Laporan Kerja Praktek - Muhammad Ulhaq 1101190014 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KERJA PRAKTEK Analisis Performasi dan Gangguan Jaringan Kabel Fiber Optik Menggunakan Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR) antara STO Parepare – STO Sidrap



LAPORAN KERJA PRAKTEK Dibuat untuk memenuhi syarat pelaksanaa Kerja Praktek di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK WITEL SULSELBAR



Disusun oleh: MUHAMMAD ULHAQ 1101190014



PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNOLOGI ELEKTRO DAN INDUSTRI CERDAS INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA 2022



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK “Analisi Performasi dan Gangguan Jaringan Kabel Fiber Optik Menggunakan Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR) antara STO Parepare – STO Sidrap “



Disusun oleh MUHAMMAD ULHAQ NIM. 1101190014



Yang telah menyelesaikan mata kuliah FEA4032 Kerja Praktek di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK WITEL SULSELBAR , pada tanggal 01 Agustus 2022 s/d 30 September 2022



Surabaya, 22 Desember 2022



Menyetujui, Dosen Pembimbing



Pembimbing Lapangan



Hamzah U. Mustakim,S.T,M.T. NIP. 199900004



Arjuna Trio Putra NIK. 85100821



Mengetahui, Kepala Program Studi Teknik Telekomunikasi



Hamzah U. Mustakim,S.T,M.T . NIP. 199900004 i



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik yang berjudul “Analisis Performasi dan Gangguan Jaringan Kabel Fiber Optik Menggunakan Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR) antara STO Parepare – STO Sidrap”. Laporan kerja praktik ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan lulus dalam mata kuliah kerja praktik pada program studi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknologi Elektro dan Industri Cerdas Institut Teknologi Telkom Surabaya. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan kerja praktik dan sebagai pertanggungjawaban terhadap pihakpihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan, bahwa kegiatan kerja praktik yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus 2022 sampai 30 September 2022 telah dilaksanakan. Dengan selesainya laporan kerja praktik ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberi masukkan-masukkan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak dan Ibu serta Kakak yang senantiasa mendukung penulis dan memberikan nasihat yang membangun bagi penulis. 2. Bapak Hamzah Ulinuha Mustakim,S.T.,M.T. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan arahan, bimbingan, serta nasihat kepada penulis. 3. Ibu Ramdanita,M.M. selaku Manager Shared Service PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Parepare yang telah memperkenankan penulis untuk memperdalam ilmu dan mengasah kemampuan di bagian Network Area. 4. Bapak Arjuna Trio Putra selaku pembimbing lapangan di PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Parepare bagian Network Area. 5. Pak Furqon, Pak Zul, Mas Riky, Kak Fadil, Kak Puput dan seluruh staff karyawan yang berada di PT. Telekomunikasi Indonesia bagian Network Area yang sudah memberikan banyak sekali pengalaman dan ilmu yang sangat bermanfaat selama kegiatan kerja praktik. 6. Semua teman-teman yang selalu memberikan dukungan, hiburan, dan motivasi kepada penulis.



ii



Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari segi materi maupun teknik penyajiannya, mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala keterbatasan dan tidak menutup diri terhadap setiap kritik dan saran serta masukkan yang bersifat membangun bagi diri penulis. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, institusi pendidikan, dan masyarakat luas serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi semua pihak.



Surabaya, 24 November 2022



Penulis



iii



“Analisis Performasi dan Gangguan Jaringan Kabel Fiber Optik Menggunakan Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR) antara STO Parepare – STO Sidrap” Nama NIM Prodi Pembimbing



: : : :



Muhammad Ulhaq 1101190014 Teknik Telekomunikasi Hamzah U. Mustakim, S.T, M.T. Arjuna Trio Putra



1. ABSTRAK Kegiatan Kerja Praktik merupakan salah satu program kegiatan akademik yang diberikan oleh pihak kampus kepada mahasiswa dalam hal ini kerja praktik merupakan aplikasi dari berbagai mata kuliah yang telah ditempuh oleh mahasiswa pada materi di semester sebelumnya. Kerja praktik di gunakan sebagai syarat kelulusan dalam mata kuliah yang harus di tempuh oleh mahasiswa. Pengalaman yang dapat diperoleh dari pelaksanaan program Kerja Praktik ini yaitu dapat mempersiapkan para mahasiswa dengan bentuk nilai dan karakter yang sesuai dengan tuntutan sebagai sumber daya manusia yang handal. Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan hasil laporan mengenai kegiatan kerja praktik saya di perusahaan PT. Telkom Indonesaia serta beberapa saran dan pendapat saya untuk kedepannya Kata Kunci: Kerja, Praktik, Telekomnikasi



iv



2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii ABSTRAK .......................................................................................................... iv DAFTAR ISI ........................................................................................................ v DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1



