Ebook Balanced Scorecard [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FUNDAMENTAL BALANCED SCORECARD Djadja Sardjana (Business Strategy & Human Capital Consultant) https://www.linkedin.com/in/djadja



Daftar



Isi



I.



Definisi Balanced Scorecard



II.



Kapan Menggunakan BSC?



III.



BSC dan Key Performance Indicator (KPI)



IV.



Memulai Balanced Scorecard



V.



KPI Financial



VI.



KPI Customer Relationship



VII.



KPI Business Process



VIII.



KPI Learning and Growth



IX.



Tips Implementasi BSC



X.



Waspadai Hal-Hal Ini!



Definisi Balanced Scorecard



Bagi sebuah perusahaan maupun organisasi, penting adanya suatu sistem penilaian kinerja guna mengoptimalkan visi dan misi dalam perencanaan bisnis yang strategis. Singkatnya, sistem penilaian kinerja dibutuhkan untuk menciptakan kinerja yang baik dalam melayani pelanggan, menyejahterakan karyawan, serta memuaskan pemilik dan para stakeholder. Sistem penilaian kinerja memungkinkan suatu perusahaan mengelola bisnisnya secara seimbang. Dari mulai merencanakan, menilai, sampai mengontrol kinerja seluruh komponen perusahaan sesuai strategi yang telah ditetapkan dan disepakati. Salah satu sistem penilaian kinerja yang efektif, efisien, dan bersifat modern ialah Balanced Scorecard. Mulanya, sistem ini muncul untuk menyempurnakan sistem penilaian kinerja tradisional yang sebelumnya dianut oleh banyak perusahaan. Sistem penilaian kinerja tradisional hanya berfokus pada perspektif keuangan yang jauh dari keseimbangan sistem. Keseimbangan sistem akhirnya diciptakan secara komprehensif yang mencakup perspektif dalam jangkauan lebih luas. Dapat menjangkau aspek keuangan maupun non keuangan, dapat diimplementasikan sampai jangka panjang dengan monitoring yang berkelanjutan, serta mengatur permasalahan intern maupun ekstern. Terdapat empat perspektif yang ditawarkan oleh Balanced Scorecard (BSC) yaitu perspektif finansial (Financial), hubungan dengan pelanggan (Customer Relationship), internal bisnis (Internal Business Process), serta pembelajaran dan petumbuhan (Learning and Growth).



Kapan Menggunakan



BSC?



Sebelum menganut sistem penilaian kinerja modern Balanced Scorecard, sebagian besar perusahaan masih menganut sistem tradisional yang mengedepankan tangible asset yang melingkupi aspek finansial dan keuntungan semata. Sistem tradisional tersebut menggunakan penilaian keuangan ROI (Return on Investment), profit margin, maupun rasio operasi yang mengedepankan kekayaan serta laba yang cenderung hanya meraup keuntungan jangka pendek.



Jika perusahaan ingin bertahan selama mungkin di masa mendatang dan bersaing secara kompetitif di era informasi, maka perusahaan harus mulai memikirkan keuntungan jangka panjang. Salah satunya dengan memikirkan loyalitas pelanggan. Dalam sistem penilaian kinerja Balanced Scorecard, loyalitas pelanggan menjadi salah satu perspektif yang diperhatikan dan dikatagorikan sebagai Intangible Asset yang menyangkut pentingnya sumberdaya manusia. Perspektif-perspektif non keuangan tersebut akan memberikan keuntungan yang saling menguntungkan antara pemilik perusahaan, para pemegang saham, maupun para pelanggan yang loyal dan bersifat profit. Untuk lebih lengkapnya, terdapat beberapa alasan spesifik terkait ketepatan waktu sebuah perusahaan menganut sistem penilaian kinerja Balanced Scorecard, yaitu : 1.



Harga



2.



Produktivitas



3.



Provitabilitas



Kapan Menggunakan



BSC?



1. Harga Loyalitas pelanggan menjadi sangat penting di tengah maraknya kompetitor di ranah produk yang sama bagi sebuah perusahaan. Persaingan akan semakin gencar dengan diluncurkan banyak sistem yang mempermudah tranksaksi produk. Jika perusahaan masih berkutat di sistem tradisional tanpa adanya transformasi performa meliputi inisiatif maupun inovasi, maka bukan tidak mungkin jika perusahaan tersebut akan bangkrut sewaktu-waktu tergerus oleh zaman dan kebutuhan.



