Kak Polio 21 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS BACEM Jln. Raya Gembongan No. 01 Kec. Ponggok Kab. Blitar Email: [email protected] KERANGKA ACUAN KEGIATAN IMUNISASI POLIO I.



PENDAHULUAN Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat cost effecttive. Banyak kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Secara global eradikasi polio akan memberi keuntungan secara finansial, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi penderita polio dan biaya untuk imunisasi polio akan dapat dihemat. Polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan yang permanen. Penyakit ini dapat menyerang pada semua kelompok umur, namun yang paling rentan adalah kelompok umur kurang dari 3 tahun. Gejala meliputi demam, lemas, sakit kepala, muntah, sulit buang air besar, nyeri pada kaki, tangan, kadang disertai diare. Kemudian virus menyerang dan merusak jaringan syaraf, sehingga menimbulkan kelumpuhan yang permanen. Sesuai dengan visi, misi dan tata nilai UPT Puskesmas Bacem yaitu, Visi : Menuju kecamatan Ponggok yang lebih sejahtera, maju dan berdaya saing. Misi : 1. Mengembangkan



dan



meningkatkan



upaya



kesehatan



masyarakat 2. Mengembangkan dan meningkatkan penyelenggaraan dan upaya kesehatan perorangan 3. Meningkatkan kemitraan dan jejaring fasyankes 4. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan managerial. 1



Serta tata nilai komunikatif, efektif, responsif, efisien (KEREN) yang dianut oleh Puskesmas Bacem, sehingga Puskesmas bersama masyarakat mampu menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bacem. II.



LATAR BELAKANG Berdasarkan laporan dari provinsi, cakupan imunisasi polio 4 telah melebihi 90% namun tidak merata di seluruh provinsi. Apabila dibandingkan dengan data riset kesehatan tahun 2013, cakupan imunisasi rutin polio 4 adalah 77 %. Selain itu, kinerja surveilans AFP juga menunjukkan penurunan di beberapa wilayah sehingga tidak sensitive. Data dari surveilans AFP tahun 2011 sampai 2014 menunjukkan bahwa 20% kasus non polio lengkap. Gambaran ini serupa dengan keadaan pada tahun 2005 pada saat terjadi KLB polio di Indonesia.



III.



TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS a. Tujuan Umum Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). b. Tujuan Khusus 1. Pencegahan terhadap penyakit polio dengan cara simultan. 2. Terselenggaranya pelayanan imunisasi polio pada anak bayi sesuai standar. 3. Memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok bayi terhadap kemungkinan munculnya kasus polio.



IV.



KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN a.



0



b.



Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KMS dan kohort bayi



c.



Bidan melakukan observasi terjadinya KIPI sesuai dengan SPO penanganan KIPI



V.



CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN a. Membuat rencana kegiatan Imunisasi Koordinator imunisasi menyusun mikropkaning kegiatan Imunisasi, dibahas bersama lintas program dan pelaksana dalam kegiatan 2



praminlok. b. Koordinasi kegiatan Imunisasi dan Sosialisasi kegiatan Imunisasi Berkoordinasi dengan lintas program, lembaga, dengan berdasarkan SE pelaksanaan Imunisasi c. Pelaksanaan kegiatan Imunisasi  Menyiapkan logistik dan prasarana Imunisasi 1. SOP (SOP Polio, SOP Anafilaktik) 2. Media Penyuluhan.(left let,bener, buku KIA) 3. Register Imunisasi (Kohort) 4. Vaksin; 5. Safety Box, Kresek sampah; 6. APD (handscoon, masker, face shield, apron, hand sanitizer) 7. Peralatan anafilaktik lengkap d. Evaluasi Masing masing pelaksana membuat Laporan Hasil Kegiatan setiap selesai pelaksanaan Monitoring PJ dengan menggunakan ceklis Pelaksana mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan e. Dokumentasi Pelaksana membuat laporan kegiatan Imunisasi VI.



SASARAN Sasaran imunisasi polio adalah Bayi usia 0 – 11 Bulan



VII.



PERAN TERKAIT Uraian peran lintas program dalam pelaksanaan kegiatan melibatkan a. Coldchain : Administrasi Logistik Vaksin Uraian peran lintas sektor dalam pelaksanaan kegiatan melibatkan a. Camat : Menggerakkan Masyarakat untuk mendapatkan imunisasi. b. Kades/kalur : Menggerakkan Masyarakat untuk mendapatkan imunisasi. c. Kader / PKK : Menggerakkan Masyarakat untuk mendapatkan imunisasi.



VIII. PEMBIAYAAN Anggaran biaya kegiatan Program Imunisasi berasal dari anggaran BOK 3



Tahun 2020 IX.



JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Bulan



01



02



03 04



05 06



07



08



09



10



11



12











































Screening dan pelaksanaan











imunisasi



X.



PENCATATAN PELAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Pencatatan hasil kegiatan Imunisasi dicatat dalam buku kegiatan setiap pemegang program, dan didokumentasikan untuk menjadi acuan dalam perencanan program. Pelaporan hasil kegiatan Imunisasi dilakukan oleh pelaksana kegiatan ,dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan, dan diserahkan pada koordinator program untuk dilakukan rekap, evaluasi dan tindak lanjut. Monitoring dilakukan oleh PJ UKM, monitoring pelaksanaan antar teman/koordinator



program,



dan



hasil



dilaporkan



kepada



kepala



puskesmas. Evaluasi kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan program oleh koordinator program dan dilaporkan kepada kepala puskesmas dan dilaporkan Dinas Kesehatan untuk dijadikan acuan pelaksanaan program berikutnya.



Bacem, Januari 2020 Mengetahui : Kepala UPT Puskesmas Bacem



Penanggungjawab Program Imunisasi UPT Puskesmas Bacem



dr.Purna Widiatmaka NIP. 19690614 200212 1 008



Rika Purnama Dewi, Amd.Keb., NIP. 19811123 200901 2 004



4