Laporan 2 - Desain Pembelajaran Inovatif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MINDFUL LEARNING DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS 8D PADA MATERI TEKANAN



RIFQIA AZIZAH, S.Pd NIM.



PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN BANDUNG AGUSTUS, 2022



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ke dua yang berisi Desain Pembelajaran Inovatif. Laporan ini merupakan salah satu tugas Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) daljab 2022 mengenai kegiatan yang telah dilakuakan selama pendidikan guru penggerak disekolah tempat penulis bertugas sebagai penerapan materi yang dipelajari pada modul satu dalam pembelajaran di kelas. Dalam penyusunan Laporan ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan. Namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan dorongan serta saran-saran dari berbagai pihak, segala hambatan, rintangan dan kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan dalam penyusunan laporan ini kepada yang terhormat: 1. Ibu Dr. Diana Rochintaniawati, M.Ed selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dalam penyusunan laporan. 2. Keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung selama PPG, Orang Tua, Suami Roni Editia, Naura Alisha Editia, dan Zakiyya Alhahyra Editia putri kecil saya. 3. Seluruh teman-teman Angkatan 1 PPG IPA Universitas UPI tahun 2022. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.



Balikpapan ,



Rifqia Azizah,S.Pd



2



DAFTAR ISI DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3 RINGKASAN ..................................................................................................... 4 BAB I .................................................................................................................. 6 PENDAHULUAN .............................................................................................. 6 BAB II ................................................................................................................ 8 PEMBAHASAN ................................................................................................. 8 BAB III ............................................................................................................. 14 PENUTUP ........................................................................................................ 14 LAMPIRAN ..................................................................................................... 17



3



RINGKASAN Pada laporan ke dua mengenai desain pembelajaran



inovatif penulis



mengambil judul “Implementasi Pendekatan Pembelajaran Mindful Learning dalam Meningkatkan Fokus Siswa Kelas VIIID Pada Materi Tekanan”. Kesadaran penuh (mindfulness) menurut Kabat - Zinn (dalam Hawkins, 2017, hal. 15) dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa ingin tahu dan kebaikan (The awareness that arises when we pay attention, on purpose, in the present moment, with curiosity and kindness). Ada beberapa kata kunci, yaitu: kesadaran (awareness), perhatian yang disengaja (on purpose), saat ini (present moment), rasa ingin tahu (curiosity), dan kebaikan (compassion). Artinya ada keterkaitan antara unsur pikiran (perhatian), kemauan (yang bertujuan), dan rasa (rasa ingin tahu dan kebaikan) pada kegiatan (fisik) yang sedang dilakukan. Banyak penelitian yang



menunjukkan bahwa di dalam kondisi



berkesadaran penuh, terjadi perubahan fisiologis seperti meluasnya area otak yang terutama berfungsi untuk belajar dan mengingat, berkurangnya stress, dan munculnya perasaan tenang dan stabil (Kabat-Zinn, 2013, hal. 37). Dengan demikian, salah satu fungsi latihan berkesadaran penuh adalah menumbuhkan perasaan yang lebih tenang dan pikiran yang lebih jernih, yang akan berpengaruh pada keputusan yang lebih responsif dan reflektif. Latihan berkesadaran penuh (mindfulness) menjadi sangat relevan dan penting bagi siapapun untuk dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan bahagia dan optimal. Ini termasuk bagi pendidik, murid bahkan juga untuk orangtua. Latihan tersebut sebenarnya sudah banyak diterapkan dalam pendidikan kita sejak lama. Misalnya, mengajak murid untuk hening dan berdoa sebelum memulai pelajaran, melakukan berbagai kegiatan literasi, mencintai alam, berolahseni maupun berolahraga, dan lain sebagainya. Mindfulness dapat merangsang perkembangan otak depan, bagian otak yang dapat menekan rangsangan sehingga kita tidak langsung bereaksi terhadap sebuah emosi. Berikut ini efek positif dari perkembangan otak depan terhadap kesehatan mental. Mindfulness sangat memengaruhi otak manusia dengan mengubahnya ke arah yang lebih positif. Perubahan otak ini berpengaruh terhadap kesehatan mental kita. Manfaat mindfulness dapat dirasakan sesuai dengan



4



seberapa dalam kita melakukan praktik kesadaran pikiran. Ada begitu banyak manfaat Mindful Learning dalam pembelajaran dalam hal ini guru berperan dalam keberhasilan



belajar.



Guru



dapat



menerapkan



Mindful



Learning



pada



pembelajaran untuk mendorong keberhasilan dalam pembelajaran. Kesadaran penuh (mindfulness) dapat dilatih dan ditumbuhkan melalui berbagai kegiatan. Artinya, kita dapat melatih kemampuan untuk memberikan perhatian yang berkualitas pada apa yang kita lakukan. Kegiatan-kegiatan seperti latihan menyadari nafas (mindful breathing); latihan bergerak sadar (mindful movement), yaitu bergerak yang disertai kesadaran tentang intensi dan tujuan gerakan; latihan berjalan sadar (mindful walking) dengan menyadari gerakan tubuh saat berjalan, dan berbagai kegiatan sehari-hari yang mengasah indera (sharpening the senses) dengan melibatkan mata, telinga, hidung, indera perasa, sensori di ujung jari, dan sensori peraba kita. Kegiatan-kegiatan di atas seperti bernapas dengan sadar, bergerak dengan sadar, berjalan dengan sadar dan menyadari seluruh tubuh dengan sadar dapat diawali dengan cara yang paling sederhana yaitu dengan menyadari nafas.