LATAR BELAKANG ............................................................................ 1



1.2



TUJUAN KERJA PRAKTIK DI INSTANSI ......................................... 1



1.3



MANFAAT KERJA PRAKTIK DI INSTANSI .................................... 2



1.4



BATASAN DAN CAKUPAN KERJA PRAKTIK DI INSTANSI ....... 3



1.5



PROFIL PERUSAHAAN ....................................................................... 3



BAB 2 PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ................................................... 6 2.1



PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ................................................... 6



2.2



MATERI KERJA PRAKTIK ................................................................. 6



BAB 3 HASIL PEMBELAJARAN.................................................................... 16 3.1



Deskripsi dan Penugasan Lapangan ..................................................... 16



3.2



Metode Penyelesaian Penugasan Lapangan ......................................... 16



3.2.1 Penyambungan dan Instalasi fiber optic ............................................ 17 3.2.2 Splicing Serat Optic ........................................................................... 18 3.2.3 Other .................................................................................................. 19 3.3 Metode Penyelesaian Penugasan Khusus ................................................. 20 3.4 Analisis Data ............................................................................................ 23 3.4.1 Penyambungan, Instalasi fiber optic, dan Splicing Serat Optic ...... 23 3.4.2 Penugasan Khusus ............................................................................. 23 3.4.3 Other .................................................................................................. 24 v



BAB 4 PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ................................................. 25 4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 25 4.2 Saran ......................................................................................................... 25 4.2.1 Saran Terhadap Perusahaan ............................................................... 25 4.2.2.Saran Terhadap Institusi .................................................................... 25 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 26 LAMPIRAN ....................................................................................................... 27



vi



DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Fiber Optic ..................................................................................... 7 Gambar 2. 2 Optical Time Domain Reflectometer............................................. 8 Gambar 2. 3 Fusion Splicer ................................................................................ 8 Gambar 2. 4 Tube Cutter .................................................................................... 9 Gambar 2. 5 Fiber Stipper .................................................................................. 9 Gambar 2. 6 Fiber Cleaver ................................................................................. 9 Gambar 2. 7 Alcohol dan Tissue ....................................................................... 10 Gambar 2. 8 Protection Sleve ........................................................................... 10 Gambar 2. 9 Lakban Hitam ............................................................................... 10 Gambar 2. 10 Minyak Tanah ............................................................................ 10 Gambar 2. 11 Closure Fiber Optic ................................................................... 11 Gambar 2. 12 Subscriber Connector ................................................................ 11 Gambar 2. 13 Connector Fiber ......................................................................... 12 Gambar 2. 14 Lucent Connector ....................................................................... 12 Gambar 2. 15 Konektor MU ............................................................................. 12 Gambar 2. 16 Perangkat DWDM ...................................................................... 13 Gambar 2. 17 Prinsip Kerja Jaringan DWDM .................................................. 14 Gambar 2. 18 Perangkat DDF ........................................................................... 14 Gambar 2. 19 Perangkat ODC .......................................................................... 14 Gambar 2. 20 Perangkat OTB ........................................................................... 15 Gambar 3. 1 Proses Pengupasan dan Instalasi .................................................. 17 Gambar 3. 2 Contoh Penggulungan di Closure Fiberoptic............................... 18 Gambar 3. 3 Peletakan Serat Optik Pada Splicer .............................................. 19 Gambar 3. 4 Peletakan Protektor Pada kaset .................................................... 19 Gambar 3. 5 Patroli Kabel Udara ...................................................................... 20 Gambar 3. 6 Data Hasil OTDR ......................................................................... 21 Gambar 3. 7 Data Hasil OTDR ......................................................................... 22



vii



DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Urutan Core Fiberoptic....................................................................... 7



viii



3. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kerja Praktek merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan pengalaman kerja bagi Mahasiswa yang telah menempuh perkuliahan selama enam semester dan digunakan untuk melengkapi Satuan Kredit Semester (SKS) pada Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknologi Elektro dan Industri Cerdas Institut Teknologi Telkom Surabaya. Kegiatan tersebut dapat menghubungkan antara dunia kerja dan dunia pendidikan, selain itu kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Kegiatan Kerja Praktek dilaksanakan diberbagai perusahaan atau instansi pemerintah yang mana sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam menimba ilmu,mengasah keterampilan serta menambah ide yang berguna bagi mahasiswa dalam menimba ilmu, mengasah keterampilan serta menambah pengalaman. Kegiatan Kerja Praktek juga berguna bagi mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab mahasiswa terhadap apa yang ditugaskan. Dalam Proposal Kerja Praktek ini penulis memilih tempat Kerja Praktek di PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk Witel Sulselbar yang berlokasi pada Jl. Ganggawa No.2, Mallusetasi, Kec. Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan 91114. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bidang usahanya menyelenggarakan jasa telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. 1.2 TUJUAN KERJA PRAKTIK DI INSTANSI Dalam setiap kegiatan memiliki tujuan tertentu dalam pelaksanaannya agar tercipta sebuah hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Adapun tujuan mahasiswa melakukan PKL sebagai berikut : a. Meningkatkan keterampilan mahasiswa secara individu dan bekerja sama dalam kelompok untuk menjadi pekerja yang profesional dibidangnya setelah tamat kuliah. b. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah ke dalam dunia kerja. 1



