Laporan Kripik Ceker Ayam (Sri Wira) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDAHULUAN Latar Belakang Kulit telah dimanfaatkan sebagai alas kaki, pakaian, tenda, alat tulis menulis, bahan penutup luka, bahan gendang dan lain-lainnya.Namun, kebanyakan orang belum mengetahui atau mengenal manfaat dari kulit kaki ayam, dimana kulit tersebut dapat di olah menjadi bahan makanan.Meskipun saat ini sebagian orang sudah mempunyai ketarampilan dalam mengolah kulit kaki ayam, namun kegiatan pengolahan kulit tersebut hanya terdapat di daerah - daerah tertentu. Kripik ceker ayam adalah produk maknan ringan, dibuat dari kulit kaki ayam melalui tahap proses pengembangan kulit, perebusan, pengeringan dan dilanjutkan penggorengan untuk keripik kulit kaki ayam siap dikonsumsi. Manggunakan bahan yang menunjang terbentuknya kripik ceker ayam yaitu perendaman larutan asam cuka berfungsi untuk mengurangi mikro organisme yang tidak menguntungkan dan melisiskan lebak pada kulit ayam.Perendaman dengan menggunakan kapur berfungsi untuk meningkatkan tingkat kerenyahan dan meningkatkan daya kembung dari keripik ceker ayam saat digoreng. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kripik seker ayam sehingga bisa diterima oleh konsumen yaitu alat dan bahan yang gunakan, proses pembuatan serta hasil dalam pembuatan kripik ceker tersebut dengan memperhatikan warna, kerenyahan, aroma serta tingkat kesukaan pada kripik ceker ayam. Hal ini yang melatar belakangi dalam praktikum kripik ceker ayam.



Tujuan dan Kegunaan



Tujuan dari praktikum mengenai permbuatan keripik ceker ayam adalah untuk mengetahui teknik pengolahan ceker ayam menjadi keripik dan karateristik keripik ceker ayam yang baik dan aman untuk di konsumsi. Kegunaan dari praktikum mengenai pembuatan dangke adalah sebagai informasi ilmiah bagi mahasiswa dan masyarakat dalam mengetahui teknik pengolahan ceker ayam menjadi keripik dan karateristik keripik ceker ayam yang baik dan aman untuk di konsumsi.



TINJAUAN PUSTAKA



Tinjauan Umum Kulit Kulit adalah suatu jaringan/organ yang kompleks, suatu organ yang dinamis dengan banyak macam sel multi dengan tipe dan fungsi yang khas.Karena merupakan “organ pembalut” tubuh paling luar, sedemikian rupa sehingga kulit sangat



krusial



bagi



kesehatan



karena



merupakan



pertahanan



terdepan



(Dharmojono, 2001). Kulit mempunyai fungsi ganda (multiple function) yang unik yaitu melindungi sel dan jaringan yang lebih dalam dari pengaruh lingkungan seperti kekeringan, kimiawi, mekanik, mikroba, jamur, parasite, sinar ultra-violet, dan lain – lain. Mengatur dan membantu mempertahankan suhu tubuh.Sebagai organ neuroreseptor



seraya



memonitor



rangsangan







rangsangan



dari



lingkungannya.Memproses substansi antigenik yang ditugaskan kepadanya. Tempat beradanya kelengkapan berupa rambut/bulu, struktur keratin, kelenjar keringat, zat tanduk (kuku) yang berfungsi sebgai pelindung, penampilan dan menentukan ciri individu warna, pola dan sebagainya (Dharmojono,2001). Luas kulit pada manusia rata – rata ± 2 meter persegi, dengan berat 10 kg jika dengan lemaknya atau 4 kg tanpa lemak.Kulit terbagi atas dua lapisan utama yaitu epidermis (kulit ari), sebagai lapisan yang paling luar dan dermis (korium, kutis dan jaringan janggat). Ketebalan epidermis berbeda – beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter, misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan lapisan yang tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat



pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel – sel epidermis ini disebut keratinosit (Tranggono, 2007). Para ahli histologi membagi epidermis dari bagian terluar hingga ke dalam menjadi lima lapisan yaitu lapisan tanduk (stratum corneum) terdiri atas beberapa lapis sel yang pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna, dan sangat sedikit mengandung air, berfungsi untuk memproteksi tubuh dari pengaruh luar. Lapisan jernih (stratum lucidum) terletak tepat dibawah stratum corneum, merupakan lapisan yang tipis, jernih, sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.Lapisan berbutir – butir (stratum granulosum) tersusun oleh sel – sel keratinosit yang berbentuk poligol, berbutir kasar, berinti mengkerut.Lapisan malphigi (stratum spinosum atau malphigi layer) memiliki sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri, intinya besar dan oval.Lapisan basal (stratum germinativum atau membrane basalis) adalah lapisan terbawah epidermis, terdapat sel – sel melanosit, yaitu sel – sel yang tidak mengalami keratinisasi dan fungsinya hanya membentuk pigmen melanin dan memberikannya kepada sel – sel keratinosit melalui dendrit – dendritnya (Tranggono, 2007). Dermis berbeda dengan epidermis tersusun oleh sel – sel dalam berbagai bentuk dan keadaan, dermis terutama terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan elastin.Serabut kolagen dapat mencapai 72 persen dari keseluruhan berat kulit manusia bebas lemak. Dermis terdapat adneksa – adneksa kulit seperti folikel rambut, papilla rambut, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar sebasea, otot penegak rambut, ujung pembuluh darah dan ujung saraf, juga sebagaian serabut lemak yang terdapat pada lapisan lemak bawah kulit (Tranggono, 2007). Tinjauan Umum Kripik Ceker Ayam



Keripik adalah makanan ringan yang tergolong jenis makanan crackers, yaitu makanan yang bersifat kering, renyah (crispy) dan kandungan lemaknya tinggi. Jenis keripik yang dipasaran biasanya dinamakan berdasarkan bahan bakuyang digunakan.Banyak jenis keripik yang dibuat orang seperti keripik singkong, talas dan kentang yang berbahan dasar pati.Namun ada juga, keripik yang tidak memakai bahan pati sebagai bahan dasarnya, seperti keripik ceker ayam.Biasanya



produk



keripik



yang



dibuat



oleh



masyarakat tidak



memperhatikan nilai maupun mutu gizinya. Adanya pemanfaatan daging dan tulang yang dibuat menjadi produk keripik diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah yang berguna bagi masyarakat, khususnya bagi penderita defisiensi kalsium dan penderita gangguan tulang (osteoporosis) (Muraham, 2011). Proses pengapuran merupakan salah satu tahap dalam pembuatan keripik rambak yang akan mempengaruhi kualitas kimia terutama kadar air dan kadar protein kerupuk. Kulit yang mengalami pengapuran akan memiliki kadar air yang rendah karena adanya ion-ion Ca ++ yang masuk dalam jaringan sehingga dinding sel menjadi kokoh dan air dapat tertarik keluar dari jaringan sel (Widiati, dkk., 2007). Nilai rendemen merupakan indikator untuk mengetahui efektif tidaknya metode yang diterapkan pada suatu penelitian, khususnya tentang optimalitasnya dalam menghasilkan suatu produk.Semakin tinggi nilai rendemen berarti perlakuan yang diterapkan pada penelitian tersebut semakin efektif(Miwada dan Simpen, 2001).