5



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pendidikan adalah fenomena yang fundamental atau asasi dalam kehiduan manusia, dimana ada kehidupan di situpasti ada pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses untuk mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai tertentu kepada seseorang yang menjadi tujuan dalam pendidikan (Dwi Siswoyo, 2007: 30) Nilai-nilai itu disampaikan dan ditanamkan untuk membentuk karakter pribadi yang kemudian diimplementasikan baik kapasitasnya sebagai individu maupun sebagai



makhluk



social



yang



bertanggung



jawab



dalam



kehidupan



bermasyarakat berbangsa dan bernegara (M. Nur Khoiron, 1999:83). Selama ini kebanyakan guru menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan pendekatan “teacher centered” yaitu pendekatan yang lebih berpusat pada guru, menggunakan metode ceramah, sehingga kegiatan belajar mengajar lebih banyak didominasi oleh guru. Padahal menurut John Dewey, “orang belajar dari apa yang dikerjakannya” (Retno Listyarti, 2012:16). Jadi mustahil anak akan belajar hanya dari mendengar “ceramah” sang guru.Sedangkan menurut Freire, anak baru dikatakan belajar jika sudah mengintegrasikan unsur berpikir, berkata, dan berbuat. Penelitian oleh Bauer et al (2016) menemukan bahwa negara-negara berkembang guru merupakan profesi yang memiliki tingkat kelelahan emosi (burnout) yang tinggi. Kondisi penuh tekanan ini disebabkan tingginya target yang harus dipenuhi guru baik dari orang tuamurid, institusi tempatnya bekerja, hingga pemerintah, namun tidak dibarengi kesejahteraan diri yang memadai (Ega Asnatasia Maharani, 2015:152). Tingginya tekanan tersebut pada akhirnya membawa konsekuensi logis yaitu guru kesulitan menerapkan pembelajaran yang efektif. Pola pembelajaran seperti demikian harus dirubah, dengan cara menggiring murid untuk mencari pengetahuannya sendiri. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan baru dalam pembelajaran. Salah satunya dengan pendekatan mindful learning (kesadaran dalam belajar). Menurut Goleman, kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbagan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol 6



desakan hati, mengatur suaana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama (Goleman, 200:44). Keseimbangan antar IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar murid di sekolah. Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligence murid. Kecerdasan emosional yang dimiliki murid sangat berpengaruh terhadap hasil belajar , karena emosi memancing tindakan seorang terhadap apa yang dihadapinya (Goleman, 2000:17). Teori Daniel Goleman, sesuai dengan judul bukunya, memberikan definisi terhadap kata cerdas. Walaupun EQ merupakan hal yang relative dibandingkan IQ, namun beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional tidak kalah penting dengan IQ. Salah satu karakteristik pembelajaran mindfulness yang mencakup mindset/ car berpikir yang diyakini oleh Langer dapat merusak proses pembelajaran, diantaranya yaitu menunda kepuasan. Di dalam kecerdasan emosional, menunda kepuasan termasuk dalam kemampuan mengelola emosi dan kemampuan mengembangkan diri. Zimmerman menyatakan bahwa mengatur diri atau regulasi diri (self regulation) adalah proses mempertahankan pikiran, prilaku, dan emosi (Anita Woolfolk, 2008: 130). Oleh karena itu, pendekatan Mindful Learning erat kaitannya dengan kecerdasan emosional. 2. Tujuan kegiatan Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari laporan ini adalah : Menerapkan desain pembelajaran inovatif dengan menggunakan pendekatan Mindful Learning dan kecerdasan emosional. 3. Manfaat Kegiatan a. Manfaat teoritis Manfaat dari laporan ini bagi penulis yaitu untuk mengembangkan ilmu pendidikan yang berkaitan dengan aplikasi pendekatan dalam pembelajaran khususnya pendekatan mindful learning dan pengembangan kecerdasan emosional (emotional intelligence) murid. b. Manfaat Praktis Secara praktis, laporan ini bermanfaat untuk membantu guru dalam memecahkab dan mengantisipasi persoalan dalam proses pembelajaran, khususnya untuk meningkatkan hasil belajar murid.



7



BAB II PEMBAHASAN Menurut Goleman, kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi ( to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emodi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial (Goleman, 2000: 512). Salovey juga memberikan definisi dasar tentang kecerdasan emosi dalam lima wilayah utama yaitu, kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan kemampuan membina hubungan dengan orang lain. Seorang ahli kecerdasan emosi didalmnya termasuk kemampuan mengontrol diri, memacu tetap tekun, serta dapat memotivasi diri sendiri. Kecakapan tersebut mencakup pengelolaan bentuk emosi baik positif maupun negatif (Goleman, 2000:13). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan dalam laporan ini yang dimaksud dengan kecerdasan emosioanal adalah kemampuan murid untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (emoati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Dalam pembelajaran IPA kecerdasan emosional dapat diamati pada aspek asil belajar bidang afektif atau sikap. Teknik penilaian yang dilakukan disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)



berbasis



pendidikan karakter. Mindfulness dan Cara Kerja Otak Mindfulness dapat merangsang perkembangan otak depan, bagian otak yang dapat menekan rangsangan sehingga kita tidak langsung bereaksi terhadap sebuah emosi. Berikut ini efek positif dari perkembangan otak depan terhadap kesehatan mental:  



Memperbaiki suasana hati Mengatasi depresi, kecemasan, perilaku obsesif kompulsif, kecemasan sosial, post-traumatic



stress



disorder (PTSD),



dan borderline



personality



disorder (BPD)



8







Meningkatkan self-esteem (perasaan terhadap harga diri), self-love (rasa cinta terhadap diri sendiri), kepercayaan diri, hingga rasa sayang kepada orang lain.



Mindfulness sangat memengaruhi otak manusia dengan mengubahnya ke arah yang lebih positif. Perubahan otak ini berpengaruh terhadap kesehatan mental kita. Manfaat mindfulness dapat dirasakan sesuai dengan seberapa dalam kita melakukan praktik kesadaran pikiran. Kesadaran penuh (mindfulness) dapat dilatih dan ditumbuhkan melalui berbagai kegiatan. Artinya, kita dapat melatih kemampuan untuk memberikan perhatian yang berkualitas pada apa yang kita lakukan. Kegiatan-kegiatan seperti latihan menyadari nafas (mindful breathing); latihan bergerak sadar (mindful movement), yaitu bergerak yang disertai kesadaran tentang intensi dan tujuan gerakan; latihan berjalan sadar (mindful walking) dengan menyadari gerakan tubuh saat berjalan, dan berbagai kegiatan sehari-hari yang mengasah indera (sharpening the senses) dengan melibatkan mata, telinga, hidung, indera perasa, sensori di ujung jari, dan sensori peraba kita. Kegiatan-kegiatan di atas seperti bernapas dengan sadar, bergerak dengan sadar, berjalan dengan sadar dan menyadari seluruh tubuh dengan sadar dapat diawali dengan cara yang paling sederhana yaitu dengan menyadari nafas. Mengapa penting untuk menyadari napas? Karena napas adalah jangkar yang dimiliki setiap orang untuk berada di sini dan masa sekarang (here and now). Pikiran kita merupakan bagian diri kita yang seringkali sulit dikendalikan. Seorang ilmuan dan filsuf Bernama Deepak Chopra dalam website pribadinya menyebutkan bahwa manusia memiliki 60.000-80.000 pikiran dalam sehari. Bayangkan betapa sibuknya pikiran kita. Karena sangat cair, pikitran kita dapat bergerak ke masa depan dan menimbulkan perasaan kuatir. Pikiran juga dapat bergerak ke masa lalu yang sering kali menimbulkan perasaan menyesal. Pikiran berada dalam situasi terbaiknya jika ia fokus situasi saat ini dan masa sekarang. Cara termudah untuk membuat pikiran dan perasaan berada pada saat ini dan masa sekarang adalah dengan menyadari napa yaitu dengan menggunakan Teknik STOP. Mindfulness dan Well-being Menurut kamus Oxford English Dictionary, well-being dapat diartikan sebagai kondisi nyaman, sehat, dan Bahagia. Well-being (kesejahteraan hidup) adalah sebuah kondisi dimana individu memiliki sikap yang positif terhadap diri