c. Menyesuaikan diri dengan etika kerja dan mengenal lebih jauh lingkungan kerja sebenarnya. d. Menambah



pengalaman,



wawasan



kemandirian,



dan



meningkatkan



kedisiplinan serta membandingkan teori ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah dengan pekerjaan. e. Memperoleh



masukan



dan



timbal



balik



guna



memperbaiki



serta



mengembangkan kesesuaian pendidikan kejurusan. f. Meningkatkan pengenalan mahasiswa pada situasi kerja yang sesungguhnya, sehingga nantinya mahasiswa dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada saat terjun kedunia kerja. g. Membentuk pola pikir dan kecerdasan emosional mahasiswa dalam berinteraksi dan beradaptasi.untuk pendewasaan serta kematangan diri sebagai pelengkap kemampuan setelah menjadi Sarjana Komputer. h.



Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh sebagai perbandingan antara teori dan praktek, untuk lebih memahami konsep-konsep akademis maupun non-akademis.



i. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan dan mengembangkan wawasan dibidang pekerjaan yang digeluti selama mengikuti proses PKL. j.



Memperoleh informasi atau peluang untuk dapat bekerja di perusahaan atau instansi tempat mahasiswa melaksanakan proses PKL.



1.3 MANFAAT KERJA PRAKTIK DI INSTANSI Manfaat dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yaitu: a. Bagi Mahasiswa 1. Mahasiswa dapat mengakomondasikan antara konsep atau teori yang di peroleh dari perkuliahan dengan kenyataan operasional lapangan kerja sesungguhnya. 2. Mahasiswa dapat meningkatkan dan memantapkan sikap professional untuk masuk ke lapangan pekerjaan yang sebenarnaya. 3. Sebagai acuan untuk bekerja nantinya. b. Bagi Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) 1. Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah diterapkan. 2. Merupakan sarana komunikasi langsung sntara pihak fakultas dengan perusahaan. 3. Sebagai media kerja sama antara lingkungan kerja dan kampus. c. Bagi Perusahaan 2



1. Memberikan masukan dan pertimbangan untuk lebih meningkatkan kualitas perusahaan serta ikut memajukan pembangunan dalam bidang pendidikan. 2. Membantu menyelesaikan pekerjaan karyawan. 1.4 BATASAN DAN CAKUPAN KERJA PRAKTIK DI INSTANSI Ruang lingkup pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah pada bidang Telekomunikasi yang mana akan lebih berfokus pada pusat jaringan dan monitoring jaringan Fiber Optic. 1.5 PROFIL PERUSAHAAN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”. Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Transformasi tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer experience yang berkualitas [1]. Kegiatan usaha Telkom Group bertumbuh dan berubah seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam koridor industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dari lini bisnis yang terus berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya [1]. Telkom mulai saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 Digital Business Domain: • Digital Connectivity: Fiber to the x (FTTx), 5G, Software Defined Networking (SDN)/ Network Function Virtualization (NFV)/ Satellite • Digital Platform: Data Center, Cloud, Internet of Things (IoT), Big Data/ Artificial Intelligence (AI), Cybersecurity • Digital Services: Enterprise, Consumer



3



TUJUAN, VISI, DAN MISI Untuk menjawab tantangan industri digital, mendukung digitisasi nasional dan untuk menginternalisasi agenda transformasi, maka Telkom telah menajamkan kembali Purpose, Visi, dan Misi nya. Tujuan Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan. Visi Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat Misi Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa, Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik.



Logo Perusahaan



Sejalan dengan tujuan Telkom Indonesia yaitu “Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah bagi para pemaku kepentingan”, Telkom Indonesia terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia yang pada akhirnya dapat mewujudkan visinya “Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat”. Sebagai perusahaan digital telco milik negeri, tekad dan keyakinan tersebut dilambangkan dengan sebuah logo perusahaan sebagai image perusahaan yang terdiri dari bentuk lingkaran yang melambangkan kedinamisan Perusahaan dan juga simbolisasi dunia, serta tangan kanan yang ramah 4



dalam meraih dunia tersebut. Dengan warna merah, putih, dan warna transisi abu-abu sebagai warna identitas perusahaan, sebagaimana warna merah dan putih yang menjadi identitas Indonesia [4]. Logo Telkom Indonesia juga dilengkapi dengan tagline “The World in Your Hand‟ dengan makna “Dunia dalam Genggaman Anda” yang membawa pesan bahwa Telkom Indonesia berkomitmen untuk membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan dalam mengakses dunia. PT. Telkom Indonesia Witel Sulselbar yang beralamat di jalan Jl. Ganggawa No.2, Mallusetasi, Kec. Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan 91114. Kantor Telkom terbagi menjadi 2 wilayah yang sangat luas salah satunya Witel (Wilayah Telekomunikasi) dan Datel (Daerah Telekomunikasi). Telkom Witel Pare-pare menjaring 2 wilayah provinsi yang ada di Sulawesi, yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.



