Fauzi Albar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERANAN EKSPEDISI MUATAN KAPAL LAUT ( EMKL ) DALAM MELAKUKAN KEGIATAN IMPOR GARMEN DI PT. KONESIA PROLOGIX LINE CABANG SEMARANG KARYA TULIS Diajukan Guna Memenuhi Syarat – Syarat untuk Menyelesaikan Program Diploma III dalam Bidang Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan



Disusun Oleh: Nama



: Fauzi Albar



NIT



: 16.52.3061



Progdi



: Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan



P R O G R AM S T U D I K P N POLITEK N I K BU M I AK PE LN I S E MARANG 2019



i



LEMBAR PENGESAHAN NAMA NIT JUDUL



: : :



FAUZI ALBAR 16.52.3061 PERANAN EKSPEDISI MUATAN KAPAL LAUT ( EMKL) DALAM MELAKUKAN KEGIATAN IMPOR GARMEN DI PT KONESIA PROLOGIX LINE CABANG SEMARANG



Tugas Akhir ini dipertahankan dalam Ujian Tugas Akhir di depan tim penguji: Tugas Akhir ini Telah Disetujui dan Disahkan Semarang, Juli 2019 Dosen Pembimbing



Aan Rubiyanto, SE., M.Si NIK :17091096009 Penguji I



Penguji II



Tini Utami, SE., M.Si



Ridwan. S.Sos. MM



NIK :17090407034



NIK : 17090713055 Mengetahui, Ketua Program Studi KPN POLITEKNIK BUMI AKPELNI



Agus Pamungkas R.P., M.Si. NIK :17090319094



ii



SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya : Nama



: Fauzi Albar



NIT



: 16.52.3061



Program Studi



: Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan



Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) hasil karya saya sendiri bukan jiplakan dari karya tulis ilmiah orang lain, baik sebagian atau seluruhnya, pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam karya tulis ilmiah (KTI) ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Walaupun tim penguji penulis ini telah membubuhkan tanda tangan sebagai keabsahannya, seluruh karya tulis ilmiah (KTI) ini menjadi tanggung jawab saya sendiri. Apabila dikemudian hari saya terbukti melakukan jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Demikian, harap peryataan ini dapat digunakan seperlunya. Semarang, 15 Juli 2019 Yang membuat pernyataan



Fauzi Albar 16.52.3061



iii



MOTTO 1.



Jangan ingat lelahnya belajar, tapi ingat buah manisnya yang bisa dipetik kelak ketika sukses.



2.



Tidak ada hal yang sia-sia dalam belajar karena ilmu akan bermanfaat pada waktunya.



3.



Kegagalan dan kesalahan mengajari kta untuk mengambil pelajaran dan menjadi lebih baik.



4.



Jadilah diri kita sendiri karena itu lebih baik daripada berpura-pura menjadi orang lain yang baik.



5.



Kita lebih besar dan lebih baik dari apa yang kita pikirkan.



6.



Jangan mundur sebelum melangkah, setelah melangkah jalani dengan cara terbaik yang kita bias lakukan.



7.



Jadilah orang yang rajin sebelum menyesali kemalasan yang membuat kita melewatkan kesempatan emas.



8.



Orang yang belajar dari kesalahan dalah orang yang berani sukses.



9.



Tiada hari untuk mengeluh, tiada hari tanpa belajar.



10.



Belajar tidak selalu dari buku, lingkungan juga bisa membuat kita mengambil pelajaran.



11.



Bercita-cita dan berusaha mewujudkannya adalah ciri orang yang sukses.



12.



Tuntulah ilmu sampai ke negeri Cina.



13.



Menjadi pelajar tidak hanya harus pintar, tetapi juga berbudi pekerti luhur.



14.



Kita bisa ketika kita peracya dan berpikir jika kita bisa seiring dengan konsistensi usaha.



15.



Siapa yang bersungguh-sungguh, ia lah yang akan menang.



16.



Nilai prestasi adalah keseluruhan pribadi yang cerdas dan beretika.



17.



Kesuksesan itu bukan ditunggu, tetapi diwujudkan lewat usaha dan kegigihan



iv



v



PERSEMBAHAN Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya serta tidak lupa sholawat dan salam kepada junjungan umat Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan kita ilmu dan pengetahuan seperti saat sekarang ini, oleh karena itu dengan rasa bahagia dan bangga saya mengucapkan terimakasih kepada : 1.



Kedua Orang tua dan keluarga saya tercinta dengan penuh kasih, ketulusan, kesabaran dan perhatiannya yang telah memberikan doa dan motivasi yang



2.



terbaik dan tiada terhingga; Dosen pembimbing Aan Rubiyanto, SE., M.Si yang selalu senantiasa



3.



membimbing saya dengan sabar dan baik hati. Staff dan karyawan PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang yang selalu memberi arahan dan membantu saya dalam segala hal pada saat



4.



melaksanakan praktik darat. Bapak dan ibu Dosen pengajar, pembimbing, dan penguji yang selama ini



5. 6.



dengan tulus dan ikhlas memberikan ilmunya kepada saya. Teman-teman satu kamar, dan seluruh rekan KPN Bravo. Buat Syarifah Ainun Najma yang selalu memberikan dorongan dan



7.



motivasi.. Teman – teman dan sahabat – sahabat saya yang tidak dapat saya sebutkan



8. 9.



namannya satu per satu yang telah memberikan saya motivasi dan do’a. Seluruh almamater Politeknik Bumi Akpelni Semarang. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih atas dukungan, bimbingan dan arahannya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.



v



KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada hamba-Nya.Shalawat serta Salam semoga selalu tercurahkan kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Adapun suatu nikmat yang begitu besar dicurahkan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul: “PERANAN EKSPEDISI



MUATAN



KAPAL



LAUT



DALAM



MELAKUKAN



KEGIATAN IMPOR GARMEN DI PT. KONESIA PROLOGIX LINE CABANG SEMARANG” penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan tugas akhir Program Diploma III yang diberikan oleh Kampus Politeknik Bumi Akpelni sebagai perwujudan pengabdian dan kemajuan pendidikan taruna dan taruninya. Penulis menyadari bahwa terselesainya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan, petunjuk dan saran dari semua pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam proses pembuatan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini khususnya kepada: 1. Capt. Cahya Fajar Budi Hartanto, M.Mar.,M.Si selaku Direktur Politeknik Bumi Akpelni Semarang. 2. Mr. Cho Inki selaku Direktur PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang 3.



yang telah memberikan ijin penulis melaksanakan Praktik Darat (PRADA). Agus Pamungkas R.P., M.Si. selaku Ketua Program Studi Ketatalaksanaan



Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan. 4. Aan Rubiyanto, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing materi dalam penulisan karya tulis ini. 5. Tini Utami, SE., M.Si selaku Dosen Penguji I yang selalu memberikan saran dan nasihat.



vi



6. Ridwan. S.Sos. MM selaku Dosen Penguji II yang telah menguji Karya Tulis ini sebagai syarat menyelesaikan program Diploma III Bidang Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan. 7. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menucapkan banyak terima kasih. Semoga Allah SWT membalas segala budi baik mereka semua dengan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya penulis menyadari bahwa "Tak ada mawar yang tak berduri", penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna yang tidak lepas dari adanya kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun guna perbaikan selanjutnya serta semoga penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait di masa kini dan mendatang. Semarang, 25 Juli 2019 Penulis



Fauzi Albar 16.52.3061



vii



ABSTRAK Fauzi Albar



2019 NIT : 16.52.3061 “PERANAN EKSPEDISI MUATAN



KAPAL LAUT ( EMKL ) DALAM MELAKUKAN KEGIATAN IMPOR GARMEN DI PT. KONESIA PROLOGIX LINE CABANG SEMARANG “ Karya Tulis,Program Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhanan. Politeknik Bumi Akpelni Semarang. Dosen pembimbing Aan Rubiyanto, SE., M.Si. Dosen Penguji Pertama Tini Utami, SE., M.Si.Dosen Penguji Kedua Ridwan. S.Sos. MM. Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui peranan ekspedisi muatan kapal laut ( EMKL ) dalam melakukan kegiatan impor garmen, serta faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat proses pengiriman dari gudang shipper sampai di gudang consignee. Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Dalam penelitian ini pengumpulan data terhadap objek dilakukan melalui observasi, serta wawancara dan studi kepustakaan untuk memperkuat data-data yang ada. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mengetahui peranan ekspedisi muatan kapal laut dalam melakukan kegiatan impor di PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang Kata kunci : , impor , ekspedisi muatan kapal laut



viii



ABSTRACT Fauzi Albar. 2019 NIT : 16.52.3061 "THE ROLE OF THE EXPEDITION OF THE SEA SHIP (EMKL) IN DOING IMPORT ACTIVITIES IN PT. KONESIA PROLOGIX LINE SEMARANG BRANCH" Written Work, Study Program Port and Shipping Management. Polytechnic Bumi Akpelni Semarang. Supervisor Aan Rubiyanto,SE.,M.Sc. First Test Lecturer, Tini Utami, SE., M.Sc.Second Examiner Ridwan.S.Sos.MM. The purpose of writing this scientific paper is to find out the role of ship cargo expeditions (EMKL) in conducting garment import activities, as well as any factors that become supporters and inhibitors of the shipping process from warehouse shipper to consignee warehouse. The method used in writing this scientific paper is observation, interview and literature study. In this study data collection on objects is done through observation, interviews and literature studies to strengthen existing data. The conclusion of this research is to know the role of ocean freight cargo expeditions in carrying out import activities at PT. Konesia Prologix Line Semarang Branch Keywords : import, shipping ship expedition,



ix



x



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii SURAT PERNYATAAN MOTTO



iv



PERSEMBAHAN



v



KATA PENGANTAR ABSTRAK



iii



vi



viii



DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL



xii



DAFTAR BAGAN



xiii



DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR LAMPIRAN



xv



BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 IdentifikasiMasalah



3



1.3 Ruang Lingkup Masalah4 1.4Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.4.1



Tujuan 4



1.4.2



Manfaat Penulisan



5



1.5Metode Pengumpulan Data 1.6 Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori



4



5



6 8



8



2.1.1



Pengertian Peranan



2.1.2



Pengertian Ekspedisi Muatan Kapal Laut



2.1.3



Pengertian Kegiatan 9



2.1.4



Pengertian Impor



10



2.1.5



Pengertian Garmen



11



x



8 9



xi



2.2 Kajian Penulisan yang Relevan 12 2.3 Kerangka Berpikir



14



BAB III PEMBAHASAN........................................................................................16 3.1 Deskripsi Data 16 3.1.1Sejarah PT. Konesia Prologix Line



16



3.1.2Visi dan Misi PT. Konesia Prologix Line 17 3.1.3Struktur Organisasi PT. Konesia Prologix Line Semarang 3.1.4Jam kerja karyawan



17



21



3.2 Pembahasan dan pemecahan masalah 22 3.2.1 Adanya kesalahan sumber daya manusia ( SDM) dalam melakukan kegiatan manifest 3.2.2 Upaya PT. Konesia Prologix Line Dalam menangani masalah



Trucking saat delivery ................................................................39 3.2.3 Tanggung jawab PT. Konesia Prologix Line dalam kerusakan Barang yang dikirim



47



BAB IV PENUTUP 49 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran



49



50



DAFTAR PUSTAKA 51



xi



xii



DAFTAR TABEL Tabel 2.1: Kajian Penulisan yang Relevan.............................................................12 Tabel 3.1: Jam kerja kayawan PT.Konesia Prologix Line Cabang Semarang.......................22



Tabel 3.2: Data Konsumen PT.Konesia Prologix Line Cabang Semarang...........44



xii



xiii



DAFTAR BAGAN Bagan 2.1: Kerangka Berpikir.................................................................................15 Bagan 3.1: Struktur organisasi PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang.....18



xiii



xiv



DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 : Pencantuman Barang Dalam Manifest.............................................23 Gambar 3.2 :persyaratan mengajukan reedress.....................................................30 Gambar 3.3 : Tampilan login modul manifest.......................................................31 Gambar 3.4 :Tampilan menu awal modul manifest...............................................31 Gambar 3.5 : Pengisisan inward manifest tahap 1.................................................32 Gambar 3.6 : Pengisisan inward manifest tahap 2................................................. 33 Gambar 3.7 : Pengisisan inward manifest tahap 3................................................34 Gambar 3.8 : Pengisisan inward manifest tahap 4................................................. 35 Gambar 3.9 : Pengisisan inward manifest tahap 5.................................................36 Gambar 3.10 : Pengisisan inward manifest tahap 6............................................... 36 Gambar 3.11 : Pengisisan inward manifest tahap 7...............................................37 Gambar 3.12 : Pengisisan inward manifest tahap 8............................................... 38 Gambar 3.13 : Pengisisan inward manifest tahap 9...............................................38 Gambar 3.14 : hasil pembuatan inward manifest...................................................39



DAFTAR LAMPIRAN



xiv



xv



Lampiran 1. Surat Persetujuan Pengeluaran Barang..............................................53 Lampiran 2. Pemberitahuan Impor Barang............................................................54 Lampiran 3. Lembar Lampiran Pemberitahuan Impor Barang..............................55 Lampiran 4. Master Bill Of Lading........................................................................56 Lampiran 5. House Bill Of Lading.........................................................................57 Lampiran 6. Commercial Invoice...........................................................................58 Lampiran 7. Packinglist......................................................................................... 59 Lampiran 8. Portal Pengguna Jasa......................................................................... 60 Lampiran 9. Delivery Order...................................................................................61



xv



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern perdagangan lokal maupun Internasional mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Setiap negara memiliki kebutuhan yang beragam demi meningkatkan perekonomian mereka. Adanya perbedaan kekayaan sumber daya alam serta sumber daya manusia mengakibatkan munculnya kerja sama dengan pemenuhan kebutuhan atau komoditi antar negara sehingga terbentuklah suatu perdagangan internasional atau ekspor impor. Perdagangan luar negeri atau pertukaran barang melewati batas suatu negara terjadi karena kebutuhan barang dan jasa yang tidak terdapat pada suatu negara tersebut atau negara tersebut dapat memperoleh barang atau jasa yang lebih murah dan lebih baik mutunya dari negara lain-lain. Dalam melakukan ekspor ataupun impor tentu melibatkan banyak pihak terkait yang membantu proses perdagangan para pelaksana dalam perdagangan internasional, dalam arti kata pelaksana ekpor-impor dapat dibagi menjadi 5 ( lima ) kelompok sebagai berikut : 1. Kelompok indentor. 2. Kelompok importir. 3. Kelompok promosi. 4. Kelompok eksportir 5. Kelompok pendukung Selain harus adanya eksportir dan importir sebagai pelaksana utama dalam perdagangan Internasional, perlu adanya badan usaha lain yang mempunyai peranan yang besar pula dalam menunjang serta menjamin kelancaran pelaksanaan ekspor maupun impor itu secara keseluruhannya. Termasuk di dalam nya kelompok pendukung. Diantara kelompok-kelompok pendukung ini terdapat bank devisa negara serta perusahaan jasa EMKL / EMPU / EMKA.



1



2



Dalam bidang jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL ) juga terdapat handling atau custom clearance yang berhubungan dengan penyelesaian pengurusan dokumen serta pengeluaran barang baik dari pelabuhan menuju gudang importir untuk transaksi impor, maupun proses pengeluaran barang dari gudang hingga barang di muat di kapal untuk transaksi ekspor. Dalam pengangkutan ini terdapat dua jenis pengangkutan yaitu, FCL (full container load ) dan LCL (less than container load). Sebagai perusahaan yang berperan penting, maka sebuah perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL ) haruslah mampu mengurus dokumen serta pengeluaran barang dengan cepat dan tepat dikarenakan akan berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan. Semakin lama barang tersebut ditimbun digudang akan semakin mahal sewa gudang yang harus dibayar oleh importir. Resiko kerugian lain seperti barang rusak atau dicurijuga mungkin dapat terjadi. Ekspedisi muatan kapal laut ( EMKL ) memiliki peran yang sangat penting didalam kegiatan ekspor impor yaitu melaksanakan pengurusan dokumen yang disyaratkan oleh peraturan pemerintah negara ekspor, negara transit, negara impor, melengkapi dokumen- dokumen yang berkaitan dengan Letter of credit / certificate of receipt / bill of lading / delivery order dan dokumen-dokumen lainnya, menyelesaikan biaya-biaya yang timbul sebagaiakibat dari kegiatan transportasi, penanganan bongkar muat dipelabuhan / gudang. Biaya yang dikeluarkan oleh freight forwader yang akan dibayar kembali oleh pemberi order ditambah dengan biaya jasa pelayanan. Dalam pelaksanaannya administrasi pada sebuah perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL ) dimulai ketika adanya sebuah permintaan pengurusan ekspor atau impor dari konsumen kemudian adanya pembuatan dokumen pelengkap seperti PIB ( Pemberitahuan Impor Barang) atau PEB ( Pemberitahuan Ekspor Barang ) serta pembayaran untuk pengurusan dokumen yang dibutuhkan. Pelaksanaan administrasi yang sesuai dengan ketentuan serta koordinasi yang baik dengan pihak operation akan memudahkan dalam pengurusan dokumen serta pelaksanaan administrasi di dalam perusahaan itu sendiri, sehingga untuk kedepannya setiap kegiatan



3



yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan. Serta dapat menjadikan perusahaan tersebut dapat dipercaya sebagai mitra kerja yang baik dan ahli dalam bidangnya. PT Konesia prologix line cabang semarang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang EMKL bertugas dalam pengurusan ekspor dan impor barang hingga barang tersebut sampai di tempat tujuan dengan baik. PT Konesia prologix line cabang semarang telah terdaftar di kantor kepabeanan dan bea cukai sebagai PPJK ( perusahaan pengurus jasa kepabeanan ) sehingga telah memiliki ijin dan kuasa untuk membuat dokumen ekspor dan impor. Selain itu PT konesia prologix line cabang semarang memiliki truk sendiri yang digunakan untuk mengangkut peti kemas ukuran 20 dan 40 feet dari gudang pelabuhan menuju gudang importir sehingga akan lebih mempermudah dalam melakukan pengeluaran barang tersebut.berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengambil judul “PERANAN EKSPEDISI MUATAN KAPAL LAUT ( EMKL ) DI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN IMPORT GARMENT DI PT. KONESIA PROLOGIX LINE CABANG SEMARANG”. 1.2 IdentifikasiMasalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka masalah dalam dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.Kurang maksimalnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melakukan inward manifest 2.Cuaca buruk yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pengiriman container ke pabrik consignee 3.Upaya PT.Konesia Prologix Line dalam menangani masalah trucking saat delivery barang impor 4.Tanggung jawab PT. Konesia Prologix Line dalam menangani kerusakan barang impor 5.Terlambatnya pihak consignee dalam membayar pajak, sehingga tertundanya proses pengeluaran container impor



4



1.3 Ruang Lingkup Masalah Penyusunan karya tulis ini menggunakan batasan masalah dengan maksud di dalam penyampaian kepada pembaca agar jelas pokok–pokok permasalahanya, adapun permasalahan yang akan dibahas oleh penyusun agar penguasaan masalah benar–benar mengerti serta mengamati apa yang telah dipecahkan dalam masalah – masalah yang diselesaikan dalam penulisan karya tulis ini. Di sisi lain mengingat kemampuan serta keterbatasan waktu untuk mengamati dan menyelesaikan masalah maka penyusun membatasi permasalahan yaitu sebagai berikut: 1.Kurang maksimalnya Sumber Daya Manusia ( SDM ) dalam melakukan inward manifest. 2.Upaya PT.Konesia Prologix Line dalam menangani masalah trucking saat delivery barang impor 3.Tanggung jawab PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang dalam kerusakan barang yang dikirim 1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.4.1 Tujuan Berdasarkan identifikasi masalah dan ruang lingkup masalah penulis menuangkan dalam tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk : 1.Untuk mengetahui Adanya kesalahan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melakukan kegiatan inward manifest 2.Untuk mengetahui Upaya PT.Konesia Prologix Line dalam menangani masalah trucking saat delivery barang impor 3.Untuk mengetahui Tanggung jawab PT. Konesia Prologix Line dalam menangani kerusakan barang impor 4.Guna melengkapi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program diploma III jurusan ketatalaksanaan pelayaran niaga dan kepelabuhan di politeknik bumi akpelni



