Laporan MPO [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan manajemen produksi tidak hanya menyangkut pemrosesan (manufacturing) barang, tetapi lenih luas mencakup organisasi atau orang yang melaksanakan kegiatan yang menunjang proses produksi. Istilah manjemen produksi dipandang lebih luas yaitu mencakup seluruh kegiatan dalam sistem produksi dalam perekonomian. Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan keluaran. Produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan barang-barang dan jasajasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota masyarakat. Sistem tersebut merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang



berbeda



secara



terpadu,



menyatu



dan



menyeluruh



dalam



pentransformasian masukan menjadi keluaran. Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit.Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur. Pemahaman mengenai manajemen produksi dan operasi akan memiliki manfaat yang besar terhadap proses produksi. Manajemen produksi dan operasi dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti faktor-faktor produksi, tenaga kerja, mesinmesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi barang atau jasa. Salah satu aspek penting dalam managemen produksi dan operasi yang biasanya melibatkan banyak kegiatan adalah perencanaan.Dalam tahapan perencanaan diperlukan analisis mengenai estimasi durasi suatu proyek. Realita di lapangan menunjukkan bahwa waktu penyelesaian sebuah proyek bervariasi, akibatnya



2



perkiraan waktu penyelesaian suatu proyek tidak dapat dipastikan akan dapat ditepati. Praktikum manajemen produksi dan operasi ini dilakukan di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dan PT Coca Cola Amatil Indonesia sebagai salah satu contoh perusahaan agribisnis dan dilaksanakan pada tanggal 6 November 2014. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dan PT Coca Cola Amatil Indonesiaini dipilih sebagai lokasi praktikum mengingat perusahaan ini tergolong perusahaan yang mengolah dan memproduksi hasil pertanian. PT Nippon



Indosari



Corpindo



Tbk



dan



PT



Coca



Cola



Amatil



Indonesiamerupakan contoh perusahaan yang dianggap telah berhasil melakukan manajemen produksi dan pemasaran dengan baik, khususnya pada pengawasan dan manajemen kualitas produksi. B. Perumusan Masalah Perencanaan merupakan suatu hal yang sangat penting terutama bagi organisasi / perusahaan, yakni untuk menetapkan tujuan, apa yang akan di raih selama periode/ waktu yang akan datang dan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tak terkecuali perencanaan tenaga kerja (Sumber Daya Manusia) yang merupakan hubungan vital antara perencanaan 1 strategik dan manajemen SDM. Pengelolaan tenaga kerja adalah kata lain untuk manajemen personalia, manajemen sumber daya manusia, atau manajemen tenaga kerja Manajemen produksi dan operasi sangat penting peranannya dalam sebuah perusahaan, khususnya dalam Perencanaan dan Pengelolaan Tenaga Kerja. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan dan pengelolaan tenaga kerja di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ? 2. Bagaimana perencanaan dan pengelolaan tenaga kerja di PT Coca Cola Amatil Indonesia ?



C. Tujuan Praktikum



3



Tujuan dilakukan Praktikum Manajemen Produksi dan Operasi dalam mengetahui manajemen kualitas perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui perencanaan dan pengelolaan tenaga kerja di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. 2. Mengetahui perencanaan dan pengelolaan tenaga kerja di PT Coca Cola Amatil Indonesia.



4



II. TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen produksi dan operasi dapat didefinisikan sebagai proses yang secara kontinyu dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumberdaya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan



perusahaan.



Kegiatan



manajemen



ini



berhubungan



dengan



penciptaan/pembuatan barang dan jasa.Kegiatan seperti ini terdapat di berbagai organisasi. Bagi suatu perusahaan manufaktur, kegiatan produksi yang menghasilkan barang dapat jelas terlihat. Dalam hal ini, barang yang dibuat itu berwujud, seperti televisi, kendaraan bermotor dan lain-lain.Untuk kegiatan seperti ini digunakan istilah manajemen produksi (Husein2003). Ciri umum dari manajemen operasi unsure utamanya adalah input, proses transformasi, output, feedback information, dan lingkungan. Lingkungan di sini merupakan sesuatu yang komplek dan sulit untuk dikontrol seperti : teknologi, ekonomi, sosial, politik dan lain-lain, sehingga perlu diperhatikan secara terus menerus leh manajer. Atas dasar unsur tersebut dapat dikatakan bahwa manajemen operasi adalah kegiatan untuk mengolah input melalui proses transformasi atau pengubahan atau konversi sedemikian rupa sehingga menjadi output yang dapat berupa barang atau jasa (Yamir 2003). Aliansi strategis dan jaringan di bidang manajemen operasi menjadi lebih penting. Pengenalan istilah "jaringan" ke dalam manajemen rantai pasokan (SCM) lapangan telah memperluas konsep manajemen rantai pasokan ke bidang yang lebih strategis. Secara teori, jaringan dan aliansi dianggap kesepakatan sukarela dan kooperatif antar perusahaan serta ditujukan untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi para mitra perusahaan. Dalam prakteknya, perusahaan telah membentuk berbagai aliansi antar organisasi dalam rangka untuk mencari keuntungan dalam pembelian, R&D, desain, produksi dan distribusi. Dalam era dimana jaringan dan aliansi yang berlaku dalam praktek, mengelola hubungan antar perusahaan strategis adalah tugas penting dan



5



tantangan bagi manajer, khususnya di bidang manajemen operasi (Tzu-Ju Ann Peng et. al., 2010). Dalam suatu perusahaan, sistem produksi dan operasi telah mengalami perubahan yang drastis sejalan dengan perkembangan teknologi yang tumbuh dengan cepat. Keadaan ini menuntut kegiatan operasi harus memperhatikan prinsip efektivitas dan keinginan konsumen sebagai pemakai barang dan jasa. Oleh karena itu, kebutuhan akan produksi untuk beroperasi dengan biaya yang lebih rendah dapat meningkatkan kualitas produktivitas dan menciptakan produk baru telah menjadi kekuatan yang mendorong teknologi untuk melakukan berbagai terobosan baru (Edison 2009). Manajemen Produksi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan 4 produksi. Terdapat beberapa pengertian manajemen yang pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan orang lain melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Produksi yaitu penciptaan barang dan jasa. Oleh karena itu, istilah produksi kemudian dikembangkan dengan operasi. Yang dimaksud dengan operasi atau operations adalah kegiatan merubah masukan menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya. Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan merubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru (Wahyono 2012). B. Perencanaan dan Pengelolaan Tenaga Kerja Perencanaan SDM adalah jumlah dari seluruh rencana yang diformulasi untuk rekrutmen, skrinning, kompensasi, pelatihan, struktur pekerjaan, promosi dan aturan main dari SDM perusahaan.Ia merupakan sebuah prosesuntuk menerjemahkan rencana perusahaan dan tujuan ke dalam syarat-syarat pekerjaan, baik kuantitatif maupun kualitatif. Hal itu dilakukan bersama dengan rencana memenuhi persyaratan jangka pendek dan panjang melalui pemanfaatan SDM, pengembangan SDM, pekerjaan dan rekrutmen dan penggunaan sistem informasi (Mangkuprawira 2003).



6



Rencana personalia (seperti rencana yang baik lainnya) disusun di atas premis-asumsi dasar tentang masa depan, dan tujuan peramalan adalah mengembangkan premis dasar ini. Apabila yang anda rencanakan adalah kebutuhan personalia, anda mungkin akan memerlukan tiga perangkat ramalan: satu bagi kebutuhan tenaga kerja, satu bagi persediaan calon dari luar, dan satu lagi bagi sumber calon yang tersedia di dalam perusahaan (Gary Dessler 2004). Dalam implementasai organisasi, setelah sebelumnya dilakukan penyesuaian atau pengintegrasian rencana, maka secara operasional perencanaan SDM harus mampu menterjemahkan setiap program yang akan dilakukannya dan meyakinkan bahwa semua rencana SDM tidak akan saling berbenturan dengan perencanaan bisnis secara keseluruhan. Proses perencanaan SDM pada tingkat ini merupakan proses memilih dan menentukan kebutuhan jeniskaryawan, baik dari sisi kaualitas maupun kuantitasnya. Sedikitnya terdapat empat aspek dalam perencanaan SDM masing-masing sebagai berikut: 1. Proyeksi jumlah karyawan yang dibutuhkan (forecasting of employees). 2. Identifikasi SDM yang tersedia dalam organisasi (human resource audit). 3. Analisis keseimbangan penawaran dan permintaan (demand and suplay analysis). 4. Program aksi (action program) (Sunarta 2007). Perubahan-perubahan yang mendasar dalam lingkungan bisnis telah menyebabkan pergeseran dalam urutan pentingnya manajemen sumber daya manusia dan fungsi sumber daya manusia. Departemen sumber daya manusia diberi kesempatan mengambil peran penting dalam tim manajemen. Hal ini terjadi karena fungsi sumber daya manusia sedang berubah menjadi fungsi manajemen yang penting. Menurut pendapat para peneliti dan teoretisi, aset sumber daya manusia dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelajutan karena aset-aset manusia tersebut mempunyai pengetahuan dan kompleksitas sosial yang sulit ditiru oleh para pesaing. Praktik-praktik manajemen sumber daya manusia yang diperkirakan dapat menjadi sumber



