Laporan Audit Lingkungan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM AUDIT LINGKUNGAN DAN PARIWISATA BERKELANJUTAN AUDIT LINGKUNGAN B HOTEL, BALI



Oleh : Ni Luh Putu Diah O.



(1608531007)



Stareast Wulandari Sigiro



(1608531020)



Maulidya Rosa Putri U.



(1608531035)



PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BALI 2019



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Isu lingkungan sekarang sudah merupakan isu yang penting. Pentingnya isu lingkungan tersebut ditandai dengan maraknya pembicaraan dalam agenda politik, ekonomi dan sosial, khususnya masalah pencemaran lingkungan dan penurunan kualitas hidup. Berbagai hal yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan, dampaknya akan meluas ke bidang yang lainnya. Pemerintah dan masyarakat telah menyadari pentingnya isu lingkungan ini. Kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan dapat dilihat dari dibentuknya lembaga-lembaga



atau



gerakan



peduli



lingkungan.



Gerakan-gerakan



kesadaran lingkungan ini ditumbuhkan sebagai pemicu dari adanya kekhawatiran



mengenai



kepunahan



margasatwa,



kerusakan



hutan,



pencermaran makanan dan minuman, pembuangan limbah industri. Usaha dari pemerintah untuk menangani isu lingkungan ini adalah dengan ditetapkannya berbagai undang-undang dan peraturan yang mengatur kelestarian alam, pencegahan efek limbah beracun dari operasi industri, pelarangan perusahan elemen lingkungan. Dunia industri harus merespon secara proaktif terhadap gerakan kesadaran dan peraturan mengenai lingkungan agar dapat bertahan dalam jangka panjang. Manajemen perusahaan sudah tidak lagi berfokus pada maksimalisasi laba dan bertanggung jawab kepada pemegang saham, kreditur, dan pemerintah. Tetapi manajemen juga harus memiliki tanggung jawab sosial di sekitarnya. Tidak hanya bertanggungjawab pada stockeholder tetapi juga ikut bertanggung jawab pada stakeholder. Audit Lingkungan adalah salah satu cara yang ditempuh agar manajemen perusahaan dapat menilai mengenai operasi produksi perusahaan sehingga dapat memenuhi regulasi pemerintah yang berkaitan dengan lingkungan.



1.2



Rumusan Masalah 1.



Bagaimana penerapan dan kesesuaian kriteria Green hotel dalam bidang siklus dan daur material?



2.



Bagaimana penerapan dan kesesuaian kriteria Green hotel dalam bidang kualitas udara dalam ruang?



3.



Bagaimana penerapan dan kesesuaian kriteria Green hotel dalam bidang manajemen lingkungan sekitar?



1.3



Tujuan 1.



Untuk mengetahui penerapan dan kesesuaian kriteria Green hotel dalam bidang siklus dan daur material



2.



Untuk mengetahui penerapan dan kesesuaian kriteria Green hotel dalam bidang kualitas udara dalam ruang



3.



Untuk mngetahui penerapan dan kesesuaian kriteria Green hotel dalam bidang manajemen lingkungan sekitar



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Audit Lingkungan Ada 2 definisi Audit Lingkungan yang dikembangkan oleh Thomson and Simpson (1993), yaitu: 1. Sistem manajemen lingkungan adalah struktur pertanggungjawaban dan kebijakan perusahaan, praktik-praktik, prosedur, proses, dan sumbersumber untuk melindungi lingkungan dan mengelola masalah-masalah lingkungan. 2. Audit Lingkungan adalah bagian integral dari sistem manajemen lingkungan yang digunakan oleh manajemen untuk menentukan apakah sistem pengendalian lingkungan perusahaan cukup untuk menjamin kepatuhan pada peraturan dan kebijakan internal. Sehingga audit lingkungan internal dipertimbangkan sebagai proses evaluasi diri yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memenuhi tujuan kebijakan internal dan hukum. 2.2 Jenis-Jenis Audit Lingkungan Audit Lingkungan tercakup ke dalam berbagai program industri untuk kepastian pengendalian kualitas dan keberadaan dalam ruang lingkup pertanggungjawaban audit internal. Audit lingkungan mempunyai tujuan internal dan eksternal. Audit Lingkungan internal bermanfaat untuk memberikan informasi kepada manajemen mengenai apakah operasi perusahaan mematuhi peraturan, apakah suatu kontrak pembuangan limbah telah dilakukan secara kompeten, serta apakah keputusan manajemen lingkungan dibuat atas dasar fakta yang ada.



