22 0 385 KB
B LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN DASAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A-MATCH PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS 2 SEMESTER II SD NEGERI 1 MADARAYA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
DI SUSUN OLEH NAMA NIM POKJAR MASA REGISTRASI
: EKO HARUN ARRASID : 836101058 : AMBARAWA : 2014.1
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG MEI 2017
HALAMAN PENGESAHAN
Nama
: EKO HARUN ARRASID
Nim
: 836101058
Program studi
: S1 PGSD
Tempat mengajar
: SD Negeri 1 Madaraya
Jumlah siklus pembelajaran
: 2 Siklus
Hari dan tanggal pelaksanaan
: 8 Mei 2017
Masalah yang merupakan fokus perbaikan : 1. Rendahnya pemahaman siswa berdampak pada menurunnya prestasi belajar khususnya pelajaran matematika. 2. Kurangnya kreatifitas guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa sehingga guru harus mencari metode lain yaitu dengan model kartu berpasangan (make a match)
Ambarawa, 09 Mei 2017 Mengetahui, Supervisor I,
Penulis
NGATIJO, M.Pd NIP. 19630712 198803 1 006
EKO HARUN ARRASID NIM. 836101058
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
iii
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek pemantapan kemampuan profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada program Studi S1 PGSD Universitas terbuka (UT) seluruhnya merupkan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sembernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Ambarawa, Mei 2017 Yang membuat pernyataan, materai
EKO HARUN ARRASID NIM. 836101058
KATA PENGANTAR
iv
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan PKP yang berjudul “Meningkatkan kemampuan berhitung perkalian dasar dengan model pembelajaran kooperatif make a-match pada mata pelajaran matematika kelas 2 semester II SD Negeri 1 Madaraya Tahun Pelajaran 2016/2017. Penyusunan PKP ini bertujuan untuk melengkapi dan memenuhi tugas kuliah di Universitas Terbuka S1 PGSD UPJJ Bandar Lampung POKJAR Ambarawa – Pringsewu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian PKP ini karena terlibat banyak unsur kerjasama dari semua elemen pendukung, tidak terkecuali mendapatkan bimbingan, dorongan, dan bantuan dari pihak keluarga pendidikan. Sehingga dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati dan rasa hormat Penulis mengucapkan beribu terimakasih kepada :
Bapak dan Ibu Dosen (Khususnya Pak Ngatijo, M.Pd.) yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan di Universitas Terbuka Pokjar Ambarawa-Pringsewu.
Rino Setiawan,A.Ma.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN 1 Madaraya yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini.
Bapak dan Ibu Guru SDN 1 Madaraya yang telah membantu kelancaran penelitian ini.
Siswa dan siswi kelas II Tahun Ajaran 2016/2017 SDN I Madaraya yang membantu terlaksananya penelitian ini.
Keluarga Besar BI 2a. Universitas Terbuka POKJAR Ambarawa – Pringsewu.
Semua pihak yang memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga PKP ini dapat berjalan dengan lancar.
v
Dengan prihatin malu penulis bertutur bahwa penyusunan PKP ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, Dengan itu kami dengan senang hati dan terbuka bagi semua yang mau mengkritik membangun terhadap penelitian ini agar mendekati kesempurnaan yang kita harapkan. Semoga PKP ini bermanfaat bagi semua pembaca ....Amiin.
Ambarawa, Mei 2017 Penulis
EKO HARUN ARRASID NIM. 836101058
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN DEPAN ............................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................ii KATA PENGANTAR.............................................................................................iii DAFTAR ISI ........................................................................................................vi ABSTRAK ..........................................................................................................viii I. PENDAHULUAN A. B. C. D.
Latar Belakang Masalah.............................................................................1 Rumusan Masalah.......................................................................................3 Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.................................................3 Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran..............................................4
II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ...............................................................................................5 B. Kerangka Berfikir ......................................................................................7 C. Prosedur Penelitian.....................................................................................7 III PELAKSANAAN PENELITIAN, PERBAIKAN PEMBELAJARAN A.Subjek , Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................12 B. Teknik Analisis Data ....................................................................................18 IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................... 20 B. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................21 C. Pelaksanaan Tindakan.................................................................................. 22 D. Refleksi...................................................................................................... 22
V. PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................35 B. Saran .......................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN
ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN DASAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A-MATCH PADA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA KELAS 2 SEMESTER II SD NEGERI 1 MADARAYA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 EKO HARUN ARRASID NIM. 836101058 Objek dari pemantapan kemampuan profesional (PKP) ini adalah penulis akan melaksanakan suatu pembelajaran pelajaran matematika di kelas 2 SD Negeri 1 Madaraya kecamatan pagelaran utara kabupaten pringsewu pada semester II yang keberadaan kelas tersebut anak didiknya berjumlah 20 siswa (12 laki-laki dan 8 perempuan), dengan memberikan materi berhitung perkalian dasar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match atau permainan berpasangan. Mentransferkan ilmu dengan baik dengan kata lain guru siap dalam berbagai hal yang berhubungan dengan pembelajaran mencangkup penguasaan materi adalah salah satu kunci utama dari tolak ukur seorang pengajar untuk menempuh keberhasilan yang diinginkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Untuk itu pengajar menggunakan model ini sehingga siswa akan termotivasi aktif dalam proses pembelajaran, ini sangatlah penting untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap dan memahami materi. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 2 siklus yaitu : siklus I satu pertemuan dan siklus II juga satu pertemuan. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui lembar observasi, lembar tes uji kempetensi dan dokumentasi dan hasil analisis menunjukan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif make a match Pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya. Dengan itu penerapan model pembelajaran kooperatif make a match dalam materi berhitung dasar pelajaran matematika ada keaktifan siswa sehingga bisa meningkatkan kemampuan berhitungnya. Hasil rata-rata nilai siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I adalah 59,75 dan kemudian pada siklus II adalah 63. Kata kunci : kreatifitas dan motivasi dan model pembelajaran
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Edukasi adalah suatu sarana prasarana pengembangan diri di bidang ilmu yang mencangkup dalam koridor pendidik dan peserta didik yang saling
