LAPORAN Pasak Dan MJ Wian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN RENCANA PERAWATAN PASAK DAN MAHKOTA JAKET



Disusun Oleh :



Nama



: Wian Eko Permadi



NIM



:20070340008



Pasien



: Ezar kuntoro



MODUL ENDODONTIK PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2012



I. DASAR TEORI Pasak adalah suatu bangunan berbentuk pasak yang merupakan retensi tipe radikuler yang dibuat dengan maksud untuk menambah retensi dan resistensi mahkota. Konfigurasinya terdiri dari 4 bagian : 1. Struktur gigi yang tersisa dan perlekatan periodontal 2. Pasak yang terletak dalam akar 3. Inti yang terletak pada daerah koronal gigi. 4. Restorasi permanen bagian koronal gigi (mahkota) Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pasak atau inti pin sebagai retensi tergantung pada : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Ketebalan struktur gigi di sekeliling saluran akar Tinggi dan besarnya struktur gigi supragingiva yang masih ada. Diameter gigi Morfologi akar Tulang pendukungnya Peran gigi pada restorasi akhir. Ada 4 faktor yang mempengaruhi retensi pasak :



1.



2.



3.



Panjang pasak Ketentuan panjang pasak : A=B (B) Panjang pasak = (A) panjang mahkota klinis B=D (B) Panjang pasak = 2/3 (D) panjang akar C → menyisakan gutta perca sepanjang ± 4 mm (3-5mm) dari apikal Diameter pasak Lebar pasak → paling tidak 1/3 diameter akar  > 1/3 → dinding saluran akar menjadi tipis  < 1/3 → pasak dapat patah terhadap tekanan pengunyahan



Keruncingan pasak Keuntungan : Pasak bersisi sejajar akan lebih retentif daripada pasak meruncing. Pasak meruncing memberikan tekanan yang lebih besar daripada pasak bersisi sejajar. Kekurangan : Pasak bersisi sejajar berpotensi memecah akar. 1



4.



Konfigurasi pasak Konfigurasi permukaan pasak, dikategorikan : a. Bentuk geometrinya → sejajar dan meruncing b. Konfigurasi permukaan : 1. Rata (smooth) → bersifat pasif 2. Bergerigi (serrated) → lebih retentif dari pasak rata 3. Bergalur (threaded) → bersifat aktif dan paling retentif. Pasak terdiri dari 2 macam : A. Pasak tuang (custom dowel core) B. Pasak prefabricated dan fabricated (buatan pabrik) Pasak tuang Custom dowel core : Inti pasak logam yang dibuat secara individual, sesuai dengan hasil preparasi dari masing-masing gigi. Indikasi : 1. Sisa akar ≤ 1/3 arah servikal 2. Diameter saluran akar besar → > 1/3 diameter akar 3. Mahkota gigi pasca perawatan saluran akar yang sudah rusak dan tidak dapat di restorasi dengan mahkota jaket. 4. Sebagai abutment GTC atau GTS 5. Koreksi gigi malposisi (sudah dirawat perawatan saluran akar)



Kontra indikasi : 1. Close bite 2. Kesehatan umum tidak baik 3. Gigi berakar pendek (lebih pendek daripada mahkota klinis) 4. Pasien dengan bad habit Kerugian :  Pemasangan pasak tidak dapat dilakukan dalam 1x kunjungan Keuntungan :  Dapat memperbaiki/koreksi posisi gigi yang ekstrim (pada gigi yang telah dilakukan perawatan PSA) Syarat 1. Gigi sudah dilakukan perawatan saluran akar dengan hermetis 2. Dentin saluran akar masih cukup tebal 3. Tidak ada peradangan periapikal 4. Jaringan periodontal sehat, tidak ada resorbsi horizontal maupun vertical. 5. Gigi tidak goyah 2



6. Jaringan akar masih kuat, padat, keras, dan dinding saluran akar cukup tebal. 7. Posisi gigi memungkinkan peletakan inti dan mahkota tiruan, pada saat oklusi posisi gigi antagonis harus menyediakan tempat bagi inti/core dan ketebalan mahkota cukup Prosedur 1. Menghilangkan sisa jaringan karies yang masih ada 2. Email yang tidak didukung dentin dihilangkan