Audit Lingkungan eksternal memberikan jaminan kepada pihak-pihak luar seperti kreditur, investor atau pemakai laporan eksternal atas usaha atau kegiatan yang telah dilakukan perusahaan. Berbagai aktivitas yang diklasifikasikan sebagai Audit Lingkungan ekternal mencakup jasa-jasa yang diberikan oleh konsultan, pengacara, dan implementasi serta pengawasan sistem manajemen lingkungan. Thomson mengidentifikasian 6 kategori aktivitas-aktivitas yang diklasifikasikan sebagai audit lingkungan: 1. Complience Audit Merupakan investigasi yang fokus utamanya adalah pada operasi perusahaan. Audit ini menilai apakah aktivitas-aktivitas berada dalam batas-batasan legal yang diperkenankan hukum dan peraturan atau tidak. Complience Audit dibutuhkan pada saat kreditur atau investor memerlukan informasi untuk mengetahui apakah operasi perusahaan menyebabkan atau kemungkinan menyebabkan pelanggaran hukum dan peraturan tentang lingkungan. Audit jenis ini merupakan jenis audit lingkungan yang paling umum. Compliance audit dikategorikan menurut tingkat detail usaha yang diperlukan dalam audit, yaitu: 



Preliminary assesment, disebut juga Document Review atau Destop Audit, digunakan untuk memberikan masukan pada bidang masalah yang potensial, khususnya yang memiliki proyeksi mengenai kondisi masa datang untuk dipertimbangkan perlunya penelaahan atau kaji ulang yang lebih intensif.







Environment audit merupakan audit yang lebih rinci dengan berfokus pada operasi perusahaan. Audit tipe ini mencakup verifikasi kepatuhan pada suatu peraturan. Sehingga auditor perlu menelusuri proses kepatuhan perusahaan melalui pernyataannya untuk menjamin kepatuhan perusahaan pada regulasi.







Environmental investigation adalah penilaian intensif atas waktu dan tenaga kerja, yang dilakukan ketika tahap-tahap sebelumnya menunjukkan bahwa risiko adanya kontaminasi potensial atau dugaan ketidakpatuhan lainnya. Laporan auditnya mencakup



interpretasi analisis teknis, seperti laporan laboratorium. 2. Transactional Audit Merupakan alat manejemen untuk menilai risiko lingkungan perusahaan bagi bank, agen, kreditur, yayasan, serta investor. Audit ini menentukan apakah tanah mengandung bahan atau buangan beracun. Pihak-pihak eksternal perlu memahami risiko lingkungan perusahaan. 3. Environmental management System audit Jenis audit lingkungan ini memiliki fokus pada keseluruhan sistem manajemen lingkungan perusahaan. Audit ini memberikan informasi dan keyakinan kepada manajemen mengenai efektivitas sistem, pengendalian, dan prosedur untuk mematuhi kebijakan lingkungan perusahaan. Proses audit jenis ini dilakukan secara internal ketika proses Audit Lingkungan sudah matang dan perusahaan menjadi yakin akan kepatuhan terhadap suatu peraturan. 4. Pollution Prevention Audit Merupakan penilaian operasional yang digunakan untuk mengidentifikasikan kesempatan-kesempatan meminimalkan buangan dan mengurangi polusi. Pencegahan polusi meliputi berbagai fasilitas pabrik yang mungkin menimbulkan polusi dalam berbagai media pada beberapa tahap operasi. 5. Environmental Liability Accrual Audit Audit lingkungan ini merupakan akuntansi teknis dan review legal untuk mengakui, mengkuantifisir, dan melaporkan kewajiban yang menyangkut masalah-masalah lingkungan. 6. Product Audit Merupakan penilaian dalam proses produksi suatu fasilitas perusahaan (mesin-mesin). Tujuan audit jenis ini adalah memberikan keyakinan bahwa produk itu sesuai dengan ambang batas kimiawi dan sesuai dengan standar lingkungan. 2.3 Manfaat Audit Lingkungan Tujuan utama audit lingkungan adalah untuk mengevaluasi operasi dan



