Laporan PKL KPH Xi Pandan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI KPH WILAYAH XI PANDAN (TANGGAL 01 JULI S/D 30 JULI 2020) Oleh: Jeffry William Siregar Horeb Yoyada Marbun Fanni Adwita Tambunan Hardiansyah Tambunan



171201002 171201008 171201062 171201088



LIHAT PANDUAN, KESALAHAN PENGETIKAN, PETA LOKASI



PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 1



i



LEMBAR PENGESAHAN Judul Laporan



: Laporan Praktik Kerja Lapangan di KPH Wilayah XI Pandan (Tanggal 1 Juli s/d 30 Juli 2020)



Nama/NIM



: Jeffry William Siregar Horeb Yoyada Marbun Fanni Adwita Tambunan Hardiansyah Tambunan



Disetujui oleh Pembimbing



(Dr. Anita Zaitunah, S.Hut., M.Sc.) NIP. 19730830 200003 2 001



Mengetahui, Ketua Program Studi Kehutanan Fakultas kehutanan Universitas Sumatera Utara



(Siti Latifah, S.Hut., M.Si., Ph.D.) NIP 19710416 200112 2 001



Tanggal Ujian PKL : …………………



i



171201002 171201008 171201062 171201088



ii



RINGKASAN Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mengenalkan kepada mahasiswa dan memahami



tentang sistem pengelolaan



hutan, memperdalam pengetahuan dan wawasan mahasiswa yang bersifat praktis tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya pemanfaatan sumber daya hutan yang meliputi kegiatan pengelolaan hutan dan memahami interaksi sosial ekonomi dan budaya masyarakat sekitar hutan terhadap kawasan hutan. Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah XI Pandan selama 1 bulan mulai dari tanggal 1 Juli s/d 30 Juli 2020. Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 48 Tahun 2017 tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, KPH Wilayah XI Pandan mempunyai 3 (tiga) unit kelola KPH yaitu KPHL unit XXIV, KPHL unit XXV, dan KPHP unit XXVII. Berdasarkan SK. 579/ Menhut-II/2014 tanggal 24 Juni 2014 Wilayah KPHL Unit XXIV Tapanuli Utara memliki luas 124.285,40 ha, Wilayah KPHL Unit XXV Tapanuli Tengah-Sibolga memiliki luas 60.088 ha dan wilayah KPHP Unit XXVII Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan memliki luas 37.910 ha. Kegiatan yang dilakukan dilapangan yaitu identifikasi kebakaran hutan dan lahan, kegiatan Pembinaan kelompok tani hutan dan survey potensi gula semut di Kecamatan Sipirok pada wilayah KPHP unit XXVII Tapanuli Selatan, kegiatan patroli keamanan kawasan hutan (smart patroli), kegiatan izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPHK), kegiatan inventarisasi hutan, kegiatan kunjungan ke industri kayu lapis (plywood) PT Mujur Timber, kegiatan inventarisasi jenis hutan mangrove, kegiatan potensi nilai ekonomi HHBK madu hutan, kegiatan kerja sama KPH wilayah XI pandan, dinas pariwisata (kelompok darwis), yayasan ekosistem lestari dan kelompok tani hutan di Desa Sait Kalangan II, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, kegiatan survei ekonomi dan kesehatan lingkungan masyarakat di Desa Sigiring - giring menggunakan aplikasi survei 123, kegiatan pemasangan camera trap, dan kegiatan inventarisasi satwa liar.



ii



iii



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan. Dalam penulisan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Anita Zaitunah, S.Hut, M.Sc sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan pelajaran dan bimbingannya. Penulis juga kasih kepada seluruh staf pegawai



mengucapkan terima



KPH Wilayah XI Pandan yang telah



membimbing dan mengarahkan dalam menjalankan kegiatan PKL di kantor maupun di lapangan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. .