berinteraksi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang bersumber dengan silabus dan kurikulum pada umumnya dan yang lebih spesifik terhadap RPP, sehingga menjadikan adanya perubahan dalam diri pendidik untuk berkreasi bagaimana mentransfer ilmu dengan menggunakan variasi metode dan mekanisme pendekatan terhadap peserta didik dan agar mereka merasa nyaman senang termotivasi mengembangkan potensi dirinya setelah menerima suatu pelajaran sehingga terbentuk mentalitas, moralitas dan inteligensi anak didik yang diharapkan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut guru sebagai pendidik memiliki peranan yang sangat signifikan demi tercapainya proses pembelajaran yang baik. Sehubungan dengan peranan ini, seorang guru juga dituntut harus mempunyai kompetensi yang memadai dalam hal mengajar di sekolah. Kurangnya kepiawaian seorang guru akan mengakibatkan pelaksanaan proses belajar mengajar menjadi kurang lancar yang berdampak pada siswa tidak manyukai pelajaran, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan potensi dirinya dan prestasi belajar akan menurun. Selain itu juga guru kurang berperan aktif dalam memenej kelas supaya siswa berperan aktif. Pemilihan model pembelajaran yang tepat di dalam proses pembelajaran yang bisa sesuai dengan materi yang di ajarkan selalu menjadi harapan para guru untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya. Namun pada kenyataannya permasalahan ini justru muncul dari pribadi pendidik itu sendiri untuk memilih model pembelajaran yang cocok dengan mata pelajaran matematika. Di SD Negeri I madaraya di dalam proses pembelajaran khususnya matematika dalam mengikutinya siswa kurang aktif, ini disebabkan beberapa perantara antaralain; model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang inovatif, alat peraga yang tersediapun belum dimanfaatkan secara maksimal. Siswa kelas II SD Negeri I Madaraya banyak yang merasa takut atau minder pada pelajaran matematika. Sehingga nilai yang dicapai siswa kelas II SD Negeri I madaraya belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang telah ditentukan oleh guru, terutama Kompetensi Dasar yang berhubungan dengan perkalian dasar. Inilah yang menjadikan dasar penulis melakukan penelitian perbaikan pembelajaran pada sekolah tersebut. 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas bahwasanya refleksi dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut : a. Kurang jelasnya keterangan guru. b. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik. c. Guru tidak menarik kreatifitas siswa dalam belajar. d. Siswa kurang berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar karena tidak termotivasi. 2. Analisis Masalah Mengacu dengan permasalahan yang ditemukan dalam proses belajar mengajar, maka penulis dapat mentelaah dan mencari penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran bidang study matematika dengan adanya kelemahan sebagai berikut : a. Cara menerangkan guru / menyampaikan materi hanya berceramah saja dan kurang difahami siswa. b. Guru tidak menggunakan model pembelajaran yang menarik sehingga timbul motivasi belajar siswa.
3. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah Dengan
adanya
permasalahan
diatas
guru
mempunyai
solusi
pemecahannya yaitu : a. Guru jika menyampaikan materi harus jelas memakai bahasa yang sederhana mungkin sehingga siswa dapat memahaminya.
b. Model pembelajaran yang digunakan guru harus mempunyai nilai kertarikan bagi siswa sehingga tanpa sadar mereka akan termotivasi mengikuti pelajaran. B. Rumusan Masalah 1. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan Model Pembelajaran kooperatif make a-match dapat meningkatkan kemampuan siswa berhitung perkalian dasar pada siswa kelas II SDN I Madaraya?
Bagaimanakah cara menerapkan Model Pembelajaran kooperatif make a-match di SD N I Madaraya untuk meningkatkan kemampuan hitung perkalian dasar kelas II SDN I Madaraya?
2. Pemecahan Masalah Membuatkan rencana model pembelajaran kooperatif make a-match yang baik tentang perkalian dasar pada siswa kelas II SD Negeri I Madaraya. Menerapkan model pembelajaran kooperatif make a-match tentang perkalian dasar pada siswa kelas II SD Negeri I Madaraya. C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Dalam
penelitian
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
kemampuan
berhitung perkalian dasar melalui model pembelajaran make a-match pada siswa kelas II SDN I Madaraya. Mendiskripsikan model pembelajaran kooperatif make a-match untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian dasar pada siswa kelas II SD Negeri I Madaraya. D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran Secara teori penerapan model pembelajaran kooperatif make a-match dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa pada materi perkalian dasar pada kelas II SD N I Madaraya.
3
Secara praktis penerapan model pembelajaran kooperatif make a-match mempunyai berbagai manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Guru : a. Dapat meningkatkan kreatifitas guru b. Dapat meningkatkan kwalitas proses pembelajaran 2. Bagi Murid : a. Meningkatkan kemampuan hitung perkalian dasar b. Meningkatkan keaktifan siswa c. Meningkatkan kerjasama 3. Bagi Sekolah : a. Meningkatkan mutu pembelajaran sekolah b. Meningkatkan iklim sekolah yang menyenangkan
II. A. Kajian Teori
KAJIAN PUSTAKA
Teori yang tepat atau relevan yang mendasari dalam menyelesaikan masalah pkp dengan judul penelitian “Meningkatkan kemampuan berhitung perkalian dasar dengan model pembelajaran kooperatif make a-match pada mata pelajaran matematika kelas 2 semester II SD Negeri 1 Madaraya tahun pelajaran 2016/2017” Penulis menggunakan teori sebagai berikut : 1. Teori yang mendukung a. Kemampuan hitung perkalian 1) Kemampuan Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2007 : 421) Kemampuan adalah suatu kesanggupan. 2) Hitung Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2007 : 421) Hitung perihal membilang (menjumlahkan,mengurangkan, membagi, memperbanyak, dsb). 3) Perkalian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:551) Perkalian kata dasarnya kali (x) yang artinya untuk menyatakan penggandaan dan (perbanyakan). 4) Dasar Menurut kamus umum bahasa indonesia (2007 : 421) Dasar/asas adalah menunjukan suatu tempat/level yang paling rendah. Jadi Kemampuan hitung perkalian dasar adalah kesanggupan untuk menjumlahkan secara berganda atau sanggup melakukan penjumlahan berganda (berulang) di level yang paling rendah. b. Model Pembelajaran Kooperatif Make A-Match 1) Model Pembelajaran
Model
Pembelajaran
adalah
kerangka
konseptual
yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang Berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas pembelajaran (JoycedanWeil : 1986 ) 2) Kooperatif Kooperative
mengandung
pengertian
bekerjasama
dalam
mencapai tujuan bersama (HamidHasan.1996.Etin Solihatin Raharjo : 4). Dalam Cooperative Learning harus ada dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara
terbuka
dan
hubungan-hubungan
yang
bersifat
interdependensi yang efektif diantara anggota kelompok (Slavin.1983. Etin Solihatin Raharjo :4) Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerjasama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar kelompok hanya dalam kelompok tersebut (Johson,1994 Hamid Hasan.1996 Etin Solihatin Raharjo : 4) 3). Make A- Match Metode Pembelajaran Make A-Match adalah salah satu alternative yang diterapkan kepada siswa (Lorna Curron, 1994). Tehnik metode pembelajaran make a-match atau mencari pasangan (Lorna Curron1994). Metode make a-match adalah suatu tehnik yang digunakan untuk memahami suatu konsep atau informasi yang harus diketemukan oleh siswa.
