Kel 1-Man Perpus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN PERENCANAAN PERPUSTAKAAN (SUMBER DAYA MANUSIA, GEDUNG DAN PERLENGKAPAN) MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Manajemen Perpustakaan Dosen Pengampu: Drs. Kasmin, M.Pd



Disusun oleh Kelompok 1 MPI VA Arini Fitriani Nabilah



(1172010014)



Fitri Hasanah



(1172010030)



Gilda Nurbani



(1172010032)



Hasfi Nur’aziz



(1172010034)



Insan Zulfa Alfaini



(1172010040)



JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2019



2



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah memberikan hidayah-Nya kepada seluruh umat manusia untuk dijadikan pedoman dan acuan dalam meraih keselamatan dunia dan akhirat. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa rahmat dan hidayah-Nya, tidak lupa kepada keluarganya, para sahabatnya, dan sampailah kepada kita selaku umatnya yang senantiasa meneruskan perjuangannya demi tegaknya Islam di muka bumi ini. Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, karena berkat iradah-Nya penyusun diberikan kemudahan sehingga mampu melalui hambatanhambatan yang datang selama penyusunan makalah ini, tentunya dengan ridha Allah SWT. Walaupun masih banyak kekurangan, namun berkat bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya karya tulis ini dapat diselesaikan.



Bandung, 16 September 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.....................................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1 A. Latar Belakang Masalah......................................................................1 B. Rumusan Masalah................................................................................1 C. Tujuan..................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN................................................................................3 A. Pengertian Perencanaan.......................................................................3 B. Perencanaan Perpustakaan...................................................................4 C. Fungsi Perencanaan.............................................................................6 D. Tahapan Perencanaan..........................................................................7 E. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan.................8 F. Perencanaan Gedung Perpustakaan....................................................10 G. Perencanaan Perlengkapan Perpustakaan...........................................12 BAB III PENUTUP.......................................................................................13 A. Simpulan.............................................................................................13 B. Saran...................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................15



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen dalam



perpustakaan



membahas tentang bagaimana para



pemimpin berusaha untuk merealisasikan tujuan perpustakaan dengan melakukan proses dan fungsi-fungsi manajemen semaksimal mungkin untuk membuat semua kegiatan kepustakawanan berhasil dan terlaksana dengan baik dan benar, serta sesuai dengan harapan pemustaka atau masyarakat. Para pemimpin (manajer) perpustakaan juga perlu memahami dan menguasai proses serta fungsi-fungsi manajemen agar perpustakaan dapat berkembang sesui tuntunan zaman (perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi) serta kebutuhan pemustaka. Perencanaan adalah kegiatan pengambilan keputusan-keputusan dari sejumlah pilihan mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa depan guna mencapai tujuan yang diinginkan, serta pemantauan dan penilaian atas perkembangan hasilpelaksanaannya yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Perencanaan atau



planning



berasal dari kata plan yang



artinya rencana, rancangan,maksud dan niat. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan,sedangkan rencana merupakan hasil dari perencanaan tersebut. Perencanaan meruoakan kegiatan yang berkaitan dengan usaha merumuskan program yang didalamnya memuat segala sesuatu yang akan dilaksanakan, penentuan tujuan, kebijaksanaan, arah yang akan ditempuh, prosedur dan metode yang akan diikuti dalam usaha pencapaian tujuan. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian perencanaan,Bagaimana perencanaan perpustakaan, Bagaimana fungsi perencanaan dan Bagaimana tahapan perencanaan? 2. Bagaimana manajemen sumber daya manusia (SDM)? 3. Bagaimana perencanaan gedung perpustakaan?



1



4. Bagaimana perencanaan perlengkapan perpustakaan? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan, perencanaan perpustakaan fungsi perencanaan dan tahapan perencanaan 2. Untuk mengetahui manajemen sumber daya manusia (SDM) 3. Untuk mengetahui perencanaan gedung perpustakaan 4. Untuk mengetahui perencanaan perlengkapan perpustakaan



