Laporan Magang PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI “BUDIDAYA SEMANGKA (Citrullus vulgaris) ”



KOMPETENSI KEAHLIAN



: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN dan HORTIKULTURA



NAMA PESERTA



: ALAM HIDAYAT



GURU PEMBIMBING



: SISWATI, S.Tp



SMK NEGERI 11 BUNGO JL. MERPATI, DESA TIRTA MULYA KECAMATAN PELEPAT ILIR KABUPATEN BUNGO 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Shubhanallah wa taala atas limpahan rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang ber judul “Budidaya Semangka (Citrullus vulgaris) ” Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada guru Pembimbing Praktik Kerja Industri ( Prakerin) Siswati S.Tp dan pembimbing dilapangan Pak Yhudi dan Pak Badrun, yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Selanjutnya ucapan terimakasih kepada keluarga dan orang-orang tercinta yang telah banyak memberikan dukungan kepada penulis dan rekan-rekan seperjuangan sehingga Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dapat diselesaikan. Demi kesempurnaan Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pihak yang membutuhkan.



Tirta Mulya 17 Januari 2020



penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iii DAFTAR TABEL ..................................................................................... iv



BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Tujuan .................................................................................................. 2



BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................. 3 A. Waktu dan Tempat ................................................................................ 3 B. Sejarah Perusahaan................................................................................ 3



BAB III HASIL KEGIATAN PRAKERIN ............................................ 5 A. Hasil Yang Didapatkan ......................................................................... 5 B. Proses Selam Kegiatan Budidaya ......................................................... 5



BAB IV PENUTUP ................................................................................... 16 A. Hasil ...................................................................................................... 16 B. Pembahasan ........................................................................................... 16



DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 17



ii



DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1 ............................................................................................... 6 GAMBAR 2 ............................................................................................... 7 GAMBAR 3 ............................................................................................... 8 GAMBAR 4 ............................................................................................... 8 GAMBAR 5 ............................................................................................... 9 GAMBAR 6 ............................................................................................... 10 GAMBAR 7 ............................................................................................... 11 GAMBAR 8 ............................................................................................... 12 GAMBAR 9 ............................................................................................... 14 GAMBAR 10 ............................................................................................. 15



iii



DAFTAR TABEL TABEL 1 .................................................................................................... 3



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik kerja industri (Prakerin) adalah kegiatan praktik untuk siswa yang dilakukan di dunia usaha atau industri, yang merupakan suatu kegiatan kurikuler yang wajib diikuti oleh siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kegiatan ini merupakan sebagai wacana untuk lebih memanfaatkan hasil belajar, sekaligus untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk mendalami kemampuan hasil belajar tersebut dalam situasi dan kondisi dunia kerja (Irmawati, 2015). Dalam memilih materi prakerin, penulis memilih mengenai budidaya tanaman semangka (Citrullus vulgaris). Tanaman semangka adalah tanaman yang termasuk kedalam komoditas hortikultura dan dari famili Cucurbitaceae (labu-labuan). Semangka adalah salah satu buah yang digemari dan mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Semangka digemari oleh masyarakat indonesia dikarenakan rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang banyak (Purba, 2016). Tanaman semangka termasuk salah satu jenis tanaman buah-buahan semusim yang mempunyai arti penting bagi perkembangan sosial ekonomi rumah tangga maupun negara. Pengembangan budidaya komoditas ini mempunyai prospek cerah karena dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan petani. Daya tarik budidaya semangka bagi petani



terletak pada nilai ekonominya yang tinggi.



Praktek budidaya semangka umumnya menghasilkan keuntungan mencapai 5,8 juta/hektar dalam 1 musim (Prahasta, 2009). Semangka merupakan tanaman herba (berbatang lunak) yang tumbuh merambat. Menurut arkeologi, tanaman semangka konon berasal dari gurun Kalahari di Afrika selatan, diduga pberkembang disepanjang aliran sungai nil, selanjutnya dibawa ke wilayah timur tengah dan kemudian menyebar ke segala penjuru dunia, mulai dari Jepang, Cina, Taiwan, Thailand, India, Belanda, bahkan ke Indonesia (Purba, 2016). Tanaman ini merupakan tanaman semusim yang hidupnya merambat dan memiliki anekaragam jenis seperti semangka merah, semangka kuning, semangka biji dan semangka non biji (Purba, 2016).