Pandan, Agustus 2020



Penulis



iii



iv



DAFTAR ISI



Halaman LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ i RINGKASAN.................................................................................................. ii KATA PENGANTAR.................................................................................... iii DAFTAR ISI................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR...................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang.................................................................................. 1 1.2 Tujuan................................................................................................ 2 BAB II KONDISI UMUM KPH WILAYAH XI PANDAN 2.1 KPHL Unit XXIV............................................................................. 3 2.2 KPHL Unit XXV............................................................................... 3 2.3 KPHL Unit XXVII............................................................................ 4 BAB III LAPORAN KEGIATAN PKL........................................................ 6 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan.............................................................................................. 35 Saran. ...................................................................................................... 35 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



iv



v



DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1.1 Foto di lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan............................... 7 Gambar 3.1.2 Foto Kebakaran Lahan............................................................... 7 Gambar 3.1.3 Mewawancarai Saksi Kebakaran Lahan.................................... 7 Gambar 3.1.4 Pembuatan Titik Lahan yg Terbakar......................................... 7 Gambar 3.2.1 Pembinaan Kelompok Tani Gula Aren Semut.......................... 10 Gambar 3.2.2 Memasak Gula aren 6-7 jam...................................................... 10 Gambar 3.2.3 Produk Gula Semut Aren yang sudah siap dipasarkan.............. 10 Gambar 3.2.4 Spanduk Produk Dari Rambe Industri Rakyat........................... 10 Gambar 3.3.1 Membuat laporan Kelompok Tani Hutan di KPH wilayah 11 Pandan............................................................................................................... 12 Gambar 3.3.2 Membuat laporan Kelompok Tani Hutan di KPH wilayah 11 Pandan............................................................................................................... 12 Gambar 3.5.1 Hasil layout peta tutupan lahan Kecamatan Manduamas.......... 13 Gambar 3.5.2 Dokumentasi saat latihan aplikasi ArcGIS............................... 14 Gambar 3.5.3 Dokumentasi saat latihan aplikasi ArcGIS................................ 14 Gambar 3.8.1 Ancaman berupa bangunan........................................................ 17 Gambar 3.8.2 Ancaman berupa kebun karet................................................... 17 Gambar 3.9.1. Pal batas pinjam pakai jalan...................................................... 19 Gambar 3.9.2. Areal IPPKH PLTA Sipan sihaporas........................................ 19 Gambar 3.9.3. Jalur menuju power station....................................................... 19 Gambar 3.9.4. Dam set PLTA Sipan sihaporas................................................ 19 Gambar 3.10.1. Pengukuran Diameter Pohon yang di identifikasi.................. 20 Gambar 3.10.2. Mengidentifikasi jenis lewat daun.......................................... 20 Gambar 3.10.3. Pengukuran Diameter Pohon yang di identifikasi.................. 21 Gambar 3.10.4. Mengidentifikasi jenis lewat daun.......................................... 21 Gambar 3.10.5. Katung Semar salah satu keanekaragaman hayati.................. 21 Gambar 3.10.6. Anggrek Hutan........................................................................ 21 Gambar 3.10.7. Kantung semar salah satu keanekaragaman hayati................. 21 Gambar 3.10.8 Katung Semar salah satu keanekaragaman hayati................... 21 Gambar 3.11.1. Foto Bersama Pak Manager di PT Mujur Timber.................. 23 Gambar 3.11.2. Logo Produk Kayu Lapis yang siap di impor ke Luar Negri.. 23 Gambar 3.11.3. Kayu Lapis yang siap untuk di packing rapi........................... 23 Gambar 3.11.4. Mesin Pembuatan Kayu Lapis................................................ 23 Gambar 3.12.1. Inventarisasi mangrove di plot pertama.................................. 24 Gambar 3.12.2. Bentuk Akar dari jenis magrove Rhizopora apiculata........... 24 Gambar 3.12.3. Membuat titik plot menggunakan App Android..................... 25 Gambar 3.12.4. Konsultasi dengan Asisten Pembimbing di Lapangan........... 25 Gambar 3.12.5. Jenis mangrove dari Rhizopora Apiculata.............................. 25 Gambar 3.12.6. Daun salah satu jenis mangrove yaitu Jeruju.......................... 25 Gambar 3.12.7. Tanaman Paku Laut................................................................ 26 Gambar 3.13.1. Botol Dari Madu Liar............................................................. 27 Gambar 3.13.2. Sarang Madu Lebah Bonbon.................................................. 27 Gambar 3.13.3. Foto Bersama Keluarga pemanenan dari madu lebah............. 27 Gambar 3.13.4. pohon sialang yang biasanya di hinggapi oleh lebah.............. 27 v



