Laporan Magang MKI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MAGANG PROSES EKSPOR BARANG PADA PT. MITRA KARGO INDONESIA



Disusun oleh: Nama : Muhammad Alif Mulya Satriana NIM



: 40011319650034



PROGRAM STUDI D-IV (SARJANA TERAPAN) MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI LOGISTIK SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO 2022



HALAMAN PENGESAHAN



Nama



: Muhammad Alif Mulya Satriana



NIM



: 40011319650034



Program Studi



: D-IV (Sarjana Terapan) Manajemen dan Administrasi Logistik, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro



Judul laporan Magang



: Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Ekspor Barrang PT. Mitra Kargo Indonesia



Tanggal Magang



: 1 Agustus 2022 – 31 Desember 2022



Semarang, 19 Desember 2022 Menyetujui, Dosen Pembimbing



Pembimbing Lapangan



Riandhita Eri Werdani S.M.B., M.S.M



Titik Haryanti



NIP199003312018072001



Mengetahui, Ketua Program Studi D-IV (Sarjana Terapan) Manajemen dan Administrasi Logistik



Dr. Edy Raharja, SE, M.Si NIP. 197004251997021001



ii



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat meyelesaikan kegiatan Magang Industri dengan lancar serta dapat menyelesaikan Laporan Magang Kerja dengan topik “Kegiatan Magang Di PT Mitra Kargo Indonesia”. Penyusunan Laporan Magang Industri ini dibuat penulis berdasarkan kegiatan Magang yang telah dilaksanakan di PT Mitra Kargo Indonesia yang berlokasi di Jalan Kepodang NO.17, Purwodinata, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2022. Penulisan laporan ini merupakan wujud pengembangan ilmu yang sudah didapat di bangku perkuliahan dan dibuat guna memenuhi salah satu syarat kelulusan Sarjana Terapan Program Studi Manajemen dan Administrasi Logistik, Universitas Diponegoro Semarang. Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Magang ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan dukungan secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan bantuan serta partisipasinya dalam penulisan laporan ini kepada: 1. Ibu Titik Haryanti dan Bapak Supri selaku Direktur PT Mitra Kargo Indonesia yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melaksanakan Kegiatan Magang di PT Mitra Kargo Indonesia. 2. Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H, M.Hum., merupakan Rektor Universitas Diponegoro 3. Dr. Edy Raharja, SE, M.Si, Ketua Program Studi Manajemen dan Administrasi Logistik, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro Semarang yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan Praktik Magang. 4. Ibu Riandhita Eri Werdani S.M.B., M.S.M, Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan selama pembuatan Laporan Magang. 5. Bapak Agus Prasetyo, Ichsan Triyono, Ilham Fajri, Isti Ardiningtyas selaku Pembimbing Lapangan yang telah memberikan pengarahan serta masukan selama melaksanakan Kegiatan Magang.



iii



6. Pegawai beserta Staff PT Mitra Kargo Indonesia yang telah banyak membantu dalam melaksanakan Kegiatan Magang. 7. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan serta motivasi. 8. Teman-teman Manajemen dan Administrasi Logistik yang selalu memberi semangat dan bantuan dalam pembuatan laporan. Penulis



menyadari



bahwa



Laporan



Magang



ini



tentunya



memiliki



ketidaksempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk memperbaiki laporan ini. Semoga Laporan Magang ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa Sekolah Vokasi Prodi Manajemen dan Administrasi Logistik.



Semarang, Desember 2022



Muhammad Alif Mulya Satriana NIM. 40011319650034



iv



DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................ii KATA PENGANTAR....................................................................................................iii DAFTAR ISI...................................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1 1.1



Latar Belakang..................................................................................................1



1.2



Maksud dan Tujuan Kegiatan Magang.............................................................2



1.3



Manfaat Kegiatan Magang................................................................................2



1.3.1



Bagi Mahasiswa.........................................................................................3



1.3.2



Bagi Program Studi D-IV (Sarjana Terapan) Manajemen dan



Administrasi.............................................................................................................3 1.3.3 1.4



Bagi PT. Mitra Cargo Indonesia................................................................3



Sistematika Laporan..........................................................................................4



BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..........................................................5 2.1



Profil Perusahaan..............................................................................................5



2.2



Sejarah Perusahaan...........................................................................................6



2.3



Struktur Organisasi Perusahan..........................................................................7



2.4



Deskripsi Tugas Jabatan...................................................................................7



2.5



Visi & Misi PT. Mitra Kargo Indonesia...........................................................9



2.6



Lokasi Perusahaan..........................................................................................10



BAB III LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG...............................11 3.1



Waktu dan Tempat Magang............................................................................11



3.2



Deskripsi Pelaksanaan Magang......................................................................11



3.2.1



Divisi Oprasional.....................................................................................12



3.2.2



PT Mitra Transport Indonesia..................................................................15



3.2.3



PT Mitra Kargo Indonesia.......................................................................16 v



3.2.4 3.3



PT Mitra Persada Logistik.......................................................................18



Refleksi Diri....................................................................................................19



3.3.1



Identifikasi Kompetensi Baru yang diperoleh.........................................19



3.3.2



Identifikasi Kendala Pelaksanaan Magang Industri................................20



3.4



Proses Ekspor Barang.....................................................................................21



3.4.1



Tahap Pengiriman Ekspor Barang pada PT. Mitra Kargo Indonesia di



Semarang...............................................................................................................21 3.4.2



Pihak yang Terlibat dalam Pengiriman Ekspor Barang pada PT. Mitra



Kargo Indonesia di Semarang................................................................................23 3.4.3



Dokumen yang Diperlukan dalam Pengiriman Ekspor Barang pada PT.



Mitra Kargo Indonesia...........................................................................................25 BAB IV PENUTUP......................................................................................................27 4.1



Kesimpulan.....................................................................................................27



4.2



Saran...............................................................................................................27



LAMPIRAN..................................................................................................................28



vi



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Universitas Diponegoro adalah institusi perguruan tinggi yang mengedepankan



kualitas mahasiswa dengan menyelenggarakan program pendidikan tiga tahun (Diploma IV) yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga-tenaga Ahli Madya perusahaan sesuai dengan bidang kejuruan yang umumnya terdapat dalam perusahaan yaitu Jurusan Manajemen Administrasi Logistik. Program Magang merupakan salah satu mata kuliah wajib di setiap program studi di Universitas Diponegoro Program Diploma IV Manajemen dan Administrasi Logistik Sekolah Vokasi yang mempunyai tujuan untuk mendidik dan menghasilkan lulusan yang memiliki integritas dan kepribadian tinggi. Magang ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang aktivitas yang terjadi dalam industri atau perusahaan dan dapat menunjang pengetahuan secara teoritis dari materi perkuliahan. Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah sesuai dengan Program Diploma IV diharapkan setiap mahasiswa memiliki kesiapan dalam menghadapi dunia kerja yang sesuai dengan bidang yang dipelajari. Banyak hal yang menjadi hambatan bagi seseorang yang belum mengalami pengalaman kerja untuk terjun ke dunia pekerjaan, seperti halnya ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus lebih banyak teori sedangkan pada kenyataannya belum tentu teori tersebut sama dengan praktik di lapangan, dan keterbatasan waktu dan ruang yang menyebabkan ilmu pengetahuan yang diperoleh masih terbatas. Karnanya mempersiapkan tenaga-tenaga yang siap pakai dibidang Manajemen Administrasi Logistik. Universitas Diponegoro menerapkan objek kajian program Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dimana merupakan penerapan ilmu pengetahuan di institusi maupun perusahaan yang menjadi mitra program PKL. PKL dapat diartikan sebagai sarana pelatihan mental, sikap, penerapan ilmu, dan pembentukan awal lulusan yang kompeten pada bidangnya masing-masing. Dengan demikian, PKL adalah suatu kegiatan yang terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program



