Keamanan Dan Kesehatan Petugas CSSD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“KEAMANAN DAN KESEHATAN KERJA PETUGAS STERILISASI SENTRAL”



OLEH



Drs. Ridwan Anwar, Apt. M.kes.



PENGERTIAN Keselamatan kerja adalah Upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia maupun berhubungan dengan peralatan, objek kerja, tempat bekerja, secara langsung maupun tak langsung Kesehatan kerja adalah upaya peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan yang setinggi tingginya bagi pekerja disemua jabatan , pencegahan penyimpangan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dari resiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang mengadaptasi antara pekerja dengan manusia dan manusia dengan jabatannya



Lanjutan… Keselamatan dan kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan yang disingkat denga K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi sumber daya manusia pasien, pendamping pasien, pengunjung maupun masyarakat disekitar lingkungan fasyankes , agar sehat dan selamat dan bebas dari gangguan kesehatan dan pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan, lingkungan dan aktifitas kerja



Dasar Hukum Pelaksaan K3 di Rumah Sakit Permenkes No. 1087 tahun 2018 tentang standar dan keselamatan kerja di Rumah Sakit



Kepmenkes no. 432 Tahun 2007 Tentang Pedoman manajemen kesehatan dan kesehatan kerja Rumah sakit Permenkes No. 52 Tahun 2018 Tentang keselamatan dan Kesehatan Kerja di fasilitas Pelayan Kesehatan PP No 88 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Kerja



Tujuan Keselamatan Kerja



Agar tenaga kerja dan setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja selalu berada dalam keadaan sehat dan selamat Agar sumber dan produksi dapat dipakai dan dipergunakan secara efisein Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan Menjaga keamanan pekerja dan fasilitas lainnya Pasien safety



Keselamatan Kerja



Penyebab dari kecelakaan kerja dapat digolongkan menjadi dua bagian : 1. Kondisi yang berbahaya atau unsafe condition Misalnya : mesin dan alat alat instalasi 2. Perbuatan yang berbahaya /unsafe penyebab : a. ketrampilan yang tidak sesuai dengan pekerjaan b. Keadaan fisik dan mental yang belum untuk bertugas c. Tingkah laku dan kebiasaan yang tidak aman dan selalu berani d. Kurangnya perhatian dan pengawasan dari atasan



Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja



1. Faktor biologis disebabkan makluk hidup lain 2. faktor fisik suhu terlalu tinggi/panas/dingin, kebisingan, radiasi dan penerangan 3. Faktor kimia debu logam 4. Faktor fisiologi 5. Faktor mental dan fisiologis



Usaha-Usaha Dalam K3



1. Usaha persuasif adalah asaha pendekatan kepada tenaga kerja dalam usaha penerangan K3 Penyuluhan dan pelatihan 2. Preventif adalah pencegahan agar tingkat bahaya dan masalah K3 dapat dihindari Usaha yang dilakukan adalah: - Pengawasan / pemeriksaan langsung ketempat kerja oleh pihak yang berwenang dalam rangka mengawasi dan memeriksa sumber sumber yang berbahaya - Melakukan pengujian terhadap alat, peralatan instalasi dan bahan yang dipergunakan.



3. Represif adalah penetapan UU ketenaga kerjaan bagi perusahan yang melanggar UU ketenaga kerja dengan cara : - Memberikan peringatan kepada pemilik yang belum mengindahkan peraturan peraturan atau ketentuan yang berlaku - Melakukan penyegelan dan penyitaan yang bersifat sementara



KESEHATAN KERJA



Aplikasi kesehatan masyarakat didalam tempat kerja dan yang menjadi sasaran dari kesehatan kerja adalah masyarakat sekitar, perusahan dan masyarakat pekerja dan kosumen



Usaha-Usaha Pokok Kesehatan Kerja Usaha promotif /peningkatan kesehatan - Peningkatan gizi - Penyeluhan kesehatan baik langsung maupun tak langsung Usaha preventif/ pencegahan - Sebelum pekerja mulai bekerja harus sesuai dengan aturan - sebelumpekerja bekerja di beri penyuluhan Usaha curatif /pengobatan - Pemeriksaan - Perawatan - Pengobatan



Tujuan Utama Kesehatan Kerja



1. Pencegahan dan pemberatasan kecelakaan akibat kerja 2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja 3. Pencegahan kelelahan kerja dengan peningkatan kegairahan dan kenikmatan kerja 4. Perawatan dan mempertinggi efisiensi, serta produktifitas tenaga kerja 5. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya yang mungkin ditimbulkan dari produk perusahaan tersebut



Tujuan akhir Kesehatan Kerja



Menciptakan tenaga kerja yang produktif dan sehat yang didukung oleh lingkungan kerja yang memenuhi syarat kesehatan dimana suhu ruangan nyaman, bebas debu, sikap badan baik, alat kerja yang sesuai



Macam macam kecelakaan kerja



1. Menurut jenis kecelakaan - Terjatuh - Tertimpa benda - tertumbuk atau terkena benda benda - Pengaruh suhu tinggi - Terkena arus listrik - kontak dengan bahan bahan berbahaya



2. Menurut luka atau kelainan - Patah tulang - Dislokasi atau keseleo - Regang otot (urat) - Amputasi - Luka dipermukaan - Pengruh radiasi dll