vi



Gambar 3.14.1. Air terjun sipitu-pitu............................................................... Gambar 3.14.2. Foto bersama dengan tour guide............................................. Gambar 3.15.1. Air terjun sipitu-pitu............................................................... Gambar 3.15.2. Wawancara pihak KPH XI Pandan, YEL, dan Kelompok Darwis. Gambar 3.16.1. Persiapan wawancara.............................................................. Gambar 3.16.2. Wawancara dengan masyarakat desa...................................... Gambar 3.16.3. Foto bersama masyarakat desa............................................... Gambar 3.16.4. Hasil olahan aplikasi survei 123............................................. Gambar 3.17.1. Proses pemasangan camera trap............................................. Gambar 3.17.2. Camera trap telah dipasang..................................................... Gambar 3.18.1. Sarang Orang utan.................................................................. Gambar 3.18.2. Bekas cakaran beruang madu.................................................



vi



29 29 30 30 31 31 32 32 33 33 34 34



vii



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan PKL Lampiran 2. Tabel Kegiatan PKL harian



vii



1



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan salah satu upaya sistem pendidikan tinggi kehutanan dalam rangka mempersiapkan calon-calon sarjana Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara yang mampu memiliki pemahaman yang utuh terkait berbagai aspek pengelolaan sumberdaya hutan secara adil dan berkesinambungan. Praktek Kerja Lapang (PKL) juga salah satu upaya yang dilakukan untuk menghasilkan sarjana kehutanan yang memahami konsep kehutanan secara luas. Melalui kegiatan PKL ini calon-calon sarjana kehutanan secara langsung dapat melihat dan merasakan praktek pengelolaan sumberdaya hutan yang dijalankan oleh berbagai stakeholder kehutanan, antara lain pengusahaan hutan (baik milik swasta maupun pemerintah). Disadari juga bahwa ilmu yang diperoleh di ruang perkuliahan tidaklah cukup untuk memahami konsep-konsep kehutanan, sehingga sangat diperlukan pembelajaran langsung di lapangan. Kegiatan PKL yang dilakukan diharapkan calon-calon sarjana kehutanan secara langsung dapat melakukan sharing of knowledge antara lain ilmu, konsep dan teori dengan pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumber daya hutan di lapangan. Melalui sharing of knowledge itulah, diharapkan akan terjadi proses transformasi pengetahuan secara timbal balik dan konstruktif antara dunia kampus dan dunia kerja. Pengelolaan hutan meliputi teknis kehutanan dan non-teknis. Kegiatan teknis dapat diketahui dari penanaman,pemeliharaan,perlindungan, pemanenan, sedangkan pengelolaan non-teknis berupa kegiatan perhutanan sosial. Kegiatan-kegiatan teknis dan non-teknis pengelolaan hutan tersebut dapat dilihat dan dipahami dan diformulasikan dalam bentuk pembelajaran bagi Mahasiswa Kehutanan Universitas Sumatera Utara dalam dalam kegiatan praktek kerja lapang yang dilaksanakan di KPH Wilayah XI Pandan . 1.2 Tujuan Kegiatan PKL dimaksudkan agar mahasiswa dapat melihat, mengenal, memahami dan berinteraksi secara langsung dengan kegiatan pengelolaan hutan di



1



2



KPH Wilayah XI Pandan. Adapun yang menjadi tujuan pelaksanaan PKL ini adalah: 1. Mengenal dan memahami sistem pengelolaan hutan di Wilayah XI Pandan. 2. Memperdalam pengetahuan dan wawasan mahasiswa yang bersifat praktis tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya pemanfaatan sumber daya hutan yang meliputi kegiatan penanaman, pembibitan, dan pengelolaan hutan. 3. Memahami interaksi sosial ekonomi dan budaya masyarakat sekitar hutan terhadap kawasan hutan. 4. Memenuhi syarat pendidikan di Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara, Medan.



2



3



BAB II KONDISI UMUM KPH WILAYAH XI PANDAN Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 48 Tahun 2017 tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, KPH Wilayah XI Pandan mempunyai 3 (tiga) unit kelola KPH yaitu KPHL unit XXIV, KPHL unit XXV, dan KPHP unit XXVII. 2.1 KPHL Unit XXIV Wilayah KPHL Unit XXIV Tapanuli Utara secara geografis terletak antara 98°47’30”- 99°27’30” Bujur Timur dan 1°38’0”- 2°11’0” Lintang Utara. Secara administrasi masuk dalam 21 (dua puluh satu) wilayah administrasi kecamatan yang tersebar di 5 (lima) kabupaten yakni Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Labuhan Batu Utara dan Kabupaten Toba Samosir di Provinsi Sumatera Utara. Batas-batas wilayah KPHL Unit XXIV Tapanuli Utara adalah sebagai berikut: 