7



pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berhubungan dengan penerapan ilmu yang telah dipelajari. Maksud dan Tujuan Kegiatan Magang. 1.2



Maksud dan Tujuan Kegiatan Magang



1.2.1 Tujuan Umum 1. Memperoleh pengetahuan yang belum atau tidak dipelajari dalam proses di kampus 2. Sebagai koreksi kemampuan mahasiswa belajar dalam program studi yang diambil. 3. Memperoleh masukan informasi dan pengalaman yang tidak didapat diperkuliahan terkait Kepabeanan Ekspor dan Impor. 4. Pengembangan



kepribadian



dan



kemampuan



berkomunikasi



serta



kerjasama di dunia kerja. 5. Mahasiswa yang sudah mengenal lingkuan kerja akan memberikan keuntungan sekaligus sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja dan karir. 6. Mengenali dan mencari jawaban masalah dengan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama 6 (enam) semester. 7. Membina dan meningkatkan Kerjasama antara Program Studi Dimploma VI (Sarjana Terapan) Manajemen dan Adminisntrasi Logistik Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro dengan PT Mitra Cargo Indonesia. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Memahami kelengkapan dokumen administrasi Ekspor barang pada PT. Mitra Kargo Indonesia. 2. Memahami kinerja mengurus data-data Ekspor barang pada PT. Mitra Kargo Indonesia. 3. Untuk mengetahui Ekspor barang pada PT. Mitra Kargo Indonesia. 1.3



Manfaat Kegiatan Magang



Adapun manfaat dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :



1. Universitas Diponegoro sebagai lembaga pendidikan akan lebih dikenal di dunia industri/ PT.Mitra Kargo Indonesia Semarang sehingga diharapkan semakin 8



banyak peminat yang mendaftarkan diri menjadi mahasiswa Universitas Diponegoro.



2. Membantu meningkatkan kualitas lulusan melalui magang 3. Menumbuhkan Kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara PT. Mitra Cargo Indonesia dengan Program Studi D-VI ( Sarjana Terapan ) Manajemen dan Administrasi Logistik Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.



4. Merealisasikan fungsi dari PT. Mitra Cargo Indonesia 5. Mengetahui dan memahami situasi kerja dalam lingkungan Instansi atau perusahaan.



6. Untuk meningkatkan, memperluas dan memantapkan pemahaman mahasiswa tentang dunia industri yang sesungguhnya.



7. Untuk membekali mahasiswa agar mendapatkan pengalaman secara langsung dalam berbagai kegiatan di dunia industri dan dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah sesuai dengan tuntunan di dunia industri. 1.3.1 Bagi Mahasiswa 1.



Melatih ketrampilan mahasiswa bedasarkan pengetahuan yang di peroleh dari Program Studi D-VI ( Sarjana Terapan ) Manajemen dan Administrasi Logistik Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.



2.



Belajar mengenal praktek Manajemen dan Administrasi Logistik pada unit-unit kerja di PT. Mitra Cargo Indonesia, Semarang.



3.



Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dan mencoba menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari perkuliahaan di kampus.



1.3.2 Bagi



Program



Studi



D-IV



(Sarjana



Terapan)



Manajemen



dan



Administrasi 1.



Memanfaatkan umpan balik untuk menyempurnakan materi perkuliahan sesuai dengan kebutuhan di PT. Mitra Cargo Indonesia Semarang.



2.



Membutuhkan kerjasama yang saling menguntungan dan bermanfaat dengan stakeholder. 9



1.3.3 Bagi PT. Mitra Cargo Indonesia 1.



Merealisasikan fungsi dari PT. Mitra Cargo Indonesia



2.



Menjalin hubungan yang teratur, sehat, dan dinamis antara PT. Mitra Cargo Indonesia dengan Program Studi D-VI ( Sarjana Terapan ) Manajemen dan Administrasi Logistik Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.



3.



Menumbuhkan Kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara PT. Mitra Cargo Indonesia dengan Program Studi D-VI ( Sarjana Terapan ) Manajemen dan Administrasi Logistik Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.



4.



Mahasiswa diharapkan dapat memberikan saran atau masukan kepada PT Mitra Cargo Indonesia.



1.4



Sistematika Laporan A. Halaman Cover Depan B. Halaman Pengesahan C. Kata Pengantar D. Daftar Isi E. BAB I PENDAHULUAN  Latar Belakang  Maksud dan Tujuan Kegiatan Magang  Manfaat Kegiatan Magang  Sistematika laporan F. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG  Profil Perusahaan, Unit Bisnis atau Institusi pemerintah (Sejarah, Visi dan Misi, Budaya, Lokasi, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi masing- masing divisi/bagian)  Lain-lain yang signifikan G. BAB III LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG  Pelaksanaan Kegiatan Magang (Waktu Pelaksanaan, Deskripsi tugas selama magang, Refleksi Diri (proses pembelajaran selama magang secara pribadi). H. BAB IV PENUTUP  Kesimpulan 10



 Saran/Rekomendasi I. Lampiran  Dokumentasi  Buku konsultasi  Lain-lain



BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT. Mitra Kargo Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman barang ekspor yang disebut sebagai FreightForwarding sekaligus EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) dan dapat juga disebut perantara pengiriman barang antara shipper dan consignee. PT. Mitra Kargo Indonesia sama halnya dengan perusahaan freight forwarding yang berisi peralatan elektronik yang lengkap dan segala sesuatu ada seperti kantor - kantor pada umumnya. Jumlah Karyawan dan Staff PT. Mitra Kargo Indinesia terdiri dari 54 Orang. Berikut adalah Gambar Logo PT. Mitra Kargo Indonesia. Gambar 2.1 Logo PT. Mitra Kargo Indonesia



PT. Mitra Kargo Indonesia Semarang merupakan salah satu forwarder besar di wilayah Semarang yang memberikan jasa pelayanan atau pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan, dan 11



penerimaan barang ekspor maupun impor melalui multimoda transport baik melalui angkutan darat, laut, dan udara. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 31 Desember 2009 di Semarang, Jawa Tengah yang dirintis oleh Bapak Supriyono selaku direktur di PT. Mitra Kargo Indonesia. PT. Mitra Kargo Indonesia merupakan gabungan dari forwarder dan Logistik Jasa Penyedia Ekspedisi Indonesia (ALFI) yang terdaftar sejak tahun 2010.



Jasa yang Ditawarkan PT. Mitra Kargo Indonesia



1. Laut / Ocean Freight PT. Mitra Kargo Indonesia menyediakan kebutuhan logistik baik melalui darat, laut, ataupun udara. PT. Mitra Kargo Indonesia juga menawarkan jasa transportasi multimodal untuk kebutuhan transportasi.



2. Inland Transport Dengan armada dari Trucking yang mencakup truck trailer, trux box, dan juga dilengkapi dengan teknologi sistem pelacak GPS, sehingga PT. Mitra Kargo Indonesia mampu menangani kebutuhan distribusi konsumen.



3. Ekspor / Impor Pelayanan PT. Mitra Kargo Indonesia meliputi penanganan dokumen yang diperlukan untuk ekspor maupun impor (Clearance Costum). Dengan fasilitas EDI (Electronic Data Interchange) milik sendiri, PT. Mitra Kargo Indonesia mampu menangani layanan dokumentasi Custom Clearance dengan cepat dan efisien.