Pasak Prefabricated Pasak prefabricated atau ready- made dapat terbuat dari metal dan non-metal. Pasak metal pada umumnya mempunyai retensi mekanik yang baik (9Iwin) tapi mempunyai modulus elastisitas yang berbeda dengan dentin sehingga tekanan yang jatuh pada gigi akan terkonsentrasi dan dapat menimbulkan fraktur (10Iwin). Pasak metal terbuat dari platinum-gold-palladium (PGP), nickelchromium (Ni-Cr), cobalt-chromium (Co-Cr), dan titanium alloys (9iwin). Ni-Cr dan Co-Cr lebih kuat tetapi kaku dan mudah korosi (8iwin) dan hal ini merupakan penyebab terjadinya fraktur. Titanium alloys lebih lentur dan tahan terhadap korosi (11iwin), bentuk pasak prefabricated ada beberapa jenis diantaranya : tapered, paralel, serrated (tajam) dan threated (ulir). Pasak threated merupakan pasak yang retentif diikuti oleh pasak paralel side serated post. Keuntungan menggunakan pasak ini adalah mudah, cepat, murah, kuat dan retentif akan tetapi pengunaannya sangat selektif, bentuk pasak dan saluran akar tidak sesuai dan mudah terjadi korosi. Gambar macam-macam pasak prefabricated :



3



1) PREPARASI MAHKOTA 1. Mahkota gigi dipotong menggunakan wheel stone kecil paling tidak 1/3 servikal (tergantung kasus) 2. Pembentukan proksimal (6°) dengan bur fisur ujung meruncing 3. Pemotongan incisal dengan pembentukan bevel 45 ° selebar ± 2 mm 4. Permukaan labial dikurangi ± 1,25 mm dengan bur fisur ujung datar, pembuatan pundak 90° pada gingivo labial (masuk ke sulcus ± 1 mm) 5. Pengurangan lingual/palatinal ± 1mm mengikuti anatomi gigi. Pada serviko lingual dibuat bentuk chamfer dengan bur fisur ujung membulat. 6. Bila dinding cingulum sangat pendek maka bagian lingual dibuat pundak. 7. Penghilangan jaringan karies dengan bur bulat, hilangkan jaringan gigi yang tidak didukung oleh dentin dan daerah undercut juga dihilangkan. 2) PREPARASI SALURAN AKAR 1. Gutta perca diambil menggunakan pesso reamer no 1 atau 2, disisakan 1/3 apikal, dilebarkan dengan peeso reamer yang lebih besar secukupnya. Perhatikan letak rubber stop sehingga pengurangan gutta perca dapat tepat. 2. Pengambilan gutta perca dengan peeso reamer sesuai dengan perkiraan panjng pasak. 3. Pembuatan kontra bevel. → disekeliling preparasi dowel → menggunakan bur berbentuk nyala api untuk ketepatan dowel. → mencegah patahnya gigi dan mengarahkan kekuatan ke lateral. 4. Panjang preparasi pasak 2/3 panjang saluran sesuai ketentuan panjang pasak. Untuk saluran akar yang kecil digunakan gates gliden drill. 5. Bentuk preparasi saluran akar disesuaikan dengan morfologi akar → caninus biasanya berbentuk oval labiolingual. Incisivus berbentuk triangular dengan puncaknya ke arah lingual. 4



6. Bentuk preparasi tidak boleh bulat karena akan mengakibatkan rotasi pada pasak. Maka di buat keyway dengan cara : → menggunakan bur fisur ujung datar dilakukan pembuatan bentuk boks selebar ± 0,8 - 1 mm dan sepanjang ± 4 mm pada bagian dalam dinding saluran akar.  Dilakukan pembuatan key way → Dengan bur fisur dilakukan pengurangan sedalam 0,5 – 1 mm dan sepanjang 4 mm dari orifis (berbentuk boks) → fungsinya : untuk mencegah rotasi pasak (berputarnya pasak) terhadap tekanan pengunyahan → pasak yang berbentuk bulat cenderung berputar (mengalami rotasi) bila terkena tekanan pengunyahan yang terjadi terus-menerus 7. Selanjutnya dibuat bevel dengan bur fisur ujung meruncing atau bentuk torpedo  Fungsi bevel sebagai resistensi agar gigi tidak pecah terhadap II.



tekanan pengunyahan DESKRIPSI KASUS A. Pemeriksaan Subyektif Identitas pasien : Nama : Ezar kuntoro Umur : 23 tahun Alamat: Bantul