Model pembelajaran kooperatif
make a-match adalah suatu
tehnik untuk meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan cara mencari pasangan untuk memahami suatu konsep atau informasi dalam suasana yang menyenangkan. B. Kerangka Berfikir Di dalam penelitian yang berjudul “Meningkatkan kemampuan berhitung perkalian dasar dengan model pembelajaran kooperatif make a-match pada mata pelajaran matematika kelas 2 semester II SD Negeri 1 Madaraya tahun pelajaran 2016/2017” dilaksanakan di SD Negeri I Madaraya.Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan hitung perkalian dasar kelas II SD Negeri I Madaraya. Serta untuk mendiskripsikan model pembelajaran kooperatif make a-match di SD Negeri I Madaraya. Dengan penelitian ini penulis berharap bermanfaat bagi guru, murid, dan sekolah SD Negeri I Madaraya. Rencana penelitian ini dilaksanakan
2
siklus, setiap siklus satu pertemuan 2 x 35 menit. C. Prosedur Penelitian 1. Kondisi Siswa Kelas II Siswa kelas II SDN 1 Madaraya berjumlah 20 (dua puluh) orang, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Rata-rata nilai ulangan harian pada mata Pelajaran Matematika yang telah diperoleh siswa menunjukkan bahwa dari keseluruhan siswa kelas II yang berjumlah 20 siswa, 9 siswa (45%) masih mendapat nilai di bawah 6, 6 siswa (35%) mendapat nilai antara 6 s.d. 7. Dan 5 siswa (20%) mendapat nilai diatas 7. 2. Kondisi Guru Guru wali kelas II dalam hal ini adalah Pak Sukirjo, A.Ma.Pd berlatar pendidikan D2. Peneliti mulai tugas di SDN 1 Madaraya pada awal tahun pelajaran 2004/2005. Sejak memulai tugas di SDN 1 Madaraya, peneliti mendapat tugas sebagai guru mulok english, guru PAI, wali kelas V, wali
kelas II dan kemudian menjadi wali kelas IV sampai penelitian ini dilaksanakan. 3. Kondisi Sumber Belajar Dalam melaksanakan proses pembelajaran Matematika, peneliti tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh sumber belajar. Buku sumber yang digunakan adalah Buku Matematika Base Depdiknas kelas II dengan rasio 1 buku 1 orang. 4. Kondisi Fasilitas Sekolah Pada mulanya nama instansi adalah SDN 1 Banjar Agung Ilir Sejak tahun pelajaran 1975-1990 kemudian pada tahun 1991-1995 karena pemekaran desa banjar agung ilir jadi desa sumber bandung maka berubah status menjadi SDN 2 Sumber Bandung, akhirnya pada tahun 2006 dusun madaraya berubah menjadi desa madaraya karena adanya pemekaran dari desa sumber bandung, maka sampai dengan sekarang menjadi SDN 1 Madaraya dengan Jumlah 5 Rombel Selain itu terdapat pula kantor guru, Perpustakaan, lapangan bola, MCK, dan Gudang, beserta alat peraga SD. a. Rancangan Siklus I 1) Tahap perencanaan, mencakup kegiatan. a) Merancang skenario pembelajaran tentang hitung perkalian dasar melalui model pembelajaran kooperatif (make a-match), yaitu dengan langkah-langkah (a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok, satu bagian kartu soal satu bagian kartu jawaban.(b) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban. (c) Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. (d) Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya. (e) Setiap siswa yang cocok dengan kartunya sebelum batas waktu akan diberi poin. (f) Jika siswa yang tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu
temannya akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati. (f) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. (g) Siswa bisa bergabung dengan dua atau tiga siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. (h) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran. b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c)
Membuat media pembelajaran berupa kartu-kartu perkalian dasar.
d)
Melakukan
simulasi
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran kooperatif (makea-match). 2)
Tahap
pelaksanaan
dilakukan
dengan
mengadakan
pembelajaran dalam satu siklus ada 2 kali tatap muka yang masing-masing 2 x 35 menit, sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Pada siklus ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti sedangkan kolaborator melakukan observasi terhadap proses
pembelajaran dan wawancara
pada bebeberapa siswa setelah selesai pembelajaran. 3) Tahap
observasi
dilakukan dengan
mengamati
proses
pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. 4) Tahapan analisis dan refleksi dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa hasil observasi, dan hasil wawancara. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan diperoleh kesimpulan bagian yang mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan. Apabila belum memenuhi target pencapaian tujuan penelitian maka dilakukan siklus II.
b. Rancangan Siklus II. 1) Tahap perencanaan, mencakup kegiatan a. Merancang skenario pembelajaran tentang hitung perkalian dasar melalui model pembelajaran kooperatif (make a-match), yaitu dengan langkah-langkah (a). Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok, satu bagian kartu soal satu bagian kartu jawaban. (b) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban. (c) Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.(d) Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya.(e) Setiap siswa yang cocok dengan kartunya sebelum batas waktu akan diberi poin. (f) Jika siswa yang tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati. (f) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. (g) Siswa yang bisa bergabung dengan dua atau tiga siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. (h) Guru bersamasama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap meteri pelajaran. b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Membuat media pembelajaran berupa kartu-kartu perkalian. d. Melakukan
simulasi
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran kooperatif (make a-match). 2.
Tahap
pelaksanaan
dilakukan
dengan
mengadakan
pembelajaran dalam satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing
2x35
menit,
sesuai
dengan
scenario
pembelajaran dan RPP. Pada siklus ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti sedangkan kolaborator
melakukan observasi
9
terhadap proses pembelajaran dan wawancara pada beberapa siswa setelah selesai pembelajaran. 3.
