Laporan PKP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERVARIASI MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI 2 LALOW”



DISUSUN OLEH: Nama : MIRANDA J. NAJOAN NIM : 838361762 Program Studi : S.1 PGSD Masa Ujian : 2022.1



KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH 2022



LEMBAR PENGESAHAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERVARIASI MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI 3 PONDOK KELAPA BENGKULU TENGAH”



DISUSUN OLEH Nama NIM Program Studi Masa Ujian



: : : :



MIRANDA J. NAJOAN 838361762 S.1 PGSD 2022.1



Lolak II, 08 Juni 2022



Mengetahui: Kepala SD Negeri 2 Lalow



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



Alfriets A. Najoan S.Pd NIP. 19680404 199104 1 002



ii



PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT



Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Praktek Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S.1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.



Lolak II, 08 Juni 2022 Mahasiswa Pratikan



Miranda J. Najoan NIM. 838361762



iii



KATA PENGANTAR



Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Tuhan YME atas kasih dan karunia-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi S.1-PGSD Universitas Terbuka Unit Program Belajar Jarak Jauh Manado. Dalam penyusunan Laporan PKP ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih yang terhingga kepada: 1. Bapak Dr. H. Sugilar selaku kepada UPBJJ Universitas Terbuka Bengkulu. 2. Drs. Herman Lusa, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP). 3. Bapak dan Ibu Guru di sekolah, sahabat-sahabat yang selalu mendukung dalam pembuatan Laporan PKP ini. 4. Sandra S.Pd sebagai Supervisor 2 dalam peneltian. 5. Alfriets A Najoan, S.Pd selaku Kepala SD Negeri 2 Lalow. 6. Tuginah, S.Pd. selaku Teman Sejawat penulis dalam menyelesaikan Laporan PKP. 7. Ibu Nurhasni, S.Pd selaku Pengelola UPBJJ-UT Pokja Bengkulu. 8. Suami dan anak-anak tercinta yang telah memberi dorongan dan mendukung materil dan moral sepenuhnya. Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan, kelemahan dan kesalahan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis perlukan untuk kesempurnaannya. Semoga Laporan PKP ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan Mahasiswa Universitas Tebruka Bengkulu pada khususnya.



Lolak II, 08 Juni 2022 Mahasiswa



Miranda Junia Najoan NIM. 838361762 iv



DAFTAR ISI



Halaman



HALAMAN JUDUL.................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT................................................iii KATA PENGANTAR............................................................................................iv DAFTAR ISI............................................................................................................v DAFTAR TABEL..................................................................................................vii DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................viii ABSTRAK..............................................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1 A. Latar Belakang....................................................................................1 B. Rumusan Masalah...............................................................................4 C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran........................................5 D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran......................................5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Matematika.......................................................................7 B. Hakekat Belajar...................................................................................8 C. Metode Pembelajaran..........................................................................8 D. Hasil Belajar Siswa...........................................................................12 E. Mengukir Motivasi Belajar Siswa....................................................12 F. Alat Peraga........................................................................................13 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu.....................................................................14 B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran........................................15 C. Teknik Analisa Data.........................................................................23



v



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran.........................24 B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran....................30 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.......................................................................................33 B. Saran Tindak Lanjut..........................................................................33 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35



vi



DAFTAR TABEL



Halaman



Tabel 3.1. Jadwal Pelaksaan Perbaikan Pembelajaran ....................................



14



Tabel 4.1. Hasil nilai tes formatif mata pelajaran matematika Kelas V SD Negeri 2 Lalow .............................



24



Tabel 4.2. Hasil nilai post test siswa siklus I Kelas V SD Negeri 2 Lalow ..................................................



26



Tabel 4.3. Hasil nilai post test siswa siklus II Kelas V SD Negeri 2 Lalow ..................................................



28



Tabel 4.4. Nilai pra siklus, siklus I dan siklus II mata pelajaran matematika di kelas V SD Negeri 2 Lalow ...........................................................................



30



Tabel 4.5. Analisis observasi aktivitas guru kelas V mata pelajaran matematika SD Negeri 2 Lalow



.........



31



Tabel 4.6. Analisis observasi aktivitas siswa kelas V mata pelajaran matematika SD Negeri 2 Lalow



.........



31



vii



DAFTAR LAMPIRAN



1.



Kesedian supervisor II dalam penyelenggaraan PKP.



2.



Lembar pengesahan hasil perbaikan pembelajaran matematika.



3.



Rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran.



4.



Daftar nama siswa kelas V SD Negeri 2 Lalow.



5.



Rencana Perbaikan Pembelajaran



6.



Lembar Kerja Siswa (LKS)



7.



Lembar observasi perilaku guru (Pra Siklus)



8.



Rencana Perbaikan Pembelajaran I



9.



Lembar Kerja Siswa (LKS)



10. Lembar observasi perilaku guru (Siklus I) 11. Rencana Perbaikan Pembelajaran II 12. Lembar Kerja Siswa (LKS) 13. Lembar observasi perilaku guru (Siklus II) 14. Alat Penilaian Kemampuan Guru-PKP 2 (APKG 2) PGSD Lembar Penilaian Kemampuan Merencanakan Perbaikan Pembelajaran 15. Alat Penilaian Kemampuan Guru-PKP 1 (APKG-PKP) PGSD Lembar Penilaian Kemampuan Merencanakan Perbaikan Pembelajaran 16. Data observasi aktivitas guru pada pra siklus, siklus I dan siklus II 17. Analisis observasi aktivitas guru pra siklus, siklus I, siklus II 18. Data observasi aktivitas siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II 19. Analisis observasi aktivitas siswa pra siklus, siklus I, siklus II 20. Rencana perbaikan pembelajaran 21. Rencana perbaikan pembelajaran I 22. Rencana perbaikan pembelajaran II 23. Jadwal nama supervisor 2 dan penilaian praktek perbaikan pembelajaran PKP 24. Jurnal pembimbingan supervisor 2 PKP



viii



“UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERVARIASI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI DUA LALOW



Oleh: Miranda J. Najoan NIM. 824760947 ABSTRAK Penelitian kelas dilaksanakan selama 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 1. Tahapan perencanaan pembelajaran, 2. Tahap pelaksanaan pembelajaran, 3. Observasi, dan 4. Refleksi. Objek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Lalow. Tujuan penelitian adalah 1) Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode bervariasi, 2) Untuk mengaktifkan siswa kelas V SD Negeri 2 Lalow dalam proses pembelajaran berdasarkan hasil penelitian, keefektifan proses belajar dengan menggunakan metode bervariasi meningkat. Peningkatan ini dapat dilihat pada ketuntasan hasil belajar siswa, ketuntasan pada siklus I 78% sedangkan pada siklus II 87%. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode bervariasi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan dapat mengaktifkan siswa dalam mengikuti pembelajarna matematika. Kata Kunci : Metode, diskusi dan observasi



ix



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pembelajaran bidang studi matematika di Sekolah Dasar mengalami permasalahan yang cukup berarti. Ini dapat dilihat dari hasil ulangan siswa. Dalam hal ini menimbulkan pertanyaan dalam diri kita, kenapa demikian? Padahal soal yang diberikan kepada siswa pada umumnya mudah, dan apabila siswa mau memperhatikan penjelasan guru, pada waktu proses pembelajaran matematika berlangsung, siswa akan mengerti materi yang akan di ajarkan. Salah satu penyebabnya adalah siswa kurang minatnya dalam pelajaran matematika. Apabila siswa berminat untuk mengulangi pembelajaran yang sudah diajarkan sebagai perbaikan, maka tidak akan menemui kesulitan yang berarti dan apabila di dukung dengan partisipasi orangtua dalam kegiatan pelajaran ini dengan suasana yang menyenangkan, akan merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Mengapa metode mengajar harus bervariasi? Alasan



mengapa



metode



mengajar



harus



bervariasi Apakah sebagai seorang guru anda selalu berusaha untuk menyajikan pembelajaran dengan metode yang bervariasi? Atau jangan-jangan selama ini, anda menoton menggunakan satu atau dua jenis metode mengajar saja? Mudah-mudahan saat mengajar, anda tidak hanya rutin menggunakan metode yang itu-itu saja. Mengapa melaksanakan pembelajaran dengan berbagai variasi metode itu sangat penting? Alasannya, simak uraian berikut. Jenis materi pembelajaran bervariasi. Alasan yang pertama, seringkali sebuah metode mengajar hanya cocok untuk satu jenis materi pelajaran tertentu. Misalnya, jika anda seseorang guru IPA, maka anda tidak akan dapat mengajarkan keterampilan proses IPA, guru sebaiknya menggunakan metode inkuiri. Nah, sementara di kelas kita ada seragam jenis materi pembelajaran yang harus diberikan kepada siswa. 1



Setiap siswa memiliki beragam gaya belajar. Alasan yang kedua, metode mengajar tertentu hanya cocok untuk siswa yang memiliki gaya belajar tertentu. Jika guru hanya menggunakan satu macam metode, maka dapat dipastikan siswa-siswa yang memiliki gaya belajar terentu akan menjadi bosan dan tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Taruh contoh begini, jika guru mengajar dengan metode ceramah dengan menggunakan media pembelajaran berupa presentasi power point, maka siswa akan cocok adalah siswa dengan gaya belajar audio visual. Lalu bagaimana siswa dengan gaya belajar kinestik? Pastinya mereka akan merasa tersiksa sekali saat mengikuti pembelajaran anda. Memodelkan kreatifitas kepada siswa Alasan ketiga, saat guru berusaha menggunakan beragam metode mengajar dengan berbagai variasi, maka guru secara tidak langsung kembali menjadi model yang memiliki jiwa kreatif. Kreatifitas guru dan semangat yang terpancar pada saat ia mengajar dengan menggunakan berbagai variasi metode mengajar tadi akan menjadi teladan bagi siswa. Percayalah, siswa juga akan menjadi kreatif. Siswa akan memiliki paham yang mendalam Alasan yang keempat, penggunaan berbagai variasi metode mengajar yang sesuai dengan materi pembelajaran akan membuat siswa memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang materi tersebut. Mereka tidak hanya sebagai manusia penghafal, tapi kemungkinan besar juga akan mampu mengaplikasikan pengetahuannya pada kehidupan nyata. Melalui hal tersebut siswa akan memiliki pengalaman belajar yang lebih bermakna (meaningfull learning) Mendorong siswa agar lebih aktif Alasan kelima adalah, siswa akan terbantu mengekspresikan berbagai perasaan mereka saat guru menggunakan beragam metode mengajar. Mengekspresi perasaan akan dapat siswa lakukan dengan bergai cara, sebagai dampak dari penggunaan metode mengajar bervariasi. Ini akan membuat



2



siswa mengikuti pembelajaran sukarela dan bersemangat untuk berpartisipasi aktif. Mereka akan berpikir secara mandiri, dan secara tanpa sadar mereka telah tenggelam dan terlibat aktif dalam pembelajaran anda. Matematika SD Secara



umum



SD



diselenggarakan



dengan



tujuan



untuk



mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk hiudup dalam masyarakat serat mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan di SD pada hakekat harus memperhatikan karateristik siswa pada usia SD, menurut Jiam Piaga (dalam Gatot, 2007) menyatakan bahwa kemampuan intelektual anak berkembang secara bertingkat atau bertahap. Adapun kelebihan pendekatan bervariasi adalah: 1. Guru bebas menggunakan metode apa saja yang diinginkan asal anak didiknya lebih memahami materi yang diberikan. 2. Dapat meningkatkan perolehan prestasi belajar siswa. (http//:zovainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-kelebihan-dankekurangan.html) Hasil ulangan matematika kelas V SD Negeri 2 Lalow Semester II, menunjukkan data hasil belajar siswa dalam penguasaan materi pembelajaran 4 siswa mendapat nilai 6,0 ke atas dan 10 orang siswa mendapat nilai 5,0 ke bawah. Hal ini terjadi karena siswa mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal yang diberikan guru. Dari uraian di atas, bahwa masih rendahnya penguasaan dalam matematika kelas V, oleh sebab itu peneliti mencoba untuk meningkatkan hasil belajar sisw akelas V pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode bervariasi agar prestasi belajar siswa menjadi lebih berminat pada pembelajaran matematika, sehingga akan terdapat peningkatan pada prestasi siswa.