5



BAB 2 PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 2.1 PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK Pelaksanaan Kerja Praktik di PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk Witel Sulselbar penulis ditempatkan pada bidang kerja Unit Area Network. Unit ini bekerja dibagian kabel backbone yang merupakan tulang punggung suatu jaringan yang menjadi saluran pusat untuk melakukan transfer data dalam suatu jaringan. Backbone dalam jaringan biasanya dipakai untuk menghubungkan jaringan lokal seperti Local Area Network (LAN) agar dapat menjangkau wilayah yang lebih luas sehingga membentuk suatu Wide Area Network (WAN). Pelaksanaan Kerja Praktek selama 2 bulan tepatnya pada tanggal 1 Agustus 2022 sampai dengan 30 September 2022. Selama mengikuti kegiatan Kerja Praktek ada beberapa ketentuan,yaitu sebagai berikut : • Hari Senin - Jumat, Jam kerja mulai pukul 08.00 WITA – 17.00 WITA. • Pakaian Bebas Rapi Setiap hari Kerja Praktek merupakan implementasi dari pengetahuan dan keterampilan yang telah di peroleh dari kegiatan perkuliahan untuk kontribusi merekomendasi pemecahan masalah di berbagai instansi sesuai bidang. Lingkup kegiatan kerja praktek bukan hanya mencakup studi, namun harus memberikan suatu hasil kerja nyata, seperti analisis dan hail atau rekomendasi penyelesaian suatu masalah. 2.2 MATERI KERJA PRAKTIK Saya mendapat banyak ilmu khususnya tentang Jaringan Backbone, jaringan ini yang menghubungkan sekian banyak jaringan dengan kecepatan tinggi melalui gateway. Serta mendapatkan materi pendukung yang berhubungan dengan Jaringan Backbone, meliputi Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR), Kabel Fiber Optic, Splitcher, dll.



Pengenalan Alat dan Perangkat Jaringan Pada Bab ini, praktisi mempelajari tentang alat yang digunakan dalam bekerja dan pembahasan mengenai kegunaan alat.



6



A. Fiber Optic Kabel Fiber Optic merupakan satu jenis kabel yang terbuat dari bahan kaca atau sejenis plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mengirim sinyal dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser. Kabel Fiber Optic merupakan kabel jaringan yang dapat mentransmisi cahaya. Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel fiber optic ini lebih mahal. Namun, kabel fiber optic memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 550 meter sampai ribuan kilometer, tahan terhadap interferensi elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dan jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic juga memiliki berbagai warna dan urutannya, urutan warna di gunakan untuk menyambung jika terdapat gangguan pada kabel tersebut. Berikut tabel urutan warna dari kabel fiber optic.



Gambar 2. 1 Fiber Optic



Dibawah ini merupakan warna dari kabel fiber optik dengan urutan 1 sampai 12 untuk 12 core. Untuk penyambungan setiap warna harus sama dengan warna yang disambung agar data dapat diteruskan. Jika terjadi kesalahan warna dalam penyambungan, maka redaman akan sangat besar dan data yang diteruskan tidak akan sampai. Tabel 2. 1 Urutan Core Fiberoptic No Core 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12



Warna Fiber Optik Biru Orange Hijau Coklat Abu – Abu Putih Merah Kuning Ungu Pink Toska



7



B. OTDR ( Optical Time Domain Reflectometer ) OTDR ( Optical Time Domain Reflectometer ) adalah sebuah alat yang berbasis optical-electonic yang mampu membaca / mengukur karakteristik kabel optik [2]. Karakteristik yang dibaca oleh OTDR antara lain : 1. Mengukur end to end loss dalam satu span kabel optik. 2. Mengukur



redaman



untuk



memeriksa



adanya



ketidaknormalan



seperti



pembengkokan (bending), yang diakibatkan karena sambungan kabel optik yang sebelumnya putus (fiber cut). 3. Mengukur optical return loss yang diakibatkan refleksi cahaya karena adanya konektor atau sambungan kabel. 4. Mengukur panjang kabel optik. 5. Mendeteksi degradasi power output dari sebuah sumber cahaya optik (laser source) dalam hal ini adalah perangkat transmitter optik.



Gambar 2. 2 Optical Time Domain Reflectometer



C. Fusion Splicer Fusion Splicer alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat/berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.3 dibawah ini.



Gambar 2. 3 Fusion Splicer



8



D. Tube Cutter Alat ini berfungsi sebagai Pemotong Tube pada kabel serat optik. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.4 dibawah ini.