Sebelah Utara



: batas wilayah KPHL Unit XX Tapanuli Utara-



Tapanuli Tengah 



Sebelah Selatan



: Kabupaten Tapanuli Selatan







Sebelah Timur



: Kabupaten Tapanuli Utara – Kab. Toba Samosir







Sebelah Barat



: Kabupaten Tapanuli Tengah



Wilayah KPHL Unit XXIV Tapanuli Utara berdasarkan SK. 579/ MenhutII/2014 tanggal 24 Juni 2014 memliki luas 124.285,40 ha. Berdasarkan wilayah cakupan KPHL Unit XXIV Tapanuli Utara yang sangat luas maka diperlukan adanya 7 (tujuh) Resort Pengelolaan Hutan (RPH) yang nantinya membantu tugastugas Kepala UPT KPH Wilayah XI Pandan. 2.2 KPHL Unit XXV Wilayah KPHL Unit XXV Tapanuli Tengah-Sibolga secara geografis terletak antara 01°42'24,3" sampai dengan 1°28'21,3" LU dan 98°26'45" sampai dengan 98°40'7,9" BT. Secara administrasi masuk dalam 13 (tiga belas) wilayah 3



4



administrasi kecamatan yakni Kec. Sorkam, Kec. Sorkam Barat, Kec. Pasaribu Tobing, Kec. Kolang, Kec.Tapian Nauli, Kec. Sarudik, Kec. Pandan, Kec. Tukka, Kec. Badiri, Kec. Sibabangun, Kec, Lumut, Kec. Sitahuis, Kec. Pinang Sori di Kabupaten Tapanuli Tengah dan 2 (dua) wilayah administrasi kecamatan yaitu Kec. Adian Koting dan Purba Tua di Kabupaten Tapanuli Utara. Batas-batas wilayah KPHL Unit XXV Tapanuli Tengah-Sibolga adalah sebagai berikut: 



Sebelah Utara



: batas wilayah KPHL Unit XX Tapanuli Utara-



Tapanuli Tengah 



Sebelah Selatan



: Kabupaten Tapanuli Selatan







Sebelah Timur



: Kabupaten Tapanuli Utara







Sebelah Barat



: Samudera Hindia.



Wilayah KPHL Unit XXV Tapanuli Tengah-Sibolga berdasarkan SK. 579/ Menhut-II/2014 tanggal 24 Juni 2014 memliki luas 60.088 Ha. Berdasarkan wilayah cakupan KPHL Unit XXV Tapanuli Tengah-Sibolga yang cukup luas maka diperlukan adanya 5 (lima) Resort Pengelolaan Hutan (RPH) yang nantinya membantu tugas-tugas Kepala UPT KPH Wilayah XI Pandan. 2.3 KPHP Unit XXVII Wilayah KPHP Unit XXVII Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan secara geografis terletak antara 1°28’00" sampai dengan 1°45'00" Lintang Utara dan 99°00'00" sampai dengan 99°30'00" Bujur Timur. Secara administrasi masuk dalam 8 (delapan) wilayah administrasi Kecamatan yaitu : a. Kabupaten Tapanuli Selatan meliputi Kec. Angkola Timur, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Arse, Kecamatan Marancar, Kecamatan Batang Toru, Kecamatan Angkola Barat, b. Kotamadya



Padangsidimpuan



meliputi



Kecamatan



Padangsidimpuan



Hutaimbaru, Kecamatan Angkola Julu Batas-batas



wilayah



KPHP



Unit



XXVII



Tapanuli



Padangsidimpuan adalah sebagai berikut: 



Sebelah Utara



: KPHL Unit XXIV Tapanuli Utara



4



Selatan



dan



5







Sebelah Selatan



: KPHP Unit XXVIII Tapanuli Selatan







Sebelah Timur



: KPH Wilayah VI Sipirok







Sebelah Barat



: KPHP Unit XXVIII Tapanuli Selatan



Wilayah KPHP Unit XXVII Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan berdasarkan SK. 579/ Menhut-II/2014 tanggal 24 Juni 2014 memliki luas 37.910 Ha. Berdasarkan wilayah cakupan KPHP Unit XXVII Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan yang cukup luas maka diperlukan adanya 3 (tiga) Resort Pengelolaan Hutan (RPH) yang nantinya membantu tugas-tugas Kepala UPT KPH Wilayah XI Pandan



