10 0 6 MB
LAPORAN KEPANITERAAN ORTODONSIA ANALISIS PEMERIKSAAN ORTODONTIK
NOMOR MODEL 3
NAMA PASIEN OPERATOR NIM PEMBIMBING
4 9
: : : :
9
1 3
9
1 8
Muhammad Zaid Malbar Fachrul Latif, S.K.G 0701136061/KG drg. P.S Anindita Sp.Ort (K). BAGIAN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2013 UNIVERSITAS SAM RATULANGI 255111149.doc
0
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI BAGIAN ORTODONSIA I. IDENTITAS Operator
: Fachrul Latif, S.KG
NIM.
: 0701136061
Pembimbing
: drg. P.S. Anindita, Sp.Orto
No.RM
: Z.3499
No. Model
: 3499.13.9.18
Nama pasien
: Muhammad Zaid Malbar
Suku
: Papua
Umur
: 18 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat
: Jl. Kampus
Telepon
:085244986773
Kode Pos
: 95115
Pekerjaan
: Mahasiswa
Nama ayah
: Ismail Malbar
Suku/ Umur
: Melayu/ 47 thn
Nama ibu
: Yohana Tanalu
Suku/ Umur
: Papua/ 45 thn
Pekerjaan orang tua
: Bapak : Wiraswasta Telepon
: 085244986773
Ibu Alamat orang tua
: PNS
: Jl. Lompobattang, ridge I
II. WAKTU PERAWATAN Pendaftaran
: Tgl 06 Maret 2013
Pemasangan Alat : -
Pencetakan
: Tgl 06 Maret 2013
Retainer
: -
III.PEMERIKSAAN KLINIS A. Pemeriksaan Subyektif (Anamnesis) Keluhan Utama : Pasien datang atas motivasi operator, ingin merapihkan gigi-gigi depan atas dan bawahnya yang sedikit berjejal sehingga mengganggu penampilan.
Riwayat Kesehatan :
255111149.doc
1
Tidak pernah menderita penyakit yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan rahang serta gigi-geliginya yaitu penyakit yang berhubungan dengan hormonal dan metabolisme. Saat ini pasien tidak dalam perawatan dokter. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi-geligi Gigi Desidui
:
Tidak ada gigi yang berlubang Gigi Bercampur : Beberapa gigi ada yang berlubang dan goyang. Gigi tersebut dicabut sendiri Gigi Permanen : Gigi permanen belum pernah dicabut. Gigi molar terakhir RA kiri serta RB kanan dan kiri sedang erupsi Kebiasaan jelek yang berkaitan dengan keluhan pasien : Ada. NO
JENIS KEBIASAAN
DURASI
FREKUENSI
INTENSITAS
KETERANGAN
1
Menggigit pensil
Kelas 14 SD
Pada saat memegang pensil saja
Jarang
Ringan
Riwayat Keluarga yang berkaitan dengan keluhan pasien : Ada. Ayah memilki susunan gigi yang rapi Ibu memiliki susunan gigi yang renggang-renggang B. Pemeriksaan Obyektif 1. Umum : Jasmani
: Baik, pasien cukup sehat untuk menerima perawatan ortodontik.
Mental
: Baik, komunikatif dan kooperatif.
Status gizi
: Tinggi Badan (TB) : 1,67 m
Berat badan : 73 kg
Indeks Massa Tubuh = BB (kg) = 25,27 kg/m TB2 (m) Status gizi : Lebih
255111149.doc
Kategori : Gemuk
2
2. Lokal a. Ekstra Oral : Kepala : Lebar kepala
: 135 mm
Panjang kepala : 165 mm
Indeks kepala : Lebar kepala x 100 = 81,82 mm Panjang kepala Bentuk kepala : Brakisefali Muka: Jarak Nasion-Gnation : 105,7 mm
Lebar Bizygomatik : 126,75 mm
Indeks Muka: Jarak N – Gn x 100 = 83,89 mm Lebar Bizygomatik Bentuk Muka : Euriprosop, Simetris Profil Muka : Cembung Garis Simon (Bidang Orbital) : Pada rahang atas melewati ⅓ bagian distal permukaan labial gigi kaninus (kanan dan kiri). Pada rahang bawah terletak antara gigi kaninus dan premolar (kanan dan kiri). Posisi rahang terhadap bidang Orbital/ garis Simon Maksila
: normal
Penyimpangan: - mm
Mandibula
: normal
Penympangan : - mm
Sendi Temporomandibular (TMJ) : Normal Tonus Otot Mastikasi
: Normal
Tonus Otot Bibir
: Normal
Bibir posisi istirahat
: Normal, terbuka
Free way space
: 3,1 mm
b. Intra Oral Higiene Mulut: OHI : 1,30 Ket : Baik Pola atrisi
: Normal
Lingua
: Besar (Ada krenasi di samping kanan kiri lidah)
Palatum
: Vertikal : Sedang Lateral
: Sedang
Gingiva
: Normal
Mukosa
: Normal
Frenulum