kinerja perusahaan dalam hal kesesuaian antara proses produksi dengan hukum



dan



peraturan



serta



untuk



mengidentifikasi



risiko



yang



ditimbulkannya yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu diperlukan suatu perancangan atau sistem program audit yang baik. Perancangan program Audit Lingkungan yang baik akan memberikan berbagai manfaat kepada perusahaan, yaitu: 1. Liability Reduction Perbaikan-perbaikan atas kerusakan lingkungan sebagai akibat dari proses operasi perusahaan lebih baik dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap tuntutan atas pelanggaran hukum lingkungan. 2. Legal Protection Dengan melakukan praktik-praktik yang sesuai dengan persyaratan hukum dan standara lingkungan, kemungkinan adanya kegiatan yang dapat dikategorikan melanggar hukum lingkungan dengan berbagai tuntutan denda menjadi lebih kecil kemungkinannya. 3. Cost reduction Semakin banyak informasi yang dimiliki oleh para manajer dan karyawan perusahaan, maka mereka akan semakin bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar perusahaan yang merupakan konsekuensi dari aktivitasnya. Hal tersebut akan berakibat pada perbaikan ke bawah melalui pengurangan biaya langsung. 4. Insurance Premium Reduction Suatu perusahaan akan melakukan Audit Lingkungan jika telah memenuhi suatu persyaratan dari lembaga asuransi dan keuangan. Oleh karenanya perusahaan yang telah melakukan Audit Lingkungan akan memiliki risiko yang lebih kecil daripada perusahaan yang tidak melakukan Audit Lingkungan. 5. Company Image Perusahaan yang melakukan Audit Lingkungan dapat membangun citra positif di mata masyarakat, karyawan, dan industri.



BAB III METODE 2.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai metode yang berfungsi untuk menunjang sebuah objek dalam pembuatan laporan Dalam pembuatan laporan ini metode yang digunakan adalah: 1. Wawancara Wawawancara merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka secara fisik untuk mengetahui tanggapan, pendapat dan motivasi dalam suatu objek (Soegijono, 1993). Dalam wawancara ini tidak melampirkan kuisioner, melainkan wawancara langsung yang dilakukan dengan bapak ..... 2. Observasi Observasi adalah aktivitas pengumpulan data suatu peristiwa dengan bantuan alat atau instrument untuk merekam atau mencatatnya guna tujuan ilmiah atau tujuan lainnya (Syamsudin, 2014). 3. Studi Pustaka Studi pustaka yang dilakukan berupa kajian-kajian atau informasi yang relevan untuk menujang proses observasi dalam audit lingkungan perhotelan. 4. Dokumen Dokumen merupakan data yang diambil secara langsung yang meliputi dokumentasi atau foto, brosur, spanduk dan pamflet (Tika., 1997).



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 HASIL IV. SIKLUS DAN DAUR MATERIAL No Kriteria Green Hotel 1 Apakah hotel telah menggunakan refrigerant non-CFC, non-HCFC, halon untuk sistem pemadam kebakaran serta bahan pembersih yang memiliki Ozone Depleting Potential (ODP) kecil untuk menghindari pemakaian bahan perusak ozon secara berlebihan? 2 Apakah Hotel telah mengaplikasikan penggunaan Renewable Material untuk kebutuhan finishing arsitektural (untuk elemen ruang) 3 Apakah Hotel telah mengaplikasikan penggunaan Renewable Material untuk kebutuhan furnishing interior (furniture pendukung) ? 4 Apakah Hotel telah mengaplikasikan penggunaan Reused Material untuk kebutuhan finishing arsitektural (untuk elemen ruang)? 5 Apakah Hotel telah mengaplikasikan penggunaan Reused Material untuk kebutuhan furnishing interior (furniture pendukung)? 6 Apakah Hotel telah mengaplikasikan penggunaan Reused Material untuk aplikasi



Yes/No



Keterangan



Ya



Wawancara Ya



Ya



Wawancara



Ya



Wawancara



Ya



Wawancara



Ya



Wawancara



7



8



9



10



kebutuhan elemen ruang dan furniture pendukung yang “Non Toxic” (contohnya penggunaan cat dinding yang hanya mengandung water-based)? Apakah Hotel telah mengaplikasikan penggunaan Recycled Material untuk kebutuhan finishing arsitektural (untuk elemen ruang)? Apakah Hotel telah mengaplikasikan penggunaan Recycled Material untuk kebutuhan furnishing interior (furniture pendukung)? Apakah Hotel telah mengaplikasikan penggunaan Regional Material untuk kebutuhan finishing arsitektural (untuk elemen ruang)?