4. Inter – Island Distribution PT. Mitra Kargo Indonesia juga menawarkan layanan pada rute domestik (Inter-island) dengan cara pintu ke pintu, dari pintu ke port, port to port. Melalui cabang dan kantor perwakilan di seluruh Indonesia, PT. Mitra Kargo Indonesia dapat memindahkan barang dari satu titik ke titik lain di seluruh Indonesia.



5. FCL, LCL dan Break – Massal Layanan PT. Mitra Kargo Indonesia menawarkan Full Container Load (FCL) maupun Less Container Load (LCL) dan Break bulk layanan untuk beberapa daerah di Indonesia. PT. Mitra Kargo Indonesia mempunyai fasilitas pergudangan seluas 1.500 meter persegi dan mempunyai armada truck sendiri. 12



2.2 Sejarah Perusahaan PT. Mitra Kargo Indonesia Semarang merupakan anggota dari gabungan dalam Mitra Group, bersama PT. Mitra Persada Logistik dan PT. Mitra Transport Indonesia, dan merupakan anggota Assosiasi Logistik dan Freight Forwarder Indonesia (ALFI) yang terdaftar mulai tahun 2010. Berdiri pada tanggal 31 Desember 2009 di Semarang, Jawa Tengah yang didirikan oleh Bapak Supriyono merupakan direktur utama. PT. Mitra Kargo Indonesia ini berdiri di tempat yang sangat strategis, karena terdapat industri-industri logistik yang saat ini meningkat disebabkan oleh meningkatnya permintaan produk dalam negeri maupun internasional serta kecenderungan banyak perusahaan untuk perhatian pada bisnis inti mereka dengan outsourcing fungsi logistik. 2.3 Struktur Organisasi Perusahan Struktur organisasi PT. Mitra Kargo Indonesia adalah struktur organisasi berbentuk line/garis. Struktur tersebut dipandang lebih praktis dibandingkan struktur organisasi lainnya dan lebih sesuai untuk PT. Mitra Kargo Indonesia yang dilihat tidak terlalu besar. Dalam hal ini semua kekuasaan maupun tanggung jawab ada di tangan direktur, sehingga segala perintah dari direktur mengalir melalui garis lurus kepada bawahan sampai yang paling bawah. Dengan kata lain bahwa ketegasan perintah dan pengawasan lebih jelas sehingga mampu meningkatkan kedisiplinan karyawan. Perusahaan ini menggunakan sistem kekeluargaan dalam setiap kegiatannya, dalam hal ini dirasa lebih baik untuk meningkatkan dan mendorong kinerja mulai dari atasan sampai bawahan, dengan kontrol yang bisa dikendalikan oleh atasan langsung, jadi setiap ada kegiatan masuk ke dalam akan diketahui langsung oleh atasan, dengan begini semua kinerja akan menjadi transparan dan dapat dilihat dan dievaluasi untuk dijadikan yang lebih baik. Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Mitra Kargo Indonesia



13



Direktur



Divisi Keuangan



Divisi Pemasaran



Divisi Dokumen



Customer Service



Ekspor



Pengambilan B/L



Impor



Divisi Oprasional



PIB



PEB



COO



PPK



2.4 Deskripsi Tugas Jabatan



1. Direktur Direktur adalah orang yang bertanggung jawab dengan maju mundurnya perusahaan. Tugas dan tanggung direktur selaku pemimpin perusahaan dari PT. Mitra Kargo Indonesia meliputi :



a. Mengadakan perencanaan kerja. b. Mengatur dan mengambil keputusan jalannya perusahaan. c. Mengadakan pembagian tugas di antara unit-unit perencanaan dan pelaksanaan perencanaan.



2. Devisi Dokumen Devisi ini mempunyai tugas dan tanggung jawab hampir sama tetapi yang membedakan hanyalah pelanggan-pelanggan yang ditangani oleh tiga customer service dan satu orang yang membantu pengerjaan dokumen serta satu orang sebagai pemimpin di devisi ekonomi ini. Tugas dari pimpinan devisi ini adalah memimpin serta mempunyai tanggung jawab yang besar untuk kelancaran dokumen yang dibuat serta kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan PT. Mitra Kargo Indonesia. 14



Tugas dan tanggung jawab customer service di sini adalah sebagai berikut :



a. Mengurus semua keperluan dokumen baik ekspor maupun impor. b. Memberikan service yang baik kepada customer.



c. Membuat SI (Shipping Instruction) Shipping Instruction ini dibuat berdasarkan Invoice dan Packing list dari eksportir dengan nama baru atas nama PT. Mitra Kargo Indonesia.



d. Membuat House Bill of Lading Membuat House B/L atas nama PT. Mitra Kargo Indonesia.



e. Mengoreksi COO (Certificate of Origin) Proses mengoreksi COO yang sudah dibuat bagian operasional berdasarkan Packing list dan Invoice.



3. Devisi Marketing Berhasil tidaknya suatu program perusahaan tergantung dari kemampuan marketing dalam memperkenalkan program perusahaan kepada masyarakat luas. Devisi ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu :



a. Penjualan Bertugas mempromosikan atau memperkenalkan produk perusahaan dan mencari order.



b. Pelayanan pelanggan Bagian yang mencatat order masuk, menerima tamu, serta menyampaikan dan mengarsip negosiasi dengan setiap pelanggan.



4. Devisi Keuangan Devisi ini bertugas mencatat laporan keuangan setiap harinya baik pemasukan maupun pengeluaran setiap hari dan bertanggung jawab atas laporan keuangan.



5. Devisi Operasional a. Bagian PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) Bertugas mengeluarkan surat pemberitahuan ekspor barang yang ditujukan kepada kantor pelayanan Bea Cukai, dimana di dalam dokumen PEB tersebut berisikan tentang pajak yang akan dibebankan kepada eksportir sesuai dengan barang yang diekspor. 15



b. Bagian COO (Certificate of Origin) Bertugas untuk mengisi data COO baik secara online maupun offline dan mengambil COO asli dari IPSKA yang menerbitkannya serta membayar sesuai klasifikasi COO tersebut dengan menggunakan copy B/L.



c. Bagian muat barang/pengiriman barang Bertugas mencatat container, memuat barang yang akan dikirimke dalam container dan menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan barang dan melaporkan kepada yang membuat dokumen.



d. Bagian trucking Bertugas mencari Truck yang sesuai dengan klasifikasi container serta muatan container tersebut dan bertanggungjawab penuh atas pengiriman container mulai dari stuffing sampai di pelabuhan.



e. Kurir Bertugas membayar sejumlah tagihan di Bank, mengambil dokumen-dokumen seperti Laporan Surveryor di Sucofindo, Fumigasi, dan lain-lain 2.5 Visi & Misi PT. Mitra Kargo Indonesia



1. Visi Visi dari PT. Mitra Kargo Indonesia adalah menjadi perusahaan logistik terpercaya yang memiliki layanan terbaik.



2. Misi PT. Mitra Kargo Indonesia memiliki beberapa misi yaitu sebagai berikut :



a. Memberikan pelayanan yang terbaik dalam logistik dengan cara yang sangat baik.



b. Mempertahankan prestasi pelanggan dengan kinerja profesional. c. Membangun sikap positif dalam kualitas sumber daya manusia. d. Perlu sinergi dengan para stakeholder.



