Laporan KKL 2021 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Lutfi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) PENGELOLAAN KEUANGAN PADA INDUSTRI TEKSTIL GARENG T-SHIRT



Laporan kegiatan ini diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas akhir Mata Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Pada Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang



Disusun Oleh : Nama



: Astri Fadhilah



NIM



: 18.2.3256



Program Studi : S1 Manajemen



INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS (ITB) SEMARANG 2021



i



HALAMAN PERSETUJUAN



Laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini telah memenuhi syarat dan kepada penyusun disetujui dan lulus pada mata kuliah kerja lapangan.



Oleh : Nama



: Astri Fadhilah



NIM



: 18.2.3256



Program Studi : S1 Manajemen



INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS (ITB) SEMARANG Semarang, 18 December 2021 Dosen Pembimbing,



(Dr. Jasman Indradno., M.Si) NIDN 8873190018



ii



HALAMAN PENGESAHAN



Laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dinyatakan sah telah lulus mata kuliah kerja usaha dengan identitas mahasiswa sebagai berikut : Nama



: Astri Fadhilah



NIM



: 18.2.3256



Program Studi : S1 Manajemen



Semarang, 18 Desember 2021 Menyetujui : Dosen Pembimbing,



(Dr. Jasman Indradno., M.Si) NIDN 8873190018 Mengetahui : Ketua Program Studi,



Rektor ITB Semarang



S1 Manajemen



( Ninik Dwi Atmini, SE., M.M)



( Prof. Dr. Y. Sutomo., M.M)



NIDN 0620117204



NIDN 0030075101



iii



KATA PENGANTAR



Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmad dan karuniaNya, sehingga dapat terselesaikannya Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini, laporan ini disusun untuk mememuhi syarat kelulusan Mata Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan bobot 2 (dua) SKS pada Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang. Kegiatan KKL ini dilaksanakan pada home industry Gareng T-Shirt. Selama proses kegiatan pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan ini tidak luput adanya bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Y. Sutomo., M.M selaku Rektor ITB Semarang yang telah memberikan kesempatan penulisan laporan ini. 2. Ibu Ninik Dwi Atmini., SE., M.M selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen ITB Semarang yang telah memberikan pengarah selama berjalannya kegiatan ini. 3. Bapak Dr. Jasman Indradno., M.Si selaku Dosen pembimbing, yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, gagasan, selama proses bimbingan, 4. Seluruh Dosen ITB Semarang yang telah mentransfer berbagai bidang ilmu selama menempuh pendidikan, serta seluruh karyawan yang telah memberikan pelayanan terbaik. 5. Pimpinan dan seluruh karyawan Home Industry Gareng T-Shirt yang telah memberikan ijin dan memberikan seluruh data yang dibutuhkan dalam kegiatan ini. 6. Seluruh pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu per satu, terimakasih atas dukungannya.



Semarang, 18 Desember 2021 Penyusun,



Astri Fadhilah



iv



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL .......................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................iii KATA PENGANTAR........................................................................iv DAFTAR ISI



..................................................................................v



BAB I PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.



Latar Belakang........................................................1 Maksud dan Tujuan................................................2 Ruang Lingkup.......................................................3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.............................4



BAB II KONDISI OBJEK KULIAH KERJA LAPANGAN .1. Company Profile Objek KKL.......................................5 .2. Visi, Misi, dan Tujuan Objek KKL........................6 12.3. Struktur Organisasi dan Job Description..................6 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .1. Hasil Observasi..............................................................8 .2. Pembahasan..........................................................11 BAB IVPENUTUP .1. Kesimpulan.................................................................14 .2. Saran.....................................................................15 DAFTAR PUSTAKA........................................................................16 LAMPIRAN



