Lampiran 4 - Contoh Format Lembar Observasi Manajemen Sekolah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Lampiran 4: Lembar Observasi - Manajemen Sekolah LEMBAR WAWANCARA MANAJEMEN SEKOLAH Nama Mahasiswa NIM Prodi/Bidang Studi Sekolah PPl



: Umi Alfiatun Ni’mah : 22121298468 : PPG Prajabatan Gel. 2/PGSD : SD Negeri Deresan



Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.



Tgl



Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi ● Apa saja kebutuhan siswa yang  Kebutuhan peserta didik yang menjadi menjadi prioritas sekolah? prioritas sekolah yaitu: ● Apa yang sudah diupayakan satuan  Kebutuhan akademik (proses belajar pendidikan untuk memenuhi mengajar yang bermutu, dengan kebutuhan tersebut memperhatikan minat peserta didik). ● Bagaimana kebutuhan siswa ini  Pengembangan minat/bakat (olahraga, tercermin dalam analisis seni) karakteristik satuan pendidikan?  Pendidikan tentang akhlak mulia ● Bagaimana kebutuhan peserta didik  Lingkungan dan suasana belajar yag ini tercermin dalam tujuan satuan nyaman dan menyenangkan pendidikan?  Upaya yang sudah dilakukan sekolah:  Menyusun kurikulum  Menyusun dan menetapkan RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)  Melaksanakan kurikulum dan progam kegiatan yang telah ditetapkan dengan baik  Kebutuhan peserta didik salah satunya sudah tercermin dalam visi sekolah, yaitu “Unggul dalam prestasi, berakhlak mulia dan berbudaya”  Kebutuhan peserta didik juga tercermin pada tujuan sekolah, yang tertulis dalam dokumen buku kurikulum sekolah Interpretasi Hasil Observasi Manajemen kesiswaan adalah suatu penataan atau pengaturan segala aspek aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari



Manajemen Kurikulum ● Bagaimana satuan pendidikan mengelola pembelajarannya? ● Bagaimana proses perencanaan dan desain kurikulum? ● Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum? ● Seberapa jauh penggunaan data dalam proses refleksi kurikulum?



mulai masuknya peserta didik (siswa) sampai keluarnya peserta didik (siswa) tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga pendidikan. Adapun salah satu tujuan manajemen kesiswaan adalah mengatur segala kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan suatu kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya. Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Deresan dapat diketahui bahwa manajemen kesiswaan di sekolah ini sudah baik. Ini dibuktikan dengan sekolah mengupayakan pemenuhan kebutuhan peserta didik yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Hasil Observasi  Pembelajaran dikelola dengan berpedoman pada kurikulum yang telah ditetapkan  Desain kurikulum disusun oleh tim pengembang kurikulum yang dibentuk oleh sekolah, dengan tetap memperhatikan petunjuk teknis yang diberikan oleh Dinas Pendidikan.  Monitoring pelaksanaan kurikulum, paling tidak dilaksanakan 2 kali dalam setiap tahun ajaran, yaitu pada tiap akhir semester  Dalam proses refleksi kurikulum, sekolah teah menggunakan data, walaupun masih dalam taraf sederhana. Data yang digunakan adalah data tentang program yang telah dapat terlaksana, dan juga program yang belum dapat terlaksana Interpretasi Hasil Observasi Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah (MBS) Oleh karena itu, otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi



Manajemen Sumber Daya Manusia ● Bagaimana proses penerimaan guru dalam satuan pendidikan? ● Apakah ada kegiatan khusus untuk membekali guru yang baru mengajar? ● Apakah ada kegiatan khusus untuk pengembangan profesional guru?



lembaga pendidikan tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan. Di SDN Deresan manajemen kurikulum sudah dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan petunjuk teknis yang diberikan oleh Dinas Pendidikan. Setiap tahunnya juga dilaksanakan monitoring minimal 2x dan juga telah dilakukan fefleksi kurikulum guna untuk memperbaiki manajemen kurikulum yang sudah terlaksana Hasil Observasi  Melalui proses seleksi, dan dilakukan wawancara dengan diberikan/dianjukan beberapa pertanyaan  Dengan cara diajak briefing mengenai bagaimana cara membuat perangkat pembelajaran  Dengan cara mengikuti berbagai workshop, seminar, dan KKG Interpretasi Hasil Observasi  Seseorang yang melamar kesekolah untuk menjadi guru di SDN Deresan ini diberikan beberapa seleksi, baik seleksi tertulis maupun wawancara, Guna menjamin pelayanan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman maka pengangkatan guru dilakukan berdasarkan kriteria mutu dan kebutuhan wilayah yang sebagaimana dalam Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa Guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Untuk ketersediaan guru yang merata baik jumlah dan kompetensinya maka ketentuan mengenai perencanaan kebutuhan, pengangkatan dan/atau penempatan guru baik PNS dan Non PNS di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, dilaksanakan oleh Pemerintah diatur dengan Peraturan Menteri.  Di sekolah ini guru-guru senior dan tenaga pendidikan lainnya senantiasa bekerja sama untuk saling berdiskusi/breafing terkait bagaimana cara melakukan pembelajaran di