5



B. Tujuan Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di SMK Negeri 11 Bungo antara lain sebagai berikut : 1. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan (DU / DI / Instansi) yang memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK) dan program latihan penguasaan kekayaan budaya di dunia kerja (DU / DI / Instansi ). 2. Membagi topik-topik pembelajaran dari Program Dasar yang dapat dilaksanakan di sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksanakan di Institusi Pasangan (DU / DI / Instansi) sesuai dengan sumber daya yang tersedia di masing-masing pihak. 3. Memberikan Pengalaman kerja Langsung (real) ditunjukan kepada Peserta didik hearts Rangka menanamkan (internalisasi) Iklim kerja positif Yang berorientasi PADA Peduli MUTU Proses artikel komersial kerja. 4. Menanamkan etos kerja yang tinggi untuk peserta didik untuk pindah ke dunia kerja demi memenangkan pasar kerja global. Adapun tujuan khusus dari kegiatan Praktik Kerja Industri ini antara lain : 1. Mengenal dan memahami tata tertib dan mekanisme kerja di perusahaan atau industri dengan segala aktivitasnya. 2. Menumbuhkan semangat dan jiwa berwirausaha. 3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa sesuai dengan kompetesi keahliannya dalam dunia usaha/industri. 4. Melatih diri dan menumbuhkan sikap etos kerja. 5. Mengurangi



kesenjangan



dan



ketidaksesuaian



pengetahuan



dan



keterampilan siswa di sekolah dengan yang dibutuhkan pada dunia kerja dan industri. 6. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pencapaian tamatan smk yang profesiaonal. 7. Terjadinya pemindahan atau transfer ilmu pengetahuan dan tekhnologi dari dunia usaha/dunia industri.



6



BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN A. Waktu dan Tempat Praktik Kerja



Industri



(Prakerin) mengenai



budidaya



semangka,



dilaksanakan pada tanggal 05 Agustus 2019 – 30 November 2019 yang bertempat di SMK Negeri 11 Bungo, Jl Merpati, Ds Tirta Mulya, Kec Pelepat Ilir – Bungo. Berikut SCHEDULE Time Program Praktek Kerja Industri :



Persiapan



Pembekalan



Pemberangkatan



Pelaksanaan Prakerin



Monitoring



Penjemputan



1



2



3



4



5



6



No



Kegiatan



1



Juli



Agustus



September



Oktober



November



2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4



Tabel 1. SCHEDULE Time Program Praktek Kerja Industri



7



B. Sejarah Perusahaan SMK Negeri 11 Bungo merupakan sekolah kejuaran pertanian pertama yang ada diwilayah kuamng kuning, pada mulanya SMK Negeri 11 Bungo bernama SMK Negeri 2 Pelepat Ilir, Kemudian pada semester ganjil tahun ajaran baru 2019/2020 berubah nama menjadi SMK Negeri 11 Bungo. Sekolah Menengah Kejuruan ini beralamat di Jalan Merpati, Desa Tirta Mulya, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo – Jambi. Didirikan pada tanggal 13 Desember 2013 dengan Luas Tanah 20000 𝑀2 , SK Izin Operasional : 672/DIK TAHUN 2013, Tanggal Izin SK Operasional 13 Desember 2013, Bentuk Pendidikan



SMK,



dengan



status



kepemilikan



Pemerintah



Daerah



(Kemendikbud, 2020). SMK Negeri 11 Bungo memiliki 3 jurusan didalamnya, yaitu yang pertama Agribisnis Tanaman Pangan dan Horttikultura, yang kedua Multimedia dan yang terakhir yaitu Teknik Sepeda Motor. Tujuan dari SMK Negeri 11 Bungo yaitu menghasilkan lulusan yang memiliki bekal keterampilan yang dapat dijadikan modal dalam bersaing didunia kerja setelah lulus nantinya, mendukung siswa yang berbudi luhur, tangguh, cerdas, produktif dan inovatif untuk kehidupan masa depan yang lebih baik.