1.4.2 Manfaat Penulisan



5



Penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dan yang membutuhkan informasi dari penulisan karya tulis ilmiah ini, diantaranya ialah: 1.Manfaat bagi Akademik Penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang nyata tentang proses penanganan dokumen impor bagi taruna taruni Politeknik Bumi Akpelni dan menambah referensi dalam bidang akademik serta mendapatkan data tertulis mengenai dunia pelayaran dan perniagaan serta mendapatkan data tertulis mengenai dunia pelayaran dan perniagaan serta sebagai bahan informasi yang didapat oleh penulis. 2.Manfaat bagi pembaca Penulis berharap agar para pembaca mendapatkan informasi serta memperluas wawasan pembaca mengenai proses penanganan dokumen impor khususnya komoditi garmen. 3. Manfaat bagi penulis Karya tulis ilmiah ini memberikan manfaat bagi penulis. Salah satunya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, serta menambah pengalaman



secara



luas



dibidang



jasa



khususnya



proses



penanganan dokumen impor Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL ) dan cara penangananya di perusahaan tempat prada tersebut. 1.5 Metode Pengumpulan Data Di dalam penyusunan karya tulis ini sebelumnya melakukan praktek darat (PRADA) pada peusahaan EMKL yaitu PT. Konesia Prologix Line, didalam pengumpulan data penyusunan menggunakan metode – metode yaitu sebagai berikut: 1.Metode Observasi atau Pengamatan Metode observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data dengan cara observasi atau pengamatan secara cermat dan teliti serta siatematis, sehingga data yang diperoleh dalam hal kegiatan peningkatan



6



dokumen – dokumen dan mengenai hal – hal yang terjadi yang berhubungan dengan lainnya benar – benar tepat dan valid. 2.Metode Interview atau Wawancara Metode interview atau wawancara adalah suatu metode yang diperoleh dengan cara langsung menanyakan kepada responden atau langsung kepada orangnya yang bersangkutan dalam kegiatan tersebut. Misalnya bertanya kepada petugas yang bersangkutan, metode interview ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara questioner maupun secara lisan agar mendapatkan jawaban atau informasi yang diperlukan. 3.Metode Studi Pustaka Metode studi pustaka adalah metode untuk memperoleh data dengan mencari dan membaca buku maritim



yang ada kaitannya dengan



peningkatan pelayanan dokumen – dokumen. Serta harus ada kaitannya dengan pembuatan karya tulis ini yang berhubungan dengan apa yang penulis dapatkan pada saat perkuliahan. 1.6Sistematika Penulisan Dalam penyusunan karya tulis ini, ditulis dalam 4 (empat) bab dengan tujuan agar dalam pembahasan karya tulis ini jelas dan komunikatif, maka karya tulis ini dapat diuraikan secara kemukakan sistematis sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan. BAB II :LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang landasan teori, yang menguraikan beberapa sub – sub yaitu pengertian peranan, pengertian ekspedisi muatan kapal laut (EMKL), pengertian kegiatan, pengertian impor, kajian penulisan yang relevan dan kerangka.



7



BAB III: PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan masalah, pembahasan ini penulis mengambil dari fakta yang berada di lapangan yaitu Adanya



kesalahan



SDM



dalam



input



manifest,



Uapaya



PT.Konesia Prologix Line dalam menangani masalah trucking saat delivery, Tanggung jawab PT. Konesia Prologix Line dalam menangani kerusakan barang BAB IV:PENUTUP Bab ini akan membahas kesimpulan berdasarkan apa yang telah dibahas dalam bab – bab sebelumnya. Serta penyusun akan memberikan sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



saran yang di buat berdasarkan pembahasan



8



BAB II LANDASAN TEORI



2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Peranan Peran menurut Soekanto (2009) adalah proses dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisahpisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Sedangkan menurut Raho (2007) mengatakan bahwa peranan didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang diharapkan masyarakat dari orang yang menduduki status tertentu. Sejumlah peran disebut sebagai perangkat peran (role-set). Dengan demikian perangkat peran adalah kelengkapan dari hubungan-hubungan berdasarkan peran yang dimiliki oleh orang karena menduduki status-status sosial khusus. Pengertian peranan menurut Soerjono Soekanto (2002), yaitu peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Jadi berdasarkan peranan diatas penulis dapat menyimpulkan, peranan adalah suatu konsep perilaku apa yang dapat dilaksanakan oleh individu-individu dalam masyarakat sebagai organisasi.Peran juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu, yang penting bagi struktur sosial masyarakat.



9



2.1.2 Pengertian Ekspedisi Muatan Kapal Laut Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL ) adalah usaha jasa pengantaran yang membantu pemilik barang mengurus pengiriman maupun penerimaan barang dengan perusahaan pelayaran serta menyelesaikan pembayaran bea masuk barang impor maupun bea keluar untuk barang ekspor dengan bea cukai. Amir ( 2003 ) Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL ) adalah usaha pengurusan dokumen dan muatan yang akan diangkut melalui kapal atau pengurusan dokumen dan muatan yang berasal dari kapal. Suyono, ( 2007 ) Masih menurut Suyono,Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL ) juga dapat diartikan sebagai perusahaan jasa untuk pengurusan dokumen dan muatan yang akan diangkut atau diterima oleh pengirim atau penerima dari pelanggannya. Jadi berdasarkan ekspedisi muatan kapal laut diatas penulis dapat menyimpulkan, Ekpedisi Muatan Kapal Laut adalah perusahaan yang bergerak dalam pengurusan dokumen dan muatan yang akan diangkut melalui kapal atau berasal dari kapal,yang telah mendapat kuasatertulisdari pemilik 2.1.3 Pengertian Kegiatan Menurut Undang Undang RI No 15 TH 2006 Tentang Badan Pemeriksaan Keuangan menerangkan bahwa Kegiatan adalah sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personel (Sumber Daya Manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang / jasa Menurut Abdul Halim ( 2008 ) Kegiatan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai



10



bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri atas sekumpulan tindakan Jadi berdasarkan kegiatan diatas penulis dapat menyimpulkan, kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program 2.1.4 Pengertian Impor Menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2006 Tentang Kepabeanan Pasal 1. Menjelaskan tentang Impor yaitu kegiatan memasukan barang kedalam daerah pabean. Impor bisa diartikan sebagai kegiatan memasukan barang dari suatu negara ( luar negeri ) ke dalam wilayah pabean negara lain. Hal ini berati melibatkan 2 negara-dalam hal ini bisa diwakili oleh kepentingan 2 perusahaan negara tersebut – yang berbeda dan pastinya juga peraturan serta perundang-udangan yang berbeda pula. Negara yang satu bertindak sebagai eksportir ( supplier ) dan yang lainnya bertindak sebagai negara penerima / importir. ( Andi Susilo, 2015 ) Impor adalah prestasi penjual dalam usahanya untuk menyerahkan barang kepada pembeli di seberang lautan. Impor dilakukan oleh penjual di luar negeri. Jadi impor adalah perbuatan penyerahan oleh penjua kepada pembeli .ini merupakan unsur pertama dari suatu pelaksanaan perjanjian jual beli perusahaan. Sementara itu, unsur kedua adalah pembayaran. Unsur kedua ini pada umumnya dilakukan dengan mempergunakan devisa, yaitu alat pembayaran luar negeri ( Adrian Sutedi, 2017 ) Impor adalah kegiatan memasukan barang ke dalam daerah pabean.transaksi



impor



adalah



perdagagangan



dengan



cara



memasukan barang dari luar negeri ke dalam daerah pabean indonesia



11



dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. ( Tandjung, 2011 ) Menurut Susilo (2008) impor bisa diartikan sebagai kegiatan memasukan barang dari suatu negara (luar negeri ) ke dalam wilayah pabean negara lain. Pengertian ini memiliki arti bahwa kegiatan impor berarti melibatkan dua negara.dalam hal ini bisa diwakili oleh kepentingan dua perusahaan antar dua negara tersebut, yang berbeda dan pastinya juga peraturan serta bertindak sebagai supplier dan satunya bertindak sebagai negara penerima. Impor adalah membeli barang barang dari luar negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah yang dibayar dengan menggunakan valuta asing( Purnamawati, 2013 ) Pengertian impor menurut bea cukai, impor adalah kegiatan memasukan barang ke dalam daerah pabean. Termasuk di dalamnya adalah memasukan barang melalui mekanisme barang kiriman di jelaskan dalam dasar hukum PMK-182/PMK.04/2016 ketentuan impor barang kiriman. 2.1.5 Pengertian Garmen Garmen adalah sektor industri manufaktur yang bergerak dalam pemenuhanan kebutuhan sandang. Peningkatan taraf hidup konsumen dan semakin banyak jumlah pesaing di sektor ini mendorong industri garmen untuk berlomba-lomba menghasilkan kualitas pakaian yang memenuhi standar pembeli. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk akan berdampak pada tingkat kepercayaan pembeli ( buyer ). (abdul rohman 2018 )



2.2 Kajian Penulisan yang Relevan Untuk menulis karya tulis penulis melaksanakan pengamatan langsung saat melaksanakan praktik, penulis juga menggunakan referensi dan sumber



12



yang relevan lainnya terhadap judul yang penulis ambil. Kajian penulisan yang relevan dengan judul sebagai berikut: Tabel 2.1 Kajian Penulisan yang Relevan



NO



NAMA



Judul



Kajian yang relevan



Peneliti / 1



Tahun Wujiasti riana Tanggung jawab ekspedisi instansi-instansi yang terkait Syarat-syarat dokumen yang harus (2016) muatan kapal laut dalam di penuhi dalam impor pengiriman barang melalui laut di pelabuhan tanjung emas semarang