Tahap observasi, dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman observasi yang telah disiapkan oleh peneliti.
4. Tahapan analisis
dan refleksi dilakukan dengan cara
menganalisis hasil pekerjaan siswa hasil observasi, dan hasil wawancara. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan diperoleh kesimpulan bagian yang mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan. Apabila sudah memenuhi target pencapaian tujuan penelitian maka penelitian sudah berhasil.
III.
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat Dan Waktu Penelitian
Didalam penelitian ini penulis telah mengatur dan memilih subjek, tempat dan waktu penelitian dengan terstruktur. Subjek yang akan diteliti yaitu mekanismenya sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Adapun yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang guru dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kwalitas pembelajaran. Pengertian ini merujuk pada pendapat Ebbut (Kasihani Kasbolah, 1999:14) yang menyatakan: ‘Penelitian Tindakan merupakan study yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri I Madaraya kecamatan pagelaran utara sebelah barat laut kabupaten pringsewu. Di sekolah ini pada kelas II tersedia sarana penunjang pembelajaran hitung perkalian yaitu : KIT Matematika, Kartu bilangan, Papan Pajangan, LKS Matematika dan buku pegangan guru. 3. Waktu Penelitian (Setting) Rencananya tahap persiapan hingga pelaporan hasil pengembangan dilakukan selama tiga bulan, yakni bulan April sampai dengan Juni 2017. Tahap perencanaan dilaksanakan bulan April, tahap pelaksanaan pada bulan Mei, sedangkan tahap pelaporannya pada bulan Juni.
a. Subyek Penelitian Yang menjadi Subjek adalah sisiwa kelas II SD Negeri I Madaraya tahun ajaran 2016/2017. Seperti kelas lain masing-masing siswa dapat pinjaman sebuah buku pelajaran matematika terbitan
Erlangga. Jumlah siswa kelas II adalah 20 siswa.8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. b. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus yang mencakup 4 kegiatan, yaitu : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi dan (4) Analisis dan Refleksi. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan merujuk pada model spiral Kemmis dan Mc. Taggart (1988), dengan rencana tindakan 2 (dua) siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari : 1. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus I diawali dengan pengumpulan data awal berupa rata-rata nilai ulangan harian yang telah diperoleh dari data siswa yang kemudian diolah dan dianalisa, dengan menentukan nilai rata-rata kelas. 2. PelaksanaanTindakan Proses pelakasanaan kegiatan pembelajaran yang mengacu pada rencana pembelajaran yang telah di tentukan. Dimana pada tahapan kegiatan pembelajaran itu merupakan kunci utama dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas. 3. Observasi Pada tahapan observasi, di lakukan oleh teman sejawat, hal ini bertujuam umtuk memberikan masukan kepada peneliti dalam melakukan tindakan atau proses pembelajaran di dalam kelas. 4. Refleksi Tajuan\harapan refleksi merupakan tahap akhir dari penelitian atau proses pembelajaran di dalam kelas, tahapan ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keefektifan model pembelajaran yang di terapkan.
1. Rancangan Siklus I a.
Tahap perencanaan, mencakup kegiatan 1) Merancang
skenario
pembelajaran
tentang
hitung
perkalian melalui model pembelajaran kooperatif (make a-match), yaitu
dengan langkah-langkah (a) Guru
menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik
yang cocok untuk sesi review satu bagian
kartu soal satu bagian kartu jawaban. (b) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartuyang bertuliskan soal/jawaban. (c) Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. (d) Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya. (e) Setiap siswa yang cocok dengan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. (f) Jika siswa yang tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati. (f) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap
siswa
mendapat
kartu
yang
berbedadari
sebelumnya, demikian seterusnya. (g) Siswa yang bias bergabung dengan dua atau tiga siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. (h) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap meteri pelajaran.
2) Membuat RencanaPelaksanaan Pembelajaran. 3) Membuat
media
pembelajaran
berupa
kartu-kartu
bilangan. 4)
Melakukan
simulasi
pembelajaran
pembelajaran kooperatif (make a-match).
dengan
model
b. Tahap pelaksanaan, dilakukan
dengan
mengadakan
pembelajaran dalam satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing
2x35
menit,
sesuai
dengan
scenario
pembelajaran dan RPP. Pada siklus ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti sedangkan kolaborator melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara pada bebeberapa siswa setelah selesai pembelajaran. c. Tahap observasi, dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman observasi yang telah disiapkan oleh peneliti d. Tahapan analisis dan refleksi dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa hasil observasi, dan hasil wawancara. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan diperoleh kesimpulan bagian yang mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan. Apabila belum memenuhi target pencapaian tujuan penelitian maka dilakukan siklus II. 2. Rancangan Siklus II. a. Tahap perencanaan, mencakup kegiatan 1. Merancang skenario pembelajaran
tentang
hitung
perkalian melalui model pembelajaran kooperatif (make amatch),
yaitu
dengan
langkah-langkah
(a)
Guru
menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik
yang cocok untuk sesi review, satu bagian
kartu soal satu bagian kartu jawaban. (b) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban. (c) Tiap siswa memikirkan jawab anatausoal dari kartu yang dipegang. (d) Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya. (e) Setiap siswa yang cocok
dengan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. (f) Jika siswa yang tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati. (f) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap
siswa
mendapat
kartu
yang
berbeda
dari
sebelumnya, demikian seterusnya. (g) Siswa yang bias bergabung dengan dua atau tiga siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. (h) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap meteri pelajaran. 2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 3. Membuat media pembelajaran berupa kartu-kartu bilangan. 4. Melakukan
simulasi
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran kooperatif (makea-match). b. Tahap
pelaksanaan,dilakukan
dengan
mengadakan
pembelajaran dalam satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing pembelajaran
2x35 dan
menit,
RPP.