Manajemen sarana & prasarana ● Apa saja data yang digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana? ● Apakah penggunaan sarana dan prasarana sudah efektif untuk mendukung proses pembelajaran? ● Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran?



dalam kelas dengan baik dan tepat, dan juga selalu melakukan sesi sharing terkait perangkat ajar yang hendak di gunakan di dalam kelas, selain itu juga guru-guru hendak saling sharing dan mebimbing mengenai bagaimana cara menghadapi anak yang memiliki kesulitan belajar. Karena sejatinya proses pembelajaran akan berhasil salah satunya adalah dengan adanya sinergi satu sama lain antara guru kelas rendah dan guru kelas tinggi untuk membicarakan terkait perkembangan anak, dan merumuskan solusi apa yang akan dijalankan jika menemui kendala dalam menemukan masalah.  Guru-guru di SDN Deresan ini seringkali mengikuti pelatihan-pelatihan seperti workshop, baik yang diadakan oleh sekolah maupun pihak luar, seminar yang terkait dengan Pendidikan, dan mengikuti KKG (Kelompok Kerja Guru) KKG adalah organisasi guru setingkat gugus atau kecamatan yang beranggotakan guru-guru dari sekolah di dalam gugus terkait. Anggotanya adalah guru kelas, pada jenjang yang bersangkutan. Hasil Observasi  Data yang digunakan berupa list barang, ruangan, dan alat apa saja yang ada di SDN Deresan, nantinya perencanaan dilakukan dengan meninjau apakah masih ada sarana prasarana yang kurang dan dibutuhkan di SDN Deresan  Belum, ketersediaan sarana prasarana belum cukup untuk memaksimalkan tujuan pembelajaran, dapat dilihat dari banyaknya kelas di SDN Deresan yaitu 12 kelas. Akan tetapi fasilitas seperti Laboratorium IPA, UKS dan masih banyak sarana prasarana yang masih terbengkalai.  Ada yaitu laboratorium, perpustakaan, buku pembelajaran, alat olahraga, ruang TIK, aula, serta halaman atau lapangan yang luas. Interpretasi Hasil Observasi Manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja



Manajemen anggaran ● Apakah satuan pendidikan memiliki sistem dalam merencanakan, melaksanakan, dan memonitor anggaran dan penggunaannya?



dan serius serta pembinaan secara berkelanjutan terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 Bab XII pasal 45 ayat 1 dijelaskan bahwa: "Setiap satuan pendidikan dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik". Sedangkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional Bab VII pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa: 1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta pelengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. 2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang uni produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat rekreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkalanjutan. Hasil Observasi  Sekolah sudah memakai ARKAS dalam merencanakan, melaksanakan dan memonitor penggunaan dananya untuk BOS Reguler. Sekolah mendapatkan BOSDA, pengelolaannya memakai sistem yang dinamakan SILABOSDA. Interpretasi Hasil Observasi  Dalam sistem ARKAS memasukkan terlebih dahulu rencana anggaran yang akan



Manajemen Sistem Informasi ● Apa saja informasi/data yang dikumpulkan dalam mendukung proses pembelajaran? ● Bagaimana informasi dikelola sehingga pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? ● Sejauh mana guru bisa mengakses dan menggunakan data tersebut untuk mendukung proses pembelajaran?