Ya Wawancara Ya



Ya



Apakah Hotel telah mengaplikasikan penggunaan Regional Material untuk kebutuhan furnishing interior (furniture pendukung)? Ya



11



12



13



14



Apakah Hotel telah mengaplikasikan penggunaan Regional Material untuk pengadaan peralatan makan-minum dan bahan makanan-minuman?



Apakah Hotel telah menggunakan produk material bangunan yang ramah lingkungan (mempunyai bahan baku dan melewati proses produksi yang ramah lingkungan serta tidak mengandung unsur ya ng membahayakan seperti menggunakan asbes, merkuri dsb)? Apakah Hotel telah menggunakan produk material anti bakteri serta memiliki resistensi terhadap kontaminan? Apakah Hotel telah menggunakan produk pembersih dan perawatan yang ramah lingkungan (mempunyai bahan baku dan melewati proses produksi yang ramah lingkungan)?



Ya



Ya



Wawancara



Tidak



Wawancara



Ya



Wawwancara



Yes/No



Keterangan



V. KUALITAS UDARA DALAM RUANG No



1.



2.



Kriteria Green Hotel Apakah Hotel telah menyediakan kampanye peraturan dilarang merokok yang mencakup dampak negatif dari merokok terhadap diri sendiri dan lingkungan dengan minimal pemasangan kampanye tertulis secara permanen di setiap lantai, berupa stiker, poster dan email? Apakah Hotel telah melarang keras merokok di seluruh area gedung dan tidak menyediakan bangunan /area khusus di dalam gedung untuk merokok



Yes



Wawancara No



3.



4. 5.



6.



Apakah Hotel menyediakan sistem ventilasi yang layak baik mekanis atau manual pada setiap Guest Room? Apakah Hotel telah melakukan inventarisasi terhadap sumber polusi? Apakah Hotel telah mengadakan program perbaikan untuk mengurangi sumber polusi?



Apakah Hotel telah menggunakan tanaman hidup di dalam ruangan untuk mengurangi jumlah polutan di udara?



Apakah Hotel telah mengadakan survey kenyamanan pengguna gedung mengenai suhu udara? Apakah Hotel telah mengadakan survey kenyamanan pengguna 8. gedung mengenai tingkat pencahayaan ruang? Apakah Hotel telah mengadakan survey kenyamanan pengguna 9. gedung mengenai kenyamanan suara? Apakah Hotel telah mengadakan 10 survey kenyamanan pengguna . gedung mengenai kebersihan gedung? Apakah Hotel telah mengadakan survey kenyamanan pengguna 11. gedung mengenai keberadaan hama pengganggu (pest control)? Apakah Hotel telah mengadakan 12 survey kenyamanan pengguna . gedung mengenai suhu udara? Apakah Hotel telah mengadakan 13 survey kenyamanan pengguna . gedung mengenai tingkat pencahayaan ruang? 7.



Yes



Wawancara



No



Wawancara



Yes



Wawancara



Yes



No



Wawancara



No



Wawancara



No



Wawancara



No



Wawancara



No



Wawancara



No



Wawancara



No



Wawancara



14 . 15 . 16 .



Apakah Hotel telah mengadakan survey kenyamanan pengguna gedung mengenai kenyamanan suara? Apakah Hotel telah mengadakan survey kenyamanan pengguna gedung mengenai kebersihan gedung? Apakah Hotel telah mengadakan survey kenyamanan pengguna gedung mengenai keberadaan hama pengganggu (pest control)?



VI. MANAJEMEN LINGKUNGAN SEKITAR



No



Wawancara



No



Wawancara



No



Wawancara



No .



1.



2.



Kriteria Green Hotel



Apakah hotel telah mempunyai penyediaan satu struktur yang terintegrasi di dalam struktur operasional dan pemeliharaan bangunan (hotel) yang bertugas menjaga penerapan prinsip sustainability / green hotel ? Apakah hotel telah mempunyai Pelaksanaan program gerakan ‘green’ ke lingkungan sekitar



Yes/No



Keterangan



Hasil wawancara



No



Hasil wawancara Yes Hasil observasi menunjukkan bahwa hotel menggunakan limbah botol plastik dan ember bekas sebagai pot bunga.