9



sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya. Menurut Mc Grath & Noble, 2011, murid yang memoliki tingkat well-being yang optimum memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi, Kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, memiliki ketangguhan dalam menghadapi stress dan terlibat dalam prilaku sosial yang lebih bertanggung jawab. Berbagai kegiatan berbasis kesadaran penuh (mindfulness) dalam seharihari memungkinkan seseorang membangun kesadaran penuh untuk dapat memberikan perhatian secara saar bertujuan yang didasarkan keterbukaan pikiran, rasa ingin tahu, dan kebaikan yang akan membantu seseorang dalam menghadapi situasi-situasi menantang dan sulit. Secara saintifik, Latihan mindfulness yang konsisten akan memperkuat hubungan sel-sel saraf (neuron) otak yang berhubungan dengan fokus, konsentrasi, dan kesadaran. Kondisi tersebut dpat



dijelaskan dengan gambar 1.1: Gambar1.1: Hubungan mindfulness dan Empati dan Resiliensi (Hawkins, 2011) Pada saat menghadai kondisi menantang, misalnya pada saat seorang guru berhadapan dengan perilaku murid yang dinilai tidak disiplin, mekanisme kerja otak akan mengarahkan diri untuk berhenti, menaik napas Panjang, memberikan waktu untuk memahami situasi apa yang dirasakan diri sendiri, memunculan empati, memahami situasi yang terjadi, mencari tahu apa yang dirasakan oleh murid dan mau mendengarkan dengan penuh perhatian. Respon guru yang berkesadaran penuh akan dapat membangun koneksi dan rasa percaya murid pada guru. Ada pepatah yang mengatakan, “Seberapa banyak gelar yang dimiliki seorang guru, kalua murid tidak paham bahwa gurunya peduli dengan mereka, maka mereka tidak akan pernah belajar dari gurunya, peduli dengan mereka, maka mereka tidak akan pernah dapat belajar dari gurunya.” Koneksi rasa aman dan 10



rasa percaya di antara guru dan murid akan menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang kondusif bagi pembelajaran. Perasaan aman dan rasa percaya dalam diri murid akan membantu murid dalam proses pembelajaran dan relasi dengan guru di sekolah. Murid dapat menumbuhkan kesadaran diri tentang perasaan kekuatan, kelemahan, nilai-nilai yang dimiliki dengan leboh baik dan kesadaran sosial yang lebih baik yang didasarkan pada perhtian yang bertujuan akan membatu murid dalam memproses informasi secara lebih baik dalam proses pembelajaran. Jika murid dapat mengikuti proses pembelajaran secara lebih baik, maka secara perlahan tumbuh optimism atau rasa percaya dalam dirinya. Ada banyak sekali penelitian yang menyatakan tentang pentingnya optimism dalam mendorong keberhasilan pembelajaran. Seligman (dalam Hoy, Tarter & Hoy, 2006) menjelaskan tentang optimism sebagai faktor pndukung kesuksesan dalam akademik. Hubungan Mindfulness dan Pembelajaran Emosional Menurut Hawkins (2017), latihan berkesadaran penuh (mindfulness) dapat membangun keterhubungan diri sendri (self-awerness)



dengan berbagai



kompetensi emosi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, sebelum memberikan respon dalam sebuah situasi sosial menantang, kita berhentu, bernapas dengan sadar, mengamati pikiran, perasaan diri sendiri maupun orang lain, dan mengambil Tindakan lebih responsive, bukan reaktif. Gambar 1 menunjukkan pembelajaran Sosial-Emosional berbasis kesadaran penuh untuk mewujudkan kesejahteraan (well-being). Gambar tersebut diadaptasi dari gambar dibuat K. Fort – Catanese (dalam Hawkins, 2017)



11



Gambar 2 pembelajaran Sosial-Emosional berbasis kesadaran penuh dibuat K. Fort – Catanese Implementasi mindful learning pada pembelajaran dilakuakan pada saat awal pembelajaran dengan menggunakan Teknik STOP. Berikut adalah tatacara Teknik STOP: Teknik: S T O P / Berhenti Yang dilakukan guru: Menginstruksikan pada murid untuk melakukan teknik STOP: Yang dikatakan pada murid: Anak – anak, sejenak kita lakukan sebuah teknik untuk membuat diri menjadi rileks dan focus Kembali, yaitu teknik STOP atau berhenti sejenak, ikuti ibu. Duduk dengan posisi tegak namun rileks, boleh pejamkan mata atau melihat kelayar lalu: S top/ Berhenti . Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan. T ake a deep Breath/ Tarik nafas dalam . Sadari napas masuk, sadari napas keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung. Rasakan udara hangat yang keluar dari lubang hidung. Lakukan 2-3 kali. Napas masuk, napas keluar. O bserve/ Amati . Amati apa yang Anda rasakan pada tubuh Anda? Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan. P roceed/ Lanjutkan . Latihan selesai. Silahkan lanjutkan kembali aktivitas Anda dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap 12