7



keunggulan kompetitif yang berkelajutan adalah kepastian kerja, selektivitas dalam rekrutmen, upah tinggi, upah insentif, kepemilikan karyawan, pembagian informasi, keterlibatan dan pemberdayaan, tim-tim yang diatur sendiri, pelatihan dan pengembangan ketrampilan, penggunaan dan pelatihan silang, kesamaan semua orang, upah/gaji tidak jauh selisihnya, serta kenaikan pangkat bagi orang dalam (Ellitan 2002). Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan akan tenaga kerja di masa depan dalam artian jumlah dan kualifikasinya untuk berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai aktivitas baru kelak agar organisasi memperoleh tenaga kerja yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan, titik tolak yang harus digunakan manajemen adalah (1) Tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai pasti melahirkan berbagai tuntutan baru, (2) Para karyawan harus dipersiapkan bukan hanya untuk lebih mampu melakukan tugas sekarang melainkan siap menghadapi tuntutan tugasnya yang baru di masa depan, (3) ada kemungkinan manajemen harus mengkaji ulang kebijaksanaannya tentang pencarian tenaga kerja baru antara lain dengan membuka lateral entry points yang baru. Hal ini berarti kejelasan kebijaksanaan perusahaan untuk mengisi kekosongan jabatan tertentu. Pada umumnya memang diakui bahwa kebijaksanaan terbaik untuk kepentingan tersebut ialah promosi dari dalam karena nilai motivasionalnya yang sangat tinggi. Akan tetapi, tidak mustahil tenaga kerja yang sudah ada mungkin tidak memenuhi persyaratan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat untuk jabatan yang dimaksud. Berarti bagi perusahaan terbuka opsi untuk mencari tenaga kerja baru yang langsung dapat ditempatkan untuk mengisi lowongan tersebut (Kartika 2011). III. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN A. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 1. Profil Perusahaan



8



a. Kondisi Umum PT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk adalah sebuah perusahaan roti dengan merek Sari Roti, yang berdiri pada tahun 1995 di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang.Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Pesatnya peningkatan jumlah produksi di pabrik Kawasan Jababeka membuat PT Nippon Indosari Corpindo Tbk kembali membangun pabrik Sari Roti pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang dan Medan pada tahun 2011. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk telah secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010. Berbagai varian roti Sari Roti dengan bermacam rasa yang terdiri dari Roti Tawar, Roti Manis Isi, Roti Krim, Roti Sobek, Roti Burger & Plain Roll, Chiffon Cake diproduksi di pabrik Sari Roti dengan menggunakan teknologi terbaik dan modern dengan mengedepankan prinsip 3H, yaitu Halal, Hygienic, Healthy. Sebagai bukti komitmen terhadap prinsip 3H dalam menyediakan produk-produk yang berkualitas dan aman, PT Nippon Indosari Corpindo Tbkpada tahun 2006 telah mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan.PT Nippon Indosari Corpindo Tbkjuga memiliki unit pengembangan produk untuk menghasilkan produk sesuai dengan keinginan masyarakat. Sebagai produsen roti terbesar di Indonesia, dengan kiprahnya yang sudah berjalan selama 17 tahun, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk telah mendapatkan banyak penghargaan untuk brand Sari Roti, diantaranya Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 8 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.



9



b. Kondisi Wilayah PT Nippon Indosari CorpindoTbk Pada 1995 berdiri sebagai sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing dengan nama PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. Pada tahun 2001 Meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahkan dua lini mesin (roti tawar dan roti manis). Pada tahun 2005 perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur. Pada tahun 2008 perseroan membuka pabrik ketiga di Cikarang, Jawa Barat Pada tahun 2010 perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI. Pada tahun 2011 Perseroan membangun tiga pabrik di Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara) dan Cikarang Barat (Jawa Barat). Pada tahun 2012 Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang (Sumatera Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan), serta menambahkan masing-masing satu lini mesin pada tiga pabrik yang telah ada di Pasuruan, Semarang dan Medan. c. Sejarah PT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk berdiri pada tahun 1995, dan memulai kegiatan pemasarannya pada September 1996. Awal berdirinya, Perusahaan hanya memiliki pabrik di Kawasan Industri Jababeka-Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line. Pada Tahun 2002, mengantisipasi permintaan konsumen yang semakin meningkat, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menambah kapasitas produksi menjadi total 4 line. Areal pemasaran Sari Roti saat itu meliputi: Jabodetabek, Bandung (Jawa Barat) dan Lampung. Pada tahun 2005, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mengembangkan usahanya di Wilayah Jawa Timur dengan mendirikan pabrik di Daerah Pasuruan dengan kapasitas produksi sebanyak 3 line. Dalam perkembangannya, Pabrik di Pasuruan juga melayani pemasaran di wilayah Jogja, dan Jawa tengah serta Pulau Bali.



10



Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penjualan Sari Roti di Wilayah Jabodetabek, tahun 2008 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk kembali membangun pabrik yang ke-3 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka – Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line, yang kemudian di tahun 2010 mengalami ekspansi kapasitas produksi menjadi 4 line. Seiring dengan pertumbuhan penjualan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, pada tahun 2011, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk meresmikan pabriknya di Semarang dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line, yang wilayah pemasarannya meliputi kedua wilayah tersebut. Atas permintaan masyarakat Indonesia, terutama di Pulau Sumatera, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk kembali membangun pabriknya di Kota Medan yang diresmikan pada April 2011; dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menambah pabrik di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung yang memiliki kapasitas ganda. Selanjutnya, pabrik di Palembang dan Makassar juga akan mulai beroperasi di tahun 2012. d. Visi dan Misi PT Nippon Indosari CorpindoTbk Visi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk yaitu menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan mendistribusikan produk – produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia. Visi tersebut menjelaskan betapa perusahaan memiliki orientasi ke depan yang sangat tinggi, sehingga dengan begitu perusahaan akan selalu memperhatikan segala hal atau aspek yang ada dalam perusahaan. Visi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk juga menunjukkan betapa mereka tetap berorientasi pada kepuasaan pelanggan, yaitu memperhatikan tingkat kemampuan daya beli dari masyarakat. Misi dari PT Nippon Indosari Corpindo Tbk yaitu membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman bagi pelanggan. Misi



11



tersebut menunjukkan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk sangat mengutamakan kualitas, sehingga nantinya produk tetap terjaga mutunya dan aman bagi para pelanggan. Misi yang dimiliki PT Nippon Indosari Corpindo Tbk memang sangat mengutamakan kepuasan dari konsumennya, bahkan mereka ikut serta berperan dalam rangka peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan suatu kebijakan mutu yang menjadi kebijakan perusahaan. Perusahaan mengikrarkan bersama untuk dapat dipahami, diterapkan, dan dipelihara oleh seluruh karyawan, yang merupakan suatu gagasan untuk menghasilkan produk yang bermutu sesuai dengan harapan serta kebutuhan pelanggan. Perusahaan senantiasa menghasilkan produk yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman untuk dikonsumsi dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan melalui penerapan Good Manufacturing



Practices (GMP),



Sanitation



Standard



Operating



Procedures (SSOP), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), dan Sistem Jaminan Halal (SJH) sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Menggalang partisipasi aktif dan positif seluruh karyawan dalam rangka memelihara, mengembangkan, dan meningkatkan mutu kerja secara berkelanjutan.Di dalam melaksanakan GMP, SSOP, dan HACCP, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mengacu pada beberapa pedoman atau regulasi teknis yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.



e. Proses Produksi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Proses produksi yang terjadi pada PT Nippon Indosari Corpindo Tbk meliputi tahap. Tahapan tersebut antaralain adalah sebagai berikut:



