Laporan Modul 1 Blok 2-2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN TUTORIAL BLOK 2 MODUL 1 “ Morfologi Gigi Desidui dan Permanen”



INSISIVUS 5 Tutor



: Drg.Asep Daria



Ketua



: Citra Fitri Pradhitya



Sekre Papan : Muthia Halimah Sekre Meja



: Fira Nurlaila Auliana



Ananda Elvira Bobby Cisya Zanuha Arivah Haritsa Latifa Rahima Fathin Rahmawina Warlin Yoana Zahra Yuzandra



FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ANDALAS 2019



Kata Pengantar Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirabbil ‘alamin, sungguh banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji bagi Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta Hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Tutorial Skenario modul 1 ini. Dalam penyusunannya kami mengucapkan terimakasih kepada dokter tutor kita Drg.Asep Daria yang telah memberikan dukungan, kasih dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga laporan ini bisa bermanfaat dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi bagi kami. Meskipun kami berharap isi dari laporan tutor kami ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun pasti selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan tutorial ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan tutorial kami ini dapat bermanfaat. Wassalam



Padang, 26 September 2019



Penyusun



MODUL 1 Morfologi Gigi Deisudui dan Permanen SKENARIO 1 Beragamnya Gigi Geligi Rombongan SMA Rajin Belajar mengadakan study banding ke fakultas kedokteran gigi UNAND, para siswa dan siswi begitu antusias memasuki ruangan laboratorium gigi dimana banyak sediaan gigi geligi manusia dengan bentuk dan warna yang beragam, banyaknya struktur dan lapisan gigi, antara email, dentin dan juga perbedaan antara gigi decidui dan gigi permanen. Para siswa bertanya ke Pembina yang merupakan seorang dokter ‘bagaimanakah seorang dokter gigi dapat mengenal dan membedakan begitu banyaknya jenis gigi geligi dalam rongga mulut?’. Diatas meja dokter gigi terdapat phantom maksila dan mandibula normal dan phantom gigi fase bercampur yang terlihat sangat menarik. Dapatkah saudara menjelaskan perbedaan ciri khas gigi geligi tersebut?.



Langkah Seven Jumps : 1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasi 2. Menentukan masalah 3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge 4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran/ learning objectives 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh



URAIAN Langkah I : Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasi 1. Gigi desidui : Gigi sebelum gigi permanen yang tumbuh pada anak kecil yang dapat lepas dan berganti menjadi gigi dewasa. 2. Gigi geligi : Gigi yang tersusun diatas linggir tulang rahang yang melekat pada jaringan pendukung gigi dengan jumlah dan bentuk berbeda. 3. Phantom gigi : Alat peraga berbentuk gigi di rongga mulut untuk pengetahuan anatomi gigi yang digunakan oleh mahasiswa kedokteran atau kedokteran gigi. 4. Dentin : Lapisan yang berada pada lapisan setelah email yang dibentuk dari zat kapur. 5. Email : Bagian mahkota gigi dilapisi oleh jaringan keras yang mengandung kalsium. 6. Gigi permanen : Gigi yang tumbuh setelah gigi susu dan tidak akan diganti oleh gigi lain sepanjang hidup yang berjumlah 32. 7. Lapisan gigi : Lapisan yang membentuk gigi dan terdiri dari email, dentin, pulpa dan semen. 8. Study banding : Konsep dilingkungan yang berbeda untuk menambah konsep, pengethuan atau teknologi baru yang ditetapkan. 9. Phantom maksila : Alat peraga gigi bagian rahang atas. 10. Laboratorium : Ruang yang dilengkapi alat-alat untuk percobaan ilmiah dan penelitian. 11. Phantom gigi bercampur : Alat peraga gigi yang terdapat gigi desidui dan permanen.



Langkah II : Menentukan masalah 1. 2. 3. 4. 5.



Apa sajakah perbedaan gigi desidui dan gigi permanen? Apa saja faktor yang membuat gigi hilang? Apa akibat dari kehilangan gigi? Mengapa gigi setiap orang berbeda? Apa saja tahap pembentukan gigi?