8



BAB III HASIL KEGIATAN PRAKERIN A. Hasil Yang Didapatkan Hasil yang didapatkan dari kegiatan prakerin ini yaitu memberikan pengalaman kerja, menerapkan teori yang didapat dikelas langsung ke lahan dan menambah kemampuan siswa dalam hal budidaya semangka, sehingga ketika lulus kelak, ilmu yang didapatkan selama prakerin dapat dipergunakan pada saat terjun dunia kerja. Selain itu siswa dituntut untuk tanggung jawab selama kerja didalam tim seperti pembagian kerja, ataupun hal lainnya, karena prakerin ini dilaksakan secara bersama sama dengan siswa yang lainnya.



B. Proses Selama Kegiatan Budidaya Dalam budidayanya, tanaman buah semangka memiliki syarat pertumbuhan yaitu memiliki iklim dengan tingkat curah hujan ideal 40-50 mm/bulan karena curah hujan yang terlalu tinggi dapat berakibat buruk terhadap pertumbuhan tanaman, yaitu mudah terserang hama penyakit, bakal buah gugur dan pertumbuhan vegetatif panjang. Seluruh areal pertanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya kemunduran waktu panen. Tanaman semangka akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu 25OC (siang hari). Suhu udara yang ideal bagi pertumbuhan tanaman semangka adalah suhu harian rata-rata yang berkisar 20–30 mm. Kelembaban udara cenderung rendah bila sinar matahari menyinari areal penanaman, berarti udara kering yang miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka, sebab di daerah asalnya tanaman semangka hidup di lingkungan padang pasir yang berhawa kering. Sebaliknya, kelembaban yang terlalu tinggi akan mendorong tumbuhnya jamur perusak tanaman (Doring, 2006). a. Klasifikasi Semangka



Tanaman semangka (Citrullus vulgaris S) adalah tanaman yang berasal dari Afrika. Tanaman ini mulai dibudidayakan sekitar 4000 tahun SM sehingga tidak mengherankan bila konsumsi buah semangka telah meluas



9



ke semua belahan dunia. Semangka termasuk dalam keluarga buah labulabuan (Cucurbitaceae) dan memiliki sekitar 750 jenis (Syukur, 2009). Tanaman ini merupakan tanaman semusim yang hidupnya merambat dan memiliki anekaragam jenis seperti semangka merah, semangka kuning, semangka biji dan semangka non biji.



Gambar 1. Buah Semangka Menurut Rukmana (1994), klasifikasi ilmiah semangka adalah sebagai berikut: Kingdom



: Plantae



Divisio



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Violales



Familia



: Cucurbitaceae



Genus



: Citrullus



Spesies



: Citrullus vulgaris



Semangka merupakan setahun, bersifat menjalar, batangnya kecil dan panjangnya dapat mencapai 5m. Batangnya ditumbuhi bulu-bulu halus yang panjang tajam dan berwarna putih. Batangnya mempunyai sulur yang bercabang 2 – 3 buah, sehingga memanjat. Tanaman semangka mempunyai bunga jantan, bunga betina dan hermaprodit yang letaknya terpisah, namun masih dalam satu pohon. Jumlah bunga jantan biasanya lebih banyak daripada bunga lainnya. Buahnya berbentuk bulat sampai bulat telur (oval). Kulit buahnya berwarna hijau atau kuning, blurik putih atau hijau. Daging



10



buahnya lunak, berair dan rasanya manis. Warna daging buah merah atau kuning (Syukur, 2009).



Gambar 2. Bagian-bagian Tanaman Semangka



b. Sanitasi Lahan Pembersihan lahan dari sisa-sisa tanaman atau gulma (tanaman pengganggu) merupakan rangkaian kegiatan dari pengolahan tanah. Adapun tujuan pembersihan lahan tersebut adalah : 1. Membuang sisa-sisa tanaman, baik yang berupa daun, batang ataupun akar. 2. Membuat kondisi lahan bersih sehingga tidak mengganggu pekerjaan dalam mengolah tanah. 3. Menghambat atau mengendalikan pertumbuhan gulma. 4. Membuang jenis-jenis tumbuhan yang kemungkinan menjadi tanaman inang bagi hama tertentu. (Kejuruan, 2013).



c. Pengolahan Tanah Tanah diolah menggunakan alat traktor untuk mempercepat pengerjaan dan menghemat tenaga kerja. Tanah yang akan ditanami dibajak terleebih dahulu sebelum dilakukan pembuatan bedengan, agar tanah menjadi gembur sehingga perakaran tanaman akan dengan mudah dalam menyerap nutrisii yang ada didalam tanah. Selain itu tujuan dari pembajakan yaitu membunuh hama penyakit tanaman ataupun patogen yang berada didalam tanah dengan cara merotasi tanah yang berada dibagian bawah menjadi diatas.