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perencanaan Menurut Lasa (2005: 34) Perencanaan merupakan titik awal berbagai aktivitas organisasi yang sangat menentukan keberhasilan organisasi. Perencanaan harus dilakukan oleh perpustakaan untuk memberikan arah,menjadi standar kerja, memberikan pemersatu dan membantu untuk memperkirakan peluang-peluang. Dengan perencanaan yang baik maka seluruh aktivitas organisasi dapat diarahkan menuju titik tujuan yang jelas. Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Didalamnya meliputi tempa, oleh siapa pelaku atau pelaksana dan bagaimana tata cara mencapai itu. Setiap rencana memiliki ciri 3 ciri khas, yaitu (1) selalu berdimensi waktu yang akan datang atau ke masa depan, (2) selalu mengandung kegiatan-kegiatan tertentu dan bertujuan tertentu dan (3) memiliki alasan sebab, atau landasan, baik secara personal organisasional maupun kedua-duanya. Mutu perencanaan akan ditentukan oleh beberapa faktor, seperti pandangan hidup, pengetahuan dan kemampuan pribadi perencana (planner). Perencanaan memiliki kemampuan-kemampuan berpikir tertentu. Oleh karena itu, setiap orang tidak dapat menjadi perencana. Apabila sebuah perpustakaan tidak dapat membuat perencanaan yang baik, maka mungkin juga tidak akan dapat menjalankan manajemen sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, kunci seni dan keberhasilan manajemen terletak dan dimulai pada perencanaan. Bagi para perencana diperlukan sekurang-kurangnya tiga kemampuan berpikir, yaitu; 1. Berfikir



secata



trayektoris,



artinya



melihat



kedepan



(futuristik,



memperkirakan keadaan, trayek atau jalan lintas yang akan ditempuh)



3



2. Berfikir secara kualitatif, artinya dapat mengenal,melihat dan menentukan segala sesuatu yang akan diperlukan.seperti kebutuhan tenaga manusia, dengan persyaratan tertentu antara lain kemampuan, keterampilan, jumlah kebutuhan dana, sarana dan prasarana, peralatan dan perlengkapan. 3. Berfikir secara kuantitatif, artinya dapat melihat dimensi-dimensi, mengukur, menghitung, membuat jadwal dan berfikir secara matematis. Perencanaan akan menghasilkan rencana. Bentuk dan wujud rencana yang praktis dan pragmatis akan sangat mempermudah pelaksanaan dan pengawasan. Bentuk suatu rencana adalah: 1. Sesuatu rumusan yang akan dicapai 2. Kebijakan sebagai pedoman untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang 3. Prosedur, metode dan proses tata kerja dalam menyelesaikan pekerjaan 4. Program kerja dan jadwal pelaksana kegiatan secara berurutan 5. Anggaran yang dibutuhkan 6. Jaringan, diagram, desain, market, pola dan model yang dijadikan pedoman untuk menyelesaikan pekerjaan. Sebuah perencanaan yang baik adalah yang rasional, dapat dilaksanakan dan menjadi panduan langkah selanjutnya. Oleh karena itu, perencanaan tersebut sudah merupakan permulaan pekerjaan yang baik dariproses pencapaian tujuan organisasi. B. Perencanaan Perpustakaan Perpustakaan sebagai lembaga yang selalu berkembang (library is the growing organism) memerlukan perencanaan dalam pengelolaan meliputi bahan informasi, sumber daya manusia, dana, gedung/ ruanag, sistem dan perlengkapan. Sumber daya manusia merupakan unsur pendukung utama dalam kegiatan organisasi/lembaga. Kebutuhan sumber daya manusia untuk perpustakaan perlu direncanakan dengan mempertimbangkan: jenis kegiatan, kualitas dan kuantitas 4



