Kel 3-Man Perpus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN PELAKSANAAN PERPUSTAKAAN (SUMBER DAYA MANUSIA, GEDUNG, PERLENGKAPAN/PERABOTAN PERPUSTAKAAN) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Perpustakaan Dosen Pengampu: Dr. H. Kasmin, M.MPd.



Disusun Oleh: Kelompok 3 (MPI 5A) Ananda Nabila Wiyandita



1172010008



D. Jajang S



1172010017



Dinar M Faris



1172010025



Indah Lestari



1172010038



JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2019



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang Maha Esa yang telah menganugrahkan rahmat dan nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tujuan dibuatnya makalah ini, yang berjudul "Manajemen Pelaksanaan Perpustakaan (Sumber Daya Manusia, Perlengkapan, Perabotan Perpustakaan)". yaitu dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perpustakaan. Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing kami baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran, oleh karena itu dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Kami menyadari dalam pembuatan Makalah ini masih banyak kesalahan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat memperbaiki kesalahan pada tugas-tugas selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun dan bagi pembaca pada umumnya.



Bandung, Oktober 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar..................................................................................................



i



Daftar Isi............................................................................................................



ii



BAB I .................................................................................................................



1



PENDAHULUAN .............................................................................................



1



A. Latar Belakang Masalah .........................................................................



1



B. Rumusan Masalah...................................................................................



2



C. Tujuan Pembahasan................................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................



3



A. Definisi Manajemen Perpustakaan .........................................................



3



B. Definisi Pelaksanaan Perputakaan..........................................................



4



C. Pelaksanaan Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakan...............



4



D. Pengaturan Gedung Perpustakaan ..........................................................



6



E. Perlengkapan/Perabotan Perpustakaan....................................................



8



BAB V PENUTUP..........................................................................................................



11



A.



Kesimpulan...........................................................................................



11



B.



Saran ....................................................................................................



11



Daftar Pustaka...................................................................................................



12



LAMPIRAN



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu organisasi baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi, pasti memiliki visi dan misi yang sama yaitu ingin memajukan dan mengembangkan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Maka perlu adanya manajamen dalam suatu organisasi tersebut. Manajmen merupakan salah satu aspek dalam suatu pekerjaan. Apabila suatu organisasi atau lembaga tidak memiliki manajmen maka bisa dipastikan akan terbengkalai dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Karena tidak adanya rencana atau rancangan-rancangan kegiatan yang akan dilakukan kedepannya, dan tujuannya juga tidak jelas. Penerapan manajemen dalam perpustakaan pun sama halnya dengan yang penerapan manajemen lainnya. Perpustakaan baik yang dimiliki oleh sekolah, kampus atau daerah tertentu, pastinya memiliki manajmen. Fungsi dari manajmen tersebut



yaitu



untuk



merencanakan,



mengorganisasi,



memimpin



dan



mengendalikan sega aspeknya agar tujuan dari perpustakaan tersebut bisa efektif dan efisien bagi pengunjungnya. Terdapat beberapa permasalahan dalam perpustakaan seperti dalam perpurtakaan sekolah yang pada saat ini bisa dikatakan “hidup segan, mati pun tak mampu”, sebab jika kita lihat kondisinya seperti tidak terurus, artinya bahwa perpustakaan sekolah masih belum dikelolah secara profesioanal. Bahkan banyak sekolah yang belum mempunyai perpustakaan padahal perpustakaan sangat diperlukan didalam suatu lembaga pendidikan tertentu. Dari



kondisi



tersebut,



sesungguhnya



perpustakaan



sekolah



masih



membutuhkan banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari lingkup internal maupun dari luar sekolah. Dukungan dapat berupa material maupun yang bersifat immaterial. Kondisi perpustakaan yang memprihatinkan itu diperparah lagi dengan belum dikelolahnya dengan baik, ditambah minimnya petugas perpustakaan lagi dengan belum dikelolahnya dengan baik, ditambah minimnya petugas perpustakaan dimasing-masing sekolah yang profesional.



