Utang Jangka Panjang (Destiara XII AKL 1) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Name : Destiara Fitri Aziza Kelas : XII AKL1



Hutang jangka panjang utang jangka panjang pelunasannya lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi. Jika jangka waktu pelunasan cukup lama, bukankah utang jangka panjang justru akan membebani keuangan perusahaan sehingga berisiko terhadap gagalnya perusahaan mengembangkan diri? Untuk bisa menjawabnya, tentu harus dipahami dulu apa itu utang jangka panjang.  Definisi utang jangka panjang Utang jangka panjang (long term liabilities) adalah kewajiban yang harus dibayar dan dilunasi dalam tempo waktu yang relatif lama, bisa mencapai satu periode akuntansi (satu tahun) atau bahkan lebih. Secara lebih terperinci, utang jangka panjang dapat dijabarkan sebagai suatu kewajiban atau beban di masa depan yang harus dibayarkan sebagai akibat dari penundaan pembayaran yang seharusnya dilakukan dalam satu tahun lebih atau siklus operasional perusahaan. Pembayaran atau pelunasan utang jangka panjang dilakukan dengan menggunakan dana yang bersumber dari aktiva tidak lancar. Sebab itu, utang jangka panjang disebut juga sebagai utang tidak lancar. Utang jangka panjang umumnya digunakan untuk memperkuat posisi modal perusahaan. Tak hanya itu, utang jangka panjang juga digunakan untuk meningkatkan jumlah aset perusahaan baik dalam bentuk properti, peralatan, maupun investasi.



 Jenis-jenis utang jangka panjang Suatu transaksi utang disebut sebagai utang jangka panjang apabila memenuhi ketentuanketentuan sebagai berikut.   



Penerima utang mampu menjaga tingkat modal minimalnya. Penerima utang menyerahkan aktiva tetap sebagai jaminan kepada pemberi utang. Penerima utang tidak diperkenankan untuk menjual piutang untuk mendapatkan uang tunai.



Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, setidaknya terdapat dua jenis utang jangka panjang yang memenuhinya, yaitu: 



Utang hipotek



Utang hipotek merupakan suatu kewajiban untuk melakukan pembayaran jangka panjang dengan disertai penyerahan jaminan berupa aktiva tetap yang disepakati dalam perjanjian



tertulis dengan akta notaris yang mencantumkan nominal pinjaman, tingkat suku bunga, jangka waktu, jumlah angsuran, dan jaminan yang diserahkan secara terperinci. Atas adanya jaminan dalam utang jangka panjang ini, pemberi utang berhak untuk menyita dan menjual barang yang dijaminkan apabila penerima utang tidak mampu melunasi utangnya sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati bersama. Dari hasil penjualan barang jaminan, pemberi utang berhak mengambil dana untuk menutupi kekurangan utang beserta bunganya yang belum dilunasi. Utang hipotek umumnya diberikan oleh lembaga perbankan. 



Utang Obligasi



Secara sederhana obligasi dapat dipahami sebagai surat utang yang diterbitkan baik oleh pemerintah maupun swasta dengan tingkat bunga tertentu yang dapat diperjualbelikan. Obligasi juga diartikan sebagai surat utang berjangka waktu lebih dari satu tahun dengan tingkat suku bunga tertentu yang dikeluarkan perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan. Nah, utang obligasi timbul karena penerbitan surat-surat obligasi yang dapat mendatangkan sejumlah dana yang dibutuhkan perusahaan. Dalam surat obligasi umumnya tercantum nominal utang, tanggal pelunasan, bunga per tahun, dan ketentuan-ketentuan lain sesuai dengan jenis obligasi yang disepakati oleh peminjam dan pemberi pinjaman.