16



2.6 Lokasi Perusahaan PT. Mitra Kargo Indonesia berlokasi di kota lama, Semarang tepatnya di Rukan Graha Suari Indah Jl. Kepodang No. 17 Purwodinatan, Semarang 50174, Telepon (024)



3581525



dan



nomor



fax



(024)



3554099,



3554299,



website



:



www.mitrakargo.com. Lokasi tempat berdirinya PT. Mitra Kargo Indonesia merupakan tempat yang strategis karena dekat dengan pelabuhan Tanjung Mas Semarang



BAB III LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG 3.1 Waktu dan Tempat Magang Dalam rangka melaksanakan kegiatan magang yang diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan-pengetahuan teoritis yang diperoleh di dalam perguruan tinggi terhadap dunia kerja. Maka kegiatan magang ini dilaksanakan pada : Tempat Purwodinatan,



: PT. Mitra Kargo Indonesia di Jalan Kepondang No. 17, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah



50137. Waktu



: 1 Agustus 2022 sampai 31 Desember 2022



3.2 Deskripsi Pelaksanaan Magang Pelaksanaan Magang Industri selama 5 bulan di PT Mitra Kargo Indonesia berjalan dengan lancar. Kegiatan yang dilaksanakan selama Magang Industri di bagi menjadi 4 kantor dengan bagian yang berbeda, dimana setiap 1 bulan sekali akan di rolling agar mengetahui semua bagian yang ada dalam Mitra Group yaitu: PT. Mitra 17



Kargo Indonesia, PT. Mitra Persada Logistik, PT. Mitra Transport Indonesia. Dari pihak perusahaan memberikan saran untuk melakukan kegiatan magang secara penuh pada bulan pertama hingga bulan kedua yaitu dengan masuk mulai jam 09.00 hingga 17.00 dan mulai bulan ke ketiga dan keempat mulai semiggu 3 hari mulai jam 10.00 hingga 15.00 dengan tujuan kita sebagai pemagang dapat melakukan praktek dan mendapatkan ilmu secara maksimal oleh para karyawan dan pada bulan kelima pemagang diharapkan mendapatkan ide dalam pembuatan Tugas Akhir tersebut. 1. Pada bulan pertama (Agustus) ditempatkan di Divisi Operasional, kegiatan yang dilakukan di divisi operasional antara lain tentang memasukkan data eksportir dan buyer untuk permohonan dan penerbitan Certificate Of Origin, Permohonan Pemeriksaan Karantina dan penerbitan Phytosanitary Certificate,permohonan penerbitan Pemberitahuan Ekspor Barang, pembuatan Job Order, terjun langsung ke lapangan untuk memilih peti kemas dan menyerahkan Delivery Order di Depo peti kemas, menyerahkan Shipping Instruction, surat bon muat, dan segel peti kemas kepada sopir truk pengangkut barang ekspor, serta pembayaran dan pengambilan Bill of Lading di Pelayaran saat muatan berada di atas kapal, melakukan pemeriksaan barang ekspor oleh Bea Cukai. 2. Bulan Kedua (September) di PT Mitra Transport Indonesia, kegiatan yang dilakukan di MTI yaitu mengurus tentang semua keperluan atau kebutuhan di truckingnya seperti menginput tentang nota tagihan, laporan E-Toll ke web Trello, surat jalan, terjun langsung ke garasi Truck untuk melakukan pengecekan truck, ikut melihat kegiatan perbaikan truck. 3. Bulan Ketiga (Oktober) di PT Mitra Kargo Indonesia yang berada di kepodang Kegiatan yang dilakukan yaitu Customer Service dimana di Mitra Kargo Indonesia semua proses awal berada di MKI mulai dari penerimaan dokumen dari customer seperti menghimpun dan melengkapi semua dokumen yang diperlukan dalam proses ekspor dan impor yaitu Shipping Instruction (SI), Delivery Order (DO), Packing List, Invoice, Nota Pelayanan Ekspor (NPE), Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Pemberitahuan Impor Barang (PIB), Sertifikat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate Of Origin (COO), Phytosanitary Certificate, Bill of Lading, terjun langsung ke lapangan untuk melihat proses pemeriksaan karantina hewan dan tumbuhan impor. 18



4. Bulan Keempat (November) ditempatkan di PT Mitra Persada Logistik, Kegiaatan di Mitra Persada Logistik lebih ke bagian memasukan data ke Loading Mitra Persada Logistik 2022 di Microsoft Excel. Mempelajari Shipping Instruction dan Booking Confrimation, Mempelajari PEB, Mempelajari PEB dan PIB. 3.2.1 Divisi Oprasional 1. Membuat Permohonan Pemeriksaan Karantina (PPK) Sebelum diberi tugas untuk mengajukan PPK, memperhatikan terlebih dahulu pegawai yangbekerja di bagian dokumen PPK. Kemudian diajarkan dan dibimbing cara mengisi dengan benar. Langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi tugas pembuatan PPK adalah sebagai berikut: a. Buka website PPK online atau Permohonan Pemeriksaan Karantina online yang



telah



disediakan



Kementerian



Pertanian



Republik



Indonesia



(KEMENTAN) di https://ppkonline.karantina.pertaman go id/ b. Login dengan usename dan password dari perusahaan atau eksportir. c. Pilih menu “Permohonan” di bagian samping kiri, kemudian pilih “Permohonan Ekspor” untuk membuat permohonan baru. d. Jika sudah pernah membuat PPK supaya hemat waktu, kita dapat menyalin permohonan sebelumnya dengan memilih menu “Monitor Proses” lalu pilih “Semua Permohonan” dan pilih action “copy”. Setelah itu, sesuaikan data dengan dokumen Shipping Instruction, Invoice, dan B/L. e. Mulai pengisian keterangan komoditas secara umum yang terdiri dari Jenis Dokumen, Jenis Komoditas, Komoditas Tercetak, Nama Latin Tercetak, Bentuk & Jumlah Tercetak, Tanda Pembungkus, Daerah Asal Komoditas, Lokasi Barang, Tempat Pemeriksaan Karantina, Nama Tempat Pemeriksaan, Alamat Tempat Pemeriksaan, Keterangan Pelaksanaan, Tanggal Rencana Pemeriksaan, dan Waktu Pelaksanaan Pemeriksaan. Selanjutnya lengkapi Keterangan Dokumen Pendukung Packing List dan Invoice dengan menyertakan juga Jenis Dokumen, Nomor Dokumen, Tanggal Dokumen, Negara Asal Dokumen Terbit, Daerah Asal Dokumen Terbit, Ketersediaan Dokumen, dan upload file dokumen dalam format JPG,JPEG,PNG, dan PDF yang berukuran tidak lebih dari 2 MB. 19



f. Langkah selanjutnya adalah memeriksa kembali permohonan yang akan dikirim ke karantina untuk mengurangi atau menghindari kesalahan pengisian data pada PPK sehingga tidak diperlukan revisi oleh KEMENTAN. g. Kirim permohonan ke karantina, setelah itu karantina ekspor dapat dilakukan. h. Jika dinyatakan lulus, KEMENTAN akan menerbitkan sertifikat karantina tumbuhan ekspor/Phytosanitary Certificate 2. Membuat dokumen Surat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate Of Origin (COO) Sebelum membuat dokumen SKA/COO, terlebih dahulu diajarkan dan dibimbing bagaimana cara membaca dokumen penting untuk memasukkan data yang dibutuhkan dalam pembuatan SKA/COO. Setelah dinyatakan mampu dan telah menguasai website, yang dilakukan selanjutnya adalah mengisi permohonan pembuatan SKA/COO. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: a. Buka website e-SKA atau Indonesia Electronic Certificate OfOrigin yang disediakan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (KEMENDAG) dengan alamat website https://e-ska.kemendag.go.id/ b. Login dengan username dan password dari perusahaan atau eksportir c. Klik menu “Permohonan SKA” lalu klik “Pengisian Form SKA” untuk membuat baru atau jika sudah pernah melakukan pengajuan sebelumnya dan ingin menghemat waktu bisa dilakukan penyalinan permohonan SKA/COO dengan klik “COPY SKA” setelah itu edit data sesuai dengan dokumen yang tersedia. Untuk pembuatan permohonan SKA/COO baru,tipe form harus sesuai dengan form yang berlaku di negara tujuan atau negara importir d. Isilah form pengajuan permohonan berpedoman pada dokumen yang ada yaitu Shipping Instruction (SI) atau Packing List, Invoice, Nota Pelayanan Ekspor (NPE) untuk melihat tanggal perkiraan ekspor, Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), B/L surat permohonan, dan struktur biaya (SBY). e. Pengisian dimulai dari pengisian “Header” yang berisi data Exporter, Consignec, Transportation and Route, dan Check All That Apply. Setelah terisi, lengkapi bagian Goods yang terdiri dari Invoice,Packages, Goods, dan Back to Back Information. Selanjutnya upload Cost Structure barang ekspor 20