2



Sugiyanto (2008)



Mekanisme



penjaluran Mekanisme penjaluran dalam proses pengurusan barang baik dalam ekspor impor impor ataupun ekspor, yaitu sebagai berikut : Jalur merah Jalur kuning Jalur hijau Jalur MITA (mitra utama ) Non-prioritas Invoice Packing list



13



3



Novry noldy tanggung pandeiroh (2014)



4



Anggita heviana dewi (2017)



5



Dian kartika (2006)



jawab



EMKL Ekspedisi muatan kapal laut bertanggung jawab atas kerusakan dalam pengiriman barang barang yang dikirim tersebut melalui laut mengalami kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian dari EMKL / pengangkut akan bertanggung jawab dengan mengganti rugi setelah proses pembuktian berjalan dan terbukti bersalah



tanggung jawab ekspedisi Tanggung jawab perusahaan ekspedisi muatan kapal laut muatan kapal laut dalam dimulai dari gudang pengirim ganti kerugian atau sampai di gudang penerima, tanggung jawab tersebut kerusakan barang sebagaimana tercantum dalam house bill of lading yang dikeluarkannya adalah sebatas biaya pengiriman



peranan ekspedisi muatan Ekspedisi muatan kapal laut memiliki 2 peranan yang pertama kapal laut dalam impor yaitu sebagai orwader tugas nya adalah bertanggung jawab atas muatan di agen pelayaran dan yang kedua adalah bertanggung jawab atas pengiriman barang sampai pabrik consignee



14



2.3



Kerangka Berpikir Kerangka berpikir sangatlah menjadi tujuan utama dalam penyusunan, karena diharapkan maksud dan tujuan dari penyusunan karya tulis ilmiah akan akan jelas sehingga penyusunan dapat kemudahan dilapangan untuk menentukan langkah yang akan diambil. Adapun kerangka berpikir penelitian yang akan penyusun terapkan adalah sebagai berikut Bagan 2.1 KerangkaBerpikir



PERANAN EKPEDISI MUATAN KAPAL LAUT DALAM MELAKSANAKAN IMPOR GARMEN DI PT. KONESIA PROLOGIX LINE



PELAYANAN TIDAK MAKSIMALAL



Adanya kesalahan SDM dalam meng-input Manifest Upaya PT.Konesia Prologix Line dalam menangani masalah trucking saat delivery Tanggung jawab PT.Konesia Prologix Line dalam menangani kerusakan barang



PELAYANAN MAKSIMALAL



Proses pengeluaran container tepat waktu dan tidak ada masalah Tidak adanya kerusakan barang Tidak adanya kerugian yang disebabkan kesalahan dalam input manifest



Proses ini sudah berjalan dengan Pengerjaan input manifest agar lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan Sering mengecek kondisi truck dan meng-service atau mengganti spare part truck yang sudah tidak layak pakai Packing sesuai dengan jenis barang



lancar dan tidak terjadi masalah



Meningkatnya peran ekspedisi muatan kapal laut ( EMKL ) dalam melaksanakan kegiatan impor garment di PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang



15



Sumber : Data yang diolah



BAB III PEMBAHASAN



3.1 Deskripsi Data 3.1.1 Sejarah PT. Konesia Prologix Line PT. Konesia Prologix Line berdiri pada tanggal 20 Maret 2009 asal mula perusahaan ini adalah bukan milik negara Indonesia tetapi milik negara Korea yang berinvestasi kepada negara Indonesia dalam hal ekspor impor, seiringya waktu perusahaan ini, PT. Konesia Prologix Line ini



awalnya hanya mempunyai



satu



kantor



yang ada di



Indonesia yang alamatnya berada di komp graha cempaka mas block C No 24 Jl. Letjen Suprapto, jakarta pusat, Indonesia. Dulu awal – awal perusahaan ini tidak jalan karena belum mempuyai perusahaan atau PT yang belum cukup banyak, kadang perusahaan PT. Konesia Prologix Line ini satu bulan hanya mengekspor atau mengimpor barang hanya Konesia



pengiriman 10, seiringnya berjalanya waktu,



PT.



Prologix Line ini maju karena lama - kelamaan negara



Indonesia dan Korea saling membutuhkan bahan pangan atau pun bahan pokok. Tidak hanya berkerjasama Dengan Indonesia, PT.Konesia Prologix Line ini juga berkerjasama dengan negara – negara yang maju seperti Jepang, China dan Korea, karena negara tersebut terkenal dengan baju dan tas, karena Indonesia banyak memproduksi barang tekstil dan di ekspor ke negara Korea dan sebaliknya Korea membutuhkan sandang pangan. Berjalannya waktu PT. Konesia Prologix Line ini di Indonesi menjadi sangat baik dan berkembang serta sudah memiliki banyak cabang di wilayah Indonesia, di Semarang PT. Konesia Prologix Line beralamatkan di jalan Sudirman gedung hsbc lantai 9 dan di Surabaya terletak di jalan pahlawan no 45. PT Konesia Prologix Line saat ini sedang meningkatkan usahanya baik di dalam negeri maupun di luar



16



17



negeri. Lokasi perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan di dalam beberapa aspek, seperti aspek memberikan pelayanan kepada pelanggan serta menentukan kelancaran di dalam kegiatan perusahaan PT. Konesia prologix line cabang semarang berlokasi di Wisma HSBC 9 th floor, suite 907, Jl. Gajah Mada 135 Semarang, jawa tengah, Indonesia yang mana di lokasi tersebut terdapat banyak perusahaanperusahaan yang berkaitan dalam pengurusan dokumen-dokumen ekspor maupun impor. 3.1.2 Visi dan Misi PT. Konesia Prologix Line VISI : 1. Menjadi perusahaan yang mempunyai daya saing dalam bisnis ekspedisi 2. Layanan kepuasan dan keamanan barang pelanggan menjadi tujuan



utama kami



MISI 1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa layanan ekpedisi muatan kapal laut dengan layanan yang prima,tepat waktu melalui darat maupun laut 2. Memberikan service atau jasa yang prima dengan harga yang kompetitif 3. Menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat 3.1.3 Struktur Organisasi PT. Konesia Prologix Line Semarang Organisasi ini sangat penting merupakan wadah bagi kelompok orang dalam yangmelaksanakan kerja sama untuk mencapai manfaat dan tujuan



dan



sebagai



alat



bagimanajemen



untuk



mengadakan



pembagian tugas, tanggung jawab serta wewenang masing – masing bagian mereka yang ada didalam PT. Konesia Prologix Line Semarang dalam suatukegiatan usaha menggunakan bentuk organisasi garis dan staff, hal ini terlibat dengan adanya pelimpahan wewenang dari atasan kepada para bawahanya dan adanya suatu Sekretaris sebagai staff yang menentukan tugas – tugas pimpinan, dan mencapai tujuan



18



dan manfaat yang sama sehingga atasan dan bawahan selalu mengadakan kerjasama atau koordinasi



setiap



atasan



memiliki



sejumlah bawahan tertentu yang masing – masing bertugas atau bertanggung jawab atas pelaksanaaan tugasnya kepada pimpinanya dan untuk mengetahui gambaran mengenai struktur organisasi PT. Konesia Prologix Line Semarang Bagan3.1 Struktur Organisasi PT. Konesia Prologix Line



Sumber : PT Konesia Prologix Line Semarang 2019



Uraian tugas dan kewajiban masing – masing bagian



19



a. Direktur 1. Menjalankan bisnis perusahaan 2. Memimpin seluruh karyawan dalam menjalankan bisnis perusahaan 3. Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan 4. Menetapkan dan merumuskan strategi bisnis perusahaan 5. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan 6. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham 7. Meningkatkan performance perusahaan b. Ka. Cabang 1. Bertugas mengepalai semua devisi 2. Bertanggung jawab kepala pimpinan pusat 3. Memberikan arahan dan keputusam kepala semua devisi 4. Mengatur semua anak buahnya 5. Menjadi contoh bagi anak buahnya c. Accounting 1. membuat pembukuan keuangan kantor 2. melakukan posting jurnal operasional 3. membuat laporan keuangan 4. memeriksa dan melakukan vertifikasi kelengkapan dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan d. Saff impor laut 1. menyiapkan dokumen-dokumen import laut 2. memastikan barang aman, tidak ada kerusakan saat sampai di pabrik consignee 3. bertanggung jawab atas muatan impor laut Staff impor udara 1. menyiapkan dokumen-dokumen import udara 2. memastikan barang aman, tidak ada kerusakan saat sampai di pabrik consignee 3. bertanggung jawab atas muatan import udara Operasional 1. merencanakan, dan melaksanakan dan mangawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan. 2. Merencanakan, menentukan, mengawasi,mengambil keputusan dan mengkordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan. 3. Mengambil dokumen-dokumen import



di



perusahaan



pelayaran 4. Melakukan pengeluran container Full Container Load ( FCL ) dan Less Than Container Load ( LCL ) e. Staff export laut 1. menyiapkan dokumen-dokumen export laut 2. memastikan barang aman, tidak ada kerusakan



20



saat sampai di pabrik consignee 3. bertanggung jawab atas muatan export laut Staff import udara 1. menyiapkan dokumen-dokumen export udara 2. memastikan barang aman, tidak ada kerusakan saat sampai di pabrik consignee 3. bertanggung jawab atas muatan export udara Operasional 1. merencanakan, dan melaksanakan dan mangawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan. 2. Merencanakan, menentukan, mengawasi,mengambil keputusan dan mengkordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan. 3. Mengambil dokumen-dokumen export



di



perusahaan



pelayaran 5. Melakukan pengiriman container Full Container Load ( FCL ) dan Less Than Container Load ( LCL ) f. Staff trucking 1. Untuk memastikan



bahwa



seluruh



kendaraan



dan



pengemudinya dalam keadaan siap untuk beroperasi. 2. Tugasnya juga mencakup pemantauan terhadap kondisi kendaraan dan meminta tim mekanik melakukan perbaikan jika diperlukan. 3. Merancang jadwal dan rute perjalanan dari kendaraan sesuai dengan kebutuhan. 4. Memerintahkan pengemudi dan kendaraan untuk menuju suatu tempat sesuai dengan kebutuhan, dengan menggunakan alat komunikasi radio,GPS,dsb. 5. Membuat laporan dan evaluasi terhadap aktivitas pulang pergi dari pengemudi dan kendaraan. Kurir 1. Mengirimkan barang Full Container Load 2. Mengirimankan barang Less Than Container Load 3. Mengirimkan surat, dll



3.1.4 Jam kerja karyawan



21



Dalam budaya kerjanya PT. Konesia Prologix Line cabang semarang menekankan pada budaya profesionalisme, kerja keras dan produktif, taat azas keterbukaan, taat azas kebersamaan, taat azas tanggung jawab, berlandaskan iman dan taqwa. Dengan menjunjung tinggi kerjasama tim yang baik salah satunya dengan ketepatan waktu dan ketelitian tiap anggota tim dalam melakukan tugasnya masing-masing. Semua itu tercermin dalam jam kerja yang diterapkan oleh perusahaan. Jam kerja pada PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang dalam satu minggu ada 6 hari kerja, yaitu dari hari Senin – Sabtu. Pada hari Senin–Sabtu, jam kerja dimulai pada pukul 08.30-17.00 WIB.