tenaga, spesialisasi, pemanfaatan teknologi informasi, dana dan tigkat pendidikan pemkai. Tidak kalahnya pentingnya perencanaan penggalian dana yang menjadi nafas suatu perpustakaan. Dana dapat diperoleh melalui keanggotaan, denda, jasa fotokopi, jasa penelusuran literatur, jasa terjemahan, kerjasama dengan penerbit, anggaran rutin dan angggaran proyek/ sponsor. Mengingat begitu pentingnya perencanaan bagi suatu perpustakaan, dalam penyusunannya diperlukan pengetahuan dan pengetahuan luas (Bafadal, Ibrahim, 2005: 92). Perencanaan ini terkait masalah sumber daya manusia, dana, dan fasilitas lain sebagai pendukung pelaksanaan. Pentingnya perencanaan bagi suatu perpustakaan disebabkan karena halhal berikut ini : 1. Perencanaan merupakan Dasar Pelaksanaan Aktivitas Pimpinan perpustakaan tidak akan mampu melaksanakan fungsi manajemen dan kepemimpinan dengan baik tanpa perencanaan yang sudah ditetapkan. Perencanaan yang memadai akan memberikan petunjuk kepada pimpnan perpustakaan mengenai sistem organisasi, prosedur dan kebijakan yang ditempuh, kualifikasi tenaga yang diperlukan, dan kearah mana tenaga harus digerakkan untuk melakukan pekerjaan dan tugas-tugas kepustakawanan. 2. Perencanaan merupakan Alat Pengawasan Pengawasan sebenarnya merupakan upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan adanya perencanaan akan diketahui adanya penyimpangan langkah yang kemudian dapat dilakukan pengukuran signifikasi penyimpangan itu. Oleh karena itu pengawasan harus didasarkan pada perencanaan. Perencanaan yang jelas, lengkap, dan terpadu akan mampu meningkatkan efektivitas pengawasan.



5



3. Perencanaan yang Proporsional akan Membawa Efektivitas dan Efisiensi Dengan adanya perencanaan, seorang pimpinan perpustakaan akan berusaha untuk mencapai tujuan dengan biaya yang paling kecil dan menghasilkan produk (barang/jasa) yang lebih besar. Oleh karena itu, dalam penyusunan rencana perlu diantisipasi adanya akibat-akibat yang tidak dikehendaki dan sedapat mungkin dihindarkan atau setidaknya dikurangi. C. Fungsi Perencanaan Perencanaan yang merupakan titik awal kegiatan akan menetukan sasaran yang akan dicapai, tindakan yang akan dilakukan, bentuk organisasi yang tepat, dan orang-orang yang bertanggung jawab atas suatu kegiatan (Sutarto, 2006: 71) Perencanaan yang matang berfungsi untuk : 1. Membantu Tercapainya Tujuan Dengan perencanaan yang disusun berdasarkan alasan-alasan yang kuat dan pemikiran yang mendalam, keraguan-keraguan dapat dibatasi atau bahkan dihilangkan. Sehingga dapat mencapai suatu tujuan yang diinginkan. 2. Tercapainya Efektivitas dan Efisien Efektifitas menunjukan kemampuan seseorang dalam merumuskan tujuan dan alat dan alat yang tepat untuk mencapai tujuan. Efektivitas adalah melakukan pekerjaan secara benar. Adapun efisiensi adalah kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan benar. Ini dapat diartikan bahwa hasil, produktivitas, dan kinerja yang diperoleh lebih banyak daripada pengeluaran biaya, tenaga, pikiran, dan mesin yang digunakan. Langkah ini berarti menunjukkan adanya penghematan, baik dari segi tenaga maupun biaya.



6



D. Tahapan Perencanaan 1. Penetapan Visi, Misi, dan Tujuan Keberadaan visi dalam suatu perpustakaan akan berfungsi memperjelas arah perkembangan perpustakaan dan memotivasi seluruh komponen untuk mengambil tindakan ke arah yang benar.  Visi sebenarnya merupakan penetapan tujuan jangka panjang suatu organisasi/lembaga yang bersifat abstrak, mudah dipahami, memiliki keunggulan dari yang lain, terbayangkan, dan disusun oleh pimpinan bersama anggota lembaga. Adapun misi merupakan penjabaran visi dengan rumusan-rumusan kegiatan yang akan dilakukan dan hasilnya dapat diukur, dilihat, dirasakan, maupun dibuktikan, karena bersifat kasat mata (tangible), sedangkan tujuan adalah sasaran yang akan dicapai suatu perpustakaan dalam jangka pendek dan hasilnya bisa dirasakan. 2. Perumusan Keadaan Sekarang Keadaan perpustakaan sekarang perlu dipahami, baik kekurangan maupun kelebihannya. Hal itu penting untuk menetapkan langkah-langkah yang akan dilakukan. Pada tahap ini diperlukan informasi dan data statistik yang akurat yang diperoleh dengan komunikasi yang baik di perpustakaan itu. Contohnya : Dalam melakukan pengadaan koleksi bahan pustaka, haruslah memiliki komunikasi antara pustakawan dan bagian pengolahan. Karena dalam mengadakan koleksi perlu diketahui buku-buku apa saja yang paling diminati dan paling banyak dipinjam oleh pemustaka. kemudian dilakukan pencatatan untuk memperoleh data atas koleksi-koleksi apa saja yang perlu diadakan. 3. Idenfitikasi Kemudahan dan Hambatan Perlu dipahami pula kekuatan apa saja yang dimiliki perpustakaan sebagai modal untuk melakukan kegiatan. Kekuatan adalah segala elemen yang dapat menjadi pendorong untuk memajukan suatu perpustakaan. Kekurangan yang dapat menjadi hambatan pengembangan perpustakaan pun perlu diketahui dan segera diatasi. Apabila kekurangan itu dikelola dengan baik justru akan menjadi kekuatan. 7