dalam format excel. Selain data tersebut, untuk pengajuan permohonan diharuskan juga untuk upload dokumen pendukung wajib seperti Inovice, B/L,PEB/PE,dan Cost Structure serta dokumen pendukung lainnya seperti AWB, Other Transport, Packing List,dan NPWP. f. Setelah selesai mengisi form, lihat preview dokumen terlebih dahulu untuk meminimalisir dan menghindari kesalahan pengisian data pada SKA/COO dan mengurangi peluang direvisi oleh KEMENDAG g. Ajukan dokumen SKA/COO tersebut ke KEMENDAG untuk direvisi dan disahkan h. Selanjutnya, cetak dokumen SKA/COO yang telah disahkan tersebut dengan kertas khusus yang dibeli dari KEMENDAG.



3. Memilih Peti Kemas di Depo Mencari peti kemas dengan kondisi yang baik yaitu tidak bolong, tidak bocor, tidak berkarat, dan tidak rusak supaya barang yang akan diekspor tidak mengalami kecacatan maupun kerusakan selama perjalan serta membuat eksportir merasa puas karena barangnya aman sampai ke tangan importir. 4. Pemeriksaan Fisik Barang Ekspor Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap barang ekspor secara selektif berdasarkan manajemen risiko yaitu barang ekspor yang akan diimpor kembali, barang ekspor yang pada saat impornya ditujukan untuk diekspor kembali, barang ekspor yang mendapat fasilitas pembebasan dan/atau fasilitas pengembalian, barang ekspor yang dikenakan Bea keluar, barang ekspor yang berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Pajak menunjukkan adanya indikasi yang kuat akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan di bidang perpajakan atau barang ekspor yang berdasarkan hasil analisis atas informasi yang diperoleh dari Unit Pengawasan menunjukkan adanya indikasi yang kuat akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi pelanggaran ketentuan perundang-undangan. 21



a. Pergi ke Bea Cukai dengan membawa dokumen yang dibutuhkan. b. Petugas Bea Cukai memeriksa kelengkapan dokumen. c. Mendampingi petugas dari Bea Cukai untuk pemeriksaan fisik barang ekspor. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan di kawasan pabean, gudang eksportir, atau tempat lain yang digunakan eksportir untuk menyimpan barang ekspor, tetapi untuk memudahkan dan menghemat waktu, pemeriksaan kali ini dilakukan di tempat sementara eksportir menyimpan barang ekspornya. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan bentuk, jenis, jumlah hingga detail ukuran barang yang akan diekspor dengan dokumen ekspor yaitu Packing List. d. Setelah pemeriksaan selesai, petugas akan menempelkan segel tanda pengaman Bea dan Cukai oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di pintu peti kemas sebagai bukti bahwa barang di dalam peti kemas sudah melalui pemeriksaan fisik. Peti kemas yang telah disegel tidak dapat dibuka kembali ataupun dilepas segelnya. 3.2.2 PT Mitra Transport Indonesia 1. Menginput Pemakaian Uang Driver Berdasarkan Karcis Toll di web Trello Penginputan Pemakaian Uang Driver Berdasarkan Karcis Toll dilakukan sebagai laporan untuk data perusahaan. Untuk menginput Pemakaian Uang Driver Berdasarkan Karcis Toll di web Trello caranya buka web Trello masuk ke Pemakaian Uang Driver Berdasarkan Karcis Toll lalu cari no pol driver sesuai dengan laporan pemakaian dan masukan jumlah dan jenis pemakaian.



3.2.3 PT Mitra Kargo Indonesia 1. Membuat Cover PT Mitra Kargo Indonesia Cover pada PT Mitra Persada Logistik ataupun PT Mitra Kargo Indonesia digunakan sebagi bukti atau dokumen perusahaan yang telah melakukan ekspor. Untuk membuat Cover kita perlu melihat dokumen Bill Of Lading (B/L), Delivery Order (DO), Shipping Intruction (SI), lalu masuk ke web PT Mitra Persada Logistik ataupun PT Mitra Kargo Indonesia, lalu input no order, shipper, stuffing, pol (pelabuhan muat), s’line, no B/L, commodity, destinasi, pod (pelabuahan 22



bongkar), no invoice/packing list, remark, volume (jumlah kontainer), lalu simpan dan cetak. 2. Mengambil Dokumen Bill of Lading (B/L) Bill of Lading adalah surat perjanjian pengangkutan antara shipper (pengirim), Consignee (Penerima) dengan Carrier (Pengangkut). Dalam B/L tercantum nama pengirim, nama kapal, data muatan, pelabuhan muat, pelabuhan bongkar, rincian freight, cara pembayaran, nama penerima barang, dll. Fungsi dari B/L sendiri adalah dokumen kepemilikan untuk pengambilan barang pada pelabuhan pembongkaran, kontrak pengangkutan bahwa barang/muatan akan dimuat ke atas kapal hingga tempat tujuan, dan sebagai tanda terima barang/muatan yang menyatakan bahwa barang telah dimuat ke atas kapal oleh karena itu, pengambilan B/L dilakukan setelah barang sudah dimuat ke atas kapal. a. Membawa draft B/L yang dikirimkan melalui email dari perusahaan Pelayaran seperti PT China Ocean Shipping Company (COSCO), PT.Evergreen Shipping Agency Indonesia, PT Maersk Indonesia, SITC International Holdings, dll. b. Membayar biaya untuk pengambilan B/L asli dengan menunjukkan draft B/L ke kasir dan mendapatkan bukti pembayaran kuitansi. c. Setelah mendapatkan kuitansi, isilah perusahaan eksportir dan tujuan yang dituju dalam catatan di buku pengambilan B/L. 3. Membuat Job Order Sebelum membuat Job Order, diajarkan dan dibimbing terlebih dahulu bagaimana cara membaca dokumen dan memasukkan data yang dibutuhkan. Setelah dinyatakan mampu dan telah menguasai website, dimulai pembuatan Job Order. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Buka website online terminal peti kemas atau etpks yang disediakan oleh PT Pelabuhan