Tabel 3.1 Jam kerja PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang Hari



JamKerja



JamIstirahat



Senin



08.00-17.00



12.00-13.00



Selasa



08.00-17.00



12.00-13.00



Rabu



08.00-17.00



12.00-13.00



Kamis



08.00-17.00



12.00-13.00



Jumat



08.00-17.00



12.00-13.00



Sabtu



08.30-12.00



-



Sumber : PT. Konesia Prologix Line 3.2



Pembahasan dan pemecahan masalah PT. Konesia Prologix Line cabang semarang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi dan pengurusan dokumen barang ekspor dan impor. Ekspedisi muatan kapal laut ( EMKL) memiliki peranan



22



penting di dalam kegiatan ekspor impor yaitu sebagai perantara antara pengirim barang ( shipper ) dan penerima barang ( consignee ). Dengan adanya jasa pelayanan Ekspedisi muatan kapal laut (EMKL ) akan memudahkan para eksportir maupun importir dalam pengiriman dan penerimaan barang dari ataupun keluar negeri. Hal tersebut yang mendorong konsumen untuk menggunakan jasa yang diberikan oleh PT. Konesia Prologix Line. Konsumen tidak ingin dipersulit dalam pengurusan dokumen pengangkutan yang rumit, sehingga mereka hanya ingin menerima dengan bersih, cepat dan mudah. Oleh sebab itu PT. Konesia Prologix Line cabang Semarang memberikan pelayan dengan sebaikbaiknya,dan seoptimal mungkin kepada konsumen untuk menunjang keberhasilan konsumen didalam pengurusan dokumen ekspor dan impor



3.2.1 Kurang maksimalnya



Sumber Daya Manusia (SDM) dalam



melakukan inward manifest Dalam kegiatan perdagangan internasional barang ekspor impor, semua komoditi yang akan diangkut dan dikirimkan haruslah melewati proses pengecekan untuk ke luar daerah. Di Indonesia, pengecekan barang tersebut menjadi wewenang pihak bea dan cukai. Barang-barang tersebut diperiksa sebanyak 2 (dua) kali oleh Bea Cukai negara asal dan Bea Cukai negara tujuan. Hal itu terjadi karena masing-masing negara memiliki regulasi atau otoritas tersendiri atas barang-barang yang boleh dan tidak boleh masuk ke negaranya. Maka dari itu, petugas Bea Cukai harus mengetahui dengan pasti semua barang niaga atau kargo ekspor impor yang diangkut oleh sarana pengangkut; baik pada saat keberangkatan (meninggalkan kawasan pabean) maupun kedatangan (memasukai kawasan pabean). Gambar 3.1 Pencantuman barang dalam manifest



23



Sumber : PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang Untuk itu berdasarkan IMO Fal Convention tentang “Cargo Manifest”, sarana pengangkut harus melengkapi diri dengan Inward Manifest berupa daftar cargo yang dibawa saat datang dan masuk Kawasan Pabean. Inward Manifest adalah sebuah surat yang berisi daftar muatan cargo alat angkut tersebut sesaat tiba di pelabuhan. Dokumen yang menggambarkan arus lalu lintas barang ekspor impor diproses melalui administrasi kepabenan, menjadi tanggung jawab Bea Cukai dalam kaitannya dengan administrasi penyelesaian formalitas dan kewajiban kepabeanannya. Inward Manifest merupakan alat kontrol terhadap semua dokumen Pemberitahuan Pabean serta semua bentuk kegiatan Pelayanan Kepabeanan. Maka dari itu semua dokumen pelayanan Kepabeanan harus merujuk pada dokumen Manifest. Dari sisi pengawasan, Manifest (BC 1.1) merupakan sumber data dan informasi yang sangat penting. Manifest merupakan Informasi awal untuk analisis inteljen dalam “Pre-Clearance Control”, juga alat untuk memonitor pergerakan dan penyelesaian barang ekspor impor. Pada kegiatan inward manifest terdapat istilah Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP), artinya pemberitahuan tentang rencana kedatangan sarana pengangkut yang disampaikan oleh pengangkut ke Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai. Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan datang dari luar Daerah Pabean atau dalam Daerah Pabean yang mengangkut barang impor, barang ekspor dan/atau barang asal Daerah Pabean yang diangkut ke dalam Daerah Pabean lainnya melalui luar Daerah Pabean, wajib



24



menyerahkan pemberitahuan berupa Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP) dan Inward Manifest dalam bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris kepada Pejabat di Kantor Bea dan Cukai. Kewajiban penyerahan RKSP untuk sarana pengangkut melalui laut adalah paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sebelum kedatangan sarana pengangkut, atau paling lambat sebelum kedatangan sarana pengangkut, dalam hal waktu tempuh kurang dari 24 jam sedangkan untuk sarana pengangkut melalui udara adalah paling lambat sebelum kedatangan sarana pengangkut. Pengangkut yang datang



dari luar daerah pabean dengan



mengangkut Barang Impor, Barang Ekspor, Barang BC 1.3, wajib menyerahkan Inward Manifest. Dokumen Inward Manifest paling lama harus sudah diserahkan sebelum melakukan pembongkaran barang. Uraian Barang (Description of Goods) pada Inward Manifest harusah jelas. Uraian itu harus dapat diklasifikasikan ke dalam 4 digit pos tarif BTBMI. Pelayanan atas setiap dokumen kepabeanan (PIB, BC2.0, BC 1.2) akan merujuk pada setiap pos pada BC 1.1 dan secara otomatis akan menutup pos BC 1.1 tersebut. Pengangkut atau pihak-pihak lain yang bertanggung jawab atas barang dapat mengajukan perbaikan Inward Manifest ( Kedatangan Sarana Pengangkut). Kewajiban penyerahan pemberitahuan Inward Manifest untuk sarana pengangkut melalui darat ialah paling lambat pada saat kedatangan sarana



pengangkut.



Sementara



kewajiban



menyerahkan



pemberitahuan Inward Manifest untuk sarana pengangkut melalui laut dan udara sebagai berikut: 1. Dalam hal melakukan kegiatan pembongkaran barang: Paling lambat pada saat sebelum melakukan pembongkaran barang; atau dalam hal pembongkaran tidak segera dilakukan,



25



paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sejak kedatangan untuk sarana pengangkut melalui laut dan paling lambat 8 (delapan) jam sejak kedatangan untuk sarana pengangkut melalui udara.



2. Dalam hal tidak melakukan kegiatan pembongkaran, tetapi akan melakukan pemuatan barang: Paling lambat pada saat sebelum melakukan pemuatan barang atau dalam hal pemuatan tidak segera dilakukan, paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sejak kedatangan untuk sarana pengangkut melalui laut dan 8 (delapan) jam paling lambat sejak kedatangan untuk sarana pengangkut melaui udara.Kewajiban penyerahan pemberitahuan



Inward Manifest



dikecualikan



bagi sarana



pengangkut yang tidak melakukan pembongkaran dan pemuatan barang dan berlabuh atau lego jangkar paling lama 24 (dua puluh empat) jam sejak kedatangan untuk sarana pengangkut melalui laut; dan mendarat paling lama 8 (delapan) jam sejak kedatangan untuk Sarana Pengangkut melalui udara. Outward Manifest Outward Manifest



Keberangkatan Sarana Pengangkut adalah



daftar muatan barang niaga yang diangkut oleh Sarana Pengangkut melalui laut, udara, dan darat pada saat meninggalkan Kawasan Pabean. Landasan hukum dari pengadaan dokumen Outward Manifest antara lain: 1. Pasal 7A UU N0.17 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas UU No.10 tahun 1995 tentang Kepabeanan. 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.04/2006 Tentang Tatalaksana



Penyerahan



Pemberitahuan



RKSP,



Manifest



Kedatangan Sarana Pengangkut dan Manifest Keberangkatan



26



Sarana Pengangkut sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 108/PMK.04/2006 3. Perdirjen Bea dan Cukai Nomor P-10/BC/2006 tanggal 16 Juni 2006 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Perdirjen Bea dan Cukai Nomor P-19/BC/2006 tanggal 28 November 2006. Dalam Outward Manifest terdapat istilah Rencana Keberangkatan Sarana Pengangkut (RKSP), yang artinya adalah pemberitahuan tentang



rencana



keberangkatan



sarana



pengangkut



yang



disampaikan oleh pengangkut ke suatu Kantor Pabean. Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan berangkat ke luar Daerah Pabean atau dalam Daerah Pabean yang mengangkut barang impor, barang ekspor dan atau barang asal Daerah Pabean yang diangkut ke dalam Daerah Pabean lainnya melalui luar Daerah Pabean, wajib menyerahkan pemberitahuan berupa Rencana Keberangkatan Sarana Pengangkut (RKSP) dan Outward Manifest dalam bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris kepada Pejabat di Kantor Pabean. Kewajiban penyerahan RKSP untuk sarana pengangkut melalui laut adalah paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sebelum keberangkatan sarana pengangkut, atau paling lambat sebelum keberangkatan sarana pengangkut, dalam hal waktu tempuh kurang dari 24 jam sedangkan untuk sarana pengangkut melalui udara adalah paling lambat sebelum keberangkatan sarana pengangkut. Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan berangkat menuju ke luar Daerah Pabean atau ke dalam Daerah Pabean dengan membawa Barang impor, Barang ekspor dan atau barang asal Daerah Pabean yang diangkut ke dalam Daerah Pabean lainnya melalui luar Daerah Pabean, wajib menyerahkan pemberitahuan berupa Outward Manifest dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris kepada Pejabat di Kantor Pabean. Penyerahan dilakukan paling lambat sebelum keberangkatan sarana pengangkut.