Bahan Tambahan Pangan Kripik Ceker Ayam



Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga Acetid acid (Acidum acetitum), akantetapi dikalangan masyarakat asam asetat biasanya disebut cuka atau asam cuka. Asam cuka merupakan bahan tidak berwarna, larut dalam air dan mempunyai rasa yang asam serta mudah teroksidasi menjadi C0 2. Asam asetat dengan kadar kurang lebih 25% beredar bebas dipasaran dan biasanya ada yang bermerk dan ada yang tidak bermerk.Pada cuka yang bermerk biasanya tertera atau tertulis kadar asam asetat pada etiketnya.Sifat asam cuka ada dua yaitu sifat fisika dimana asam cuka berbentuk cairan jernih, tidak berwarna, baunya menyengat, pH asam, memiliki rasa asam yang sangat tajam sekali. Asam cuka dibuat dengan fermentasi alkohol oleh bakteri Acetobacter. Pembuatan dengan cara ini biasa digunakan dalam pembuatan cuka (Muin, 2014). Pembuatan keripuk kulit sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan bahan yang mahal. Proses pembuatan pada umumnya adalah pemilihan kulit sebagai bahan baku kulit (harus dari kulit yang sehat, bukan dari ternak yang sakit, kulit bersih dan tidak busuk), pencucian (washing) untuk membersihkan sisa kotoran yang masih menempel, perendaman jika kulit berasal dari kulit awetan atau kulit kering supaya kulit kering menjadi basah seperti kulit segar, pengapuran (liming) direndam dalam larutan kapur tohor (Ca(OH 2) supaya kulit membengkak, lapisan epidermis dan bulu mudah dihilangkan serta untuk meningkatkan daya kembang dan kerenyahan kerupuk rambak, buang kapur (deliming), mencuci kulit dengan air mengalir supaya sisa kapur hilang, pengerokan bulu (terutama dari kulit sapi, kerbau dan kelinci), perebusan (boiling) pada suhu dan waktu tertentu sesuai jenis kulit supaya kulit matang, pemotongan kulit sesuai selera, perendaman dalam bumbu (umumnya adalah garam dan bawang putih), penjemuran dibawah sinar matahari sampai



kering, penggorengan (dilakukan dua tahap, yaitu dengan minyak yang tidak terlalu panas (suhu 80oC) kemudian dimasukkan dalam minyak yang panas (suhu 100oC) sampai kerupuk rambak kulit mengembang dengan sempurna.Proses selanjutnya yaitu pengemasan dalam kantong plastik serta pemasaran. Rempah rempah yang digunakan dalam proses pembuatan kerupuk rambak akan menambah rasa lezat, rasa sedap dan rasa gurih. Selain itu bumbu-bumbu yang digunakan akan menghilangkan bau anyir (Muin, 2014). Bumbu selain sebagai berperan menghilangkan bau anyir juga, juga yang paling penting adalah sebagai pemberi rasa dan penambah kelezatan pada kerupuk. Bawang putih digunakan sebagai pelengkap bumbu yang mampu memberikan



rasa



sedap



dan gurih



pada



kerupuk.



Penambahan



garam



dilakukan untuk memberikan rasa gurih dan rasa asin, selain itu juga berperan dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Said, dkk., 2014). Lada, disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyainama Latin Piper Albi



Linnadalahsebuah tanaman yang kaya akankandungan kimia,



seperti minyak lada,



minyaklemak,



juga pati.



Lada



bersifatsedikit pahit, pedas, hangat,dan antipiretikAksi, (2005). Garam adalah senyawa ionik yang terdiridari ion positif (kation) dan ion negatif



(anion),



sehinggamembentuksenyawa netral (tanpabermuatan).



Garamterbentukdarihasil reaksi asam dan basa.Komponenkationdan inidapatberupa senyawaanorganik sepertiklorida



(Cl−),



berupasenyawaorganik seperti asetat (CH3COO−)



danbisa



anion juga dan ion



monoatomik sepertifluorida (F−), serta ion



poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium



bahanutama garamdapur adalahsuatugaramSuryatini, (2008).