4. Pengembangan Perencanaan Dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan terdapat pengembangan prosedur, alat, dana, maupun tenaga karena berbagai faktor. Oleh karena itu, kemungkinan-kemungkinan seperti ini perlu diidentifikasi sebaik-baiknya agar dalam pengembangan perencanaan tidak terjadi pemborosan dana dan tenaga atau terjadinya penyelewengan atas perencanaan semula. Agar dalam pengembangan perpustakaan dapat dicapai tujuan yang baik, perencanaan perlu mempertimbangkan sumber daya manusia, bahan informasi, dana, gedung/ruang, sistem, dan peralatan dengan tetap memperhatikan manajemen dan keahlian (Herlina, 2014: 44). E. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Peningkatan sumber daya manusia (SDM) perlu mendapatkan perhatian utama karena sumber daya ini merupakan sumber bergerak. Sedangkan sumber daya lain merupakan tidak bergerak (benda mati). Oleh karena itu, sumber daya manusia ini dapat dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya.yang hasilnya diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan kinerja perpustakaan. Seluruh SDM/ personalia yang dimiliki perpustakaan perlu diatur sedemikian rupa dalam hal ini disebut Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management) (Herlina, 2005: 37) Manajemen SDM adalah sebuah ilmu yang membahas sebuah pengaturan dari SDM yang tersedia dalam organisasi.



Manajemen SDM sangat pentin



dilaksanakan dalam suatu perpustakaan. Hal ini bertujuan agar seluruh kegiatan yang dilakukan oleh SDM yang telah tersedia dapat dikelola dengan baik sesuai dengan rencana.



8



1. Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam perencanaan SDM sangat menekankan bagaimana sebuah langkah awal dari pada penyelenggarakan kegiatan. Begitu pula dengan adanya sebuah perencanaan maka proses perekrutan maupun perkembangan SDM yang tersedia dapat terlaksana sesuai kebutuhan perpustakaan. 2. Pengorganisasian Sumber Daya Manusia (SDM) Sebenarnya pengorganisasian merupakan langkah setelah terlaksananya suatu perencanaan, karena pengorganisasian 3 akan memisahkan tugas serta kewajiban yang diemban setiap individu suatu perpustakaan. Pengorganisasian SDM penting sebagai jembatan pegawai untuk melaksanakan kegiatan di perpustakaan. Dengan langkah pembuatan struktur organisasi sehingga mampu menempatkan dari pada maksud organisasi. 3. Penggerakan Sumber Daya Manusia (SDM) Proses penggerakan dapat terlaksana apabila tahap perencanaan telah tersusun serta sudah terbentuknya struktur organisasi yang jelas demi terlaksananya tujuan di awal. Hal ini penggerakan dilakukan oleh kepala dari perpustakaan tersebut dengan tujuan untuk melaksanakan dari pada perencanaan yang dilakukan berdasarkan dengan pengorganisasian yang telak terlaksana. 4. Pengawasan Sumber Daya Manusia (SDM) Pengawasan dalam



perpustakaan



akan dilaksanakan



oleh kepala



perpustakaan. Hal ini dikarenakan kepala perpustakaan merupakan memegang kekuasaan penuh atas dasar pengelolaan perpustakaan. Namun maksud dari pada pengawasan terhadap SDM tidak lain untuk mengurangi terjadinya kekeliruan, keteledoran, pemborosan, serta dapat bekerja sesuai aturan yang baku.