Kapan Menggunakan



BSC?



2. Produktivitas Produktivitas akan mempengaruhi harga (meliputi keuntungan dan laba) pada produk perusahaan. Perusahaan yang kurang produktif dalam memanajemen sumberdaya manusia tentu akan mengalami kerugian yang signifikan di masa sekarang maupun di masa mendatang.



Kapan Menggunakan



BSC?



3. Profitabilitas Konsep profit atau keuntungan tidak akan terlaksana tanpa adanya sistem yang terintergrasi dan menyeluruh. Sistem penilaian kinerja Balanced Scorecard akan melingkupi seluruh aspek yang mengedapankan pengembangan seluruh sumberdaya yang ada. Hal ini apabila diterapkan secara konsisten akan mampu mendongkrak nilai keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.



KPI dan



BSC



Untuk meningkatkan kinerja eksekutif perusahaan, banyak digunakan sistem maupun metode yang mendukung. Di antara beraneka ragam penilaian dan indikator yang membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya muncullah KPI (Key Performance Indicators) dan Balanced Scorecard. KPI sederhananya adalah suatu branchmarking dan merupakan bagian dari Balanced Scorecard. Branchmarking merupakan tehnik pengukuran hasil kerja. Beberapa pengukuran hasil kerja kemudian dibandingkan dan dipilih bagian yang terbaik untuk meningkatkan performa suatu perusahaan. Branchmarking pada akhirnya menjadi salah satu cara efektif dalam suatu manajemen perusahaan.Dalam sistem Balanced Scorecard, KPI biasanya dioptimalkan pada perspektif internal bisnis. Dalam pelaksanaan Balanced Scorecard, dibutuhkan indikator-indikator untuk mengukur keberhasilan mencapai tujuan. Empat perspektif yang diharapkan bisa menggeserkan pemahaman tradisional terhadap sebatas keuntungan finansial membutuhkan KPI untuk melakukan penilaian yang bersifat kuantitatif.



KPI dan



BSC



KPI bisa dikatakan lebih fokus dibandingkan Balanced Scorecard. Jika Balanced Scorecard bersifat fleksibel dengan mengarahkan fokus pada beberapa tinjauan, maka KPI hanya akan mengukur pada fokus-fokus tertentu. Meskipun demikian, keduanya sama-sama menggunakan metrik dalam melakukan pengukuran yang bersifat kuantitatif. Misalnya pada aspek pengukuran kepuasan pelanggan. Beberapa metrik digunakan untuk menemukan beberapa perbandingan cara yang paling sesuai guna menghasilkan pelayanan pelanggan paling optimal.



KPI dan



Sebagai tambahan, terdapat beberapa karakteristik KPI, yaitu : •



Refleksi tujuan KPI yang digunakan perusahaan berbanding lurus dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan peningkatan pelayanan perusahaan menggunakan KPI pengukuran kualitas pelayanan. Sedangkan tujuan perusahaan untuk meningkatkan keuntungan menggunakan KPI pengukuran keuntungan.







Menjadi kunci kesuksesan KPI digunakan untuk memfokuskan pada tujuan, sehingga penilaian yang digunakan dipersempit pada yang mendekati tujuan yang ingin dicapai perusahaan.







KPI bisa dijadikan acuan perbandingan. KPI harus menggunakan variable yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Mulai dari definisi sampai metode perhitungan.



BSC



Memulai



Sebagian besar perusahaan tidak serta merta mampu menerima perubahan. Beberapa masih harus melewati beberapa tahap penyesuaian. Termasuk dengan peralihan sistem dari tradisional menuju sistem modern bernama Balanced Scorecard.



BSC



Bagi perusahaan pemula, tentu harus terlebih dahulu memahami tujuan Balanced Scorecard diterapkan pada perusahaan mereka. Setidaknya terdapat tiga tujuan utama yang patut diperhatikan, yaitu : •



Keseimbangan dalam lingkup eksternal maupun internal. Lingkup eksternal meliputi peran para pemegang saham maupun kepuasan pelanggan. Sedangkan lingkup internal meliputi upaya perusahaan dalam prosesnya menghasilkan produk baru (dari tahap perencanaan sampai proses pemasaran).