sesuai
Pada
dengan
siklusini
scenario
pembelajaran
dilakukan oleh peneliti sedangkan kolaborator melakukan observasi terhadap c. proses pembelajaran dan wawancara pada beberapa siswa setelah Selesai pembelajaran. d. Tahap observasi, dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman observasi yang telah disiapkan oleh peneliti
e. Tahap
analisis
dan
refleksi
dilakukan
dengan
cara
menganalisis hasil pekerjaan siswa hasil observasi, dan hasil wawancara. berdasarkan hasil analisis tersebut
diperoleh
kesimpulan bagian yang mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan. Apabila sudah memenuhi target pencapaian tujuan penelitian maka penelitian sudah berhasil. 3. Jadwal Penelitian Tahap No 1. Perencanaan Proposal Perijinan Instrumen 2. Pelaksanaan Siklus I Rencana Tindakan Observasi Refleksi Siklus II Rencana Tindakan Observasi Refleksi 3. Pelaporan Drafkasar Perapatan Revisi laporan Hasil laporan
Jadwal Kegiatan Mei
April
Juni
x x x x x x x x x x x x
B. Teknik Analisis Data Menurut Arikanto (2006: 131-132) dalam penelitian tindakan kelas ada 2 jenis data yang dapat dikumpulkan peneliti yaitu Data qualitatif dan data quantitatif. Dalam penelitian ini peneliti menganalisis deskripsi qualitatif melalui lembar observasi dan deskripsi quantitatif melalui tes hasil belajar berikut rumus penjabarannya;
x x x
1. Untuk menganalisis data hasil observasi dilakukan menggunakan skala dengan cara pemberian skor atau rating scale (sugiyono, 2010: 141-144) pemberian skor dapat dilihat segagai berikut : Kurang Sedang Baik Sangat baik Penilaian observasi dilakukan secara klasikal yaitu dengan mencari rata-rata skor yang diperoleh siswa dalam setiap item. Jumlah skor maksimal untuk seluruh siswa dalam 1 item adalah 25x4= 100 dan skor terendah 25x1= 25. Pembelajaran menggunakan media kartu kooratif make a match atau berpasangan ini dikatakan berhasil jika skor yang dicapai oleh keseluruhan siswa pada masing-masing item sebesar 25x2= 50 atau mempunyai rata-rata sebesar 2. Rumusan yang digunakan adalah sebagai berikut : M
¿
∑ fx N
Keterangan : M : Skor rata-rata 1 item Fx : Jumlah skor dalam 1 item N : Banyaknya siswa 2. Data yang dikumpulkan melalui tes dihitung skor masing-masing dan dari skor ditentukan nilai siswa menggunakan rumus segagai berikut : ∑ siswa yang tuntas belajar × 100 P= ∑ siswa Setelah diketahui masing-masing data dianalisis untuk mencari nilai rata-rata kelas dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
MX Keterangan:
¿
∑X N
MX : mean ∑x : jumlah seluruh nilai siswa
N
: jumlah siswa
13
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Dalam hal ini penulis akan menjelaskan gambaran dari hasil kegiatan pembelajaran menggunakan model kartu berpasangan pada mata pelajaran matematika terhadap kemampuan keterampilan siswa kelas 2 SD Negeri 1 Madaraya yang dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu pada tanggal 2 Mei sampai dengan 10 Juni 2017. Pada pertemuan awal siklus 1 pada tanggal 2 Mei 2017, guru merencanakan tindakan dan observasi terhadap siswa, memberikan pertanyaan seputar tentang pelajaran matematika khususnya dalam materi berlhitung perkalian dasar. Hal ini dilakukan agar siswa tidak pasif dalam proses belajar. Guru membuat 2 grup satu grup menerima kartu pertanyaan dan yang grup kedua menerima kartu jawabannya. Kemudian guru membagikan kartu tersebut. Guru membimbing seluruh siswa untuk turut mempermainkan kartu yang sudah di pegang masing-masing siswa. Kemudian guru memberikan penilaian dari hasil kegiatan tersebut. Pada pertemuan kedua siklus 2 yaitu tanggal 15 Mei 2017, guru memberikan apersepsi dengan memancing siswa dengan beberapa pertanyaan seputar perkalian dasar. Disini siswa berani menjawab yang sebelum metode ini, mereka malu dan takut salah untuk menjawabnya. Guru bertanya tentang perkalian dengan cara mengacungkan kartu perkalian dengan hampir semua murid mengacungkan tangan untuk berusaha menjawabnya, disini guru memberikan penilaian kepada siswa bahwasanya teknik ini berhasil memotivasi minat belajar sehingga kecakapan berhitung perkalian dasarnya meningkat. 1. Pengolahan hasil perbaikan pembelajaran matematika setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dan perbaikan pembelajaran, peneliti memeperoleh data prestasi siswa melalui nilai tes individu yang di laksanakan dalam 2 siklus. Dibawah ini adalah tabel mengajar yang dipergunakan oleh peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran.
B. Hasil pelaksanaan pembelajaran a. Perencanaan 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I dirancang dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. 2) RPP
berisi:penentuan
pembelajaran,
dampak
SK,
KD,
pengiring,
Materi,
Indikator,
skenario
Tujuan
pembelajaran,
media/sumber belajar, dan penilaian. b. Langkah-langkah skenario pembelajaran : 1) Tahap Pendahuluan 5 menit Mengadakan apersepsi 2) Tahap Inti 45 menit Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa melaksanakan permainan mencari pasangan 3) Tahap Penutup 20 menit Siswa mengejakan evaluasi Memberi tugas rumah sebagai program tindak lanjut. 4) Persiapan sarana dan fasilitas pendukung Sarana berupa kartu bilangan tidak berwarna Mempersiapkan buku bintang untuk siswa yang cepat dan tepat 5) Mempersiapkan lembar observasi Lembar
observasi
digunakan
untuk mengamati siswa dalam mengikuti pembelajaran yang berupa permainan kartu bilangan.
c. Kendala dan masalah yang timbul pada pelaksanaan siklus I a. Ada anak yang belum paham angka jadi dia bingung dalam mencari pasangan dan pada mengerjakan evaluasi. b. Ada anak yang sulit berkomunikasi dengan teman sehingga kelihatan kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran. c. Alat peraga kurang menarik karena kartu bilangannya tidak berwarna. d. Cara bermain kurang berkesan.