6. Bagaimana cara membedakan jenis gigi? 7. Apa saja struktur dan lapisan pada gigi manusia? 8. Apa saja faktor perubahan warna gigi? 9. Bagaimana cara membedakan gigi depan dan belakang? 10. Apa saja karakterisik dan jenis gigi manusia? 11. Bagaimana cara membedakan gigi atas dan bawah? 12. Apa saja kompoisi gigi desidui dan permanen?



Langkah III Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior Knowledge 1. Gigi desidui  Akar pendek dan tipis  Warna lebih putih  Berjumlah 20  Tidak memiliki mamelon  Tidak memiliki premolar  Mudah karies  Tidak terbentuk sekunder dentin  Permukaan lembut  Email lebih tipis  Mahkota lebih kecil  Ruang dentin lebih sempit  Erupsi usia 6 bulan  Permukaan lingual dan bukal lebih datar Gigi permanen  Akar Panjang dan tebal  Warna lebih gelap  Berjumlah 32  Memiliki mamelon  Memiliki premolar  Tidak mudah karies  Terbentuk sekunder dentin  Permukaan lebih kasar  Email lebih tebal  Mahkota lebih besar  Ruang dentin lebih besar  Erupsi 6 tahun  Permukaan lingual dan bukal bergelombang 2. Faktor hilangnya gigi  Adanya keruakan pada gigi  Gigi dicabut



  



Kecelakaan Malposisi Perawatan gigi (pemasangan behel)



3. Akibat kehilangan gigi  Merusak penampilan  Merusak vokal 4. Faktor perbedaan gigi setiap orang  Kebiasaan makan  Merokok  Gen dan keturunan 5. Tahap pembentukan gigi  Pembentukan laminadura  Cap stage  Bell stage 6. Cara membedakan jenis gigi (berdasarkan morfologi)  Insisivus pertama bawah  Insisivus pertama atas  Insisivus kedua atas  Insisivus kedua bawah  Caninus atas  Caninus bawah  Molar pertama atas  Molar pertama bawah 7. Struktur gigi  Mahkota, adalah bagian yang tampak dari luar dan dilapisi oleh email  Leher gigi, adalah pertemuan antara mahkota dan akar gigi  Akar gigi, adalah bagian gigi yang terdapat di dalam gusi Lapisan gigi  Email, adalah bagian mahkota gigi yang dilapisi jaringan keras  Sementum, adalah jaringan kuat yang melapisi akar gigi  Dentin, adalah lapisan setelah email  Pulpa, adalah pembuluh darah pada gigi 8. Faktor perubahan warna  Minum teh dan kopi  Merokok  Usia  Obat-obatan 9. Cara membedakan gigi depan dan belakang



  



Letak Anterior dekat dengan labial Posterior dekat dengan bukal Jumlah cusp dan ukuran Fungsi Anterior : menggigit Posterior : menggiling



10. Jenis gigi dan karakteristik a. Gigi seri  Untuk menggigit  Usia 6 bulan b. Gigi taring  Untuk merobek makanan  Usia 16-20 bulan c. Insisivus sentral atas  Satu akar  Bentuk tegak d. Gigi premolar  Untuk mengunyah  2 akar  Bentuk rendah dengan tonjolan di mahkota e. Gigi molar  Untuk menggiling dan mengunyah  2 atau 3 akar 11. Perbedaan fase  Fase bercampur - 6 – 13 tahun - Gigi campur antara desidui dan permanen  Fase permanen - Usia >13 tahun - Gigi permanen 12. Cara membedakan gigi atas dan bawah  Insisivus - Atas : membulat dan bervolume - Bawah : pipih dan runcing  Caninus - Atas : membulat dan bervolume - Bawah : pipih dan runcing  Premolar - Atas : berjumlah 2 atau 1 - Bawah : berjumlah 1 13. Komposisi gigi



 



Email : zat anorganik, air, organik/protein Pulpa : pembuluh darah



Langkah IV Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi



Study Banding



Laboratorium



Beragam Gigi Geligi



Gigi Permanen



Gigi Desidui



Faktor



Morfologi



Tahap Pembentukann



Rahang Atas



Rahang Bawah



Struktur Dan Komposisi



Perbedaan Gigi Desidui Dan Gigi Permanen



Langkah V Memformulasikan tujuan pembelajaran/ learning objectives 1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur dan komposisi gigi 2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahap pembentukkan gigi 3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi gigi desidui dan gigi permanen 4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perbedaan gigi desidui dan gigi permanen