3



1. Identifikasi Masalah Dari hasil observasi pembelajaran matematika dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri 2 Lalow, diperoleh data sebagai berikut: a. Nilai tidak mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. b. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. c. Siswa tidak aktif dalam bertanya. d. Rendahnya minat belajar siswa. 2. Analisis Masalah Setelah menerima masukan dari beberapa pihak dapat dianalisis beberapa kemungkinan penyebab permasalahannya adalah: a. Saat memberikan materi guru menggunakan metode ceramah. b. Guru tidak memberikan contoh yang bervariasi. c. Guru tidak memberikan kesempatan bertanya pada siswa. 3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah Dalam



penelitian



bagaimana



cara



memperbaiki



proses



pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika dengan harapan siswa mempunyai minat dalam pembelajaran matematika sehingga memperoleh hasil atau nilai yang sesuai dengan tujuan KBM. Untuk itu peneliti menggunakan metode bervariasi dalam pembelajaran matematika dan menggunakan media alat peraga yang bervariasi sesuai dengan materi. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah: 1. Bagaimana proses penerapan metode bervariasi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa? 2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Lalow dalam mata pembelajaran matematika dengan menggunakan metode bervariasi?



4



C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Berdasarkan pada permasalahan yang diuraikan di atas PTK ini bertujuan untuk: 1. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode bervariasi dalam mata pelajaran matematika. 2. Meningkatkan kreativitas siswa dengan menggunakan metode bervariasi pada mata pelajaran matematika. 3. Memiliki kemampuan untuk menjumlahkan dan mengurangkan pecahan yang berpenyebut tidak sama. D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran Manfaat perbaikan dalam pembelajaran matematika sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, bagi guru, siswa, peneliti dan pihak sekolah. 1. Bagi guru Kemampuan dan keterampilan guru dalam mengajar matematika dengan menggunakan metode yang konkrit untuk menyampaikan materi serta menguasai berbagai metode dan strategi pembelajaran agar dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran, dan akhirnya tercapai tujuan yang diharapkan. 2. Bagi siswa Siswa termotivasi dalam pembelajaran matematika dan mempunyai minat untuk belajar, sehingga hasil belajar dapat optimal dan dapat memiliki



dan



dasar-dasar



pengetahuan



dan



keterampilan



dalam



kehiduppan sehari-hari dari konsep-konsep yang dipelajari. 3. Bagi peneliti a. Merasakan langsung KBH yang dilaksanakan dalam pembelajaran matematika khususnya tentang pecahan. b. Dapat memberikan umpan balik bagi pembinaan peningkatan mutu pendidikan yang berkualitas.



5



c. Permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran dapat diketahui



serta



dapat



meningkatkan



keterampilan



dengan



menggunakan metode bervariasi 4. Bagi sekolah a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga siswa dalam akan memiliki pengetahuan, kecerdasan, keterampilan, yang bermoral dan berprestasi. b. Dapat meningkatkan kualitas sekolah.



6



BAB II KAJIAN PUSTAKA



A. Pengertian Matematika Pembelajaran metematika adalah proses pemberian pengalaman belajar peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Matematika menurut kurikulum sekolah 2004 adalah mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan melalui latihan-latihan atas dasar pemikiran logis, rasional, cermat, jujur, efektif dan efisien. Menurut Soedjadi (2000), matematika yaitu memiliki objek astrak, bertumpu pada kesepakatan yang deduktif. Menurut Sumardyono (2004:28), matematika dapat didefinisikan berdasarkan karakteristik, yaitu: 1. Matematika sebagai struktur yang terorganisir agak berbeda dengan pengetahuan lain, matematika merupakan suatu bangunan struktur yang terorganisir sebagai sebuah struktur, ia terdiri atas beberapa komponen. 2. Matematika sebagai alat. Matematika juga sering dipandang sebagai alat dalam mencari solusi berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari. 3. Matematika sebagai pola pikir deduktif. Matematika merupakan pengetahuan yang memiliki pola pikir deduktif, artinya suatu teori atau pernyataan dalam matematika dapat diterima kebenarannya apabila telah dibuktikan secara deduktif (umum). 4. Matematika sebagai cara bernalar (the way of thinking). Matematika dapat pula dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak karena beberapa hal, seperti matematika memuat cara pembuktian yang sahi (valid). Rumusrumus atau aturan umum, atau sifat penalaran matematika yang sistematis.



7



5. Matematika sebagai bahasa arti fisial simbol yang merupakan cara paling menonjol dalam matematika. Bahasa matematika adalah bahasa simbol yang bersifat artificial, yang baru memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks. 6. Matematika sebagai seni yang kreatif. Penalaran yang logis dan efisien serta perbendaraan ide-ide pola-pola yang kreatif yang menakjubkan, maka matematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya merupakan seni berpikir yang kreatif. B. Hakekat Belajar Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (2004:128) belajar adalah merupakan suatu proses perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Thursan Hakim (2002), belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan lainnya. C. Metode Pembelajaran 1. Metode ceramah a. Pengertian Ceramah atau kuliah merupakan metode belajar tradisional dimana bahan disajikan oleh guru secara monolog, sehingga pembicaraan lebih bersifat satu arah. Peran guru lebih banyak dalam hal keaktifannya untuk memberikan materi pembelajaran, sementara siswa mendengarkan dengan teliti serta mencatat yang pokok-pokok dari pernyataan yang dikemukakan oleh guru.



8



b. Kelebihan 1) Ceramah merupakan metode belajar yang murah karena tidak memerlukan alat peraga yang lengkap. Tidak seperti metode demonstrasi yang memerlukan alat peraga yang lengkap. 2) Ceramah merupakan metode pembelajaran yang mudah, karena guru hanya memerlukan modal suara ketika melakukan ceramah. Jadi tidak perlu persiapan yang rumit untuk melakukan metode ini. 3) Guru dapat membatasi dan mengatur seberapa luas



materi



pelajaran yang akan disampaikan kepada muridnya sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. 4) Melalui metode ini guru dapat mengendalikan keadaan kelas dengan mudah, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah. 5) Jika guru dapat menguasai dengan mudah, maka organisasi kelas pun dapat diatur secara sederhana. 2. Metode tanya jawab a. Pengertian Metode tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh siswa. Metode tanya jawab ini diberikan untuk membantu agar murid dapat memberikan tanggapan terhadap pertanyaan guru. Selama pelajaran berlangsung guru harus mengusahakan agar siswa menerima informasi yang sesuai dengan ruang lingkup permasalahan yang di diskusikan. b. Kelebihan 1) Tanya jawab dapat lebih mengaktifkan suasana kelas dibandingkan dengan metode ceramah. 2) Melalui metode ini, murid akan lebih fokus pada persoalan yang sedang di diskusikan karena pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian murid. 3) Murid akan lebih cepat mengerti, karena guru memberikan kesempatan murid untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas



9



atau belum dimengerti sehingga guru dapat menjelaskan kembali materi yang belum dimengerti oleh murid. 4) Melalui metode tanya jawab ini, guru dapat membantu murid untuk mengembangkan keberanian dan keterampilan mereka dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. 5) Melalui metode tanya jawab ini, guru dapat mengetahui seberapa jauh jangkauan pengetahuan murid-muridnya, sehingga guru dapat mempersiapkan dengan matang materi yang akan diberikan selanjutnya. 3. Metode diskusi a. Pengertian Metode diskusi merupakan cara lain dalam belajar mengajar dimana guru dan murid bahkan antar murid terlibat dalam suatu proses interaksi secara aktif dan timbal balik dari dua arah. Metode ini merupakan interaksi antar murid atau murid dengan guru untuk menganalisa, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. b. Kelebihan 1) Metode diskusi ini dapat merangsang murid untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan atau ide-ide yang mereka miliki. 2) Metode diskusi data melatih murid untuk membiasakan diri berukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan. 3) Metode diskusi dapat melatih murid untuk mengemukakan pendapat atau gagasan mereka secara verbal. Selain itu, murid juga lebih terlatih untuk menghargai pendapat orang lain. 4. Metode pemberian tugas a. Pengertian Metode pemberian tugas merupakan metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan



10



pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Tugas yang dimaksud disini tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas. b. Kelebihan 1) Melalui pemberian tugas akan lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual atau kelompok. 2) Melalui metide ini dapat mengembangkan kemandirian murid diluar pengawasan guru. 3) Melalui pemberian tugas guru dapat membina tanggung jawab dan dispilin murid. 4) Melalui metode ini kreativtias murid dapat terbentuk. 5. Metode demonstrasi a. Pengertian Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada murid tentang suatu proses, situasi atua benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Metode demontrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkrit walaupun dalam prosesnya murid cenderung hanya sekedar memperhatikan. Dalam tragtei pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri. b. Kelebihan 1) Melalui metode demontrasi ini verbalisme dapat dihindari, sebab murid disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan sehinga murid akan lebih mudah memahami apa yang sedang dipelajari. 2) Melalui metode demontrasi, proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab murid tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. 3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.



11



4) Metode demontrasi dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret. 5) Melalui metode demontrasi ini murid dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dan kenyataan. (http://luluanggi.blogspot.com/2010/06/sepuluh-metode-pembelajaranbeserta.html) D. Hasil Belajar Siswa Menurut Sudjana (2006) menyatakan bahwa hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Damansyah (2006:13) menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam bentuk angka. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas tertentu. E. Mengukir Motivasi Belajar Siswa Ada 3 hal kesimpulan tentang mengukir motivasi belajar siswa, yaitu: 1. Menurut Suciati (1990), hubungan antara tingkat motivasi antara siswa dan hasil belajar, baik terhadap hasil belajar pada suatu hal tertentu maupun terhadap hasil belajar selanjutnya Meece dan Blumentfield (1987), tingkat motivasi belajar cenderung berkorelasi positif dengan hasil belajar, artinya semakin kuat atau tinggi tingkat motivasi belajar, maka semakin baik hasil belajar siswa. 2. Cara guru mengajar yang menarik, menantang siswa berpikir dan berperan, akan mempengaruhi motivasi siswa secara positif. 3. Guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Ames dan Arches (1997) melalukan tindakan tertentu di dalam kelas untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.