5



6



BAB III LAPORAN KEGIATAN PKL 3.1 Identifikasi Kebakaran Hutan dan Lahan Serta Mengisi Borang Statistik Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Hari, Tanggal



: Rabu, 01 Juli 2020



Waktu



: 07.30 – 16.00 WIB



Lokasi Kegiatan



: Kelurahan Sihaporas, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kantor KPH Wilayah XI Pandan



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sepeda motor, alat tulis, kamera dan laptop. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kawasan hutan lindung petak HL 157 dan lembar borang. Metode Kegiatan Disiapkan alat dan bahan, dilakukan observasi dan wawancara di lokasi kebakaran untuk memperoleh data. Hasil dan Pembahasan Pada tanggal 01 Juli 2020 di Kelurahan Sihaporas, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah terjadi kebakaran hutan dan lahan. Lahan yang terbakar terletak pada kawasan hutan lindung petak HL 157, lahan yang terbakar adalah kebun karet masyarakat yang berada di kawasan hutan lindung dengan luas ± 1 Ha. Berdasarkan keterangan warga di lokasi yang bernama Aro Cidehu usia 35 tahun, tidak mengetahui kronologis kebakaran lahan tersebut. Permasalahan Lahan yang terbakar berada di kawasan hutan lindung yang tidak diketahui penyebab terbakarnya. Pemecahan Masalah Polisi kehutanan bekerja sama dengan warga sekitar agar melaporkan jika mengetahui informasi mengenai oknum yang melakukan pembakaran.



6



7



Kesimpulan 1. Lahan yang terbakar adalah kebun karet yang berada di kawasan hutan lindung seluas ± 1 Ha. 2. Penyebab kebakaran lahan tidak diketahui.



Gambar 3.1.2 Foto Kebakaran Lahan



Gambar 3.1.1 Foto Laporan Kebakaran Hutan dan Lahan



Gambar 3.1.4 Pembuatan Titik Lahan yg Terbakar



Gambar 3.1.3 Melakukan wawancara dengan Masyarakat yang dekat dengan lokasi kebakaran lahan



3.2 Pembinaan Kelompok Tani Hutan dan Survey Potensi Gula Semut di Kecamatan Sipirok pada Wilayah KPHP Unit XXVII Tapanuli Selatan Hari, Tanggal



: Kamis, 02 Juli 2020



Waktu



: 07.00 - 16.30 WIB



Lokasi Kegiatan



: Desa Bulu Mario, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kendaraan roda empat, kamera dan alat tulis.



7



8



Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah rambe industri rakyat bermitra dengan kelompok tani hutan bargot. Metode Kegiatan Pengambilan data dilakukan dengan observasi kegiatan yang dilakukan di lokasi kegiatan dan wawancara dengan pemilik rambe industri rakyat. Hasil dan Pembahasan Rambe industri rakyat merupakan sebuah industri pengolahan nira menjadi gula aren cetak dan gula aren semut yang dibentuk oleh kelompok tani hutan bargot. Rambe industri rakyat mulai beroperasi pada tahun 2016 dengan dukungan dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara melalui UPT KPH Wilayah X Padang Sidempuan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan PLTA Batang Toru. Industri ini berada di Desa Bulumario, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan. Industri ini beranggotakan masyarakat Desa Bulumario yang tergabung dalam kelompok tani hutan bargot dengan jumlah anggota sebanyak 26 orang dan dikepalai oleh Kholis Siregar. Rata-rata setiap orang menghasilkan nira sebanyak 15 L dengan waktu penyadapan pagi hari dan sore hari, jumlah dari nira yang dihasilkan dari seluruh anggota Kelompok Tani Hutan Bargot per hari ratarata 600-700 L. Dalam proses produksinya dalam satu hari dapat menghasilkan Gula Aren Semut sebanyak 50 sampai 60 kemasan dan Gula Aren Cetak sebanyak 70 buah. Untuk bahan baku yang digunakan yaitu : 1. Nira Bahan baku nira diperoleh dari masyarakat desa dengan harga Rp. 1.800 untuk 1 L nira. Sebanyak 10 L nira dapat menghasilkan 1 Kg Gula Aren Semut ataupun Gula Aren Cetak. 2. Kayu Bakar Dalam proses produksi, kayu bakar yang digunakan membutuhkan biaya sebesar Rp. 200.000 untuk setiap harinya.