Tujuan : membuat murid merasa lebih tenang dan belajar untuk mengendalikan dan memahami emosi dirinya selain itu kondisi tubuh yang lebih tenang akan membantu murid untuk fokus kembali pada pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar murid pada saat proses pembelajaran. Pada apersepsi materi tekanan guru menghubungkan Teknik STOP dengan materi Tekanan yang diterapkan pada bernapas. Pernapasan merupakan suatu mekanisme yang otomatis dan ritmis, yang terjadi karena jaringan saraf di batang otak (pons dan medulla). Jaringan saraf mengatur otot - otot yang menyusun dinding thorax dan abdomen sehingga menghasilkan 9 perubahan tekanan yang menggerakkan udara ke dalam dan keluar paru. Ritme dan panjang setiap fase pernapasan diatur oleh hubungan umpan balik stimulus dan inhibisi saraf - saraf batang otak (Publishing BE & Roger K , 2010). Sistem pernapasan dan sirkulasi darah manusia bergantung pada bentuk transpor yang dikenal sebagai bulk flow untuk membawa udara (mengandung oksigen) ke dalam paru yang kemudian akan diedarkan oleh darah ke jaringan. Bulk flow adalah pergerakan gas atau cairan dari tempat bertekanan tinggi ke tekanan rendah. Contohnya, “karena tekanan darah arteri lebih tinggi, darah selalu mengalir dari arteri menuju vena, dimana tekanan darah vena lebih rendah”.



13



BAB III PENUTUP 1. Refleksi Pada tahun 2011, The Hawn Foundation bekerjasama dengan Columbia University mengembangkan sebuah kurikulum yang disebut ‘The Mind Up Curriculum’. Sebuah kurikulum yang ditujukan untuk tingkat Pra Sekolah sampai kelas 8. The Mindup Curriculum adalah kurikulum pembelajaran yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran sosial dan emosional (social and emotional awareness), meningkatkan kesejahteraan psikologis (psychological well-being), dan keberhasilan akademik yang berbasis penelitian dan praktik kelas (www.thehawnfoundation.org). Sejak tahun 2019, sebanyak 370 sekolah negeri di seluruh Inggris mengadopsi mindfulness dalam kurikulumnya. Di Indonesia, penerapan mindfulness dalam kurikulum juga sudah diterapkan dalam berbagai institusi pendidikan. Salah satu sekolah di Jakarta secara khusus memasukkan mindfulness dalam kurikulum pendidikan TK hingga Kelas 12. Murid-murid di sekolah tersebut melaporkan bahwa mindfulness membantu mereka dalam proses pembelajaran (Kompas, 27 Juli 2019). Pendekatan mindful learning adalah hal baru dalam pendidikan karakter. Bahwa pengembangan kecerdasan emosional sangat berpengaruh terhadap kecerdasan intelegensi (IQ) yang dapat meningkatkan hasil belajar murid karena murid dapat menyadari apa yang sedang mereka lakukan pada hal ini adalah pembelajaran. Selain itu juga sebagai cara pengembangan kecerdasan emosional untuk guru dan murid sehingga murid dapat belajar dengan lebih fokus. 2. Tindak Lanjut Tindak lanjut yang dapat dilakukan agar hasil yang diharapan dapat lebih maksimal



yaitu



Guru



dapat



memberikan



angket



untuk



mengukur



perkembangan emosional murid setelah diterapkan pendekatan mindful learning agar lebih terukur dan dapat lebih mengembangkan pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan kecerdasan sosial-emosional murid. Pada awal penerapan pendekatan mindful learning murid akan merasa aneh maka sangat



penting



penjelasan



guru



mengenai



pentingnya



pendekatan



14



pembelajaran mindful learning baik pada saat proses pembelajaran maupun pada saat murid membutuhkan keadaan stabil dalam menenangkan emosinya.



15



DAFTAR PUSTAKA



Goleman, Emotional Intelligence, Jakarta: GramediaPustaka Utama, 2000.



Khoiron, M. Nur, Pendidikan Politik Bagi Warna Negara: Tawaran Operasional dan Kerangka Kerja, Yogyakarta; LKIS, 1999. Maharani, Ega Asnatasia, “Eksplorasi Mindful Teaching Sebagai Strategi Inovatif dalam Pembelajaran Bagi Guru Paud” dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Ponorogo: FKIP Universitas Muhamadiah Ponorogo, 2015. Langer, Ellen J, Mindful Learning, Jakarta : Esensi Erlangga Group, 2004.



Martin, Anthony Dio, Emotional Quality Management, Jakarta : Arga Publishing, 2003.



Publishing BE, Rogers K. The Respiratory System. New York: Britannica Educational Publishing, 2010:41.



Retno Listyarti, Pendidikan Karakter dan Metode Aktif, Inovatif, & Kreatif, Jakarta: Esensi, 2012. Rusiati Yo, Modul PGP “Pembelajaran Sosial Emosional”, Jakarta: Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan. Siswoyo , Dwi, Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press, 2007.



Woolfolk, Anita, Educational Psychologi (Terjemahan), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.



16



LAMPIRAN 1. Analisis KI dan KD Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : VIII / I Kompetensi Inti : 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu



pengetahuan,



teknologi,



seni,



budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan



ranah



abstrak



(menulis,



membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang)



sesuai



dengan



yang



dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori PASANGAN KD DAN TARGET DARI KD PENGETAHUAN DANKETERAMPILAN



KOMPETENSI DASAR



KOMPETENSI DASAR PENGETAHUAN 3.8



Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya



KETERAMPILAN 4.8



Menyajikan



data



hasil



dalam kehidupan sehari-hari, termasuk



percobaan untuk menyelidiki



tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas



tekanan zat cair pada kedalaman



jaringan angkut pada tumbuhan



tertentu,



Target KD Pengetahuan : 1. Menjelaskan tekanan zat 2. Menjelaskan penerapan tekanan zat dalam



gaya



kapilaritas,



apung,



misalnya



dan dalam



batang tumbuhan Target KD Keterampilan :



kehidupan sehari-hari (tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada tumbuhan)



1. Menyajikan hasil penyelidikan tentang tekanan zat cair



17



2. Matrik sumbu simetris KD Pengetahuan Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : VIII / I Kompetensi Inti : 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori MATRIK SUMBU SIMETRIS KD PENGETAHUAN DIMENSI PENGETAHUAN



METAKOGNI TIF



(Permendikbud No. PROSEDURAL 20 Tahun 2016 Tentang SKL KONSEPTUAL Pendidikan Dasar dan FAKTUAL Mengidentifikasi Menangah)