Gambar 2. 4 Tube Cutter



E. Fiber Stipper (Tang Pengupas Serat) Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit dan daging kabel. Stripper memiliki bor laser 0,0055 “(0,14 mm), pegangan berbantal plastik yang lembut dan rahang pengupasan yang akurat serta memastikan pengupasan yang bersih dan mulus. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.5 dibawah ini.



Gambar 2. 5 Fiber Stipper



F. Fiber Cleaver Cleaver merupakan alat pemotong untuk memotong muka ujung fiber yang hampir sempurna. Roda (bilah) pisau pemotong fiber membuat potongan yang kecil pada fiber terlebih dahulu, kemudian fiber ditekan pada potongan kecil untuk memaksakannya putus pada sudah tepat 90 derajat. Alat ini sanga dibutuhkan untuk memotong fiber semulus mungkin untuk mengurangi kehilangan sinyal dan memperbesar redaman apabila potongan buruk. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.6 dibawah ini.



Gambar 2. 6 Fiber Cleaver



9



G. Alcohol dan Tissue Alcohol dan Tissue digunakan untuk membersihkan kabel fiber optic dari debu dan ketika sudah di potong oleh alat cleaver. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.7 dibawah ini.



Gambar 2. 7 Alcohol dan Tissue



H. Protection Sleve Protection Sleve berfungsi sebagai pelindung serat optik yang sudah disambung agar aman dari kepanasan, kehujanan dan tidak patah. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.8 dibawah ini.



Gambar 2. 8 Protection Sleve



I.



Lakban Hitam Lakban hitam berfungsi sebagai pembungkus kabel optik ketika selesai di sambung. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.9 dibawah ini.



Gambar 2. 9 Lakban Hitam



J. Minyak Tanah Digunakan sebagai pembersih kabel dari jel-jel yang ada pada kabel pada saat pengupasan. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.10 dibawah ini.



Gambar 2. 10 Minyak Tanah



10



K. Closure Fiber Optic Closure adalah alat yang digunakan untuk box pelindung sambungan untuk fiber optik. Atau bisa dikatakan sebagai alat untuk tempat penambahan panjang kabel fiber optik. Closure sendiri mempunya 2 tipe, yaitu closure inline dan closure dom. Closure tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Closure inline biasanya digunakan pada udara dan dalam tanah, sedangakan closure dom digunakan pada tiang. Closure memiliki beberapa kapasitas yang berbeda – beda, tergantung dari jumlah core yang dibutuhkan seperti 12 core, 24 core dan 48 core. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.11 dibawah ini.



Gambar 2. 11 Closure Fiber Optic



L. Patchcord Patchcord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisinya mempunyai konektor. Patchcord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic jumper. Jenis – jenis konektor fiber optic yaitu : 1. SC (Subsciber Connector) Konektor SC digunakan untuk kabel fiber optic yang single mode, konektor ini mudah untuk didapat karena banyak tersedia di pasaran dan harganya juga tidak begitu mahal, konektor dengan sistem cabut pasanng ini juga simple dan akurasinya juga baik bila di pasang ke perangkat lain. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.12 dibawah ini.



Gambar 2. 12 Subscriber Connector



11



2. FC (Fiber Connector) Konektor jenis ini digunakan untuk kabel fiber optic yang single mode, biiasanya digunkana unutk backbone pada sebuah jaringan. Selain itu, kabel ini mempunyai akurasi yang sangat tinggi jika dihubungkan dengan transmitter maupun receiver. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.13 dibawah ini.



Gambar 2. 13 Connector Fiber



3. LC (Lucent Connector) Konektor yang satu ini paling sering digunakan untuk menghubungkan antar switch menggunakan SFP, jenis konektor ini lebihdominan dengan dua cabanng yang terpisah RX/TX, digunakan juga pada jenis kabel single dan multi mode. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.14 dibawah ini.



Gambar 2. 14 Lucent Connector



4. MU Konektor MU terlihat seperti miniatur SC dengan desain push-pull yag sederhana dan bodi miniatur yang ringkas. Ini digunakan untuk beberapa konektor optik kompak dan mekanisme self-retentive untuk aplikasi backplane. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.3 dibawah ini.



Gambar 2. 15 Konektor MU



12



M. Perangkat Transmisi 1. DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) Dense Wavelength Division Multiplexing merupakan suatu teknologi jaringan transport yang memanfaatkan cahaya dari serat optik dengan panjang gelombang yang berbeda – beda untuk ditransmisikan melalui kanal – kanal informasi dalam satu fiber tunggal. Prinsip kerja dari teknologi DWDM secara umum memiliki persamaan dengan media transmisi lainnya dalam mengirimkan sinyal informasi dari satu tempat ke tempat lain. DWDM menggunakan media transmisi berupa fiber optic, dimana semua sumber sinyal infromasi dari transmitter akan di multipleksikan ke dalam satu fiber, setelah itu sinyal informasi tersebut ditransmisikan kemudian masuk ke perangkat demultiplekser untuk disebarkan kembali sesuai tujuan masing – masing sinyal yang akan diterima oleh receiver. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.16 dibawah ini.



