Laporan PBL I Kelompok 4 Desa Kutawaringin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN I (PBL I)



COMMUNITY DIAGNOSIS MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA KUTAWARINGIN KECAMATAN SELAJAMBE KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2022



Oleh : ALMALIDA SINTA MUTIARA



(CMR0190072)



ASYAZAHRETA BUNGA ROSDIANA



(CMR0190040)



DIFFA SARI NUR AKASYAH



(CMR0190045)



ERIKA DIYANTI



(CMR0190013)



EVI SUKMAWATI



(CMR0190047)



LIYA AYUNI NURLIAN



(CMR0190077)



MELFA DWI HANDINI



(CMR0190021)



MUHAMMAD FADLI FATURROHMAN



(CMR0190054)



PUSPA NUR FADILLAH



(CMR0190060)



SEHIBUL AZIS



(CMR0190029)



SITI AISAH PUTRI AYU



(CMR0190064)



PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN KUNINGAN 2022



LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN I (PBL I) PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN



COMMUNITY DIAGNOSIS MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA KUTAWARINGIN KECAMATAN SELAJAMBE KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2022



Oleh : ALMALIDA SINTA MUTIARA ASYAZAHRETA BUNGA ROSDIANA DIFFA SARI NUR AKASYAH ERIKA DIYANTI EVI SUKMAWATI LIYA AYUNI NURLIAN MELFA DWI HANDINI MUHAMMAD FADLI FATURROHMAN PUSPA NUR FADILLAH SEHIBUL AZIS SITI AISAH PUTRI AYU



(CMR0190072) (CMR0190040) (CMR0190045) (CMR0190013) (CMR0190047) (CMR0190077) (CMR0190021) (CMR0190054) (CMR0190060) (CMR0190029) (CMR0190064)



Laporan PBL-I telah disetujui untuk diujikan Di depan tim penguji Kuningan, Maret 2022



Menyetujui, Pembimbing Akademik



Pembimbing Lapangan



H. Iding Budiman, SKM.,MH



H. Dede Endih., S.KM



NIK. 751118.200701.002



NIP. 197112021992031004



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN I (PBL-I) PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN



COMMUNITY DIAGNOSIS MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA KUTAWARINGIN KECAMATAN SELAJAMBE KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2022 Telah dipertahankan didepan Tim Penguji pada April 2022 dan Dinyatakan telah memnuhi syarat untuk diterima Kuningan, April 2022 Menyetujui,



Penguji



Dr. Mamlukah, SKM., M.Kes NIK. 890406.201111.069



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami mendapat kesempatan untuk menyusun laporan Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL I) mengenai “Community Diagnosis Kesehatan Masyarakat di Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan Jawa Barat Tahun 2022”, untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL I). Dengan terselesaikannya laporan ini, kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala bimbingan, bantuan, dukungan dan pengarahan kepada semua pihak yang telah banyak membantu terutama kepada : 1. Prof. Dr. Hj. Dewi Lailatul Badriah, M.Kes, AIFO selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Husada Kuningan (YPBHK) beserta segenap jajarannya. 2. Bapak Abdal Rohim, S.Kp., MH selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU). 3. Ibu Fitri Kurnia Rahim, SKM., MPH selaku Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan. 4. Bapak H. Iding Budiman, SKM., M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan laporan ini. 5. Bapak Nana Sutrisna, SKM., MM. selaku Kepala Puskesmas Selajambe yang telah membantu kami dalam kegiatan PBL I di Desa Kutawaringin.



i



6. Bapak Udin Rukadi selaku Kepala Desa yang telah memberikan izin untuk melaksanakan PBL I di Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe. 7. Bapak H. Dede Endih, SKM selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing kami melakukan kegiatan PBL I di Desa Kutawaringin. 8. Ibu Bidan Siti Ismaya, Amd., Keb dan ibu-ibu kader PKK maupun Posyandu yang telah membantu kami dalam melaksanakan kegiatan survei di lapangan. 9. Bapak Iwan Gunawan selaku tuan rumah yang telah mengijinkan kami tinggal di rumahnya. 10. Masyarakat Desa Kutawaringin yang telah berpartisipasi dalam kegiatan PBL I. 11. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun material serta doa. 12. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga laporan ini bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi seluruh mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penulis menyadari bahwa laporan ini memiliki berbagai kekurangan, untuk itu kami mohonkan tanggapan dan saran bagi para pembaca dan pengguna sebagai masukan dan perbaikan untuk laporan berikutnya. Kuningan, Maret 2022



Penyusun



ii



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT LAPORAN PBL, MARET 2022 Community Diagnosis (Komunitas Diagnosis) Masalah Kesehatan Masyarakat di Desa Kutawaringin, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan Tahun 2022 4 BAB + 118 halaman + 105 tabel + 17 lampiran



ABSTRAK Latar Belakang : Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan 1 (PBL) I merupakan proses belajar mahasiswa dalam melakukan diagnosis komunitas (community diagnosis) masalah kesehatan di masyarakat. Dalam melakukan community diagnosis, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mahasiswa harus mengidentifikasi permasalahan kesehatan di masyarakat dan melakukan pendekatan pada masyarakat yang dikenal. Metode : Metode yang digunakan dalam Survei Dasar Kesehatan Masyarakat (SDKM) tahun 2022 adalah metode observasi dan wawancara secara langsung dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional merupakan rancangan penelitian dimana variabel diambil dalam periode waktu yang sama. Sedangkan proses analisis data bersifat deskriptif. Permasalahan kesehatan masyarakat yang ada di Desa Kutawaringin diketahui berdasarkan data atau informasi yang diperoleh secara langsung dengan menggunakan data primer maupun secara tidak langsung dengan menggunakan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara,



iii



Hasil : Dari kegiatan SDKM yang telah dilaksanakan di desa Kutawaringin didapat 9 masalah kesehatan yaitu : perilaku membuang sampah, belum tersedianya sarana pembuangan air limbah (SPAL), perilaku merokok, hipertensi, penyakit sendi, asma, diabetes mellitus, jantung, gizi kurang pada balita, Kata Kunci : SDKM, Tahap Diagnosis, Perilaku Merokok, Stunting, Hipertensi



iv



INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE KUNINGAN STUDY PROGRAM OF PUBLIC HEALTH SCIENCE REPORT OF PFL, MARCH 2022 Community Diagnosis (Community Diagnosis) Public Health Problem in Kutawaringin Village, Selajambe District, Kuningan Regency in 2022 4 chapters + 118 pages + 105 table + 17 appendices



ABSTRACT Background : Field Learning Experience Activity 1 (PBL I) is a student learning process in conducting community diagnosis of health problems in the community. In conducting a community diagnosis, the first step that must be taken is that students must identify health problems in the community and approach the known community.



Methods : The method used in the 2022 Basic Public Health Survey (SDKM) is the method of direct observation and interviews with a cross-sectional approach. Cross-sectional is a research design where the variables are taken in the same time period. While the data analysis process is descriptive. Public health problems in Kutawaringin Village are known based on data or information obtained directly using primary data or indirectly using secondary data. Primary data was obtained through observation and interviews.



v



Results : From the SDKM activities that have been carried out in Kutawaringin village, 9 health problems were obtained, namely: waste disposal behavior, unavailability of limbah water disposal facilities (SPAL), smoking behavior, hypertension, joint disease, asthma, diabetes mellitus, heart disease, malnutrition in toddlers. Key Words : SDKM, Diagnosis Stage, Smoking Behavior, Stunting, Hypertension



vi



DAFTAR ISI



LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i ABSTRAK ........................................................................................................................ iii DAFTAR ISI.....................................................................................................................vii DAFTAR TABEL ............................................................................................................. x DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 1.1



Latar Belakang .................................................................................................... 1



1.2



Tujuan ................................................................................................................. 2



1.2.1



Tujuan Umum ............................................................................................. 2



1.2.2.



