Laporan Acara 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN SUMBER DAYA HUTAN ACARA II PENAKSIRAN POTENSI PRODUKSI DAN PERKIRAAN BESARNYA ETAT



Oleh : Nama



: Yunkirana Novan Rena R.



NIM



: 17/412550/KT/08549



Co Ass



: Anggie Eka Safitri



Shift



: Selasa, 15.30 WIB



LABORATORIUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN HUTAN DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2019



ACARA II PENAKSIRAN POTENSI PRODUKSI DAN PERKIRAAN BESARNYA ETAT



I.



TUJUAN



1. Memahami adanya perkembangan cara penetapan etat berdasarkan perkembangan struktur tegakannya. 2. Memahami dan dapat menghitung etat dari struktur tegakan yang masih ada hutan alamnya dan yang terdiri dari hutan tanaman semuanya. 3. Menganalisis struktur tegakannya serta menganalisis kelemahan dan kelebihan cara penetapannya. II.



DASAR TEORI Kelestarian tegakan hutan (forest resource) dapat dikatakan sebagai inti



kelestarian hutan.Kelestarian lingkungan sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas keberadaan tegakan hutan. Kelestarian fungsi sosial juga akan tergantung pada kelestarian tegakan hutan dan kelestarian lingkungan (Warsito, 2010). Davis, dkk. (2001) dalam Warsito (2010) menyebutkan bahwa kelestarian hasil (sustained yield) merupakan prinsip kelestarian tegakan hutan.



Definisi kelestarian hasil hutan telah mengalami perkembangan dan bervariasi dari negara yang satu ke negara lain. Pada mulanya suatu hutan dianggap dimanfaatkan secara lestari bila tebangan tahunan atau periodik tidak mengurangi kapasitas hasil dan bila setelah penebangan dilakukan di seluruh kawasan hutan, potensi tegakan di lapangan tidak berkurang disbanding dengan sebelum dilakukan penebangan (Simon 2000).



Annual Allowable Cut (AAC) adalah jumlah luas areal hutan yang dapat dipanen atau jumlah kayu yang dapat dipungut dalam suatu jangka perusahaan atau jangka waktu tertentu sedemikian rupa hingga terjamin usaha perusahaan hutan, terdiri dari Etat luas (hektar), Etat Volume (meter kubik) dan Etat jumlah pohon (batang) ( Latif,2014).



Pada kondisi hutan yang tidak normal, perhitungan etat dengan metode tersebut akan menimbulkan over cutting, sebagai akibat dari adanya over estimate dalam penaksiran potensi produksi pada perhitungan etat. Over estimate tersebut antara lain karena adanya faktor resiko selama daur yang tidak diperhitungkan dalam perhitungan etat, misalnya resiko karena pencurian, kegagalan tanaman, dan lain-lain. Salah satu metode pengaturan hasil hutan yang mempertimbangkan faktor resiko (casualty per cent) adalah metode Brandis yang diterapkan pada tahun 1856 dalam pengelolaan hutan jati Pegu di Birma.(Davis,1968)



III. ALAT DAN BAHAN 1.



Kalkulator



2.



Alat tulis



3.



Tabel tegakan tanaman jati WVW



4.



Microsoft Excel



5.



Data perhitungan taksiran volume tegakan pada akhir daur



6.



Data perhitungan taksiran total volume tegakan pada UTR



IV.



CARA KERJA 1 2 3



4



Data dari PK 2 suatu bagian hutan masing-masing petak anak atau anak petak dipilah berdasarkan kelas hutannya Ikhtisar sruktur kelas hutannya disusun PK-3 Potensi Produksi dihitung berdasarkan



Instruksi 1938 :



Instruksi 1974 :



CPC :



 Potensi Produksi ditaksir pada umur akhir daur  Etat luas dan etat volumenya dihitung  Masa benah dan etat masa benah untuk kelas hutan HAJMR dihitung



 Umur tebang rata-rata dihitung  Volume pada UTR ditaksir  Etat luas dan Etat volume dihitung



 Dihitung perubahan luas, rerata, CPC dan KU selamat  Diisi tabel taksiran produksi berdasarkan CPC dan dihitung etat volume dan etat luas



Dari data pk-2 suatu bagian hutan, dihitung etat volume dan etat luas bedasarkan rumus dari Instruksi ’38, instruksi ’74, dan CPC. Setelah didapat pada Instruksi ‘38, dihitung taksiran potensi produksi umur akhir daur, etat luas dan etat volume, dan masa benah. Pada Instruksi ’74, dihitung umur tebang rerata, umur kelas perusahaan, dan etat luas dan etat volume. Pada CPC, perubahan luas, rerata CPC, dan KU selamat dihitung terlebih dahulu kemudian dihitung etat luas dan etat volumenya.



Davis, McGraw-Hill



L.S.



1986. Book



Forest



Management



Company,



(Third New



Edition). York.



57hlm.



Davis, L.; Johnson, Norman K.; Bettinger, Peter S. Dan Howard, Theodore E. 2001. Forest Management. Mcgrawhill, New York.



Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, 248-266 Desember 2014 ISSN 2089-6697 248 DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DAN LETAK KAWASAN HUTAN LINDUNG KABUPATEN MERAUKE Agustan Latif Simon H, 2000. Hutan Jati dan Kemakmuran. Problematika dan Strategi Pemecahannya. BIGRAF Publishing. Yogyakarta. Warsito, P. Sofyan. 2010. Metoda Penyusunan Rencana Pengaturan Kelestarian Tegakan Hutan Pada Skala Unit Pengusahaan Hutan Alam Produksi Berbasis Ihmb. Cetakan I. Diandra Primamitra Media. Yogyakarta.