Indonesia



Terminal



Peti



Kemas



dengan



alamat



website



http://online.tpks.co.id/webaccess/. b. Login dengan username dan password perusahaan penyedia jasa logistik yaitu PT Mitra Kargo Indonesia. 23



c. Untuk memeriksa peti kemas yang sudah terdaftar di Bea Cukai bisa dengan memilih menu “Document” kemudian pilih “Bea Cukai”. Lalu pilih “Self Clearance” dan “NPE Self Clearance” setelah itu, masukkan Nomor PEB, Tanggal PEB,dan NPWP Eksportir. d. Salin nomor peti kemas, kemudian pilih menu “Document” dan masuk ke “Coparn List” dengan memilih terlebih dahulu menu “Coparn”. Isilah nomor peti kemas yang disalin tadi kemudian pilih “Find” untuk mencari dan menyalin nomor booking. e. Kembali ke menu “Document” dan “Coparn” kemudian pilih “Coparn VGM”. Masukkan nomor booking yang telah disalin sebelumnya kemudian klik “Find” dan edit isi Coparn VGM. Saat mengedit, sesuaikan Container No, Booking No, Seal No, VGM Status Y/Nm Gross Weight, VGM Method (Metode), Authorized Person (Penanggung Jawab), dan VGM Responsible Party (Penerbit). Jika sudah terisi semua klik “Update”. f. Setelah Coparn VGM diperbarui datanya, pilih menu “Online Booking” kemudian pilih “Export” dan “STY-Job Order From Coparn” untuk membuat Job Order. Isi STY-Stack Container Export From Coparn dengan melengkapi data ID-Customer, NPWP/Guarantee, Vessel Name, Valid From Date, Jenis/No Doc BC, Booking No, dan Remark. Jika telah lengkap, “Add Container” untuk menambahkan daftar peti kemas tersebut dan Job Order pun dapat dibuat dengan memilih “Create Job Order”. Konfirmasi kembali bahwa nota tertagih akan dibuat atas nama perusahaan penyedia jasa logistik atau PT Mitra Kargo Indonesia dan data Job Order yang dimasukkan sudah benar dan dengan catatan semua perubahan jadwal kapal merupakan kebijakan Agen Pelayaran terkait, sehingga dimohon agar selalu aktif berkoordinasi dengan pihak Pelayaran serta melihat informasi terkait di Webaccess. g. Selanjutnya pilih menu “Online Booking” lalu pilih “Print”. Pada layar akan ditampilkan Reprint CEIR Export/Receiving dalam bentuk tabel yang berisikan No, Job Order, Proforma, Service, Tital, Created Date, Vessel Voyage In/Out, Closing Time Container, Actual Departure, Invoice Amount, dan Company Name dengan rincian Biaya, Recap, dan Details. Baris yang berwarna merah dengan status “Unhold” menandakan bahwa kapal baru open untuk booking 24



dan harus menyelesaikan pembayaran terlebih dahulu supaya dapat mencetak CEIR (Central Equipment Identity Register). h. Setelah pembayaran dilakukan, warna baris akan menjadi putih dan status berubah menjadi “Hold”, Langkah selanjutnya yaitu klik CEIR untuk menyimpan. Job Order yang berisi barcode dalam bentuk PDF. Job Order yang telah disimpan dalam bentuk PDF kemudian dikirimkan melalui email ke petugas Pelabuhan supaya truk pengangkut dapat masuk ke Pelabuhan dan dapat dilakukan pembongkaran/pengeluaran muatan peti kemas. 3.2.4 PT Mitra Persada Logistik 1. Membuat permohonan dan penerbitan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Sebelum diberi tugas untuk mengisi permohonan PEB, memperhatikan terlebih dahulu pegawai yang bekerja di bagian dokumen PEB. Kemudian diajarkan dan dibimbing Cara mengisi dengan benar. Langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi tugas pembuatan PEB adalah sebagai berikut: a. Buka Patch Modul PEB yang dibuat oleh Bea Cukai b. Masukkan user dan password. c. Setelah Patch Modul PEB terbuka, klik “New” untuk membuat permohonan baru atau klik “Copy” untuk menyalin permohonan dari perusahaan yang sudah pernah mengajukan permohonan sebelumnya. d. Langkah berikutnya, isi form pada Patch Modul PEB dengan pedoman Packing List, Invoice, tanggal keberangkatan kapal dan Nama kapal yang ada di Delivery Order dan Shipping Instruction. Form ini berisi Nomor Pengajuan, Kantor Pabean, Jenis Ekspor, Kategori Ekspor, Cara Perdagangan, Cara Pembayaran, Keterangan Eksportir, Keterangan Penerima, Data Pengangkutan, Data Pelabuhan/Tempat Muat Ekspor, Dokumen Pelengkap Pabean, Data Tempat Pemeriksaan, Data Transaksi Ekspor, Data Penyerahan, Jumlah dan No. Kemasan/Peti Kemas, Jenis, Jumlah dan Merek Kemasan, Komoditi, Curah, Bruto, Netto, Jenis Barang, Nilai Tukar Mata Uang, dan Data Penerimaan Negara. e. Kemudian simpan permohonan PEB, jika sudah lengkap dan sesuai aturan akan muncul kotak dialog “Data sudah lengkap” namun, jika belum lengkap kotak 25



dialog yang muncul adalah “Data belum lengkap” beserta rincian form apa saja yang salah atau belum terisi. f. Review kembali isi permohonan PEB supaya tidak ada kesalahan yang menimbulkan revisi dan denda oleh Bea Cukai akibat salah pengisian. Permohonan PEB yang sudah lengkap Akan berganti status dari edit menjadi ready. g. Kirim permohonan PEB melalui sistem yang telah disediakan oleh Bea Cukai. h. Permohonan PEB yang telah dikirim akan diproses oleh Bea Cukai,status dari permohonan PEB akan tercantum pada Indonesia National Single Window di website https://www.insw.go.id/ i. Selanjutnya, cetak permohonan PEB yang telah disetujui dan disahkan oleh Bea Cukai. 3.3 Refleksi Diri 3.3.1 Identifikasi Kompetensi Baru yang diperoleh Dalam kegiatan magang penyedia jasa forwarding dan EMKL PT Mitra Kargo Indonesia, karyawan memperoleh keterampilan baru, seperti Hard Skills dan Sofi Skills. 1. Identifikasi Hard Skill yang dikembangkan Selama Magang Industri Hard Skill yang dikembangkan selama Kegiatan Magang adalah: a. Mampu membaca dan memahami dokumen dalam dalam kegiatan Ekspor Impor. b. Mampu mengajukan berbagai macam permohonan penerbitan dokumen dengan menginput data ke website. c. Kemampuan mengarsip sesuai dengan tata arsip. d. Mengetahui proses kerja perusahaan jasa Freigh Forwarding dan EMKL e. Kemampuan untuk memilih dan memesan peti kemas yang baik di depo. 2. Identifikasi Soft Skill yang dikembangkan Selama Kegiatan Magang Soft skill yang dikembangkan selama Magang Industri adalah: a. Disiplin dalam waktu dan pekerjaan.



26



b. Kemampuan untuk berkomunikasi langsung dengan pihak terkait dalam proses ekspor seperti pegawai Pelayaran yang menyewakan peti kemas di Depo dan sopir truk yang Akan mengambil serta mengantarkan barang ekspor. c. Kemampuan dalam berinteraksi dan beradaptasi dengan orang dan lingkungan baru. d. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. e. Kemampuan dalam menyampaikan pendapat atau ide. 3.3.2 Identifikasi Kendala Pelaksanaan Magang Industri Adapun kendala yang dialami selama Kegiatan Magang dan Cara mengatasi kendala-kendala tersebut: 1. Kendala Selama Magang Industri Kendala yang penulis temui selama pelaksanaan magang yaitu ketika penulis merasa belum memahami detail alur dalam proses ekspor-impor, pada bulan pertama merasa canggung dalam proses impor dan proses ekspor. Untuk membuat dokumen seperti packing list, invoice, shipping instruction dan dokumen export lainnya, namun penulis mulai menginterpretasikan kepada supervisor dan staff PT Mitra Kargo Indonesia untuk penulis mulai pahami dari awal bagaimana proses ekspor-impor bekerja. 2. Cara Mengatasi Kendala Ada beberapa Cara yang penulis lakukan untuk mengatasi kendala yang ditemui selama magang yaitu dengan meneliti, mengamati dan benar-benar mendengarkan yang disampaikan oleh pembimbing lapangan saat pemaknaan, penulis juga berani mengajukan pertanyaan yang belum saya pahami selama praktik sedang terjadi. 3.4 Proses Ekspor Barang 3.4.1 Tahap Pengiriman Ekspor Barang pada PT. Mitra Kargo Indonesia di Semarang Gambar 3.1 Alur Perngiriman Ekpsor Barang PT. Mitra Kargo Indonesia 27



Proses ekspor pada PT. Mitra Kargo Indonesia mempunyai beberapa tahapan, berikut adalah tahap pengiriman ekspor barang pada PT. Mitra Kargo Indonesia di Semarang: 1.