12



1) Tahap persiapan Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, salah satu faktor yang sangat berperan adalah pemilihan bahan baku. Bahan baku yang berkualitas akan memberikan hasil dengan kualitas yang cukup baik. Dalam proses pembuatan Sari Roti, bahan baku dipilih melalui proses seleksi yang ketat sesuai standar yang telah ditetapkan di internal perusahaan. Bahan baku yang terpilih harus memenuhi syarat dapat memberikan hasil berupa roti yang berkualitas, baik dari segi penampakan, tekstur, aroma, hingga rasa. Selain itu, bahan baku yang digunakan harus memenuhi persyaratan halal agar dapat menjamin status kehalalan roti yang dihasilkan. Bahan baku yang dikirim oleh Pemasok diperiksa terlebih dahulu melalui proses yang cukup ketat, dengan tujuan agar Pemasok yang telah terpilih dapat menjaga konsistensi kualitas dari bahan baku yang diterima. Bahan baku yang diterima selanjutnya disimpan di gudang bahan baku sesuai dengan persyaratan standar penyimpanan masing-masing bahan. Saat proses pembuatan roti akan dimulai, bahan baku ditimbang sesuai dengan standar formulasi yang telah ditetapkan. Operator yang bertugas harus memastikan bahwa masing-masing bahan baku yang digunakan telah ditimbang dengan benar agar dapat menjaga konsistensi kualitas roti yang dihasilkan. 2) Tahap Pembuatan Dalam proses pembuatan roti, dikenal beberapa metode proses pembuatannya. Mulai dari proses yang hanya memerlukan satu kali pencampuran seperti straight dough mixing dan no time dough mixing, hingga proses pembuatan roti yang memerlukan dua kali proses pencampuran seperti sponge and dough mixing. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam proses pembuatan roti, Sari Roti menggunakan metode sponge and dough mixing. Metode ini memiliki kekurangan berupa proses yang diperlukan memerlukan waktu



13



yang lebih lama, namun kelebihannya adalah dapat memberikan roti dengan kualitas terbaik, baik dari segi tekstur, kelembutan, aroma, dan rasa dari roti yang dihasilkan. Pada proses pencampuran pertama atau sponge mixing, sebagian bahan baku dicampurkan terlebih dahulu untuk menghasilkan adonan biang. Bahan baku yang telah tercampur selanjutnya disimpan pada tempat khusus untuk kemudian disimpan pada ruang fermentasi. Pada proses fermentasi ini, ragi yang ada pada adonan akan bekerja memecah karbohidrat yang terdapat pada tepung terigu dan beberapa bahan lainnya menjadi alkohol dan beberapa jenis asam. Alkohol dan asam tersebut yang akan berperan besar terhadap aroma dan rasa khas dari adonan roti yang dihasilkan. Pada proses fermentasi ini juga dihasilkan gas CO2 yang kemudian terperangkap di dalam adonan sehingga volume adonan akan mengembang beberapa kali lipat dari volume adonan awal. Proses fermentasi ini berlangsung antara 3 hingga 4 jam pada ruangan khusus yang dijaga suhu dan kelembabannya agar proses fermentasi dapat berlangsung secara sempurna. Setelah proses fermentasi selesai, adonan akan kembali dimasukkan ke dalam mixer untuk dilakukan proses pencampuran bahan kedua atau dikenal sebagai dough mixing. Pada proses ini adonan akan ditambahkan beberapa bahan baku lainnya seperti gula, garam, susu, dan beberapa bahan lainnya yang bertujuan untuk memberikan rasa yang khas pada masingmasing adonan roti yang dihasilkan. Pada proses pencampuran ini, adonan yang dihasilkan harus dipastikan telah dalam kondisi kalis, elastis, dan tidak lengket pada mesin. Kedua hal ini merupakan indikator utama bahwa adonan roti telah cukup baik dan dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya. Adonan selanjutnya diistirahatkan selama beberapa menit untuk menstabilkan suhu adonan dan untuk menjaga kualitas adonan.Selanjutnya adonan roti dipotong sesuai dengan standar berat



14



yang telah ditetapkan untuk setiap produk menggunakan mesin pemotong khusus (divider) dan kemudian dibulatkan secara otomatis menggunakan rounder. Adonan yang telah dipotong dan dibulatkan tersebut selanjutnya akan masuk ke dalam intermediate proofer. Proses ini bertujuan agar adonan lebih relaks sehingga adonan menjadi lebih lembut dan mudah untuk dibentuk pada proses selanjutnya. Untuk menghasilkan adonan roti dengan ukuran pori yang seragam, adonan dipipihkan terlebih dahulu. Pada proses ini gas yang terdapat pada kantung udara akan dikeluarkan sehingga adonan akan memiliki pori-pori yang halus dan seragam. Adonan selanjutnya dibentuk sesuai dengan bentuk yang dikehendaki.Bentuk dapat berupa bentuk bulat, oval, bentuk seperti tabung, atau bentuk-bentuk lainnya. Khusus untuk roti manis, sebelum dibentuk biasanya adonan akan diisi terlebih dahulu dengan isian roti. Setelah dibentuk, adonan selanjutnya disusun pada loyang khusus. Loyang yang sudah penuh dengan adonan selanjutnya disimpan pada rak khusus dan dimasukkan ke dalam ruang fermentasi akhir. Proses fermentasi akhir (final proofing) ini memiliki prinsip yang sama dengan proses fermentasi pertama, namun dilakukan dengan waktu yang lebih singkat. Setelah adonan mengembang dan diperoleh volume adonan yang sesuai dengan standar yang diharapkan, adonan selanjutnya dikeluarkan dan siap untuk dipanggang. Proses pemanggangan adonan (baking) dilakukan pada tunnel oven yang memiliki panjang sekitar 12 meter selama 10 hingga 30 menit, tergantung dari jenis roti yang akan dibuat, dengan suhu pemanggangan yang dijaga ketat agar roti dapat matang dengan sempurna. Selama proses ini, adonan akan dimatangkan baik di bagian dalam maupun bagian luar. Pada proses ini akan diperoleh warna roti yang diharapkan. Demikian pula dengan aroma khas roti akan muncul pada saat proses pemanggangan berlangsung.



15



Roti yang telah matang selanjutnya akan dikeluarkan dari loyang (depanning) dan dilakukan proses pendinginan (cooling) pada cooling tower terlebih dahulu sebelum roti siap untuk dikemas. Proses pendinginan ini bertujuan agar uap air yang terdapat pada roti dapat keluar terlebih dahulu secara optimal. Apabila roti dikemas dalam kondisi yang masih panas akan lebih berpotensi menyebabkan roti mudah berjamur. Roti yang baru keluar dari oven juga umumnya kondisinya masih lembek. Khusus untuk roti tawar, jika roti tersebut langsung dipotong, maka roti akan lebih mudah rusak sehingga bentuknya tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Setelah mencapai suhu yang telah ditetapkan, roti selanjutnya siap untuk dikemas. Khusus untuk roti tawar, roti akan dipotong terlebih dahulu. Selain itu juga dilakukan proses sortir untuk memastikan bahwa roti yang akan dikemas adalah roti yang telah memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan. Pada kemasan Sari Roti selalu tercantum kode produksi dan dilengkapi dengan tanggal baik sebelum, yang menyatakan roti baik untuk dikonsumsi sebelum tanggal yang tertera pada kemasan.Khusus untuk roti tawar Sari Roti, tanggal baik sebelum tertera pada kwiklok atau penjepit kemasan roti. Roti yang telah dikemas selanjutnya akan dilewatkan terlebih dahulu pada metal detector. Hal ini bertujuan agar roti yang akan dijual kepada konsumen bebas dari kontaminasi fisik dan tidak membahayakan konsumen. Proses metal detecting ini juga merupakan salah satu bagian implementasi sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) pada proses pembuatan Sari Roti. Roti yang telah lolos dari metal detector selanjutnya akan disusun pada krat khusus, diserahkan kepada gudang Finished Goods dan siap untuk didistribusikan. 3) Distribusi



16



Proses pendistribusian produk Sari Rotiberlangsung selama 24 jam. Dan untuk menjamin bahwa produk yang sampai kepada konsumen adalah produk yang fresh, Sari Roti dibuat setiap hari, sehingga setelah Sari Roti selesai diproduksi, Sari Roti akan segera dikirimkan kepada konsumen, baik melalui jalur traditional market maupun modern market. Dengan 6 pabrik yang ada saat ini yang tersebar di daerah Bekasi (Jawa Barat), Pasuruan (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), dan juga Medan (Sumatera Utara), hingga saat ini Sari Roti akan mudah didapatkan di wilayah Pulau Jawa, Bali, Lampung, dan Sumatera Utara. 2. Perancangan dan Pengelolaan Tenaga Kerja PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Perencanaan merupakan suatu hal yang sangat penting terutama bagi organisasi / perusahaan, yakni untuk menetapkan tujuan, apa yang akan di raih selama periode/ waktu yang akan datang dan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tak terkecuali perencanaan tenaga kerja (Sumber Daya Manusia) yang merupakan hubungan vital antara perencanaan strategik dan manajemen SDM. Pengelolaan tenaga kerja adalah kata lain untuk manajemen personalia, manajemen sumber daya manusia, atau manajemen tenaga kerja (Sondang, 2005). a. Desain PekerjaanPT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dalam mengelola perusahaan dipimpin oleh 3 pemimpin yaitupresiden direktur, direktur dan direktur operasional serta dibantu oleh beberapa manajer dan beberapa kepala bagianyang terstrukturdengan baik. Pembagian tugas dalam struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Presiden Direktur



