Kelompok 2b - Percobaan 4 - Sediaan 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL & PERBEKALAN ASEPTIS Praktikum 4 (Formulasi Sediaan Parenteral Volume Kecil (SVP))



Oleh: Kelompok 2B/ S1 Farmasi 2018 1. Ni Luh Putu Silvia Andaresta



(181031)



2. Ni Kadek Arista Widyari



(181032)



3. Gede Arya Rizky Artana



(181033)



4. Ni Kadek Ayu Sri Darma Putri (181035)



PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI SEKOLAH TINGGI FARMASI MAHAGANESHA TAHUN AKADEMIK 2021/2022 DENPASAR



RESUME PERCOBAAN IV FORMULASI SEDIAAN PARENTERAL VOLUME KECIL (SVP) A. DOKUMEN R&D I. PREFORMULASI ZAT AKTIF (Klorpromazin HCl Injeksi) Klorpromazin HCl BM = 355.33 g/mol Indikasi: antipsikosis, antiemetik, dan intractable hiccup Kontra Indikasi: koma karena depresan SSP, depresi sumsum tulang, hindari pada feokromositoma, gangguan hati dan ginjal berat (PIONAS).



STRUKTUR KIMIA



PEMERIAN ZAT AKTIF Serbuk hablur; putih; tidak berbau; pahit; mantap diudara (FI III hal 156) KELARUTAN ZAT Larut dalam lebih kurang 180 bagian bagian air; lebih mudah larut dalam air panas; AKTIF larut dalam lebih kurang bagian etanol (95%) P, mudah larut dalam alkilhidroksida (FI III hal 159) dan amonia encer P STABILITAS ZAT Stabil pada suhu dibawah 40°C bahkan lebih baik pada suhu 15-30°C/ ph: 3,4-5,4 AKTIF (PANAS/CAHAYA /HIDROLISIS/pH) (Drug information, 2003 hal 2262) Sifat Zat aktif yang Asam/Basa/Ester/Garam *) coret yang tidak perlu digunakan Masalah dalam Formulasi Penyelesaian masalah 1. Chlorpromazine HCL harus terlindung dari cahaya matahari 2. Sediaan ampul jernih 3. Chlorpromazine HCL mudah teroksidasi 4. Syarat sediaan injeksi ( termasuk ampul) harus isotonis 5. Persyaratan sediaan ampul harus steril 6. pH Chlorpromazine HCL 3.4-5,4 pH sediaan ampul 5-7



II. INFORMASI SEDIAAN (tuliskan sumbernya jika ada) pH Sediaan yang disarankan: 7.45



1. Menggunakan ampul berwarna coklat 2. Disaring melalui membran filter 0,220,45 µm 3. Dibutuhkan antioksidan seperti asam askorbat 4. Ada penambahan NACL sebagai zat pengisotonis 5. Dilakukan sterilisasi pada saat pembuatan sediaan ampul 6. Untuk membuat pH sediaan antara 5-7, maka dalam sediaan ditambah dengan NaOH tetes demi tetes sampai pH sediaan sesuai dengan yang diinginkan



Bentuk Sediaan yg direkomendasikan Cara Sterilisasi Sediaan



Larutan/Suspensi/Emulsi/Serbuk kering/Salep/krim/pasta



[] Autoklaf suhu 121oC selama 15 menit [….] Oven suhu 170oC selama 1 jam [….] Filtrasi dengan membrane 0,22 µm [….] Teknik Aseptis/Tanpa Sterilisasi Akhir Rencana Kemasan Primer: ampul Rencana Kemasan Sekunder : dus/kotak/box a. Formula  Chlorpromazine Hydrochloride Injection (5mg/mL) Chlorpromazine HCl Ascorbic acid Water for Injection Hydrochloric Acid Sodium Hydroxide



5 mg 1 mg ad 5 mL qs qs



Sumber Niazi, Sarfaraz K. 2004. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations: Sterile Products. CRC Press LLC. ISBN 0-8493-1751-7. III. PEMERIAN ZAT TAMBAHAN a. Aqua pro injection (Farmakope Indonesia Edisi IV Hal 112) Pemerian : Cairan jernih,tidak berwarna, tidak berbau Persyaratan : jumlah yang dipakai dalam sediaan injeksi Kelarutan : Larut dalam air mendidih Stabilitas : Stabil dalam wadah tertutup rapat/ pH:7 (panas/Cahaya/pH , hidrolisis) Inkompatibilitas : Dengan zat yang mudah terhidrolisis atau terurai oleh keberadaan. Dapat bereaksi dengan garam anhidrad dan molekul organik tertentu Fungsi sbg : Pelarut. eksipien Cara sterilisasi : Teknik Aseptis/Tanpa Sterilisasi Akhir b. Sodium Hydroxide (Farmakope Indonesi Edisi III Hal 412) Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering, keras, rapuh dan menunjukkan susunan hablur; putih, mudah meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap karbondioksida. Persyaratan jumlah : yang dipakai dalam sediaan injeksi Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95%) P. Stabilitas : Produk ini stabil secara kimiawi dibawah kondisi ruangan standar (suhu