Keseimbangan berikutnya ialah hasil kinerja secara menyeluruh. Dari pertama kali perusahaan dibangun sampai saat ini. Dari hasil jangka pendek sampai jangka panjang.







Keseimbangan yang bersifat objektif maupun subjektif. Artinya, hasil yang diperoleh secara mudah maupun yang membutuhkan upaya.



Memulai



Setelah mengetahui ketiga tujuan penting di atas, maka perusahaan pemula dapat mulai menyusun ragam perencanaan yang dibutuhkan untuk menciptakan sistem Balanced Scorecard yang terintegrasi. Berikut daftar yang harus mulai dipersiapkan :



BSC



1.



Visi dan misi perusahaan.



2.



Pengembangan strategi.



3.



Inisiatif dan inovatif dalam berbisnis.



4.



Mengarahkan tiap-tiap level divisi.



Memulai



1. Visi dan Misi Perusahaan



BSC



Visi merupakan tujuan perusahaan didirikan di masa sekarang sampai masa mendatang. Sedangkan misi merupakan serangkaian strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sistem penilaian kinerja Balanced Scorecard akan mengarahkan pada pencapaian tujuan dengan strategi yang efektif dan efisien.



Memulai



2. Pengembangan Strategi



BSC



Perkembangan zaman yang signifikan menyebabkan pihak perusahaan harus senantiasa kreatif dalam mengupayakan strategi yang tepat sasaran. Pengembangan strategi bisa diikutsertakan ke dalam tabel peningkatkan sistem penilaian kinerja Balanced Scorecard.



Memulai



BSC



3. Inisiatif dan Inovatif dalam Berbisnis Inisiatif dibutuhkan supaya perusahaan tidak tenggelam pada sistem tradisional yang hanya mengedepankan petinggi perusahaan. Seluruh anggota layaknya memiliki peran penting yang sama untuk mengerahkan sumberdaya berupa ide-ide segar pada produk perusahaan.



Memulai



BSC



4. Mengarahkan tiap-tiap level divisi Pentingnya peran masing-masing individu pada setiap perusahaan, otomatis akan menuntun para petinggi untuk melakukan sosialisasi. Sosialisasi peralihan sistem harus disertai dengan arahan yang berkesinambungan. Proses pembalajaran ini diupayakan dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia. Di masa mendatang, proses ini akan membawa manfaat yang besar selama sistem penilaian kinerja Balanced Scorecard diterapkan.



KPI Finansial



KPI merupakan alat ukur yang bisa digunakan para manajer untuk memantau alur bisnis perusahaan. KPI bisa dijadikan acuan supaya tujuan jangka panjang perusahaan bisa tetap berada pada jalur yang semestinya. Salah satu jenisnya ialah KPI finansial yang fokus mengukur target di aspek keuangan perusahaan. Di bawah ini terdapat beberapa indikator penting tercapainya kesuksesan dalam penyusunan KPI finansial, yaitu : 1.



Tingkat Pertumbuhan Pendapatan (Revenue Growth Rate)



2.



Keuntungan Bersih (Net Profit).



3.



Marjin Keuntungan Bersih (Net Profit Margin).



4.



Marjin Keuntungan Operasional (Operation Profit Margin).



5.



Siklus Konversi Uang (Cash Convertion Cycle).



KPI Finansial



Tingkat Pertumbuhan Pendapatan (Revenue Growth Rate) Salah satu money maker tertinggi sebuah perusahaan berasal dari pemasukan yang meningkat. Pemasukan yang meningkat berangkat dari tercapainya suatu produk perusahaan dalam upaya memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini merupakan proses pembelajaran untuk memahami laju tingkat pertumbuhan pendapatan pada setiap tingkatan periode. Prinsipnya sederhana, semakin lama, laju permintaan produk haruslah berkembang.



KPI Finansial



Keuntungan Bersih (Net Profit) Keuntungan merupakan salah satu aspek yang paling berpengaruh pada sebuah perusahaan. Tanpa tercapainya target keuntungan, maka tidak akan satupun pemegang saham yang bisa bertahan lama. Keuntungan bersih diperoleh setelah segala macam pemasukan dikurangi biaya-biaya produksi dan pengeluaran lainnya.