 Risiko utang jangka panjang Utang jangka panjang bagi perusahaan cukup menguntungkan, karena perusahaan bisa mengatur arus kas dan merencanakan keuangan perusahaan secara lebih baik. Beberapa manfaat atau keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan dari utang jangka panjang yaitu: 



 



Tingkat suku bunga pada utang jangka panjang baik hipotek maupun obligasi cenderung lebih rendah dibandingkan dengan jenis utang lainnya. Selain itu, jika dibandingkan dengan dividen yang harus dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham, bunga obligasi juga lebih rendah. Mengurangi beban pajak, karena bunga utang atau pinjaman merupakan biaya yang dibebankan kepada perusahaan. Oleh sebab itu, biaya bunga utang jangka panjang ini akan mengurangi pendapatan dan beban pajak. Pemberi utang jangka panjang tidak memiliki hak suara dan otoritas dalam kebijakan dan operasional perusahaan. Artinya, pemberi utang hanya berhak untuk menyimpan jaminan selama berlangsungnya jangka waktu utang, tetapi tidak memiliki hak untuk melakukan intervensi terhadap urusan internal perusahaan baik dalam hal penentuan peraturan, kebijakan, maupun strategi perusahaan.



Meski memiliki manfaat dan beberapa keuntungan, namun utang jangka panjang pun tak lepas dari adanya risiko. Adapun risiko dari utang jangka panjang yang dapat ditanggung oleh perusahaan yaitu: 



Semakin lama jangka waktu pelunasan utang, maka risiko yang mungkin ditanggung juga semakin besar. Artinya, banyak faktor eksternal yang mempengaruhi keuangan perusahaan selama masa atau jangka waktu utang, seperti persaingan bisnis, pertumbuhan ekonomi, kondisi ekonomi global, mekanisme pasar, dan lain sebagainya. Jika perusahaan tidak memiliki fondasi dan strategi keuangan yang kuat,















maka berisiko tidak mampu memenuhi seluruh utangnya termasuk utang jangka panjangnya, sehingga risiko yang dihadapi tentunya adalah kehilangan aset yang digunakan sebagai jaminan. Utang merupakan beban tetap yang harus ditanggung oleh perusahaan hingga berakhirnya masa atau jatuh tempo pelunasan tiba. Perusahaan dituntut untuk meningkatkan pendapatannya sehingga keuntungannya pun akan meningkat. Namun, pendapatan yang diperoleh tak semuanya menjadi hak milik perusahaan, karena adanya kewajiban untuk membayar utang. Harus melakukan pembayaran cicilan atau pelunasan utang saat jatuh tempo. Perusahaan harus senantiasa menyiapkan dana cukup yang dialokasikan secara khusus untuk membayar utang saat jatuh tempo tiba. Hal ini tentu menuntut perusahaan untuk pandai-pandai mengatur keuangannya agar mampu menghindari gagal bayar utang. Utang jangka panjang mempengaruhi nilai saham perusahaan yang menurun apabila nilai utang yang dimiliki perusahaan terlalu tinggi atau bahkan terlalu rendah. Utang jangka panjang menjadi ukuran kemampuan perusahaan dalam mengelola modal dan juga utang-utang yang dimilikinya.



Utang jangka panjang memberikan manfaat sekaligus ancaman risiko bagi perusahaan. Jika perusahaan mampu mengelola utang jangka panjang dengan baik, maka risiko yang mengancam keuangan perusahaan dapat diminimalisir. Alhasil, perusahaan justru dapat meningkatkan arus kas dan merencanakan strategi keuangan yang lebih baik di masa yang akan datang.



 Perjanjian Pinjaman Jangka Panjang biasanya meliputi hal-hal yang ada dibawah ini: 1. Peminjam diharuskan melakukan pencatatan akuntansi sesuai prinsip-prinsip umum yang ada dalam akuntansi (yang dapat diterima). 2. Menyampaikan laporan keuangan perusahaan yang sebelumnya diaudit secara periodic. 3. Peminjam diharuskan untuk membayar pajak sekaligus kewajiban lain-lain yang jatuh tempo. 4. Peminjam harus mampu mempertahankan semua fasilitas milik perusahaan pada kondisi baik agar selalu berada dalam keadaan sedang berjalan. 5. Penerima perjanjian hutang dalam jangka panjang biasanya juga harus menjaminkan aktiva tetap pada pemberi pinjaman ke dalam bentuk hipotek.