3. Perilaku yang tidak aman



- Semberono dan tidak hati hati - Tidak mematuhi peraturan - Tidak mematuhi standar prosedur kerja - Tidak memakai alat pelindung diri - Kondisi badan yng lemah



4. Menurut Penyebab



- Mesin misalnya pembangkit tenaga listrik - Bahan bahan, zat zat, dan radiasi, zat zat kimia - Lingkungan kerja didalam bangunan atau diluar bangunan



5. Menurut letak kelainan atau luka ditubuh - Kepala - Leher - Badan - Anggota atas - Anggota bawah dll.



keamanan dan keselamatan kerja petugas sterilisasi sentral



- Unit kerja CSSD memiliki potensi besar bagi tenaga kerja untuk dapat mengancam keselamat tenaga kerja - CSSD memiliki faktor dan potensi menimbulkan bahaya yang tinggi untuk tenaga kerja.



A. Pencegahan Kecelakaan Pada Petugas



Tanggung jawab untuk melaksanakan semua kegiatan secara aman dilingkungan pusat sterilisasi menjadi tanggung jawab petugas sterilisasi setelah dilakukan pembekalan terhadap petugas terhadap bahaya yang mungkin terjadi.



Penerimaan Barang Kotor dan Daerah Kontaminasi



Bahaya pemaparan terhadap darah dan cairan tubuh lainnya maupun zat-zat kimia dilingkungan CSSD dapat menyebabkan luka, penyakit, dan dalam keadaan yang ekstrim menyebabkan kematian. Upaya pencegahan dapat dilakukan secara efektif dengan menggunakan APD.



Penyiapan Proses Sterilisasi



Pengoperasian mesin sterilisasi hanya dapat dilakukan oleh petugas terlatih yang sudah mendapatkan pelatihan tentang prinsip dasar sterilisasi dan cara menggunakan mesin sterilisasi secara benar. Kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dapat diperkecil dan upaya untuk menghasilkan barang yang steril menjadi lebih terjamin.



B. Pencegahan Kecelakaan Pada Pasien



Petugas CSSD mempunyai tanggung jawab dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan pada pasien yang dirawat di rumah sakit sehubungan dengan alatalat atau instrumen yang digunakan yaitu dengan melakukan dikontaminasi, disinfeksi, pengemasan, sterilisasi, dan penanganan barang steril secara tepat dan benar yang sesuai dengan SOP.



CSSD Memiliki Faktor Potensi Bahaya yaitu :



1. Proses Dekontaminasi Proses dekontaminasi memiliki resiko bagi tenaga kerja yaitu: faktor biologi dari peralatan medis yang akan dilakukan proses sterilisasi yang berupa terpaparnya tenaga kerja terkena cairan darah, bakteri, virus dan kuman.



Faktor kimia berupa cairan klorin karena pada suatu proses dekontaminasi menggunakan cairan klorin. Faktor-faktor resiko bahaya kecelakaan yang mungkin terjadi yaitu tertusuk peralatan seperti gunting, anatomi pincet, dan terpeleset karena kondisi lantai di CSSD cukup licin yang berasal dari percikan air dari tempat pencucian peralatan.



2. Proses Pengepakan Potensi bahaya yang terjadi pada proses pengepakan yaitu terjepit dan tertusuk peralatan medis. 3. Proses Sterilisasi Saat melakukan proses sterilisasi tenaga kerja menggunakan mesin autoclave dimana saat proses sterilisasi berpotensi terkena suhu tinggi dari mesin autoclave tersebut.



Potensi Bahaya Yang Terjadi di CSSD



Pada ruang sterilisasi 1. Bahaya Fisik a. Pencahayaan kurang b. Suhu panas dari alat sterilator c. Bising alat d. Getaran e. Gelombang elektromagnet



2. Bahaya Kimia a. Klorin b. Formaldehyde 3. Bahaya Biologi a. Virus b. Bakteri c. Jamur



4. Bahaya Psikososial a. Kerja monoton b. Hubungan antar kerja 5. Bahaya ergonomi a. Berdiri lama b. Angkat angkut barang 6. Bahaya Kecelakaan Kerja a. Kesetrum b. Tertusuk benda tajam c. Terpeleset



Strategi Keselamatan Kerja Petugas CSSD



1.Petugas diedukasi terhadap kemungkinan resiko atau bahaya kerja di CSSD 2. Petugas melakukan teknik kerja yang aman agar mengurangi resiko kecelakaan kerja dengan cara mematuhi SPO



3. Beri pemahaman kepada petugas janganlah terlalu yakin bahwa kecelakaan tidak akan terjadi, tindakan tersebut merupakan suatu keselahan yang menyebabkan cedera 4. Petugas harus bersikap dan berperilaku sadar terhadap semua bahaya dan mempunyai kepedulian untuk mencegah terjadinya cedera dan kecelakaan kerja



5. Petugas berkewajiban sekecil apapun resiko yang dihadapi atau diketahui harus segera melaporkan kepada atasan langsung baik secara lisan maupun tulisan 6. Petugas menciptakan budaya keterbukaan atar sesama petugas dan mempunyai tanggung jawab serta kepedulian dalam keselamatan dilingkungan CSSD



Terima kasih