1



Bedasarkan masalah diatas penulis akan membahasnya dalam makalah yang berjudul "Manajemen Pelaksanaan Perpustakaan (Sumber Daya Manusia, Perlengkapan, Perabotan Perpustakaan)". B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan Manajemen Perpustakaan? 2. Apakah yang dimaksud dengan pelaksanaan perpustakaan 3. Bagaimana manajemen superdaya manusia dalam perpustakaan? 4. Bagimana pengaturan gedung perpustakaan? 5. Bagaimana pengaturan perabotan/perlengkapan perpustakaan? C. Tujuan Pembahasan 1. Untuk mengertahui apakah yang dimaksud dengan manajemen perpustakaan? 2. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan pelaksanaan perpustakaan 3. Untuk mengetahui bagaimana manajemen superdaya manusia dalam perpustakaan? 4. Untuk mengetahui bagimana pengaturan gedung perpustakaan? 5. Untuk mengetahui bagaimana pengaturan perabotan/perlengkapan perpustakaan?



2



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Manajemen Perpustakaan Manajemen berasal dari bahasa inggris “management” turunan dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketatalaksanaan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat dua pengertian tentang manajemen yaitu : 1.



Manajemen adalah suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.



2.



Manajemen adalah pejabat atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan. Sedangkan menurut George R.Terry dalam bukunya yang berjudul



“Principles of Management” mengemukakan “ manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan dengan memanaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya  James A.F.Stoner, menyatakan bahwa “manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang”. Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa



manajemen



adalah pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya, yang menurut suatu perencanaan (planning) diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan kerja yang tertentu. Sedangkan kata Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti buku. Setelah mendapat awalan per- dan akhiran –an menjadi perpustakaan , yang berarti kitab, kitab primbon, atau kumpulan buku-buku, yang kemudian disebut koleksi bahan pustaka. Setelah mengetahui pengertian manajemen dan perpustakaan maka dapat kita simpulkan pengertian manajemen perpustakaan merupakan pengelolaan perpustakaan yang didasarkan kepada teori dan prinsip-prinsip manajemen.



3



Dalam hal manajemen perpustakaan, Jo Bryson mengemukakan bahwa “ manajemen



perpustakaan



merupakan



upaya



pencapaian



tujuan



dengan



pemanfaatan sumber daya manusia, informasi, sistem, dan sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen, peran, dan keahlian.” B. Definisi Pelaksanaan Perpustakaan Pelaksanaan (actuating) merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan bersama Terry (2010:62). Pelaksanaan juga dimaknai sebagai upaya untuk membuat semua anggota organisasi agar mau beekrja sama untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian yang telah ditetapkan. Sementara itu, Soegito (2013: 33) berpendapat bahwa fungsi pelaksanaan (actuating) identik dengan fungsi menggerakkan yaitu menggambarkan bagaimana manajer mengarahkan dan mempengaruhi para bawahan, bagaimana orang lain melaksanakan tugas yang esensial dengan menciptakan suasana yang menyenangkan untuk bekerjasama. Dari



pengertian



tersebut



dapat



disimpulkan



bahwa



pelaksanaan



perpustakaan adalah upaya yang dilakukan untuk menggrakan seluruh aspek yang ada dalam perpustakaan agar keberlangsungan perpustakaan berjalan dengan efektif dan efisien. C. Pelaksanaan manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakan Sumber daya manusia ini merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan keberhasilan perpustakaan. Dari sisi lain, sumber daya manusia sebagai makhluk yang memiliki pikiran, perasaan, kebutuhan, dan harapanharapan tertentu. Hal ini perlu dipahami oleh manajemen. Sebab faktor-faktor ini memengaruhi dedikasi, loyalitas, dan kecintaan seseorang pada pekerjaan mereka di perpustakaan. Sumber daya manusia memiliki peran strategis dalam menggerakkan dan mengembangkan roda perpustakaan. Untuk itu, perlu dikembangkan potensi mereka melalui studi lanjut, pendidikan dan pelatihan, magang, asistensi, rotasi, penyertaan dalam seminar, studi banding, maupun



4



aktif di organisasi kepustakawanan. Pengembangan potensi tenaga perpustakaan memiliki banyak manfaat dan investasi masa depan. Beberapa manfaat itu antara lain untuk meningkatkan kepuasan tenaga perpustakaan, meningkatkan karir, mengatasi kekurangan, meningkatkan peran dan eksistensi perpustakaan, dan lainnya. Setiap perpustakaan sekolah dapat mengangkat tenaga perpustakaan minimal satu orang. Tenaga perpustakaan yang dipekerjakan, setidaknya berkualifikasi SMA atau sederajat dan bersertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerinah. Tenaga perpustakaan dapat bertugas di bagian layanan teknis, layanan pembaca, atau tata usaha. Bagian layanan teknis bertanggung jawab mulai dari pengadaan bahan pustaka sampai proses pembuatan kartu katalog. Sementara bagian layanan pembaca bertanggung jawab pada kegiatan layanan disemua lini mulai dari pemimnjaman buku, layanan refrensi, dan layanan penelusuran informasi (Barnawi,dkk., 2012:182). Tenaga perpustakaan sekolah harus memiliki sejumlah kompetensi yang mencakup enam dimensi kompetensi. Berdasarkan permendiknas Nomor 25 Tahun 2008, kompetensi yang harus dimiliki tenaga perpustakaan yaitu kompetensi