17



Adalah pimpinan tertinggi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk memiliki wewenang penuh terhadap perusahaan. Dalam pelaksanaannya, presiden direktur dibantu oleh seorang direktur. 2) Direktur Direktur bersama-sama dengan direktur operasional membantu presiden direktur dan bertanggung jawab penuh atas jalannya kegiatan operasional perusahaan. 3) Direktur Operasional Direktur operasional bertanggung jawab atas berlangsungnya kegiatan perusahaan sehingga tujuan dari perusahaan tercapai, yakni mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk yang bermutu. 4) Marketing Manager Bertanggung jawab dalam hal pemasaran produk, melakukan survey pasar dengan melakukan penilaian terhadap competitor, menampung keluhan konsumen yang masuk, membuat konsep awal produk-produk pengembangan yang telah diperkirakan akan segera diluncurkan bersama dengan bagian produk, dan melakukan perhitungan biaya keseluruhan. 5) General Manager (GM) Finance and Accounting Bertanggungjawab atas aliran keuangan yang dilakukan oleh PT Nippon Indosari Corpindo Tbk termasuk pembukuannya. Departemen ini terbagi menjadi beberapa sub bagian,yaitu : a) Finance and Accounting Manager (FAM) Bertanggungjawab untuk mengawasi keuangan hasil penjualan dan juga bertugas dalam menghitung stock opname terhadap bahan baku,biaya



pajak,



biaya



produk-produk



yang



ditolak



atau



dikembalikan, maupun biaya operasional umum. FAM Cikarang membawahi accounting yang bertanggungjawab tehadap tagihantagihan para supplier,outlet, agen dan yang lainnya. b) Internal Audit (IA) and System Procedur Manager Internal Audit bertugas melakukan pemeriksaan terhadap keuangan perusahaan dan pemeriksaan terhadap sistem perusahaan serta bertanggung jawab kepada direktur operasional dan keputusan



18



diserahkan kepadanya. Sistem prosedur memiliki tugas membuat sistem atau prosedur pembayaran, penagihan, dan hal-hal yang berhubungan dengan bagian accounting serta audit yang akan dibakukan oleh perusahaan.Bagian ini juga bertanggungjawab melakukan audit internal semua kegiatan yang berlangsung dalam PT Nippon Indosari Corpindo Tbk serta mengawasi prosedur SOP yang berlaku di perusahaan. c) Purchasing Manager Bertanggung jawab penuh terhadap pengadaan barang-barang untuk perusahaan,baik untuk keperluan produksi maupun untuk keperluan perusahaan lainnya. d) Information Technology Manager Bertanggung jawab terhadap sistem jaringan informasi dalam PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, serta bertugas pula dalam hal komputerisasi di perusahaan. 6) Product Development and Quality Assurance (PDQA) Manager Bertanggung jawab terhadap pengembangan produk, menciptakan produk baru, pengawasan bahan baku, pengawasan saat proses produksi, dan pengawasan mutu produk. PDQA terbagi atas dua bagian yaitu : a) Product Development (PD) Bertugas untuk melakukan pengembangan produk baru,pengembangan produk yang sudah ada dengan beberapa alternative b) Quality Assurance (QA)\ Bertanggung jawab atas kualitas mutu dan jaminan mutu produk yang dihasilkan, perbaikan, dan pengontrolan ( pengawasan ) mutu produk dengan rangkaian sistem pendukung seperti GMP (Good Manufacturing Practices), SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures), HACCP (Hazard Analysis and Critical Point), dan Sistem Jaminan Halal (SJH). Pengontrolan dilakukan dari dalam



19



yaitu dari area produksi langsung dan berdasarkan kontak keluhan konsumen. 7) National Sales Manager Bertanggung jawab terhadap penjualan produk, biasanya dilakukan penetapan target jumlah penjualan yang harus dicapai.Bagian ini terbagi menjadi beberapa sub bagian, yaitu : a) Branch Sales Jabotabek Bertanggung jawab terhadap pengaturan penjualan produk pada agen- agen di daerah Jabotabek hingga Purwakarta dan Banten. b) Branch Sales Jawa Barat Bertanggung jawab terhadap pengaturan penjualan produk pada agen-agen di daerah Bandung dan Cirebon. c) Key Account Bertanggung jawab untuk menganalisa pasar, produk-produk yang ada di pasaran menganalisa produk pada RO (Reguler Outlet) yaitu untuk estimasi banyaknya produk yang akan dijual, menangani display produk yang ada di pasaran serta bertanggung jawab terhadap pembukuan outlet-outlet baru. 8) Supply Chain Management (SCM). Bertugas dalam hal inventori bahan baku,pendistribusian produk jadi. Departemen ini terbagi menjadi 2 sub bagian, yaitu : a) Production Planning and Inventory Control (PPIC) Bertanggung jawab mengatur atau merencanakan banyaknya produk yang akan diproduksi, menerima, dan mengeluarkan bahan baku. Production Planning bertugas mengumpulkan data tentang estimasi penjualan produk dalam rangka penentuan permintaan barang. Inventory



Control



bertugas



mengatur



mengatur



pemesanan,



penerimaan, penyimpanan bahan baku serta penggunaanya dalam produksi agar tidak terjadi penumpukan bahan baku di gudang. b) Finished Goods (FG) and Distribution Finished Goods bertanggung jawab terhadap barang (produk jadi) yang akan dikirim. Distribution bertanggung jawab mengatur pengiriman barang yang telah di kemas ke RO (Reguler Outlet),



20



distribution channel dan agen berdasarkan jumlah barang, agen atau outlet , serta area pemasaran. 9) General Manager Plant Bertanggung jawab terhadap kegiiatan opersional produksi roti. Departemen ini terbagi menjadi dua sub bagian, yaitu : a) Production Assistant Manager Bertanggung jawab terhadap semua hal yang terkait produksi dari tahap pencampuran hingga pengemasan, yaitu serah terima bahan baku dari gudang bahan baku hingga pengemasan barang jadi serta pengawasan serah terima barang jadi ke bagian finished goods. b) Technician Assistant Manager Bertanggung jawab terhadap pengaturan, pengawasan dan perbaikan mesin dan peralatan yang digunakan oleh PT Nippon INdosari Corpindo Tbk. 10) Human Resources and Development-General Affair (HRD-GA) Manager Bertanggung jawab terhadap hal yang berhubungan dengan hak dan kewajiban sumber daya manusia dalam PT Nippon Indosari Corpindo Tbk serta kegiatan operasional perusahaan secara umum. Departemen ini terbagi menjadi dua sub bagian, yaitu : a) HRD Head Bertugas mengatur prihal penerimaan karyawan dan pemenuhan kebutuhan jumlah karyawan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, mengatur hak dan kewajiban karyawan, fasilitas karyawan dalam bentuk uang serta bertugas untuk menjalankan fungsi sosial perusahaan seperti acara kunjungan pihak luar (masyarakat umum) dan penerimaan praktek lapang atau magang. b) General Affair (GA) Bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan non produksi secara umum seperti pembayaran listrik, telepon, air, taman, kebersihan serta fasilitas karyawan seperti baju kerja, loker, kantin, dan lain-lain.