C. Pelaksanaan tindakan a. b. c. d.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara bermain kartu. Guru menyiapkan kartu soal dan jawaban. Siswa dibagi menjadi empat kelompok yang anggotanya 5 siswa. Dimulai dari kelompok pertama semua siswa diberi kartu, ada yang soal
dan ada yang jawaban. e. Siswa mencari pasangannya di luar kelas. f. Yang sudah dapat pasangan masuk dengan berlomba yang cepat dikasih poin/bintang. g. Menyediakan kartu domino yang sudah dibuat perkalian. h. Memberi motivasi agar semua siswa aktif mencari pasangan. Siswa belajar mencongak. D. Refleksi Berdsarkan pengamatan dari teman sejawat pelaksanan pembelajaran siklus I pada umumnya sudah baik. Pelaksanaan pembelajaran menyenangkan. Metode alat pelajaran yang digunakan bagus. Tetapi ada kekuranganya itu alat peraga yang digunakan kurang menarik. Metodenya harus ditambah, agar tidak ada anak yang loyo
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I a. Laporan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Tempat pelakasanaan PTK : SD Negeri I Madaraya Hari / Tanggal : Senin, 24 mei 2017 Pukul
: 07. 30 - 08.40 WIB
Jumlah siswa
: 20
Perencanaan 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I dirancang dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. 2) RPP berisi penentuan SK, KD, Materi, Indikator, Tujuan Pembelajaran,
dampak
pengiring
skenario
pembelajaran,
media/sumber belajar dan penilaian. a. Langkah-langkah skenario pembelajaran : 1) Tahap Pendahuluan 5 menit Mengadakan apersepsi 2) Tahap Inti 50 menit
Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa melaksnakan permainan mencari pasangan.
3) Tahap Penutup 15 menit
Siswa mengerjakan evaluasi Memberi tugas rumah sebagai program tindak lanjut
4) Persiapan sarana dan fasilitas pendukung Sarana berupa kartu bilangan berwarna Mempersiapkan buku bintang untuk siswa yang cepat dan tepat Menyiapkan gabus untuk menempel kartu bilangan. 5) Mempersiapkan lembar observasi Lembar
observasi
digunakan untuk mengamati siswa dalam mengikuti pembelajaran yang berupa permainan kartu bilangan. 2. Kendala dan masalah yang timbul pada pelaksanaan siklus I a. Ada anak yang belum paham angka jadi dia bingung dalam mencari pasangan dan pada mengerjakan evaluasi. b. Ada anak yang sulit berkomunikasi dengan teman sehingga kelihatan kurang bergairah / loyo. 3. Pelaksanaan Tindakan
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara bermain kartu 2. Guru menyiapkan kartu soal dan jawaban. 3. Siswa dibagi menjadi empat kelompok yang anggotanya masing-masing 5 siswa. 4. Dimulai dari kelompok pertama semua siswa diberi kartu ada yang soal dan ada yang jawaban. 5. Siswa mencari pasangannya di luar kelas. 6. Yang sudah dapat pasangan masuk dengan berlomba yang cepat dikasih bintang. 7. Menyediakan kartu bilangan yang berwarna dan gabus untuk menempelkan kartu perkalian. 8. Memberi motivasi agar semua siswa aktif mencari pasangan. 4. Refleksi Berdasarkan
pengamatan
dari
teman
sejawat
pelaksanaan
pembelajaran siklus I pada umumnya sudah ada peningkatan. Pelaksanaan pembelajaran menyenangkan Metode alat pelajaran yang digunakan bagus. Tetapi ada kekuranganya itu alat peraga gabus kurang kuat menempelnya. Kalo Anak sudah semangat semua.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Pelajaran Kelas/Smt Waktu
: SD Negeri I Madaraya : Matematika : II/I : 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi : 1 Bilangan Kompetensi Dasar
: 1.3 Melakukan
operasi
hitung
perkalian
dan
pembagian Pokok Materi
: Perkalian dasar.
Indikator
:
Menghitung operasi perkalian dasar satu angka dengan
satu angka. Menghitung operasi perkalian dasar dua angka dengan satu angka.
I.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengoperasikan perkalian satu angka dengan satu angka dengan benar. 2. Siswa dapat mengoperasikan perklian dasar dua angka dengan satu angka dengan benar.
II.
Dampak Pengiring Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat mengoperasikan hitung perkalian dalam kehidupan sehari-hari.
III. Materi Pekalian bilangan cacahsatu angkadengan satu angka 1. 5 x 5 =…
2. 5 x 6 =…
3. 8 x 8 =…
4. 5 x 9 =…
5. 4 x 6 = ...
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal 10 Menit 1.
Menarik perhatian siswadengan menyanyi bersamaBurung Kutilang Tanyajawab jumlah kakiburungjikaburungnyalebih dari Satu
2. Memberi motivasi mempelihatkan alat peraga perkalian dasar. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Mengaitkan materi perkalian dengan penjumlahan. B. Kegiatan Inti 40 Menit 1.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara bermain kartu.
2. Guru menyiapkan kartu soal dan jawab 3. Siswa dibagi menjadi tiga kelompok besar yang anggotanya 5 siswa. 4. Dimulai dari kelompok pertama semua siswa diberi kartu ada yang soal dan ada yang jawaban. 5. Siswa mencari pasangannya di luar kelas. 6. Yang sudah dapat pasangan masuk dengan berlomba yang cepat dikasih bintang. 7. Demikian hingga seluruh siswa dapat bagian kartu diulangi sampai siswa dapat kartu yang berbeda. 8. Guru dan siswa membuat kesimpulan. C. Kegiatan Akhir 10 menit 1. Evaluasi 2. Memberkan tugas lanjut.