12



F. Alat Peraga 1. Pengertian alat peraga Alat peraga adalah suatu alat yang diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002:59). 2. Fungsi alat-alat peraga a. Membantu dan mempengaruhi para guru dalam mencapai tujuan instruksional secara efektif dan efisien. b. Mempermudah cara siswa menangkap materi pelajaran, memperkaya pengalaman belajar serta membantu memperluaskan cakrawala pengetahuan mereka. c. Menstimulasi pengembangan pribadi serta profesi para guru dalam usaha mempertinggi mata pelajaran di sekolah. 3. Pendekatan Pengertian



bervariasi pendekatan



bervariasi Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan anak didik yang bermasalah, maka guru akan berhadapan dengan permasalahan anak didik yang bervariasi. Dalam belajar, anak didik mempunyai motivasi yang berbeda. Pada satu posisi anak didik memiliki motivasi yang rendah, tetapi pada saat lain anak didik mempunyai motivasi yang tinggi. Anak didik yang satu bergairah dan anak didik yang lain kurang bergairah belajar. Dari uraian di atas menurut peneliti, dalam pembelajaran matematika kelas V SD Negeri 3 Lalow dengan menggunakan metode bervariasi agar hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat dan siswa akan lebih berminat pada pembelajaran matematika.



13



BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN



A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa 23 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan dalam 2 siklus yang masing-masing siklusnya terdiri dari satu pertemuan. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian tindak kelas dilaksanakan di SD Negeri 3 Lalow Tahun Ajaran 2021-2022 pada mata pelajaran Matematika. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2022. Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran sebagai berikut: Tabel 3.1. Jadwal Pelaksaan Perbaikan Pembelajaran Waktu Pelaksanaan



Mata Pelajaran



Kelas



Siklus Pelajaran



Karateristik Siswa



1.



Kamis, 07 Mei 2022



Matematika



V



Pra Siklus



1. Siswa ribut tidak memperhatikan siswa 2. Guru hanya menggunakan metode ceramah 3. Nilai tes rendah



2.



Kamis, 21 Mei 2022



Matematika



V



Siklus I



1. Siswa masih pasif dalam tanya jawab 2. Siswa masih ribut tidak memperhatikan pelajaran



No



14



No



Waktu Pelaksanaan



Mata Pelajaran



Siklus Pelajaran



Kelas



Karateristik Siswa 3. Nilai hasil test siswa masih rendah



3.



Selasa, 26 Mei 2022



Matematika



IV



Siklus II



1. Siswa sudah belajar dengan suasana yang menyenangkan 2. Siswa sudah ada yang bertanya 3. Siswa sudah mulai aktif 4. Hasil test siswa meningkat



B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran 1. Deskripsi Pra Siklus a. Tahap perencanaan (planning) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1) Menyusun rencana pembelajaran mata pelajaran matematika yang disesuaikan



kurikulum



dan



dengan



menggunakan



metode



bervariasi serta perbaikan keterampilan guru dalam menjelaskan, bertanya,



membimbing



dan



memberi



penguatan



dapat



meningkatkan motivasi belajar siswa. 2) Membuat soal tes hasil belajar pemahaman siswa atau alat evaluasi untuk konsep yang dipelajari siswa. 3) Meminta rekan guru untuk kesediaan memeriksa Rencana Pembelajaran (RP) dengan format APKG-1 b. Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran, pembelajaran menggunakan media gambar dan metode bervariasi yang dilakukan guru sekaligus



15



bertindak sebagai peneliti. Selama 10 menit di awali dengan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran. Dimulai dengan menanyakan materi minggu lalu dan menginformasikan materi yang akan dibahas. Kegiatan ini dilakukan selama 40 menit. Pada kegiatan ini guru menjelaskan materi tentang bilangan pecahan diubah ke dalam bentuk desimal dan sebaliknya menggunakan gambar. Siswa mengerjakan soal perubahan dari pecahan biasa ke bentuk desimal. Pada tahap akhir selama 20 menit. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang sudah disampaikan. c. Observasi Observasi dilakukan seorang guru yang bernama Tuginah, S.Pd.SD. Alat bantu observasi yang digunakan adalah lembar observasi. d. Tahap refleksi Penelitian melakukan evaluasi dalam proses pembelajaran yang terjadi pada tahap pelaksanaan pembelajaran untuk dijadikan acuan bagi perbaikan di siklus berikutnya. Hasil refleksi awal adalah: 1) Siswa pasif dalam tanya jawab. 2) Siswa masih ribut dan gaduh belum termotivasi dalam belajar. 3) Nilai hasil tes siswa masih rendah. Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan rencana perbaikan pembelajaran pada siklus I. Prosedur Penelitian a. Perencanaan pembelajaran Kegiatan yang dilakukan pada siklus ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pembeljaran dari pra siklus. Pada tahap ini adalah memperbaiki kekurangan yang terdapat pada pra siklus mencakup: 1) Membuat RPP matematika yang disesuaikan dengan kurikulum. 2) Menyusun lembar pengamatan kegiatan perbaikan pembelajaran I.



16



3) Meminta rekan guru untuk kesediaan memeriksa atau sebagai observator Rencana Pembelajaran (RP) dengan format APKG-1. Tujuan perbaikan pembelajaran I adalah: 1) Melalui media dapat memahami rumus yang tepat. 2) Melalui media siswa dapat menjelaskan perubahan dari bentuk pecahan biasa ke bentuk pecahan desimal dan sebaliknya. b. Kegiatan pembelajaran Kegiatan yang dilakukan pada tahpa ini adalha guru melaksanakan penyampaian materi pembelajarna sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran I yang sudah dibuat dan disesuaikan dengan refleksi pada pra siklus. Pembelajaran dimulai dengan mneyiapkan



buku



sumber



dan



media



sebagai



ala



tperaga,



mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran, mengajukan pertanyaan materi minggu lalu, menginformasikan materi yang akan dibahas dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan cara-cara menyelesaikan atau mengerjakan, cara mencari pecahan dseimal, guru membagi siswa dalam 6 kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 orang, guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan pad alembar diskusi kelompok, dan siswa mengerjakan tugas yang dibimbing guru, kemudian



siswa



melaporkan



hasil



diskusi



kelompok,



guru



memantapkan hasil kerja siswa yang sudah dikerjakan. Pada kegiatan penutup pembelajaran guru melakukan umpan balik dengan bimbingan guru, siswa dapat menyimpulkan pelajaran, guru melakukan penilaian untuk menilai proses pembelajaran yang sudah dilakukan kemudian melakukan tindak lanjut dan terakhir menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan selanjutnya. c. Observasi Pada pelaksanaan siklus I dilaksanakan pengamatan terhadap kegiatna



pembelajaran



yang



sedang



berlangsung



dengan



menggunakan lembar pengamatan, kegiatan perbaikan pembelajaran



17



yang telah dibuat. Selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran, observasi dilakukan oleh pengamat yaitu supervisor 2. Pengamat memberikan tanda () terhadap aspek yang diamati. Pada akhir pelaksanaan siklus I diadakan evaluasi yang berupa tes tertulis yang berbentuk essay. d. Tahap refleksi Tahap refleksi merupakan taham dimana peneliti melakukan evaluasi atau analisis seluruh hasil penilaian baik yang menyangkut penilaian proses maupun hasil. Hasil penilaian tersebut digunakan sebagai bahan untuk melakukan refleksi. Hasil refleksi digunakan memperbaiki proses pembelajarna yang akan datang dan sebagai pedoman pelaksanaan untuk memperbaiki di siklus II. Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya: 2. Deskripsi Siklus I a. Tahap perencanaan (planning) Pada tahap ini disusun rencana yang telah dilakukan dalam pembelajaran matematika kelas V yang sesuai dengan kurikulum dengan



menggunakan



metode



bervariasi.



Serta



perbaikan



keterampilan guru dalam menjelaskan bertanya, membimbing dan memberi penguatan yang dapat meningkatkan motivasi siswa. Adapun kegiatan yang dilakukan pada perencanaan ini adalah: 1) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar. 2) Membuat silabus. 3) Menyusun RPP, menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan pecahan dengan menggunakan metode bervariasi. 4) Membuat tes hasil belajar pemahaman siswa/alat evaluasi untuk konsep yang dipelajari siswa. 5) Meminta rekan guru untuk kesediannya memeriksa rencana pembelajaran.



18



b. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan ini merupakan tindakan inti dalam pelaksanaan PTK. Pelaksanaan tindakan berlangsung selama 1 jam pelajaran (2 x 35 menit) dan dilaksanakan sesuai dengan rencana. Langkah-langkah kegiatan PTK ini adalah: 1) Kegiatan awal (10 menit) a) Guru memerintah ketua kelas untuk memimpin doa. b) Absensi siswa. c) Mengecek kesiapan siswa. d) Guru meningkatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnnya. e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan inti (45 menit) a) Guru menjelaskan sekilas tentang pecahan. b) Guru memperjelas cara menambah dan mengurang pecahan. c) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran. d) Siswa diberi tugas untuk menyelesaikan soal-soal yang telah disiapkan guru. e) Guru menginformasikan materi selanjutnya. 3) Penutup (15 menit) a) Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan



materi



pelajaran yang telah dipelajari. b) Sistem mengerjakan evaluasi c. Observasi Observasi dilakukan seorang guru bernama Tuginah, S.Pd.SD. dan alat bantu observasi yang digunakan adalah lembar observasi. d. Tahap refleksi Penelitian melakukan observasi dalam proses pembelajaran yang terjadi pada tahap pelaksanaan pembelajaran untuk dijadikan acuan bagi perbaikan siklus berikutnya. Hasil refleksi awal adalah: a) Siswa pasif dalam tanya jawab.



19



b) Siswa ribut tidak memperhatikan pelajaran. c) Nilai test siswa masih rendah. Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilaksanakan rencana perbaikan pembelajaran pada Siklus II. a. Prosedur Penelitian Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari kegiatan Siklus I. Tahap ini memperbaiki kekurangna yang terdapat pada Siklus I mencakup: 1) Membuat RPP matematika yang disesuaikan dengan kurikulum. 2) Menyusun lembar pengamatan kegiatan perbaikan. 3) Menyusun alat test dan kunci jawabannya. 4) Meminta rekan guru untuk kesediaan memeriksa RPP. Tujuan perbaikan adalah: 1) Meningkatkan pemahaman siswa tentang pecahan dengan menggunakan metode bervariasi. 2) Mengaktifkan siswa melalui tanya jawab. 3) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya tentang pecahan. 4) Memotivasi minat siswa dalam pembelajaran matematika. 3. Deskripsi Siklus II a. Tahap Perencanaan Pembelajaran Kegiatan ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dan merupakan tindak lanjut kegiatan pembelajran dari Siklus I setelah dilakukan refleksi. Pada tahap ini dilakukan juga persiapan pembelajaran berupa: 1) Membuat RPP. 2) Menyiapkan media gambar. 3) Menyusun alat evaluasi dan kunci jawabannya. 4) Meminta rekan guru untuk memeriksa RPP.