Tujuan Khusus ............................................................................................ 2



1.3



Manfaat ............................................................................................................... 3



1.3.1.



Bagi Masyarakat ......................................................................................... 3



1.3.2.



Bagi Desa Kutawaringin ............................................................................. 3



1.3.3.



Bagi Mahasiswa Peserta PBL ..................................................................... 4



1.3.4.



Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat ................................................ 4



1.3.5.



Bagi Puskesmas Selajambe ......................................................................... 4



1.3.6.



Bagi Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) ..................... 5



BAB II METODE KEGIATAN ...................................................................................... 6 2.1



Lokasi.................................................................................................................. 6



2.2



Waktu .................................................................................................................. 6



vii



2.3



Metode dan Desain ............................................................................................. 7



2.4



Populasi dan Sampel ........................................................................................... 8



2.4.1.



Populasi ....................................................................................................... 8



2.4.2.



Sampel......................................................................................................... 8



2.5



Tahapan Diagnosis Komunitas ........................................................................... 8



2.5.1



Analisis Situasi............................................................................................ 8



2.5.2



Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat ............................................. 10



2.5.3



Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan Masyarakat ................................ 10



2.5.4



Kerangka Akar Penyebab Masalah Kesehatan Masyarakat ...................... 11



2.5.5



Penentuan Prioritas Penyebab Masalah Kesehatan Masyarakat ............... 12



2.6



Pengolahan dan Analisis Data........................................................................... 12



2.6.1



Pengolahan Data ....................................................................................... 12



2.6.2



Analisis Data ............................................................................................. 14



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 15 3.1



Analisis Situasi Desa Kutawaringin .................................................................. 15



3.1.1.



Gambaran Geografi ................................................................................... 15



3.1.2.



Gambaran Demografi ................................................................................ 16



3.1.3.



Keadaan Sosial Budaya ............................................................................. 17



3.1.4.



Keadaan Ekonomi ..................................................................................... 18



3.2



Analisis Data Masalah Kesehatan Desa Kutawaringin ..................................... 22



3.3



Identifikasi Masalah Kesehatan Desa Kutawaringin ........................................ 61



3.4



Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan ........................................................... 63



3.5



Menyusun Kerangka Akar Penyebab Masalah Kesehatan................................ 66



3.6



Identifikasi Penyebab Masalah Kesehatan ........................................................ 70



viii



3.6



Alternatif Penyelesain Masalah ........................................................................ 72



BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 77 4.1



Simpulan ........................................................................................................... 77



4.2



Saran ................................................................................................................. 78



LAMPIRAN..................................................................................................................... 81



ix



DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Agenda Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL I) di Desa Kutawaringin Tahun 2022....................................................................................... 6 Tabel 3. 1 Distribusi Penduduk Desa Kutawaringin……….……………………16 Tabel 3. 2 Distribusi Penduduk Desa Kutawaringin ............................................ 16 Tabel 3. 3 Status Kesejahteraan Masyarakat........................................................ 17 Tabel 3. 4 Status Keagamaan Masyarakat ........................................................... 17 Tabel 3. 5 Status Pendidikan Masyarakat ............................................................ 17 Tabel 3. 6 Status Pekerjaan Masyarakat .............................................................. 18 Tabel 3. 7 Jumlah Sarana dan Prasarana .............................................................. 19 Tabel 3. 8 Sumber Air Terlindungi ...................................................................... 22 Tabel 3. 9 Jarak Sumur ke Septic Tank................................................................ 22 Tabel 3. 10 Kepemilikan Kamar Mandi ............................................................... 22 Tabel 3. 11 Letak Kepemilikan Kamar Mandi..................................................... 23 Tabel 3. 12 Tipe Fasilitas Kamar Mandi .............................................................. 23 Tabel 3. 13 Kebiasaan Menguras Kamar Mandi .................................................. 24 Tabel 3. 14 Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah ............................... 24 Tabel 3. 15 Kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah ...................................... 24 Tabel 3. 16 Tempat Pembuangan Air Limbah ..................................................... 25 Tabel 3. 17 Kepemilikan Tempat Pembuangan Sampah di Rumah..................... 25 Tabel 3. 18 Jumlah Tempat Sampah .................................................................... 25 Tabel 3. 19 Jenis Penampungan Sampah Organik ............................................... 26 Tabel 3. 20 Tempat Membuang Sampah ............................................................. 26



x



Tabel 3. 21 Cara Utama Penanganan Sampah Rumah Tangga ............................ 26 Tabel 3. 22 Kondisi Fisik Dalam Rumah ............................................................. 27 Tabel 3. 23 Kebiasaan Rumah Tangga dalam Mencegah Penularan ................... 28 Tabel 3. 24 Penemuan Jentik Nyamuk dalam Bak Mandi ................................... 29 Tabel 3. 25 Riwayat Penderita Gangguan Jiwa ................................................... 29 Tabel 3. 26 Anggota Keluarga Terdaftar JKN/BPJS Kesehatan.......................... 30 Tabel 3. 27 Kunjungan Fasilitas Kesehatan ......................................................... 30 Tabel 3. 28 Tempat Berobat yang Digunakan oleh Masyarakat .......................... 30 Tabel 3. 29 Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Dimanfaatkan .......................... 31 Tabel 3. 30 Keterjangkauan Akses Menuju Tempat Pelayanan Kesehatan ......... 31 Tabel 3. 31 Kebiasaan Membuang Sampah pada Tempatnya ............................. 32 Tabel 3. 32 Kebiasaan Menggantung Pakaian ..................................................... 32 Tabel 3. 33 Kebiasaan Mencuci Tangan .............................................................. 32 Tabel 3. 34 Kebiasaan BAB di Jamban ............................................................... 33 Tabel 3. 35 Kebiasaan Menggunakan Air Bersih ................................................ 34 Tabel 3. 36 Kebiasaan Merokok .......................................................................... 34 Tabel 3. 37 Umur Pertama Kali Merokok ............................................................ 34 Tabel 3. 38 Klasifikasi Umur Pertama Kali Merokok ......................................... 35 Tabel 3. 39 Kebiasaan Merokok di dalam Rumah .............................................. 35 Tabel 3. 40 Rata-Rata Jumlah Batang Rokok yang Dihisap Per Hari ................. 35 Tabel 3. 41 Klasifikasi Jumlah Batang Rokok yang Dihisap Per Hari ................ 36 Tabel 3. 42 Rata-Rata Porsi Konsumsi Buah dalam Satu Minggu ...................... 36 Tabel 3. 43 Klasifikasi Porsi Konsumsi Buah dalam Satu Minggu ..................... 36



xi



Tabel 3. 44 Rata-Rata Porsi Konsumsi Buah dalam Satu Hari ............................ 37 Tabel 3. 45 Klasifikasi Porsi Konsumsi Buah dalam Satu Hari .......................... 37 Tabel 3. 46 Rata-Rata Porsi Konsumsi Sayur dalam Satu Minggu ..................... 37 Tabel 3. 47 Klasifikasi Porsi Konsumsi Sayur dalam Satu Minggu .................... 38 Tabel 3. 48 Rata-Rata Porsi Konsumsi Sayur dalam Satu Hari ........................... 38 Tabel 3. 49 Klasifikasi Porsi Konsumsi Sayur dalam Satu Hari ......................... 38 Tabel 3. 50 Kebiasaan Melakukan Aktivitas Fisik .............................................. 39 Tabel 3. 51 Jenis Aktivitas Fisik .......................................................................... 39 Tabel 3. 52 Rata-Rata Lamanya Waktu Melakukan Aktivitas Fisik ................... 39 Tabel 3. 53 Klasifikasi Lamanya Waktu Melakukan Aktivitas Fisik .................. 40 Tabel 3. 54 Kebiasaan Mengolah Air Sebelum Dikonsumsi ............................... 40 Tabel 3. 55 Kebiasaan Memakai Helm Saat Berkendara ..................................... 40 Tabel 3. 56 Kebiasaan Konsumsi Minuman Beralkohol ..................................... 41 Tabel 3. 57 Diagnosis Penyakit ISPA .................................................................. 41 Tabel 3. 58 Diagnosis Pneumonia/Radang Paru .................................................. 41 Tabel 3. 59 Diagnosis TB Paru ............................................................................ 42 Tabel 3. 60 Minum Obat TB Paru........................................................................ 42 Tabel 3. 61 Diagnosis Hepatitis ........................................................................... 42 Tabel 3. 62 Diagnosis Diare ................................................................................. 43 Tabel 3. 63 Diagnosis Malaria ............................................................................. 43 Tabel 3. 64 Diagnosis DBD ................................................................................. 43 Tabel 3. 65 Diagnosis Filariasis (Kaki Gajah) ..................................................... 44 Tabel 3. 66 Pemberian Obat Kaki Gajah ............................................................. 44



xii



Tabel 3. 67 Minum Obat Pencegahan Kaki Gajah ............................................... 44 Tabel 3. 68 Diagnosis ASMA .............................................................................. 45 Tabel 3. 69 Diagnosis Diabetes Melitus .............................................................. 45 Tabel 3. 70 Diagnosis Penyakit Jantung .............................................................. 46 Tabel 3. 71 Diagnosis Hipertensi ......................................................................... 46 Tabel 3. 72 Minum Obat Hipertensi .................................................................... 46 Tabel 3. 73 Diagnosis Stroke ............................................................................... 47 Tabel 3. 74 Diagnosis Gagal Ginjal ..................................................................... 47 Tabel 3. 75 Diagnosis Penyakit Sendi.................................................................. 47 Tabel 3. 76 Penggunaan Alat Kontrasepsi (KB) .................................................. 48 Tabel 3. 77 Melahirkan Anak Terakhir di Fasyankes .......................................... 48 Tabel 3. 78 Pemberian ASI Eksklusif .................................................................. 49 Tabel 3. 79 Tidak Diberikan ASI Eksklusif ......................................................... 49 Tabel 3. 80 Pemberian Makanan Tambahan (PTM) ............................................ 49 Tabel 3. 81 Pemberian Imunisasi Lengkap .......................................................... 50 Tabel 3. 82 Penimbangan Berat Badan Anak Usia 2-59 Bulan ........................... 50 Tabel 3. 83 Rata-Rata Anak Usia 2-59 Bulan ditimbang Berat Badan ................ 51 Tabel 3. 84 Anak Usia 2-59 Bulan diukur Tinggi Badan .................................... 51 Tabel 3. 85 Rata-Rata Anak Usia 2-59 Bulan diukur Tinggi Badan ................... 51 Tabel 3. 86 Anak Mendapat Kapsul Vitamin A ................................................... 52 Tabel 3. 87 Tempat Anak Melakukan Pengukuran Berat Badan & Tinggi Badan ............................................................................................................................... 52 Tabel 3. 88 Pengetahuan Kebencanaan Masyarakat ............................................ 53



xiii



Tabel 3. 89 Pengukuran Tinggi Badan ................................................................. 56 Tabel 3. 90 Rata-Rata Pengukuran Tinggi Badan ................................................ 56 Tabel 3. 91 Klasifikasi Pengukuran Tinggi Badan Terakhir................................ 56 Tabel 3. 92 Pengukuran Berat Badan ................................................................... 57 Tabel 3. 93 Rata-Rata Pengukuran Berat Badan .................................................. 57 Tabel 3. 94 Klasifikasi Pengukuran Berat Badan ................................................ 57 Tabel 3. 95 Pengukuran Tekanan Darah .............................................................. 58 Tabel 3. 96 Rata-Rata Pengukuran Tekanan Darah Sistolik ................................ 58 Tabel 3. 97 Klasifikasi Pengukuran Tekanan Darah Sistolik .............................. 58 Tabel 3. 98 Rata-Rata Pengukuran Tekanan Darah Diastolik ............................. 58 Tabel 3. 99 Klasifikasi Pengukuran Tekanan Darah Diastolik ............................ 59 Tabel 3. 100 Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) ...................................... 59 Tabel 3. 101 Rata-Rata Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) ..................... 59 Tabel 3. 102 Pengukuran Lingkar Perut .............................................................. 60 Tabel 3. 103 Rata-Rata Pengukuran Lingkar Perut ............................................. 60 Tabel 3. 104 Klasifikasi Pengukuran Lingkar Perut ............................................ 60



xiv



DAFTAR GAMBAR Gambar 3. 1 Identifikasi Penyebab Hipertensi Berdasarkan Diagram Fishbone . 68 Gambar 3. 2 Diagram Penyelesaian Masalah Kesehatan ..................................... 72



xv



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan 1 (PBL) I merupakan proses



belajar mahasiswa dalam melakukan diagnosis komunitas (community diagnosis) masalah kesehatan di masyarakat. Dalam melakukan community diagnosis, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mahasiswa harus mengidentifikasi permasalahan kesehatan di masyarakat dan melakukan pendekatan pada masyarakat yang dikenal. Identifikasi masalah kesehatan di masyarakat dilakukan melalui proses analisis situasi. Analisis situasi merupakan Langkah awal dari problem solving cycle dalam rangka identifikasi masalah. Tujuan dari analisis situasi adalah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi Kesehatan suatu wilayah yang menjadi lokasi PBL. Dengan melakukan analisis situasi, dapat diperoleh gambaran mengenai kondisi kesehatan masyarakat suatu daerah sehingga dapat diketahui masalah-masalah Kesehatan yang terdapat pada masyarakat di wilayah tersebut. Tahap analisis situasi dapat dilakukan berdasarkan pendekatan konsep H.L. Blum yang menyatakan bahwa terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetic (keturunan). Keempat faktor tersebut saling berinteraksi satu sama lain dan berjalan secara sinergis untuk membentuk



1



derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, mahasiswa dilatih untuk menganalisis permasalahan dengan menggunakan pendekatan sistem sebagai dasar intervensi masalah kesehatan masyarakat yang selanjutnya akan dilakukan dalam PBL II. Setelah memperoleh gambaran mengenai masalah-masalah kesehatan masyarakat yang terdapat di wilayah tersebut maka langkah selanjutnya adalah mahasiswa harus dapat menentukan dan merumuskan masalah kesehatan yang menjadi prioritas. Kemudian, mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah sekaligus menentukan faktor penyebab yang menjadi prioritas dalam menyebabkan terjadinya masalah kesehatan prioritas.