manajerial,



kompetensi



pengelolaan



informasi,



kompetensi



kependidikan, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi pengebangan profesi. Sekolah dengan jumlah murid 250-300 orang membutuhakan satu orang pustakawan pembantu sekaligus menjabat kepala perpustakaan. Sedangkan sekolah dengan jumlah murid 300-700 orang membuthkan dua orang tenaga pustakawan pembantu. Sekolah dengan jumlah murid 750 orag keatas memerlukan satu orang pustakawan dibantu oleh satu orang pustakawan pembantu, diluar jam pelajaran, beberapa murid yang berprestasi dapat diikutsertakan dalm pengelolaan perpustakaan sekolah, jumlahnya dua sampai emapat orang secara bergiliran (Syarifudin, 2013:121).



5



D. Pengaturan Gedung Perpustakaan Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. (Sutarno, 2006). Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah pergerakan manusia sebagai pengguna perpustakaan , daerah konsentrasi manusia, daerah konsentrasi buku/barang, dan titik-titik layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Menururt Kosasih (2009:3) Perpustakaan sekolah yang dilengkapi secara tepat hendaknya memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Rasa aman 2. Pencahayaan yang baik didesain untuk mengakomodasi perabotan yang kokoh, tahan lama dan fungsional, serta memenuhi peryaratan ruang, aktivitas dan pengguna perpustakaan. 3. Didesain untuk menampung persyaratan khusus populasi sekolah dalam arti cara paling restriktif. 4. Didesain untuk mengakomodasi perubahan pada program sekolah, program pengajaran , serta perkembangan teknologi audio, video dan data yang muncul. 5. Didesain untuk memungkinkan penggunaan, pemeliharaan serta pengamanan yang sesuai menyangkut perabotan, peralatan, alat tulis kantor dan materi. Gedung perpustakaan memiliki tempat yang terdiri dari sejumlah ruangan yang tiap-tiap ruangan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Ruang perpustakaan merupakan tempat yang disediakan untuk perpustakaan harus terpisah dari aktivitas lain. Selain itu pembagian ruangan harus disesuaikan juga dengan sifat ke



giatan, sistem kegiatan, jumlah pengguna, jumlah staf dan



keamanan tata kerja, sehingga kelancaran kegiatan dalam perpustakaan tersebut berjalan efektif (Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, 2000). Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan ruangan perpustakaan antara lain: 1. Jumlah koleksi dan perkembangan di masa yang akan datang; 2. jumlah pemakai atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan;



6



3. jumlah bentuk layanan perpustakaan yang disajikan, dan 4. jumlah petugas atau karyawan yang menggunakan ruangan. Adapun ruangan yang minimal harus dimiliki sebuah perpustakaan adalah sebagai berikut: 1. Ruang koleksi, adalah tempat penyimpanan koleksi perpustakaan. Luas ruangan ini tergantung pada jenis dan jumlah bahan pustaka yang dimilki serta besar kecilnya luas bangunan perpustakaan. 2. Ruang baca, adalah ruang yang dipergunakan untuk membaca bahan pustaka. Luas ruangan ini tergantung pada jumlah pembaca, pemakai jasa perpustakaan. 3. Ruang pelayanan, adalah tempat penyimpanan dan pengembalian buku, meminta keterangan pada petugas, menitipkan barang atau tas, dan mencari informasi dan buku yang diperlukan melalui katalog. 4. Ruang kerja/teknis administrasi, adalah ruangan yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan pemerosesan bahan pustaka, tata usaha untuk kepala perpustakaan dan stafnya, perbaikan dan pemeliharaan bahan pustaka, diskusi, dan pertemuan (Perpustakaan Nasional, 1992). Dalam berpedoman



menyusun



pada



konsep



prinsip-prinsip



tata



ruang



arsitektur



perpustakaan



yang meliputi



hendaknya kenyamanan,



keindahan, dan keharmonisan ruangan. Dengan penyusunan konsep yang baik, akan memberikan kepuasan fisik dan psikis kepada para punggunanya. Oleh karena itu, dalam penyusunan konsep harus diperhitungkan tentang kebutuhan pemakai, tata ruang, dan lingkungan di sekitar perpustakaan. Di samping itu, Lasa (2007) mengatakan bahwa perlu memperhatikan azas-azas tata ruang yaitu: 1. Azas jarak, yaitu suatu susunan tata ruang yang memungkinkan proses penyelesaian pekerjaan dengan menempuh jarak paling pendek. 2. Azas rangkaian kerja, yaitu suatu tata ruang yang menempatkan tenaga dan alat-alat dalam suatu rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. 3. Azas pemanfaatan, yaitu tata susunan ruang yang memanfaatjab ruangan sepenuhnya.