20



b. Pelaksanaan Pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran Siklus II ini berdasarkan refleksi dan hasil Siklus I. Dalam pembelajaran ini dimulai dari mempersiapkan bahan sumber dan media lainnya, mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran, mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pembelarajan yang lalu dan menginformasikan materi yang akan dibahas serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran mencakup: 1) Kegiatan awal (10 menit) a) Guru memerintah ketua kelas untuk memimpin doa. b) Absensi siswa. c) Mengecek kesiapan siswa. d) Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya. e) Guru menyampaikan tujuan pembeljaran. 2) Kegiatan inti (45 menit) a) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari. b) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang contoh pecahan. c) Guru meminta siswa maju ke depan kelas contoh pecahan campuran dan pecahan desimal. d) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. e) Guru membagikan LDS kepada setiap kelompok. f) Guru memberikan bimbingan kepada kelompok dalam mengerjakan LDS yang telah dibagikan. g) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain menanggapinya. h) Guru memberikan penguatan kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar.



21



i) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum paham 3) Kegiatan akhir (15 menit) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, guru mengevaluasi dan memberikan tindak lanjut berupa penugasan, guru menutup pelajaran dengan pesan dan kesan yang baik. c. Observasi Penelitian yang dilakukan pada siklus ini telah meningkat dan tuntas secara keseluruhan. Untuk meningkatkan aspek-aspek yang hasilnya belum baik agar mencapai hasil yang lebih baik pada siklus selanjutnya di luar penelitian ini, maka perlu ada langkah-langkah perbaikan yang dilaksanakan pada pembelajaran selanjutnya yang berutjuan untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dengan



menggunakan



metode



bervariasi



pada



pembelajaran



matematika tentang pecahan. d. Refleksi Setelah melaksanakan pembelajaran selanjutnya dilakukan refleksi diri dan analisis terhadap seluruh hasil penilaian baik yang menyangkut penilaian proses maupun hasil dan juga hasil observasi dan evaluasi. Data yang dianalisis mencakup kualitas proses hasil pembelajaran matematika. Penelitian dan observer melakukan diskusi terhadpa keseluruhan proses dan kegiatan yang terjadi pada tahap pelaksanaan tindakan. Perbaikan difokuskan pada: 1) Bagaimana caranya meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. 2) Media dan metode apa yang tepat digunakan pada pembelajaran agar hasil belajar siswa meningkat.



22



C. Teknik Analisa Data Analisis data hasil pengamatan aktivitas pembelajaran. Data hasil pengamatan aktivitas pembelajaran yang diperoleh digunakan untuk merefleksi siklus yang telah dilakukan dan diolah secara deskriptif. Analisa data pengamatan aktivitas pembelajaran menggunakan skala (Sudjana, 2006). Pengukuran skala penilaian pada proses pembelajaran yaitu antara 1 sampai 3. Untuk makna dan nilai tersebut yaitu semakin tinggi nilai yang dihasilkan semakin baik hasil pembelajaran atau sebaliknya. 1. Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati guru dalam mengajar. 2. Lembar test Test dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan. Test yang digunakan adalah berupa test objektif dan test isian singkat yang digunakan di setiap siklus.



23



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagia berikut: 1. Pra Siklus Nilai tes pra siklus diperoleh setelah proses pembelajaran berlangsung. Adapun nilai-nilai tes siswa kelas V SD Negeri 3 Lalow pada pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1. Hasil nilai tes formatif mata pelajaran matematika Kelas V SD Negeri 3 Lalow No



Nama Siswa



Nilai



Keterangan



1



Ani Maryani



75



Tuntas



2



Bagus Susanto



60



Belum Tuntas



3



Candra



40



Belum Tuntas



4



Defi rdiansyah



60



Belum Tuntas



5



Dina Handayani



50



Belum Tuntas



6



Hendri



80



Tuntas



7



Heriyanto



50



Belum Tuntas



8



Jumi Soleha



75



Tuntas



9



Linda Lestari



75



Tuntas



10



Lovi Wijaya



45



Belum Tuntas



11



Milami



75



Tuntas



12



Mersi



45



Belum Tuntas



13



M. Reza



75



Tuntas



14



Oktavian



75



Tuntas



15



Prayetno



60



Belum Tuntas



16



Robi



75



Tuntas



17



Sapren



55



Belum Tuntas



24



No



Nama Siswa



Nilai



Keterangan



18



Sumarno



75



Tuntas



19



Susilawati



70



Tuntas



20



Siti Zaleha



75



Tuntas



21



Saparudin



50



Belum Tuntas



22



Tomi Hidayat



75



Tuntas



23



Virgin



80



Tuntas



Nilai Rata-Rata



6,5



Daya Serap



6,50%



Ketuntasan Belajar



56,5%



Belum Tuntas



Setelah nilai tes pra siklus dianalisis maka diperoleh nilai rata-rata siswa dalah 6,5 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40. Daya serap siswa secara klasikal diperoleh 65%. Ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada pra siklus masih jauh dari ketuntasan, dari 23 orang siswa hanya 10 yang nilainya tuntas atau 56% mendapat nilai ≥ 7,5. Menurut Depdikbud (2004) pembelajaran dikatakan tutnas secara klasikal apabila 80% dari peserta tes mendapat nilai ≥ 80. Hasil observasi jika total nilai 25 dan rata-rata 2,5.



Ini



menunjukkan bahwa keterampilan seorang guru masuk dalam kategori baik. Tetapi masih ada yang perlu diperbaiki. Yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran antara lain: a. Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan baik. b. Guru kurang maksimal penggunaan media. c. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. d. Guru belum mengkondisikan kelas dengan baik. Aktivitas siswa yang diamati memperoleh nilai 13 dan nilai ratarata 13, dengan demikian dalam aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dikategorikan cukup, tetapi ada yang perlu diperbaiki. Halhal yang harus diperbaiki dalam belajar siswa antara lain:



25



a. Siswa belum belajar dalam suasana yang menyenangkan. b. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran. c. Siswa masih banyak ribut. Refleksi pra siklus ada kekurangan dan kelebihannya secara keseluruhan: Kekurangan sebagai berikut: a. Siswa tidak aktif dalam pembelajaran. b. Nilai siswa masih rendah. c. Kondisi kelas belum terkontrol dengan baik. Kelebihannya adalah: Guru sudah menggunakan media pembelajaran, lembar kerja siswa, diskusi kelompok. Maka dari itu peneliti berusaha memperbaiki pada siklus I yang sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran. 2. Siklus I Nilai test siklus I diperoleh sesudah proses pembelajaran. Nilai tes siswa kelas V SD Negeri 3 Lalow, pada siklus I dapat dilihat tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2. Hasil nilai post test siswa siklus I Kelas V SD Negeri 3 Lalow No



Nama Siswa



Nilai



Keterangan



1



Ani Maryani



75



Tuntas



2



Bagus Susanto



75



Tuntas



3



Candra



50



Belum Tuntas



4



Defi rdiansyah



70



Tuntas



5



Dina Handayani



70



Tuntas



6



Hendri



80



Tuntas



7



Heriyanto



78



Tuntas



8



Jumi Soleha



80



Tuntas



9



Linda Lestari



75



Tuntas



26



No



Nama Siswa



Nilai



Keterangan



10



Lovi Wijaya



50



Belum Tuntas



11



Milami



75



Tuntas



12



Mersi



55



Belum Tuntas



13



M. Reza



75



Tuntas



14



Oktavian



75



Tuntas



15



Prayetno



70



Tuntas



16



Robi



75



Tuntas



17



Sapren



55



Belum Tuntas



18



Sumarno



75



Tuntas



19



Susilawati



75



Tuntas



20



Siti Zaleha



75



Tuntas



21



Saparudin



55



Belum Tuntas



22



Tomi Hidayat



75



Tuntas



23



Virgin



80



Tuntas



Nilai Rata-Rata



70



Daya Serap



70%



Ketuntasan Belajar



78%



Belum Tuntas



Perlakuan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 70 dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 50. Daya serap secara klasikal diperoleh 70%. Dengan demikian hasil pembelajaran siklus I belum dikatakan tuntas sebab dari 23 orang siswa hanya 18 siswa nilainya tuntas atau 75% yang mendapat



nilai



≥ 7,0.



Menurut Depdikbud



(2004) menyatakan



pembelajaran dapat dikatakan tuntas secara klasikal apabila 80% dair peserta tes telah mendapat nilai ≥ 7,5. Pada siklus ini telah dilakukan perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus sebelumnya sehingga diperoleh nilai siswa lebih baik dari hasil sebelumnya walaupun belum tuntas. Dari hasil observasi diperoleh nilai 7,0 dengan rata-rata 7,0. Dengan demikian keterampilan guru masuk dalam kategori baik, namun



27



masih ada yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran selanjutnya. Yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran adalah: a. Guru kurang memggunakan teknik bertanya. b. Guru kurang memaksimalkan penggunaan media. Sedangkan



kelebihannya



adalah



guru



sudah



melakukan



variasi



pembelajaran yang sudah mulai aktif dan cukup termotivasi mengikuti pelajaran . Hasil analisis data siswa yang memperoleh nilai 7,0 ketas meningkat jumlahnya menjadi 18 orang, dengan persentasi 78.26%. Tetapi belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal walaupun rata-rata nilai siswa 7,23. Maka peneliti harus memperbaiki pembelajaran ke siklus selanjutnya yakni: a. Meningkatkan keaktifan dan kerjasama siswa pada saat pengamatan media. b.



Membimbing siswa pada saat menyimpulkan materi pelajaran.



c. Memberikan penambahan waktu untuk bertanya, bagi siswa yang belum memahami materi. 3. Siklus II Perlakuan pada siklus ini merupakan tindak lanjut dair kegiatan pembelajaran dari siklus I mengacu pada kendala yang dihadapi dan dapat dilihat dari hasil lembar observasi. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan siklus sebelumnya. Penilaian pada silus II dilakukan pada akhir pembeljaran. Data hasil tes siswa kelas V SD Negeri 3 Pondok Kelapa Bengkulu Tengah dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3. Hasil nilai post test siswa siklus II Kelas V SD Negeri 3 Lalow No 1



Nama Siswa Ani Maryani



Nilai 75



Keterangan Tuntas



28



No



Nama Siswa



Nilai



Keterangan



2



Bagus Susanto



70



Tuntas



3



Candra



75



Tuntas



4



Defi rdiansyah



70



Tuntas



5



Dina Handayani



60



Belum Tuntas



6



Hendri



80



Tuntas



7



Heriyanto



60



Belum Tuntas



8



Jumi Soleha



80



Tuntas



9



Linda Lestari



75



Tuntas



10



Lovi Wijaya



60



Belum Tuntas



11



Milami



75



Tuntas



12



Mersi



75



Tuntas



13



M. Reza



75



Tuntas



14



Oktavian



75



Tuntas



15



Prayetno



70



Tuntas



16



Robi



75



Tuntas



17



Sapren



70



Tuntas



18



Sumarno



75



Tuntas



19



Susilawati



75



Tuntas



20



Siti Zaleha



75



Tuntas



21



Saparudin



70



Tuntas



22



Tomi Hidayat



75



Tuntas



23



Virgin



80



Tuntas



Nilai Rata-Rata



72



Daya Serap Ketuntasan Belajar



72,60%



Tuntas



87%



Pelaksanaan silus I ini apabila dilihat dari per aspek, maka hasilnya telah mencapai indikator keberhasilan. Kualitas hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Lalow, jumlah siswa yang mendapatkan nilai 7,2 ke atas berjumlah 18 orang dari 23 siswa, untuk