: Frenulum Labii Superior : Normal
255111149.doc
3
Frenulum Labii Interior : Normal Frenulum Ligualis Tonsila
: Normal
: Normal
Pemeriksaan gigi-gigi : Rumus gigi-gigi 8 7 8 7 PE
6 6
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
V X
IV X
III X
II X
I X
I II X X
III X
IV X
V X
Keterangan: K : karies X : telah dicabut O : belum erupsi
R : radiks P : persistensi Ag : agenese
T : tambalan Im : impaksi B : Bridge (GTC)
6 6
PE 7 8 7 8 PE
I : Inlay J : jaket En :Per.Endo
3. Analisis Foto Muka
Tampak Depan
Tampak Samping
Bentuk Muka : - Euriprosop
Profil Muka : Cembung
- Simetris 4. Analisis Model Studi Bentuk Lengkung Gigi
255111149.doc
4
RA
: Parabola, simetris
RB
: Parabola, simetris
Malposisi gigi individual 1 2
Rahang Atas distolabioversi mesiopalatoversi
3 1
Rahang Bawah distolinguoversi distolinguoversi
1 3
distolabioversi distolabioversi
1 3
linguoversi distolinguoversi
Relasi gigi-gigi pada oklusi sentrik Anterior
: Overjet : 3,67 mm
Palatal bite
: Tidak ada
Deep bite
: Tidak ada
Open bite
: Tidak ada
Edge to edge bite
: Tidak ada
Cross bite
: Tidak ada
Overbite : 2,25 mm
Posterior : Cross bite
: Tidak ada
Open bite
: Tidak ada
Scissor bite
: Tidak ada
Cup to cup bite
: Tidak ada
Relasi Molar pertama kanan
: Klas I
Relasi Molar pertama kiri
: Klas I
Relasi Kaninus kanan
: Klas I
Relasi Kaninus kiri
: Klas I
Garis tengah Rahang bawah terhadap Rahang atas
: segaris
Garis inter insisivi sentral terhadap garis tengah rahang : segaris
255111149.doc
5
Lebar Mesiodistal gigi-gigi (mm) Gigi 1 2 3 4 5 6 7
Kanan 8,30 6,95 8,15 8,25 7,20 10,55 9,80
Rahang atas Kiri Normal 8,20 7,40 - 9,75 6,95 6,05 - 8,10 8,10 7,05 - 9,32 8,30 6,75 - 9,00 7,10 6,00 - 8,10 10,45 9,95 - 12,10 10,10 8,75 - 10,87
Ket. Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Kanan 5,15 5,80 6,50 7,50 7,40 11,90 11,40
Rahang bawah Kiri Normal 5,35 4,97 - 6,60 5,90 5,45 - 6,85 6,50 6,15 - 8,15 7,60 6,35 - 8,75 7,35 6,80 - 9,55 11,95 10,62 - 13,05 10,45 8,90 - 11,37
Kesimpulan : Gigi geligi berukuran normal 5. Skema gigi-gigi dari oklusal Rahang Atas
Rahang Bawah
6. Perhitungan-perhitungan Metode Pont Jumlah mesiodistal 2 1 1 2 : 30,40 mm Jarak P1-P1 (RB) pengukuran: 35,20 mm Jarak P1-P1 perhitungan
: Σ I x 100 = 38 mm 80
Diskrepansi : -2,80 mm Kontraksi : ringan Jarak M1-M1 pengukuran
: 48,75 mm
Jarak M1-M1 perhitungan
: Σ I x 100 = 47,50 mm 64
Diskrepansi : +1,25 mm Distraksi : ringan Keterangan :
255111149.doc
6
Ket. Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi pasien ke arah lateral pada regio P1 mengalami kontraksi derajat ringan sebesar -2,80 mm dan pada regio M1 mengalami distraksi derajat ringan sebesar +1,25 mm. Metode Korkhaus Tabel Korkhaus
: 17,80 mm
Jarak I – (P1 – P1) pengukuran: 16,10 mm Diskrepansi
: 1,7 mm
Retraksi
Keterangan : Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi pasien ke arah anterior kurang atau mengalami retraksi sebesar 1,7 mm. Metode Howes Jumlah lebar mesiodistal M1-M1
: 98,50 mm
Jarak P1 – P1 (Tonjol)
: 42,40 mm
Indeks P : Jarak P1-P1 x 100% = 43,05 % md M1-M1 Lengkung gigi untuk menampung gigi-gigi : cukup Jarak Inter Fossa Canina
: 45,75 mm
Indeks FC : Jarak FC x 100%
= 46,45 %
md M1-M1 Lengkung basal untuk menampung gigi-gigi : lebih Inklinasi gigi-gigi regio posterior Keterangan
: konvergen
:
Indeks Premolar > 43% berarti lengkung gigi cukup untuk menampung gigi-geligi dalam lengkung ideal, indeks Fossa Canina > 44% berarti lengkung basal lebih untuk menampung gigi-geligi dalam lengkung ideal. Indeks Fossa Canina > indeks Premolar, sehingga inklinasi lengkung gigi-geligi posterior di regio premolar konvergen.