6. Membatasi jumlah pinjaman selanjutnya dengan melarang tambahan pinjamannya maupun mengharuskan pinjaman tambahan yang dimaksud menjadi subordinasi terhadap pinjaman yang sebelumnya.



 UTANG WESEL JANGKA PANJANG Utang Wesel Jangka Panjang Weseladalah surat berharga yang berisi perintah tak bersyarat dari penerbit kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang kepada pihak tertentu atau orang yang telah ditunjuknya pada waktu yang telah ditentukan. ...



 Jenis wesel jangka panjang A. Wesel tidak berbunga Utang dengan janji tertulis yang jumlah nomialnya akan dibayar pada saat jatuh tempo pembayaran. Pembayaran sebelum jatuh tempo akan mengurangi jumlah uang yang dibayar dari nilai nominal. Seisih nominal dengan jumlah yang dibayar saat jatuh tempo disebut diskonto. Hari diskonto dihitung mulai tanggal dijual atau dibeli sampai dengan tanggal jatuh tempo. B. Wesel berbunga Tagihan dengan janji tertulis yang akan dibayar pada tanggaljatuh tempo sebesar nilai nominal ditambah bunga. Pada wesel berbunga diskonto dihitung dari jumlah nominal ditambah bunga. Bunga wesel dihitung dari nominal wesel untuk periode mulai penerimaan wesel sampai tanggal jatuh tempo.  Wesel Diterbitkan Pada Nilai Nominal Wesel yang diterbitkan pada nilai nominal Rp xxx,- berjangka x tahun dengan suku bunga xx % , maka ayat jurnal saat penerbitan wesel adalah kas di debet dan wesel bayar di kredit sebesar nilai nominal wesel waktu diterbitkan Rp xxx,- . Sedangkan ayat jurnal saat pengakuan bunga tiap tahun adalah beban bunga di debet dan kas di kredit sebesar nilai nominal penerbitan wesel dikali bunga yang ditetapkan sebelumnya



 WESEL TIDAK DITERBITKAN PADA NILAI NOMINAL 1. Wesel dengan Bunga Nol Jika wesel berbunga nol, maka nilai sekarangnya diukur dengan kas yang diterima oleh penerbit wesel. Suku bunga implisit adalah suku bunga yang menyamakan kas yang diterima dengan jumlah yang diterima dimasa depan. 2. Wesel Berbunga Apabila nilai sekarang melebihi nilai nominal, maka wesel tersebut di pertukarkan dengan



premi. Premi atau wesel bayar dicatat sebagai kredit dan diamortisasi dengan matode bunga efektif sebagai pengurangan tahunan atas jumlah bunga yang diakui.



 Hutang Obligasi Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak yang berutang kepada pihak yang berpiutang. Singkat kata obligasi adalah surat utang yang bisa dibeli dan pembeli akan mendapat keuntungan berupa bunga nantinya. Dalam obligasi berisi tanggal jatuh tempo pembayaran utang dan bunganya. Bunga dalam obligasi disebut kupon. Kupon wajib diberikan oleh penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi. Di Indonesia, tempo atau jangka waktu obligasi lamanya 1 hingga 10 tahun. Jadi, obligasi termasuk dalam surat utang jangka menengah panjang. Obligasi terdaftar dalam Bursa Efek, seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset, dan Investasi Real Estat. Selain negara, obligasi juga bisa diterbitkan oleh perusahaan.  Jenis-jenis Obligasi Berdasarkan sisi penerbit, ada 3 jenis obligasi yang perlu diketahui. 1.