Langkah VI Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain 1. a. Email Email atau enamel adalah jaringan paling keras yang melapisi bagian mahkota gigi yang berfungsi melindungi dentin dan pulpa. Email terbentuk dari sel-sel ameloblast yang berasal dari jaringan ektoderm. Warna email bervariasi tergantung pada ketebalan email. Daerah email yang lebih tipis berwarna kekuning-kuningan karena dentin terlihat dan daerah email yang lebih tebal berwarna keabu-abuan. Komposisi:  Mineral 96%  Organik 2%  Air 2% b. Dentin Dentin adalah lapisan yang berada pada lapisan setelah email yang dibentuk dari zat kapur. Dentin memiliki struktur menyerupai struktur tulang tapi lebih lunak dibanding enamel, mineralisasi dan memiliki matriks ekstraseluler. Dentin terdiri dari matriks organik yang sebagian besar terdiri dari kolagen tipe 1, tipe 3 dan tipe 5. Mature dentin mengandung lebih banyak zat organik dibandingkan dengan enamel, tetapi mineralnya lebih sedikit. Dentin dibagi menjadi 4 jenis yaitu:  Dentin primer : dibentuk selama pembentukkan gigi  Dentin sekunder : dibentuk esudah dentin sekunder  Dentin repratif : terbentuk setelah terjadinya kerusakan  Dentin sklerotik : (transparan) terbentuk pada gigi yang lanjut usia Warna dentin pada gigi sulung adalah kuning muda, sedangkan pada gigi permanen adalah kuning pucat. Komposisi:  Mineral 69,3%  Organik 17,5%  Air 13,2% c. Sementum Jaringan ikat termineralisasi yang membalut akar gigi dan merupakan tempat tertanamnya serabut gingiva dan ligamen periodontal yang berfungsi untuk untuk menjangkarkan gigi ke tulang alveolar. Ketebalan sementum pada separuh koronal dari



akar adalah bervariasi 10 - 60 mikron. Sementum paling tebal (150 - 200 mikron) pada sepertiga apikal dari daerah furkasi. Komposisi:  Anorganik 65%  Organik 23%  Air 12% d. Pulpa Pulpa adalah jaringan lunak gigi, yang berkembang dari jaringan ikat dental papilla yang erletak dalam mahkota atau ruang pulpa. Pada pulpa terdapat pembuluh darah dan saraf melalui foramen apikal. Fungsi utama pulpa yaitu membentuk dentin. Komposisi:  Air 75%  Organik 25% 2. A) Tahap Perkembangan Gigi  Inisiasi (bud stage) Merupakan permulaan terbentuknya benih gigi dari epitel mulut. Sel-sel tertentu pada lapisan basal dari epitel mulut berproliferasi lebih cepat daripada sel sekitarnya. Hasilnya adalah lapisan epitel yang menebal di regio bukal lengkung gigi dan meluas sampai seluruh bagian maksila dan mandibula.  Prolferasi (cup stage) Lapisan sel-sel mesenkim yang berada pada lapisan dalam mengalami proliferasi, memadat, dan bervaskularisasi membentuk papila gigi yang kemudian membentuk dentin dan pulpa pada tahap ini. Sel-sel mesenkim yang berada di sekeliling organ gigi dan papila gigi memadat dan fibrous, disebut kantong gigi yang akan menjadi sementum, membran periodontal, dan tulang alveolar.  Histodiferensiasi (bell stage) Terjadi diferensiasi seluler pada tahap ini. Sel-sel epitel email dalam (inner email epithelium) menjadi semakin panjang dan silindris, disebut sebagai ameloblas yang akan berdiferensiasi menjadi email dan sel-sel bagian tepi dari papila gigi menjadi odontoblas yang akan berdiferensiasi menjadi dentin.  Morfodiferensiasi Morfologi gigi dapat ditentukan bila epitel email bagian dalam tersusun sedemikian rupa sehingga batas antara epitel email dan odontoblas merupakan gambaran dentinoenamel junction yang akan terbentuk.  Aposisi Terjadi pembentukan matriks keras gigi baik pada email, dentin, dan sementum. Matriks email terbentuk dari sel-sel ameloblas yang bergerak ke arah tepi dan telah terjadi proses kalsifikasi sekitar 25%-30%. B) Tahap Kalsifikasi Gigi Tahap kalsifikasi adalah suatu tahap pengendapan matriks dan garam-garam kalsium. Kalsifikasi akan dimulai di dalam matriks yang sebelumnya telah mengalami deposisi dengan jalan presipitasi dari satu bagian ke bagian lainnya dengan penambahan lapis demi lapis.