Gambar 2. 16 Perangkat DWDM



Keuntungan menggunakan teknologi DWDM: a. Mampu untuk memenuhi kebtuhan kapasitas jaringan dimasa depan. b. Dapat mengakomodasi layanan baru dan transparansi terhadap format sinyal dan protocol jaringan. c. Mampu untuk diimplementasikan pada jaringan telekomunkasi jarak jauh (long haul). d. Dapat menyediakan kebutuhan bandwidth yang sangat cepat. e. Teknologi DWDM dapat mentransmisikan banyak panjang gelombang dalam satu fiber. f. Penghematan biaya dalam pembangunan jaringan fiber optic. 13



Gambar 2. 17 Prinsip Kerja Jaringan DWDM



2. DDF (Digital Distribution Frame) DDF adalah perangkat distribusi, antara multiplekser digital dan perangkat tukar menukar yang digunakan antara multiplexerequipment digital atau peralatan non layanan suara, melaksanakan fungsi-fungsi seperti koneksi kabel, kabel patch, dan uji coba loop yang mentransmisikan sinyal digital. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.18 dibawah ini.



Gambar 2. 18 Perangkat DDF



3. ODC (Optical Distribution Cabinet) ODC adalah suatu ruang yang berbentuk kotak atau kubah yang terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode, yang dapat berisi connector, splicing, maupun splitter dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif untuk hubungan telekomunikasi. ODC berfungsi sebagai tempat terminasi antara kabel feeder dengan kabel distribusi. Didalam ODC terdapat splitter dari sentral atau OLT yang dibagi ke ODP. ODC terbagi menjadi dua jenis yaitu ODC tanam dan ODC tiang. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.19dibawah ini.



Gambar 2. 19 Perangkat ODC



14



4. OTB (Optical Termination Box) OTB adalah alat yang digunakan untuk menyambung fiber optic dalam server dengan menggunakan pigtail fiber optic. OTB juga digunakan sebagai media penyambung dari kabel fiber optic ke switch dengan menggunakan kabel fiber optic patchcord. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.20 dibawah ini.



Gambar 2. 20 Perangkat OTB



5. OTN (Optical Transport Network) OTN adalah sebagai satu set Optical Network Elements dihubungkan dengan link fiber optic, mampu memberikan fungsi transportasi, multiplexing, switching, manajemen, dan pengawasan. OTN dirancang untuk memberikan dukungan untuk jaringan optik menggunakan panjang gelombang division multiplexing (DWDM). 6. Metro Ethernet Network Metro ethernet merupakan suatu teknologi jaringan yang mampu melayani data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer data dengan cepat, lebih



kebal



terhadap



masalah-masalah



komunikasi,



dan



mudah



di



implementasikan.



15



BAB 3 HASIL PEMBELAJARAN 3.1 Deskripsi dan Penugasan Lapangan Dengan mengikuti kerja praktek maka secara tidak langsung Praktisi siap mengerjakan penugasan yang diberikan oleh pembimbing lapangan, dikarenakan waktu kerja praktik saya mendapatkan posisi di Unit Area Network khususnya di bagian bertugas membantu dalam menangani backbone, seperti pengupasan kabel, instalasi fiber optic, splicing, other.



3.2 Metode Penyelesaian Penugasan Lapangan Dalam mengatasi adanya kabel fiberoptic yang mengalami gangguan atau putus, PT. Telekomunikasi Indonesia mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai berikut : 4.



Jika ada kabel fiberoptic yang mengalami gangguan, bel dari ruang transmisi akan berbunyi dan pihak Network Area akan mengecek di monitor laptop untuk mengetahui titik dimana kabel tersebut putus.



5.



Setelah mengetahui titik kabel putus, maka anggota Network Area tentukan bagian mana yang terganggu dalam sistem jaringannya.



6.



Selanjutnya pihak Network Area perlu mengumpulkan teknisi dan memberi arahan agar dapat dilaksanakan perbaikan dibagian kerusakan kabel tersebut.



Terputusnya kabel fiberoptic dapat mengakibatkan terganggunya jaringan telekomunikasi, sehingga kita perlu segera menangani secara cepat dan tepat sasaran. Bagian Sub bab selanjutnya adalah cara pengerjaan untuk penyambungan dan instalasi kabel fiberoptic.



16



3.2.1 Penyambungan dan Instalasi fiber optic



Gambar 3. 1 Proses Pengupasan dan Instalasi



Dalam pengupasan dan instalasi fiber optic biasa dilakukan saat terjadinya kabel backbone mengalami putus. Berikut ini adalah langkah – langkah dalam melakukan penyambungan atau Instalasi fiber optic: a. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150 cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol. b. Setelah itu kupas pelindung tube yang berwana hitam sepanjang batas tersebut. Langkah – langkah untuk membuka pelindung sebagai berikut : 1) Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara digeraji dan jangan terlalu dalam karena akan mengenai tube. 2) Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh 30º agar tube tidak ikut patah. 3) Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly. 4) Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan minyak tanah. 5) Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30º agar serat optic tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya serat optic saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang – ulang sampai sepanjang +100 cm dari ujung tube. 6) Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan minyak tanah sampai bersih. 17



7) Gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah.



Gambar 3. 2 Contoh Penggulungan di Closure Fiberoptic



3.2.2



Splicing Serat Optic Setelah melakukan tahap Penyambungan dan Instalasi fiber optic, dilakukan



Splicing Serat Optic menggunakan alat Fusion Splicer, berikut tahap yang dilakukan dalam Splicing Serat Optic : a. Terlebih dahulu masukkan plastik khusus (protection sleve) untuk melindungi bagian core yang telah di-splice satu persatu dengan memberi tanda dengan spidol. b. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan. c. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue. d. Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung core pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan. e. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.



18



Gambar 3. 3 Peletakan Serat Optik Pada Splicer



f. Kemudian tekan tombol set makan secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan penyambungannya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal. g. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus (Protection Sleve) tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik atau protection slive tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan. h. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset / closure tadi seperti gambar di bawah ini.



Gambar 3. 4 Peletakan Protektor Pada kaset



3.2.3



Other Pada bagian ini praktisi melakukan tugas lain seperti, membersihkan ruang



transmisi secara rutin 1 kali dalam seminggu, patroli rutin sesuai rute kabel backbone, dan tugas lain diluar pekerjaan dari Unit Area Network.



19



Gambar 3. 5 Patroli Kabel Udara



3.3 Metode Penyelesaian Penugasan Khusus Pada proses pelaksanaan Kerja Praktek Praktisi diberi penugasan khusus oleh pembimbing lapangan yaitu Analisis Performasi dan Gangguan Jaringan Kabel Fiber Optik Menggunakan Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR) antara STO Parepare – STO Sidrap. Proses analisis ini dapat dilakukan di ruagan Transmisi dari perangkat OTB (Optical Termination Box). Kabel fiber optic bermanfaat untuk mentransmisikan jutaan data dari kantor ke kantor. Ada 2 jenis kabel fiber optic yang dioperasikan dalam sambungan jaringan yaitu Kabel Tanah dan Kabel Udara. Dalam melakukan pengerjaan seperti Penyambungan dan Instalasi fiber optic dan Splicing Serat Optic harus juga dilakukan monitoring atau analisis gangguan jaringan ke setiap daerah yang dijangkau dari STO Parepare. Berikut hasil data yang Praktisi ambil menggunakan perangkat OTDR :



20



Gambar 3. 6 Data Hasil OTDR



Dari data pengukuran kabel backbone diatas, merupakan contoh dari backbone dengan jalur tidak ada gangguan atau kabel putus. Bisa juga disebut kabel backbone baik atau tembus dikarenakan grafik tidak menunjukkan adanya penurunan garis yang tajam. Bisa dikatakan baik karena tabel Loss (dB) berwarna merah angkanya tidak melebihi 1.



21



Gambar 3. 7 Data Hasil OTDR



Data diatas merupakan contoh dari kabel backbone yang mengalami gangguan atau putus, karena grafik tersebut terdapat penurunan tajam. Mengapa bisa dikatakan gangguan karena Tabel dari Loss (dB) melebihi batas normal yaitu 1. Jika mengalami hal ini biasanya pihak dari unit Area Nerwork mencatat jarak putusnya karena biasanya akan membenahi kabel backbone tersebut.



22



3.4 Analisis Data Adapun penyebab – penyebab kabel fiber optik dapat mengalami putus adalah sebagai berikut : 7. Adanya gangguan dari mesin – mesin berat dalam pekerjaan umum, seperti pembuatan aspal dan pembuatan saluran air. 8. Putus karena gangguan dalam tanah seperti digigit oleh tikus 9. Adanya pihak ke 3 yang sengaja memutus kabel. Hal diatas yang dapat membuat kabel fiber optik mengalami gangguan dan putus. Maka dari itu untuk menanggulangi hal tersebut pihak PT. Telekomunkasi Indonesia melakukan patroli rutin dan memberi pelindung kabel yang lebih kuat dan tebal. 3.4.1