8



9



Tahapan proses produksi Gula Aren Semut dan Gula Aren Cetak yaitu sebagai berikut : 1. Disiapkan alat dan bahan baku, nira terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan diukur kadar gulanya dengan sebuah alat yaitu refraktometer. 2. Kemudian nira dimasukkan ke dalam wajan dan dimasukkan akar ara dengan ukuran lebih kurang 15 cm yang terlebih dahulu ditumbuk. 3. Dimasak selama 5-6 jam, setelah itu untuk menghasilkan gula aren semut terlebih dahulu dipindahkan ke wajan kecil untuk proses pengkristalan dan digosok dengan tempurung. Setelah itu diayak dan dimasukkan ke dalam oven suhu 80O C



selama 4 jam untuk mengurangi kadar air. Untuk



menghasilkan gula aren, setelah dimasak dimasukkan ke dalam cetakan yang terbuat dari pelepah daun aren. 4. Setelah diperoleh gula aren semut dan cetak, selanjutnya dilakukan pengemasan dan pemasaran. Dalam pemasarannya Gula Aren Semut dimuat dalam kemasan 250 gr dengan harga jual Rp 15.000 dan 500 gr dengan harga jual Rp 25.000. Sedangkan Gula Aren Cetak terdiri dari bentuk kotak dan lingkar dengan harga. Permasalahan 1. Terkait dengan harga yang kurang bersaing di pasar. 2. Pemasaran produk masih didominasi untuk wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Medan. Pemecahan Masalah Pihak KPH membantu dalam pemasaran dan pembuatan brand dari gula aren sehingga wilayah pemasaran produk lebih luas lagi.



9



10



Gambar 3.2.1 Pembinaan Kelompok Tani Gula Aren Semut



Gambar 3.2.2 Memasak Gula aren 6-7 jam



Gambar 3.2.3 Produk Gula Semut Aren yang sudah siap dipasarkan



Gambar 3.2.4 Spanduk Produk Dari Rambe Industri Rakyat



Kesimpulan 1. Rambe industri rakyat memproduksi gula aren terdiri dari gula aren cetak dan gula aren semut 2. Rambe industri rakyat bermitra dengan kelompok tani hutan bargot dengan anggota sebanyak 26 orang 3. Setiap harinya rambe industri rakyat dapat memproduksi rata-rata gula aren semut sebanyak 50 sampai 60 kemasan dan gula aren cetak sebanyak 70 buah.



10



11



3.3 Penyusunan Laporan Kegiatan Pembinaan Kelompok Tani Hutan dan Survey Potensi Gula Semut di Kecamatan Sipirok pada Wilayah KPHP Unit XXVII Tapanuli Selatan Hari, Tanggal



: Jum’at, 03 Juli 2020



Waktu



: 07.00 – 15.30 WIB



Lokasi Kegiatan



: Kantor KPH Wilayah XI Pandan



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah laptop, kamera, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah catatan hasil observasi dan wawancara. Metode Kegiatan Dibuat konsep laporan setelah itu dilakukan penyusunan kemudian laporan dicetak menggunakan printer dan diserahkan kepada pihak KPH. Hasil dan Pembahasan Laporan berisikan profil, produksi, kendala dan lampiran. Laporan kemudian dicetak dan diserahkan kepada pihak KPH untuk dilaporkan ke Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara. Permasalahan 1. Informasi yang kurang lengkap 2. Ada kesalahan dalam penulisan harga gula aren Pemecahan Masalah 1. Menanyakan kembali informasi yang kurang lengkap 2. Memperbaiki penulisan harga gula aren sesuai hasil wawancara di lokasi kegiatan. Kesimpulan Laporan diselesaikan dan dicetak setelah dilakukan perbaikan pada kesalahan-kesalahan yang terdapat baik pada kesalahan penulisan dan informasi yang kurang.