3.



4.



5.



6. 7.



Apakah hotel telah mempunyai pemanfaatan kembali barangbarang/limbah padat yang masih dapat digunakan dari sampah domestik?



Apakah hotel telah mempunyai pengelolaan limbah padat B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) ? Ya, (sebutkan) Apakah hotel telah mempunyai penyedian standard penanganan limbah padat (selain limbah B3) ? Apakah hotel telah mempunyai penyediaan standar penanganan limbah medis Apakah hotel telah mempunyai penyediaan standart penanganan limbah padat organik dari sampah restoran



Yes



No



No



No No



Hasil wawancara dan observasi Hotel hanya menyediakan pemilahan sampah B3 Hasil wawancara dan observasi Hotel hanya menyediakan pemilahan sampah padat Hasil wawancara Sampah medis disalurkan kepada petugas kesehatan untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut Hasil waawancara Sampah padat organik hanya dipisahkan dengan sampah anorganik kemudian disalurkan ke



8.



dan dapur? Apakah hotel telah mempunyai pemisahan tempat sampah untuk limbah padat organik dan anorganik di seluruh area hotel?



Yes



TPA Hasil wawancara Seluruh tempat sampah yang disediakan sudah dipisahkan antara sampah padat organik dan anorganik Hasil wawancara dan observasi Hotel menggunakan sedotan kertas sebagai pengganti sedotan plastik.



9.



10.



11.



12.



13.



14. 15.



Apakah hotel memiliki sistem manajemen limbah padat atau adanya kegiatan untuk mengurangi jumlah limbah padat (waste reduction)?



Apakah hotel menyediakan instalasi pengolahan limbah cair dari sampah restoran, dapur dan tempat lain yang bukan WC (Sewage Treatment Plant)? Apakah hotel menyediakan instalasi pengolahan limbah cair dari WC (Waste Water Treatment Plant)? Apakah hotel memiliki surat perjanjian dengan penyewa ruang/fasilitas (tenant) yang telah ditandatangani untuk mengikuti kebijakan Manajemen Hotel yang ramah lingkungan dan menerapkannya? Apakah Hotel konsisten mengajak tamu dan penggunanya untuk ikut berperan serta dalam merealisasikan kebijakan lingkungan ? Apakah Hotel konsisten mengajak penggunanya Edukasi “green hotel” melalui alamat website? Apakah Hotel menerapkan sistem



Yes



Yes



Yes



Hasil wawancara dan observasi Pengolahan limbah cair digabung menjadi satu antara limbah cair dari dapur, restoran, dan wc Hasil wawancara dan observasi Pengolahan limbah cair digabung menjadi satu antara limbah cair dari dapur, restoran, dan wc Hasil wawancara namun tidak disertai dokumen



Yes



Yes



Hasil wawancara Hotel mengajak tamu agar membuang sampah pada tempatnya dan menerapkan penggunaan sedotan kertas Hasil wawancara



No Yes



Hasil wawancara dan observasi



keamanan hotel tingkat lanjut yaitu Sistem CCTV? Apakah Hotel menerapkan inovasi sistem keamanan hotel yaitu sistem 16. peringatan awal bencana?



Yes



Titik pemasangan meliputi parkiran, lobby, lorong depan kamar tamu, restoran, dan cctv yang mengarah ke kolam renang. Hasil wawancara dan observasi Alat pemadam kebakaran (hydrant box) , deteksi asap kebakaran (smoke detector)