Shipper mengirimkan Shipping Instruction (SI) melalui fax atau email kepada PT. Mitra Kargo Indonesia sebagai tanda kontrak antara shipper dengan PT. Mitra Kargo Indonesia untuk pengiriman barang.



2.



PT. Mitra Kargo Indonesia meneruskan Shipping Instruction (SI) dari shipper kepada pihak pelayaran untuk booking space kapal/empty container.



3.



Shipping Line memberikan booking confirmation, berisi konfirmasi ketersediaan container, space kapal yang sesuai tujuan, dan tempat yang ditunjuk untuk pengambilan container (depo container).



4.



PT. Mitra Kargo Indonesia membayar seal container dan nomer container ke pelayaran untuk mendapatkan Delivery Order (DO) dengan menunjukkan dokumen Shipping Instruction (SI).



5.



PT. Mitra Kargo Indonesia membayar Lift On (menaikkan container ke atas alat angkut) dan empty container (container kosong) ke depo container sesuai yang tercantum dalam booking confirmation dengan menunjukkan Delivery Order (DO) dan copy Shipping Instruction (SI), setelah membayar empty container PT. Mitra



28



Kargo Indonesia mendapatkan Equipment Interchange Receipt yang berisi nomer container, nomer seal dari pihak depo container. 6.



Trucking melakukan pengambilan container kosong di depo dengan berbekal booking confirmation dari eksportir yang dibuat oleh shipping, kemudian pihak PT. Mitra Kargo Indonesia menyerahkan Equipment Interchange Receipt, seal container, copy Shipping Instruction (SI) kepada supir truk.



7.



Container kosong diangkut ke pabrik, gudang eksportir, atau ke tempat yang sudah disepakati utnuk pemuatan barang ekspor (stuffing).



8.



Selama stuffing, PT. Mitra Kargo Indonesia membuat Commercial Invoice, Packing list, dan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) ke Bea Cukai.



9.



Pelaksanaan fumigasi merupakan penyemprotan zat kimia dengan tujuan untuk meminimalisasi atau menghilangkan Hama, jamur, dan bakteri dalam container yang kemungkinan dapat menyerang dan merusak barang. Untuk komoditi tertentu memerlukan fumigasi seperti: kayu Albazia Bare Core (kayu sengon laut), kayu flooring yang dimana kayu tersebut sangat mudah terserang rengat dan mengakibatkan kerusakan.



10. Pihak PT. Mitra Kargo Indonesia ke Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) untuk membayar Lift Off dengan mengisi Perincian Perhitungan Jaminan Jasa TPKS dan membayarkannya ke Bank yang terkait di TPKS guna membayar penumpukan container/ handling container. 11. Pihak PT. Mitra Kargo Indonesia mengantri ke loket pelayanan ekspor di TPKS untuk mendapatkan Job Order (dokumen yang membuktikan bahwa container sudah mendapatkan space di atas kapal).



12. Pihak PT. Mitra Kargo Indonesia ke Bea Cukai untuk Analyzing Point (pihak Bea Cukai menganalisis komoditi yang akan diekspor)



13. Bea Cukai memberikan/mengeluarkan persetujuan ekspor “Nota Pelayanan Ekspor” (NPE).



14. Berbekal Nota Pelayanan Ekspor (NPE), Job Order, dan surat jalan yang dikeluarkan PT. Mitra Kargo Indonesia, pihak PT. Mitra Kargo Indonesia menitipkan dokumen-dokumen tersebut di pos 4, yaitu pos akhir yang berada di dekat pintu masuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang (apabila truk belum 29



sampai) atau pihak PT. Mitra Kargo Indonesia memberikan langsung dokumendokumen tersebut kepada supir yang sudah menunggu di dekat Get In.



15. Pihak PT. Mitra Kargo Indonesia melakukan fiat di Gates Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk memastikan dan memeriksa kembali nomer container, seal container dan untuk mendapatkan persetujuan Pihak PT. Mitra Kargo Indonesia melakukan fiat di Gates Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk memastikan dan memeriksa kembali nomer container, seal container dan untuk mendapatkan persetujuan.



16. Setelah NPE, Job Order, dan Surat jalan dari PT. Mitra Kargo Indonesia diperiksa di Gates, barang/container diangkut dan masuk ke pelabuhan.



17. Container naik ke kapal dan berangkat ke pelabuhan tujuan luar negeri. 18. Setelah kapal berangkat, shipping menerbitkan “Bill of Lading” dokumen angkutan/biaya kapal.



19. PT. Mitra Kargo Indonesia melakukan fiat muat barang milik eksportir dan mengajukan permohonan ke Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) untuk memperoleh COO (Certificate of Origin).



20. PT. Mitra Kargo Indonesia mengirimkan dokumen ekspor yang meliputi: Commercial Invoice, Packing List, B/L dari shipping kepada pembeli di luar negeri.



21. Dengan dokumen yang diterima dari PT. Mitra Kargo Indonesia, pembeli di luar negeri dapat mengambil barangnya/container ke pelabuhan tujuan/bongkar. 3.4.2 Pihak yang Terlibat dalam Pengiriman Ekspor Barang pada PT. Mitra Kargo Indonesia di Semarang



1. Eksportir Perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan ekspor, selain harus memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan izin usaha dari Departemen Teknis/Lembaga Pemerintah Non-Dept, perusahaan eksportir harus memiliki izin ekspor.



2. Perusahaan pelayaran 30



Peranan perusahaan pelayaran (shipping company) dalam kaitannya dengan kegiatan ekspor – impor sangat besar, karena seabgai perusahaan jasa pengapalan barang yang diekspor, sekaligus penyedia empty container (peti kemas kosong) bagi eksportir atau forwarding. Berkaitan dengan dokumen ekspor, shipping company mengeluarkan dokumen pengapalan “Bill of Lading”, yang merupakan dalam negosiasi/pencairan L/C di Bank Devisa. Bill of Lading adalah tanda terima penyerahan barang yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran (shipping company) sebagai tanda bukti atas barang yang telah dimuat di atas kapal laut oleh eksportir untuk diserahkan kepada importir. 3.



Container Depot Merupakan



lapangan



tempat



penyimpanan/penumpukan



peti



kemas/container kosong yang digunakan oleh truk untuk melakukan lift on (menaikkan container ke atas truk), ada beberapa container depot yang dapat melakukan fumigasi guna menghilangkan/mematikan hama dan bakteri. 4.



Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Terminal dimana dilakukan pengumpulan peti kemas dari hinterland ataupun pelabuhan lainnya untuk selanjutnya diangkut ke tempat tujuan.



5.