C) Tahap Erupsi Gigi Tahap ini merupakan suatu proses yang berkesinambungan dimulai dari awal pembentukan melalui beberapa tahap sampai gigi muncul ke rongga mulut. Ada dua fase yang penting dalam proses erupsi gigi, yaitu erupsi aktif dan pasif. Erupsi aktif adalah pergerakan gigi yang didominasi oleh gerakan ke arah vertikal, sejak mahkota gigi bergerak dari tempat pembentukannya di dalam rahang sampai mencapai oklusi fungsional dalam rongga mulut, sedangkan erupsi pasif adalah pergerakan gusi ke arah apeks yang menyebabkan mahkota klinis bertambah panjang dan akar klinis bertambah pendek sebagai akibat adanya perubahan pada perlekatan epitel di daerah apikal. 3. Morfologi Gigi Desidui 







Insisivus rahang atas central -



Mahkota mirip insisiv pertama tetap tetapi lebih kecil dan lebih gemuk



-



Sudut distoinsisal membulat, sudut mesioinsisal lancip



-



Singulum palatal besar



-



Akar miring kedistal dan kelabial



-



Akar runcing, apex tumpul



-



Mesiodistal dan servikoinsisal mahkota hampir sama



Insisivus rahang atas lateral -



Bentuk sama dengan insisiv pertama atas, tapi mahkota lebih kecil dan lebih sempit











-



Singulum palatal kurang menonjol



-



Sudut distoinsisal membulat, sudut mesioinsisal lancip



-



Akar tunggal



Insisivus rahang bawah central -



Akar tunggal, berinklinasi ke distal



-



Gigi paling kecil dari seluruh gigi susu



-



Servikal margin tidak beraturan pada sisi mesial.



Insisivus rahang bawah lateral -



Lebih besar dari insisivus pertama susu bawah.



-



Sudut distoinsisal membulat, sudut mesioinsisal lancip.



-



Akar tunggal meruncing dan lebih panjang dari insisiv pertama bawah.



-



Pada potongan melintang bentuk bulat dan berinklinasi ke distal.



-



Tepi insisal dari mesial ke distal miring kebawah







Permukaan lingual lebih cekung dari insisivus pertama bawah



Caninus rahang atas -



Mahkota berbentuk kerucut dengan tonjolan servikal yang jelas dan cusp yang runcing.



-



Mahkota lebih kecil dan lebih bulat dari caninus tetap atas.



-



Lereng mesial lebih panjang dari lereng distal.



-



Sisi insisal berbentuk intan dengan sudut membulat dari sisi insisal.



-



Akar tunggal dan runcing dengan panjangnya 2x panjang mahkota yang berinklinasi ke distal.



















Pada potongan melintang akar sama dengan caninus tetap atas.



Caninus rahang bawah -



Lebih kecil dan ramping dari caninus susu atas.



-



Lereng distal lebih panjang dari lereng mesial



-



Permukaan lingual cekung



-



Servikal margin lebih melengkung pada sisi mesial



-



Akar tunggal, runcing, inklinasi pada distal dan labial



Molar pertama rahang atas -



Terdapat tuberkel pada permukaan mesiobukal



-



Bentuk mahkota trapesium dengan permukaan oklusal sempit



-



Mesiodistal permukaan palatal lebih pendek daripada permukaan bukal.



-



Cusp mesiopalatal paling besar dan paling runcing



-



Labiopalatal mahkota paling lebar pada mesial



-



Mempunyai 3 akar yang divergen



Molar kedua rahang atas -



Bentuk sama dengan molar pertama tetap atas tapi lebih kecil.



-



Bagian servikal permukaan bukal lebih cembung



-



Mempunyai tiga akar



-



Akar lebih mengembang daripada molar pertama tetap



Molar pertama rahang bawah -



Terdapat tonjolan servikal yang berlebihan pada mahkota bukal diatas akar mesial



-



Mempunyai empat cusp, dua di bukal dan dua di lingual.