dibelanjakan untuk 1 tahun ke depan dan diajukan pengesahannya ke dinas. Kemudian, jika dana BOS sudah cair, dapat dilanjutkan dengan membuat laporan belanja setiap bulannya. Di sana dapat dipantau, kapan dana akan cair, kapan saja waktu belanjanya, dan jumlah saldo baik yang tunai maupun non tunai. SILABOSDA penggunaannya hampir sama dengan ARKAS. Namun untuk cara belanjanya harus dengan transaksi non tunai. Sedangkan BOSREG masih bisa non tunai dan tunai. Untuk BOSREG dengan non tunai, menggunakan sistem belanja SIPLAH, sementara ini paling tidak untuk belanja barang persediaan dan barang modal mesin, dan modal alat lainnya. Untuk belanja barang dan jasa masih dengan tunai. Untuk tahun anggaran 2023 ini, BOSREG dibagi menjadi 2 tahap, masing-masing 6 bulan, dan BOSDA menjadi 4 tahap, masing-masing 3 bulan. Hasil Observasi Berdasarkan observasi yang dilakukan di SD Negeri Deresan dapat diketahui bahwa:  Dalam mendukung proses pembelajaran, guru mengumpulkan informasi peserta didik berupa latar belakang seperti keluarga, sosial, agama, dan kognitif.  Informasi peserta didik yang di dapat guru dikelola secara manual dalam bentuk buku rapor dan catatan guru. Informasi ini juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mendesain kegiatan pembelajaran.  Sehubungan dengan data yang diperoleh masih dikelola secara manual belum berbasis online maka guru terbatas hanya bisa menggunakan data yang diperolehnya saja dalam mendukung proses pembelajaran tanpa didukung data lainnya yang menguatkan. Berdasarkan keterangan dari guru, SD Negeri Deresan belum memiliki website sekolah, karena belum ada yang mampu mengelola, sehingga untuk segala data belum bisa terpusat. Untuk proses pembelajaran yang dilaksanakan, guru



menggunakan video pembelajaran yang diakses dari berbagai sumber sosial media dan tentunya didasarkan pada informasi latar belakang peserta didik. Selain itu, guru menggunakan zoom meeting dan berbagai fitur google, seperti google form dan google meet. Untuk berbagai informasi, SD Negeri Deresan memanfaatkan grup whatsapp kelas yang disampaikan langsung oleh wali kelas masing-masing. Interpretasi Hasil Observasi Sistem informasi manajemen sekolah merupakan sistem perencanaan yang ada dalam lembaga dan berguna untuk memudahkan staff mengurus berbagai kegiatan manajemen dan administrasi sekolah yang dapat diakses secara online. Dengan memanfaatkan sistem informasi, sekolah ataupun siswa bisa saling berinteraksi dengan mudah. Sekolah juga bisa menyampaikan informasi-informasi penting yang harus diketahui oleh siswa dan orang tua siswa dengan lebih efisien. Dengan segala manfaat ini sangat disayangkan bahwa faktanya SD Negeri Deresan belum bisa menyediakan sistem informasi yang mengakomodir kebutuhan sekolah, misalnya website sekolah. Hal ini disebabkan belum adanya sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengelola website. Dengan belum adanya sistem informasi yang memadai, segala data yang berhubungan dengan pembelajaran belum dapat diakses secara terpusat. Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi ● Apa saja yang dimiliki satuan 1. Standart Kompetensi Lulusan pendidikan untuk membantu sistem a. Lulusan memiliki kompetensi pada administrasi? dimensi sikap 1) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME 2) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter 3) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin 4) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 5) Memiliki perilaku yang mencerminkan



sikap jujur 6) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli 7) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri 8) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggung jawab 9) Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 10) Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani b. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 1) Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif c. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 1) Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif 2) Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif 3) Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis 4) Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 5) Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif 6) Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif 2. Standart Isi a. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 1) Memuat karakteristik kompetensi sikap 2) Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan 3) Memuat karakteristik kompetensi keterampilan 4) Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 5) Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 1) Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum



2) Mengacu pada kerangka dasar penyusunan 3) Melewati tahapan operasional pengembangan 4) Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan 5) Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 6) Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku 7) Mengatur beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman materi 8) Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal 9) Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa 3. Standart Proses a. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 1) Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 2) Mengarah pada pencapaian kompetensi 3) Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 4) Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah b. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 1) Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan 2) Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 3) Mendorong siswa mencari tahu 4) Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 5) Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6) Memberikan pembelajaran terpadu 7) Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi 8) Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif 9) Mengutamakan pemberdayaan siswa



sebagai pembelajar sepanjang hayat 10) Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas 11) Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa 12) Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa 13) Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran 14) Menggunakan aneka sumber belajar 15) Mengelola kelas saat menutup pembelajaran c. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 1) Melakukan penilaian otentik secara komprehensif 2) Memanfaat hasil penilaian otentik 3) Melakukan pemantauan proses pembelajaran 4) Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 5) Mengevaluasi proses pembelajaran 6) Menindaklanjuti pengawasan proses pembelajaran 4. Standart Penilaian Pendidikan a. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 1) Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan 2) Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah b. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 1) Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel 2) Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap c. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 1) Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 2) Melakukan pelaporan penilaian secara periodik d. Instrumen penilaian menyesuaiakan aspek 1) Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap 2) Menggunakan instrumen penilaian