..............................................................................17



v



v



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan suatu daerah yang sering dikunjungi wisatawan untuk manikmati keindahan dan keistimewaan yang ada. Bukan hanya berkunjung, para wisatawan juga biasanya membeli pernakpernik dan berbagai macam oleh-oleh khas Yogyakarta yang banyak dijual diberbagai tempat di Yogyakrta. Oleh karena itu, banyak perusahaan atau indsutriindustri yang memproduksi berbagai macam kerajinan dan kemudian dijual kepada para wisatawan. Saat ini dengan pesatnya perkembangan zaman menuntut setiap individu untuk kreatif serta inovatif dalam berkarya dan berusaha. Persaingan yang ketat antar individu membuat persaingan bisnis saat ini mengalami puncak persaingan, baik itu usaha kecil, usaha menengah sampai usaha besar. Usaha kecil yang saat ini sedang banyak diminati banyak orang pun sering terkena imbasnya. Usaha kecil tersebut sering juga disebut dengan Home industry. Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang Industri, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya, Home Industri (atau biasanya ditulis/dieja dengan "Home Industri") adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Di katakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini 1



di pusatkan di rumah Home industri merupakan wadah bagi sebagian besar masyarakat yang mampu tumbuh dan berkembang secara mandiri dengan memberikan andil besar serta menduduki peran strategis dalam pembangunan ekonomi. Dalam home industry sendiri tentu juga terdapat pengelolaan keuangan. Namun Pelaku home industry pada umumnya hanya melakukan pencatatan sederhana berupa pemasukan dan pengeluaran. Bahkan ada yang tidak mencatat sewa tempat sebagai beban usaha, sehingga usaha terlihat menghasilkan laba yang besar karena beban tidak dicatat sebagaimana mestinya. Akibatnya adalah pencatatan tidak menggambarkan kondisi keuangan usaha yang sesungguhnya. Pada kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan oleh kampus Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang penyusun diharapkan dapat mengetahui bagaimana suatu perusahaan menengah dapat mengelola keuangannya. 1.2 Maksud dan Tujuan Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dibuat dalam rangka untuk



melatih



kemampuan



mahasiswa



dalam



menganalisis



serta



mengobservasi suatu objek. Pada hal ini objek yang diamati adalah pengelolaan keuangan pada industry menengah. Dan diharapkan dengan adanya laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan penilaian oleh dosen sehingga apabila ada kekurangan dalam pembuatan laporan maka



2



mahasiswa dapat memperbaikinya. Untuk perusahaan Gareng T-Shirt semoga dengan adanya kunjungan dan evaluasi dari penyusun dapat bermanfaat agar perusahaan dapat terus maju dan berkembang/ 1.3 Ruang Lingkup Dalam pelaksanaannya kegiatan Kuliah Kerja Lapang (KKL) dilakukan pada perusahaan yang masih dalam bentuk home industry yang bertempat di Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya di Perusahaan Gareng T-Shirt. Tempat tersebut merupakan salah satu perusahaan yang menarik minat wisatawan karena tidak hanya untuk berbelanja namun juga dapat berkunjung langsung ke tempat pembuatan kaos tersebut. Pada dasarnya dalam setiap pembuatan laporan penyususn memerlukan ruang lingkup yang digunakan sebagai dasar pembahasan materi yang mana pembagian ruang lingkup ini sudah ditentukan oleh manajemen Kampus Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang. Dalam hal ini ruang lingkup penyusun pada saat melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah memperhatikan serta meneliti bagaimana pengelolaan keuangan diperusahaan tersebut berjalan. Pengelolaan keuangan merupakan hal yang paling penting dalam suatu usaha



karena dengan adanya pengelolaan tersebut seorang



pengusaha dapat menghitung serta memprediksi berapa keuntungan ataupun kerugian yang didapatkan sehingga dengan adanya manajemen pengelolaan keuangan maka akan mempermudah suatu usaha berjalan.



3



1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kunjungan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2021, Di Home Industry Gareng T-Shirt yang lokasinya berada di Jalan Ringroad Selatan, Gonjen, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.



4



BAB II KONDISI OBJEK KULIAH KERJA LAPANGAN 2.1 Sejarah Perusahaan



Gambar 1 Toko Gareng T-Shirt Salah satu daerah yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik luar atau dalam negeri adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dikenal dengan budaya, masyakatnya yang ramah serta banyaknya obyek wisata Yogjakarta menjadi tempat untuk berlibur. Hal ini menjadi salah satu hal yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Yogyakarta untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya, Salah satunya adalah perusahaan milik Bapak Endarto yaitu Perusahaan Gareng T-Shirt. Perusahaan Gareng T-shirt dibangun tahun 2002 oleh bapak Endarto. Pada Awal mula berdirinya perusahaan tersebut hanya perusahaan penyablonan saja, tetapi kini menjadi perusahaan yang memproduksi kaos dengan desain



5



yang bermacam macam. Untuk memulainya bapak Endarto mengajari beberapa orang menjahit secara gratis dengan hanya menggunakan 4 mesin untuk menjahit dan mengandalkan 6 karyawan seiring berjalannya waktu usaga tersebut terus berkembang sehingga sekarang menjadi 36 mesin untuk menjahit dan memiliki kurang lebih 90 karyawan. 2.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Dalam sebuah perusahaan terdapat visi misi serta tujuan perusahaan karena dengan hal tersebut sebuah perusahaan dapat menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Pada perusahaan Gareng T-Shirt sendiri memiliki visi yaitu tetap menjaga kualitas produk dengan baik karena hal tersebut merupakan salah satu hal yang sangat penting karena dengan menjaga kualitas produk maka dapat menjaga nama baik perusahaan juga. Perusahaan Gareng T-Shirt juga memiliki misi yaitu ingin memperluas pasar dengan cara melakukan pengembangan dan terus berinovasi membuat produk. Serta dalam hal social perusahaan Gareng T-Shirt terus berupaya untuk mengurangi angka pengangguran dengan membuka lowongan pekerjaan. 2.3 Struktur Organisasi dan Job Description Dalam sebuah perusahaan adanya struktur organisasi merupakan salah satu yang hal penting untuk mencapai tujuan perusahaaan, dengan adanya struktur



6



organisasi maka akan mempermudah perusahaan dalam mencapai tujuannya karena semua hal sudah terstruktur. Namun dalam industry menengah atau home industry mayoritas tidak memiliki suatu struktur organisasi karena segala sesuatunya dikelola oleh pemilik. Begitu pula dengan perusahaan Gareng T-Shirt, perusahaan tersebut tidak memiliki struktur organisasi karena semua dikelola oleh Bapak Endarto selaku pemilik perusahaan tersebut. Namun ada beberapa pembagian tugas (Job Description. Ada sekitar 90 orang karyawan diperusahaan tersebut yang memiliki job description berbeda-beda



diantaranya yaitu bagian menjahit, melakukan



cutting, melakukan penyablonan hingga menjadi penjaga toko.



7



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Observasi Pada kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan di Yogyakarta yang mana lokasi tepatnya yaitu Perusahaan Gareng T-Shirt penyusun mendapatkan beberapa informasi mengenai perusahaan tersebut. Pada



saat



melakukan



wawancara



dengan



narasumber.



Narasumber



menyatakan bahwa pernah mengekspor produk hingga ke Singapura Sekali, untuk sekarang masih aktif yaitu ekspor ke Papua dengan rata-rata sebulan sekitar 1000 pcs kaos. Pada daerah Kalimantan sendiri semenjak ada pandemic mulai berkurang penjualannya kesana, bahkan sekarang sudah berhenti mengirim produk kesana. Perusahaan Gareng T-Shirt sendiri sudah mendapatkan perizinan namun narasumber tidak tahu pasti tentang perizinan tersebut. Dengan adanya pandemic sangat mempengaruhi penjualan Perusahaan Gareng T-Shirt, penjualan pada 2 tahun terakhir sangat menurun karena adanya pandemic ini sehingga berpengaruh juga terhadap proses produksinya. Bahkan Perusahaan Gareng T-Shirt menghentikan atau merumahkan para karyawannya karena kondisi ini, pada awal pandemic pemilik Gareng T-Shirt masih menyuplai makanan untuk para karyawannya yang dirumahkan namun pada tahun ke-dua pandemic



sudah tidak memungkinkan lagi untuk



dilakukan hal tersebut karena di Perusahaan sendiri tidak ada pemasukan.



8



Meskipun begitu perusahaan Gareng T-Shirt termasuk home industry yang hebat karena dapat melewati masa pandemic ini karena banyak home industry yang bangkrut karena pandemic ini. Setelah pandemic mereda perusahaan melakukan penjualan dengan menjual barang sisa stok sebelum pandemic menggunakan sistem promosi dan potongan harga untuk mengembalikan modal lagi. Sistem Penjualannya pada perusahaan tersebut tidak menggunakan sistem online karena produksi motif pada kaos berbeda-beda sehingga dikhawatirkan pada saat ada yang melakukan pemesanan lewat media social barang yang dipesan sudah habis, sehingga bisa membuat konsumen kecewa yang berakibat pada penilaian konsumen yang kurang baik. Analisis pasar yang dilakuka oleh perusahaan Gareng T-Shirt adalah dengan memproduksi suatu motif kaos kemudian diletakkan ditoko selama 2 minggu apabila dinilai pada 2 minggu itu motif kaos kurang diminati kosnumen maka motif kaos tersebut tidak dicetak lagi dan diganti dengan motif yang baru. Narasumber menyebutkan bahwa ada salah satu motif yang paling murah dimana penjualannya mencapai 2500 pcs pada hari sabtu dan minggu karena pada hari tersebut banyak wisatawan yang berkunjung. Ada 3 jenis kaos yang diproduksi yaitu tidie sablon dan bordir. Setiap harinya perusahaan dapat memproduksi tidie sebanyak 300 pcs, Sablon 2000 pcs, serta bordir 200 pcs. Apabila ada produk reject maka tidak bisa dijual ke konsumen karena hal tersebut akan merusak citra serta harga dari produk sehingga akan mempengaruhi penilaian konsumen.



9



Penentuan harga produknya ditentukan oleh sang pemilik dengan mempertimbangkan beberapa aspek salah satunya yaitu harga bahan baku. Sekarang ini dijelaskan bahwa dulu keuntungannya sekitar 2.000 sampai 3.000 per pcs. Namun sekarang keuntungan yang didapatkan sekitar 1.000 per pcs. Dikarenakan setelah adanya pandemic harga bahan baku menjadi lebih mahal sedangkan dari pihak perusahaan tidak dapat langsung menaikkan harga karena hal tersebut dapat menurunkan minat konsumen. Maka strategi yang dilakukan adalah dengan menggunakan bahan stok lama sebelum pandemic yang diolah yang kemudian diproses menjadi produk dan dijual dengan harga sedikit naik untuk menutup pembelian bahan untuk proses selanjutnya. Apabila memakai harga sebelum pandemic maka barang akan habis dan tidak bisa memproduksi lagi. Perusahaan Gareng T-Shirt sendiri mendapatkan supplier bahan baku dari Bandung dan Surabaya. Pada saat diwawancarai mengenai total keuntungan per bulan, beliau tidak tahu pasti mengenai hal tersebut karena sistem keuangan didalam perusahaan tersebut dikendalikan langsung oleh pemilik, jadi proses pembelian dari uang dari kasir langsung disetorkan kepada sang pemilik. Namun narasumber menjelaskan bahwa keuntungan dari 1 pcs baju sekitar 1.000. Sistem pembayaran yang dilakukan pada karyawan ada 2 (dua) macam yaitu dengan cara borongan dan ada karyawan tetap. Namun untuk nominal narasumber tidak dapat menyebutkan karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan.



10



Narasumber menjelaskan bahwa untuk tempat penjualan Gareng T-shirt hanya ada disatu tempat, namun untuk brand lain seperti Oblong Istimewa, Benjo, dan Caping terdapat dimalioboro karena awal mula penjualannya dilakukan dimalioboro. Sistem penjualan di Malioboro adalah pedagang kaki lima mengambil langsung dari perusahaan, untuk jumlah pengambilan barangnya tidak tentu ada beberapa yang mengambil 200 pcs per minggu ada pula yang hanya 20 pcs. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat penjualan dari pedagang kali lima tersebut dan juga dipengaruhi oleh jumlah wisatawan yang berkunjung.



3.2 Pembahasan Perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian yaitu Perusahaan yang tergolong usaha menengah atau bisa disebut home industry. Pada Home industry sendiri kebanyakan belum memiliki sistem pengelolaan keuangan yang benar-benar terperinci karena semua kegiatan yang mengatur adalah pemilik usaha tersebut. Namun pada laporan ini penyusun berusaha menjelaskan beberapa pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Perusahaan Gareng T-Shirt. a.



Sistem Produksi Pada awal mula produksi suatu perusahaan memerlukan bahan baku awal.



Dalam hal ini bahan baku yang dibutuhkan adalah kain karena Perusahaan Gareng T-Shirt membuat produk kaos. Supplier yang memasok bahan baku 11



Gareng T-Shirt berasal dari Surabaya dan Bandung. Pembayaran pembelian bahan baku dibayar secara cash. b. Penentuan Harga Harga pada Perusahaan Gareng T-Shirt ditentukan oleh sang pemilik dengan mempertimbangkan antara biaya produksi dan biaya bahan baku. c. Keuntungan Pada masa sebelum pandemic keuntungan yang diperoleh bisa mencapai 2.000 hingga 3.000 per pcs. Namun untuk saat ini keuntungan masih kurang lebih 1.000 per pcs. Untuk keuntungan rata-rata penjualan per bulan dapat dihitung dari total semua penjualan dikali 30%. Sebagai contoh ada salah satu motif kaos yang penjualannya pada hari sabtu minggu bisa mencapai 2500 pcs karena kaos tersebut dipromosikan dengan harga 100.000 mendapat 5 pcs. Sehingga dapat dihitung bahwa total penjualan sebanyak 2500 : 5 x 100.000 = 50.000.000. Keuntungan penjualan 30 % jadi keuntungan yang didapat sekitar 15.000.000. Perhitungan tersebut hanya sebuah perkiraan keuntungan dalam penjualan satu jenis produk dalam 2 (dua) hari yaitu sabtu dan minggu. d. Karyawan Ada kurang lebih 90 karyawan dengan sistem penggajian ada yang borongan dan ada yang digaji sebagai karyawan tetap namun narasumber tidak dapat menyebutkan secara langsung berapa nominalnya karena hal tersebut mungkin merupakan rahasia perusahaan. Pada masa pandemic karyawan



12



diliburkan secara total pada tahun pertama pandemic pihak Gareng T-Shirt masih menyuplai bahan makanan serta beberapa uang untuk karyawan yang dirumahkan namun pada tahun kedua pihak Gareng T-Shirt sudah tidak mampu lagi melakukan hal tersebut karena pemasukan tidak seimbang dengan pengeluaran.



13



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa Home Industry Gareng T-Shirt merupakan usaha menengah yang dimiliki oleh Bp. Endarto. Perusahaan tersebut berdiri sejak tahun 2002 dan sudah memiliki perizinan. Produk yang diproduksi adalah kaos oleh-oleh khas jogja. Proses pembuatan produksinya sudah cukup memenuhi standar kualitas serta barang yang diedarkan sudah dapat dipastikan mutunya. Dalam hal pengelolaan keuangan perusahaan Gareng T-Shirt cukup baik karena dapat meminimalisir kerugian dengan memanfaatkan stok yang masih ada sebelum pandemic. Serta tetap dapat mengembalikan modal dan bertahan pada masa pandemic dimana hal tersebut merupakan suatu bukan suatu hal yang mudah karena tidak semua perusahaan dapat bertahan apalagi perusahaan dalam skala kecil atau menengah seperti Gareng T-Shirt. Pada Teknik Pemasaran Gareng T-Shirt juga memiliki strategi yang cukup baik yaitu dengan memasang harga promosi 100.000 Per 5 pcs sehingga hal tersebut menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut karena harga yang ditawarkan terlihat murah..



14



4.2 Saran Adapun beberapa saran yang penyusun sampaikan terkait Gareng T-Shirt yaitu 



Sebaiknya Gareng T-Shirt membuka toko atau cabang lebih banyak tidak hanya dijogja namun keluar kota juga agar lebih dikenal masyarakat







Sebaiknya Gareng T-Shirt membuat suatu website yang dapat diakses oleh masyarat luas agar lebih memudahkan para masyarakat untuk mengetahui tentang Gareng T-Shirt.



15



DAFTAR PUSTAKA



http://elibrary.almaata.ac.id/1224/ http://repository.uin-suska.ac.id/2182/ https://jurnal.pknstan.ac.id/index.php/sembadha/article/view/376 http://mksdloe.blogspot.com/2009/05/tujuan-dan-manfaat-magang.html



16



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Dokumentasi Proses Produksi



Gambar 1.1 Proses penjahitan kain



Gambar 1.2 Proses Pengikatan kain 17



Gambar 1.3



Gambar 1.4



Proses penjemuran kain



Proses Pelepasan ikatan kain yang sudah kering



Gambar 1. 5



Gambar 1.6



Teknik penyablonan dengan cara manual



Teknik Penyablonan menggunakan mesin



18



Lampiran 2 Dokumentasi Wawancara Dengan Pimpinan



Gambar 2.1 Proses wawancara dengan Bapak Heru



19