11 0 23 KB
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR PROFESI
NYERI DAN EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP) MANAJEMEN NYERI NON-FARMAKOLOGIS DENGAN AROMATERAPI PADA PASIEN DI RUANG BEDAH KEMUNING 3A RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG
Disusun Oleh: NADYA PUSPITA DEWI PROGRAM PROFESI NERS XXXVI
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2018
NYERI DAN AROMATERAPI
Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman akibat gangguan ataupun cidera yang sangat subjektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut. Proses nosisepsi akibat stimulus/rangsang yang mengakibatkan keluarnya mediator kimia (prostaglandin, histamin, serotinin dan bradikinin) yang merambat ke syaraf perifer serabut C dan sebabut A-delta menuju medula spinalis sehingga nyeri dipersepsikan. Manajemen nyeri yang dapat diberikan antara lain manajemen nyeri farmakologis dan non farmakologis. Manajemen nyeri non farmakologis diharapkan mampu menjadi alternatif pilihan karena memiliki resiko yng lebih rendah dibanding pemberian obat terus menerus tanpa dikombinasi manajemen non farmakologis. Salah satu manajemen non farmakologis yang dapat dijadikan sebagai pilihan terapi konfensional bagi pasien adalah pemberian aromaterapi. Aromaterapi adala salah satu terapi menggunakan esensial oil yang dapat meresap ke dalam kulit serta sistem olfactory pasien. Essensial oil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan merupakan bahan baku yang dapat menjadi terapi bagi rasa sakit baik fisik serta psikis.