7



E. Perlengkapan atau Perabotan Perpustakaan Perabot perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan sekolah yang digunakan perpustakaan agar dapat optimal dibutuhkan perabot dan perlengkapan perpustakaan. Perabot adalah perlengkapan fisik yang diperlukan di dalam ruang perpustakaan untuk menunjang fungsi perpustakaan seperti berbagai meja-kursi kerja dan layanan, berbagai rak, berbagai jenis lemari dan laci, kereta buku, dan lain-lain. Sedangkan perlengkapan adalah perangkat atau benda yang digunakan sebagai daya dukung pekerjaan administrasi dan pelayanan seperti mesin fotokopi, komputer, LCD proyektor, VCD player, pesawat telepon dan faksimili, pengaman bahan pustaka, mesin potong, dan lain-lain (Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2004). Sementara itu, Sulistiyo-Basuki (1992) mengatakan bahwa perabot perpustakaan (furniture) merupakan perlengkapan dan fasilitas yang berada di setiap unit jasa informasi di perpustakaan, dan istilah tersebut disebut dengan premis, yaitu lokasi atau tempat unit informasi berkedudukan. Unit informasi di perpustakaan terdiri dari ruang umum, ruang kerja, dan ruang simpan (bukan berarti gudang). Dalam pengaturan ke tiga unit informasi tersebut harus memperhatikan ruang gerak antara unit yang satu dengan yang lain sehingga para staf lebih leluasa berkomunikasi. Secara detail beberapa perlengkapan perpustakaan terdiri dari: 1. Perlengkapan simpan, digunakan untuk menyimpan dokumen/koleksi dan kartu (anggota dan katalog) perpustakaan. 2. Peralatan simpan dan temu kembali informasi, merupakan perlengkapan untuk olah data elektronis, gawai semi mekanis, dan sistem mikrobentuk. 3. Peralatan dokumen audio-visual, yang terdiri dari meja pengamat (viewing tables), pemirsa (viewers), proyektor slide dan film dari berbagai ukuran, video recorders, tape-recorders, dan record player.



8



4. Perlengkapan telekomunikasi, terdiri dari telepon (witchboards) eksternal dan internal, mesin penjawab telepon otomatis, faksimile, teleprinter, dan peralata lain seperti sistem transmisi data, internet, televisi, dan satelit komunikasi. 5. Peralatan reprografi, digunakan untuk reproduksi dokumen seperti mesin fotokopi, printer, scan, dan alat mikrokopi. Perabot dan perlengkapan di atas ditujukan untuk memudahkan petugas dan pemakai dalam hal akses dan pemanfaatan layanan informasi perpustakaan. Menurut Darmono (2001) terdapat beberapa perlengkapan pokok yang dibutuhkan sebuah perpustakaan antara lain: 1. Rak atau lemari buku, berfungsi untuk menempatkan koleksi buku. Ada rak buku yang terdiri atas satu sisi dan ada pula yang dua sisi. Untuk rak satu sisi ditempatkan merapat pada dinding ruang perpustakaan, adapun rak dua sisi dapat diletakkan ditengah ruangan, pada masing-masing sisinya diisi dengan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Biasanya rak buku memiliki ketinggian 190 cm dan terdiri atas 4-5 sap untuk menempatkan koleksi buku. 2. Rak surat kabar, berfungsi untuk meletakkan surat kabar agar tidak mudah rusak atau sobek. Biasanya rak surat kabar terbuat dari kayu dan lebarnya disesuaikan dengan ukuran surat kabar yang dilanggan oleh perpustakaan. Rak ini dilengkapi alat penjepit yang panjangnya 36 inci, yang memudahkan surat kabar untuk dipasang atau dilepas kembali. 3. Rak majalah, berfungsi untuk meletakkan majalah dan biasanya hanya terdiri atas 2 sap. Konstruksi rak yang rendah ini dapat memudahkan pengguna perpustakaan mengambil koleksi majalah yang dibutuhkan. 4. Meja dan kursi baca, perlengkapan ini sangat dibutuhkan oleh perpustakaan untuk melayani pengguna perpustakaan yang ingin membaca koleksi buku di ruang perpustakaan. Pemilihan jenis meja dan kursi baca selain harus disesuaikan dengan kondisi luas ruangan juga disesuaikan dengan dana yang dialokasikan untuk membeli perlengkapan tersebut. Sebaiknya meja dan