KPI Finansial



Marjin Keuntungan Bersih (Net Profit Margin) Marjin keuntungan bersih diperoleh dengan membagi nilai keuntungan bersih yang sebenarnya dengan nilai seluruh hasil penjualan yang sebenarnya. Hasilnya berupa persen yang akan memperlihatkan perbadingan jenis produk dengan produk tandingan dari perusahaan lain. Marjin keuntungan bersih merupakan bentuk keuntungan dalam bentuk rupiah pada setiap pendapatan yang diraup.



KPI Finansial



Marjin Keuntungan Operasional (Operation Profit Margin) Marjin keuntungan operasional merupakan rasio pengukuran fungsi harga di pasaran. Biaya operasional sehari-hari dimasukkan ke dalam biaya operasional keseluruhan. Dengan begitu, akan nampak indikator keberhasilan perusahaan menghasilkan pundipundi kekayaan pada setiap penjualan produk sebelum dipotong pajak.



KPI Finansial



Siklus Konversi Uang (Cash Convertion Cycle) Dalam suatu bisnis, semakin panjang masa yang dibutuhkan dalam menjalankannya maka akan semakin sulit bagi perusahaan untuk memutar uang dan bisa berakhir pada kebangkrutan. Karena itu, penjualan produk yang tinggi harus seimbang dari masuknya arus kas yang stabil.



KPI Customer Relationship



Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi performa sebuah perusahaan ialah aspek kepuasan pelanggan. Tercapainya kepuasan pelanggan akan mengantarkan kepada loyalitas pelanggan yang berpengaruh pada pertumbuhan pendapatan perusahaan. Terdapat KPI sebagai indikator untuk memudahkan proses evaluasi perusahaan dalam memonitoring hubungan kepuasan pelanggan. Peran KPI sangat penting untuk analisa manajemen mempertahankan pelanggan sebuah perusahaan. Istilah pembeli adalah raja menjadi pertimbangan yang sangat prinsipil untuk keberhasilan bisnis perusahaan. Segala inovasi produk dikerahkan untuk mencapai kepuasan pembeli. Monitoring terhadap produk pesaing juga tidak luput diperhatikan. Terdapat beberapa hal yang tak kalah penting untuk ditinjau ulang. Mulai dari agen produk perusahaan, sampai kesempurnaan produk yang dipasarkan. Inilah salah satu fungsi KPI hubungan pelanggan diterapkan, tidak lain untuk memperhatikan hal-hal kecil demi tercapainya aspek kepuasan pelanggan.



KPI



Memperbarui Hubungan



Customer Relationship



Penting untuk memperbarui hubungan dengan para pelanggan atau klien perusahaan Anda. Langkah ini bisa dilakukan dengan menghubungi pelanggan atau klien perusahaan Anda melalui email sebulan sekali atau bahkan seminggu sekali. Jika Anda mengalami kesulitan mengimplementasikan langkah ini, Anda bisa mengaktifkan software otomatis yang terintegrasi pada email perusahaan Anda.



KPI Customer Relationship



Memperhatikan Sikap Timbal Balik Pelanggan Tidak semua pelanggan akan merespon dengan baik email yang perusahaan Anda kirim. Di sini Anda bisa memperhatikan sikap pelanggan yang melakukan feedback atau tetap berlangganan pada newsletter. Hasilnya bisa Anda petakan sebagai pola KPI untuk meningkatkan sistem kinerja perusahaan Anda.



KPI



Respon



Customer Relationship



Anda sebaiknya memberikan respon yang cepat terhadap event atau kabar terkini dari perusahaan Anda. Langkah ini juga bisa diintegrasikan secara otomatis pada email perusahaan Anda. Respon yang cepat akan memberikan pelayanan yang maksimal pada pelanggan, sehingga pelanggan perusahaan Anda akan merasa istimewa.



KPI



Tingkat Perubahan



Customer Relationship



Perusahaan Anda bisa melacak terhadap keaktifan respon para pelanggan Anda. Respon tersebut bisa dijadikan acuan untuk menentukan KPI yang tepat dan bisa Anda pertimbangkan berdasarkan tujuan perusahaan.