Obligasi Korporasi. Obligasi korporasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan milik negara (BUMN) atau perusahaan swasta. 2. Obligasi Pemerintah. Obligasi pemerintah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah. Di Indonesia obligasi jenis ini diterbitkan setiap 1 tahun sekali dengan nama Obligasi Negara Ritel (ORI). Pertama diterbitkan Agustus 2006. 3. Obligasi Daerah. Obligasi daerah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah daerah. Tujuannya untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan.



 Keuntungan dan Kerugian Obligasi Keuntungan Obligasi  Investasi dalam bentuk surat utang ini adalah investasi yang aman. Karena pembayaran pokok utang dan kupon dijamin dalam peraturan perundang-undangan.  Surat utang ini bisa dijadikan sebagai agunan kredit di bank atau untuk membeli instrument aktiva lain.  Pemegang surat utang ini memperoleh keuntungan dari capital gain, yaitu selisih dari harga surat utang pada saat diperdagangkan.  Mudah untuk diperdagangkan di pasar sekunder sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan BEI atau di luar BEI.  Pemegang surat utang ini memperoleh bunga yang pada umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito bank  



Kekurangan / Resiko Obligasi  Adanya resiko gagal bayar dari penerbit surat utang. Sehingga investor tidak akan memperoleh untuk atau bahkan kehilangan pokok investasi-nya. Resiko seperti ini tidak terdapat pada surat utang negara yang tentunya terlindungi undang-undang.  Surat utang ini mudah terpengaruh oleh perubahan ekonomi, situasi politik, dan suku bunga.  Investor akan mengalami kerugian jika menjual surat utang di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Karena harga jual surat utang tersebut lebih rendah daripada harga belinya.



 Bunga obligasi    



Zero Coupon Bonds, yaitu obligasi yang tidak memberikan kupon secara berkala, jadi keuntungan diperoleh dari selisih harga jual diskonto dan nilai yang tampak saat surat ini diperdagangkan. Coupon Bonds, yaitu obligasi yang pembayaran kuponnya dilakukan secara periodik sesuai dengan ketentuan dari penerbit obligasi. Fixed Coupon Bonds, yaitu obligasi yang tingkat kupon bunga nya telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana, dan pembayarannya dilakukan secara periodik. Floating Coupon Bonds, yaitu obligasi yang tingkat kupon bunga nya ditentukan sebelum jangka waktu tertentu, atau mengacu pada suatu ketentuan. Misalnya Average Time Deposit(ATD).



 Pelunasan Obligasi Sebelum Tanggal Jatuh Tempo Obligasi yang dapat dilunasi kembali sebelum tanggal jatuh tempo biasanya dilakukan dengan memberi agio pada pemegang obligasi pada waktu pelunasan itu terjadi. Akumulasi disagio atau amortisasi agio dalam buku investor tidak lagi dengan garis lurus tetapi menggunakan cara amortisasi yang dipercepat. Misalnya : Manajemen Keuangan Networkmengeluarkan obligasi pada tanggal 1 Januari 2000 dan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2018. Daftar tanggal pelunasan dengan jumlah pelunasan sebagai berikut :   



Dilunasi pada tanggal 01 Januari 2003 sampai 31 Desember 2007 = 105 Dilunasi tanggal 01 Januari 2008 sampai 31 Desember 2012 = 103 Dilunasi pada tanggal 01 Januari 2013 sampai 31 Desember 2017 = 101 Bila obligasi ini dibeli oleh investor di atas nilai nominal, maka perhitungan amortisasi agionya harus dibuat sedemikian rupa agar nilai buku obligasi tidak melebihi nilai jatuh tempo tiap-tiap jangka waktu.



Misalnya obligasi nominal Rp. 1.000.000 dibeli dengan harga Rp. 1.100.000, Maka, amortisasi yang dipercepat dihitung sebagai berikut :    



Rp. 1.100.000 – Rp. 1.050.000 : 3 tahun (2000 – 2002) = Rp. 16.667 per tahun Rp. 1.050.000 – Rp. 1.030.000 : 5 tahun (2003 – 2007) = Rp. 4.000 per tahun Rp. 1.030.000 – Rp. 1.010.000 : 5 tahun (2008 – 2012) = Rp. 4.000 per tahun Rp. 1.010.000 – Rp. 1.000.000 : 5 tahun (2013 – 2007) = Rp. 2.000 per tahun Dengan amortisasi yang dipercepat, NILAI BUKU Penanaman Modal dalam obligasi sama dengan JUMLAH PELUNASAN pada akhir suatu jangka waktu. Obligasi yang agio atau dis-agio-nya tidak lebih besar dari nilai jatuh tempo setiap periode tidak menimbulkan masalah.  Pencatatan pelunasan obligasi Pelunasan obligasi seperti ini dicatat dalam buku investor seperti berikut ini : (Debit) Kas      XXX (Kredit) Penanaman Modal dalam Obligasi    XXX Sedangkan jumlah Laba Rugi adalah jumlah selisihnya . Penerimaan bunga obligasi tetap dikreditkan ke rekening Pendapatan Bunga Obligasi.



Utang Hipotik (Mortage Notes Payable). Utang hipotik yaitu suatu jenis pinjaman (utang) jangka panjang dengan jaminan benda-benda tidak bergerak. Contoh : Pada tanggal 1 Juli 2017, PT Muhamad Pajar Sidik meminjam uang kepada BDN Cabang Babakan Sirna sebesar Rp. 100.000.000,00 dengan jaminan gedung dan tanah . Lama pinjaman selama 5 tahun, dengan bunga 12% per tahun. Bunga dibayar pada setiap angsuran. Biaya yang dibebankan oleh bank adalah biaya akta Rp. 250.000,00 dan provesi 1%.



Diminta  : 1. 2. 3. 4.



Buatlah jurnal pada saat penutupan hipotek Buatlah jurnal penyesuaian utang hipotek Buatlah jurnal pembalik utang hipotek Buatlah jurnal pada saat membayar angsuran pertama utang hipotek



Jawaban :



1. Jurnal Pada Saat Penutupan Hipotek Karena besar pinjaman adalah Rp. 100.000.000,00 dengan biaya administrasi bank Rp. 250.000,00 ditambah 1% dari jumlah pinjaman, maka jurnalnya :



Kas (debet) Rp. 98.750.000,00 Biaya Administrasi Bank (debet) Rp. 1. 250.000,00     Utang Hipotek (kredit) Rp. 100.000.000,00 2. Jurnal Penyesuaian Utang Hipotek Jurnal penyesuaian dilakukan pada tanggal 31 Desember 2017, artinya pada tahun 2017 yang sudah menjadi hutang yang sebenarnya adalah 6 bulan : (6/12) x 12% x Besar pinjaman = (6/12) x 12% x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 6.000.000,00 Maka jurnalnya :



Beban Bunga (debet) Rp. 6.000.000,00     Utang Bunga (kredit) Rp. 6.000.000,00



3. Jurnal Pembalik Utang Hipotek Setiap awal tahun dilakukan pencatatan jurnal pembalik dari jurnal penyesuaian yang telah dicatat di akhir bulan. Jurnal pembalik utang hipotek adalah :



Utang Bunga (debet) Rp. 6.000.000,00     Beban Bunga (kredit) Rp. 6.000.000,00



4. Jurnal Pada Saat Membayar Angsuran Utang Hipotek Lama pinjaman adalah 5 tahun, maka besar tiap angsurannya adalah Rp. 100.000.000,00 dibagi 5. Dan biaya bunga adalah 12% maka besarnya biaya bunga pada angsuran pertama adalah 12% x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 12.000.000,00.  Maka jurnalnya adalah :



Utang Hipotek (debet) Rp. 20.000.000,00 Biaya Bunga (debet) Rp. 12.000.000,00     Kas (kredit) Rp. 32.000.000,00