29



nilai individual rata rata sebesar 7,2. Ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 72,60% ini sudah dikatakan tuntas karena menurut Depdiknas (2004) bahwa pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal siswa yang mendapat nilai mencapai 80% dari peserta tes telah mendapat nilai ≥ 6,5. Berdasarkan hasil observasi yang dicapai guru menunjukkan nilai 32 dengan rata-rata 32. Dari hasil penelitian ini keterampialn guru dalam pembelajaran dikategorikan baik, namun ada yang perlu diperbaiki yaitu membimbing siswa dalam menyusun laporan hasil diskusi. Sedangkan hasil observasi siswa menunjukkan peningkatan dengan nilai 23 dan ratarata 24. Hal ini menunjukkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dikategorikan baik. Namun ada hal yang perlu diperbaiki siswa yaitu dalam membuat laporan hasil diskusi. B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Berdasarkan pelaksanaan penelitian yang dilakukan sebanyak 2 siklus dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa seperti terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4. Nilai pra siklus, siklus I dan siklus II mata pelajaran matematika di kelas V SD Negeri 3 Lalow



Siklus



Jumlah Nilai Jumlah Siswa Rata- Daya Ketuntasan Peserta Yang Rata Serap Belajar Tuntas Belajar



Keterangan



Pra Siklus



23



13



65



65%



56,5%



Belum Tuntas



Siklus I



23



18



70



70%



78%



Belum Tuntas



Siklus II



23



20



72



72,60%



87%



Tuntas



30



Tabel 4.5. Analisis observasi aktivitas guru kelas V mata pelajaran matematika SD Negeri 3 Lalow Skor Yang Diperoleh Pengamat



Jumlah Skor



Rata-Rata Skor



Kriteria Penilaian



Pra Siklus



25



25



25



Baik



Siklus I



29



29



29



Baik



Siklus II



32



32



32



Baik



Siklus



Dapat disimpulkan pada siklus I siswa terendah ada 1 orang, yang sedang ada 6 orang dan yaang tinggia da 14 orang. Berarti prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode bervariasi siswa lebih cepat memahami materi dan meningkatkan prestasi belajarnya. Tabel 4.6. Analisis observasi aktivitas siswa kelas V mata pelajaran matematika SD Negeri 3 Lalow Skor Yang Diperoleh Pengamat



Jumlah Skor



Rata-Rata Skor



Kriteria Penilaian



Pra Siklus



13



13



13



Cukup



Siklus I



18



18



18



Baik



Siklus II



22



22



22



Baik



Siklus



Untuk melihat sebaran nilai rata-rata setiap siklus, berikut disajikan hasil rata-rata nilai tes siswa kelas V mata pelajaran matematika SD Negeri 3 Lalow.



31



Gambar 4.1. Sebaran nilai rata-rata tiap siklus kelas V mata pelajaran matematika SD Negeri 3 Lalow 7 4 7 2 7 0 6 8 6 6 6 4 6 2 6 0



72 70



65



Pra Siklus



Siklus I



Siklus II



Dari tabel 4.4 dan gambar 4.1 di atas terlihat jelas bahwa adanya peningkatan nilai rata-rata tes yang diperoleh siswa setiap siklusnya. Hal tersebut



menunjukkan



bahwa



penggunaan



metode



bervariasi



dapat



meningkatkan hasil belajar siswa. Winataputra (2003) berpendapat kemampuan untuk menjelaskan kegiatan pendahuluan pembelajaran, menerapkan kegiatan inti, menerapkan kegiatan akhir, dan tindak lanjut. Winataputra (2003) juga mengatakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melibatkan siswa dan guru. Proses pmembelajaran secara keseluruhan harus memotivasi siswa sebagai objek sekaligus sebagai subjek dalam pembelajaran. Menurut Djamarah (1994) prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan yang menyebabkan perubahan diri individu sebagai hasil belajar. Dari uraian dia tas penulis berpendapat untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Lalow pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan media dapat menimbulkan rasa keingintahuan siswa untuk lebih memahami pelajarna yang sedang berlangsung. Metode bervariasi adalah suatu cara penyajian materi pembelajaran dengan tujuan agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan. Dengan demikian hasil tes siswa meningkat dan sempurna.



32



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode bervariasi dan media atau alat peraga yang sesuai dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil evaluasi. Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan metode bervariasi meningkatkan prestasi siswa kelas V SD Negeri 3 Lalow. Indikasinya adalah angka ketuntasan belajar pra siklus nilai rata-rata siswa 6,5 dan persentasi ketuntasan belajar siswa dengan kriteria belum tuntas. Pada siklus I dengan nilai rata-rata meningkat menjadi 7,0. Pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 72 dan persentasi ketuntasan dengan kriteria tuntas. 2. Dengan menggunakan metode bervariasi dapat meningkatkan motivasi siswa selama proses pembelajaran. Sehingga siswa mendapatkan nilai atau prestasi yang lebih baik. B. Saran Tindak Lanjut Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan PKP ini, ada bebeapa saran, yaitu: 1. Guru harus lebih aktif, kreatif dalam menyediakan media atau alat peraga dalam proses pembelajaran dan dalam pemilihan penerapan model pembelajaran yang tepat yang akan diajarkan sehingga sisw alebih aktif dalam belajar.



33



2. Penggunaan media atau alat peraga dalam mata pelajaran matematika diperlukan supaya siswa dapat memahami materi pelajaran lebih mudah. Dengan menggunakan media atau alat peraga prestasi siswa meningkat.



34



DAFTAR PUSTAKA



Ahmadi, Abu. dkk. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. (2003). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdikbud. (1975). Matematika. Jakarta: PN. Balai Pustaka. Buku Siswa. Huel. (1943). Motivasi Pembelajaran. Soedjadi. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional. Suciati. dkk. (2005). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana, Nana. dkk. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjana. dkk. (2006). Hakekat Hasil Belajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sumardyono. (2004). Definisi Matematika. Wardani, Kuswaya, Wihardi, Noch Nasution. (2003). Penelitian Tidanakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. http://luluanggi.blogspot.com/2010/06/sepuluh-metode-pembelajaranbeserta.html. http://zovainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-kelebihan-dan kekurangan.html



35



Lampiran-Lampiran



KESEDIAN SUPERVISOR II DALAM PENYELENGGARAAN PKP Kepada Kepala UPBJJ-UT Bengkulu di – Bengkulu Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa: Nama : Akhirudin, M.Pd NIP : 19811101 200501 1 001 Tempat Mengajar : MIN 2 Kota Bengkulu Alamat Sekolah : Kota Bengkulu Telepon / HP : 0852 68 691234 Menyatakan bersedia sebagai Supervisor II untuk membimbing mahasiswa dalam Perencanaan dan Pelaksanaan PKP (PGSD) Nama NIM Program Studi Tempat Mengajar Alamat Sekolah HP/WA



: Miranda Junia Najoan : 838361762 : S.1 PGSD : SD Negeri 3 Lalow : Desa Padang Lalow, Kecamatan Lolak : 0851 6289 5731



Demikian agar Surat Pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.



Mengetahui: Kepala SD Negeri 2 lalow



Suryani, S.Pd NIP. 19620106 198212 2 002



Lolak II, 2015 Supervisor II



Akhairudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



LEMBAR PENGESAHAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA



Nama Mahasiswa



: Ria Paulina



NIM



: 824760947



Program Studi



: S.1 PGSD



Tempat Mengajar



: SD Negeri 3 Pondok Kelapa



Jumlah Siklus Pembelajaran



: 2 (dua) Siklus



Hari dan Tanggal Pelaksanaan : - Pra Siklus, Hari Kamis, Tanggal 07 Mei 2014 - Siklus I, Hari Kamis, Tanggal 21 Mei 2015 - Siklus II, Hari Selasa, Tanggal 25 Mei 2015 Masalah yang merupakan fokus perbaikan: 1. Apakah menggunakan metode bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 2. Apakah penerapan metode bervariasi dapat mengaktifkan siswa selama proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika.



Menyetujui: Supervisor I



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



Pondok Kelapa,



Mei 2015



Mahasiswa



Ria Paulina NIP. 824760947



RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN



Fakta atau data pembelajaran yang terjadi di kelas: Pada pra siklus masih rendah dengan rata-rata 65,0 dengan daya serap 6,50% dan ketuntasan secara klasikalnya hanya 56,6%. Ini berarti bahwa kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan belum dapat dikatakan berhasil karena hanya 10 orang siswa yang tuntas belajar atau mendapat nilai ≥ 65,0 dari 23 orang siswa. 1. Indentifikasi Masalah Dari hasil observasi pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri 3 Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, diperoleh data sebagai berikut: a. Nilai tidak mencapai tujuan atau KKM yang diharapkan. b. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. c. Siswa tidak aktif dalam bertanya. d. Rendahnya minat belajar siswa. 2. Analisis Masalah Setelah menerima masukan dari beberapa pihak dapat dianalisis beberapa kemungkinan penyebab permasalahnnya adalah: a. Saat memberikan materi guru hanya menggunakan metode ceramah. b. Guru tidak memberikan contoh yang bervariasi. c. Guru tidak memberikan kesempatan bertanya pada siswa. 3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah dalam penelitian bagaimana cara memperbaiki proses pembelajarna khususnya mata pelajaran matematika dengan harapan siswa mempunyai minat dalam pembelajaran matematika sehingga memperoleh hasil nilai di atas KKM sesuai dengan tujuan KBM. Untuk itu peneliti menggunakan metode bervariasi dalam pembelajaran matematika dan menggunakan alat peraga yang bervariasi sesuai dengan materi.



Rumusan masalah: 1. Apakah dengan penggunaan metode bervariasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pembelajaran matematika. 2. Apakah penerapan metode bervariasi dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika. RPP perbaikan terlampir ......



DAFTAR NAMA



SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PONDOK KELAPA



No



Jenis Kelamin



Nama Siswa



Laki-Laki



Perempuan



1



Ani Maryani



2



Bagus Susanto







3



Candra







4



Defi rdiansyah







5



Dina Handayani



6



Hendri







7



Heriyanto







8



Jumi Soleha







9



Linda Lestari







10



Lovi Wijaya



11



Milami







12



Mersi







13



M. Reza







14



Oktavian







15



Prayetno







16



Robi







17



Sapren







18



Sumarno







19



Susilawati







20



Siti Zaleha







21



Saparudin







22



Tomi Hidayat







23



Virgin



















RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari/Tanggal



: : : :



Matematika V/2 (1 x Pertemuan) 2 x 35 Menit Kamis, 7 Mei 2015



A. Standar Kompetensi 1. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 1. Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. C. Indikator 1. Mengetahui cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. 2. Mengetahui dan mengenal cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. D. Tujuan Perbaikan Setelah selesai memperhatikan tayangan atau peragaan pembelajaran peserta didik dapat: 1. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal. 2. Mengubah pecahan biasa menjadi persen. E. Materi Ajar 1. Operasi penjumlahan dan pengurangan. 2. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal. 3. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal dan sebaliknya.



F. Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, demontrasi, diskusi kelompok. G. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) a. Apresepsi/motivasi. b. Mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran. c. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan persen. d. Siswa



diminta



menceritakan



pengalaman



pribadinya



yang



berhubungan dengan persen. e. Menginformasikan materi yang akan dibahas. 2. Kegiatan inti (40 menit) a. Guru menjelaskan materi tentang cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. b. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok anggotanya ada yang 4 orang siswa dan yang 5 orang siswa. c. Siswa mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru. d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. e. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. f. Guru menguji keterampilan siswa dalam menentukan persen dan soal cerita maupun soal isian. g. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. h. Guru



bersama



siswa



bertanya



jawab



meluruskan



kesalahan



pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. i. Peserta didik dapa tmengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. 3. Kegiatan penutup (20 menit) a. Guru mengulang kembali kegiatan yang telah dilakukan, memberikan kesimpulan



kemudian



memberikan



pekerjaan



rumah



dan



menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. b. Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan. H. Media dan Sumber Belajar 1. Buku pelajaran matematika untuk Sekolah Dasar kelas V penerbit Erlangga. 2. Referensi lain yang relevan yaitu LKS penerbit Lentera. I. Penilaian/Evaluasi 1. Bentuk : Tertulis dan lisan 2. Soal tes atau tugas individu a. Mengubah pecahan biasa menjadi persen (%) 1) 2 = ................. % 5



2)



= ................. %



b. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal 1)



= .................



2)



= .................



3)



= .................



3. Kunci jawaban soal matematika a. b. c. d. e.



5



=5



2



20 20 = 100



=3



20



5



=1



20 2



= 100



=



5



2



=1



50



10



50



3



125 125 =



=8



= 60%



= 0,2



=



2



= 40%



100



= 0,5



1000



= 0,375



Catatan: -



Nilai =



x 10



-



Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan remedial.



Pondok Kelapa,



Mengetahui: Supervisor I



Supervisor II



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



Akhairudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



Mengetahui: Kepala SD Negeri 03 Pondok Kelapa



Budiman, S.Pd NIP. 19680404 199104 1 002



Mei 2015



Praktikan



Ria Paulina NIM : 824760947



LEMBAR KERJA SISWA (LKS)



A. Ubahlah menjadi pecahan desimal! 1.



= ............



2.



= ............



3.



= ............



4.



= ............



5.



= ............



Kunci jawaban 1. 2.



5



=5



2



20 20 = 100



=3



20



3.



5



20



1 5



2 2



= 100



=



= 4. 5.



=1



50



=



50



3



125 125 =



=8



= 0,6



= 0,2



10



2



= 0,4



100



= 0,5



1000



= 0,375



B. Ubalah menjadi pecahan biasa! 1. 0,5



= ............



2. 0,06



= ............



3. 0,125 = ............ 4. 0,25



= ............



5. 0,35



= ............



Kunci jawaban 1. 0,5



=



2. 0,06



=



3. 0,125 = 4. 0,25



=



5. 0,35



=



Catatan: -



Item 1 – 5



= 10



-



Salah 1 – 5



=0



Skor Maksimal = 10 -



Nilai =



-



NP =



x 100% x 100% = 10



Skor Maksimal = 10 -



Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan remedial.



(Pra Siklus)



LEMBAR OBSERVASI PERILAKU GURU Mata Pelajaran : Matematika Kelas : V SD Negeri 3 Pondok Kelapa No



Perilaku Guru Yang di Observasi



1.



Mengkondisikan siswa untuk setiap belajar



2.



8.



Melakukan apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dibahas Menyampaikan materi secara jelas dan rinci serta contoh-contoh atau media yang tepat dan menarik Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan Memberi tugas atau evaluasi pembelajaran kepada siswa Melakukan bimbingan saat siswa mengerjakan tugas Menyimpulkan isi materi yang dipelajari



9.



Menutup pelajaran



3. 4. 5. 6. 7.



Kemunculan Ada



Komentar



Tidak



Bengkulu,



Mengetahui: Supervisor I



Supervisor II



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



Akhairudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



Mengetahui: Kepala SD Negeri 3 Pondok Kelapa



Budiman, S.Pd NIP. 19680404 199104 1 002



Mei 2015



Praktikan



Ria Paulina NIM : 824760947



RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN I Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari/Tanggal



: : : :



Matematika V/2 (1 x Pertemuan) 2 x 35 Menit Kamis, 21 Mei 2015



A. Standar Kompetensi 1. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 1. Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. C. Indikator 1. Mengetahui cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. 2. Mengetahui dan mengenal cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. D. Tujuan Perbaikan Setelah selesai perbaikan, siswa dapat: 1. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal. 2. Mengubah pecahan biasa menjadi persen. 3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mengidentifikasi cara-cara mengubah pecahan biasa ke desimal dan sebaliknya. E. Materi Ajar 1. Operasi penjumlahan dan pengurangan. 2. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal. 3. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal dan sebaliknya.



F. Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, demontrasi, diskusi kelompok. G. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) a. Apresepsi/motivasi. b. Mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran. c. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan persen. d. Siswa



diminta



menceritakan



pengalaman



pribadinya



yang



berhubungan dengan persen. e. Menginformasikan materi yang akan dibahas. 2. Kegiatan inti (40 menit) a. Guru menjelaskan materi tentang cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. b. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok anggotanya ada yang 4 orang siswa dan yang 5 orang siswa. c. Siswa mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru. d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. e. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. f. Guru menguji keterampilan siswa dalam menentukan persen dan soal cerita maupun soal isian. g. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. h. Guru



bersama



siswa



bertanya



jawab



meluruskan



kesalahan



pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. i. Peserta didik dapa tmengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. 3. Kegiatan penutup (20 menit) a. Guru mengulang kembali kegiatan yang telah dilakukan, memberikan kesimpulan



kemudian



memberikan



pekerjaan



rumah



dan



menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. b. Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan. H. Media dan Sumber Belajar 1. Buku pelajaran matematika untuk Sekolah Dasar kelas V penerbit Erlangga. 2. Referensi lain yang relevan yaitu LKS penerbit Lentera. I. Penilaian/Evaluasi 1. Bentuk : Tertulis dan lisan 2. Soal tes atau tugas individu a. Mengubah pecahan biasa menjadi persen (%) 1) 2 = ................. % 5



2)



= ................. %



b. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal 1)



= .................



2)



= .................



3)



= .................



3. Kunci jawaban soal matematika a. b. c. d. e.



5



=5



2



20 20 = 100



=3



20



5



=1



20 2



= 100



=



5



2



=1



50



10



50



3



125 125 =



=8



= 60%



= 0,2



=



2



= 40%



100



= 0,5



1000



= 0,375



Catatan: -



Nilai =



x 10



-



Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan remedial.



Pondok Kelapa,



Mengetahui: Supervisor I



Supervisor II



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



Akhairudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



Mengetahui: Kepala SD Negeri 03 Pondok Kelapa



Budiman, S.Pd NIP. 19680404 199104 1 002



Mei 2015



Praktikan



Ria Paulina NIM : 824760947



LEMBAR KERJA SISWA (LKS)



A. Ubahlah menjadi pecahan desimal! 1.



= ............



2.



= ............



3.



= ............



4.



= ............



5.



= ............



Kunci jawaban 1. 2.



5



=5



2



20 20 = 100



=3



20



3.



5



20



1 5



2 2



= 100



=



= 4. 5.



=1



50



=



50



3



125 125 =



=8



= 0,6



= 0,2



10



2



= 0,4



100



= 0,5



1000



= 0,375



B. Ubalah menjadi pecahan biasa! 1. 0,5



= ............



2. 0,06



= ............



3. 0,125 = ............ 4. 0,25



= ............



5. 0,35



= ............



Kunci jawaban 1. 0,5



=



2. 0,06



=



3. 0,125 = 4. 0,25



=



5. 0,35



=



Catatan: -



Item 1 – 5



= 10



-



Salah 1 – 5



=0



Skor Maksimal = 10 -



Nilai =



-



NP =



x 100% x 100% = 10



Skor Maksimal = 10 -



Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan remedial.



(Siklus I)



LEMBAR OBSERVASI PERILAKU GURU Mata Pelajaran : Matematika Kelas : V SD Negeri 3 Pondok Kelapa Kemunculan



No



Perilaku Guru Yang di Observasi



1.



Mengkondisikan siswa untuk setiap belajar



2.



8.



Melakukan apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dibahas Menyampaikan materi secara jelas dan rinci serta contoh-contoh atau media yang tepat dan menarik Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan Memberi tugas atau evaluasi pembelajaran kepada siswa Melakukan bimbingan saat siswa mengerjakan tugas Menyimpulkan isi materi yang dipelajari



9.



Menutup pelajaran



3. 4. 5. 6. 7.



Ada



Tidak



Pondok Kelapa,



Komentar



Mei 2015



Teman Sejawat



Tuginah, S.Pd. SD NIP. 19660806 199104 2 0001



RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN II Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari/Tanggal



: : : :



Matematika V/2 (1 xPertemuan) 2 x 35 Menit Selasa, 26 Mei 2015



A. Standar Kompetensi 1. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 1. Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. C. Indikator 1. Mengetahui cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. 2. Mengetahui dan mengenal cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. D. Tujuan Perbaikan Setelah selesai memperhatikan tayangan atau peragaan pembelajaran peserta didik dapat: 1. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal. 2. Mengubah pecahan biasa menjadi persen. E. Materi Ajar 1. Operasi penjumlahan dan pengurangan. 2. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal. 3. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal dan sebaliknya.



F. Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, demontrasi, diskusi kelompok. G. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) a. Apresepsi/motivasi. b. Mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran. c. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan persen. d. Siswa



diminta



menceritakan



pengalaman



pribadinya



yang



berhubungan dengan persen. e. Menginformasikan materi yang akan dibahas. 2. Kegiatan inti (40 menit) a. Guru menjelaskan materi tentang cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. b. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok anggotanya ada yang 4 orang siswa dan yang 5 orang siswa. c. Siswa mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru. d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. e. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. f. Guru menguji keterampilan siswa dalam menentukan persen dan soal cerita maupun soal isian. g. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. h. Guru



bersama



siswa



bertanya



jawab



meluruskan



kesalahan



pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. i. Peserta didik dapa tmengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. 3. Kegiatan penutup (20 menit) a. Guru mengulang kembali kegiatan yang telah dilakukan, memberikan kesimpulan



kemudian



memberikan



pekerjaan



rumah



dan



menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. b. Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan. H. Media dan Sumber Belajar 1. Buku pelajaran matematika untuk Sekolah Dasar kelas V penerbit Erlangga. 2. Referensi lain yang relevan yaitu LKS penerbit Lentera. I. Penilaian/Evaluasi 1. Bentuk : Tertulis dan lisan 2. Soal tes atau tugas individu a. Mengubah pecahan biasa menjadi persen (%) 1)



3



10



2)



= ................. % = ................. %



b. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal 1)



= .................



2)



= .................