21



Beberapa Komisaris Komisi Audit



Presiden direktur Audit Internal Direktur : 1. Direktur 2. Direktur Kepatuhan 3. Direktur Pengembangan Produk 4. Direktur Pembelian 5. Direktur CEO Independen Manajer direksi



Sekretaris Perusahaan hukum



Direktur Hubungan investor



22



Public Relation



Sistem Distribusi



Operasi



Keuangan dan akuntansi



Produksi



Projek Pembangunan



Gambar 1.Bagan Susunan Jabatan di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk b. Metode Penarikan Tenaga Kerja PT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk melakukan penarikan tenaga kerja untuk ditempatkan sebagai karyawan berdasarka tingkat pendidikan seperti contoh karyawan dengan pendidikan SMA akan di tempatkan di bagian produksi untuk membuat roti, mereka akan dilatih tentang bagaimana cara membuat roti, menakar bahan baku yang akan dicampurkan, menata hasil produksi di rak pendinginan, serta mengemas hasil produksi dikemasan besar untuk dimasukkan ke dalam mobil pengangkut. Penarikan tenaga kerja PT Nippon Indosari Corpindo Tbk seperti penarikan pada umumnya perusahaan, dengan membuka lowongan pekerjaan, kemudian terdapat tes dari tes tulis, wawancara, kesehatan, dll. Karyawan keseluruhan yang ada di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk berjumlah 1200 orang, Sehingga bisa terus mengoperasikan produksi selama 24 jam, karyawan Sari Roti ditetapkan berdasarkan Hold Employment Constant sehingga ketika demam naik atau turun perusahaan tetap melakukan penarikan karyawan dan mempesiunkan karyawannya. c. Upaya Peningkatan Produktifitas dan KompensasiPT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk memiliki karyawan pria dan wanita dari berbagai tingkat pendidikan mulai dari sekolah menengah atas sampai dengan tingkat sarjana. Karyawan terdiri dari 2 yaitu :



23



1) Karyawan tetap, yaitu tenaga kerja yang bekerja secara tetap tanpa jangka waktu kontrak 2) Karyawan tidak tetap, yaitu tenaga kerja yang bekerja dalam jangka waktu tertentu, baik secara langsung dikontrak oleh perusahaan maupun melalui yayasan. Pembagian jam kerja untuk karyawan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk terbagi menjadi dua bagian, yaitu: 1) Karyawan staf waktu kerja dalam seminggu adalah lima hari kerja dari Senin hingga Jumat. Contoh : manager fungsional, administrasi, staff tata usaha, dll. 2) Karyawan non staf yang ditempatkan pada bagian produksi dan raw material. Waktu kerja selama enam hari dalam seminggu dengan jumlah jam kerja tujuh jam sehari dan waktu istirahat selama satu jam, dengan pembagian waktu tiga shift. Contoh seperti satpam, cleaning service, karyawan produksi harian, raw material. Sehingga dalam PT Nippon Indosari Corpindo Tbk terjadi keseimbangan tenaga kerja di perusahaan tersebut. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, gaji pokok yang diberikan ditetapkan atas dasar nilai jabatan, golongan jabatan, pendidikan, keahlian, prestasi, dan pengalaman kerja. Selain gaji pokok, semua karyawan mendapatkan beberapa macam tunjangan. Tunjangan yang diberikan adalah tunjangan kesehatan, tunjangan premi hadir, dan tunjangan transportasi. Sistem penggajian dan upah lembur yang berlaku untuk karyawan bagian produksi berdasarkan pada Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku, dalam hal ini Upah Minimum Regional Semarang. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menggunakan sistem SAP dalam mengelola perencanaan kerja dan SDM mereka sehingga lebih mudah dan efisie dibandingkan menggunakan sistem manual, mereka menggunakan SAP untuk memantau proses bisnis dan pengambilan keputusan untuk mengembangkan bisnisnya, selain itu perusahaan dapat



24



menghemat biaya karena waktu untuk melakukan perancangan kinerja dan juga SDM dapat dilakukan dengan singkat. Beberapa pelatihan yang diberikan Perseroan kepada karyawan baik berupa pelatihan didalam maupun di luar Perseroan adalah : 1) GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP (Sanitation Standard 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)



Operating Procedure) Keselamatan Kerja (K3) WIT (Work Instruction Training) TPM (Total Productivity Maintenance) Baking Training School HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point) Training Sosialisasi kebijakan dan SOP (Standard Operating Procedure) dari



LPPOM MUI 9) Pelatihan Pajak Beberapa fasilitas yang didirikan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan kesejahteraan tenaga kerja dengan menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut : 1) Makan Penyediaan makan siang gratis bagi seluruh karyawan, serta makan sore dan malam khusus untuk karyawan shift kedua dan ketiga. Penyediaan koperasi dalam bentuk simpan pinjam dan penjualan dengan harga murah yang bertujuan untuk mensejahterakan dan memudahkan karyawan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 2) Poliklinik Fasilitas kesehatan berupa poliklinik di pabrik dan penggantian biaya pengobatan jika berobat di luar. Pemberian jaminan sebesar 100% dari total biaya perawatan rumah sakit yang diberikan kepada karyawan yang bersangkutan atau kepada istri dan dua orang anak yang sah terdaftar di perusahaan. Perusahaan memberikan bantuan untuk kelahiran bagi karyawan wanita atau istri karyawan yang akan melahirkan. Selain itu juga terdapat jaminan kesehatan (Jamsostek) bagi seluruh karyawan yang meliputi jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan hari tua.



25



3) Cuti Pemberian cuti tahunan kepada karyawan selama 12 hari kerja dengan upah penuh kepada karyawan yang telah bekerja selama 12 bulan berturut-turut. Khusus bagi karyawan wanita mendapatkan cuti hamil tiga bulan dan cuti nikah selama dua hari. 4) Pakaian Pemberian pakaian seragam untuk karyawan bagian produksi dan staf sebanyak tiga stel setiap tahunnya. Untuk karyawan bagian produksi dan PDQA



diberikan



berupa



baju



berwarna



putih,



celana



putih



panjang, hairnet, masker, sarung tangan, dan sepatu karet putih. 5) Training Pembinaan dan pengembangan karyawan seperti pengadaan training kepada setiap karyawan. 6) Transportasi Fasilitas transportasi berupa bus antar jemput khusus bagi karyawan yang tinggal di luar daerah Cikarang, yakni Bekasi dan Jakarta. 7) Tempat ibadah Fasilitas ibadah yang disediakan berupa musholla di dalam lingkungan perusahaan. d. Hambatan dan Solusi Alokasi Tenaga KerjaPT Nippon Indosari Corpindo Tbk Karyawan keseluruhan yang ada di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 1200 orang.System pengupahannya sendiri menggunakan uang tunai.Gaji pokok yang diberikan ditetapkan atas dasar nilai jabatan, golongan jabatan, pendidikan, keahlian, prestasi, dan pengalaman kerja. Selain gaji pokok, semua karyawan mendapatkan beberapa macam tunjangan.Sistem penggajian dan upah lembur yang berlaku untuk karyawan bagian produksi berdasarkan pada Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku. Kendala yang dihadapi dalam hal alokasi tenaga kerja adalah semakin berkurangnya jumlah pekerja.Faktornya adalah karena di sekitar pabrik PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ini banyak berdiri pabrik-pabrik



26



lain yang mempunyai sistem pengupahan yang lebih besar dari pada sistem pengupahan di PT Sari roti sendiri.Sehingga banyak dari karyawan borongan yang berpindah profesi menjadi buruh pabrik di pabrik-pabrik baru tersebut. B. PT Coca Cola Amatil Indonesia 1



Profil Perusahaan PT Coca Cola Amatil Indonesia a Kondisi Umum PT Coca Cola Amatil Indonesia PT Coca Cola Amatil Indonesia, Central Java terletak di desa Harjosari,



Kecamatan



Bawen,



Kabupaten



Semarang,



Pabrik



dan



Kantorterletak dalam satu lokasi, yang terletak di Jalan Raya SemarangBawenKM 30, PO BOX 119 Ungaran 50501 Jawa Tengah.Berdiri di area seluas 7 hektar, 3,2 hektar nya merupakan lokasi pabrik, kantor gudang, dan pemasaran. Sedangkan sisanya untuk gudang dan pemasaran. PT Coca Cola Amatil Indonesia mulai beroperasi pada 5 Desember 1979. Produkproduknya antara lain adalah Coca Cola, Sprite, Minute Maid Pulpy, Fanta, Mineral Water bernama Bonaqa, Tie in bottle dengan label Hi-C. Mesin-mesin yang digunakan berasal dari luar negeri. Kapasitas produksi untuk minuman botol adalah 500 botol per menit dan ini merupakan kapasitas maksimal. Sedangkan kemampuan memproduksi minuman kaleng adalah 300 kaleng per menit. Kemampuan memproduksi air mineral adalah 100 botol permenit. Kapasitas mesin dalam memproduksi minuman dalam kaleng dan air mineral dalam botol masih bisa ditambah. Dalam pembuatan minuman Coca Cola, PT Coca Cola Amatil memiliki beberapa bagian atau divisi dimana bagian-bagian tersebut melaksanakan tugasnya masing-masing dan membentuk sistem produksi. b



Kondisi Wilayah PT Coca Cola Amatil Indonesia Lokasi PT Coca Cola Amatil Indonesia yakni berada di kota Ungaran yang merupakan ibu kota kabupaten Semarang, tepatnya di