11



Gambar 3. Proses Pembajakan



Tanaman semangka membutuhkan bedengan supaya air yang terkandung di dalam tanah mudah mengalir keluar melalui saluran drainase yang dibuat. Lebar bedengan tergantung teknik budidaya yang digunakan. Untuk penanaman sistem turus (ajir), lebar bedengan adalah 100-110 m; sistem tanpa turus dengan 1 baris tanaman, lebar bedengan 200 cm; sistem tanpa turus(ajir)a dengan 2 baris tanaman, lebar bedengan 400 cm. Tinggi bedengan 30-50 cm, lebar parit 30-50 cm (Purseglove, 1968).



Gambar 4 . Jarak Tanam Semangka



d. Pengapuran dan Pemupukan Dalam pelaksanaan pengapuran harus disertai dengan pemberian bahan organik tanah atau pengemngembalian sisa panen kedalam tanah. Hal ini sangat penting untuk menghindari pemadatan tanah dan pencucian, serta meningkatkan efek pemupukan. Selain itu efek bahan organik terhadap pH tanah menyebabkan reaksi pertukaran ligand antara asam asam organik dengan gugus hidroksil dari besidan alumunium hidroksida yang



12



membebaskan ion OH-. Disamping itu, elektron dari dekomposisi bahan organik dapat menetralkan sejumlah muatan positif yang ada dalam sistem koloid sehingga pH tanah meningkat. Adapun manfaat dari pengapuran yaitu : menaikan pH tanah, menambah unsur-unsur Ca dan Mg, serta memperbaiki kehidupan mikroorganisme dan memperbaiki bintil-bintil akar (Anwar, 2019). Pemupukan bertujuan untuk menambahkan unsur yang tidak ada didalam tanah dan menutrisi tanaman sehingga dapat tumbuh dan berkembang dangan optimal. Pupuk terbagi menjadi beberapa jenis tergantuung dari bahan pembuatannya seperti 1). Pupuk kompos, 2). Pupuk hijau, 3). Pupuk buatan pabrik dan lainnya. Berdasarkan bahannya pupuk terbagi menjadi beberapa macam yaitu bentuk padatan, cairan ataupun granular (Dekoruma, 2019). Dalam pengaplikasiannya kapur dan pupuk disebar merata diatas petakan yang telah dibuat kemudian setelah disebar merata pupuk diaduk menggunakan cangkul, usahakan aduk dengan merata agar pertumbuhan tanaman nantinya seimbang dan tidak ada yang berbeda ukurannya. Setelah pupuk diaduk merata kemudian biarkan petakan atau diinkubasi selama 7 hari sebelum dilakukan penanaman, agar pupuk bisa bereaksi dengan tanah secara optimal (Munandar, 2019)



Gambar 5 . Proses Pengapuran dan Pemupukan



13



e. Pemasangan Selang Drip dan Mulsa Pemasangan selang drip bertujuan untuk pengairan pada masing masing bedengan sehingga tanaman dapat terairi dengan baik. Selang drip sebaiknya dipasang sebelum pemasangan plastik mulsa. Bedengan perlu disiangi, disiram dan dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm atau mulsa plastik dengan lebar plastik 110-150 cm agar menghambat penguapan air dan tumbuh liarnya gulma. Pemakaian plastik lebih menguntungkan karena lebih tahan lama, sampai 8-12 bulan pada areal terbuka (2 - 3 kali periode penanaman). Plastik berwarna perak akan memantulkan sinar matahari sehingga mengurangi serangan hama yang bersembunyi di bawah daun tanaman (Purba, 2016).



Gambar 6 . Proses Pemasangan Slang Drip dan Plastik Mulsa



f. Pembibitan Menurut Wihardjo S. (1993) dalam melakukan budidaya tamanam buah semangka tentunya harus mengetahui tahapan-tahapan dalam tekni budidaya yang terdiri antara lain pembenihan. Benih semangka yang baik adalah bentuk tidak keriput, tidak mengapung jika direndam. Sebelum disemai, ujung benih semangka dipotong (untuk semangkan tanpa biji) terlebih dahulu menggunakan gunting kuku, untuk mempermudah proses pertumbuhan. Selanjutnya benih direndam dalam air hangat suhu 20-25°C yang telah ditambah fungisida dan bakterisida dengan konsentrasi 2 ml/l. Setelah direndam 10-30 menit, diangkat dan ditiriskan sampai air tidak mengalir lagi. Kemudian bibit siap dikecambahkan.



