Lap - Natif Dan Apus Darah (Fisio) [PDF]

  • Author / Uploaded
  • hesty
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER PROSES MENELAN (DEGLUITISI)



Oleh Anggota Kelompok 4 1. Shafira Laili Aulia



(1909511101)



2. I Gede Bagus Dharma A.



(1909511102)



3. Millaniladzim Baadila



(1909511103)



4. . Hesty Kartika Tandisalla



(1909511104)



LABORATORIUM FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2020



PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa-Nya, sehingga dapat diselesaikannya tulisan laporan praktiukum Fisiologi Veteriner II dengan judul “Proses Menelan (Degluitisi)” ini dengan baik. Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas atas selesai dilakukannya praktikum di Laboratorium Fisiologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dari tulisan ini dan tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih.



Denpasar, 14 Maret 2020 Hormat kami,



Kelompok 4



DAFTAR ISI Halaman Judul ......................................................................................................



i



KATA PENGANTAR ..........................................................................................



ii



DAFTAR ISI ........................................................................................................



iii



I. PENDAHULUAN .............................................................................................



1



II. MATERI DAN METODE ................................................................................



1



III. TATA KERJA..................................................................................................



2



IV. HASIL PRAKTIKUM.....................................................................................



3



V. BAHASAN......................................................................................................



4



VI. SIMPULAN.................................................................................................... KEPUSTAKAAN ...................................................................................................



6



I. PENDAHULUAN Menelan, dikenal secara ilmiah sebagai deglutisi, merupakan refleks dalam tubuh manusia yang membuat sesuatu melewati mulut melalui esofagus . Kalau proses ini gagal dan benda tersebut masuk trakea, seseorang akan tersedak. Proses menelan adalah suatu proses lewatnya bahan makanan dari rongga sampai ke perut (lambung) melalui tahap-tahap yang terkoordinasi. Ada tiga fase dalam proses menelan, yaitu dari mulut (cavum oris) sampai faring, merupakan fase sadar (volunter), sesuai kehendak, dan fase dari faring sampai kerongkongan (esofagus) serta dari kerongkongan sampai ke lambung merupakan fase tidak sadar (involunter/releks). Proses akan berjalan dengan baik apabila terdapat saliva yang cukup, bolus basah, dan mulut dalam keadaan basah. Pada keadaan sedang menelan, bolus akan menekan palatum mole sehingga menutup saluran naso-faring, sedangkan epiglottis akan menutup laring karena adanya peristiwa terangkatnya laring saat menelan. Selanjutnya gerak peristaltic esofagus akan mendorong bolus sampai lambung.



II. MATERI DAN METODE Alat dan Bahan 



Gelas air minum







Kertas isap/tissue







Pisang







Bubuk susu







Atropin sulfas (1:1000)



Metode Dilakukan secara langsung



III. TATA KERJA a. Terbentuknya gula sederhana dalam cavum oris 1. Kunyahlah karbohidrat (nasi) secukupnya (satu sendok makan) salama 10 detik. 2. Perhatikan rasa nasi (asin, hambar, asam, manis). Kemudian catatlah 3. Lanjutkan mengunyah selama kurang lebih 2-3 menit, kemudian rasakan rasa bolus sekarang. Catatlah rasa yang dirasakan b. Pengaruh pernapasan pada proses menelan 1. Isi mulut dengan air secukupnya (tahan, jangan ditelan), dan terus bernapas biasa 2. Saat bernapas sedang berlangsung, cobalah lakukan menelan (lakukan bersamasama). Ingat jangan dipaksakan 3. Perhatikan bagaimana efek respirasi terhadap menelan c. Proses menelan tidak mungkin tanpa bolus yang basah 1. Lakukan proses menelan beberapa kali (4-5 kali) tanpa bahan makanan dalam mulut 2. Perhatikan pada saat menelan yang ke 4-5, proses menelan sangat sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan d. Bolus kering tidak dapat ditelan 1. Keringkan mulut dengan kertas isap steril dan lalu berkumurlah dengan larutan atropine sulfas (1:1000) sekali saja 2. Kemudian cobalah menelan bubuk susu secukupnya 3. Proses menelan sangat sulit bahkan tidak mungkin dilakukan 4. Untuk menghilangkan efek atropin sulfas berkumurlah dengan air kran beberapa kali e. Proses menelan dan terangkatnya laring 1. Pegang (tahan=fiksasi) laring dengan tangan 2. Cobalah menelan ludah, tahan laring agar tidak terangkat 3. Proses tidak mungkin dilakukan f. Menelan adalah proses aktif 1. Kunyahlah pisang secukupnya sampai halus, tahan bolus pisang dalam mulut dan menjungkirlah (kepala dibawah)