KPI



Social Media



Customer Relationship



Anda bisa melacak para pelanggan dalam memanfaatkan sosial media yang berkaitan dengan perusahaan Anda. Langkah ini termasuk melihat rating ataupun seberapa sering pelanggan Anda membuka atau melakukan transaksi online. Anda dapat mengukur seberapa efektif sosial media perusahaan Anda dalam menarik lebih banyak pelanggan.



@ SMS



KPI



Business Process



Proses bisnis merupakan aspek terbesar yang meliputi banyak komponen pada suatu perusahaan. Pembuatan KPI untuk aspek ini biasanya disertai dengan urutan matrik yang terarah supaya dihasilkan pengukuran yang efektif dan efisien. Perusahaan setidaknya harus mempertimbangkan tiga garis besar yang menjadi sorotan utama dalam KPI proses bisnis, yaitu sumber daya manusia, proses, serta teknologi masa kini. Berikut pemaparan lengkapnya.



KPI



Learning and Growth



Pada sistem Balanced Scorecard, terdapat perspektif pembelajaran dan perkembangan (learning and growth) suatu kinerja perusahaan. Perspektif ini memfokuskan suatu perusahaan untuk belajar dan berkembang sebagai upaya mewujudkan visi mereka. Dengan kata lain, terdapat tiga hal yang harus dipelajari oleh perusahaan, yaitu kepuasan pelanggan, peningkatan kinerja bisnis, serta pencapaian keuntungan maksimal.



KPI



Learning and Growth



Di bawah ini terdapat beberapa contoh tolok ukur KPI yang bisa digunakan untuk pembelajaran dan perkembangan suatu perusahaan. Partisipasi karyawan pada kegiatan perusahaan



Pelatihan karyawan



Jam pelatihan yang diperoleh karyawan



Pelatihan manajemen kepemimpinan



Rata-rata jam kerja karyawan



Hukuman terhadap pelanggaran



Perputaran posisi karyawan



Pelaksanaan tugas fungsional



Absensi karyawan



Pemecahan masalah tim



Indeks kepuasan karyawan



Total biaya inovasi



Kritik dan saran oleh karyawan pada perusahaan



Total biaya pengembangan sistem informasi terintegrasi



Kritik dan saran antar karyawan



Investasi terhadap inovasi produk baru



Bonus karyawan



Investasi terhadap pelayanan pelanggan



Kecelakaan saat produksi



Investasi terhadap pelatihan



Pengeluaran non-produk



Investasi terhadap penelitian



Produktivitas dan keaktifan karyawan



Investasi terhadap aspek pemasaran



Jaminan kesehatan karyawan



Rasio katalog produk perusahaan



Kondisi kehidupan pribadi karyawan



Komunikasi langsung terhadap pelanggan



Indeks prestasi karyawan



Usia hak paten perusahaan



Tips



Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan supaya implementasi Balanced Scorecard bisa dirasakan manfaatnya, yaitu : •



Komitmen dan manajemen yang baik Balanced Scorecard merupakan kerja tim yang harus dilingkupi dengan komitmen oleh seluruh anggota perusahaan. Petinggi maupun humas perusahaan tidak akan mampu bekerja optimal jika para karyawan tidak mengerahkan sumberdayanya pada pelaksanaan kinerja strategis. Manajemen yang baik juga dibutuhkan untuk meningkatkan tanggungjawab terhadap komitmen masing-masing anggota perusahaan selama menerapkan sistem Balanced Scorecard.







Pembuatan daftar KPI Daftar KPI bagi pemilik KPI di suatu perusahaan akan memudahkan proses monitoring dan evaluasi. Dalam penerapan Balanced Scorecard yang efektif dan efisien, dibutuhkan daftar KPI yang sederhana dan tidak berbelit-belit. Penilaian kinerja dapat diterapkan melalui kartu skor terkait pelayanan pelanggan. Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan dapat dimasukkan ke dalam daftar KPI dengan syarat perusahaan telah memiliki sistem yang tepat berupa peralatan yang memadai. Tanpa peralatan yang memadai, maka perusahaan akan sulit melakukan monitoring dan evaluasi pada daftar KPI tersebut.







