10 0 86 KB
I. PENGKAJIAN A.
PRE OPERASI/PRE MEDIKASI 1. Serah terima pasien Pasien datang ke ruang OK dan diterima oleh perawat OK pukul 09.00 pagi. Informed consent di tandatangani oleh pasien sendiri 2. Identitas Pasien Nama
: Ny. F
Umur
: 32 Tahun
Alamat
: Martapura
Diagnosa Medik : Kista Ovarium susp maligna Tindakan Op.
: Laparatomi
3. Pemeriksaan Fisik/Psikologi TTV
: TD: 150/100 mmHg, Nadi: 84x/menit, RR:
16x/menit, suhu: 37°C Reaksi Fisik
: kesadaran composmentis
Reaksi Psikologi : pasien tampak cemas Persiapan Operasi : Informed Concent/Ijin
Anestesi
Pemeriksaan Penunjang: Lab Darah
Puasa
USG
Cukur Radiologi
Pre medikasi -
Pasien tampak menggunakan baju operasi
-
Pasien tampak cemas
-
Dilakukan pemasangan infus RL 20 tpm/ IV
-
Diberikan injeksi pentanil 100g/ IV
-
Pasien melakukan puasa ± 6 jam sebelum operasi
EKG
B.
INTRA OPERASI 1. Kelengkapan Tim Operasi Bedah : Dokter SpOG: 1 Asisten 1: 1 Asisten 2: 1 Instrumen: 1 Sirkuler: 1 Anestesi : Dokter anestesi: 1 Penata anestesi: 1 Jenis Anestesi : general anestesi (bius total) dengan intubasi 2. Tanda daerah operasi: Lokasi: abdomen 3. Kelengkapan Anestesi: IV Line: RL 500 cc/jam Obat-obatan: Induksi 1.
Analgetik: ventanin 1-3 mcg/kg bb
2.
Hiptonik: frovopol 1-2½ mg/kg bb
3.
Relaksan: atrakorium 0,5 mg/kg bb
4. Riwayat asma/alergi: tidak ada 5. Posisi operasi: supinasi 6. Rencana dilakukan tindakan: laparotomi 7. Observasi tindakan operasi Pukul 10.00 pasien dibawa ke ruang OK tindakan pertama kali yang dilakukan adalah pemberian anestesi pukul 10.15 dengan jenis general anestesi dengan posisi supinasi, setelah pasien tidak sadar lalu dipasang kateter dan bagian abdomen dibersihkan dengan desinfektan (betadine), di pasang duk steril di bagian abdomen, setelah itu pembedahan insisi midline abdomen lapis demi lapis menggunakan eletronik surgical. Setelah terbuka dan terlihat kista nya lalu di angkat dan di tempatkan bakom besi untuk di bawa dan diperiksa ke patologi
klinik, sambil menunggu hasilnya luka bedah pasien ditutup dengan kassa agar tidak masuk kuman, setelah menunggu ± 30 menit hasil didapat yaitu tumor jinak dan langsung saja tim bedah menutup kembali jaringan abdomen dengan menjahit dan memberikan perban. Lama jalannya operasi ± 2 jam 30 menit 8. Observasi tindakan anestesi Pukul 10.15 pagi pasien
diberikan general anestesi dengan posisi
supinasi, terpasang intubasi, cairan yang diberikan RL 500 cc/jam/ IV, obat-obatan yang diberikan adalah Induksi: 1.
Analgetik: ventanin 1-3 mcg/kg bb
2.
Hiptonik: frovopol 1-2½ mg/kg bb
3.
Relaksan: atrakorium 0,5 mg/kg bb
Selama operasi tekanan darah terendah pasien adalah 100/60 mmHg, tekanan darah tertinggi 140/90 mmHg selebih nya tekanan darah dalam batas stabil, Nadi: 82 x/menit RR: 20x/menit, Suhu: 36,7°C, Saturasi O2: 100, pemeriksaan cairan EBV: 60 x 45 = 2700 cc dan ABL: 20% x EBV = 540 cc. Di akhir operasi anestesi melakukan reversal (ekstubasi), obat-obatan: neostikmin 3 amp, sulfasatrovin 3 amp. Anestesi berakhir pada pukul 12.30 9. Pemeriksaan kelengkapan NO 1. 2. 3.
JENIS KASA JARUM INSTRUMEN
SEBELUM OP 20 5 Lengkap
10. Pemeriksaan cairan/jaringan tubuh:
SELAMA OP 20 5 Lengkap
ada
EBV: 60 x 45 = 2700 cc ABL: 20% x EBV = 540 cc 11. Data Tambahan: Di akhir operasi anestesi melakukan reversal (ekstubasi)
SETELAH OP 20 5 Lengkap
tidak ada
Obat-obatan: neostikmin 3 amp, sulfasatrovin 3 amp C.
POST OPERASI/PASCA ANESTESI 1. Air way
: Clear
2. Breathing
: Normal
3. Cirkulasi
: Stabil
4. Observasi RR Steward Scor
Aldrete Scor
Bromage
Scor Aktivitas : 1 (dua aktivitas dapat digerakan) Pernapasan: 2 (dapat bernafas dalam dan batuk) Sirkulasi : 2 (tekanan darah menyimpang