11 0 3 MB
FARMAKOTERAPI NYERI Wahyu Widyaningsih
NYERI •
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait kerusakan jaringan.
Macam nyeri: 1. Berdasar lama: akut dan kronis 2. Berdasarkan gangguan: nyeri nosiseptik, nyeri neurogenik dan nyeri psikogenik
Macam nyeri Nyeri akut: disebabkan nosiseptor somatik atau visceral sbg respon kerusakan jaringan Nyeri kronis: disebabkan gangguan kronis (neuropati diabetik, osteoartitis dan osteoporosis) atau tidak jelas Nyeri Nosiseptik: disebabkan cedera pd jaringan tubuh, bisa berupa sayatan, lebam fraktur tulang, tumor, dll Nyeri neuropati: disebakan abnormalitas pasa syaraf, tulang belakang atau otak. Nyeri dpt dirasakan spt rasa terbakar atau hipersensitifitas thd sentuhan dan rasa dingin. Nyeri psikogenik: disebabkan gangguan psikologis.
FARMAKOTERAPI NYERI Step 1: Nyeri ringan- berat • Obat non opiat dan adjuvant • NSAID /asetominofen • Terapi adjuvan dpt digunakan sendiri atau kombinasi dg non opiat • Contoh: kortikosteroid, antidepresan trisiklik, antikonvulsan, plester lidokain 5%, Capsaicin Step 2: nyeri moderat sampai berat moderat • Agen opiat spt: kodein, hdrokodon, propoxiphen. • Sering dikombinasi dengan asetominofen atau NSAID • Tramadol agen atipikal baru yg metabolitnya (o-demetil tramadol) dpt mengikat reseptor opiat mu dan memiliki karakteristik non opiat. Yaitu sedikait menghambat reuptake NE dan serotonin Step 3: Nyeri moderat sampai berat • Morfin, oksikodon, fentanil dan hidromorfin
Nyeri kepala (sefalgia) • Adalah: rasa nyeri pada bagian kepala yang bisa menjalar ke wajah, mata, gigi, rahang bawah sampai leher. • Dapat berupa: migren.
MIGREN? • Nyeri kepala berulang yang idiopatik, dengan serangan nyeri yg berlangsung 4-12 jam, biasanya sesisi, sifatnya berdenyut, intensitas nyeri sedangberat, diperhebat aktivitas rutin , dapat disertai nause, fotofobia, fonofobia.
PATOFISIOLOGI • Teori vaskuler: vasokontriksi pembuluh darah kranial--- Oksigen berkurang---- vasodilatasi--nyeri • Teori penyebaran depresi kortikal: depresi gelombang listrik yg lambat ke anterior kemudian meningkat mendadak paa posterior • Teori neurotransmiter: 5-HT1, 5-HT2, kaekolamin (NA), dopamin, neuropeptid Y, kalsitonin, VIP (vasoaktif intestinal polipeptida) beta endorfin, enkefalin dinorfin dll • Teori sentral: penurunan aliran darah dan aktivitas listrik kortikal • Teori inflamasi neurogenik: penyebab substansi P, kalsitonin, neurokinin • Teori unifikasi; meliputi SSP dan pembuluh darah perifer
Diagnosis • Sejarah, uji fisik dan tes laboratorium • Tomografi (CT scan) atau MRI (magnetic Resonance imaging)
Faktor pencetus • Faktor psikologi: Stres, cemas, depresi • Faktor Lingkungan: asap rokok, bau (parfum), perubahan temperatur, kelembaban dan ketinggian • Faktor makanan: alkohol, tiramin (anggur merah, keju dll) bahan tambahan makanan (aspartam, MSG, sodium nitrit), kafein (> 350mg/hari) • Obat: cimetidin, kokain, etinil estradiol, fluoksetin, histamin, terapi pengganti hormon, indometasin, mestranol, nikotin, nifedipin, nitrogliserin, kontrasepsi oral, reserpin • Hormonal: mens, kehamilan, menopause • Gaya hidup: kurang tidur, lapar, lelah
Algoritma treatment migrain Profil sakit kepala (evaluasi pasien) Perubahan gaya hidup Identifikasi/ menghindari faktor-faktor resiko Terapi abortive
Agonis 5HT
Ergotamin/ DHE
Analgesik Narkotik Kombinasi (Midrin)
NSAIDs
Aspirin/ Acetaminophen Gejala Ringan/sedang
Gejala berat
Algoritma profilaksi migrain Kriteria pasien Sakit kepala yg berulang Yg dpt diprediksi Hipertensi, angina Atau kecemasan Depresi/insomnia Manic depresi Penanganan lain-lain Tidak efektif
NSAIDs Tidak efektif -adrenergic antaggonist atau verapamil Antidepresant Tricyclic Sodium divalproex Methysergide
Farmakoterapi migren • Analgesik sederhana: DOC: aspirin, parasetamol juga dapat dipakai • NSAID: menghambat biosintesis PG, meghambat agregasi platelet dan mengurangi pelepasan 5-HT. Dipilih yg onset cepat: naproxen, Na naproxen, ibuprofen, ketolorak • Ergotamin: antimigren= memblok inflamasi neurogenik krn pelepasan reseptor 5-HT. Mpy efek pada reseptor adrenergik, -adrenergik dan dopaminergik. • Sumatriptan: agonis reseptor 5-HT---- mengurangi vasokontriksi dan pelepasan 5-HT. Juga menghambat pelepasan takikinin • Midrin; kombinasi vasokoktriktor, sedatif ringan dan analgesik • Narkotik analgesik: parentral nakrkotik (trannasal butorphanol)
terapi profilaksi migren Terapi profilaksi mesti dipertimbangkan jika serangan 2 atau tiga kali sebulan, terapi simtomatis gagal atau mengakibatkan efek samping yang serius, atau terjadi berkala (migrain menstruasi). Percobaan 2-3 bulan diperlukan sebelum terapi dinyatakan tidak efektif. -Adrenergic Blockers :mencegah migrain, dengan aktivitas sympathomimetic intrinsik, kontraindikasi dgn asthma, congestive heart failure, peripheral vascular disease, atrioventicular conduction disturbance dan diabetes. Antidepresan Tricyclic : Amitriptyline, imipramine, doxepin, nortriptyline dan protriptyline. Umumnya aman,tapi efek anticholinergic perlu dipertimbangkan untuk penderita glaukoma atau pembesaran prostat. Metisegit: semisintetik alkaloid ergot , poten sbg antagonis 5HT Asam valproat/ Na-divalproat: kombinasi 1:1 dapat mengurangi frekuensi dan durasi sakit kepala. ESO: mual, tremor, BB turun, rambut rontok