klorida (NaCl),



Bawang



Putih



(



Allium



Sativum)



adalah



nama tanaman dari



genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Mempunyai sejarah penggunaan oleh manusia selama lebih dari 7.000 tahun, terutama tumbuh di Asia Tengah,dan sudah lama menjadi bahan makanan di daerah sekitar Laut Tengah, serta bumbu umum di Asia, Afrika, dan Eropa.Dikenal di dalam catatan Mesir kuno, digunakan baik sebagai campuran masakan maupun pengobatan.Umbi dari tanaman



bawang



putih



merupakan



bahan



utama



untuk



bumbu



dasar



masakan Indonesia uryatini, (2008). Penyedap



rasa adalah bahan



tambahan



makanan yang



memberikan rasa pada bahantertentu,sehingga suatu makanan dapat bertambah manis, asam, dan sebagainya. Umumnya penyedap rasa diberikan kepada makanan yang tidak atau kurang memiliki rasa (misal agar-agar, masakan berkuah, dan sebagainya) sehingga disukai konsumen uryatini, (2008). Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah tumbuhan rempah-rempah yang populer.Buahnya yang kecil dikeringkan dan diperdagangkan, baik digerus maupun tidak.Bentuk yang tidak digerus mirip dengan lada, seperti biji kecil-kecil berdiameter 1-2mm. Dalam perdagangan obat ia dinamakan fructus coriandri. Dalam bahasa Inggris dikenal



sebagai coriander dan



di Amerika



Latin dikenal



sebagai cilantro.Tumbuhan ini berasal dari Eropa Selatan dan sekitar Laut Kaspia



Suryatini, (2008).



METODE PRAKTIKUM



Waktu dan Tempat Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak mengenai Pembuatan Kripik Ceker Ayam dilaksanakan pada hari Kamis, 26 Februari 2016 pukul 14.00 WITA sampai selesai bertempat di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum pembautan kripik ceker ayam yaitu panci, kompor, sendok, wajan, spatula,loyang,timbangan, talenan, pisau, tang, gelas, oven dan piring. Bahan yang digunakan pada praktikum pembuatan kripik ceker ayam yaitu kulit ceker ayam, CH3COOH, kapur, akuades, bawang putih, merica, kertumbar, garam, penyedap rasa (royco), minyak goreng. Prosedur Kerja Menyiapkan alat dan bahan, menimbang ceker ayam dan membelah ceker ayam dari pangkal sampai ujung jari menggunakan pisau. Kemudian menarik kulit ceker ayam dengan menggunakan tang, menimbang kulit ceker ayam dan menghitung rendemen pertama .Kemudian merendam kulit ceker ayam tersebut dengan larutan asam cuka selama lima menit, merendam lagi kulit ceker ayam dengan larutan kapur selama dua hari dan setelah itu mencuci kulit ceker ayam. Kemudian menimbang bumbu yaitu bawang putih 2 gram, merica 1 gram, ketumbar 1 gram, garam 4 gram dan 2 gram royco, setelah itu mencampur bumbu di dalam gelas dan mencampur dengan akuades secukupnya serta tunggu sampai 15 menit. Kemudian mengkukus kulit ceker ayam di dalam panci selama 15



menit, menaruh kulit ceker ayam di loyang, mengoven kulit ceker ayam selama satu hari dengan suhu 80oC. Kemudian menimbang kulit ceker ayam setelah di oven, menghitung rendemen kedua, menggoreng kulit ceker ayam dan setelah itu siap menguji organoleptik kripik ceker ayam berupa warna, kerenyahan, aroma dan kesukaan. Uji Organoleptik Warna Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih).Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Hitam 1



Coklat muda 2



3



4



5



6



Kerenyahan Kerenyahan adalah ukuran dan susunan (jaringan) bagian suatu benda; jalinan atau penyatuan bagian-bagian sesuatu sehingga membentuk suatu benda (seperti susunan serat dalam kain, susunan sel-sel dalam tubuh); Tidak renyah 1



Sangat renyah 2



3



4



5



6



Aroma Aroma adalah suatu cara pemilihan makanan yang harus dibedakan dari rasa (taste) makanan tersebut. Aroma merupakan atribut makanan yang meliputi penampakan, bau, rasa, tekstur, dan suhu Tidak beraroma 1 Kesukaan



Aroma khas 2



3



4



5



6



Kesukaan adalah rasa senang pada sesuatu yang disenangi. Tidak suka 1



Sangat suka 2



3



4



5



HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Organoleptik Pembuatan Kripik Ceker Ayam Tabel 2. Uji Organoleptik pembuatan kripik ceker ayam Parameter Uji Daya



6



Warna Kerenyahan Aroma Kesukaan



3 3 2 2



Sumber :Data Hasil Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak, 2016.