9



kursi baca terbuat dari bahan yang kuat (kayu), nyaman dan seragam baik warna dan bentuknya. 5. Meja dan kursi kerja, berguna bagi staf perpustakaan untuk melaksanakan aktivitas dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Umumnya meja dan kursi kerja disediakan dalam bentuk tunggal tidak digabung antara staf yang satu dengan lainnya, artinya untuk satu orang staf akan mendapatkan satu buah meja dan kursi. 6. Meja sirkulasi, berfungsi untuk melayani pengguna yang akan meminjam atau mengembalikan koleksi buku perpustakaan. Meja sirkulasi biasanya didesain khusus agar dapat menampung buku dan berkas lainnya dalam jumlah yang banyak. Agar pelayanan sirkulasi berjalan optimal, maka desain meja sirkulasi biasanya terdiri atas beberapa meja yang digabung menjadi satu sehingga membentuk meja yang fleksibel dalam melakukan kegiatan sirkulasi. 7. Lemari catalog, berfungsi untuk menyimpan kartu catalog. Besarnya lemari catalog disesuaikan dengan jumlah laci yang diinginkan sedangkan tingginya disesuaikan dengan tinggi badan pengguna perpustakaan pada umumnya. 8. Kereta buku, berfungsi untuk mengangkut buku yang dikembalikan oleh pengguna perpustakaan (dari sirkulasi ke rak buku) atau mengangkut buku yang telah diproses dibagian pembinaan koleksi ke rak buku. Biasanya kereta buku terbuat dari bahan yang kuat dan beroda. 9. Papan display, berfungsi untuk memamerkan koleksi buku baru yang akan dilayankan oleh perpustakaan. Berbagai jenis perlengkapan yang memadai perlu dipertimbangkan agar penyusunan tata ruang perpustakaan dapat dilakukan dengan baik dan fungsional.



10



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan pelaksanaan perpustakaan adalah upaya yang dilakukan untuk menggrakan seluruh aspek yang ada dalam perpustakaan agar keberlangsungan perpustakaan berjalan dengan efektif dan efisien. Gedung/ruangan perpustakaan Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Jenis



perlengkapan



yang



memadai



dalam



perpustakaan



perlu



dipertimbangkan agar penyusunan tata ruang perpustakaan dapat dilakukan dengan baik dan fungsional. Dalam kaitannya dengan ruangan perpustakaan yang didesain sesuai fungsinya, maka tabel berikut ini akan memperlihatkan rincian sebagian ruangan perpustakaan serta peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. Dalam



menyusun konsep tata



ruang perpustakaan



hendaknya



berpedoman pada prinsip-prinsip arsitektur yang meliputi kenyamanan, keindahan, dan keharmonisan ruangan. Dengan penyusunan konsep yang baik, akan memberikan kepuasan fisik dan psikis kepada para punggunanya. Secara detail beberapa perlengkapan perpustakaan terdiri dari Perlengkapan simpan, Peralatan simpan dan temu kembali informasi, Peralatan dokumen audio-visual, Perlengkapan telekomunikasi, Peralatan reprografi. B. Saran Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah: 1. Pengelolaan perpustakaan yang baik seharusnya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 2. Perawatan perpustakaan tidak hanya dari guru atau petugas perpustakaan tapi juga seluruh warga sekolah 3. Siswa dan guru harus memiliki minat baca tinggi karena membaca merupakan jendela dunia. Jangan sampai kita kalah dari negara lain.



11



DAFTAR PUSTAKA Darmono. 2004. Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Grasindo: Jakarta. Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Lasa, HS. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media. Lasa, HS. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher. Perpustakaan



Nasional



Republik



Indonesia.



1992.



Pedoman



PerlengkapanPerpustakaan Umum. Jakarta : Perpustakaan nasional Republik Indonesia. Sulistiyo, Basuki. 1992. Teknik dan Jasa Dokumentasi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Barnawi, dkk. 2012. Manajemen sarana dan prasarana sekolah. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.



12