27



Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Perusahaan terletak di 1100 25’ 23,91” Bujur Timur dan 70 12’ 43,63” Lintang Selatan. Ketinggian dari lokasi pabrik ± 1000 mdpl. Rata-rata curah hujan di daerah lokasi pabrik adalah 1979 ml dengan banyaknya hari hujan adalah 104 hari. PT Coca Cola Amatil Indonesia memiliki batasan-batasan pabrik dimana sebelah Utara adalah perusahaan lain, sebelah Selatan adalah Jalan Raya Semarang-Salatiga, sebelah Timur adalah Pabrik PT Apac Inti, dan sebelah Barat adalah PT. Sinar Sosro. PT Coca Cola Bottling Indonesia Central Java, terletak diatas tanah seluas 6 Ha di Jalan raya Semarang Bawean Km 30 PO BOX 119,Ungaran. Tepatnya di kelurahan Harjosari, Kec. Bawen, Kab. Semarang. Pembagian tanah seluas 6 Ha meliputi 2 bagian yaitu bangunan utama dan bangunan pendukung gedung perkantoran yaitu bangunan kantor central marketing, bangunan kantor administrasi, bangunan departemen operating, bangunan koperasi, terdiri dari pertokoan dan percetakan, bangunan bahan kimia, bangunan kemasan kosong, bangunan gudang logistic, bangunan full atau botol isi, bangunan bagian mesin, bangunan penjagaan satpam, bangunan poliklinik,bangunan ibadah, bangunan tempat parkir, bangunan bengkel, bangunan tempat pebolahan limbah, bangunan kamar mandi,bangunan ruang tamu,dan bangunan tempat istirahat dan kantin. c



Sejarah PT Coca Cola Amatil Indonesia Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian,



28



iamenciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo CocaCola. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan. Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar. d



Visi dan MisiPT Coca Cola Amatil Indonesia Saat ini semua pabrik Coca-Cola Amatil Indonesia di seluruh Indonesia bertekad untukmeningkatkan nilai pemegang saham dengan menjadiperusahaan minumannon-alkohol terdepan dalam memuaskan konsumen dan pelanggan denganproduk dan layanan berkualitas tinggi melalui kinerjaorang-orang yang dinamis dan berdedikasi.Sehubungan



29



dengan kemajuann di era globalisasimaka sebuah perusahaan besar perlu memfokuskan tergetnya



diridengan



dapat



tujuanbisnisnya



dicapaidengan



dengan



efektifitasdan



harapan



efesiensi.Agar



sasaran dapat



memenuhi semua itu maka perlu adanya penangananpihak ketiga untuk pengelolaan Sumber Daya Manusia.Misi Coca-Colaadalah menjadi perusahaan air minum terkemuka di dunia dan salah satu kunciuntuk mencapai hal ini adalah kinerja dari para karyawan. e



Proses Produksi PT Coca Cola Amatil Indonesia Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Coca Cola dalam PT Coca Cola Amatil Indonesia terdiri dari: 1



Air



2



Gula



Jenis gula yang digunakan adalah gula murni 3



Concentrate



Concentrate memberi rasa, warna, aroma pada produk Coca Cola 4



Carbon Dioksida (CO2) Carbon Dioksida berfungsi untuk menyegarkan produk Coca Cola Selain bahan baku, terdapat juga bahan-bahan penolong,



diantaranya: Kaporit, lime ( Ca(OH2), Fero Sulphate (FeSO4), Filter Aid,Active Carbon, Sand Filter, Resin, Caostic Soda, dll. Bagian-bagian yang membentuk proses produksi terdiri atas: 1



Bagian gudang Di gudang bahan-bahan berkualitas terbaik yang terdiri atas gula standart industri, air murni, carbonasi dan concentrate diseleksi.



2



Bagian pencampuran Pada tahap selanjutnya adalah pembuatan syrup yang merupakan campuran antara air gula dan concentrate. Kemudian airnya disaring untuk mendapatkan kualitas terbaik. Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat



30



produk akhir. Setelah pencampuran tersebut kemudian ditambahkan carbon dioksida. 3



Bagian pencucian Dalam bagian ini botol-botol dicuci, dibilas, kemudian disterilkan dengan disinfectan. Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne teraphtalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah botol-botol tersebut siap untuk diisi.



4



Bagian pengisian dan penutupan Botol-botol yang telah bersih dan disterilkan tersebut kemudian diisi. Botol demi botol diletakkan diatas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.



5



Bagian pengkodean Dalam proses ini, botol-bool yang telah terisi dan sudah diperiksa jumlah dalam tiap botol dan kadar higienis yang sempurna kemudian diberi kode sesuai dengan tanggal, bulan, dan shift pabrik pembuatan



6



Pengemasan dan pengangkutan Setelah diberi kode produksi dan label, kemudian dikemas dalam karton-karton atau dimasukkan di dalam krat. Selanjutnya pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-produk Coca Cola menuju lebih dari 420000 gerai(outlet) yang menjual produk-produk Coca Cola di Indonesia. Sebagian besar produk-produk tersebut diditribusikan melalui



lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produkproduk tersebut diangkut ke pusat-pusat penjualan oleh armada truk



31



berukuran besar dan kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran oleh kendaraan distribusi yang lebih kecil. Apabila truk-truk penjualan ditempatkan berderet, maka akan bisa sepanjang 17 km. Hal ini lah yang membuat perusahaan Coca Cola sebagai salah satu perusahaan distribusi terbesar di Indonesia. Proses produksi pembuatan produk PT Coca Cola Amatil Indonesia, diantaranya: 1



Pengolahan air (water treatment) Awalnya air diambil dari sumur artetis dengan kedalaman 80 meter. Air yang diambil ditaruh dalam bak penampungan. Dari sini air dialirkan ke suatu tangki yang disebut acelator tank. Di dalam air ini di tambah bahan kimia yaitu kaporit, lime, dan fero sulphate sehingga terjadi proses koagulasi. Dari acelator didapatkan air jernih yang dialirkan untuk ditampung di dalam clear water tank. Setelah itu di saring dari endapan kotoryang mungkin masih teriku. Setelah itu dialirkan ke carbon filter yang didalamnya berisi active carbon. Disini air dibebaskan dari clorin dan bau. Proses terakhir dari water softener ini adalah air disaring melalui micron filter. Air yg sudah keluar sudah bisa di minum tanpa direbus. Jadi hasil akhir dari proses ini adalah air memenuhi syarat untuk diminum.



2



Pembuatan syrup Mula-mula, air yang diambil dari water treatment di tampung di sebuah tangki kemudian dicampur gula pasir sambil dipanasi, suhu pemanasan tidak boleh lebih dari 25 derajat celcius. Setelah itu dicampur dengan active karbon untuk menghilangkan bau dan warna, setelah itu disaring dengan filter proses. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan bakteri. Di dalam finish syrup tank inilah concentrate ditambahkan dan penambahan ini sesuai dengan minuman yang akan diproduksi apakah coca cola, sprite, fanta, atau yang lain.



32



3



Proses pencampuran Pencampuran antara air dan deaerator tank dengan finish syrup ini diatur konsentrasinya oleh flo mix dengan standar yang sudah ditentukan. Di dalam proses mixing ini pula dilakukan proses pendinginan oleh unit pendingin. Unit pendingin ini dihubungkan dengan Carbo Cooler tank dan juga dihubungkan dengan deaerator tank. Sekarang minuman mempunyai kurang lebih 5 derajat celcius dan akan dicampur dengan CO2.



4



Pemurnian CO2 Carbon dioxide yang akan dipergunakan untuk bahan minuman adalah carbon dioxide dalam bentuk cair dan dikemas dalam tabung-tabung kecil masing-masing memuat 30 kg. Dari tangki-tangki ini CO 2 akan dimurnikan dalam sebuah instalasi yang disebut CO2 purifier.



5



Pengemasan a) Botol Botol kosong diambil dari konsumen, dister-dister dibersihkan melalui mesin, setelah itu di isi produk, dan proses terakhir adalah menutup botol dengan penutup dua lapis. b) Can/ kaleng Kaleng yang digunakan dalam proses produksi adalah jenis beverage can, yakni kaleng yang khusu untuk mengemas minuman. Jenis kaleng ini pada bagian dalam dilapisi dengan coating enamel dan tahan tekanan. Setelah itu kaleng akan menuju tempat mesin pengisi kaleng. Sesudah diisi minuman kaleng, mesin itu akan menuju mesin penutup kaleng yang dilengkapi dengan CO2 device yang tujuannya untuk meniup angin yang ada diatas minuman dalam kaleng masih terbka sesaat akan ditiup. Setelah itu masuk mesin yang kerjanya adalah memilih kemasan yang isinya kurang atau lebih.