Menganalisis Menjelaskan



C1



C2



MENGINGAT



MEMAHAMI



Menerapkan



C3 MENGAPLIKASIKA N



C4 MENGANALISIS



C5 MENGEVALUAS I



C6 MENCIPTA



DIMENSI PROSES BERFIKIR Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom



18



3. Format Perumusan IPK Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema Kelas / Semester Kompetensi Inti



No



1



: Ilmu Pengetahuan Alam : VIII / I : 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori Proses Berpikir



Tingkat Kompetensi



KD



(C1-C6)



KD



IPK



Materi dan Sub Materi



Dimensi Pengetahuan



KD Pengetahuan



3.8 Menjelaskan



Dimensi Pengetahuan Proses



Berpikir



tekanan zat dan



:



penerapannya



Faktual







Menjelaskan (C1)



dalam kehidupan



Konseptual







Menjelaskan (C2)



sehari-hari,



Prosedural







Menerapkan (C3)







Menganalisis (C4)



termasuk tekanan



Dimensi Pengetahuan :



dan IPK Penunjang :



Tekanan zat



1. Menjelaskan konsep tekanan



● Tekanan Zat padat



2. Menjelaskan konsep tekanan



● Tekanan Hidrostatis



hidrostatis



● Hukum Archimedes ● Hukum Pascal



19



darah, osmosis,



IPK Kunci :



dan kapilaritas



Proses Berpikir :



1. Menjelaskan Hukum Archimedes



jaringan angkut



Menganalisis (HOTS)



2. Menerapkan Hukum Archinedes



pada tumbuhan



● Proses Osmosis ● Proses Kapiaritas pada tumbuhan



pada benda terapung, melayang, dan tenggelam di air 3. Menjelaskan Hukum Pascal 4. Menerapkan Hukum Pascal pada pompa hidrolik 5. Menganalisis prinsip tekanan pada proses osmosis 6. Menganalisis prinsip tekanan pada proses tekanan darah 7. Menganalisis prinsip tekanan pada proses kapilaritas dalam pengangkutan zat pada tumbuhan. IPK Pengayaan: (Tidak Wajib)



20



2



KD Keterampilan 4.8 Menyajikan data



hasil



percobaan untuk menyelidiki tekanan zat cair



pada



Tingkat Keterampilan Langkah Proses



IPK Penunjang : 1. Merancang penyelidikan tentang



:



Keterampilan :



Presisi (P3)







Merancang (P2)



menyelidiki zat cair pada







Membuat (P3)



kedalaman tertentu 2. Merancang penyelidikan pada percobaan Hukum Archimedes 3. Merancang percobaan penerapan



kedalaman



prinsip tekanan pada proses



tertentu,



kapilaritas dalam pengangkutan zat



gaya apung,



pada tumbuhan.



21



dan kapilaritas, misalnya dalam batang tumbuhan



IPK Kunci : 1. Menyajikan data hasil



percobaan tekanan hidrostatis 2. Menyajikan data hasil



percobaan Hukum Archimedes 3. Menyajikan data hasil



percobaan penerapan prinsip tekanan pada proses kapilaritas dalam pengangkutan zat pada tumbuhan IPK Pengayaan: (Tidak Wajib)



22



Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pokok



: : : :



Alokasi Waktu



:



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP Negeri 17 Balikpapan VIII/2 Ilmu Pengetahuan Alam Tekanan Zat dan Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 4 x Pertemuan (10 JP x 40 menit)



A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku: jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.8 Menjelaskan tekanan zat dan 3.8.1 Menjelaskan konsep tekanan. penerapannya dalam kehidupan 3.8.2 Menjelaskan konsep tekanan sehari-hari, termasuk tekanan darah, hidrostatis. osmosis, dan kapilaritas jaringan 3.8.3 Menjelaskan hukum angkut pada tumbuhan Archimedes. 3.8.4 Menerapkan hukum Archimedes pada benda terapung, melayang dan tenggelam di air. 3.8.5 Menjelaskan hukum Pascal. 3.8.6 Menerapkan hukum Pascal pada pompa hidrolik.



1



4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman tertentu, gaya apung, dan kapilaritas, misalnya dalam batang tumbuhan



3.8.7 Menganalisis prinsip tekanan pada proses osmosis. 3.8.8 Menganalisis prinsip tekanan pada proses tekanan darah. 3.8.9 Menganalisis prinsip tekanan pada proses kapilaritas dalam pengangkutan zat pada tumbuhan. 4.8.1 Menyajikan data hasil percobaan tekanan hidrostatis 4.8.2 Menyajikan data hasil percobaan hokum Archimedes 4.8.3 Menyajikan data hasil percobaan penerapan prinsip tekanan pada proses kapilaritas dalam pengangkutan zat pada tumbuhan



Nilai karakter: jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab C. Tujuan Pembelajaran Pertemunan ke-1 3.8.1.1 Melalui kegiatan percobaan yang dipandu LKPD 1 peserta didik dapat menjelaskan konsep tekanan dengan tepat. 3.8.1.2 Melalui kegiatan percobaan yang dipandung dekan LKPD 2, peserta didik dapat menjelaskan konsep tekanan hidrostatik dengan tepat. 4.8.1.1 Melalui kegiatan percobaan dan diskusi yang dipandu dengan LKPD 2 peserta didik dapat menyajikan data tekanan hidrostatis dengan benar. Pertemuan ke-2 3.8.3.1 Melalui kegiatan percobaan dan diskusi yang dipandu dengan LKPD 3 peserta didik dapat menjelaskan hukum Arcimedes dan penerapannya pada benda terapung, melayang dan tenggelam di air dengan benar. 3.8.4.1 Melalui kegiatan percobaan dan diskusi yang dipandu dengan LKPD 4 peserta didik dapat menjelaskan hukum Pascal dan penerapannya pada pompa hidrolik dengan tepat.



2



Pertemuan ke-3 3.8.5.1 Melalui kegiatan percobaan dan diskusi yang dipandu dengan LKPD 5 peserta didik menganalisis prinsip tekanan pada proses osmosis dengan benar dan teliti. Fokus penguatan karakter: Ketelitian, kerjasama, dan tanggungjawab. D. Materi Pembelajaran 1. Materi regular TM Ke1 2



3



4 5 2.



3.



Materi 1. 2. 1. 2.