3)



= .................



3. Kunci jawaban soal matematika a. b. c. d. e.



3



1 0



3



10 10 = 100



= 10



=2 =



20



5



20



1 5



2 2



=3



= 100



=



25



10



25



3



125 125 =



=8



= 40



= 0,



=



4



= 30%



100



= 0,7



1000



= 0,375



Catatan: -



Nilai =



x 10



-



Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan remedial.



Bengkulu,



Mengetahui: Supervisor I



Supervisor II



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



Akhairudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



Mengetahui: Kepala SD Negeri 68 Kota Bengkulu



Suryani, S.Pd NIP. 19620106 198212 2 002



Mei 2015



Praktikan



Ria Paulina NIM : 824760947



LEMBAR KERJA SISWA (LKS)



A. Ubalah menjadi pecahan desimal! 1.



= ............



2.



= ............



3.



= ............



4.



= ............



5.



= ............



Kunci jawaban 1. 2.



5



4



= 0,2



1



2 2 = 10



1



25 25 = 100



1



125 125 =



=5 =4



3.



=8



4.



=8



5.



=



1



= 0,25



1000



125 125 = 1000



= 0,125 = 0,125



2



10



= 0,2



B. Ubalah menjadi pecahan biasa! 1. 0,5



= ............



2. 0,06



= ............



3. 0,125 = ............ 4. 0,25



= ............



5. 0,35



= ............



Kunci jawaban 1. 0,5



=



2. 0,06



=



3. 0,125 = 4. 0,25



=



5. 0,35



=



Catatan: -



Nilai =



-



Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan remedial.



x 10



(Siklus II)



LEMBAR OBSERVASI PERILAKU GURU Mata Pelajaran : Matematika Kelas : V SD Negeri 68 Kota Bengkulu No



Perilaku Guru Yang di Observasi



1.



Mengkondisikan siswa untuk setiap belajar



2.



8.



Melakukan apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dibahas Menyampaikan materi secara jelas dan rinci serta contoh-contoh atau media yang tepat dan menarik Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan Memberi tugas atau evaluasi pembelajaran kepada siswa Melakukan bimbingan saat siswa mengerjakan tugas Menyimpulkan isi materi yang dipelajari



9.



Menutup pelajaran



3. 4. 5. 6. 7.



Kemunculan Ada



Komentar



Tidak



Bengkulu,



Mengetahui: Supervisor I



Supervisor II



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



Akhairudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



Mengetahui: Kepala SD Negeri 68 Kota Bengkulu



Suryani, S.Pd NIP. 19620106 198212 2 002



Mei 2015



Praktikan



Ria Paulina NIM : 824760947



ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP 2 (APKG 2) PGSD LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN Nama Mahasiswa : Ria Paulina NIM : 824760947 Tempat Mengajar : SD Negeri 68 Kota Bengkulu Kelas : V (Lima)



Mata Pelajaran Waktu (Jam) Hari/Tanggal UPBJJ-UT



: Matematika : 2 Jam Pelajaran : Selasa, 26-05-2015 :



PETUNJUK: 1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung. 2. Pusatkanlah perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa. 3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut. 4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dengan mata pelajaran, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan. 5. Nilailah semua aspek kemampuan guru.



1



2



3



4



1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar 1.1. Menata fasilitas dan sumber belajar 1.2. Melaksanakan tugas rutin kelas Rata-rata butir 1 = A 2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran 2.1 Memulai pelajaran 2.2. Melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan



5



2.3. Menggunakan alat bantu (media) pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan 2.4. Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang logis 2.5. Melaksanakan perbaikan pembelajaran secara individual, kelompok atau klasikal 2.6. Mengelola waktu pembelajaran Secara efisien



Rata-rata butir 2 = B



3. Mengelola interaksi kelas 3.1. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran 3.2. Menangani pertanyaan dan respons siswa 3.3. Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat, dan gerakan badan 3.4. Memicu dan memelihara keterlibatan siswa 3.5. Memantapkan penguasaan materi pembelajaran



4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar 4.1. Menunjukkan sikap ramah, luwes, terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada siswa 4.2. Menunjukkan kegairahan dalam mengajar



Rata-rata butir 3 = C



4.3. Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi 4.4. Membantu siswa menyadari kelebihan dan kekurangannya 4.5. Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri Rata-rata butir 4 = D 5. Mendemontrasikan kemampuan dalam perbaikan pembelajaran matematika 5.1. Menanamkan konsep matematika metode bervariasi yang sesuai dengan karateristik materi 5.2. Menguasai simbol-simbol Matematika 5.3. Memberikan latihan matematika Dalam kehidupan sehari-hari 5.4. Menguasai materi matematika



Rata-rata butir 5 = E



6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar 6.1. Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran 6.2. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran



7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran 7.1. Keefektifan proses pembelajaran 7.2. Penggunaan Bahasa Indonesia lisan



Rata-rata butir 6 = F



7.3. Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa 7.4. Penampilan guru dalam pembelajaran



Rata-rata butir 7 = G



Nilai APKG PKP PGSD/PGSM = Y Y=



=



Bengkulu,



Mengetahui: Supervisor I



Supervisor II



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



Akhairudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



Mengetahui: Kepala SD Negeri 68 Kota Bengkulu



Suryani, S.Pd NIP. 19620106 198212 2 002



Mei 2015



Praktikan



Ria Paulina NIM : 824760947



ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP 1 (APKG-PKP) PGSD LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN Nama Mahasiswa : Ria Paulina NIM : 824760947 Tempat Mengajar : SD Negeri 68 Kota Bengkulu Kelas : V (Lima)



Mata Pelajaran Waktu (Jam) Hari/Tanggal UPBJJ-UT



: Matematika : 2 Jam Pelajaran : Selasa, 26-05-2015 :



PETUNJUK: Bacalah dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru atau mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam recana tersebut dengan menggunakan butir penilaian dibawah ini:



1



2



3



4



1. Menentukan bahan perbaikan pelajaran dan merumuskan tujuan atau indikator perbaikan pembelajaran 1.1. Menggunakan bahan perbaikan Pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan masalah yang diperbaiki 1.2. Merumuskan tujuan khusus atau indikator perbaikan pembelajaran 2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema, media (alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar 2.1 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran



Rata-rata butir 1 = A



5



2.2. Mengembangkan jaringan tema dan menentukan teman (khusus untuk pembelajaran tematik) 2.3. Menentukan dan Mengembangkan alat bantu pembelajaran 2.4. Memilih sumber belajar Rata-rata butir 2 = B 3. Merencanakan skenario perbaikan Pembelajaran 3.1. Menentukan jenis kegiatan perbaikan pembelajaran atau atau sesuai dengan tema (untuk pembelajaran tematik) 3.2. Menyusun langkah-langkah perbaikan pembelajaran atau yang sesuai dengan tema (untuk pembelajaran tematik) 3.3. Menentukan alokasi waktu perbaikan pembelajaran 3.4. Menentukan caracara memotivasi siswa 3.5. Menyiapkan pembelajaran



Rata-rata butir 3 = C



4. Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran 4.1. Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar 4.2. Menentukan cara-cara mengorganisasikan siswa agar siswa dapat berpartisipasi dalam perbaikan pembelajaran



Rata-rata butir 4 = D



5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian perbaikan pembelajaran 5.1. Menentukan prosedur dan jenis penilaian (khusus untuk pembelajaran tematik prosedur penilaian harus dilakukan secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh) 5.2. Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban



Rata-rata butir 5 = E 6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran 6.1. Kebersihan dan kerapian 6.2. Pengunaan bahasa tulis



Rata-rata butir 6 = F Nilai APKG PKP PGSD/PGSM = Y Y=



Mengetahui: Supervisor I



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



= Bengkulu, Supervisor II



Akhairudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



Mei 2015



Praktikan



Ria Paulina NIM : 824760947



Mengetahui: Kepala SD Negeri 68 Kota Bengkulu



Suryani, S.Pd NIP. 19620106 198212 2 002



DATA OBSERVASI AKTIVITAS GURU PADA PRA SIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS II Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V (Lima) / II (Dua) Fokus Observasi : Peningkatan kemampuan belajar siswa melalui metode ceramah bervariasi Tanggal : No A.



B.



C.



Aspek Yang Diamati Kegiatan Awal 1. Guru melakukan apersepsi 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran 2. Guru menggunakan alat peraga 3. Guru menguasai kelas 4. Guru mengaktifkan siswa 5. Guru menggunakan teknik bertanya 6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 7. Guru membimbing siswa diskusi Kegiatan Akhir 1. Guru membimbing siswa dalam rangkuman dan menarik kesimpulan 2. Guru melakukan evaluasi Jumlah Rata-Rata Kategori



Prilaku Guru Pra Siklus Siklus I Siklus II 2 2



3 2



3 3



3



3



3



2 2 2 2



2 3 2 2



3 3 3 2



2



3



3



2



3



3



3



3



3



3 25 25 Baik



3 29 29 Baik



3 32 32 Baik



Pondok Kelapa,



Mei 2015



Teman Sejawat



Akhirudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



ANALISIS OBSERVASI AKTIVITAS GURU PRA SIKLUS, SIKLUS I, SIKLUS II



Data observasi aktivitas guru dianalisa dengan menggunakan nilai rata-rata skor, yaitu: a.



Rata-rata =



b.



Kisaran nilai tiap kriteria Kisaran



Kategori



1 – 11



Kurang (K)



12 – 22



Cukup (C)



23 – 33



Baik (B)



Pra Siklus a.



Skor = 25



b.



Rata-rata =



c.



Kisaran nilai 25 kategori Baik (B)



= 25



Siklus I a.



Skor = 25



b.



Rata-rata =



c.



Kisaran nilai 29 kategori Baik (B)



= 29



Siklus II a.



Skor = 32



b.



Rata-rata =



c.



Kisaran nilai 32 kategori Baik (B)



= 32



DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA PADA PRA SIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS II Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V (Lima) / II (Dua) Fokus Observasi : Peningkatan kemampuan belajar siswa melalui metode ceramah bervariasi Tanggal : No A.



B.



C.



Aspek Yang Diamati Kegiatan Awal 1. Siswa mengajukan jawaban sementara (menentukan hipotesa sementara) Kegiatan Inti 1. Siswa belajar dalam suasa yang menyenangkan 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru saat mengajar dengan menggunakan media 3. Siswa terlibat secara optimal saat guru menggunakan metode bervariasi 4. Siswa berani bertanya 5. Siswa mendapat kesempatan mengemukakan pendapat dalam diskusi Kegiatan Akhir 1. Siswa membuat rangkuman dan menarik kesimpulan 2. Siswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Jumlah Rata-Rata Kategori



Prilaku Guru Pra Siklus Siklus I Siklus II 2



3



2



1



2



3



2



3



3



1



2



3



2 2



2 3



3 3



2



3



3



1



1



2



13 13 Cukup



18 18 Baik



22 22 Baik



Pondok Kelapa,



Mei 2015



Teman Sejawat



Akhirudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



ANALISIS OBSERVASI AKTIVITAS SISWA PRA SIKLUS, SIKLUS I, SIKLUS II



Data observasi aktivitas guru dianalisa dengan menggunakan nilai rata-rata skor, yaitu: a.