9



F. Perencanaan Gedung Perpustakaan Perencanaan gedung yang baik akan menghasilkan tempat kerja yang efisien, nyaman, dan menyenangkan bagi staf perpustakaan maupun bagi pengunjung perpustakaan. Untuk menghasilkan gedung yang representatif maka perlu perencanaan yang sesuai dengan keperluan pengguna, objek dan fungsi perpustakaan. Langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam pembuatan gedung, sebagai berikut: 1. Penunjukan Personalia, Menunjuk seorang yang bertanggung jawab atas pembangunan



gedung



termasuk



perencanaan



dan



menyiapkan



perlengkapan perpustakaan. 2. Prinsip desain gedung, Gedung perpustakaan harus memiliki desain fungsional yaitu desain yang dibuat ada manfaatnya dan memperhitungkan pertumbuhan dan perkembangan masa mendatang. Pembangunan gedung hendaknya bersifat luwea (fleksibel) artinya mampu menyesuaikan tata letak tanpa perlu perubahan struktur gedung secara besar-besaran. Berarti adanya ketertukaran (interchangeability) semua ruang rak, jasa, ruang baca, dan ruang staf. Disain gedung harus ekonomis dalam pembangunan maupun dalam pemeliharaannya. 3. Kegiatan Pra-Perencanaan, Petugas yang ditunjuk sebaiknya seorang pustakawan. (catatan pustakawan mengenai program pembangunan gedung perpustakaan hendaknya berisi, seperti: a) Deskripsi badan induk dengan penekanan pada objek serta fungsinya; b) peranan perpustakaan dalam pemberian jasa melayani badan induk serta karyawannya; c) Deskripsi jasa perpustakaan yang direncanakan; d)penyediaan ruangan dengan memperhitungkan kebutuhan 10 tahun mendatang untuk keperluan ruang koleksi, ruang staf perpustakaan, ruang lain; e) bagan organisasi yang menunjukkan bagaimana perpustakaan menyusun sumber, jasa dan personalia untuk melaksanakan berbagai fungsi perpustakaan. 4. Perkiraan ruangan, Standar yang biasa dalam pembangunan gedung perpustakaan berdasrkan standar ISI (Indian Standard Recommendation



10



relating to primary element in the design of library building, 1977), sebagai berikut: ruang dokumen atau bahan pustaka 150 volume per meter persegi; ruang staf kepala dan wakil kepala 30 meter persegi; ruang pengadaan dan pengolahan bahan pustaka 9 m2, staf administrasi dan profesional 5 m2; ruang pengguna luas rata-rata per pembaca diruang baca 2.33 m2; ruang jasa dapat diperhitungkan berdasarkan permintaan setempat; ruang untuk keperluan lain seperti ruang untuk tangga, koridor, pintu masuk, lobi, toilet, tiang, pengangkutan barang dan lift. Ruang untuk keperluan lain besarnya sekitar 30% hingga sepertiga dari ruangan untuk bahan pustaka, pembaca, jasa dan staf. 5. Panitia



Pembangunan



Gedung,



panitia



pembuatan



perpustakaan



beranggotakan: arsitek, pustakawan, konsultan perpustakaan, interior decorator atau designer, kepala lembaga yang membawahi perpustakaan seperti dewan perpustakaan: rektor atau wakilnya, lain-lainnya seperti dari bagian administrasi dan keuangan. 6. Pemilihan



Lokasi, Pemilihan



lokasi hendaknya



memperhitungkan



kenyamanan pengguna, perluasan masa mendatang, ketersediaan tanah, dan dana. Lokasi perpustakaan harus strategis, terjangkau oleh semua pihak. 7. Rencana Pendahuluan, Rencana pendahuluan dibahas dengan arsitek konsultan, pustakawan, serta pemimpin badan induk yang membawahi perpustakaan. Pada tahap ini pustakawan memegang peranan penting, dan pustakawan mampu memvisualisasikan apakah permintaan perpustakaan dalam rencana pendahuluan terpenuhi atau tidak, gedung yang akan dibangun bersifat ekonomis, luwes, serta tersedia kemungkinan perluasan masa mendatang. 8. Rencana akhir dan spesifikasi/rencana kerja, Pada tahap ini rencana kerja mencakup; rencana lantai, elevasi dan seksi dan rincian struktur. Rencana pembangunan disertai dengan spesifikasi tertulis untuk tipe dan kualitas material yang digunakan, dan pustakawan harus memeriksa dengan cermat gambaran tata letak perabot, lantai, langit-langit dan sebagainya.