Berdasarkan tabel 2, diperoleh hasil bahwa warna pada kripik ceker ayam bernilai 3 yaitu cokelat tua, dikarenakan adanya proses pemanasan dan penggorengan yang mengakibatkan kripik ceker ayam menjadi cokelat tua. Hal ini sesuai dengan pendapat Said., dkk (2014) yang menyatakan hasil larutan asam (CH3COOH) cenderung memberikan warna kecoklatan, reaksi ini terkait oleh adanya peningkatan suhu, lama penyinaran dan perubahan pH. Kerenyahan pada kripik ceker ayam bernilai 3 yaitu agak renyah, hal ini di karenakan adanya penambahan larutan kapur, asam cuka dan suhu yang menyebabkan terjadinya kerenyahan pada kripik ceker ayam. Hal ini sesuai dengan pendapat Said., dkk (2014) menyatakan bahwa fungsi



dari



kedua



(CH3COOH dan Ca(OH)2 jenis larutan perendam memiliki kemampuan kerja yang hampir sama dalam melonggarkan jaringan ikat dengan ditandai oleh adanya proses pembengkakan pada komponen serabut kolagen kulit. Kolagen bersifat amfoter (mudah bereaksi dengan asam dan basa). Laju konversi kolagen juga dipengaruhi oleh suhu, waktu dan pH yang digunakan perlakuan ,tingkat kerenyahan dari suatu produk. Aroma yang diperoleh dari kripik ceker ayam bernilai 2 yang artinya agak beraroma khas, dikarenakan adanya pencampuran bumbu dalam pembuatan kripik ceker ayam sehingga mengurangi aroma khasnya.Hal ini sesuai dengan Muin (2014) menyatakan bahwarempah - rempah yang digunakan akan menambah rasa lezat, rasa sedap dan rasa gurih. Selain itu bumbu-bumbu yang digunakan akan menghilangkan bau anyir.



Kesukaan yang diperoleh dari kripik ceker ayam bernilai 2 yaitu panelis kurang suka, dikarenakan adanya pencampuran bumbu – bumbu yang berlebihan pada kripik ceker ayam mempengaruhi kesukaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Said dkk, (2014) menyatakan bahwa bumbu selain sebagai berperan menghilangkan bau anyir juga, juga yang paling penting adalah sebagai pemberi rasa dan penambah kelezatan. Bawang putih digunakan sebagai pelengkap bumbu yang mampu memberikan rasa sedap dan gurih . Penambahan garam dilakukan untuk memberikan rasa gurih dan rasa asin, selain itu juga berperan dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Namun karena penambahan bumbu berlebihan rasa menjadi tidak enak. Nilai Rendemen Tabel 3. Nilai rendemen Rendemen Rendemen 1 Rendemen 2



Nilai (%) 19,04 % 27,08 %



Sumber :Data Hasil Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak, 2016.



Berdasaran tabel 3, dapat diketahui bahwa nila rendemen 1 lebih besar yaitu 19,04 sedangkan rendemen 2 bernilai 27,08, di karenakan proses pembuatan kripik ceker ayam yang mempengaruhi nilai rendemen berupa pengkulitan, pemberian bumbu, pengeringan dan penggorengan. Hal ini sesuai dengan pendapatMuin (2014) menyatakan bahwaproses pembuatan pada umumnya adalah pemilihan kulit sebagai bahan baku kulit (harus dari kulit yang sehat, bukan dari ternak yang sakit, kulit bersih dan tidak busuk), pencucian (washing) untuk membersihkan sisa kotoran yang masih menempel, perendaman, penjemuran dan, penggorengan.



KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak mengenai pembuatan kripik ceker ayamdengan cara memisahkan ceker ayam dengan



kulitnya, merendam dengan larutan asam cuka selama lima menit, merendam dengan larutan kapur selama dua hari, pemberian bumbu, mengukus kulit ceker ayam, mengoven kulit ceker ayam selama sehari, menggoreng kulit ceker ayam. Setelah pembuatan keripik ceker ayam, uji organoleptik dihasilkan yaitu warna cokelat tua, kerenyahan agak renyah, aroma agak beraroma khas,kesukaan yaitu suka. Nilai rendemen pada kripik ceker ayam adalah rendemen pertama 19,04 dan rendemen kedua 27,08%. Saran Proses pembuatan kripik ceker ayam sebaiknya memperhatikan proses lamanyaperendaman larutan asam cuka dan kapur, bumbu yang digunakan, pengukusan, pengeringan dan penggorengan terhadap kulit ceker ayam, sehingga menghasilkankripik ceker ayam memiliki kualitas baik.



DAFTAR PUSTAKA



AgrarisKanisius, Aksi(2005).BercocokTanamLada.Yogyakarta: PenerbitKanisius. Hal 16 Cet. 15 Dharmojono. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Veteriner. Buku Obor. Jakarta.



Miwada.S. dan Simpen. N. 2001. Optimalisasi potensi ceker ayam (shank) hasil limbah rpa melalui metode ekstraksi termodifikasi untuk menghasilkan gelatin.Jurnal.Jurusan Produksi Ternak Fakultas PeternakanUniversitas Udayana, Denpasar. Muin, N. 2004.Pengaruh perbedaan bagian kulit dan lama perendaman dalam larutan asam cuka (CH3COOH) terhadap kualitas kerupuk kulit kerbau.Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar. Muraham, D. 2011. Pengaruh lama perendaman dalam larutan sodium trypolyphosphate (Na5P3O10) terhadap kadar air, protein, kalsium dan organoleptik keripik leher ayam. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang. Said.M.I, Abustam.E.dan Arifuddin. 2014. Kualitas organoleptik kerupuk kulit kaki ayam yang diproduksi dari jenis ras ayam dan larutan perendam berbeda. Jurnal Sain Peternakan Indonesia 9 (2). Suryatini (2008).Dapur Naga di Indonesia.Jakarta:PTGramediaPustakaUtama. Hal 106 Tranggono.R.I., dan Latifah.F. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuann Kosmetik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Widati, A., Mustakim, Indriani, S. 2007.Pengaruh lama pengapuran terhadap kadar air, kadar protein, kadar kalsium, daya kembang dan mutu organoleptik kerupuk rambak kulit sapi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. 2 (1) : 47-56.



LAMPIRAN Lampiran 3. Perhitungan Uji Organoleptik Warna Jumlah



= 10 + 6



= 16 Banyaknya orang menguji ¿ Rata – rata = Jumlah ¿



=



16 6



= 2,6 Kerenyahan Jumlah



= 3(6) = 18



Banyaknya orang menguji ¿ Rata – rata = Jumlah ¿



=



18 6



=3 Aroma Jumlah



=1+5+6 = 12



Banyaknya orang menguji ¿ Rata – rata = Jumlah ¿



=



12 6



=2 Kesukaan Jumlah



=3+4+6 = 13



Rata – rata



=



Jumlah Banyaknya orang menguji



=



13 6



= 2,2 Rendemen Rendemen 1 (%)



Rendemen 2 (%)



=



Berat kulit kaki ayam setelah dikuliti × 100% Berat kulit kaki ayamutuh



=



48 gram 252 gram × 100%



= 19,04 % Berat kulit kaki setelah dikeringkan = × 100% Berat kulit kaki setelah dikuliti =



13 48 × 100%



= 27,08 %



Lampiran 4. Dokumentasi



Memisahkan ceker ayam dengan kulitnya



Mencuci kulit ceker ayam setelah direndam larutan kapur



Penambahan bumbu



Ceker yang telah diberi bumbu



Mengoven kulit ceker ayam



Menggoreng kulit ceker ayam



Menimbang kulit ceker ayam yang telah di goreng