Pasien seorang laki-laki berusia 23 tahun ingin melanjutkan perawatan pada gigi 11 yang telah dilakukan perawatan PSA 3 bulan yang lalu, dan disarankan oleh operator untuk dilakukan perawatan mahkota jaket agar giginya tampak bagus. Pasien mengatakan tidak ada keluhan rasa sakit ataupun bengkak. B. Pemeriksaan Obyektif Gigi 11 Terdapat tumpatan sementara pada permukaan distooklusal dalam keadaan masih baik dan tidak lepas. Perkusi : Palpasi :DX : Gigi non-vital pasca PSA 5



Penampakan klinis



Intepretasi Ro. Photo :



Terdapat area radiopak pada saluran akar yang hermetis oleh gutta perca pada gigi 11. C. Assesment Tindakan perawatan PSA bisa dikatakan berhasil karena obturasinya hermetis D. Planning Mahkota jaket dengan pasak unimetric Kontrol III.



TAHAPAN KERJA Kunjungan pertama



6



1. Indikasi dan dilakukan Ro foto periapikal untuk melihat panjang kerja dan periapikal gigi 11 pasca PSA Ukuran panjang Pasak Denstplay : 008S = 6 mm 108S dan 108L = 7,5 mm 208S dan 208L = 9,5 mm 308S dan 308L = 11,5 mm 2. Pengukuran Panjang Kerja Pasak Saluran akar : Panjang Kerja = 23 mm Panjang gutta perca dari orifis = + 13 mm Untuk mendapatkan panjang pasak : Panjang mahkota klinis gigi insisivus atas 8 + mm, Jika menggunakan prinsip panjang pasak=panjang mahkota klinis, maka ukuran pasak Dentsplay yang terdekat = 9,5 mm, maka gutta perca yang ditinggalkan = 3,5 + mm. 3. Preparasi saluran akar a. Gutta perca diambil dengan menggunakan gates gliden drill yang tersedia, dilanjutkan dengan peeso reamer yang tersedia, dilebarkan dengan peeso reamer dan lakukan rongent foto. b. Bentuk preparasi saluran akar sesuai dengan morfologi akar gigi. c. Sebelum dilakukan insersi dowel harus dicoba dahulu dengan memasukkan dowel ke dalam saluran akar. d. Kemudian insersikan pasak di cek apakah dowel dapat beradaptasi dengan baik dan lakukan rongent foto. e. Sementasi pasak dengan SIK fuji 1. Sebelumnya semen dapat dimasukkan atau dioleskan menggunakan lentulo. Pemasangan dowel dengan cara memasukkan, ditekan kedalam saluran pasak dan diputar 180 derajat menggunakan semen luting. f. Cara pemasangn pasak dilakukan dengan melakukan kunci / Wrench didorong hati – hati setelah terasa terjepit secara perlahan diakhiri dengan ½ - 1 putaran penuh 4. Preparasi mahkota untuk gigi posterior (full crown) a. Preparasi permukaan bukal sejajar aksis gigi dengan bur fissure tapered ujung datar sekaligus pembentukan pundak. Pundak dengan sudut 90o dengan kedalaman + 0,5 mm masuk ke sulkus gingiva. Pada bagian lingual dengan mengunakan bur fissure ujung membulat.



7



b. Preparasi daerah proksimal dengan kemiringan 6° dengan bur fisur ujung datar. c. Pencocokan warna gigi d. Pembentukan inti dengan resin komposit P 60. Jarak post head dengan sisi terluar aksial kontur tidak boleh terlalu tipis, minimal jaraknya 2-2,5 mm e. Matriks band atau wood wedges dipasang untuk membetuk contour yang baru serta mencegah overhanging pada gingival. f. Lakukan pengetsaan pada gigi kemudian diberi bonding dan aplikasikan resin komposit bentuk sesuai gigi asli dan miniatur gigi asli dan di sinar LC. g. Cetak gigi rahang atas dan bawah kemudian pembuatan mahkota jaket oleh lab. Kunjungan Ketiga Try in. Pemasangan mahkota jaket dan sementasi mahkota jaket menggunakan semen resin, lalu dilihat oklusi dan estetiknya. Kunjungan keempat Kontrol



IV.



KESIMPULAN Dari pembahasan diatas, gigi 11 dapat dilakukan perawatan mahkota jaket dengan pasak unimetric dengan prognosis yang diharapkan baik karena dilihat dari motivasi pasien yang besar untuk dirawat giginya, kesehatan gigi dan jaringan pendukung gigi yang masih baik dan keadaan sosial ekonomi pasien cukup bagus. Operator



Wian Eko Permadi



Yogyakarta, 19 Febuari 2013 Pembimbing



drg. Nia Wijayanti, Sp.KG 8