27



Kewajiban pemberitahuan Outward Manifest dikecualikan bagi Sarana Pengangkut yang tidak melakukan kegiatan pembongkaran dan pemuatan barang dan berlabuh lego jangkar paling lama 24 (dua puluh empat) jam sejak kedatangan untuk Sarana Pengangkut melalui laut; dan mendarat paling lama 8 (delapan) jam sejak kedatangan untuk Sarana Pengangkut melalui udara. Atas Outward Manifest yang telah didaftarkan dapat dilakukan perbaikan oleh pengangkut atau pihak-pihak lain yang bertanggung jawab atas barang setelah mendapatkan persetujuan Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuk. Perbaikan dilakukan paling lambat 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam terhitung sejak Outward Manifest didaftarkan. PerbaikanOutward Manifest meliputi: 1.



Penambahan



pos Outward



Manifest, dalam



hal Outward



Manifest yang telah diserahkan ke Kantor Pabean terdapat pos yang belum diberitahukan; 2.



Pengurangan pos Outward Manifest, dalam hal data Outward Manifest yang telah diserahkan ke Kantor Pabean terdapat pos yang keseluruhan pihak bahwa barangnya tidak jadi dimuat di sarana pengangkut;



3.2.1.1 Kendala yang sering terjadi di PT.Konesia Prologix Line yaitu sering terjadinya kesalahan dalam memasukan data inward manifest yang menyebabkan terjadinya redress. Terjadinya redress karena adanya : 1. Terdapat kesalahan mengenai nomer,merek,ukuran dan jenis kemasan dan atau peti kemas. 2. Terdapat kesalahan mengenai jumlah kemasan dan / peti kemas serta jumlah barang curah



28



3. Terdapat kesalahan mengenai nama consignee atau notify party pada manifest 4. Diperlukan penggabungan beberapa pos menjadi satu pos, dengan syarat pos BC 1.1 yang akan digabungkan berasal dari BC 1.1



yang sama, nama dan alamat



shipper / supplier, consignee, notify address / notify party, dan pelabuhan pemuatan harus sama untuk maing-masing pos yang akan digabungkan, dan telah diterbitkan revisi bill of lading / air way bill 5. Terdapat kesalahan data lainnya atau perubahan pos manifest Jika tidak dilakukan perbaikan atau redress maka barang tidak dapat dikeluarkan dari pelabuhan. Untuk pengurusan pengeluaran barang impor dari kawasan pabean, importir atau pihak lain yang bertanggung jawab atas barang impor wajib memberitahukan barang tersebut dengan dokumen pemberitahuan impor. Data pada dokumen pemberitahuan impor barang harus sesuai dengan data pada manifest barang untuk dapat diproses oleh sistem PDE kepabeanan atau diperiksa oleh pejabat bea dan cukai. Ketidaksesuaian antara data pemberitahuan impor dan data manifest ( BC 1.1 ) akan mengakibatkan pengeluaran barang impor tidak dapat dilakukan. Untuk melakukan pengajuan perbaikan BC 1.1 , pengangkut atau pihak-pihak lain yang bertanggung jawab atas barang membuat surat permohonan perbaikan BC1.1 yang memuat tentang data BC 1.1 yang akan dilakukan perbaikan dengan melampirkan dokumen-dokumen pendukung yang kuat, dan ditunjukan kepada kepala KPPBC tanjung emas.Untuk persyaratan bisa dilihat ditabel di bawah ini :



29



Gambar 3.2 Persyaratan Mengajukan Redress



Sumber : http://bctemas.beacukai.go.id



30



3.2.1.2 Prosedur pembuatan inward manifest Di PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang Gambar 3.3 Tampilan Login Modul Manifest



1. Pertama untuk masuk ke modul manifest, harus login terlebih dahulu dengan mengisi username dan password lalu klik login. Gambar 3.4 Tampilan menu awal Modul Manifest



31



2. Setelah muncul tampilan seperti diatas, lalu klik Entry manifest Daftar gambar 3.5 Pengisian Inward Manifest tahap 1



3. Setelah masuk di pembuatan modul manifest, pertama klik new file untuk membuat dokumen baru 4. Untuk pengisian kantor pelayanan bea dan cukai di isi sesuai dengan pelabuhan bongkar yang sudah tertera di bill of lading 5. Untuk pengisian jenis manifest bisa di isi dengan inward manifest laut,dan untuk pengisian nama sarana pengangkut, no voy, no imo, tanggal dan jam kedatangan bisa dilihat di situs www.tack-trace.com dengan hanya memasukan No Bill of lading 6. Untuk pengisisan pemberitahu bisa diisi dengan nama perusahaan forwading masing” 7. Jika data sudah lengkap maka klik save untuk menyimpan data. Gambar 3.6 Pengisian Inward Manifest tahap 2



32



8. Klik tambah untuk mengisi data master bill of lading. 9. Untuk pengisian kelompok pos bisa diisi dengan no 01 untuk barang impor, untuk pengisian no master, tanggal master,jumlah house, bisa diisi sesuai dengan bill of lading. lalu klik save untuk menyimpan. 10. Jika sudah di save maka data master akan muncul di tabel lalu klik 2X



Gambar 3.7 Pengisian Inward Manifest tahap 3



33



11. Klik new dokumen untuk membuat dokumen baru 12. Setelah itu isi no.master ,tanggan master dan no.house, tanggal house sesuai yang tercantum di bill of lading. 13. Untung pengisian pelabuhan asal, pebuhan transit dan pelabuhan bongkar bisa dilihat di situr www.tracktrace.com dengan memasukan No Bill of lading 14. Untuk pengisian nama shipper, alamat dan consginee bisa tekan f1 untuk melihat history pembuatan manifest yang lama, jika belum pernah, maka input sesuai dengan Bill of lading 15. Untuk pengisian jumlah kemasan, jenis kemasan, jumlah petikemas, bruto, volume dan marks bisa di isi sesuai dengan yang ada di house Bill of lading 16. Jika data sudah lengkap maka klik save untuk menyimpan data dokumen.



gambar 3.8 Pengisian Inward Manifest tahap 4



34



17. Lalu klik uraian barang , dan pilih new dokumen untuk memasukan data baru 18. Untuk mengisi hs code dan uraian barang , sebelum nya di cek terlebih dahulu apakah hs code yang ada di Bill of lading sudah benar, jika masih ragu bisa di lihat di www.insw.go.id. 19. Klik save untuk menyimpan data.



Gambar 3.9 Pengisian Inward Manifest tahap 5



20. Lalu pilih peti kemas untuk mengisi data kontainer, pilih new untuk membuat data petikemas. 21. Untuk mengisi data no.container,ukuran,tipe,jenis,status dan no segel bisa di input sesuai yang ada di house bill of lading. 22. Lalu klik save untuk menyimpan data. Gambar 3.10 Pengisian Inward Manifest tahap 6



35



23. Lalu klik dokumen, maka akan muncul seperti tampilan diatas, dan klik new data untuk membuat data baru. 24. Untuk pengisian jenis dokumen,no dokumen kantor dan tanggal dokumen bisa disesuaikan dengan dokumen apa yang kita pilih, contohnya invoice dll 25. Kemudian klik save untuk menyimpan data. Gambar 3.11 Pengisian Inward Manifest tahap 7



26. Jika data sudah lengkap maka akan muncul seperti tampilan diatas, 27. Lalu klik kirim data untuk mengirimkan data kepada bea cukai 28. Kemudian klik tarik respon untuk menerima respon dari bea cukai



36



29. Dan cek rekon untuk menampilkan BC 1.1 30. Jika berhasil maka akan muncul teks “ BC 1.1 INWARD “. Seperti gambar diatas 31. Dan BC 11 bisa dilihat seperti gambar diatas. Gambar 3.12 Pengisian Inward Manifest tahap 8



32. Klik master agar bisa menyimpan data manifest 33. Lalu pilih icon cetak pada modul manifest untuk menyimpan data. Gambar 3.13 Pengisian Inward Manifest tahap 9



34. Lalu pilih foxit untuk menyimpann data, dan pilih folder mana data manifest itu akan disimpan. Gambar 3.14 Hasil pembuatan inward manifest



37



35. Gambar diatas adalah hasil pembuatan inwardmanifest 3.2.2 Upaya PT.Konesia Prologix Line dalam menangani masalah trucking saat delivery Sektor jasa transportasi mendapat tantangan besar dari globalisasi, konsolidasi dan kebutuhan akan kecepatan, visibilitas serta fleksibilitas dari supply chain. Keberadaan perusahaan jasa pelayaran niaga (shipping company) dan Ekspedisi memegang peranan yang sangat menentukan dan berpengaruh terhadap lancarnya kegiatan ekspor impor, karena dalam perdagangan internasional., sebagian besar barang ekspor impor diangkut dengan menggunakan peti kemas (container) melalui kapal laut (container ship). Mendasarkan pada kondisi yang dihadapi para pelaku usaha pada umumnya dan khususnya pelaku usaha di sektor ekspedisi muatan kapal laut maka perlu melakukan pengkajian terhadap para konsumennya tentang apa yang diharapkan dan dikehendaki dari aktivitas bisnisnya dari produk dan jasa yang ditawarkan sehingga perusahaan yang bersangkutan



mampu



mewujudkan



dan



memenuhi



harapan



konsumen. Dengan melakukan kajian maka perusahaan akan lebih dini mengetahui permasalahan yang dihadapi sehingga hal tersebut dapat



di



antisipasi



dengan



berbagai



upaya



untuk



dapat



meminimalkan jumlah konsumenyang tidak puas dan menjadi tidak percaya.