4.1 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara di lapangan, B Hotel, bahwa hotel telah menggunakan refrigerant non-CFC, non-HFC, halon untuk sistem pemadam kebakaran, refrigerator ada disetiap koridor hotel untuk penjangkauan yang lebih mudah. Hotel juga telah mengaplikasikan penggunaan reused material untuk kebutuhan finishing arsitektural dan funishing interior berupa pot-pot tanaman kecil yang ditaruh pada dinding dengan batu bata sehingga mempercantik dekorasi yang berada ditaman. Hotel telah mengaplikasikan penggunaan regional material untuk kebutuhan finishing arsitektural, furnishing interior, dan peralatan makan minum dan bahan makanan minuman. Contohnya seperti pada meja didekat receptionist, tempat duduk, sedotan yang terbuat dari kertas biasanya dibeli dari produk lokal. Hotel telah menyediakan tempat penyimpanan bahan bakar secara layak yang sudah dirantai dan dibatasi oleh besi. Dalam hal kualitas udara dalam ruang bahwa hotel masih belum ada kampanye larangan merokok di ruangan, hal ini terlihat dari tamu yang masih merokok di kawasan yang ditandai tempelan dilarang merokok dan juga tempelan dilarang merokok yang sangat sedikit di lobby dan lorong hotel sedangkan untuk dikamar mandi sudah tertempel pada semua biliknya. B Hotel juga sudah mengurangi penggunaan pestisida di luar ruangan namun penggunaan pestisida untuk tanaman di dalam kamar-kamar tamu masih digunakan. Hal ini sangat tidak baik untuk kesehatan tamu hotel karena pestisida akan mengendap diruangan dan dapat terhirup oleh tamu hotel. B Hotel Bali & Spa juga belum pernah mengadakan survey terhadap tingkat kenyamanan pengguna bangunan terhadap karyawan hotel dan tamu



hotel namun sebagai gantinya mereka membuat sebuah kotak saran untuk mengetahui pendapat dari semua kalangan. Hal ini masih kurang mendukung dalam mengetahui tingkat kenyamanan karyawan dan tamu karena penggunaan kotak saran tidak akan menjamin akan ada karyawan atau tamu yang memberi masukan disana, lebih baik menggunakan survey yang diadakan seminggu sekali. Berdasarkan pengamatan dalam hal manajemen sekitar yang telah dilakukan di lapangan B Hotel Bali telah melaksanakan program green ke lingkungan sekitar namun B Hotel Bali tidak memiliki satu struktur yang terintregrasi dalam pemeliharaan bangunan (hotel) yang bertugas menjaga penerapan prinsip sustainability / green hotel. B Hotel Bali telah menerapkan manajemen lingkungan sekitar diantaranya seperti memanfaatkan kembali barang-barang atau limbah padat. B Hotel Bali menggunakan limbah botol bekas sebagai pot bunga dan limbah kayu bekas sebagai hiasan. Pengolahan limbah cair dari restoran, dapur, dan wc belum memenuhi standar, karena setelah diolah air limbah tersebut langsung dibuang ke lingkungan tanpa dilakukan pemeriksaan kualitas air. B Hotel Bali telah memiliki surat perjanjian yang telah ditandatangai dengan tenant untuk mengikuti kebijakan manajemen hotel yang ramah lingkungan. B Hotel Bali telah konsisten mengajak tamu dan penggunanya untuk



merealisasikan



kebijakan



lingkungan,



salah



satunya



yaitu



menggunakan sedotan yang terbuat kertas, namun pihak B Hotel Bali belum memiliki website resmi untuk mengedukasi penggunanya tentang green hotel. Sistem keamanan B Hotel Bali tingkat lanjut yaitu dengan penerapan CCTV pada beberapa titik, yaitu: di parkiran, lobby, restoran, kolam renang, dan lorong kamar tamu. Adanya peringatan awal bencana seperti pusat IT, alarm kebakaran serta sensor asap, dan refrigerator serta halon pada titik rawan bencana. BAB V KESIMPULAN



DAFTAR PUSTAKA Kell, Walter G., and W.C. Boyton. 1992. Modern Auditing. John Wiley and Sons Inc. New York. Fifth Edision. Putra, W.M. 2015. Audit Lingkungan: Pengungkapan Isu Lingkugan Dalam Laporan Keuangan Auditan. Jurnal Akuntansi & Investasi. 1(2):85-92



Soegijono, M.S. 1993. Wawancara Sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan Data. Media Litbangkes. 3(1):17-21 Syamsudin, A. 2014. Pengembangan Instrumen Evaluasi Non Tes (Informal) untuk Menjaring Data Kualitatif Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak. 3(1): 403-413 Tika, M. P. 1997. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Gramedia Pusataka Utama. Thomson, R.P., and T.E. Simpson. 1993. Environmental Auditing. Internal Auditor, April. P.19-22. Yenny. 1994. “Isu Audit Lingkungan”, Makalah. Zuber, G.R., and C.G. Berry. 1992. Assessing Environmental Risk. Journal of Accountancy. March, P.43-48.



Lampiran