aspek pengetahuan 3) Menggunakan instrumen aspek keterampilan



penilaian



e. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 1) Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggaraan sesuai prosedur 2) Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur 3) Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai 5. Standart Pendidik dan Tenaga Kependidikan a. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 1) Berkualifikasi minimal S1/D4 2) Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang 3) Tersedia untuk tiap mata pelajaran 4) Beberapa guru sudah bersertifikat pendidik 5) Berkompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, profesiaonal baik b. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 1) Berkualifikasi minimal S1/D4 2) Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan 3) Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan 4) Berpangkat minimal III/c atau setara 5) Bersertifikat pendidik 6) Bersertifikat kepala sekolah 7) Berkompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, sosial yang baik c. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 1) Tersedia kepala tenaga administrasi 2) Memiliki kepala tenaga administrasi berkualifikasi minimal SMK/sederajat 3) Memiliki kepala tenaga administrasi berserttifikat 4) Tersedia tenaga pelaksana urusan administrasi 5) Memiliki tenaga pelaksana urusan administrasi berpendidikan sesuai



ketentuan 6) Berkompetensi kepribadian, sosial, teknis, manajerial yang baik d. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 1) Tersedia tenaga pustakawan 2) Memiliki tenaga pustakawan sesuai ketentuan 3) Berkompetensi kependidikan, kepribadian, sosial, pengembangan profesi yang baik e. Belum tersedia laboran sesuai ketentuan 6. Standart Sarana dan Prasarana Pendidikan a. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 1) Kapasitas rombongan belajar sudah sesuai dan memadai 2) Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 3) Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 4) Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa 5) Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan 6) Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan b. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak 1) Ruang kelas sesuai standart 2) Ruang perpustakaan sesuai standart 3) Ruang laboratorium Ipa 4) Laboratorium komputer sesuai standart 5) Kondisi ruang kelas layak pakai 6) Kondisi lapangan layak pakai c. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak 1) Ruang pimpinan sesuai standart dan layak pakai 2) Ruang guru sesuai standart dan layak pakai 3) Ruang UKS sesuai standart 4) Memiliki tempat ibadah sesuai standart (hanya masjid) 5) Memiliki toilet sesuai standart (toilet siswa, toilet guru)



6) 7) 8) 9) 10)



Memiliki gudang Ruang sirkulasi sesuai standart Memiliki ruang tata usaha Menyediakan kantin Menyediakan tempat parkir untuk guru, karyawan dan siswa yang memadai 7. Standart Pengelolaan Pendidikan a. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 1) Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan 2) Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai ketentuan 3) Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan sekolah b. Program pelaksanaan dilakukan sesuai ketentuan 1) Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap 2) Melaksanakan kegiatan evaluasi diri 3) Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan 4) Melaksanakan pengelolaanbidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran c. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 1) Berjiwa kepemimpinan 2) Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik 3) Mengembangkan sekolah dengan baik 4) Melakukan supervisi dengan baik 5) Berjiwa kewirausahaan d. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 1) Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan 8. Standart Pembiayaan a. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 1) Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas 2) Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa yang kurang mampu



b. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 1) Memiliki laporan pengelolaan dana 2) Mengatur alokasi dana yang berasal dari APBN/APBD dan yang lainnya 3) Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan c. Beban operasioan sekolah sesuai ketentuan 1) Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan Interpretasi Hasil Observasi Sekolah sebagai institusi pendidikan bisa menjalankan fungsinya jika seluruh kegiatan di dalamnya dikelola dengan tepat. Administrasi Sekolah perlu dikelola dengan baik supaya kinerja institusi pendidikan bisa optimal. Pada dasarnya, administrasi sekolah adalah seluruh proses pengelolaan, mulai dari pengendalian, pengurusan dan pengaturan berbagai cara atau usaha supaya tujuan sekolah bisa terlaksana. Pada pelaksanaan Administrasi Sekolah, segenap sumber daya sekolah harus diatur dan didayagunakan secara efektif dan efisien. Selain itu, karena Administrasi Sekolah berhubungan erat dengan surat menyurat atau arsip, data maupun informasi harus tercatat dengan tepat, akurat dan disajikan tepat waktu. Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini? Pelajaran berharga yang saya dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini adalah tentang pentingnya manajemen dalam suatu organisasi, misalnya sekolah. Dengan manajemen sekolah yang baik maka sekolah memiliki kemampuan menyusun rencana sekolah dan rencana anggaran secara optimal. Kesimpulan: Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Deresan dapat diketahui bahwa manajemen sekolah sudah terlaksana dengan baik, misalnya sekolah sudah mengupayakan dan memprioritaskan kebutuhan siswa yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Hanya saja ada beberapa manajemen yang masih belum maksimal pelaksanaannya, seperti manajemen sarana prasarana dan manajemen system informasi.



Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan



Guru Pamong



Dr. Fery M.Firdaus, M.Pd. NIP. 19890209 201903 1014



Suminto, S.Pd. SD NIP. 19750403 200604 1005