Konsistensi seluruh anggota perusahaan Pepatah mengatakan tidak apa walaupun sedikit asalkan dilakukan terus menerus. Begitu juga dengan penerapan Balanced Scorecard, perusahaan dianjurkan bersikap konsistem ketika menggunakan tabel Balanced Scorecard dalam proses review kinerja strategis dalam satu bulan. Tabel Balanced Scorecard penting untuk diikutsertakan secara berkelanjutan dalam pembahasan kinerja dengan para petinggi perusahaan. Tabel tersebut berfungsi sebagai acuan perusahaan dalam upayanya meningkatkan kinerja di seluruh lapisan perusahaan.



Implementasi



BSC



Hal-Hal yang Harus Diwaspadai



Meskipun Balanced Scorecard merupakan metode yang paling sempurna untuk meningkatkan kinerja manajemen perusahaan, namun faktanya, masih ditemukan sejumlah kalangan yang merasa gagal saat mengimplementasikannya. Rupanya terdapat beberapa hal yang abai diwaspadai perusahaan supaya mereka bisa mendapat manfaat maksimal dari metode Balanced Scorecard ini. Terdapat empat faktor rintangan yang harus diwaspadai supaya implementasi Balanced Scorecard bisa bermanfaat secara optimal. •



Rintangan visi







Rintangan orang







Rintangan sumberdaya







Rintangan manajemen



Hal-Hal yang Harus Diwaspadai



Rintangan Visi Faktanya, tidak semua anggota perusahaan memahami visi dan misi perusahaan mereka. Kondisi ini dapat mengacaukan fokus pelaksaan strategi kinerja. Sistem Balanced Scorecard otomatis juga tidak akan bisa berjalan secara efektif.



Hal-Hal yang Harus Diwaspadai



Rintangan Orang Seluruh anggota perusahaan merupakan aset penting yang harus dijaga dan dioptimalkan kemampuannya demi tercapainya kinerja yang optimal. Namun faktanya, tidak semua perusahaan memperlakukan seluruh anggotanya dengan baik. Menurunnya kinerja anggota perusahaan akan berpengaruh secara keseluruhan terhadap unggulnya produk perusahaan. Hal ini bisa diatasi dengan pemberian bonus maupun hukuman untuk memotivasi para anggota perusahaan.



Hal-Hal yang Harus Diwaspadai



Rintangan Sumberdaya Sumberdaya ini meliputi penggunaan anggaran yang tidak semestinya pada suatu perusahaan dan menyebabkan pemborosan. Untuk dapat mencapai strategi meningkatkan kinerja, diperlukan dana yang seharusnya dilibatkan ke dalam anggaran perusahaan. Supaya efektif, dana tersebut harus relevan dengan strategi peningkatkan kinerja. Terutama yang terkait dengan metode Balanced Scorecard.



Hal-Hal yang Harus Diwaspadai



Rintangan Manajemen Manajemen yang baik akan fokus pada upaya implementasi strategi kinerja jangka panjang. Bukan pada pengambilan keputusan jangka pendek. Sehingga hal ini seringkali menyebabkan metode Balanced Scorecard tidak efektif.



Tentang



Penulis



Djadja Sardjana https://www.linkedin.com/in/djadja Djadja Sardjana previously is Head of Program Management Office Division at SampoernaTelekom, an Indonesia telecom operator. He heads the operations at STI, a subsidiary company under Sampoerna Strategic Group of Companies and is responsible for managing all aspects of STI technical strategy, planning, and project management in addition to coordinating and synchronizing activity for whole company management on strategic planning for project, marketing and operations. While at STI, he has gained hands on working on NSS and BSS implementations all across Indonesia, product roll-out in the wireless and wire line space, liasoning with the Govt. and executing in-house web-based technologies.Prior to working with Sampoerna, Mr. Sardjana worked as Project Support Senior Manager at Motorola Indonesia and oversaw sales/business development, project execution and quality functions, including new product rollouts, key account management, customer relationship development, contract negotiations, order fulfillment, security & risk management and project management.Earlier in his career, he worked as Senior Business & Operation Manager- Network Service Division at MWEB, an Indonesia network application provider and Senior Manager- Information System Infrastructure at Ariawest International, a subsidiary of AT&T and a telecom operator in Indonesia. He was also conferred with the Motorola Bravo Award for successful project management cycle.



PT DATAQUEST LEVERAGE INDONESIA “Human Capital & Corporate Learning”



Training & Consulting http://dataquest.co.id/