Determinasi Lengkung Gigi
Hasil penampakan : 255111149.doc
7
- - - - - : lengkung awal RA - - - - - : lengkung ideal RA dan RB - - - - - : lengkung awal RB Keterangan : Overjet awal
: 3,67 mm
Retraksi RA
:
-
mm
Retraksi RB
:
-
mm
Overjet akhir
: 2,00 mm
Rahang atas (P1-P1): Kanan
Kiri
Panjang lengkung gigi ideal : 62,85 mm
31,50 mm
31,35 mm
Jumlah lebar mesiodistal
: 63,20 mm
31,65 mm
31,55 mm
: (-) 0,35 mm
(-) 0,15 mm
(-) 0,20 mm
Diskrepansi Rahang bawah (P1-P1):
Kanan
Kiri
Panjang lengkung gigi ideal : 49,85 mm
24,75 mm
25,10 mm
Jumlah lebar mesiodistal
: 50,30 mm
24,95 mm
25,35 mm
: (-) 0,45 mm
(-) 0,20 mm
(-) 0,25 mm
Diskrepansi
IV. DIAGNOSIS SEMENTARA Kasus maloklusi menyangkut masalah estetik, dental dan malposisi gigi individual Solusi masalah pada kasus ini adalah
RA : grinding RB : grinding
V. DIAGNOSIS FINAL Maloklusi Angle klas I tipe dental disertai malposisi gigi individual, yaitu :
255111149.doc
8
1 2 1 3
Rahang Atas distolabioversi mesiopalatoiversi
Rahang Bawah 3 mesiolabioversi 1 distolinguoversi
distolabioversi distolabioversi
1 3
linguoversi mesiolabioversi
VI. ANALISIS ETIOLOGI MALOKLUSI Malposisi gigi individual: Rahang Atas 1 distolabioversi, kemungkinan karena kebiasaan menggigit pensil selama SD kelas 4 dengan frekuensi jarang sehingga menyebabkan sisi distal gigi tersebut tumbuh lebih ke labial. 2
mesiopalatoiversi, kemungkinan karena ada gigi desiduinya persistensi.
1 distolabioversi, kemungkinan karena kebiasaan menggigit pensil selama SD kelas 4 dengan frekuensi jarang sehingga menyebabkan sisi mesial gigi tersebut tumbuh lebih ke labial. 3 distolabioversi, kemungkinan karena ada gigi desiduinya persistensi. Rahang Bawah 3
mesiolabioiversi, kemungkinan karena gigi desiduinya persistensi.
1 distolinguoversi, kemungkinan karena kebiasaan menggigit pensil selama SD kelas 4 dengan frekuensi jarang sehingga menyebabkan sisi distal gigi tersebut tumbuh lebih ke lingual. 1 linguoversi, kemungkinan karena kebiasaan menggigit pensil selama SD kelas 4 dengan frekuensi jarang sehingga menyebabkan gigi tersebut tumbuh ke lingual. 3 mesiolabioversi, kemungkinan karena gigi desiduinya yang persistensi
VII.