38



Menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, seperti jasa air freight, pelayaran niaga (shipping company) dan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) banyak perusahaan yang berorientasi pada konsumen. Dalam pengertian bahwa perusahaan menggunakan strategi pemasaran yang terintegrasi dengan tujuan meningkatkan kepuasan konsumen dalam menentukan pilihan. Hal ini sesuai pernyataan Hammer and Champy, 1993 dalam Herawati dan Halim (2008) bahwa Perubahan lingkungan bisnis yang disertai dengan globalisasi ekonomi berdampak terhadap 3C yang meliputi customer, competition, and change. Saat ini customer yang memegang kendali bisnis, yang sebelumnya produsen yang menentukan produkdan jasa apa yang harus disediakan di pasar. Dengan demikian kualitas pelayanan dapat digunakan sebagai alat untuk melihat peluang-peluang baru yang timbul ataupun untuk mengantisipasi persaingan yang sedemikian ketatnya ini. Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan jasa Air Freight dan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) yaitu dengan mencermati permintaan konsumen terhadap jasa yang ditawarkan. Perubahan dariorientasi produk kepada orientasi pasar menjadikan perusahaan harus selalu mengikuti perubahan yang terjadi di pasar.Perusahaan harus selalu mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen yang selalu berubah, menciptakan produk–produk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhandan mempelajari secara kontinyu kemungkinan keuntungan yang akan diperoleh atas jasa yang dilakukan. Tujuan akhir dari konsep pemasaran adalah berorientasi pada kualitas pelayanan sehingga konsumen merasa puas terhadap jasa yang ditawarkan. Kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen ( Tiptono, 2007 ). Kualitas pelayanan sangat penting artinya bagi perusahaan yang menjaga



39



kelangsungan usahanya maupun kelangsungan kegiatan usahanya. Kepuasan konsumen adalah Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller yang dikutip dari buku Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (2007). Strategi yang berlaku sekarang merupakan usaha perusahaan dalam persaingan dengan menggunakan kesempatan atau peluang pasar melalui usaha membina dan meningkatkan kinerja layanan yang diberikan. Kinerja layanan adalah kinerja dari pelayanan yang diterima oleh konsumen itu sendiri dan menilai kualitas dari pelayanan yang benar-benar mereka rasakan (Cronin dan Taylor, 1994 dalam Dharmayanti, 2006). Ukuran yang berdasarkan kinerja akan lebih merefleksikan kualitas jasa/pelayanan karena pengukuran terhadap kualitas



pelayanan



dalam



SERVQUAL



yang



diajukan



oleh



Parasuraman (1988) 3 dalam Dharmayanti (2006) telah membentuk paradigma yang lemah, dimana harapan konsumen terhadap kualitas jasa mengacu kepada harapan konsumen terhadap penyedia jasa secara umum, sedangkan persepsi terhadap kinerja jasa mengarah kepada perusahaan jasa yang dituju / spesifik. Semakin service performance yang diberikan perusahaan meningkat, maka kepuasan konsumen juga akan meningkat sehingga akan berdampak pada meningkatnya loyalitas konsumen.Konsumen sebagai pengguna jasa kini semakin selektif dalam memilih jasa Air Freight dan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) untuk memperlancar dan membantu pelaksanaan perdagangan ekspor impor sehingga mempermudah pembeli (importir) dan penjual (eksporter) dalam melaksanakan transaksinya. Semakin tinggi derajat kepercayaan konsumen, maka akan semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakannya. Hal ini sesuai pernyataan Mital et



40



al.,1998dalam Junusi (2009) bahwa pengalaman dan informasi yang baik akan menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk maupun layanan jasa, hal ini dikarenakan pengalaman yang berbentuk pada memori konsumen terhadap suatu produk atau jasa dapat membantu rasa percaya seseorang jika pengalaman yang mereka alami menyenangkan dan memuaskan konsumen. Dalam hal ini unsurkepercayaan menjadi faktor kunci bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan (Junusi, 2009). Bisnis jasa transportasi laut ini merupakan bisnis jasa yang berdasarkan asas kepercayaan yang didukung keunggulan produk dan nilaikonsumen, sehingga masalah rasa percaya, keunggulan produk ,dan nilai konsumen menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilan bisnis ini. Kepuasan konsumen (Customer Satisfaction) merupakan suatu dorongan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan (Swasta,2002). Apabila pihak perusahaan tersebut mampu memberikan kepuasan bagi konsumen, maka hal itu akan berdampak pada tingkat loyalitas konsumen terhadap perusahaan, begitu sebaliknya. Hal ini sesuai pernyataan Aacker (1987) dalam Maylina bahwa konsumen akan setia atau loyal terhadap suatu merek bila ia mendapatkan kepuasan dari merek tersebut. Untuk meningkatkan kepuasan 4 konsumen, perusahaan tersebut perlu mengatur strategi pemasaran agar konsumen tertarik terhadap produk-produk yang ditawarkan. Strategi tersebut salah satunya



dengan



memperkirakan



kecenderungan



permintaan



konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan dasar bagi suatu perusahaan dalam mencapai keberhasilan pemasaran produk / jasa, karena pemasaran merupakan kegiatan yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dankeinginan konsumen (Kotler, 2012). PT Konesia Prologix Line, adalah salah satu perusahaan jasa dalam pengurusan dokumen dan angkutan untuk keperluan logistik



41



menjalankan usahanya di beberapa kantor cabang yang berada di Semarang .yang saat ini tengah berupaya mempertahankan keunggulan



bersaingnya



diantara



perusahaan-perusahaan



jasa



pengurusan dokumen dan jasa angkutan di jawa tengah. Perusahaan jasa mempunyai tujuan untuk memperlancar dan membantu pelaksanaan perdagangan ekspor impor sehingga mempermudah pembeli (importir) dan penjual (eksporter) dalam melaksanakan transaksinya. Dengan luasnya pangsapasar yang ada, maka PT. Konesia Prologix



Line dapat ikut mengambil porsi



keuntungan dari bisnis jasa pengirimana barang ini. Pengiriman barang merupakan suatu perusahaan yang didirikan untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dibidang pengiriman barang. Dalam perkembangannya PT. Konesia Prologix Line berusaha untuk memberikan



solusi



pengiriman



barang



guna



meningkatkan



efektifitas, efisiensi dan produktifitas yang baik dalam suatu organisasi perusahaan. Berbagai upaya dilakukan PT. Konesia Prologix



Line dalam



meningkatkan pelayanan, diantaranya dengan didukung oleh para tenaga operasional yang profesional dan berpengalaman yang mempunyai



kompetensi



dalam



bidangnya,



oleh



karena



itu



perusahaan harus benar-benar memahami bagaimana menjual jasa.Pengetahuan mengenai apa yang dibutuhkan oleh konsumen, siapa saja yang menjadi konsumen, dimana konsumen dapat memenuhi



kebutuhannya



(membeli),



mengapa



konsumen



membutuhkan, bagaimana konsumen membeli, siapa yang terlibat dalam kegiatan pemasaran sudah menjadi prioritas bagi perusahaan dalam meningkatkan pelayanan. Hal yang melatar belakangi permasalahan, bahwa berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak perusahaan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan penjualan. Hasil survey di lapangan menunjukkan bahwa pada tiga tahun terakhir kepuasan konsumen terhadap jasa pengiriman PT. Konesia



42



Prologix



Line mengalami penurunan. Hal itu terbukti dengan



menurunnya jumlah pendapatan, Tabel 3.2 Data konsumen PT. Konesia Prologix Line No



tahun



Jumlah



Pelanggan



Pelanggan



Keterangan



pelanggan



baru



lama



perusahaan 8



perusahaan -



Meningkat



1



2009



perusahaan 8



2



2010



19



11



8



Meningkat



3



2011



35



16



19



Meningkat



4



2012



57



22



35



Meningkat



5



2013



63



6



57



Meningkat



6



2014



45



-



-18



Menurun



7



2015



35



-



-10



Menurun



8



2016



29



-



-6



Menurun



Sumber : PT. Konesia Prologix Line Dengan data diatas bisa diketahui bahwa konsumen PT Konesia Prologix Line Semarang mengalami penurunan yang sangat drastis dikarenakan kinerja layanan dari beberapa wawancara saya dengan beberapa konsumen bahwa ada kekurangan dalam pelayanan yang muncul dalam menentukan kualitas pelayanan karena bagaimana pun konsumen hanya akan bisa menilai kualitas yang mereka terima dari perusahaan bukan pada persepsi mereka atas kualitas jasa pada umumnya. Masalah yang menjadi dasar ini adalah terdapat penurunan jumlah konsumen. Untuk meminimalkan penurunan jumlah konsumen



43



tersebut perlu diambil langkah-langkah yang diperlukan, sehingga konsumen akan merasa puas dengan layanan dan dukungan yang diberikan pihak PT. Konesia Prologix Line Semarang. Kepuasan menjadi sebuah ukuran yang mutlak diberikan oleh setiap perusahaan jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pada setiap konsumennya. Pengertian menurut Kotler dan Keller (2012) menjelaskan bahwa tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak bisa memenuhi harapan, maka yang terjadi adalah ketidakpuasan. Sebaliknya jika persepsi terhadap kinerja bisa memenuhi harapan konsumen akan merasa sangat puas.Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh persepsi kualitas pelayanan, kualitas produk,harga dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat. Apabila konsumen telah merasakan produk maupun jasa mempunyai kesan dan pengalaman yang tak terlupakan serta memberikan nilai tambah yang positif jika terwujud melalui kualitas pelayanan jasa pengiriman barang.Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir dengan kepuasan konsumen serta persepsi positif terhadap kualitas jasa itu sendiri, pengaruh kualitas jasa yang baik dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan dari berbagai aspek. Berikut 6 aspek merupakan data hasil wawancara pada manajemen PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang, dimana dikemukakan oleh pihak manajemen ada beberapa keluahan dan komplein konsumen kepada pihak manajemen pada tahun 2016 seperti: 1. 2. 3. 4. 5.