-



Cusp bukal tidak terpisah secara jelas, sedangkan cusp lingual terpisah jelas dan berbentuk kerucut.



-



Cusp mesiobukal paling besar.



-



Mesiodistal gigi lebih panjang dari labiolingual



-



Mempunyai 2 akar, akar mesial lebih panjang dan berbentuk empat persegi panjang.







Molar kedua rahang bawah -



Cusp dan akar mempunyai susunan yang sama seperti molar pertama tetap bawah.



-



Ukuran lebih kecil, warna lebih putih dari molar pertama tetap bawah



-



Bentuk oklusal empat persegi panjang



-



Akar dua dan sangat divergen.



-



Akar mesial lebih panjang dan mesiodistal lebih kecil



-



Cusp ada 5 buah



Morfologi Gigi Permanen 







Insisivus rahang atas central -



Paling besar



-



Mesial lurus, distal membulat



-



Singulum jelas



-



Apeks miring ke distal



-



Cervikal margin lebih berkelok di mesial



-



Paling besar



-



Mesial lurus, distal membulat



-



Singulum jelas



-



Apeks miring ke distal



-



Cervikal margin lebih berkelok di mesial



Insisivus rahang atas lateral -



Lebih kecil



-



Sudut lebih membulat



-



Foramen caecum



























-



Apek miring ke distal



-



Servikal margin mesial lebih berkelok



Insisivus rahang bawah central -



Lebih kecil



-



Simetris



-



Sudut distoinsisal membulat



Insisivus rahang bawah lateral -



Paling besar



-



Miring



-



Sudut distoinsisal membulat



-



Singulum lebih ke distal



Caninus rahang atas -



Akar bulat



-



Mahkota divergen



-



Lereng mesial lebih pendek



-



Mahkota segilima dari labial



-



Mahkota triangular dari proksimal



Caninus rahang bawah -



Akar pipih



-



Akar lebih ramping



-



Lereng mesial lebih pendek



Premolar rahang atas -



Akar 1 atau 2



-



Bentuk mahkota mirip caninus



-



Memiliki 2 cusp



-



Cusp bukal dan palatal cembung



Premolar rahang bawah -



Memiliki 1 akar



-



Bentuk mahkota mirip molar



-



Memiliki 2 atau 3 cusp



-



Cusp bukal cembung, kap lingual datar











Molar rahang atas -



Memiliki 3 akar



-



Kap 4 buah (mesiopalatal paling besar)



-



Cusp bukal lebih tinggi



Molar rahang bawah -



Memiliki 2 akar (mesial dan distal)



-



Oklusal berbentuk segiempat panjang



-



Cusp lingual lebih tinggi



4. Perbedaaan Gigi Desidui dan Gigi Permanen a. Mahkota 



Waktu Desidui : terbentuk 6 bulan sampai 5 ½ tahun Permanen : terbentuk mulai 6 ½ tahun







Enamel Desidui : lebih tipis (1 mm) Permanen : lebih tebaal (2-3 mm)







Sisi Oklusal Desidui : lebih datar Permanen : lebih bergelombang







Jumlah Desidui : 20 gigi (8 Insisivus,4 caninus,8 molar) Permanen : 32 gigi ( 8 Insisivus,4 canins,8 premolar,12 molar)



b. Akar 



Bentuk Desidui : lebih besar dan ramping Permanen : lebih pendek dan bulat







Lebar Desidui : lebih sempit



Permanen : leboh lebar c. Pulpa 



Ruang Pulpa Desidui : lebih besar Permanen : lebih kecil







.



Pada desidui tidak terdapat dentin sekunder



DAFTAR PUSTAKA https://id.scribd.com/doc/31980209/Anatomi-Dan-Morfologi-Gigi-Desidui https://www.slideshare.net/HasrilTeknikgigi/9-morfologi-gigi-permanent-rahang-atas http://fkg.ulm.ac.id/id/wp-content/uploads/2016/01/INSIDENSI-KARIES-GIGI-PADAANAK-USIA-PRASEKOLAH.pdf Fundamentals of oral histology and physiology (Arthur R. Hand, Marion E. Frank, 2015) Oral anatomy, histology and embryology 4th Ed. Barry Berkovita G. Holland Bernard Moxham (2009)