PROSEDUR PERAWATAN A. Rencana Perawatan 1. Pencarian ruang 2. Koreksi malposisi gigi individual
255111149.doc
9
3. Penyesuaian oklusi 4. Pemakaian retainer B. Jalannya perawatan 1. Pencarian ruang a. Berdasarkan perhitungan metode Pont : Pertumbuhan lengkung gigi ke arah lateral pada regio P1 mengalami kontraksi ringan sebesar 2,75 mm dan regio M1 mengalami distraksi sedang sebesar 5,94 mm. b. Berdasarkan perhitungan metode Korkhaus : Pertumbuhan lengkung gigi ke arah anterior mengalami retraksi sebesar 0,50 mm. c. Berdasarkan perhitungan metode Howes : Indeks premolar lebih dari 43% berarti lengkung gigi lebih untuk menampung gigi-gigi ke dalam lengkung ideal, dan indeks fossa kanina lebih dari 44%, maka lengkung basal lebih untuk menampung gigi-geligi ke dalam lengkung ideal. d. Berdasarkan determinasi lengkung : Pada rahang atas terdapat kelebihan ruang sebesar 1,66 mm sedangkan pada rahang bawah terdapat kelebihan ruang sebesar 0,66 mm Kelebihan ruang rahang atas diatasi dengan melakukan retraksi gigi anterior sebesar 2,14 mm untuk menutup spacing yang ada. Kelebihan ruang rahang bawah diatasi dengan melakukan retraksi gigi anterior sebesar 0,54 mm untuk menutup spacing yang ada. 4. Koreksi spacing gigi anterior rahang atas dan rahang bawah, malposisi gigi individual, deep bite serta pengaturan lengkung gigi Rahang atas Plat aktif yang dilengkapi : - Plat akrilik - Klamer adam Ø 0,7 mm pada gigi 6 6 untuk retensi - Busur labial Ø 0,7 mm dengan loop pada gigi 4 4 - Peninggi gigitan didaerah anterior. Aktivasi alat:
255111149.doc
10
- Mengaktifkan busur labial setiap minggu untuk meretraksi 6 gigi anterior sampai sesuai garis lengkung. Rahang bawah Plat aktif yang dilengkapi dengan: - Plat akrilik - Klamer adam Ø 0,7 mm pada gigi 6 untuk retensi - Klamer C Ø 0,7 mm pada gig 4 untuk retensi - Busur labial Ø 0,7 mm dengan loop pada gigi 4 4 Aktivasi alat: - Mengaktifkan busur labial setiap minggu untuk meretraksi gigi 2 1 1 2 3 sampai sesuai garis lengkung. 5. Penyesuaian oklusi Mula-mula pasien diinstruksikan untuk menggigit articulating paper berwarna biru dalam posisi sentrik, kemudian diinstruksikan untuk melakukan gerakan mastikasi. Sesudah itu, dilakukan pemeriksaan tonjol-tonjol oklusal dan sisi insisal gigi, apabila berwarna sangat biru menandakan adanya traumatik oklusi sehingga perlu dilakukan grinding dengan menggunakan bur diamond pada gigi tersebut sampai warna biru seimbang pada semua tonjol dan sisi insisal. Untuk mencegah terjadinya karies pada gigi yang digrinding, dilakukan penghalusan/polishing dan aplikasi topikal dengan stenous fluoride. 6. Pemakaian retainer Pemakaian retainer dimaksudkan untuk mempertahankan lengkung gigi yang telah terkoreksi sampai terjadi kestabilan dalam lengkung gigi yang baru, serta mencegah agar gigi-gigi tidak relaps. Alat yang digunakan dalam tahap ini adalah Hawley Retainer, yang terdiri dari plat dasar akrilik, busur labial kawat stainless steel diameter 0,8 mm, dan klamer Adam kawat stainless steel diameter 0,7 mm pada gigi molar pertama. Cara pemakaian retainer dalam keadaan pasif : a. Pemakaian selama 3 bulan pertama, dipakai siang dan malam, kontrol 1 bulan sekali. b. Bila dalam 3 bulan terdapat kegoyahan gigi, pemakaian retainer diperpanjang 3 bulan lagi. Bila mobilitas gigi berkurang, retainer hanya dipakai pada malam hari. 255111149.doc
11
c. Bila retainer sudah tidak terasa sesak, pemakaian dihentikan dan kontrol 3 bulan berikutnya. Bila tidak ada perubahan, pemakaian retainer bisa dihentikan.
VIII. GAMBAR/ DESAIN ALAT Rahang Atas
Rahang Bawah
Keterangan : 1. Busur labial Ø 0,7 mm 2. Klamer Adam Ø 0,7 mm 3. Plat akrilik 4. Peninggi gigitan
255111149.doc
Keterangan : 1. Busur labial Ø 0,7 mm 2. Klamer Adam Ø 0,7 mm 3. Plat akrilik 4. Kalmer C Ø 0,7 mm
12
Retainer Rahang Atas
Rahang Bawah
Keterangan : 1. Busur labial Ø 0,8 mm 2. Klamer Adam Ø 0,7 mm 3. Plat akrilik
Keterangan: 1. Busur labial Ø 0,8 mm 2. Klamer Adam Ø 0,7 mm 3. Plat akrilik
IX. PROGNOSIS Prognosis dari perawatan ini kurang baik, karena walaupun : Keadaan gigi dan jaringan pendukung gigi baik, keadaan fisik dan mental baik, motivasi pasien besar untuk perawatan, dan usia pasien yang masih muda, namun pasien kurang koopertaif dalam memakai alat lepasan. Indikasi perawatan : Kuratif. Yogyakarta, Menyetujui, Dosen Pembimbing
255111149.doc
Oktober 2010
Operator
13
drg. Darmawan Sutantyo, SU., Sp. Ort(K). NIP : 19510907 197903 1 003
255111149.doc
Ferdina Nidyasari, S.K.G. 03/ 165473/ KG/ 07637
14