Pengiriman tidak tepat waktu Klaim Asuransi barang rusak lama Barang tidak aman kontainer terkadang terbuka Akses ke terminal peti kemas selalu ada hambatan Tidak cepat menanggulai masalah apabila kontainer terhambat dijalan karena lalu lintas atau bencana.



44



6. Kondisi Kontainer terkadang ada yang tidak baik, kurang perawatannya. Beberapa



keluhan



dan



komplain



konsumen



di



atas



menjelaskan,permasalahan yang timbul pada PT. Konesia Prologix Line semarang ini adalah kurangnya pelayanan yang diberikan PT. Konesia Prologix Line Semarang, kualitas pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan keinginan konsumen, oleh karena itu,diperlukan suatu penelitian yang mendalam mengenai pengaruh kualitas pelayanan yang dihasilkan agar sesuai dengan keinginan konsumen sehingga akan berpengaruh pula terhadap kepuasan konsumen. 3.2.2.1



Upaya PT. Konesia Prologix Line dalam menangani masalah pada Trucking saat delivery Hambatan yang terjadi pada PT. Konesia Prologix Line yaitu transportasi (trucking) karena kecelakaan atau mesin rusak.Dapat dipahami bahwa pihak importir (consignee) tidak mau tahu jasa transportasi ( trucking ) yang dipakai PT. Konesia Prologix Line,tetapi yang importir ketahui adalah PT. Konesia prologix line sebagai wakil dari importir untuk mengurus segala tranportasi pengeluaran barang tersebut,



sehingga dipastikan komplain akan



ditujukan kepada PT. Konesia Prologix Line jika terjadi masalah pada alat transportasi ( trucking ).Hal ini akan membuat barang terlambat untuk dibongkar dipabrik consignee. Kemungkinan keterlambatan pengiriman barang bisa disebabkan karena kurang layaknya jalan yang dilewati sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai pabrik consginee. Seharusnya PT. Konesia Prologix Line cabang semarang menambah jumlah armada nya jika terjadi masalah pada saat pengiriman barang maka armada yang lain yang akan melanjutkan pengiriman sehingga tidak terjadi keterlambatan barang dan pihak dari



45



consignee tidak ada komplain, dan memiliki fendor trucking yang banyak bisa meminimalisir masalah, jika armada dari PT Konesia Prologix Line cabang semarang sudah digunakan semua maka harus menggunakan fendor trucking peusahaan lain untuk melakukan pengiriman. 3.2.3 Tanggung Jawab PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang Dalam Kerusakan Barang Yang Dikirim kerusakan barang, maka pihak Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL ) Tanggung jawab perusahaan EMKL dimulai dari gudang pengirim sampai di gudang penerima. Tanggung jawab tersebut sebagaimana tercantum dalam house bill of lading yang dikeluarkannya adalah sebatas biaya pengiriman. Artinya, apabila ada claim dari pihak pengirim ( shipper ) atau penerima ( consignee ) atas hanya mengganti sebesar biaya pengiriman. Akan tetapi hal ini tidak bersifat mutlak, karena pihak Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL ) akan mempunyai banyak pertimbangan untuk itu, antara lain faktor langganan, pihak ekspedisi muatan kapal laut ( EMKL ) tidak mau kehilangan langganan hanya karena itu. Oleh karena itu, biasanya dalam penggantian kerugian ini bersifat negotiable, artinya apabila ada klaim atas kerusakan barang kiriman, akan selalu di upayakan untuk melakukan negosiasi dengan pihak terkait, sehingga akan dapat dicari jalan pemecahan yang terbaik bagi masing-masing pihak. Tanggung jawab dari ekspedisi muatan kapal laut (EMKL ) sebagaimana dimaksud diatas harus ada, apabila kerusakan barang tersebut bukan disebabkan karena : 1. Cacat barang itu sendiri 2. Kualitas barang yang memang kurang baik 3. Kesalahan dalam pengepakan, apabila pengepakan dilakukan oleh pihak pengirim sendiri.



46



Apabila terjadi claim dari pihak pengirim ( shipper ) atau pihak penerima ( consignee ) atas kerusakan barang, kalau barang tersebut tidak diansuraikan, maka akan dilakukan negosiasi antara perusahaan ekspedisi muatan kapal laut dengan pihak yang mengajukan klaim untuk menentukan besarnya ganti kerugian. Akan tetapi, dalam hal ini klaim harus diajukan secara tertulis dan disertai dengan bukti-bukti yang berupa foto dari barang yang bersangkutan. Tanpa adanya klaim tertulis dan bukti tersebut, pihak ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) tidak dapat menanggapi klaim tersebut. Apabila barang-barang kiriman tersebut diansurasikan, maka disini pihak ekspedisi muatan kapal laut( EMKL) dapat membantu pihak pengirim ( shipper) atau penerima ( consignee ) untuk meneruskan kepada perusahaan asuransi dimana barang tersebut.



BAB IV PENUTUP



4.1 Kesimpulan Setelah penulis melaksanakan praktik darat ( PRADA ) di PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang dengan mengamati secara langsung selama tiga bulan, dengan dari hasil pembahasan dan pemecahan tersebut diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam hal pembuatan input data manifest sering perlunya ketelitian dalam pembuatan input manifest, dan PT. Konesi Prologix Line akan melakukan



perbaikan



dengan



melampirkan



dokumen-dokumen



pendukung yang kuat, dan ditunjukan kepada kepala KPPBC tanjung emas 2. Hambatan yang terjadi pada PT. Konesia Prologix Line yaitu transportasi (trucking) karena kecelakaan atau mesin rusak. jika terjadi masalah pada saat pengiriman barang maka armada yang lain yang akan melanjutkan pengiriman sehingga tidak terjadi keterlambatan barang dan pihak dari consignee tidak ada komplain. 3. Tanggung jawab PT. Konesia prologix line dalam menangani kerusakan barang. Tanggung jawab tersebut sebagaimana tercantum dalam house bill of lading yang dikeluarkannya adalah sebatas biaya pengiriman. apabila ada claim dari pihak pengirim maka pihak EMKL hanya mengganti sebesar biaya pengiriman, Apabila terjadi claim dari pihak pengirim ( shipper ) atau pihak penerima ( consignee ) atas kerusakan barang, kalau barang tersebut tidak diansuraikan, maka akan dilakukan negosiasi antara perusahaan ekspedisi muatan kapal laut dengan pihak yang mengajukan klaim untuk menentukan besarnya ganti kerugian. 4.2 Saran Dari hasil kesimpulan yang telah diuraikans diuraikan di atas, maka dalam penulisan tugas akhir terdapat beberapa saran yang diambil untuk tindak 49



50



lanjut terkait “Peranan Eskpedisi Muatan kapal Laut dalam melaksanakan kegiatan Impor Garment Di PT. Konesia Prologix Line Cabang Semarang“ adalah sebagai berikut.: 1. Sumber Daya Manusi ( SDM ) impor yang melakukan input data manifest harus sabar dan lebih teliti lagi saat melakukan input data manifest, dan kepala divis impor harus memberi teguran atau sanksi kepada anggota nya yang membuat kesalahan, agar anggotanya lebih bertanggung jawab atas pekerjaannya tiap-tiap bagian. 2. Periksa kondisi trucking secara berkala saat akan melakukan delivery, sehingga masalah yang terjadi pada trucking kemungkinan kecil dan sering meng-service truck minimal 3 bulan sekali dan mengganti sparepart yang sudah rusak atau tidak layak pakai, dan harus mempunyai banyak fendor perusahaan trucking ,sehingga jika truck PT. Konesia prologix line sudah digunakan semua



maka harus



menggunakan truck fendor dari PT. Konesia prologix line. 3. Pilih kemasan yang tepat dan sesuai dengan isi barang yang dikirimkan.



Misalnya,



jika



pengiriman



garmen



hendak



nya



membungkusnya dengan plastik wrap sehingga jika barang terkena air tidak merusak kondisi barang tersebut.



DAFTAR PUSTAKA Abdul, Halim. (2008). Auditing (Audit Laporan Keuangan).Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan STIM YKPN. Abdul,R.H. ( 2018 ). Review pemanfaatan Metodologi DMAIC Analysisdi Industri Garmen. Surakarta : Nasional IDEC Amir, M.S. (2003). Ekspor Impor Dan Penerapannya.Jakarta Pusat:Penerbit lembaga PPM. Andi. Susilo. (2013). Panduan Pintar Ekspor Impor.Jakarta: Transmedia. Andrian, Sutedi. (2017). Hukum Ekspor Impor.Jakarta: Raih Asa Sukses. Astuti, Purnamawati. (2013). Dasar-Dasar Ekspor Impor.Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Raho, Bernard. (2007). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: pustaka. Soekanto, Seorjono. (2009). Sosiologi.jakarta: Suatu Pengantar. Soekanto,Seorjono. (2002).Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafmdo Persada. Susilo, Andi. (2008). Buku Pintar Ekspor-Impor Trans Media Pustaka. Suyono, R.P. (2007). Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. Jakarta: PPM. Tandjung, Marolop. (2011). Aspek Dan Prosedur Ekspor-Impor. Jakarta : Salemba Empat. Undang – Undang Republik indonesia No.15 tahun 2006 tentang badan pemeriksaan keuangan



51



52



LAMPIRAN LAMPIRAN



lampiran 1. Surat Persetujuan Pengeluaran Barang ( SPPB )



53



lampiran 2. Pemberitahuan Impor Barang



54



Lampiran 3. Lembar Lampiran Pemberitahuan Impor Barang



55



56



Lampiran 4. Master Bill Of Lading



57



Lampiran 5. House Bill Of Lading



Lampiran 6. Invoice



58



Lampiran 7. Packinglist



59



Lampiran 8. Portal Pengguna jasa



60



Lampiran 9. Delivery Order



61