Tekanan zat Tekanan hidrostatis Hukum Archimedes Penerapan hukum Archimedes pada benda terapung, melayang dan tenggelam 3. Hukum Pascal 4. Penerapan hukum Pascal pada pompa hidrolik 1. Aplikasi konsep tekanan pada tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada tumbuhan. 2. Percobaan osmosis Ulangan Harian Pengayaan dan Remedial Materi remidial Materi remidial dipersiapkan untuk program pengajaran remidi tergantung dari materi yang belum peserta didik kuasai. Materi pengayaan Materi pengayaan bersifat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menyelidiki prinsip tekanan pada pompa air manual.



JP 3 2



3



1 1



E. Strategi Pembelajaran Pertemua n 1



Model Problem Base Learning



Metode Percobaan, demostrasi dan diskusi, tanya jawab



Pendekatan Saintifik (5M) dan Mindful Learning



3



2



Inquiry Learning



Diskusi, percobaan,ceramah bervariasi, Tanya jawab



Saintifik (5M) dan Mindful Learning



3



Inquiri Learning



Diskusi, percobaan, ceramah bervariasi, presentasi



Saintifik (5M) dan Mindful Learning



F. Media dan Alat Media : LKPD, PPT, video kapal selam, video proses pencucian mobil, gambar ayam dan bebek Alat dan bahan : 1. Alat percobaan tekanan zat padat (terlampir pada LKPD 1) 2. Alat percobaan tekanan hidrostatik (terlampir pada LKPD 2) 3. Alat percobaan Hukum Arcimedes (terlampir pada LKPD 3) 4. Alat demonstrasi Hukum Pascal (terlampir pada LKPD 4) 5. Alat percobaan osmosis (terlampir pada LKPD 5) 6. Alat Percobaan Penerapan Prinsip Tekanan Pada Proses Kapilaritas Dalam Pengangkutan Zat Pada Tumbuhan ( LKPD 6) G. Sumber Belajar 1. Sumber belajar siswa a. Buku siswa 1) Zubaidah, Siti, dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(hal:2-37) b. Lembar Kegiatan Peserta Didik 1) LKPD 1- Tekanan Zat Padat 2) LKPD 2- Tekanan Hidrostatis 3) LKPD 3- Hukum Archimedes 4) LKPD 4- Hukum Pascal 5) LKPD 5- Penerapan Prinsip Tekanan Pada Proses osmosis 6) LKPD 6- Panduan Proyek Kapilaritas 2. Sumber belajar guru Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga Sumarjono,dkk. 2004. Common Textbook Fisika Dasar I. Malang : Universitas Negeri Malang H. Langkah-langkah Pembelajaran 4



1. Pertemuan ke-1 (3 x 40’) Penyusunan Teknik Pembelajaran Kompetensi Sosial dan Emosional Ruang Lingkup RUTIN



KSE Pengelolaan Diri – Mengelola Emosi dan Fokus



Teknik Pembelajaran KSE 1. Teknik: S T O P / Berhenti



Yang dilakukan guru: Menginstruksikan pada murid untuk melakukan teknik STOP: Yang dikatakan pada murid: Anak – anak, sejenak kita lakukan sebuah teknik untuk membuat diri menjadi rileks dan focus Kembali, yaitu teknik STOP atau berhenti sejenak, ikuti ibu. Duduk dengan posisi tegak namun rileks, boleh pejamkan mata atau melihat kelayar lalu: S top/ Berhenti . Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan. T ake a deep Breath/ Tarik nafas dalam . Sadari napas masuk, sadari napas keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung. Rasakan udara hangat yang keluar dari lubang hidung. Lakukan 2-3 kali. Napas masuk, napas keluar. O bserve/ Amati . Amati apa yang Anda rasakan pada tubuh Anda? Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan. P roceed/ Lanjutkan . Latihan selesai. Silahkan lanjutkan kembali aktivitas Anda dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap Tujuan : membuat murid merasa lebih tenang. Kondisi tubuh yang lebih tenang akan membantu murid untuk fokus kembali 5



pada pelajaran.



Jenis kegiatan Pendahuluan



Sintak



Kegiatan pembelajaran 1. Pembelajaran dibuka dengan ucapan



2.



3.



Identifikasi masalah



1.



2.



salam, dan menanyakan kabarpeserta didik Guru mengajak murid untuk melakukan teknik kesadaran penuh (Kse Kesadaran diri-pengenalan emosi) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Memberikan apersepsi dan motivasi Pernahkan kalian melihat alat penampung air atau yang lebih dikenal dengan toren? biasanya toren diletakan di bangunan paling atas, mengapa demikian? Adakah pengaruh ketinggian terhadap dorongan air yang keluar pada keran ? Menampilkan gambar ayam dan bebek



Alokasi waktu 10’



10’



6



serta gambar orang sedang menyelam.



Inti



3. Peserta didik diminta untuk memunculkan pertanyaan-pertanyaan terkait kedua gambar tersebut. 4. Pertanyaan yang diharapkan “Apakah yang mempengaruhi besarnya tekanan?” “Mengapa seorang penyelam tidak boleh menyelam terlalu dalam “ Mengorgani 1. Peserta didik terbagi menjadi dua 5’ sasikan kelompok besar, kelompok A siswa untuk mengerjakan LKPD 1 dan kelompok B belajar mengerjakan LKPD 2 . Membimbin 2. Peserta didik 2. Peserta didik 2’ g diskusi melakuakn percobaan melakukan siswa tentang tekanan zat percobaan padat. tekanan 3. Menuliskan hasil hidrostatik. percobaan pada tabel 3. Menuliskan pengamatan di LKPD hasil 1. percobaan 4. Melakukan diskusi pada tabel untuk menganalisis pengamatan data hasil percobaan. di LKPD 2. 4. Melakukan diskusi



7



Penutup



untuk menganalisi s data hasil percobaan. Mengemban 5. Perwakilan satu kelompok dari kelompok gkan dan A dan B mempresentasikan hasil menyajikan pengamatannya. hasil karya Menganalisi 6. Memberi tanggapan terhadap presentasi s dan kelompok lain evaluasi 7. Bertanya jika materi yang disampaikan proses belum jelas. pemecahan 8. Guru memberikan penguatan terhadap masalah materi yang telah disampaikan peserta didik. 9. 1. Peserta didik dibimbimbing oleh guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini 2. Menginformasikan tugas laporan percobaan yang telah mereka lakukan pada pertemuan kali ini untuk dikumpulkan pada pertemuan ketiga. 3. Menginformasikan tugas untuk pertemuan selanjutnya tentang Hukum Archimedes dan Hukum Pascal. 4. Mengucapkan salam.