11



12



3.3.1 Membuat laporan Kelompok Tani Hutan di KPH wilayah 11 Pandan



3.3.2 Membuat laporan Kelompok Tani Hutan di KPH wilayah 11 Pandan



3.4 Mengisi Borang Statistik Kehutanan KPH Wilayah XI Pandan Provinsi Sumatera Utara Hari, Tanggal



: Senin, 06 Juli 2020



Waktu



: 07.30 – 16.00 WIB



Lokasi Kegiatan



: Kantor KPH Wilayah XI Pandan



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah alat tulis dan laptop. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah borang isian statistik kehutanan KPH Wilayah XI Pandan Provinsi Sumatera Utara. Metode Kegiatan Pengisian borang terlebih dahulu pada lembar hard copy kemudian diisi pada soft copy yang ada di laptop. Hasil dan Pembahasan Borang statistik kehutanan yang diisi adalah rekapitulasi tenaga kerja PNS/Non PNS di KPH Wilayah XI Pandan, rekapitulasi gangguan keamanan hutan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Permasalahan Data dan informasi yang kurang lengkap. Pemecahan Masalah Mengonfirmasi dan menanyakan mengenai data dan informasi yang kurang lengkap kepada pihak KPH. 12



13



Kesimpulan Borang diisi sesuai dengan informasi dan data yang ada kemudian diserahkan kepada pihak KPH. 3.5 Latihan membuat layout peta dengan Aplikasi ArcGIS Hari, Tanggal



: Selasa, 07 Juli 2020



Waktu



: 07.30 – 16.00 WIB



Lokasi Kegiatan



: Kantor KPH Wilayah XI Pandan



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah laptop, alat tulis. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah aplikasi ArcGIS, peta kabupaten Tapanuli Tengah, peta tutupan lahan kecamatan Manduamas. Metode Kegiatan Dilakukan dengan menambahkan data peta tutupan lahan kecamatan Manduamas, kemudian dibuat layout peta tersebut. Hasil dan Pembahasan Diperoleh layout peta tutupan lahan kecamatan Manduamas yang terdiri dari hutan kering, sawah, semak belukar, sungai, jalan, pemukiman.



Gambar 3.5.1 Hasil layout peta tutupan lahan Kecamatan Manduamas 13



14



Permasalahan Masih kesulitan dalam geoprocessing memotong (clip) peta kabupaten menjadi peta kecamatan Pemecahan Masalah Meminta bantuan pada pihak KPH dan mencari prosedurnya di internet. Kesimpulan Peta tutupan lahan kecamatan Manduamas terdiri dari hutan kering, sawah, semak belukar, sungai, jalan, pemukiman



Gambar 3.5.2 Dokumentasi saat latihan aplikasi ArcGIS



Gambar 3.5.3 Dokumentasi saat latihan aplikasi ArcGIS



3.6 Persiapan Bahan Pembentukan Kelompok Tani Hutan Hari, Tanggal



: Rabu, 08 Juli 2020



Waktu



: 07.30 – 16.00 WIB



Lokasi Kegiatan



: Kantor KPH Wilayah Xl Pandan



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah alat tulis, kamera. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.89/MENLHK/Setjen/KUM.1/8/2018 tentang pedoman kelompok tani hutan. Metode Kegiatan Dilakukan pencarian bahan bacaan mengenai pembentukan kelompok tani hutan. Dibaca dan dipahami kemudian dituliskan mengenai mekanisme pembentukan kelompok tani hutan.



14



15



Hasil Dan Pembahasan Kelompok Tani Hutan yang selanjutnya disingkat KTH adalah kumpulan petani warga negara Indonesia yang mengelola usaha di bidang kehutanan didalam dan di luar kawasan hutan. KTH memiliki fungsi sebagai media pembelajaran masyarakat. Permasalahan Kurangnya informasi mengenai pembentukan kelompok tani Pemecahan Masalah Mencari bahan bacaan dan bertanya kepada pihak KPH Kesimpulan Pembentukan KTH berdasarkan PermenLHK yang tersebut di atasi mekanisme pembentukan kelompok tani hutan yaitu usulan dari pelaku utama pertemuan mufakat para pelaku utama berita acara pembentukan KTH. Permohonan penetapan kepada kepala desa, permohonan registrasi kepada dinas kehutanan. 3.7



Persiapan



Bahan



Patroli



Pengaman



Hutan



dan



Inventarisasi



Keanekaragaman Jenis Pohon di Hutan Lindung Hari, Tanggal



: Kamis, 09 Juli 2020



Waktu



: 07.30 – 16.00 WIB



Lokasi Kegiatan



: Kantor KPH Wilayah XI Pandan



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah alat tulis, kamera, