Unit1-LUHT4235 Manajemen Produksi Agribisnis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK UNIT 1



KODE MATA KULIAH : LUHT4235 NAMA MATA KULIAH : MANAJEMEN AGRIBISNIS Nama Kegiatan Praktik: Manajemen Produksi Agribisnis



Nama Mahasiswa: Mohamad Ridwan NIM: 030701492 UPBJJ-UT: Bandung



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS BIDANG MINAT PENYULUHAN PETERNAKAN



UNIVERSITAS TERBUKA 2021



1. Judul Praktik : Manajemen Produksi Agribisnis 2. Pendahuluan a. Ruang lingkup materi yang dipraktikan Ruang lingkup materi yang dipraktekan berada pada usaha jamur tiram milik Ibu Ria yang berada di desa Srirahayu, kecamatan Cikancung, kabupaten Bandung, Jawa Barat. b. Tujuan praktik Tujuan dilaksanakannya praktik adalah untuk menganalisis manajemen produksi suatu usaha agribisnis untuk menggambarkan bagaimana keadaan yang akan datang. Sehingga suatu usaha tani dapat melakukan perencanaan kegiatan usaha tani yang lebih baik di masa yang akan datang. c. Manfaat praktik Manfaat untuk penulis adalah dengan adanya praktik ini, mahasiswa dapat menganalisis langsung manajemen produksi agribisnis suatu usaha tani yang dikunjungi. sehingga kedepannya diharapkan mampu melakukan perencanaan kegiatan usaha tani yang lebih baik dimasa yang akan datang. d. Lokasi dan waktu pelaksanaan praktik Lokasi usaha jamur tiram yang dijadikan tempat praktik berada di desa Srirahayu, kecamatan Cikancung, kabupaten Bandung, Jawa Barat. Waktu pelaksanaan praktik adalah pada 9 maret 2021. 3. Pelaksanaan Praktik a. Sarana/Alat yang digunakan dalam praktik Alat yang digunakan saat wawancara adalah alat tulis, perekam gambar dan video. b. Langkah-langkah praktik Langkah pertama praktik ini adalah bertemu dengan pemilik usaha untuk mengungkapkan maksud dan tujuan awal untuk melakukan praktikum. Setelah mendapat ijin, barulah melakukan perjanjian waktu pelaksanaan praktikum yang tidak mengganggu waktu pemilik usaha. Praktikum dilakukan dengan metode wawancara pemilik dilokasi usaha. Pertanyaan yang sudah disiapkan berasal dari modul praktikum unit 1 Manajemen Agribisnis.



c. Hasil pengamatan selama praktik Usaha jamur tiram milik bu Ria mempunyai kapasitas 3000 media tumbuh jamur (baglog). Ditempat tersebut, bu Ria hanya tinggal menumbuhkan dan merawat baglog, sementara ini beliau membeli baglog yang sudah siap tumbuh jamur dari daerah Tasik dan Garut. Karena keterbatasan modal dan beberapa kali gagal dalam pembuatan baglog, maka bu Ria memilih membeli yang sudah siap selama kurang lebih 2,5 tahun ke belakang. Lokasi usaha menggunakan rangka semi permanen yang menggunakan kayu dan bilik sebagai bahan utama. d. Pembahasan Jamur tiram merupakan jenis jamur yang banyak disukai masyarakat Indonesia, terlihat dari jumlah permintaan pasar jamur yang tinggi. Hal ini membuat banyak orang tertarik berbisnis dibidang ini, bu Ria adalah salah satunya. Ibu rumah tangga ini memulai usaha budidaya jamur tiramnya pada pertengahan awal 2018. Berawal dari kegiatan pelatihan kewirausahaan yang diadakan oleh pemerintah desa Srirahayu. Saat ini kapasitas tempat usaha budidaya jamur tiram bu Ria adalah 3000 buglog, dengan hasil produksi jamur 9-13 kg per harinya. Usaha ini masih dijalankan oleh bu Ria sendiri, dengan sesekali dibantu anaknya ketika sedang ada waktu luang. Sayangnya bu Ria tidak memproduksi baglog sendiri selama ini, karena menurutnya biaya pembuatan hapir sama dengan membeli baglog yang siap tumbuh. Harga baglog per satuannya adalah Rp. 3000, dengan kapasitas ruang usaha sebanyak 3000 baglog, maka bu Ria harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 9.000.000 untuk pembelian baglog saja. Dan baglog mempunyai umur produktif, yakni hanya selama 4 bulan saja. Beberapa baglog masih produktif sampai umur 5 bulan, namun menurutnya hasil jamurnya sudah tidak sebaik sebelumnya. Untuk menghindari perawatan baglog yang sia-sia, maka bu Ria memilih untuk mengganti baglognya per 4 bulan sekali. Lokasi pembelian baglognya pun cukup jauh dari lokasi budidaya, yakni berada di daerah Garut dan Tasik, tentu memerlukan ongkos kirim saat mengorder baglog. Dalam pembelian baglog, bu Ria kerap mencari rekan sesama



pembudidaya jamur tiram lainnya disekitar untuk menekan biaya ongkos kirim. Ongkos kirim per sekali jalan adalah Rp. 200.000 dari Tasik. e. Kesimpulan f.



Referensi/Daftar Pustaka