2



Perancangan dan Pengelolaan Tenaga KerjaPT Coca Cola Amatil Indonesia



33



Perancangan dan pengelolaan tenaga kerja penting bagi sebuah perusahaan. Perancangan yang dilakukan salah satunya adalah penarikan tenaga kerja. Penarikan (recruitment) pegawai merupakan usaha untuk memperoleh sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan, terutama yang berhubungan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja, penarikan, seleksi, orientasi dan penempatan. Penarikan pegawai bertujuan menyediakan pegawai yang cukup agar manajemen dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang mereka perlukan (Malthis dan Jackson, 2006). a. Desain pekerjaanPT. Coca-Cola Amatil Indonesia PT. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia dalam produk minuman ringan (softdrink).Perusahaan ini juga memilih calon karyawan dengan kualifikasi yang kompeten, dinamis dan berdedikasi tinggi sesuai dengan tujuan perusahaan.Desain pekerjaan merupakan faktor yang penting dalam suatu perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan kepada karyawan, atau rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksankan, dimana tugas itu dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan. Secara garis besar dibawah ini akan diuraikan mengenai tugas dan wewenang dari organisasi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Jawa Tengah : 1. General Manager (GM) General manager berwenang untuk menetapkan kebijakan strategis perusahaan sebagaimana dituangkan dalam rencana jangka panjang, rencana kerja, anggaran perusahaan, dan rencana operasional lainnya. General manager juga memiliki tugas yang harus ia laksanakan. Tugas-tugas GM yaitu : a. Merencanakan, membina dan mengembangkan efektivitas dan efisiensi organisasi perusahaan sesuai dengan kebutuhan.



34



b. Memelihara dan mengelola kekayaan perusahaan berdasarkan prinsip, peraturan, dan ketentuan yang berlaku. 2. Technical Operational Manager (TOM) Manajer operasional teknis ini juga mempunyai wewenang yaitu membimbing dan mengawasi para kepala bagian yangb menjadi bawahannya.Sama seperti GM, manajer operasional teknis ini juga mempunyai tugas yang harus dilakukan. Tugas-tugas tersebut yaitu: a. Bertanggungjawab atas kegiatan produksi secara keseluruhan. b. Mengatur keseimbangan antara investasi dan produksi. c. Melaksankan instruksi General manager. 3. Human Resources Manager (HRM) Wewenang dari manajer ini adalah bertanggungjawab atas barang-barang (inventaris) perusahaan. Tugas-tugas dari HRM ini adalah: a. Bertanggung jawab tentang penyediaan tenaga kerja, pengembangan karir, dan kesejahteraan karyawan. b. Bertanggungjawab terhadap terlaksananya tertib administrasi yang menyangkut surat-surat atau dokumentasi perusahaan. 4. Finance Manager(FM) Manajer keuangan berwenang untuk bertanggungjawab dan mengawasi atas penggunaan dana perusahaan. Tugas-tugasnya adalah : a. Mengkoordinir tugas-tugas karyawan. b. Melaksanakan tertib administrasi yang berhubungan dengan sistem dan prosedur akuntansi. 5. General Sales Manager (GSM) Manajer Pemasaran berwenang untuk mengkoordinir dan bertanggungjawab



atas



seluruh



kegiatan



pemasaran,



promosi,



pengelolaan pasar dan warehouse yang ada.Pengelolaan pasar ini baik ke pengecer maupun langsung ke konsumen.Tugas manajer pemasaran adalah merumuskan serta menetapkan kebijakan strategis



dan



operasional bagian pemasaran sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 6. Information System Manager (ISM)



35



Wewenang dari seorang manajer sistem informasi adalah memastikan setiap informasi yang dibutuhkan perusahaan.Tugasnya adlah menyediakan informasi kepada semua unit kerja.Manajer ini juga berhubungan dengan penggunaan mesin-mesin untuk melakukan produksi. 7. Public Relation Manager (PRM) Wewenang dari manajer humas adalah membela produk yang menghadapi masalah public. Masalah-masalh yang dihadapi salah satunya adalah complain dari para konsumen tentang produk. Tugastugasnya adalah membantu peluncuran produk baru, membangun minat konsumen terhadap suatu kategori produk serta mempengaruhi kelompok sasaran tertentu. b. Metode Penarikan Tenaga Kerja PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Perekrutan tenaga kerja merupakan salah satu hal yang harus dicermati. Tenaga kerja atau karyawanlah yang akan membangun perusahaan untuk lebih berkembang. Cara perekrutan SDM di PT Coca – Cola Amatil Indonesia Central Java adalah dengan berbagai tes, diantaranya tes tertulis, tes wawancara atau interview, tes kesehatan dan training.Adanya tes – tes yang begitu banyak diharapkan PT. Coca – Cola Amatil Indonesia Central Java benar – benar memperoleh tenaga kerja yang berkulitas.Para calon karyawan juga harus memenuhi syarat yang diajukan oleh perusahaan.Pendaftaran para calon karyawan, dilakukan dengan mengisi form yang dapat didownload di web coca-colaamatil.co.id, setelah itu dikirim ke email perusahaan. Tenaga kerja di PT. Coca – Cola Amatil Indonesia Central Java diprioritaskan di daerah setempat, akan tetapi jika ada tenaga kerja di luar daerah tersebut yang sesuai dengan kriteria maka dapat juga direkrut sebagai tenaga kerja. c. Upaya Peningkatan Produktifitas dan Kompensasi PT Coca Cola Amatil Indonesia Salah satu aspek penting di dalam meningkatkan kemampuan serta pemanfaatan kemampuan serta pemanfaatan sumber-sumber yang relatif



36



terbatas



adalah



mempergunakan



sumber-sumber



tersebut



seefisien



mungkin. Penggunaaan sumber seefisien mugkin akan cenderung kearah peningkatan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasil kerja yang di capai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (Sinungan, 2000) Peningkatan Produktifitas karyawan merupakan suatu hal yang harus dilakukan perusahaan. Peningkatan produktivitas akan meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam peningkatan kinerja karyawan PT Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java, perusahaan membuat peraturan dilarang melakukan kegiatan lain yang mengganggu kinerja karyawan seperti salah satunya berbicara dengan karyawan lain yang sifatnya tidak berhubungan dengan pekerjaan membuat karyawan terganggu. Untuk menaikan kinerja karyawan perusahaan harus melakukan berbagai macam cara sehingga karyawan bisa bekerja lebih maksimal. Beberapa caranya yaitu: 1



Dekat dengan karyawan Motivasi tak perlu diberikan oleh atasan, tetapi bisa dimunculkan dari dalam diri karyawan sendiri. Caranya adalah dengan dekat dengan karyawan, berbagi tujuan perusahaan, dan menumbuhkan sense of belonging yang tinggi, sehingga karyawan bisa memotivasi diri mereka sendiri untuk meningkatkan kinerjanya.



2



Pujian Tak ada orang yang tak suka ketika hasil pekerjaannya dipuji. Mendapatkan pujian atas pekerjaan akan membuat mereka merasa mampu dan telah bekerja dengan baik. Pada gilirannya ini akan menumbuhkan semangat untuk bekerja. Kinerja mereka juga akan semakinmembaik.



3



Peningkatan karir Terkadang dalam bisnis yang berkembang dan memiliki skala kecil, promosi tidak sering terjadi.Meski begitu, tak ada salahnya untuk



37



memotivasi karyawan.Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan peningkatan atau perkembangan karir. 4



Buat fleksibel Berikan karyawan sedikit kebebasan, namun tetap terpantau. Kebebasan akan memberikan mereka kenyamanan bekerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja mereka.



5



Informasi kesuksesan perusahaan Setiap 5 tahun sekali PT. Coca–Cola Amatil Indonesia Central Java juga melakukan tes psikologi bagi karyawannya.Hal ini dilakukan untuk menganalisis kembali kualitas SDM sehingga dapat mengetahui apabila terjadi penurunan kerja.Untuk mengantisipasi atau menghindari penurunan kerja, maka pada waktu tertentu perusahaan mengadakan kegiatan refresing seperti out bond dan pariwisata.Kompensasi yang diberikan perusahaan pada karyawannya adalah dalam bentuk tunai dan non tunai. Tunai disini artinya adalah gaji yang didapatkan oleh karyawan setiap bulan, sedangkan non tunai adalah tenaga kerja mendapatkan berbagai fasilitas penunjang yang dapat dijadikan motivasi kerja seperti adanya komisi intensif apabila dapat meningkatkan pemasaran produk, jaminan kesehatan dan juga jenjang karir yang cukup baik sehingga motivasi atau semangat kerja karyawan tinggi.



d. Hambatan dan Solusi Alokasi Tenaga KejaPT Coca Cola Amatil Indonesia Hambatan yang ada pada tenaga kerja dapat membuat kinerja mereka menurun.Kinerja karyawan menurun, perusahaan pun tidak dapat maju dan berkembang.Hambatan yang terjadi di perusahaan ini adalah karyawan yang tidak disiplin, tidak teliti dalam bekerja dan lainnya.Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan teguran teguran kepada karyawan tersebut sehingga karyawan tersebut salah dan tidak mengulangi lagi perbuatannya.