Penyambungan, Instalasi fiber optic, dan Splicing Serat Optic Pada proses penyambungan, Instalasi fiber optic, dan Splicing Serat Optic



merupakan tugas utama dari Unit Area Network. Hal yang dapat dianalisis dari proses ini yaitu cara kerja harus teliti dan cepat, karena pada proses ini membutuhkan ketepatan dalam mengupas kabel backbone dan proses Splicing. Juga dalam proses ini harus cepat karena Unit Area Network termasuk Unit garda belakang dari PT. Telekomunikasi Indonesia jika terjadi gangguan pada jaringan ataupun kabel backbone. 3.4.2 Penugasan Khusus Penugasan khusus yang praktisi dapat yaitu Analisis Performasi dan Gangguan Jaringan Kabel Fiber Optik Menggunakan Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR), dapat dianalisa bahwa kabel fiber optic bermanfaat untuk mentransmisikan jutaan data dari kantor ke kantor dan pulau ke pulau. Ada 2 jenis kabel fiber optic yang dioperasikan yaitu Kabel Tanah dan Kabel Udara. Kabel fiber optic mentransmisikan data dari kantor ke kantor, dalam hal ini harus selalu melakukan monitoring kabel fiber optic dikarenakan kondisi alam atau kondisi lapangan yang tidak dapat diduga bisa menyebabkan kabel putus atau mengalami gangguan. Data hasil Peformasi dan gangguan dari OTDR dapat dianalisis bahwa jika ada gangguan atau putus, Proses analisis dapat dilakukan di ruagan Transmisi dari perangkat OTB (Optical Termination Box). OTDR dapat menganalisis jarak banding atau gangguan, hasil Loss (dB), dan Urutan penomoran core dari perangkat OTB.



23



3.4.3 Other Dapat dianalisis bahwa kegiatan patroli rutin sesuai rute kabel backbone perlu dilakukan karena kegiatan tersebut masuk kedalam bagian yang penting dalam Unit Area Network terutama untuk memantau apakah di rute kabel backbone terdapat proyek, misalnya pelebaran jalan, galian saluran air, atau yang lainnya. Selama proyek berjalan maka pihak dari Unit Area Network harus memantau pekerjaan dari proyek tersebut agar supaya jalur dari kabel backbone tidak terganggu atau putus.



24



BAB 4 PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 4.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut: a. Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR) merupakan alat yang digunakan untuk mengevaluasi serat optik dalam domain waktu. Bagian yang dianalisi oleh alat ini yaitu jarak akan insertion loss, reflection yang ada, dan loss yang muncul di setiap titik, selanjutnya informasi akan ditampilkan di layar tampilan. b. Pada penyambungan kabel fiber optik juga terdapat beberapa prosedur dan runtutan yang harus dijalani agar kabel fiber optik tidak memiliki halangan baik dari faktor eksternal dan faktor internal. c. Terdapat beberapa penyebab terjadinya kabel putus, antara lain adalah putus karena pekerjaan umum dan dimakan oleh tikus serta perlakuan tidak sengaja dari pihak lain untuk menanggulangi hal tersebut pihak PT. Telekomunikasi Indonesia harus melakukan patroli rutin dan memberi pelindung kabel yang lebih kuat dan tebal. d. Management waktu dan ketelitian merupakan kemampuan yang harus dikedepankan dalam dunia kerja. 4.2 Saran 4.2.1 Saran Terhadap Perusahaan Penulis mengharapkan agar perusahaan memiliki semacam program kerja praktik yang didalamnya berisi kegiatan-kegiatan yang lebih terencana dan terarah sebelumnya sehingga peserta kerja praktik lebih memahami dan mampu menjadwalkan kegiatankegiatan lebih terperinci. Dan pada tahap awal kerja praktik penulis mengharapkan agar perusahaan memberikan bekal berupa pengarahan apa saja yang dikerjakan dalam kegiatan kerja praktik. 4.2.2.Saran Terhadap Institusi Penulis mengharapkan agar proses pencarian tempat kerja praktik sedikit dipermudah, entah dalam hal perizinan dari pihak kampus dan tidak memakan waktu yang lama. Pihak Institusi juga harus selalu memantau bagaimana proses jalannya kerja praktek terhadap Mahasiswanya. 25



DAFTAR PUSTAKA [1]



[2]



PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk, "Telkom - PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk", Telkom Indonesia. [Online]. Available: https://www.telkom.co.id/sites/about-telkom/id_ID/page/profil-dan-riwayatsingkat-22 [Accessed 24 November 2022]. Maharani, A., Kusumawardhani, A. Pengukuran Pengaruh Kelengkungan Serat Optik terhadap Rugi Daya Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR). Fakultas Teknologi Industri. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.



[3]



TutorFiber.



2020.



Alat



Alat



Fiber



Optik



dan



Fungsinya.



https://www.tutorfiber.com/2021/04/alat-alat-fiber-optik-dan-fungsinya.html Diakses pada 23 November 2022. [4]



Telkom



Indonesia.



2020.



Profil



dan



Riwayat



Singkat.



https://www.telkom.co.id/sites/about-telkom/id_ID/page/profil-dan-riwayatsingkat-22. Diakses pada 21 November 2022. [5]



Induk. 2020. Mengenal Bagian Fiber Optic dan Alat-Alat Yang Digunakan (ToolKit).



https://induktechnology.com/id/mengenal-alat-fiber-optic-toolkit-



fungsinya/ Diakses pada 19 November 2022.



26



LAMPIRAN



A. Lembar Kendali Kegiatan 1) Pembimbing Lapangan



27



2) Pembimbing Internal



28



B. Dokumentasi



29