14



Sebelum disemai, benih semangka diperam terlebih dahulu. Caranya adalah benih yang telah dikeringanginkan diletakkan di atas kain handuk, kemudian dilipat. Masukkan bungkusan tersebut ke dalam kaleng atau stoples yang dilapisi pasir dan kertas koran basah. Untuk memberikan suasana hangat, kaleng diberi penerangan lampu pijar 15 watt, pada jarak 510 cm di atas bungkusan. Pemeraman dilakukan selama 24-48 jam. Setiap 4-6 jam sekali perlu pengontrolan kelembaban. Jika kondisi kering, segera semprotkan air menggunakan hand sprayer kecil. Benih yang telah diperam, dimasukkan ke dalam polibag kecil (ukuran 12 x 12 cm) yang telah berisi media tanam yaitu campuran tanah dan pupuk kandang (1:1). Kedalaman lubang tanam 1,5 cm. Setalah ditanam, lubang ditutup dengan tanah halus yang dicampur abu sekam (2:1). Kemudian polibag polibag tersebut ditutup karung goni selama 2-3 hari (B, 1996). Polibag-polibag diberi disungkup (kanopi) plastik transparan serupa rumah kaca mini dan salah satu sisi yang terbuka. Sungkup ini juga dilengkapi dengan naungan paranet. Bibit yang masih muda diberi sinar matahari pagi saja, maksimum hingga pukul 09.00. Tiga hari sebelum pindah tanam, sungkup harus dibuka total, sehingga bibit mendapatkan matahari penuh. Penyiraman dilakukan rutin untuk mempertahankan kelembaban. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk daun, untuk memacu perkembangan bibit, dicampur dengan fungisida, dilakukan rutin 3 hari sekali. Setelah bibit berumur 12-14 hari dan telah berdaun 2-3 helai, dipindahkan ke areal penanaman yang telah diolah.



Gambar 7. pembenihan hingga pembibitan



15



g. Penanaman Persiapan pelubangan lahan tanaman dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindah. Jarak antar lubang disesuaikan dengan jarak tanam. Jika lahan menggunakan mulsa plastik, maka diperlukan alat bantu dari kaleng bekas cat ukuran 1 kg yang diberi lubang-lubang disesuaikan dengan kondisi tanah bedengan yang diberi lobang. Kaleng tersebut diberi arang yang kemudian dibakar. Setelah arang menjadi bara, alat siap digunakan. Kemudian dilakukan pelubangan pada tanah lahan dengan kedalaman 8-10 cm. Bibit semangka dilakukan setelah bibit berumur 14 hari dan telah tumbuh daun 2-3 lembar. Lalu untuk urutan penanaman adalah sebagai berikut, kantong plastik dilepas hati-hati supaya akar tidak rusak; bibit dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan; lubang ditutup dengan tanah yang telah disiapkan; terakhir lubang disiram air agar media bibit menyatu dengan tanah (Sarpian, 2003).



Gambar 8. Peroses Penanaman



h. Pemeliharaan Tanaman Menurut Rukmana (1994), tanaman semangka yang berumur 3-5 hari perlu diperhatikan. Apabila tanaman tumbuh terlalu lambat atau tanaman mati dilakukan penyulaman dengan bibit baru yang telah disiapkan tetapi penyulaman tidak boleh dilakukan lebih dari 10 hari setelah tanam. Pada kegiatan penyulaman, perlu diperhatikan penyebab kematian bibit. Bila disebabkan oleh bakteri atau jamur, bibit harus dibongkar bersama tanahnya, agar tidak menular ke bibit lain yang sehat. Selain itu adanya