Bea dan Cukai Lembaga pemerintah yang mengurusi dasar pengenaan dan perhitungan bea masuk, serta bertindak sebagai penjaga lalu lintas wilayah pabean untuk komoditi internasional, disamping mengamankan pemasukan keuangan negara bagi kepentingan APBN, juga membantu eksportir dan importer dalam memperlancar perdagangan internasional secara legal.



6.



Perusahaan Asuransi Resiko atas barang baik di darat maupun di laut tidak mungkin ditanggung sendiri oleh para eksportir maupun importir. Dalam hal ini perusahaan asuransi memegang peran yang penting dalam salah satu persyaratan kontrak perdagangan internasional yang dapat menjamin resiko terkecil (meminimalisasikan) dalam transaksi tersebut.



7.



Kanwil Deperindag 31



Untuk mengurus kemudahan atau keringanan bea masuk komoditas Indonesia yang diberikan oleh negara maju dalam rangka GSP (Generalized System of Preference), maka komoditi ekspor Indonesia memerlukan Surat Keterangan Asal Barang (SKA) atau Certificate of Origin (COO). Dokumen ini dapat



diterbitkan



dari



Kantor



Wilayah



Departemen



Perindustrian



dan



Perdagangan. 8.



Kedutaan Negara Asing Kantor kedutaan di luar negeri dapat mengeluarkan dokumen legalitas seperti Consular Invoice yang berfungsi untuk mengecek dan mengesahkan pengapalan suatu barang dari negara tertentu.



3.4.3 Dokumen yang Diperlukan dalam Pengiriman Ekspor Barang pada PT. Mitra Kargo Indonesia 1.



Shipping Instruction (SI) Surat perintah pengiriman atau pengapalan barang yang dibuat eksportir/shipper yang memuat data lengkap mengenai pelabuhan tujuan, nama dan alamat importer/consignee, nama dan alamat eksportir/shipper, tanggal stuffing, jenis komoditi, jumlah barang, tanda tangan dan nama pengirim, serta catatan atau pesan lainnya yang berhubungan dengan pengiriman barang.



2.



Invoice Merupakan nota perincian tentang keterangan dan harga barang yang dijual, meliputi nama dan alamat shipper, nama dan alamat consignee, serta rincian jumlah, jenis, dan nilai barang.



3.



Packing List (P/L) Dokumen yang menjelaskan tentang isi barang yang diekspor, meliputi Nama dan alamat shipper, Nama dan alamat consignee, serta rincian jumlah, jenis dan berat barang termasuk jumlah kemasan.



4.



Bill of Lading (B/L) Dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran sebagai tanda terima penyerahan barang, juga sebagai bukti kepemilikan atas barang yang telah dimuat di atas kapal oleh eksportir untuk diserahkan kepada importer. Fungsi dari B/L ini adalah sebagai berikut:



32



a. Bukti bahwa barang telah dimuat di kapal. b. Dokumen hak milik dari pemilik barang (document of title). c. Kontrak angkutan (contract of affreightment). d. Dokumen jual/beli (transferable document) Bila hanya ditujukan pada suatu penerima, maka B/L ini termasuk non negotiable, namun bila dapat diperdagangkan B/L ini disebut negotiable. 5.



Manifest Merupakan rekapitulasi Bill of Lading yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran, yang dibuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan tertentu. Cargo Manifest merupakan dokumen yang berisi informasi muatan di atas kapal.



6.



Mate’s Receipt Dokumen tanda terima dari pengangkut/carrier yang dikeluarkan oleh master kapal sebagai bukti telah diterimanya barang yang akan dikirim. Dokumen ini menyatakan bahwa barang dengan spesifikasinya telah dimuat di atas kapal.



7.



Delivery Order (D/O) Dokumen yang diterbitkan oleh kantor pelayaran kepada penerima barang di pelabuhan tujuan untuk pengambilan barang. Untuk mengeluarkan barang dari gudang/penyimpanan terdapat “fiat keluar” artinya yang mempunyai barang telah menyelesaikan kewajibannya terhadap yang dikuasakan atas barang tersebut. Dalam D/O perusahaan pelayaran telah melunasi freight, bea masuk, dan lain-lain.



8.



House Bill of Lading Dokumen ini dipergunakan apabila pengangkutan barang dilakukan melalui laut. House Bill of Lading merupakan kontrak pengangkutan barang antara shipper dengan carrier (maskapai pelayaran) dari pelabuhan ke tempat tujuan. House Bill of Lading selalu non negotiable dan oleh karenanya bukan merupakan document of title, maka dari itu tidak dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan.



9.



Surat Keterangan Asal/Certificate of Origin Merupakan surat keterangan yang dikeluarkan oleh pihak Disperindag yang menyatakan negara asal barang yang akan diekspor. Certificate of Origin ini penting artinya untuk memperoleh fasilitas bea masuk maupun sebagai alat 33



penghitung quota di negara tujuan, atau untuk mencegah masuknya barang dari negara terlarang.



BAB IV PENUTUP d.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil magang yang telah dilakukan di PT Mitra Kargo Indonesia, banyak manfaat yang diperoleh, diantaranya adalah ilmu dan pengalaman baru di perusahaan yang akan berguna untuk pengembangan dan keterampilan pribadi penulis. Dari uraian laporan magang yang disampaikan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa magang dilaksanakan selama 5 bulan dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 31 Desember 2022 di PT Mitra Kargo Indonesia, kesulitan Kesulitan yang dihadapi penulis selama magang, ada merupakan kasus dimana penulis merasa belum memahami secara detail dan sempurna proses ekspor-impor, sehingga pada bulan pertama ia merasa canggung dalam melakukan proses ekspor mulai dari pembuatan dokumen seperti packing list, invoice, shipping instruction dll. Dokumen ekspor. Cara 34



yang penulis gunakan untuk mengatasi kendala yang ditemui selama magang adalah dengan mempelajari, mengamati dan benar-benar mendengarkan yang disampaikan oleh instruktur lapangan selama proses penjelasan, Beranikan diri untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami saat praktek. d.2 Saran Setelah selesai kegiatan magang, ajukan ke PT Mitra Kargo Indonesia dan Universitas Diponegoro. Bagi PT Mitra Kargo Indonesia diharapkan dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan Universitas Diponegoro Semarang pada umumnya. Sementara Universitas Diponegoro sebaiknya memberikan informasi lokasi magang beserta alokasi bimbingan magang agar mahasiswa sejak awal dipersiapkan dan tidak ragu untuk berkonsultasi dengan pembimbing magang lebih lama.



LAMPIRAN



Pelepasan Mahasiswa Magang oleh Perwakilan Dosen dari Prodi Manajemen dan Administrasi Logistik



35



Pengimputan Data di PT. Mitra Kargo Indonesia



Sample Dokumen Invoice



36



Sample Dokumen Packing List 37



38



Sample Bill Of Lading



39



Sample Booking Confirmation/DO



40



Sample Phytosanitary Certificate



Sample Certificate Of Origin Form B



41



Sample Certificate Of Origin Form IJEPA 42



Menginput pemakaian kwitansi E-Toll, di web Trello 43



Sample Seal dan Kittir/Surat Jalan



Kawasan Pelindo Untuk Pengecekan Karantina Tumbuhan di Pelabuhan (Impor) 44



Pengecekan Karantina



Booking Container di Depo 45



Depo Tempat Booking Container



Pengecekan Karantina Ekspor



46



Pemeriksaaan Impor Karantina Tumbuhan di Pelabuhan 47



48



Mengantarkan Dokumen Permohonan Ekspor Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian kelas 1



Mengantarkan Dokumen Permohnan Ekspor ke Depo Ampenan Plabuhan



49