11



G. Perencanaan Perlengkapan Perpustakaan Perlengkapan tak bergerak yang terdapat di perpustakaan mencakup penerangan, alat pendingin udara (AC), pencegahan kebisingan, alat kebakaran, komunikasi dan fumigasi. Dalam perencanaan perabot perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak terjadi pemborosan dan agar terjadi kesesuaian perabot dengan ruangan dan orang yang melakukan pekerjaan. Langkah-langkah itu antara lain : 1. Perencanaan Perabot Yang Telah Dimiliki Perlu diinventarisasi perabotan yang telah dimiliki, mengenai jenis, spesifikasi, dan jumlahnya. Berapa kira-kira perabot yang masih bisa digunakan, berapa yang harus diperbaiki, berapa yang harus diperbaiki, dan berapa yang harus diganti baru. 2. Ketersediaan Ruangan Perlu diketahui secara pasti luas ruangan, ventilasi, warna, pencahayaan, dan tinggi



rendahnya



ruangan.



Unsur-unsur



ini



diperlukan



sebagai



bahan



pertimbangan penentuan jenis perabot, ukuran, spesifikasi, model, dan warnanya. 3. Spesifikasi Perabot Perabot-perabot yang diperlukan perpustakaan dicatat spesifikasinya, ukuran, ciri khas, merek, bahan, warna, kemampuan, ketahanan, dan lainnya.



12



BAB III PENUTUP A. Simpulan Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perencanaan



bagi suatu



perpustakaan, dalam penyusunannya diperlukan pengetahuan dan pengetahuan luas (Bafadal, Ibrahim, 2005: 92). Perencanaan ini terkait masalah sumber daya manusia, dana, dan fasilitas lain sebagai pendukung pelaksanaan. Perencanaan yang matang berfungsi untuk membantu tercapainya tujuan dan tercapainya efektivitas dan efesien. Tahapan dalam perencanaan adalah sebagai berikut: (1) penetapan visi, misi dan tujuan (2) perumusan keadaan sekarang (3) identifikasi kemudahan dan hambatan dan (4) pengembangan perencanaan. Manajemen SDM adalah sebuah ilmu yang membahas sebuah pengaturan dari SDM yang tersedia dalam organisasi.



Manajemen SDM sangat pentin



dilaksanakan dalam suatu perpustakaan. Hal ini bertujuan agar seluruh kegiatan yang dilakukan oleh SDM yang telah tersedia dapat dikelola dengan baik sesuai dengan rencana. Langakah-langkah yang harus dipersiapkan dalam pembuatan gedung, adalah sebagai berikut: penunjukan personalia, prinsip desain gedung, kegiatan pra perencanaan, perkiraan ruangan, panitia pembangunan gedung, pemilihan lokasi, rencana pendahuluan, rencana akhir dan spesifikasi/ rencana kerja. Perlengkapan tak bergerak yang terdapat di perpustakaan mencakup penerangan, alat pendingin udara (AC), pencegahan kebisingan, alat kebakaran, komunikasi dan fumigasi. Dalam perencanaan perabot perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak terjadi pemborosan dan agar terjadi kesesuaian perabot dengan ruangan dan orang yang melakukan pekerjaan. Langkah-langkah itu antara lain : perencanaan prabot yang telah dimiliki, ketersediaan ruangan dan spesifikasi prabot.



13



B. Saran Kami sadar betul bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan untuk bahan perbaikan makalah selanjutnya.



14



DAFTAR PUSTAKA Bafadal, Ibrahim. 2005. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta : Bumi Aksara. Herlina S.Ag, SS, M.Hum. Ilmu Perpustakaan dan Informasi: IAIN Raden Fatah Press. Lasa HS. 2005. Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta: Gama Media. Sutarno Ns. 2006. Manajemen perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Sagung Seto. Herlina S.Ag, SS, M.Hum. 2014. Pembinaan dan pengembangan perpustakaan, Palembang: Noer Fikri offset.



15