1.2



Tujuan



1.2.1 Tujuan Umum Melakukan implementasi ilmu pengetahuan yang dimiliki terkait komunitas diagnosis di Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan.



1.2.2. Tujuan Khusus a.



Melakukan analisis situasi masalah-masalah kesehatan di Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan.



b.



Melakukan analisis data masalah-masalah kesehatan di Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan.



2



c.



Melakukan



identifikasi



masalah-masalah



kesehatan



di



Desa



Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan. d.



Menentukan dan merumuskan prioritas masalah kesehatan di Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan.



e.



Mengidentifikasi kerangka akar penyebab masalah kesehatan di Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan.



f.



Menetapkan



prioritas



penyebab



masalah



kesehatan



di



Desa



Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan. g.



Menyusun alternatif penyelesaian masalah kesehatan masyarakat di Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten.



1.3



Manfaat



1.3.1. Bagi Masyarakat Sebagai



bahan



permasalahan kesehatan



pemberdayaan



masyarakat



dalam



mengatasi



yang berada di lingkungan keluarga sebagai



kelompok unit terkecil yang ada di masyarakat.



1.3.2. Bagi Desa Kutawaringin Sebagai bahan informasi dan pertimbangan untuk membuat kebijakan di Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan yang tertera dalam profil kesehatan desa.



3



1.3.3. Bagi Mahasiswa Peserta PBL a.



Mendapatkan pengalaman belajar lapangan secara langsung terkait dengan kondisi kesehatan di masyarakat secara umum.



b.



Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan terkait dengan kondisi sosial, ekonomi, demografi, geografi, dan budaya di masyarakat.



c.



Meningkatkan kemampuan untuk melakukan analisis situasi, analisis data, identifikasi masalah, menentukan prioritas masalah, menetapkan kerangka akar penyebab masalah dan menentukan alternatif penyelesaian masalah.



1.3.4. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat a.



Memberikan informasi mengenai kemajuan kesehatan masyarakat di tempat pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL).



b.



Membantu Program Studi dalam menetapkan program pengabdian lanjutan kesehatan masyarakat yang sesuai dengan kondisi kesehatan di Desa Kutawaringin.



1.3.5. Bagi Puskesmas Selajambe Sebagai bahan informasi dan rencana intervensi kesehatan dalam menetapkan kebijakan yang sesuai permasalahan yang ada di Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan.



4



1.3.6. Bagi Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sebagai bahan informasi referensi lanjutan terkait lahan praktik untuk tenaga kesehatan masyarakat.



5



BAB II METODE KEGIATAN 2.1



Lokasi Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL-I) dilaksanakan di



Desa Kutawaringin, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan.



2.2



Waktu Waktu kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL-I) dilaksanakan



pada tanggal 2 Februari 2022 s.d 1 Maret 2022. Berikut merupakan rangkaian kegiatan selama kegiatan PBL I berlangsung, yaitu : Tabel 2. 1 Agenda Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL I) di Desa Kutawaringin Tahun 2022 Tanggal 02 Februari 2022 03 Februari 2022 04 Februari 2022 05 Februari 2022 06-10 Februari 2022 11 Februari 2022 12 Februari 2022 13 Februari 2022 14-16 Februari 2022 17 Februari 2022 18 Februari 2022 19 Februari 2022



Kegiatan Pembukaan dan Penyerahan Mahasiswa di Desa Kutawaringin Koordinasi dengan Pihak Desa mengenai Survei Dasar Kesehatan Masyarakat Orientasi Lapangan Puskesmas Kec. Selajambe SDKM di Dusun Kutamanggu Bunda Menyapa dengan ibu-ibu kader SDKM di Dusun Kutamanggu SDKM di Dusun Karangtengah dan Kujangsari Rapat Koordinasi Posyandu Kegiatan Jum'at Bersih SDKM, Vaksinasi, dan Cek Gula Darah di Blok Pugag Dusun Kujangsari Senam Aerobik Bersama Ibu-Ibu Desa Kutawaringin Posyandu Cempaka I, Cempaka III, Cempaka II, Vaksinasi SD, Umum dan Cek Gula Darah Input Data Hasil Survei Penyuluhan DBD, Pengajian Ibu-Ibu SDKM di Dusun Kutamanggu POSBINDU Lansia, Senam dan Cek Gula 6



20 Februari 2022 21 Februari 2022 22 Februari 2022 23 Februari 2022 24-26 Februari 2022 27 Februari 2022 28 Februari 2022 01 Maret 2022



2.3



Darah Input dan Olah Data Hasil SDKM Penyuluhan PHBS di SDN 1, 2, 3 Kutawaringin Pra Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Cek Gula Darah Dusun Kutamanggu, Karangtengah, Kujangsari Koordinasi dengan pihak desa terkait Acara Penutupan Perpisahan bersama Kader Penutupan



Metode dan Desain Metode yang digunakan dalam Survei Dasar Kesehatan Masyarakat



(SDKM) tahun 2022 adalah metode observasi dan wawancara secara langsung dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional merupakan rancangan penelitian dimana variabel diambil dalam periode waktu yang sama. Sedangkan proses analisis data bersifat deskriptif. Permasalahan kesehatan masyarakat yang ada di Desa Kutawaringin diketahui berdasarkan data atau informasi yang diperoleh secara langsung dengan menggunakan data primer maupun secara tidak langsung dengan menggunakan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari Bidan Desa Kutawaringin, Profil Desa Kutawaringin dan Puskesmas Selajambe.



7



2.4



Populasi dan Sampel



2.4.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh Kepala Keluarga Desa Kutawaringin dengan jumlah 839 KK, namun berdasarkan survei di lapangan terdapat 55 KK yang berada di luar kota dan 117 KK dengan responden tidak memenuhi syarat, sehingga populasi dalam penelitian ini menjadi 667 KK.



2.4.2. Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan total sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 667 KK, untuk mendukung penelitian maka digunakan sampel individu sebanyak 1.227 dari jumlah 2.466 orang.



2.5



Tahapan Diagnosis Komunitas



2.5.1 Analisis Situasi Analisis situasi merupakan identifikasi masalah kesehatan dan menggambarkan keadaan di Desa Kutawaringin. Salah satu cara melakukan analisis situasi yaitu dengan metode observasi dan wawancara untuk melihat aktivitas keseharian masyarakat di Desa Kutawaringin. Metode Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan panca indera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa



8



aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian (Raharjo, 2011). Sedangkan metode wawancara pada hakikatnya merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya (Raharjo, 2011). Secara umum Desa Kutawaringin terletak pada ketinggian 300-500 mdpl dengan bentuk wilayah perbukitan yang didalamnya memiliki kontur permukaan tanah darat 625 Ha dan tanah sawah 89 Ha.



2.5.1.1 Analisis Data Teknik analisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu penelitian, karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Analisis data yang digunakan dalam pengolahan data Survei Dasar Kesehatan Masyarakat pada kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan I menggunakan metode analisis data univariat, baik meliputi metode analisis dengan data kategorik maupun analisis data numerik. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan tiap-tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis deskriptif yaitu menggambarkan atau menjelaskan data yang terdapat dalam tabel sesuai karakteristik data yang ditampilkan.



9



2.5.2 Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat Langkah pertama yang harus dilakukan dalam melakukan community diagnosis masalah kesehatan masyarakat adalah melakukan identifikasi masalah. Dalam tahap identifikasi masalah, kita harus mampu untuk mengenali permasalahan kesehatan yang terdapat di masyarakat yang harus didasarkan pada data, fakta, informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui data primer dan sekunder. Data primer yang kami gunakan bersumber dari kegiatan Survei Dasar Kesehatan Masyarakat (SDKM) dengan menggunakan lembar kuesioner sebagai instrumen serta observasi dan wawancara sebagai metode pengambilan data. Sedangkan data sekunder yang kami gunakan bersumber dari Profil Desa Kutawaringin, Bidan Desa, Data Posyandu dan Data Kesehatan Puskesmas Selajambe.



2.5.3 Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan Masyarakat Analisis menentukan prioritas masalah dalam PBL I ini yaitu dilakukan dengan menggunakan metode Urgent , Seriousness, Growth (USG). Metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Langkah yang dilakukan yaitu dengan menentukan nilai terhadap



tingkat



kegawatan



(Urgent),



keseriusan



(seriousness),



dan



perkembangan (growth) masalah kesehatan dengan menentukan skala nilai dari 1-5 yang dimuat dalam suatu matriks tabel isu kesehatan dengan total skor tertinggi merupakan prioritas masalah.



10



Penilaian kriteria “Urgent” permasalahan dilihat dari seberapa mendesaknya permasalahan tersebut untuk segera diselesaikan serta seberapa sempit waktu yang tersedia untuk menyelesaikan masalah kesehatan tersebut. Penilaian kriteria “seriousness” permasalahan dilihat dari seberapa parah dampak yang dihasilkan oleh permasalahan kesehatan yang ada dan apakah dampak tersebut menimbulkan kematian, kecacatan atau kesakitan dalam jangka waktu yang panjang. Penilaian “growth” permasalahan dilihat dari seberapa besar kemungkinan permasalahan kesehatan berkembang.



2.5.4 Kerangka Akar Penyebab Masalah Kesehatan Masyarakat Permasalahan kesehatan yang telah diidentifikasi dan ditetapkan prioritas masalahnya kemudian dilakukan penelusuran faktor penyebab masalah tersebut dengan menggunakan metode analisis diagram tulang ikan (fishbone diagram). Fishbone diagram berupa sebuah gambar ikan yang terdiri dari kepala, duri dan ekor. Bagian kepala ikan menggambarkan suatu masalah kesehatan prioritas yang akan dicari penyebabnya atau faktor resiko utamanya. Duri besar menggambarkan faktor risiko utama dan dari duri besar tersebut, terdapat duri-duri yang lebih kecil lagi yang merupakan akar penyebab atau faktor risiko yang lebih spesifik. Arah panah duri besar menuju tulang belakang ikan dan arah panah duri kecil mengarah pada duri besar.



11



2.5.5 Penentuan Prioritas Penyebab Masalah Kesehatan Masyarakat Pada tahap penentuan masyarakat



prioritas



penyebab



masalah kesehatan



menggunakan metode MCUA (Multiple Criteria Utility



Assessment). Metode ini digunakan untuk menetapkan prioritas penyebab utama terkait dengan permasalahan kesehatan di Desa Kutawaringin. Untuk menetapkan prioritas penyebab masalah kesehatan di Desa Kutawaringin hanya menggunakan tiga kriteria yaitu Urgensi, Relevansi dan Skala. Hasil metode MCUA akan dijadikan sebagai prioritas utama penanganan permasalahan di Desa Kutawaringin.



2.6



Pengolahan dan Analisis Data



2.6.1 Pengolahan Data Pengertian pengolahan data menurut Kristanto (2018:8) dalam (Harini, 2019) yaitu "Pengolahan data merupakan waktu yang dilakukan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan". Menurut Sutarman (2012:4) dalam (Paramitha, 2015) “Pengolahan Data adalah proses perhitungan/transformasi data input menjadi informasi yang mudah dimengerti ataupun sesuai dengan yang diinginkan”. Sehingga dapat disimpulkan jika pengolahan data adalah segala bentuk perubahan data menjadi suatu informasi yang bermanfaat. Pengolahan data menurut Hasan ( 2006:24 ) dalam (Ida, 2010) meliputi kegiatan:



12



1. Editing Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul, tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan dan bersifat koreksi. 2. Coding (Pengkodean) Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis. 3. Pemberian skor atau nilai Dalam pemberian skor digunakan skala Likert yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor. Kriteria penilaian ini digolongkan dalam empat tingkatan dengan penilaian sebagai berikut: a. Jawaban a, diberi skor 4 b. Jawaban b, diberi skor 3 c. Jawaban c, diberi skor 2 d. Jawaban d, diberi skor 1 4. Tabulasi Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel hasil tabulasi dapat berbentuk:



13



a. Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip. b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu dan tujuan tertentu. c. Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah dianalisa



2.6.2 Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif, yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaaan subjek atau objek dalam penelitian yang dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan lainnya berdasarkan fakta-fakta yang ada. Prosedur analisis data univariat ini menggunakan SPSS for Windows untuk mendeskripsikan data yang telah diperoleh, berupa data primer dan data sekunder. Selanjutnya, hasil analisis data dapat memberikan gambaran tentang hubungan antara lingkungan, perilaku, genetik, dan pelayanan kesehatan terhadap masalah kesehatan.



14



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN



3.1



Analisis Situasi Desa Kutawaringin



3.1.1. Gambaran Geografi Lokasi Desa Kutawaringin terletak di Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Secara umum Desa Kutawaringin terletak pada ketinggian 300-500 mdpl dengan bentuk wilayah perbukitan yang didalamnya memiliki kontur permukaan tanah darat 625 Ha dan tanah sawah 89 Ha. Suhu rata-rata harian mencapai 18℃ sampai dengan 33℃ dengan curah hujan rata-rata 335 ml. Desa Kutawaringin yang memiliki luas wilayah sebesar 714 Ha dengan dusun yang terbagi menjadi 3 yaitu Dusun Kutamanggu dengan 8 RT, Dusun Karangtengah dengan 7 RT dan Dusun Kujangsari dengan 6 RT. Secara administratif Desa Kutawaringin mempunyai batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Hantara dan Kecamatan Ciniru b. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Subang c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Ciamis d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Darma dan Kecamatan Ciamis



15



3.1.2. Gambaran Demografi Gambaran demografi di wilayah Desa Kutawaringin digambarkan sebagai berikut : Tabel 3. 1 Distribusi Penduduk Desa Kutawaringin Berdasarkan Umur Frekuensi Persentase (f) (%) Usia 0 – 6 177 7,4 Usia 7 - 12 215 9 Usia 13 - 18 209 8,7 Usia 19 - 25 238 10 Distribusi Penduduk Usia 26 - 40 479 20 Desa Kutawaringin Berdasarkan Umur Usia 41 - 55 475 19,8 (Tahun) Usia 56 - 65 334 14 Usia 66 - 75 180 7,5 Usia >75 87 3,6 Total 2.394 100,0 Sumber: Data Monografi Desa Kutawaringin Tahun 2021 Variabel



Berdasarkan tabel 3.1, diketahui bahwa distribusi jumlah penduduk di Desa Kutawaringin berdasarkan umur, sebagian besar penduduk berusia 26 – 40 tahun dengan persentase sebesar 20%. Tabel 3. 2 Distribusi Penduduk Desa Kutawaringin Berdasarkan Jenis Kelamin Frekuensi (f)



Variabel



Persentase (%)



Laki-Laki 1.131 47,3 Perempuan 1.263 52,7 Total 2.394 100,0 Sumber: Data Monografi Desa Kutawaringin Tahun 2021



Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin



Berdasarkan tabel 3.2, diketahui bahwa distribusi jumlah penduduk di Desa Kutawaringin sebagian besar berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar 52,7%.



16



3.1.3. Keadaan Sosial Budaya Tabel 3. 3 Status Kesejahteraan Masyarakat Frekuensi Persentase (f) (%) Keluarga Prasejahtera 310 37,8 Keluarga Sejahtera 1 186 22,6 Status 124 15 Kesejahteraa Keluarga Sejahtera 2 n Masyarakat Keluarga Sejahtera 3 127 15,4 (KK) Keluarga Sejahtera 3+ 75 9,2 Total 822 100,0 Sumber: Data Monografi Desa Kutawaringin Tahun 2021 Variabel



Berdasarkan tabel 3.3, diketahui bahwa status kesejahteraan masyarakat di Desa Kutawaringin sebagian besar berstatus keluarga prasejahtera dengan persentase sebesar 37,8%. Tabel 3. 4 Status Keagamaan Masyarakat Frekuensi (f)



Variabel



Persentase (%)



Islam 2.038 99,5 Katolik 13 0,5 Total 2.051 100,0 Sumber: Data Monografi Desa Kutawaringin Tahun 2021



Status Keagamaan Masyarakat



Berdasarkan tabel 3.4, diketahui bahwa status keagamaan sebagian besar masyarakat di Desa Kutawaringin yaitu beragama islam dengan persentase sebesar 99,5%. Tabel 3. 5 Status Pendidikan Masyarakat Variabel Status Pendidikan



Tamat SD Tamat SMP/MTS



17



Frekuensi (f)



Persentase (%)



668 439



43 28,3



Masyarakat



Tamat SMA/MA 359 23,5 Tamat D1/D2/D3 4 0,2 Tamat PT 76 4,9 Tamat SLB A 1 0,1 Total 1.548 100,0 Sumber: Data Monografi Desa Kutawaringin Tahun 2021 Berdasarkan tabel 3.5, diketahui bahwa status pendidikan masyarakat di



Desa Kutawaringin sebagian besar berstatus tamat SD dengan persentase sebesar 43%.



3.1.4. Keadaan Ekonomi Tabel 3. 6 Status Pekerjaan Masyarakat Frekuensi Persentase (f) (%) Buruh Tani 147 14 Montir 4 0,3 Karyawan Perusahaan Swasta 134 12,7 Pelajar 263 25 Perangkat Desa 11 1 Status Buruh Harian Lepas 482 45,5 Pekerjaan Pemilik Usaha Warung, Rumah Makan dan Restoran 13 1,2 Pemulung 1 0,1 Tukang Las 2 0,2 Apoteker 0 0 Total 1.057 100,0 Sumber: Data Monografi Desa Kutawaringin Tahun 2021 Variabel



Berdasarkan tabel 3.6, diketahui bahwa status pekerjaan masyarakat di Desa Kutawaringin sebagian besar yaitu buruh harian lepas dengan persentase 45,5%.



18



Tabel 3. 7 Jumlah Sarana dan Prasarana Variabel Kantor Desa Prasarana Kesehatan a. Pustu b. Posyandu c. Posbindu Sarana Perekonomian a. Home Industri Prasarana Pendidikan a. Gedung Sekolah PAUD b. Gedung Sekolah TK c. Gedung Sekolah Dasar (SD) d. Gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) e. Gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) Prasarana Ibadah a. Masjid Jumlah b. Mushola Sarana c. Gereja dan Prasarana Sarana Jalan dan Jembatan a. Jalan Desa b. Jembatan Sarana Transportasi Darat a. Kendaraan Roda 4 b. Kendaraan Roda 2 Sarana Pengairan a. Sungai b. Irigasi Sarana Sosial dan Budaya a. Lapang sepak bola b. Lapang bola voli c. Lapang bulu tangkis d. Lapangan tenis meja e. Tempat pemakaman umum f. Poskamling Sumber: Data Monografi Desa Kutawaringin Tahun 2019



Jumlah 1 2 buah 3 buah 1 buah 45 usaha kecil 3 buah 3 buah 3 buah Tidak ada Tidak ada 3 buah 9 buah 1 buah 5.5 km 7 buah 8 buah 359 buah 2 buah 30 buah 1 buah 3 buah 1 buah 3 buah 3 buah 6 buah



Berdasarkan tabel 3.7, diketahui bahwa sarana dan prasarana Desa Kutawaringin terdiri dari kantor kepala desa sebesar 1 buah, prasarana



19



kesehatan memiliki 3 buah posyandu, tidak ada prasarana pendidikan SMP dan SMA, prasarana ibadah memiliki 9 buah mushola, sarana perekonomian memiliki 45 usaha kecil, sarana jalan sepanjang 5,5 km, sarana jembatan sebesar 7 buah, sarana transportasi darat kendaraan roda dua sebesar 359 buah, sarana pengairan sebesar 30 buah irigasi, serta sarana sosial dan budaya memiliki 6 buah pos kamling. Desa Kutawaringin memiliki keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan sebagai berikut : a. Segi kelembagaan dan organisasi sosial di Desa Kutawaringin terdapat berbagai macam kegiatan warga yang bersifat sosial berfungsi untuk meningkatkan rasa gotong royong dan kekeluargaan masyarakat. Beberapa kegiatan sosial masyarakat di Desa Kutawaringin meliputi Posyandu, Pengajian, Jumsih (Jumat Bersih), Karang Taruna, PKK (Program Kesejahteraan Keluarga), Pustu, dan Posbindu. b. Segi kehidupan sosial sebagian besar penduduk Desa Kutawaringin menggunakan Bahasa Sunda dalam berkomunikasi sehari-hari. c. Desa Kutawaringin terdapat tradisi yang bernama “Babaritan‟ yaitu ulang tahun desa dengan mengadakan acara yang disebut “Tayuban‟. Kegiatan ini dilaksanakan satu tahun sekali dan biasanya dilakukan pada Bulan Agustus. Biasanya di Dusun Karangtengah diadakan acara reog untuk memeriahkan acara tersebut. d. Kegiatan Porkam (Pekan Olahraga Kampung) yang dilaksanakan satu tahun sekali, biasanya pada saat Peringatan 17 Agustus 1945. Kegiatan



20



yang dilaksanakan diantaranya yaitu sepak bola, bola voli, tarik tambang, panjat pinang, berjalan diatas kolam memakai tambang dan bambu (mapai tambang luhur balong), dan lainnya. Namun karena masih dalam situasi pandemi, sejak 2 tahun terakhir kegiatan ini tidak dilaksanakan. e. Desa Kutawaringin juga memiliki budaya turun temurun yang tetap lestari, biasanya disebut dengan tradisi “Nyaangan Makam”. Kegiatan ini dilaksanakan rutin satu bulan sekali. Namun karena masih dalam situasi pandemi, sejak 2 tahun terakhir kegiatan ini tidak dilaksanakan. f. Masyarakat di Desa Kutawaringin saat menjelang bulan Ramadhan (Bulan Puasa atau Ruwahan) membersihkan makam sekaligus mendoakan keluarga mereka yang meninggal dan melaksanakan “Selamatan di makam” (masyarakat makan bersama di makam). g. Masyarakat di Desa Kutawaringin juga saat menjelang bulan Ramadhan (Bulan Puasa atau Ruwahan) melakukan kegiatan yang disebut dengan “Sedekah Tilawat‟, dimana kegiatan ini dilakukan dengan memotong kambing lalu dimasak dan dibagikan ke masyarakat lagi.