(panas/Cahaya/pH, hidrolisis) Inkompatibilitas Fungsi sbg eksipien Cara sterilisasi



kamar). : Natrium hidroksida jika kontak dengan asam dan senyawa organik halogen, terutama trikloroetilen, dapat menyebabkan reaksi yang hebat. : pH adjustment : Teknik Aseptis/Tanpa Sterilisasi Akhir



c. Hydrochloric Acid (Farmakope Indonesia Edisi V Hal 149) Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang. Persyaratan jumlah : yang dipakai dalam sediaan injeksi Kelarutan : Larut dalam etanol, asam asetat, mudah larut dalam air. Stabilitas : Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu (panas/Cahaya/pH, kamar). hidrolisis) Inkompatibilitas : Logam, campuran logam Fungsi sbg eksipien : pH adjustment Cara sterilisasi : Teknik Aseptis/Tanpa Sterilisasi Akhir d. Ascorbic Acid (Farmakope Indonesia Edisi III Hal 47) Pemerian : Serbuk atau hablur; putih atau agak kuning;tidak berbau; rasa asam Persyaratan jumlah : yang dipakai dalam sediaan injeksi Kelarutan : Mudah larut dalam air,; agak sukar larut dalam etanol (95%)P; praktis tidak larut dalam kloroform , dalam eter P dan benzene P Stabilitas : Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering, (panas/Cahaya/pH, mantap diudara, dalam larutan mudah teroksidasi hidrolisis) Inkompatibilitas : Garam-garam besi, zat pengoksidator dengan garam-garam berat Fungsi sbg eksipien : Antioksidan, antiskorbut Cara sterilisasi : Teknik Aseptis/Tanpa Sterilisasi Akhir IV. PERHITUNGAN TONISITAS/OSMOLARITAS Bagian ini berisi perhitungan tonisitas/osmolaritas dari sediaan yang akan anda buat berdasarkan formula pada poin I!ingat tidak semua injeksi wajib isotonis, aspek stabilitas zat aktif juga harus dipertimbangkan Apabila tidak isotonis maka solusi apakah yang anda sebaiknya lakukan! Konsentrasi Bahan yang Digunakan 1. Chlorpromazine HCl  5 mg = 0.005 g 0.005  x 100% = 0.5 % 1 2. Ascorbic acid  1 mg = 0.001 g 0.001  x 100% = 0.1% 1



Nama Bahan Chlorpromazine HCl Ascorbic acid



Konsentrasi 0.5% 0.1% Tonisitas Total



W = 0.9 – (Ʃkadar zat x E) W = 0.9 – 0.11 W = 0.79/100 mL Untuk 5 mL diperlukan NaCl sebanyak 



E (FI ed IV) 0.18 0.20



Tonisitas (%) 0.09 0.02 0.11



0.79 x 5 mL = 0.0395 g  39.5 mg 100



B. DOKUMEN PRODUKSI I. PENIMBANGAN BAHAN Volume yang dibuat = 5 mL Volume kelebihan (0.3 mL)  volume total 5.3 mL/ampul Volume untuk 5 botol  5.3 mL x 5 = 26.5 mL No 1 2 3 4 5



Nama Bahan Chlorpromazin e HCl Ascorbic acid Water for Injection Hydrochloric Acid Sodium Hydroxide



Jumlah



Perhitungan dan Penimbangan 5 mL 5.3 mL 5 ampul



Kegunaan



0.0265 g



0.005 g



0.0053 g



0.0265 g



Zat aktif



0.0053 g Ad 26. 5 mL



0.001 g



0.00106 g



0.0053 g



Antioksidan



Ad 5 mL



Ad 5.3 mL



Ad 26.5 mL



Pelarut



Qs



Qs



Qs



Qs



pH adjustment



Qs



Qs



Qs



Qs



pH adjustment



II. PERSIAPAN ALAT DAN WADAH No Alat Jumlah 1 Ampul 5 Beker glass 2 2 Beker glass 2 3 Pinset 2 4. Spuit 5 5. Corong kaca 2 6. Erlenmeyer 2 7. Spatula 1 8. Pipet tetes 1 9. Kaca arloji 1 10 Perkamen 10 lbr . 11 Batang pengaduk 2 .