15’



5’



10’



2. Pertemuan Ke-2 (2 x 40’) Jenis kegiatan Pendahuluan



Sintak



Kegiatan pembelajaran 1. Pembelajaran dibuka dengan ucapan salam, dan menanyakan kabarpeserta didik 2. Guru mengajak murid untuk melakukan teknik kesadaran penuh (Kse Kesadaran diri-pengenalan emosi) 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.Menyampaikan tujuan pembelajaran .



Alokasi waktu 10’



8



Observasi masalah



4. Apersepsi dan Motivasi. Menanyakan kembali materi sebelumnya “Apa itu tekanan hidrostatis?”. 5. Melakukan demonstrasi sederhana.



10’



6. Disajikan sebuag video tentang proses pencucian mobil. Inti



Merumus kan masalah



Mengajuk an hipotesis



Merencan akan pemecaha n masalah dan penumpul an data Analisis data



7. Peserta didik merumuskan masalah dari apa yang mereka sakskan baik melalui demonstrasi yang dilakukan guru maupun tayangan video. Masalah yang diharapkan : “mengapa telur bisa terapung, melayang dan tenggelam?” “bagaimana cara kerja alat angkat mobil yang digunakan ditempat pencucian mobil?”. 8. Mengajukan hipotesis bahwa “jika benda dicelupkan kedalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya keatas sebesar berat zat cair yang dipindahkan benda tersebut”. Tekanan yang diberikan kepada zat alir dalam ruang tertutup akan diteruskan kesegala arah dengan sama besar”. 9. Membaca langkah kerja/prosedur praktikum hukum Archimedes dan Pascal yang terdapat dalam LKDP 3 dan 4. 10. Melakukan praktikum hukum Archimedes dan hukum Pascal.



10’



11. Menuliskan data hasil percobaan dalam tabel pengamatan.



35’



15’



15’



9



Menarik simpulan



Penutup



12. Menjawab pertanyaan diskusi dan soalsoal latihan. 13. Menyimpulkan hasil percobaan uji hukum Archimedes dan hukum Pascal. 14. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah disampaikan peserta didik. 1. Peserta didik dibimbimbing oleh guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. 2. Menginformasikan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya tentang aplikasi tekanan dalam kehidupan. 3. Menginformasikan tugas litelasi tentang aplikasi tekanan dalam kehidupan. 4. Mengucapkan salam.



15’



10’



3. Pertemuan ke-3 Jenis kegiatan Pendahuluan



Sintak



Kegiatan pembelajaran



Alokasi waktu 10’



1. 2. 3. 4. 5.



Mengucap salam. Membimbing peserta didik untuk berdoa. Menanyakan keadaan peserta didik. Mengecek kehadiran siswa. Mengkondisikan peserta didik untuk. mengikuti pembelajaran. 6. Menuliskan judul materi pembelajaran. 7. Menyampaikan tujuan pembelajaran.



Observasi masalah



8. Menyampaikan apersepsi dan motivasi Pernahkah kalian membuat sayur sop? Saat belum tambahkan garam bagaimana rasa sayuran yang terdapat dalam sayur tersebut? Bagaiman setelah diberikan garam? Mengapa terjadi demikian? 9. Menampilkan gambar tentang proses osmosis.



10



Merumuskan masalah



Inti



Mengajukan hipotesis Merencanaka n pemecahan masalah dan penumpulan data Analisis data Menarik simpulan



Penutup



10. Duduk bersama dengan kelompok dan membagi peran. 11. Menentukan rumusan masalah untuk mengidentifikasi bagaimana cara kerja osmosis dalam tumbuhan? 12. Menentukan hipotesis yang akan terjadi pada percobaan osmosis. 13. Membaca langkah kerja/prosedur praktikum osmosis pada kentang pada LKPD 5. 14. Melakukan praktikum osmosis pada kentang dengan dipandu LKPD 5. 12. Menuliskan data hasil percobaan dalam tabel pengamatan. 13. Menyimpulkan hasil percobaan osmosis pada kentang. 14. Mempresentasikan hasil percobaannya. 15. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik. 1. Peserta didik dibimbimbing oleh guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. 2. Menginformasikan tugas proyek tentang percobaan kapilaritas pada LKPD 6 serta mengumpulkan laporan praktikumnya pada minggu depan. 3. Mengucapkan salam



5



5 35



10 10



5’



4. Pertemuan 4 (3 JP) Ulangan Harian Pengayaan dan remedial I. Penilaian 1. Sikap social No.



Teknik



1



Observasi



Bentuk Instrumen Jurnal



2



Penilaian



Angket



Terlampir



Waktu Pelaksanaan Saat pembelajaran berlangsung



Terlampir



Setelah



Butir Instrumen



Keterangan Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning) Penilaian sebagai 11



antar teman



pembelajaran usai



pembelajaran (assessment learning)



as



2. Keterampilan No.



Teknik



1



Proyek



2



Kinerja



Bentuk Contoh Butir Instrumen Instrumen Lembar Terlampir penilaian produk dalam bentuk laporan percobaan



Waktu Pelaksanaan Saat pembelajaran berlangsung dan/atau setelah usai



Lembar Terlampir Observasi Kinerja ketika Percobaan



Saat pembelajaran berlangsung dan/atau setelah usai



Bentuk Instrumen PG dan uraian



Waktu Pelaksanaan Setelah pembelajaran usai



Keterangan Penilaian untuk, sebagai, dan/atau pencapaian pembelajaran (assessment for, as, and of learning) Penilaian untuk, sebagai, dan/atau pencapaian pembelajaran (assessment for, as, and of learning)



3. kognitif No. 1



Teknik Tertulis



Butir Instrumen Terlampir



Keterangan Penilaian pencapaian pembelajaran (assessment of learning)



12



Mengetahui, Kepala Sekolah



Doddy Yustu Sulu, M.Pd Nip.19690617 199702 1 003 _________________________



Guru Mata Pelajaran IPA



Rifqia Azizah, S.Pd 19910119 202221 2 004 __________________________



13



A. Penilaian Sikap 1. Jurnal Penilaian Sikap Tanggal : No Nama Catatan Perilaku . Peserta didik 1.



Kelas : Butir Sikap



Tindak lanjut



2. 3. Ds t. 2. Penilaian Antar Teman Nama : Tanggal : Nama Kontribusi N peserta o didik dan perannya 3 2 1 0



