bft) Sekitar lokasi peternakan



afh) BE



afi)



bfu) Sela ma operasional



afj)



afk) B



bfw)



Pengamatan



bfv)dan wawancara



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



bfx) Sekitar lokasi peternakan



bfy) Sel ama operasional



afn)



bfz)



afo)



bga)



138



afe)



aff)



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



tidak berpotensi menimbulka n keresahan sosial bgb)



bgc) P eningkatan kepadatan penduduk pada lokasi-



bgd) Me mberikan sosialisasi kepada warga masyarakat



bge) Sekitar lokasi peternakan



bgf) Sela ma operasional



bgh) Pengamatan bgg)dan wawancara



bgi) Sekitar lokasi peternakan



bgj) Sel ama operasional



bgl)



139



afe)



bgm)



aff)



lokasi sekitar lokasi peternakan berpotensi menimbulka n keresahan sosial



yang terrdampak



bgn) P roduksi limbah cair



bgo) Me mbangun sarana MCK



afg)



bgp) layak



afh) BE



Di pada



yang lokasi



afi)



bgq) Sela ma operasional



afj)



afk) B



bgs) Pengamatan bgr)dan observasi



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



bgt) layak



Di pada



yang lokasi



bgu) ama



Sel



afn)



bgv)



afo)



bgw)



140



afe)



aff)



dari toilet/kamar mandi



dengan beban limbah cair 15 m3 per hari. Estimasi beban limbah cair septictank 20 – 30 m3 per bulan



afg)



peternakan



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



peternakan



afn)



afo)



operasional



141



afe)



bgx)



aff)



bgy)



bgz) Me mbangun sarana pengolah limbah domestik berupa septic tank yang kedap air



afg)



bha) Di layak pada peternakan



afh) BE



yang lokasi



afi)



bhb) Sela ma operasional



afj)



afk) B



bhd) Pengamatan bhc)dan wawancara



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



bhe) Di layak pada peternakan



yang lokasi



bhf) Sel ama operasional



afn)



afo)



bhg)



bhh)



142



afe)



bhi)



aff)



bhj) P eningkatan pendapatan



bhk) So sialisasi kepada warga masyarakat sekitar lokasi peternakan



afg)



bhm) Sekitar lokasi peternakan



afh) BE



afi)



bhn) Setia p saat diperlukan



afj)



afk) B



bhp) Pengamatan bho)dan wawancara



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



bhq) Sekitar lokasi peternakan



bhr) Se tiap saat diperlukan



afn)



bhs)



afo)



bht)



bhl) bhu)



TAHAP PASCA OPERASI



143



afe)



aff)



1. Perluasan lokasi peternaka n



bhv) ekondisi lahan



R



2. Berhentinya operasion al kegiatan Peternak



bif) P enghentian tenaga kerja dan



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



bhw) Me lakukan rekondisi lahan ke keadaan semula



bhx) Lokasi peternakan



bhy) Apab ila diperlukan



bhz)



bia)



big) Me mberikan pengertian kepada karyawan yang



bih) Lokasi peternakan



bii) Apab ila diperlukan



bij)



bik)



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



Pengamatan



bib) Lokasi peternakan



bic) Ap abila diperlukan



bid)



bie)



Pengamatan



bil) Lokasi peternakan



bim) Ap abila diperlukan



bin)



bio)



144



afe)



an Ayam Pedaging Close House UD. Barokah



aff)



berusaha



afg)



afh) BE



afi)



afj)



afk) B



afl)afm) PE L RIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



afn)



afo)



dihentikan / dilakukan pemutusan hubungan kerja dan berhentinya kegiatan peternakan di sekitar lokasi kegiatan



145



bip) biq)



bir) bis) bit) biu) biv) biw) bix) biy) biz) bja)



146



D.



INSTITUSI PENGELOLA DAN PEMANTUAN LINGKUNGAN HIDUP bjb)



Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup



yang terkait formulir UKL-UPL adalah sebagai berikut ; bjc)



1.



Institusi pelaksana adalah UD. Barokah Purbalingga



sebagai insitusi pemrakarsa kegiatan. bjd)



2. Insitusi pengawas adalah ; a. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga; b. Bappelitbangda Kabupaten Purbalingga; c. Dinas Pekerjaan Umum dan PR Kabupaten Purbalingga; d. Disperindag Kabupaten Purbalingga; e. Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga; f. Dinhub Kabupaten Purbalingga; g. Dinas Tenaga Kerja KabupatenPurbalingga; h. Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Purbalingga; i. DPMPTSP Kabupaten Purbalingga; j. Kantor Satpol PP Kabupaten Purbalingga; k. Kecamatan Kutasari; l. Desa Cendana;



bje)



2. Insitusi pengawas adalah ; a. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga; b. Bappelitbangda Kabupaten Purbalingga; c. Dinas/Instansi



lain



sesuai



dengan



peraturan



perundangan yang berlaku. bjf) bjg) bjh) bji) bjj) bjk) bjl) bjm) 147



bjn)



bjq)



bjo) BAB IV bjp) JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN bjr) bjs)



bjt) Dalam hal rencana usaha dan/atau kegiatan usaha perlu adanya identifikasi jenis izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup berdasarkan tentang pengelolaan lingkungan hidup dari rencana kegiatan Peternakan Ayam Pedaging Close House UD. Barokah Desa Cendana Kec. Kutasari Kab. Purbalingga maka dengan ini kami uraikan izin PPLH yang dibutuhkan sebagai berikut: 1. Izin Lingkungan. 2. Rekomendasi UKL UPL. bju) bjv) bjw) bjx) bjy) bjz) bka) bkb) bkc) bkd) bke) bkf) bkg) bkh)



148



bki) bkj) bkk) bkl) bkm)



bkn)



DAFTAR PUSTAKA bko)



bkp) Alaerts, G dan Santika, S.S. 1987. Metoda Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya. bkq) Davis, M.L., and D.A. Cornwell. 1991. Introduction to Environmental Engineering. Second edition. Mc-Graw-Hill, Inc. New York. bkr) Kementrian Negara Lingkungan Hidup. 2012. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Kementrian Lingkungan Hidup. Jakarta. bks) Kementrian Negara Lingkungan Hidup. 2009. Undangundang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kementrian Lingkungan Hidup. Jakarta. bkt) Pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 05 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Air Limbah. Pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Semarang. bku) Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air. Jakarta bkv) bkw) bkx) bky) bkz) bla) blb) blc) bld) ble) blf)



149



blg) blh) bli) blj) blk)



bll) RADAR BANYUMAS, RABU, 26 APRIL 2017 blm)



150



bln)



151