21



3.2



Analisis Data Masalah Kesehatan Desa Kutawaringin



a.



Survei Dasar Kesehatan Masyarakat Berbasis Rumah Tangga Berikut merupakan data yang telah diolah dan dianalisis, antara lain :



1) Program Kesehatan Lingkungan Tabel 3. 8 Sumber Air Terlindungi Variabel Terlindungi Tidak Terlindungi Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022 Sumber Air Terlindungi



Frekuensi (f)



Persentase (%)



572 92 667



86,2 13,8 100,0



Berdasarkan tabel 3.8, diketahui bahwa sebesar 86,2% responden telah menggunakan sumber air terlindungi. Tabel 3. 9 Jarak Sumur ke Septic Tank Variabel 10 meter 1 kali dalam seminggu 1 kali dalam seminggu Kebiasaan Menguras Bak 1-3 kali dalam seminggu Tidak berlaku (jika tidak Mandi punya) Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Frekuensi (f) 200 302 132



Persentase (%) 30 45,3 19,8



33



4,9



667



100,0



Berdasarkan tabel 3.13, diketahui bahwa sebesar 45,3% responden memiliki kebiasaan menguras bak mandi satu kali dalam seminggu. Tabel 3. 14 Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah Variabel Ada Tidak Ada Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Saluran Pembuangan Air Limbah



Frekuensi (f)



Persentase (%)



667 0 667



100 10 100,0



Berdasarkan tabel 3.14, diketahui bahwa seluruh responden (100%) memiliki saluran pembuangan air limbah. Tabel 3. 15 Kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah Variabel Kondisi Tertutup Saluran Terbuka Pembuangan Air Limbah Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Frekuensi (f)



Persentase (%)



0 667



0 100



667



100,0



Berdasarkan tabel 3.15, diketahui bahwa seluruh responden (100%) memiliki saluran pembuangan air limbah terbuka.



24



Tabel 3. 16 Tempat Pembuangan Air Limbah Variabel Sungai Selokan Tempat Pembuangan Tanah Air Limbah Kolam Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Frekuensi (f)



Persentase (%)



227 249 138 53 667



34 37,3 20,7 7,9 100,0



Berdasarkan tabel 3.16, diketahui bahwa sebesar 37,3% responden menggunakan selokan sebagai tempat pembuangan air limbah. Tabel 3. 17 Kepemilikan Tempat Pembuangan Sampah di Rumah Variabel Ada Tidak Ada Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022 Tempat Pembuangan Sampah di Rumah



Frekuensi (f)



Persentase (%)



667 0 667



100 0 100,0



Berdasarkan tabel 3.17, diketahui bahwa seluruh responden (100%) memiliki tempat pembuangan sampah di rumah. Tabel 3. 18 Jumlah Tempat Sampah Variabel 1 2 Jumlah Tempat Sampah 3 Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Frekuensi (f)



Persentase (%)



452 210 5 667



67,8 31,5 0,7 100,0



Berdasarkan tabel 3.18, diketahui bahwa sebesar 67,8% responden memiliki 1 tempat sampah di rumah.



25



Tabel 3. 19 Jenis Penampungan Sampah Organik Variabel Jenis Tempat sampah tertutup Penampungan Tempat sampah terbuka Sampah Organik Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Frekuensi (f)



Persentase (%)



344 323



51,6 48,4



667



100,0



Berdasarkan tabel 3.19, diketahui bahwa sebesar 51,6% responden memiliki jenis penampungan sampah organik tertutup. Tabel 3. 20 Tempat Membuang Sampah Variabel Tempat Membuang Sampah



Sungai Kebun Jurang



Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Frekuensi (f)



Persentase (%)



220 332 115 667



33 49,8 17,2 100,0



Berdasarkan tabel 3.20, diketahui bahwa sebesar 49,8% responden membuang sampah organik ke kebun. Tabel 3. 21 Cara Utama Penanganan Sampah Rumah Tangga (Anorganik) Variabel Diangkut petugas TPS Cara Utama Dibakar Penangan Sampah Ditimbun dalam tanah Rumah Dibuang ke sungai/parit Tangga Dibuang sembarangan Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



26



Frekuensi (f)



Persentase (%)



0 0 426 7 220 14 667



0 0 63,9 1 33 2,1 100,0



Berdasarkan tabel 3.21, diketahui bahwa sebagian besar responden rumah tangga lebih banyak melakukan penangan sampah dengan cara dibakar dengan frekuensi sebesar 63,9%, dibandingkan dengan dibuang ke sungai/parit dengan frekuensi sebesar 33%. Tabel 3. 22 Kondisi Fisik Dalam Rumah Variabel Ada, dibuka tiap hari Ada, jarang dibuka Jendela Rumah Tidak ada Total Ada, luasnya >10% dari luas lantai Ada, luasnya 10% dari luas lantai sebesar 50,8%, dan memiliki pencahayaan yang cukup sebesar 85,5%.



27



Tabel 3. 23 Kebiasaan Rumah Tangga dalam Mencegah Penularan Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk Variabel Ya Tidak Total Ya Menaburkan Bubuk Larvasida Tidak Total Ada Memasang Kasa Nyamuk di Tidak ada Ventilasi Rumah Total Ya Menguras Bak Mandi Tidak Total Ya Menutup Tempat Penampungan Tidak Air Total Ya Memusnahkan Barang Bekas Tidak Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022 Memakai Obat Nyamuk



Frekuensi (f) 426 241 667 141 526 667 213 454 667 528 139 667 376 291 667 512 155 667



Persentase (%) 63,9 36,1 100,0 21,1 78,9 100,0 31,9 68,1 100,0 79,2 20,8 100,0 56,4 43,6 100,0 76,8 23,2 100,0



Berdasarkan tabel 3.23, diketahui bahwa sebagian besar responden telah melakukan beberapa kegiatan yang dapat mengurangi penularan penyakit oleh gigitan nyamuk. Hasil menunjukkan sebesar 63,9% responden memiliki kebiasaan memakai obat nyamuk; 21,1% responden memiliki kebiasaan menabur bubuk larvasida; 31,9% responden memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah; 79,2% responden memiliki kebiasaan menguras bak mandi secara rutin; 56,4% responden memiliki kebiasaan menutup tempat penampungan air, dan 76,8% responden memiliki kebiasaan memusnahkan barang bekas.



28



Tabel 3. 24 Penemuan Jentik Nyamuk dalam Bak Mandi Variabel Ada Tidak Ada Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Penemuan Jentik Nyamuk dalam Bak Mandi



Frekuensi (f)



Persentase (%)



53 614 667



7,9 92,1 100,0



Berdasarkan tabel 3.24, diketahui bahwa sebanyak 7,9% bak mandi responden terdapat jentik nyamuk.