16



gulma di sekeliling tanaman dapat menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan mengurangi produksi selain itu gulma juga dapat dijadikan inang bagi hama dan penyakit sehingga perlu dilakukan penyiangan secara rutin (Purba, 2016). Pembubunan tanah dilakukan dengan menimbun kembali tanah yang tererosi karena penyiraman, agar akar-akar tidak muncul ke permukaan tanah. Pembumbunan hanya dilakukan untuk penanaman sistem tanpa mulsa.Tanaman semangka memerlukan air secara terus menerus dan tidak kekurangan air. Sistim irigasi yang digunakan sistem Farrow Irrigation: air dialirkan melalui saluran diantarabedengan Frekuensi pemberian air pada musim kemarau adalah 4-6 hari (B, 1996) Penyerbukan buatan dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 06.00-10.00, saat bunga betina dalam kondisi mekar. Umur



tanaman yang dapat



dilakukan penyerbukan buatan sekitar 21-28 hari setelah tanam. Untuk penanaman sistem turus, penyerbukan hanya dilakukan pada bunga betina yang berada pada ruas ke-13 dan ke 20, hal ini disebabkan bunga pada ruas-ruas tersebut yang kelak menjadi buah dapat pas dengan para-paranya. Sedangkan penanaman tanpa turus tidak ada ketentuan tersebut. Cara penyerbukan buatan ini diawali dengan pengambilan dan pengumpulan bunga jantan dari semangka berbiji. Selanjutnya, dipilih bunga betina yangakan diserbuki, yaitu bentuknya sempurna dan tidak cacat. Setelah dipilih, oleskan bunga jantan pada putik bunga betina (Purba, 2016). Seleksi buah bertujuan untuk memperoleh ukuran dan bentuk buah yang seragam dan besar. Seleksi buah dilakukan setelah tanaman berumur 40 HST.Buah yang dipilih adalah buahyang pertumbuhannya baik, sedangkan yang jelek dibuang dengan menggunakan gunting. Banyaknya buah yang dipelihara masksimal 2 buah per tanaman agar didapat buah yang besar (Purba, 2016). Dalam proses pembesaran, diantara buah dan para-para perlu diberi serasah dari jerami atau alang-alang. Tujuannya agar nantinya kulit buah tetap mulus hingga saat panen. Selain pemberian alas, buah perlu dibalik agar bagian bawahnya terkena sinar matahari. Pembalikan buah dilakukan



17



minimal sekali hingga buah siap panen, yaitu pada umur 44-51 HST (Purba, 2016). Penyemprotan campuran obat (fungisida, insektisida dan pupuk daun) dilakukan rutin setiap minggu, untuk tindakan pencegahan. Jika terdapat serangan hama atau penyakit, maka waktu penyemprotan ditingkatkan menjadi 3 hari sekali dengan bahan yang sesuai dengan hama atau penyakit tersebut. Adapun jenis hamadan penyakit yang sering menyerang yaitu Thrips (Thrips parvispinus Karny), Layu (Fusarium ),Bercak daun, Busuk buah,Ulat perusak daun (Spodoptera litura), Tungau merah merah (Tetranychus cinnabarinus) dan Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.) dll (Purba, 2016).



Gambar 9. Proses Penyemprotan



i. Panen dan Pasca Panen Menurut Sarpian (2003), menentukan saat panen dapat melaui tiga cara yaitu pengamatn visual, pengamatan dari suara saat buah diketuk, dan umur tanaman. Secara visual, buah semangka yang sudah siap panen dicirikan oleh warna kulit buah yang terang, bentuk buah bulat berisi, dan sulur di belakang tangkai buah sudah berubah warna menjadi coklat tua. Warna buah menjadi terang karena lapisan lilin yang menyelimuti kulit buah sudah hilang. Suara buah dapat digunakan sebagai tanda tingkat ketuaan buah. Suara buah ini muncul setelah buah diketuk. Bila nyaring, buah tersebut masih muda. Sebaliknya, bila agak berat dan sedikit bergetar, buah tersebut sudah masak atau tua.



