Laporan PBL Kelompok Di Desa Puli [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK BELAJAR BELAJAR LAPANGAN PADA KELUARGA BINAAN DENGAN PERMASALAHAN KURANGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU DI DESA PULI KECAMATAN PIDIE KABUPATEN PIDIE DARI 20 JULI – 20 AGUSTUS 2016



Diajukan Sebagai Salah Satu syarat Untuk Mengikuti Ujian Akhir



Disusun Oleh: IRMA NOFIANI LILIS NOFIANA KHAIRUNNISA MUNIRA SHINTA NUR JUNIANDA



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI DIPLOMA III KEBIDANAN 2016



LEMBAR PENGESAHAN



LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK BLAJAR LAPANGAN PADA KELUARGA BINAAN DENGAN PERMASALAHAN KURANGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA PULI KECAMATAN PIDIE KABUPATEN PIDIE DARI 20 JULI-20 AGUSTUS 2016



Menyutujui Pembimbing;



NURAINA, STr.Keb



Mengetahui: Ketua Program Studi D-lll Kebidanan STIKes Medika Nurul Islam Sigli



RAHMI MAYASARI, S.ST.M.Kes



KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat allah set yang telah member kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyusunkan “LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN PADA KELUARGA BINAAN DENGAN PERMASALAHAN ASI EKSKLUSIF DI DESA PULI KECAMATAN PIDIE TANGGAL 20 JULI S/D 20 AGUSTUS 2016”. Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini kami masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi penulisan atau dari penggunaan bahasa oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada; 1. Bapak Drs.T.Syamsul Bahri selaku Ketua Yayasan Payung Negeri Aceh Darussalam. 2. Bapak T.Samsul Bahri S.KepMNSc selaku ketua STIKes Medika Nurul Islam Sigli. 3. Ibu Rahmi Mayasari, S.ST,M.Kes Selaku Ka Prodi. 4. Ibu Rita Mirdahni, S.ST,M.Kes selaku Ka.bag Akademik.



5. Bapak Jafarudin S. Sos selaku camat kecamatan pidie kabupaten pidie yang telah member bantuan dalam pelaksanaan praktek belajar lapangan. 6. Ibu Dr.Susi Yanti Eka Sartika kepala puskesmas kecamatan pidie kabupaten pidie yang telah memberikan bimbingan dalam pelaksanaan praktek belajar lapangan. 7. Bapak Ardihar selaku keuchik Gampong Puli yang telah menerima dan berpartisipasi dalam melaksanakan Praktek Belajar Lapangan. 8. Masyarakat yang telah bersedia diminta data untuk keperluan praktek belajar lapangan. 9. Kader desa yang banyak memberikan bantuan dan gambaran tentang profil masyarakat di desa puli 10.Bidan desa Gampong Puli yang telah banyak memberikan bimbingan sehingga terlaksananya Praktek Belajar Lapangan. 11.Seluruh dosen dan Staf Medika Nurul Islam Yayasan Payung Negeri Aceh Darussalam yang telah berpartisipasi sehingga terlaksananya Praktek Belajar Lapangan ini. 12.Teman-teman sejawat Diploma III kebidanan Medika Nurul Islam Sigli yang telah mendukung serta bekerja sama , sehingga praktek belajar lapangan ini dapat terlaksana. Atas semua jasa dan bantuan yang diberikan oleh semua pihak pada Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Medika Nurul Islam Yayasan Payung Negeri Aceh Darussalam kami mengucapkan terima kasih.



Sigli , 10 agustus 2016 Penyusun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan penelitian world healt organization (WHO) angka kematian bayi di Negara Negara majuterjadi penurunan yang sangat lambat hanya berkisar 20 per 1000 kelahiran hidup (prawirohardjo,2002). Save the children telah melaksanakan sebuah survei dengan menggunakan metode lot quality assurance sampling pada bulan juli s/d agustus 2007 yang di lakukan untuk mengetahui keadaan pengetahuan , praktek dan cakupan pada indicator perawatan kesehatan ibu dan anak. Temuan dan survei menunjukkan masih kurang pengetahuan ibu ibu dalam pemberian ASI Eksklusif yaitu hanya sebanyak 27%. Dan ditemukanhanya 35% ibu yang benar-benar melaksanakan pemberian ASI Eksklusif. Dimana angka ini masih jauh dari harapan pemerintah yaitu 95%. Di Indonesia saat ini ditemukan kurang dari 1/6 ibu yang mau melakukan inisiasi menyusui dini pada jam pertama kehidupan dan ¼ diantara melakukan hal ini hanya 6 jam setelah melahirkan dimana ini dapat menunda terbentuknya reflek menghisap pada bayi dan terproduksi ASI.ASI Eksklusif yang di berikan secara baik dan benar selama 6 bulan pertama akan memperkuat sistem kekebalan tubuh mencegah bayi baru lahir dari penyakit infeksi yang menular selain itu dapat berfungsi sebagai kontrasepsi yang efektif (98)%.ASI adalah makanan yang terbaik. Produksi air susu ibu (ASI) akan lebih cepat dan lebih banyak bila dirangsang sedini mungkin. Pada hari yang pertama yang keluar adalah kolosterum yang mengandung anti body dalam jumlah tinggi , akan melapisi seluruh permukaan sulit dan saluran pencernaan bayi dan diserap oleh bayi akan mempunyai kekebalan yang tinggi. Kekebalan ini akan mencegah infeksi, terutama pada diare. (sarwono,2005). Air susu ibu (ASI) adalah sebagai alamiah makanan terbaik yang dapat di berikan oleh seorang ibu kepada anak yang baru di lahirkan , ASI juga mengandung zat pelindung yang dapat menghindari bayi dari berbagai penyakit infeksi. Adapun faktor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjaminkan status gizi baik serta kesakitan dan kematian anak menurun (suradi, ddk 2004).



Air susu ibu adalah sebuah cairan tanpa tanding untuk memenuhi kebutuhan gizi dan melindungi dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Dari hasil anamneses dan pendataan pada salah satu warga desa puli, penulis berkeinginan memberikan penjelasan dan penyuluhan kepada bapak muksin dengan permasalahan ASI Eksklusif. Dimana penulis dapat mendata dan mencari informasi serta menyampaikan pesan-pesan yang bermanfaat yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak (KIA).



B. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum Agar masyarakat sadar sepenuhnya terhadap kesehatan ibu dan anak serta mau memberi ASI kepada bayinya sehingga tercapai kesehatan yang optimal. 2. Tujuan Khusus -



-



-



Agar masyarakat khususnya keluarga binaan dapat memahami sepenuhnya tentang ASI Eksklusif untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Agar penulis mampu bersosialisasi dengan masyarakat karena peran bidan adalah ujung tombak kesehatan dalam masyarakat. Memberi motivasi kepada ibu dan keluarga agar mau memberi ASI kepada bayinya.



BAB II KEGIATAN



LAPORAN HASIL PENDATAAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN DI DESA PULI KECAMATAN PIDIE KABUPATEN PIDIE TAHUN 2016 A. Persiapan Pengumpulan Data 1. Biodata Daerah /Lokasi a. Desa / Kelurahan 1. Tipe Desa 2. Tipe Masyarakat 3. Mayoritas Agama b. Kemukiman c. Kecamatan d. Kabupaten e. Propinsi 2. Biodata Daerah /Lokasi a. Luas Wilayah b. Batas-Batas Wilayah Desa 1) Sebelah utara dengan 2) Sebelah selatan dengan 3) Sebelah barat dengan 4) Sebelah timur dengan c. Kondisi Daerah / Areal d. Kondisi tanah e. Jarak puskesmas dari lokasi f. Transportasi dapat di tempuh melalui



: Puli : Agraris : Petani : Islam :Mesjid utue :Pidie :Pidie :Aceh :± 90 Ha : mesjid utue : grong-grong : seukee : cot glumpang : dataran rendah : subur : ± 5 km : Darat



BAB III PEMECAHAN MASALAH YANG DI HADAPI



Dalam keluarga binaan terhadap masalah bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif pemecahan masalah yang di lakukan adalah dengan cara memberikan penyuluhan tentang : 1. ASI EKSKLUSIF



A. Pengertian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai 6 bulan tanpa diberi tambahan cairan lain seperti susu formula,air jeruk,air teh,madu,air putih sekalipun juga tidak diberikan makanan padat lain seperti pisang,pepaya,bubur susu,nasi tim,biskuit dan lainlain.Kecuali obat,vitamin dan mineral dan asi yang diperas (Rulina 2004). ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena merupakan makanan alamiah yang sempurna. ASI mudah di cerna oleh bayi dan mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan, kekebalan dan mencegah dari berbagai penyakit. Serta untuk kecerdasan. ASI adalah imunisasi pertama bagi bayi yang akan melindungi bayi terhadap Diare. B. Mamfaat Pemberian ASI Eksklusif Memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah dari penyakit infeksi dengan kolostrum (ASI yang pertama kali keluar yang berwarna kuning) merangsang produksi ASI dan menciptakan hubungan emosional antara Ibu dan Anak. C. Cara Pemberian ASI Eksklusif Yang Benar 1. Berikan ASI saja jangan beri makanan lain 2. Segera susui bayi dalam waktu 30 menit setelah bersalin untuk mencegah pendarahan dan merangsang ASI cepat keluar.



3. Susui bayi sesering mungkin dan setiap kali bayi menginginkannya. 4. ASI yang pertama keluar mengandung zat kekebalan tubuh, langsung diberikan kepada bayi jangan dibuang. 5. Upaya memperbanyak ASI. a) Melakukan perawatan payudara dari sejak kehamilan b) Mengkomsumsi makanan yang bergizi dan minum dua kali lebih banyak dari sebelumnya c) Lebih sering menyusui akan lebih banyak ASI yang di produksi d) Usahakan kondisi emosional ibu yang tenang aman dan gembira.



2. MANFAAT ASI 1) MANFAAT ASI BAGI BAYI a. Sebagai nutrisi terbaik ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang sangat seimbang karena di sesuaikan dengan kebutuhan bayi pada masa pertumbuhannya. ASI adalah makan bayi yang paling sempurna baik kualis maupun kuantitasnya. Dengan melaksanakan tata laksana menyusui yang tepat dan benar, produksi ASI seorang ibu akan cukup sebagai makanan tunggal bagi bayi normal sampai usia 6 bulan, bayi harus mulai di berikan makanan padat, tetapi ASI dapat diteruskan sampai usia 2 tahun



atau lebih. Kandungan nutrisi dalam ASI terdiri dari lemak, karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin. b. Mengandung zat protektif Bagi bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita penyakit karena adanya zat protektif dalam ASI.  Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam laksatat. Ke dua asam ini menjadi saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambatkan pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E.coli yang sering menyebabkan diare pada bayi, shigella dan jamur.  Laktoferin adalah protein yang berdekatan dengan zat besi, maka laktoferin bermanfaat untuk menghambatkan pertumbuhan kuman tertentu.  Lisozim adalah enzim yang dapat mencegah dinding bakteri (bakterioksi) dan anti inflamatori  Komplemen C3 dan C4  Faktor anti streptokokus dalam ASI terdapat factor anti streptokokus yang melindungi bayi terhadap infeksi kuman.  Anti bodi, asi terutama kolostrum mengandung emunoglobulin yaitu secretory 1g A (sig A), 1gM dan 1g6  Imunitas seluler  Tidak menimbulkan alergi c. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan



Waktu menyusui kulit bayi menempel pada kulit ibu, kontak kulit dini akan sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. d. Penyebab pertumbuhan bayi Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir. Pertumbuhan setelah periode perinatal baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas. e. Mengurangi kejadian karier dentil Kadar selenium yang tinggi dalam ASI akan mencegah karies dentil f. Mengurangi kejadian maloklusi Salah satu penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong kedepan akibat menyusui dengan botol atau dot. 2) Manfaat Asi bagi ibu a. Mengurai pendarahan setelah melahirkan b. Mengurangi terjadinya anemia c. Mencegah kehamilan d. Mengecilkan rahim e. Lebih cepat langsing kembali f. Mengurangi timbulnya penyakit kanker g. Menghemat pengeluaran h. Cepat dalam pemberian i. Mudah di bawa j. Merasa kepuasan



BAB IV PENUTUP



A.KESAN 1. Penulis merasa senang atas penerimaan masyarakat terhadap