38



IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan mengenai Manajemen Produksi dan Operasi di PT Nippon Indosari Corpindo dan PT Coca-Cola Amatil Indonesia, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain adalah: 1. Perancangan danPengelolaan Tenaga Kerja PT Nippon Indosari Corpindo a. Desain Pekerjaan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dalam mengelola perusahaan dipimpin oleh 3 pemimpin yaitu presiden direktur, direktur dan direktur operasional serta dibantu oleh beberapa manajer dan beberapa kepala bagianyang terstruktur dengan baik.



39



b. Metode Penarikan Tenaga Kerja PT Nippon Indosari Corpindo PT Nippon Indosari Corpindo Tbk melakukan penarikan tenaga kerja untuk ditempatkan sebagai karyawan berdasarkan tingkat pendidikan seperti contoh karyawan dengan pendidikan SMA akan di tempatkan di bagian produksi untuk membuat roti, mereka akan dilatih tentang bagaimana cara membuat roti, menakar bahan baku yang akan dicampurkan, menata hasil produksi di rak pendinginan, serta mengemas hasil produksi dikemasan besar untuk dimasukkan ke dalam mobil pengangkut. Penarikan tenaga kerja PT Nippon Indosari Corpindo Tbk seperti penarikan pada umumnya perusahaan, dengan membuka lowongan pekerjaan, kemudian terdapat tes dari tes tulis, wawancara, kesehatan, dll. c. Upaya Peningkatan Produktifitas dan Kompensasi PT NipponIndosari Corpindo Pembagian jam kerja untuk karyawan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk terbagi menjadi dua bagian, yaitu: 1) Karyawan staf waktu kerja dalam seminggu adalah lima hari kerja dari Senin hingga Jumat. Contoh : manager fungsional, administrasi, staff tata usaha, dll. 2) Karyawan non staf yang ditempatkan pada bagian produksi dan raw material. Waktu kerja selama enam hari dalam seminggu dengan jumlah 40 jam kerja tujuh jam sehari dan waktu istirahat selama satu jam, dengan pembagian waktu tiga shift. Contoh seperti satpam, cleaning service, karyawan produksi harian, raw material. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, gaji pokok yang diberikan ditetapkan atas dasar nilai jabatan, golongan jabatan, pendidikan, keahlian, prestasi, dan pengalaman kerja. Selain gaji pokok, semua karyawan mendapatkan beberapa macam tunjangan. Tunjangan yang diberikan adalah tunjangan kesehatan, tunjangan premi hadir, dan tunjangan transportasi. Sistem penggajian dan upah lembur yang berlaku untuk karyawan bagian produksi berdasarkan pada Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku, dalam hal ini Upah Minimum Regional Semarang.



40



Beberapa fasilitas yang didirikan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas



karyawan



dan



kesejahteraan



tenaga



kerja



dengan



menyediakan fasilitas-fasilitas seperti : makan, poliklinik, cuti, pakaian, training, transportasi dan tempat ibadah. d. Hambatan dan Solusi Alokasi Tenaga KerjaPT Nippon IndosariCorpindo Kendala yang dihadapi dalam hal alokasi tenaga kerja adalah semakin berkurangnya jumlah pekerja.Faktornya adalah karena di sekitar pabrik PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ini banyak berdiri pabrik-pabrik lain yang mempunyai sistem pengupahan yang lebih besar dari pada sistem pengupahan di PT Nippon Indosari Corpindo sendiri.Sehingga banyak dari karyawan borongan yang berpindah profesi menjadi buruh pabrik di pabrik-pabrik baru tersebut. 2. Perancangan dan Pengelolaan Tenaga Kerja PT Coca-Cola Amatil Indonesia a. Desain pekerjaan PT Coca-Cola Amatil Indonesia Secara garis besar, tugas dan wewenang dari organisasi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Jawa Tengah antara lain terdiri dari General Manager (GM), Technical Operational Manager (TOM), Human Resources Manager (HRM), Finance Manager (FM), General Sales Manager (GSM), Information System Manager (ISM) dan Public Relation Manager (PRM). b. Metode Penarikan Tenaga KerjaPT Coca-Cola Amatil Indonesia Cara perekrutan SDM di PT Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java adalah dengan berbagai tes, diantaranya tes tertulis, tes wawancara atau interview, tes kesehatan dan training.Adanya tes-tes yang begitu banyak diharapkan PT Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java benar-benar memperoleh tenaga kerja yang berkulitas.Para calon karyawan juga harus memenuhi syarat yang diajukan oleh perusahaan.Pendaftaran para calon karyawan, dilakukan dengan mengisi form yang dapat didownload di web coca-colaamatil.co.id, setelah itu dikirim ke email perusahaan. Tenaga kerja di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java diprioritaskan di



41



daerah setempat, akan tetapi jika ada tenaga kerja di luar daerah tersebut yang sesuai dengan kriteria maka dapat juga direkrut sebagai tenaga kerja. c. Upaya Peningkatan Produktifitas dan KompensasiPT Coca-Cola Amatil Indonesia Dalam peningkatan kinerja karyawan PT Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java, perusahaan membuat peraturan dilarang melakukan kegiatan lain yang mengganggu kinerja karyawan seperti salah satunya berbicara dengan karyawan lain yang sifatnya tidak berhubungan dengan pekerjaan membuat karyawan terganggu. Untuk menaikan kinerja karyawan perusahaan harus melakukan berbagai macam cara sehingga karyawan bisa bekerja lebih maksimal. Adapaun beberapa cara yang dilakukan yaitu dengan dekat terhadap karyawan, memberikan pujian, peningkatan karir, dibuat fleksibel serta memberikan informasi kesuksesan perusahaan. d. Hambatan dan Solusi Alokasi Tenaga KejaPT Coca-Cola Amatil Indonesia Hambatan yang ada pada tenaga kerja dapat membuat kinerja mereka menurun. Kinerja karyawan menurun, perusahaan pun tidak dapat maju dan berkembang. Hambatan yang terjadi di perusahaan ini adalah karyawan yang tidak disiplin, tidak teliti dalam bekerja dan lainnya. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan teguran teguran kepada karyawan tersebut sehingga karyawan tersebut salah dan tidak mengulangi lagi perbuatannya. B. Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, maka beberapa saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: 1 Sebaiknya metode-metode yang dilakukan dalam penarikan tenaga kerja lebih ditingkatkan lagi, agar tenaga kerja yang akan bekerj di perusahaan tersebut 2



dapat memenuhi kualifikasi pekerjaan. Lebih meningkatkan kinerja dan produktifitas karyawan agar menghasilkan produk yang baik bagi perusahaan.



42



3



Dalam



menghadapi



hambatan-hambatan



sebaiknya



pihak



perusahaan



menerapkan peraturan yang tegas agar dapat di taati oleh para karyawan.



DAFTAR PUSTAKA Dessler, Gary. 2004. Manajemen Personalia terjemahan Agus Dharma. Jakarta : Erlangga. Edison., Yuniar. 2009. Evaluasi Atas Sistem Produksi dalam Hubungannya dengan Efektifitas Operasi (Studi kasus pada PT. Goodyear Indonesia, Tbk). No 2/Vol 9/Oktober. Jurnal Ilmiah Ranggagading. Ellitan Lena, 2002. Practices Of Human Resources Management And Sustainable Competitive Advantage.Journal of Management and Entrepreneurship vol: 4 no 2. Husein, Umar. 2003. Business An Introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kartika, 2011. Perencanaan dan Tenaga Kerja dalam Organisasi. http://kartika-s-nfisip08.web.unair.ac.id/. Diakses pada tanggal 4 November 2014. Malthis, L. Robert dan Jackson, H. Jhon. 2006. Human Resource Managemetnt. Edisi, Kesepuluh. Jakarta : Salemba Empat Mangkuprawira, Sjafri. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Sinungan, Muchdrasah . 2000. Produktivitas, Apa Dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara Sondang. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara Sunarta, SE, MM. 2007. Perencanaan Sumber Daya Manusia (Kunci Keberhasilan Organisasi). Jurnal Perencanaan MSDM, Vol. 6, No. 1, Maret 2004: 2 – 8.



43



Tzu-Ju Ann Peng et. al. 2010. “Managing Triads in a Military Avionics Service Maintenance Network in Taiwan”. International Journal of Operations & Production Management, Volume 30, Issue 4, Pages 3. Wahyono, Budi. 2012. Pengertian Manajemen Produksi. http://www.pendidikanekonomi.com. Diakses pada 03 Oktober 2014 pukul 13.00 WIB. Yamit,Zulian. 2003. Manajemen produksi dan operasi. Yogyakarta: EKONISIA.