2) Program Kesehatan Jiwa Tabel 3. 25 Riwayat Penderita Gangguan Jiwa Variabel Ya Tidak Total Ya Penderita Minum Obat Tidak Gangguan Jiwa Secara gangguan jiwa Rutin Total Ya Ada Anggota Rumah Tidak ada Tangga yang Dipasung Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022 Riwayat Penderita Gangguan Jiwa



Frekuensi (f) 5 662 667 5



Persentas e (%) 0,7 99,3 100,0 0,7



662 667 0 667 667



99,3 100,0 0 100 100,0



Berdasarkan tabel 3.25, diketahui bahwa sebanyak 5 responden (0,7%) ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa dan penderita minum obat gangguan jiwa secara rutin, serta tidak ada anggota rumah tangga yang dipasung.



29



3) Program Pelayanan Kesehatan Tabel 3. 26 Anggota Keluarga Terdaftar JKN/BPJS Kesehatan Variabel



Frekuensi (f)



Persentase (%)



589 78 667



88,3 11,7 100,0



Ya Tidak Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Anggota Keluarga Terdaftar JKN/BPJS Kesehatan



Berdasarkan tabel 3.26, diketahui bahwa sebesar 88,3% responden telah terdaftar JKN/BPJS Kesehatan. Tabel 3. 27 Kunjungan Fasilitas Kesehatan Variabel



Frekuensi (f)



Persentase (%)



490 177 667



73,5 26,5 100,0



Ya Tidak Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Kunjungan Fasilitas Kesehatan



Berdasarkan tabel 3.27, diketahui bahwa sebesar 73,5% responden sering melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan. Tabel 3. 28 Tempat Berobat yang Digunakan oleh Masyarakat Variabel Puskesmas Klinik Tempat Berobat Rumah Sakit Bidan Desa Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



30



Frekuensi (f)



Persentase (%)



301 4 5 357 667



45,1 0,6 0,7 53,5 100,0



Berdasarkan tabel 3.28, diketahui bahwa sebagian besar responden mengunjungi Bidan Desa dan Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan pengobatan dengan persentase sebesar 53,5% dan 45,1%. Tabel 3. 29 Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Dimanfaatkan Masyarakat Variabel Baik Tidak Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Kualitas Pelayanan Kesehatan



Frekuensi (f)



Persentase (%)



667 0 667



100 0 100,0



Berdasarkan tabel 3.29, diketahui bahwa seluruh responden (100%) memberikan penilaian dengan kategori baik terhadap pelayanan kesehatan yang didapatkan. Tabel 3. 30 Keterjangkauan Akses Menuju Tempat Pelayanan Kesehatan Variabel Ya Keterjangkauan Akses Menuju Tempat Pelayanan Tidak Kesehatan Total Ya Ketersediaan Transportasi Menuju Tempat Pelayanan Tidak Kesehatan Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Frekuensi (f) 640 27 667 643 24 667



Persentase (%) 96 4 100,0 96,4 3,6 100,0



Berdasarkan tabel 3.30, diketahui bahwa sebesar 96% responden berpendapat bahwa akses menuju tempat pelayanan kesehatan dapat dijangkau, dan sebagian besar responden memiliki transportasi untuk menuju tempat pelayanan kesehatan dengan persentase sebesar 96,4%.



31



b.



Survei Dasar Kesehatan Masyarakat Berbasis Individu Berikut merupakan data yang telah diolah dan dianalisis, antara lain :



1) Perilaku Tabel 3. 31 Kebiasaan Membuang Sampah pada Tempatnya Variabel Ya Tidak Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Kebiasaan Membuang Sampah pada Tempatnya



Frekuensi (f)



Persentase (%)



665 612 1277



52,1 47,9 100,0



Berdasarkan tabel 3.31, diketahui bahwa 52,1% responden membuang sampah pada tempatnya, dan 47,9% responden tidak membuang sampah pada tempatnya. Tabel 3. 32 Kebiasaan Menggantung Pakaian Variabel Ya Tidak Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Kebiasaan Menggantung Pakaian



Frekuensi (f)



Persentase (%)



471 806 1277



36,9 63,1 100,0



Berdasarkan tabel 3.32, diketahui bahwa sebesar 36,9% responden memiliki kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai. Tabel 3. 33 Kebiasaan Mencuci Tangan Variabel Kebiasaan Mencuci Tangan Mencuci Tangan Pakai Sabun



Ya Tidak Total Ya Tidak Total



32



Frekuens i (f) 1254 23 1277 1271 6 1277



Persentase (%) 98,2 1,8 100,0 99,5 0,5 100,0



Ya Tidak Total Ya Mencuci Tangan Tidak Sesudah Makan Total Ya Mencuci Tangan Setelah Tidak BAB Total Ya Tidak Mencuci Tangan Tidak sesuai Sebelum Menyusui kategori Total Ya Tidak Mencuci Tangan Setelah Tidak pernah Menggunakan Pestisida menggunakan pestisida Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022 Mencuci Tangan Sebelum Makan



1273 4 1277 1272 5 1277 1277 0 1277 65 70



99,7 0,3 100,0 99,6 0,4 100,0 100 0 100,0 5,1 5,5



1142 1277 883 89



89,4 100,0 69,1 7



305 1277



23,9 100,0



Berdasarkan tabel 3.33, diketahui bahwa 98,2% responden terbiasa mencuci tangan; 99,5% responden biasa mencuci tangan pakai sabun; 99,7% responden biasa mencuci tangan sebelum makan; 99,6% responden biasa mencuci tangan sesudah makan; seluruh responden (100%) mencuci tangan setelah BAB; 5,1% responden ibu menyusui biasa mencuci tangan sebelum menyusui dan 69,1% responden mencuci tangan setelah menggunakan pestisida. Tabel 3. 34 Kebiasaan BAB di Jamban Variabel Ya Kebiasaan BAB di Jamban Tidak Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



33



Frekuensi (f)



Persentase (%)



1267 10 1277



99,2 0,8 100,0



Berdasarkan tabel 3.34, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kebiasaan BAB di jamban dengan persentase sebesar 99,2%. Tabel 3. 35 Kebiasaan Menggunakan Air Bersih Variabel



Frekuensi (f)



Persentase (%)



1269 8 1277



99,4 0,6 100,0



Ya Tidak Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Kebiasaan Menggunakan Air Bersih



Berdasarkan tabel 3.35, diketahui bahwa sebagian besar responden sudah menggunakan air bersih dengan persentase 99,4%. Tabel 3. 36 Kebiasaan Merokok Variabel



Frekuensi (f)



Persentase (%)



445 72 760 1277



34,8 5,6 59,5 100,0



Ya, setiap hari Ya, tidak setiap hari Kebiasaan Merokok Tidak pernah merokok Total Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Berdasarkan tabel 3.36, diketahui bahwa sebesar 40,4% responden merupakan perokok aktif. Tabel 3. 37 Umur Pertama Kali Merokok Variabel



Nilai Min.



Nilai Maks.



Mean



Umur Pertama 15 47 18,43 Kali Merokok Sumber: Data Primer SDKM Tahun 2022



Median



Modus



Standar Deviasi



18



20



2,961



Berdasarkan tabel 3.37, diketahui bahwa rata-rata umur pertama kali responden merokok yaitu 18 tahun.



34



Tabel 3. 38 Klasifikasi Umur Pertama Kali Merokok Variabel



Frekuensi (f)



Persentase (%)



311 201 512



60,7 39,3 100,0



>18,43 9,44 3,53 1,54 4,56 1,89 4,85 156,26 55,46 119,11 78,94 76,28