Rubrik Penilaian Kategori Berkontribusi



Partisipasi/ker jasama



Tanggapan terhadap Kritik, Saran,



Kelas/Kelompok :____/_____ Tanggapan terhadap Partisipasi Kritik, Saran, dan Umpan Balik 3 2 1 0 3 2 1 0



Total skor



3



2



1



0



Sepenuhnya dan aktif terlibat dalam memberikan ide dan selalu berkontribusi pada kerja kelompok Sangat aktif dalam memberikan kontribusi yang berarti kepada kelompok. Selalu terbuka dalam menerima kritik, saran dan



Secara aktif terlibat dalam memberikan ide dan terkadang berkontribusi pada kerja kelompo



Sedikit terlibat dalam memberikan ide-ide dan kurang kontribusi. Sekurang memeberikan kontribusi yang bermakna bagi kelompok Kadang terbuka dalam menerima



Pasif, dan tidak pernah memberikan ide



Aktif dalam memberikan kontribusi yang berarti kepada kelompok. Sering terbuka untuk kritik, saran, dan umpan balik.



Pasif dan tidak pernah berkontribusi bagi kelompok Jarang dalam menerima kritik, saran



14



dan Umpan Balik



umpan balik



kritik, saran dan umpan balik



dan umpan balik



15



3. Penilaian Keterampilan Kisi- kisi penilaian keterampilan Kompetensi Dasar



Indikator Pembelajaran



4.8 Menyajikan data hasil 4.8.1 Menyusun percobaan untuk menyelidiki laporan hasil tekanan zat cair pada percobaan kedalaman tertentu, gaya tekanan apung, dan kapilaritas, hidrostatik misalnya dalam batang 4.8.2 Menyusun tumbuhan laporan hasil percobaan Hukum Archimedes 4.8.3 Menyusun laporan hasil percobaan kapilaritas batang



Aspek Yang Dinilai



Kriteria Judul laporan jelas dan sesuai Terdapat tanggal pecobaan dan nama anggota kelompok



Cover



Isi makalah



Skor Maks



Menuliskan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan Pembahasan



Kesimpulan Lampiran Dokumentasi Kegiatan Penulisan dan bahasa Skor Total



Menuliskan latar belakang dengan jelas, rumusan masalah sesuai dengan gambaran yang tertuang pada latar belangan dan menuliskan tujuan sesuai dengan rumusan masalahnya Mencakup tentang konsep, pembahasan hasil percobaan, dan mengaitkan percobaan dengan konsep yang relevan Berdasarkan hasil studi literatur yang dilakukan. 1. Mencantumkan dokumentasi foto kegiatan observasi 2. Menuliskan narasi singkat pada setiap foto yang dicantum-kan dalam lampiran Penulisan telah sesuai dengan sistematika penulisan dan penggunaan bahasa yang sesuai EYD dan mudah dipahami.



4



4



4



4



4



40



17



Instrumen Penilaian Laporan Tanggal :___________ N o



Kelompo k



Latar belakang, rumusan dan tujuan



Cover



3



2



1



0



3



2



1



0



simpulan



Pembahasan 3



2



1



0



1



2



3



4



Penulisan sesuain kaidah bahasa Indonesia 1 2 3 4



Kelas:___________ Lampiran Total skor



1



2



3



4



Rubric Penilaian laporan No.



1



Aspek yang dinilai



Penilaian 1



2



3



Halaman depan Judul tidak Hanya Judul sesuai dicantumkan menuliskan judul dengan dalam makalah percobaan percobaan dan Judul sesuai dengan percobaan menuliskan nama yang dilakukan anggota kelompok



4 Judul sesuai dengan percobaan, menulisakn ntanggal percobaan, dan anggota kelompok secara jelas



Isi makalah



18



1.



Latar Belakang,



4.



Pembahasan



5.



simpulan



Tidak Hanya menuliskan latar menuliskan belakang gambaran umum masalah pada bagaian awal latar belakang.



Dibagaian awal berisi gambaran umum masalah dan dibagaian akhir menuliskan judul dari makalah yang dibuat.



Dibagaian awal berisi gambaran umum masalah, bagian tengah berisi fakta dan data-data pendukung dan dibagaian akhir menuliskan judul dari makalah yang dibuat. Membahas Menulisakn Menulisakn Mengaitkan percobaan tetapi konsep dan konsep dan konsep dan data tidak pembahasan pembahasan serta percobaan secara menuliskan tetapi tidak ada sedikit rinci dan jelas konsepnya keterkaitan antara mengaitkannya keduannya Tidak Menuliskan Menuliskan Menuliskan menuliskan kesimpulan kesimpulan kesimpulan secara kesimpulan. secara singkat secara berbelit singkat dan berisi namun belum namun berisi penyimpulan dari berisi penyimpulan dari berbagai isi dari penyimpulan dari berbagai isi dari makalah. berbagai isi dari makalah.



19



6.



Lampiran Kegiatan



Dokumentasi Tidak mencantumkan lampiran dokumentasi kegiatan



7.



Penulisan dan bahasa



makalah. Mencantumkan dokumentasi foto kegiatan observasi namun tidak menuliskan narasi singkat pada setiap foto yang dicantumkan dalam lampiran



Mencantumkan dokumentasi foto kegiatan observasi dan menuliskan narasi singkat namun tidak sesuai dengan foto yang dicantumkan dalam lampiran Penulisan belum Penulisan belum Penulisan belum sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan sistematika sistematika sistematika penulisan, penulisan, penulisan dan penggunaan penggunaan penggunaan bahasa belum bahasa yang bahasa yang telah telah sesuai EYD belum sesuai sesuai EYD dan dan sulit EYD tapi mudah mudah dipahami. dipahami. dipahami.



Mencantumkan dokumentasi foto kegiatan observasi dan menuliskan narasi singkat yang sesuai pada masing-masing foto yang dicantumkan dalam lampiran Penulisan telah sesuai dengan sistematika penulisan dan penggunaan bahasa yang sesuai EYD dan mudah dipahami.



LINK LAMPIRAN LKPD : https://drive.google.com/drive/folders/1iKN-MNT7ZxZEUtWJo4RaF3y4e5qv6-n0?usp=sharing



20