V. Metode, Alat dan Smber Bahan 1. Pendekatan
: Coopertive Learning
2. Model
: Make A-match
3. Alat Peraga
: Kartu Perkalian
4. Sumber Bahan : Buku Matematika Kelas 2 Penerbit Erlangga. VI. Penilaian 1. Prosedur
: Proses, tes akhir
2. Bentuk tes
: Obyektif
3. Jenis tes
: Tertulis
4. Lampiran-lampiran : Contoh kartu bilangan perkalian dasar 7x9
3x6
6x6
8x7
5x6
7x4
Lampiran Soal Isilah titik – titik di bawah dengan 1. 5x6 =… 6.ini6x3 =.. tepat! 2. 4x6 =…
7. 4x7 =…
3. 7x8 =…
8. 7x7 =…
4. 9x8 =…
9. 9x4 =…
5. 8x8 =…
10. 9x3 =…
Lampiran Jawaban a. 30
6. 18
b. 24
7. 28
c. 56
8. 49
d. 72
9. 36
e. 64
10. 27
Madaraya, 09 Mei 2017 Mengetahui Kepala SDN 1 Madaraya
RINO SETIAWAN,A.Ma.Pd NIP. 19590205 197910 1 003
Peneliti
EKO HARUN ARRASID KTM. 836101058
Perolehan Nilai Awal dari Siklus I No
NamaSiswa
Nilai Awal
Nilai Siklus I
1 AHZAN FADILAH
40
35
2 ALDI SUHERMAN
40
45
3 APRILLA PUSPITASARI
50
50
4 DESTA PRATAMA
50
50
5 ENDANG SOBRI
50
55
6 KHODIM
50
50
7 M. FAISAL FIRDAUS
65
70
8 M. ZILZIAN AL HANAFI 9 RAFI GUFRON HABIBI
50
60
70
70
10 RENDI SAPUTRA
80
80
11 SUBHI
70
70
12 TEGAR PRASETYO
50
60
13 AYUANDIRA
80
70
14 SHINTA
65
70
15 ANNISA
65
75
16 ZUL FIKOR
65
70
17 SYANDA
65
70
18 HARYATI
60
60
19 ENI MARYANI
60
70
20 REVINA. F
70
80
RATA-RATA
59,75
KKM
2. LAPORAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Tempat PTK
: SD Negeri I Madaraya
Hari / Tanggal
: Selasa, 9 Mei 2017
Pukul
: 07.30-8.40 WIB
Jumlah siswa
: 20 anak
1. Hasil pelaksanaan pembelajaran
63 60
a. Perencanaan 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II dirancang dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x35 menit. 2) RPP berisi penentuan SK, KD, Materi, Indikator, Tujuan Pembelajaran, dampak pengiring skenario pembelajaran, media/sumber belajar dan penilaian. b. Langkah-langkah skenario pembelajaran : 1) Tahap Pendahuluan 5 menit Mengadakan apersepsi 2) Tahap Inti 50 menit
Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa melaksnakan permainan mencari pasangan.
3) Tahap Penutup 15 menit
Siswa mengerjakan evaluasi Memberi tugas rumah sebagai program tindak lanjut
4) Persiapan sarana dan fasilitas pendukung Sarana berupa kartu bilangan
berwarna Mempersiapkan buku bintang untuk
siswa yang cepat dan tepat Menyiapkan gabus untuk menempel kartu bilangan. 5) Mempersiapkan lembar observasi Lembar digunakan
untuk
mengamati
siswa
observasi
dalam mengikuti
pembelajaran yang berupa permainan kartu bilangan. 2. Kendala dan masalah yang timbul pada pelaksanaan siklus II a. Ada anak yang belum paham angka jadi dia bingung dalam mencari pasangan dan pada mengerjakan evaluasi. b. Ada anak yang sulit berkomunikasi dengan teman sehingga kelihatan kurang bergairah / loyo.
3. Pelaksanaan Tindakan a. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara bermain kartu b. Guru menyiapkan kartu soal dan jawaban. c. Siswa dibagi menjadi empat kelompok yang anggotanya masingmasing 5 siswa. d. Dimulai dari kelompok pertama semua siswa diberi kartu ada yang soal dan ada yang jawaban. e. Siswa mencari pasangannya di luar kelas. f. Yang sudah dapat pasangan masuk dengan berlomba yang cepat dikasih bintang. g. Menyediakan kartu bilangan yang berwarna dan gabus untuk menempelkan kartu perkalian. h. Memberi motivasi agar semua siswa aktif mencari pasangan. 4. Refleksi Berdasarkan
pengamatan
dari
teman
sejawat
pelaksanaan
pembelajaran siklus I pada umumnya sudah ada peningkatan. Pelaksanaan pembelajaran menyenangkan Metode alat pelajaran yang digunakan bagus. Tetapi ada kekuranganya itu alat peraga gabus kurang kuat menempelnya. Kalo Anak sudah semangat semua. 5. Rancangan Perbaikan RPP Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II NamaSekolah Pelajaran Kelas/Semester Waktu
: SD Negeri I Madaraya : Matematika : II/I : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 1 Bilangan Kompetensi Dasar
: 1.3 Melakukan pembagian.
Pokok Materi
: Perkalian
Indikator
:
operasi
hitung
perkalian
dan
1. Menghitung operasi perkalian dasar satu angka dengan satu angka. 2. Menghitungoperasiperkaliandasar
dua
angka
dengan satu angka pada soal cerita. I.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengoperasikan perkalian dasar satu angka dengan satu angka dengan benar. 2. Siswa dapat mengoperasikan perkalian dasar dua angka dengan satu angka dengan benar.
II.
Dampak Pengiring Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat mengoperasikan hitung perkalian dalam kehidupan sehari-hari.
III. Materi Perkalian bilangan cacahdua angkadengan satu angka 1. 23 x 6 =… 3. 34x2 = ....... Soal cerita:
2. 47 x 9 =….. dan selanjutnya
5. Pak hasan membeli 8 karung gandum. Setiap karung berisi 48 kg gandum.Berapa kg gandum yang dibeli Pak Hasan? 2.
Ayahku mempunyai 8 kandang ayam.Setiap kandang ada 63 ekor ayam. Berapa ekor ayam ayahku?
IV. Langkah – Langkah Pembelajaran a.
Kegiatan Awal 10 Menit
1. Menarik perhatian siswa dengan menyanyi bersama Burung Kutilang Tanyajawab jumlah kaki burung jika burungnya lebih dari satu 2. Memberi motivasi Mempelihatkan alat peraga perkalian 3. Meberi acuan Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Mengaitkan materi penjumlahan dengan perkalian b.
Kegiatan Inti 40 Menit 1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara bermain kartu. 2. Guru menyiapkan krtu soal dan jawaban. 3. Siswa dibagi menjadi tiga kelompok besar yang anggotanya masing-masing 5 siswa. 4. Dimulai dari kelompok pertama semua siswa diberi kartu ada yang soal dan ada yang jawaban. 5. Siswa mencari pasangannya di luar kelas. 6. Yang sudah dapat pasangan masuk dengan berlomba yang cepat dikasih bintang. 7. Demikian hingga seluruh siswa dapat bagian kartu diulangi sampai siswa dapat kartu yang berbeda. 8. Mencongak 9. Guru dan siswa membuat kesimpulan.
c.