Ukuran 5mL 10 mL 100 mL 5 cc 250 mL -



Sterilisasi Teknis Aseptis Autoclave 121oC 15 menit Autoclave 121oC 15 menit Autoclave 121oC 13 menit Autoclave 121oC 15 menit Autoclave 121oC 15 menit Autoclave 121oC 15 menit Autoclave 121oC 15 menit Autoclave 121oC 15 menit Autoclave 121oC 15 menit



-



Autoclave 121oC 15 menit



-



Autoclave 121oC 15 menit



12 0.22 m, Filter membran 5 Teknis Aseptis . 0.45 m III. PROSEDUR PEMBUATAN Dalam dokumen ini anda diminta untuk membuat urutan cara kerja secara rinci dan sistematis dari tahap penyiapan, produksi, pengisian ke dalam wadah, dan evaluasi yang akan anda lakukan, yang dilengkapi dg alat yang digunakan, volume yang akan dibuat dsb. PENCAMPURAN (MIXING) 1. Disterilisasi alat dan bahan yang sesuai 2. Ditimbang Chlorpromazine HCl, NaCl, NaOH, Asam askorbat dan API 3. Pengerjaan dilakukan secara aseptis, bahan semua dimasukkan ke dalam erlenmeyer 4. Dilarutkan dengan API, diatur pH dengan NaCl dan NaOH hingga pH 5-7 5. Lalu ad dengan API PENYARINGAN, PENGISIAN (FILLING) dan PENUTUPAN (SEALING) 6. Kemudian disaring dengan menggunakan membran filter 0,22-0,45µm 7. Dimasukkan ke dalam ampul kaca berwarna coklat, kemudian ditutup 8. Dievaluasi sediaan yang telah dibuat 9. Diberi etiket dan dimasukan, ke dalam kemasan sekunder 10. Kemudian dilakukan sterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121ºC selama 15 menit. QUALITY CONTROL 1. Periksa larutan terhadap a. pH Sebelum dan Sesudah Sterilisasi Prosedur Uji 1. Dicelupkan pH strip atau pH meter ke dalam larutan sampel 2. Kemudian dilihat hasil warna yang terbentuk dan dibandingkan dengan warna standar pH 3. Diamati warna yang ditunjukkan kertas lakmus dan cocokan dengan warna pH standar 4. Dicatat nilai pH sediaan pada lembar kerja yang telah disediakan b. Kejernihan dan Partikel Asing Prosedur Uji 1. Diambil sediaan, bersihkan seluruh permukaan wadah dari etiket 2. Dipegang bagian leher wadah dan dibalikkan secara perlahan untuk mencegah gelembung udara terjadi, setelah itu putar sedikit untuk memutar isi larutan didalamnya 3. Kemudian wadah dipegang secara horizontal kira-kira 10 cm di bagian depan sumber cahaya. Periksa larutan dalam wadah terhadap latar belakang hitam dan putih seling – seling 4. Bila dipakai kaca pembesar (3x), wadah dipegang dibelakang kaca pembesar pada jarak fokus kira-kira 9 cm, didepan latar hitam dan putih 5. Larutan dalam wadah hendaklah bebas dari partikel asing, serat dan lain sebagainya c. Uji Kebocoran 1. Sediakan sediaan injeksi dalam ampul yang telah dibersihkan dari semua etiket yang menempel pada ampul. 2. Dibuat larutan Metilen Blue 0,8% b/v. Dituang larutan Metilen Blue 0,8% b/v ke dalam beaker glass, lalu dimasukkan vial yang sudah dibersihkan tadi. Ditutup dan didiamkan selama 30 menit. 3. Setelah 30 menit, diangkat satu persatu ampul menggunakan pinset lalu dicuci dengan aqua pro injeksi. 4. Ampul yang telah dicuci dipindahkan ke dalam beaker glass yang bersih dan diperiksa secara



visual. Ampul yang bocor, retak atau yang mengandung larutan berwarna biru diambil dan dihitung jumlahnya lalu dibuang. d. Uji Keseragaman Volume 1. Disiapkan sediaan. Dipilih 3 wadah atau lebih jika volume lebih dari 3 ml dan kurang dari 10 ml. Untuk volume yang kurang dari 10 ml, diambil masing-masing isi tiap wadah dengan alat suntik hipoderma kering, kapasitas tidak lebih dari 3 kali volume yang akan diukur, disambung dengan jarum no. 21 dan panjang jarum tidak kurang dari 2,5 cm. 2. Gelembung udara dihilangkan dari alat suntuk dan jarum, dikeluarkan isi alat sunik tanpa mengosongkan jarum ke dalam gelas ukur yang telah di tara.



Daftar Pustaka AHFS, 2003, AHFS Drug Information, Bethesda: American Society of Health System Pharmacists. Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim.1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta: Kementrian Kesehatan. Republik Indonesia. Niazi, Sarfaraz K. 2004. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations: Sterile Products. CRC Press LLC . ISBN 0-8493-1751-7. Pusat Informasi Obat Nasional (Pionas), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia 2014, Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), BPOM RI, diakses 5 Mei 2021.