2. Cobalah lakukan proses menelan, tunggu sampai pisang terasa melewati sepanjang esofagus. Perhatikan pengaruh grafitasi (efek jungkir) terhadap jalannya bolus dan bandingkan dengan posisi berdiri. 3. Berdirilah, pisang akan sampai juga di lambung IV. HASIL PENGAMATAN a. Terbentuknya gula sederhana dalam cavum oris 10 detik 2-3 menit



Hambar Manis



b. Pengaruh pernapasan pada proses menelan Percobaan ini tidak bisa dilakukan c. Proses menelan tidak mungkin tanpa bolus yang basah Percobaan P.1 P.2 P.3 P.4 P.5



Keterangan Mudah ditelan Mudah ditelan Agak sulit ditelan Sulit ditelan Tidak bisa ditelan



d. Bolus kering tidak dapat ditelan Percobaan ini tidak bisa dilakukan e. Proses menelan dan terangkatnya Percobaan ini tidak bisa dilakukan f. Menelan adalah proses aktif Percobaan bisa dilakukan, akan tetapi saat kepala ke bawah, makanan terasa tersangkut di esofagus.



V. BAHASAN A. Terbentuknya gula sederhana dalam cavum oris Didalam mulut terdapat enzim ptyalin yang diproduksi oleh kelenjar saliva dalam mulut, fungsinya untuk mengubah karbohidrat (nasi) menjadi gula maltosa dan oligosakarida. Enzim ptyalin sangat penting dalam mengkonversi karbohidrat menjadi gula sebagai energi tubuh. B. Pengaruh pernapasan pada proses menelan Proses menelan tidak dapat dilakukan secara bersamaan dengan bernapas karena terdapat katup epiglotis yang bertugas untuk membuka dan menutup batang tenggorokan pada saat menelan. C. Proses menelan tidak mungkin tanpa bolus yang basah Proses ini tidak dapat melakukan, dikarenakan saliva yang ada di dalam mulut memiliki peran sangat penting dalam upaya menelan makanan. Karena saliva membantu atau memperlancar masuknya makanan ke esofagus dan akan dilanjutkan ke proses selanjutnya dalam sistem pencernaan. Pada proses menelan yang ke-1 sampai ke-3 masih bisa dilakukan, tapi pada saat ke-4 dan ke-5 akan sulit bahkan tidak bisa dilakukan. D. Bolus kering tidak dapat ditelan Saat posisi mulut dalam keadaan kering, maka bolus susah ditelan, sehingga memerlukan bolus basah untuk menelan (tidak dapat dikunyah). E. Proses menelan dan terangkatnya Tidak dapat dilakukan, karena dalam percobaan ini saliva yang ada dalam mulut memiliki peran sangat penting dalam menelan makanan., karena saliva membantu masuknya makanan ke esofagus. F. Menelan adalah proses aktif



Bisa dilakukan, namun saat kepala dibawah maksimum terasa tersangkut di esofagus, dan saat berdiri makanan langsung jatuh ke lambung. Proses ini masih bisa menelan karena adanya gerak peristaltic. VI. SIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa dalam praktikum ini bahwa proses menelan pada manusia bisa terjadi pada percobaan sebagai berikut : 



Terbentuknya gula sederhana dalam cavum oris







Menelan adalah proses aktif Proses menelan yang tidak bisa dilakukan adalah dalam percobaan pengaruh



pernapasan pada proses menelan, proses menelan tidak dapat dilakukan tanpa bolus yang basah, bolus kering tidak dapat ditelan, dan proses menelan dan terangkatnya laring. Hal ini dikarenakan saliva yang ada di dalam mulut memiliki peran sangat penting dalam upaya menelan makanan. Karena saliva membantu atau memperlancar masuknya makanan ke esofagus dan akan dilanjutkan ke proses selanjutnya dalam sistem pencernaan.



KEPUSTAKAAN Penuntun Praktikum Fisiologi Veteriner II Fakultas Peternakan, Universitas Udayana.Bali. http://krislampung.blogspot.com/2016/12/proses-menelan-pada-manusia.html