Kegiatan Akhir 20 Menit 1. Evaluasi 2. Memberkan tugas lanjut
V. Metode, Alat Dan Sumber Bahan
1. Pendekatan
:
Coopertive Learning
2. Model
:
Make A-match
3. Alat Peraga
:
Kartu Perkalian
4. Sumber Bahan :
Buku Matematika
Kelas 2 Penerbit Cempaka
VI. Penilaian 1. Prosedur
: Proses,tes akhir
2. Bentuk tes
: Obyektif
3. Jenis tes
: Tertulis
Madaraya, 09 Mei 2017 Mengetahui Kepala SDN 1 Madaraya
RINO SETIAWAN,A.Ma.Pd NIP. 19590205 197910 1 003
Peneliti
EKO HARUN ARRASID KTM. 836101058
V . KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari PTK dengan judul “Peningkatan Kemamapuan Hitung Perkalian Dasar melalui Model Pembelajaran Koopertif Make A- Match pada Siswa kelas II SD Negeri I Madaraya2016/2017” adalah terjadi peningkatan kemampuan berhitung perkalian dasar pada Siswa kelas II SD Negeri I Madaraya Tahun Ajaran 2016/2017 ditandai dengan nilai rata–rata sebesar 74 yang berarti mengalami kenaikan sebesar 13 dari nilai awal yang mempunyai rata–rata 63.
B.
Saran 1. Bagi Guru
Untuk
mengembangkan
dalam
merancang
dan melaksanakan
pembelajaran perkalian dasar dengan baik. 2. Bagi Siswa Untuk menambah pemahaman dalam pembelajaran perkalian dengan permainan kartu perkalian. 3. Bagi Sekolah Memberi gambaran tentang kompetensi siswa dalam pembelajaran perkalian sehingga hasil pembelajaran dapat ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010) Arikunto, Suharsimi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. J akarta; Bumi Aksara Dimyati dan Mujiono (2002). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta Direktorat Pendidikan Tinggi. (2006) Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional Hamalik, Oemar (2008). Proses BelajarMengajar. Jakarta: Sinar Gratika. Hamzah. B. Uno. (2006). Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis Dibidang Pendidikan. Jakarta: Bumi. Aksara. Rutherford, F J. & Ahlgren. A (1990) “ Science For All Americans ” New York. Oxford University Press.
Mc. Taggart (1988). Action Research A Short Modern History. Geelong: Deakin University Mills, G.E. (2000). Action Research A Guide for the Teacher Researcher, Colombus: Merriil, An Imprint of Prentice Hall Sardiman (2011). Interaksi & Motivasi BeIaja Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, Suprijono, Agus.(2009). Cooperative Learning - T eori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : PustakaPelajar Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (1994), Kamus Besar Bahasalndonesia. J akana 2 Bina Pustaka Wayan Ardhana. (1990), “Atribusi terhadap Sebab-Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Serta Kaitannya dengan Motivasi untuk Berprestasi”
LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Lampiran Soal : 1. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat ! 1. 37 x 6 =…
2. 45 x 8 =… 3. 56 x 5 =… 4. 63 x 9 =… 5. 72 x 8 =… 6. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat! 1. Ibu Siti belanja 6 kotak telur. Setiap kotak berisi 81 butir telur. Berapa butir telur yang dibeli BuSiti? 2.
Bapak mempunyai 8 kandang ayam. Setiap kandang berisi 93 ekor ayam. Berapa ekor ayam bapak semuanya?
3. Adi mempunya i4 kolam ikan. Setiap kolam dipelhara 87 ekor ikan mujair. Berapa ekor ikan mujair yang dipelihara Adi? 4. Selvia senang bermain tali. Ia mempunyai tali 3. Talinya dari karet gelang. Setiap tali ada75 karet gelang. Ada berapa karet gelang Selvia? 5. Di desaku banyak orang memelihara ikan lele. Ayahku juga memelihara. Di tempatku ada 8 kolam. Setiap kolam diisi 35 ekor ikan yang besar-besar. Ada bearpa ekor ikan lele di kolam ayahku?
Lampiran Jawaban : Soal isian 1. 222
2. 360 3. 280 4. 567 5. 576 Jawaban singkat 1. Diketahui :Kotak telurdan isitiap kotak 81 telur Ditanya : Berapa telur yang dibeli ibu Jawab : 6 x 81 = 481 Jadi telur yang dibeli ibu sebanyak 481 butir 2.
Diketahui : 8 kandang ayam bapak dan isi tiap kandang 93 ekor ayam. Ditanya
: Berapa ekor ayam bapak semuanya
Jawab
:8 x93 =744
Jadi ayam bapak semuanya 744 ekor. 3. Diketahui :4 kolam ikan dan setiap kolam berisi 87 ekor ikan mujair Ditanya
:Berapa ekor ikan mujair Adi
semuanya? Jawab
: 4 x87 = 348
Jadi ikan Adi yang adadikolam sebanyak 348 ekor ikan mujair. 4. Diketahui :3 tali dan tiap tali ada 75 karet gelang. Ditanya
:Berapa karet gelang
Selvia? Jawab
:3 x 75 = 225
Jadi karet gelang Selvia sebanyak 225.
5. Diketahui : 8 kolam dan setiap kolam berisi 35 ekor ikan lele. Ditanya semuanya?
: Berapa ekor ikan ayah
Jawab
: 8 x 35 = 265
Jadi ikan leleayah sebanyak 265 ekor. b. Lampiran Penilaian * Soal isian Jawaban benar skor 1 dan jawaban salah skor 0 Benar semua skor 5 *
Soal cerita Jawaban benar cara benar skor 3. Jawaban salah cara benar skor 2 Jawaban benar cara salah skor 1 Jawaban salah cara salah skor 0
PEROLEHAN NILAI AWAL, SIKLUS I DAN SKLUS II
27
No
NamaSiswa
Nilai Awal
Nilai Siklus I
Nilai Siklus II
1
AHZAN FADILAH
40
30
40
2
ALDI SUHERMAN
40
40
50
3
APRILLA PUSPITASARI
50
50
60
4
DESTA PRATAMA
50
50
60
5
ENDANG SOBRI
50
50
70
6
KHODIM
50
50
60
7
M. FAISAL FIRDAUS
65
70
80
8
M. ZILZIAN AL HANAFI
50
60
70
9
RAFI GUFRON HABIBI
70
70
90
10 RENDI SAPUTRA
80
80
90
11 SUBHI
70
70
80
12 TEGAR PRASETYO
50
60
70
13 ARDI MUHAKIKI
80
70
90
14 MULIDIN
65
70
90
15 IKBAL
65
70
90
16 ZUL FIKOR
65
70
80
17 SYANDA
65
70
80
18 M. RIFKI
60
60
70
19 M. RODHO
60
70
70
20 REVINA. F
70
80
90
Rata-rata KKM
59,75
63 60
74
28