Rata-rata =



b.



Kisaran nilai tiap kriteria Kisaran



Kategori



1–8



Kurang (K)



9 – 16



Cukup (C)



17 – 24



Baik (B)



Pra Siklus a.



Skor = 13



b.



Rata-rata =



c.



Kisaran nilai 13 kategori Cukup (C)



= 13



Siklus I a.



Skor = 18



b.



Rata-rata =



c.



Kisaran nilai 18 kategori Baik (B)



= 18



Siklus II a.



Skor = 22



b.



Rata-rata =



c.



Kisaran nilai 22 kategori Baik (B)



= 22



RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari/Tanggal



: Bahasa Indonesia : V (Lima) / 2 (Dua) : 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan) :



A. Standar Kompetensi 5.



Mendengarkan -



Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan.



B. Kompetensi Dasar 5.1. Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi disekitar yang disampaikan dengan lisan. C. Indikator 5.1. Menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi dilingkungan sekolah dengan runrut. 5.2. Memberikan komentar atau saran dengan saran alasan yang logis dan bahasa yang santun. D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan cerita tentang peristiwa dan memberikan komentar atau saran yang logis dengan bahasa yang santun. E. Materi Ajar - Peristiwa yang terjadi di sekolah.



F. Metode Pembelajaran - Ceramah, tanya jawab, latihan. G. Langkah-Langkah Pembelajaran 1.



Kegiatan awal Apersepsi dan Motivasi: a.



Siswa berdo’a dan selanjutnya guru mengadakan apersepsi dengan cara



mengabsen



kehadiran



siswa



serta



dilanjutkan



dengan



menyanyikan salah satu lagu wajib nasional “Dari Sabang Sampai Merauke” secara bersama-sama. “Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia Indonesia Tanah Airku, aku berjanji padamu Menjunjung Tanah Airku, tanahku Indonesia” b.



Untuk membangkitkan motivasi belajar, siswa menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekolah.



c.



Siswa



diberi



kesempatan



untuk



bertanya



mengenai



materi



pembelajaran. 2.



Kegiatan inti a.



Guru menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi di sekolah dengan runtut melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab.



b.



Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.



c.



Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.



d.



Siswa menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi di sekolah dengan runtut melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab.



e.



Siswa memberikan komentar atau saran dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun melalui kegiatan tanya jawab dan latihan.



3.



Kegiatan penutup a.



Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.



b.



Siswa diberi tugas untuk mengomentasi cerita tentang



suatu



peristiwa dilingkungan sekitarnya dengan memberikan alasan logis dan menggunakan bahasa yang santun. c.



Guru menginformasikan materi minggu selanjutnya.



H. Alat/Bahan/Sumber Belajar Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5B Penerbit Umum dan Standar Isi 2006. I.



Penilaian 1.



Bentuk : Tertulis dan linsa



2.



Soal tes atau tugas individu Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat! 1) Sebelum memberi komentar, kamu harus ....... 2) Sikap saat memberikan komentar harus ....... dan ....... 3) Kata tanya kapan digunakan untuk menanyakan .......



3.



Kunci jawaban 1) Inti persoalan. 2) Tenang dan tidak emosi. 3) Berapa.



4. Penskoran Betul 5 = Nilainya = 10 Salah 5 = Nilainya = 0 Skor Maksimal = 10



-



Nilai = NP



x 10



=



x 100%



= 10 -



Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan remedial.



Pondok Kelapa,



2015



Mengetahui: Supervisor I



Supervisor II



Praktikan



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



Akhairudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



Ria Paulina NIM : 824760947



Mengetahui: Kepala SD Negeri 03 Pondok Kelapa



Budiman, S.Pd NIP. 19680404 199104 1 002



RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN I Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari/Tanggal



: Bahasa Indonesia : V (Lima) / 2 (Dua) : 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan) :



A. Standar Kompetensi 5.



Mendengarkan -



Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan.



B. Kompetensi Dasar 5.1. Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi disekitar yang disampaikan dengan lisan. C. Indikator 5.1. Menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi dilingkungan sekolah dengan runrut. 5.2. Memberikan komentar atau saran dengan saran alasan yang logis dan bahasa yang santun. D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan cerita tentang peristiwa dan memberikan komentar atau saran yang logis dengan bahasa yang santun. E. Materi Ajar - Peristiwa yang terjadi di sekolah.



F. Metode Pembelajaran - Ceramah, tanya jawab, latihan. G. Langkah-Langkah Pembelajaran 1.



Kegiatan awal Apersepsi dan Motivasi: a.



Siswa berdo’a dan selanjutnya guru mengadakan apersepsi dengan cara



mengabsen



kehadiran



siswa



serta



dilanjutkan



dengan



menyanyikan salah satu lagu wajib nasional “Dari Sabang Sampai Merauke” secara bersama-sama. “Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia Indonesia Tanah Airku, aku berjanji padamu Menjunjung Tanah Airku, tanahku Indonesia” b.



Untuk membangkitkan motivasi belajar, siswa menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekolah.



c.



Siswa



diberi



kesempatan



untuk



bertanya



mengenai



materi



pembelajaran. 2.



Kegiatan inti a.



Guru menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi di sekolah dengan runtut melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab.



b.



Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.



c.



Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.



d.



Siswa menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi di sekolah dengan runtut melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab.



e.



Siswa memberikan komentar atau saran dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun melalui kegiatan tanya jawab dan latihan.



3.



Kegiatan penutup a.



Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.



b.



Siswa diberi tugas untuk mengomentasi cerita tentang



suatu



peristiwa dilingkungan sekitarnya dengan memberikan alasan logis dan menggunakan bahasa yang santun. c.



Guru menginformasikan materi minggu selanjutnya.



H. Alat/Bahan/Sumber Belajar Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5B Penerbit Umum dan Standar Isi 2006. I.



Penilaian 1.



Bentuk : Tertulis dan linsa



2.



Soal tes atau tugas individu Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat! 1) Sebelum memberi komentar, kamu harus ....... 2) Sikap saat memberikan komentar harus ....... dan ....... 3) Kata tanya kapan digunakan untuk menanyakan .......



3.



Kunci jawaban 1) Inti persoalan. 2) Tenang dan tidak emosi. 3) Berapa.



4. Penskoran Betul 5 = Nilainya = 10 Salah 5 = Nilainya = 0 Skor Maksimal = 10



-



Nilai = NP



x 10



=



x 100%



= 10 -



Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan remedial.



Pondok Kelapa,



2015



Mengetahui: Supervisor I



Supervisor II



Praktikan



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



Akhairudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



Ria Paulina NIM : 824760947



Mengetahui: Kepala SD Negeri 03 Pondok Kelapa



Budiman, S.Pd NIP. 19680404 199104 1 002



RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN II Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari/Tanggal



: Bahasa Indonesia : V (Lima) / 2 (Dua) : 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan) :



A. Standar Kompetensi 5.



Mendengarkan -



Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan.



B. Kompetensi Dasar 5.1. Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi disekitar yang disampaikan dengan lisan. C. Indikator 5.1. Menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi dilingkungan sekolah dengan runrut. 5.2. Memberikan koemntar atau saran dengan saran alasan yang logis dan bahasa yang santun. D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan cerita tentang peristiwa dan memberikan komentar atau saran yang logis dengan bahasa yang santun. E. Materi Ajar - Peristiwa yang terjadi di sekolah.



F. Metode Pembelajaran - Ceramah, tanya jawab, latihan. G. Langkah-Langkah Pembelajaran 1.



Kegiatan awal Apersepsi dan Motivasi: a.



Siswa berdo’a dan selanjutnya guru mengadakan apersepsi dengan cara



mengabsen



kehadiran



siswa



serta



dilanjutkan



dengan



menyanyikan salah satu lagu wajib nasional “Dari Sabang Sampai Merauke” secara bersama-sama. “Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia Indonesia Tanah Airku, aku berjanji padamu Menjunjung Tanah Airku, tanahku Indonesia” b.



Untuk membangkitkan motivasi belajar, siswa menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekolah.



c.



Siswa



diberi



kesempatan



untuk



bertanya



mengenai



materi



pembelajaran. 2.



Kegiatan inti a.



Guru menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi di sekolah dengan runtut melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab.



b.



Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.



c.



Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.



d.



Siswa menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi di sekolah dengan runtut melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab.



e.



Siswa memberikan komentar atau saran dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun melalui kegiatan tanya jawab dan latihan.



3.



Kegiatan penutup a.



Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.



b.



Siswa diberi tugas untuk mengomentasi cerita tentang



suatu



peristiwa dilingkungan sekitarnya dengan memberikan alasan logis dan menggunakan bahasa yang santun. c.



Guru menginformasikan materi minggu selanjutnya.



H. Alat/Bahan/Sumber Belajar Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5B Penerbit Umum dan Standar Isi 2006. I.



Penilaian 1.



Bentuk : Tertulis dan linsa



2.



Soal tes atau tugas individu Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat! 1) Sebelum memberi komentar, kamu harus ....... 2) Sikap saat memberikan komentar harus ....... dan ....... 3) Kata tanya kapan digunakan untuk menanyakan .......



3.



Kunci jawaban 1) Inti persoalan. 2) Tenang dan tidak emosi. 3) Berapa.



4. Penskoran Betul 5 = Nilainya = 10 Salah 5 = Nilainya = 0 Skor Maksimal = 10



-



Nilai = NP



x 10



=



x 100%



= 10 -



Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan remedial.



Pondok Kelapa,



2015



Mengetahui: Supervisor I



Supervisor II



Praktikan



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



Akhairudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



Ria Paulina NIM : 824760947



Mengetahui: Kepala SD Negeri 03 Pondok Kelapa



Budiman, S.Pd NIP. 19680404 199104 1 002



JADWAL NAMA SUPERVISOR 2 DAN PENILAIAN PRAKTEK PERBAIKAN PEMBELAJARAN PKP Kode dan Nama Mata Kuliah : PDGJ 4501 PKP Pokjar : Bengkulu



No



Nama



NIM



Kelas, Tempat dan Alamat Mengajar



Kabupaten/Kota : Kota Bengkulu UPBJJ-UT : Bengkulu



Mata Pelajaran/ Tema



Pra Siklus



Siklus II



Siklus II



Nama, No. HP, NPWP



Tanggal dan Jam Pelajaran



Tanggal dan Jam Pelajaran



Tanggal dan Jam Pelajaran



Penilai I



Penilai II



JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP Nama Mahasiswa NIM Mengajar di Kelas Sekolah



No



Hari/Tanggal



Kegiatan



: : : :



Ria Paulina 824760947 V (Lima) SD Negeri 3 Pondok Kelapa



Hasil/Komentar



Tindak Lanjut



Paraf Mahasiswa



Supervisor 2



No



Hari/Tanggal



Kegiatan



Hasil/Komentar



Paraf



Tindak Lanjut



Mahasiswa



Supervisor I



Mengetahui:



Drs. Herman Lusa, M.Pd NIP. 19600510 198710 1 001



Pondok Kelapa, Supervisor II



Akhairudin, M.Pd NIP. 19811101 200501 1 001



Mei 2015



Praktikan



Ria Paulina NIM : 824760947



Supervisor 2