18



Varietas tanaman dan ketinggian tempat mempengaruhi umur panen tanaman. Pada ketinggian tempat antara 700-900 m dpl, semangka dapat dipanen pada umur 90-100 hari setelah tanam. Sementara di dataran rendah buah dapat dipanen pada umur 85 hari. Cara panen buah semangka adalah dengan memotong tangaki buah. Setelah dipotong, buah dapat diangkat dan diletakkan langsung ke dalam keranjang. Pemetikan buah sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah dan tidak berawan sehingga permukaan kulit buah dalam kondisi kering, agar tahan selama dalam penyimpananan (Sarpian, 2003). Kemudian masuk dalam tahap pasca panen dimana buah hasil panen melalui beberapa proses seleksi sebelum buah di jual kepasaran karena adanya buah yang tercampur dalam buah baik dapat menurunkan nilai jual dari buah tersebut proses ini disebut sortasi. Kemudian yang terakhir proses penyimpanan buah semangka di tingkat pedagang besar (sambil menunggu harga lebih baik) dilakukan sebagai berikut: Penyimpanan pada suhu rendah sekitar 4°C, dan kelembaban udara antara 80-85%; Penyimpanan pada atmosfir terkontrol (merupakan cara pengaturan kadar O2 dan kadar CO2) dengan asumsi oksigen atau menaikan kadar karbon dioksida (CO2), dapat mengurangi proses respirasi (Rukmana, 1994).



Gambar 10. Proses Pemanenan



19



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Selama melaksanakan peraktik kerja industri (PRAKERIN), saya dapat menyimpulkab bahwa: 1. Berhasil nya pelaksanaan prakerin ini di tentukan oleh interaksi yang baik antara pelaksanaan prakerin dengan instruktur/pembimbing prakerin berjalan dengan baik/lancar. 2. Setelah melaksanakan praktik kerja industri (PRAKERIN) dari tanggal 05 Agustus 2019 – 30 November 2019, banyak di temui hal-hal yang belum di pelajari disekolah. 3. Praktik kerja industri ini merupakan kegiaran belajar mengenal bagaimana kondisi ketiika masuk ke dalam lingkungan kerja ang sebenarnya.



B. Saran Disini saya memberikan beberapa saran yang bersifat membangun yaitu: 1. Sebaiknya para siswa/i diberikan pembekalan dalam penulisan laporan prakerin, karea tidak semua sisw/i bisa memahami sitematika penulisan yang telah diberikan. 2. Di harapkan kepada guru pembingbing untuk monitoring agar sesui dengan waktu yang di tentukan.



C. Pesan Dan Kesan Pesan saya disini, semoga pelajaran yang selama ini saya dapat di sini dapat bermanfaat kedepanya bagi saya maupun adik – adik saya untuk yang akan datang. Kesan saya, saya sangat senang dengan apa yang sudah saya dapat, yang mungkin yang awalmnya saya tidak tau, menjadi tau.



20



DAFTAR PUSTAKA



Anwar, K., 2019. Cybext. [Online] Available at: cybex.pertanian.go.id [Accessed 16 January 2020]. B, S., 1996. Semangka Tanpa Biji. Yogyakarta: Kanisius. Dekoruma, K., 2019. Dekoruma. [Online] Available at: www.dekoruma.com [Accessed 16 January 2020]. Doring, T., 2006. Aspect of straw mulching inorganic potatoes-I, effects on microclimate, Phytophtora infestans, and Rhizoctonia solani, Volume 3, pp. 73-78. Irmawati, M., 2015. Laporan Kegiatan Praktek Kerja Industri Dibalai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) Segunung. Cianjur: SMKN 3 Pacet Cianjur. Kejuruan, D. P. S. M., 2013. Agribisnis Tanaman Pangan dan Palawija. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kemendikbud, 2020. data pokok pendidikan. [Online] Available at: dapo.dikdasme.kemdikbud.go.id [Accessed 16 January2020]. Munandar, A., 2019. In: Laporan Akhir Praktikum Dasar-Dasar Agronomi “Budidaya Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) Varietas Kutilang ”. Jambi: Fakultas Pertanian UNJA, p. 11. Purba, S. A., 2016. Laporan Akhir Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Komoditas Semangka (Citrullus Vulgaris ). Malang: Universitas Brawijaya. Purseglove, 1968. Tropical Crops Dicotyledones. London: Longman Green and Co Ltd. Rukmana, R., 1994. Budidaya Semangka Hibrida. Yogyakarta: Kanisius. Sarpian, 2003. Pedoman Berkebun dan Analisis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius. Sarpian, 2003. Pedoman Berkebun dan Analisis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius. S, W., 1993. Bertanam Semangka. Yogyakarta: Kanisius. Syukur, M., 2009. Dalam: Teknik pemuliaan tanaman. Bogor: Depatermen Agronomi dan Hortikultura IPB, p. 284.



21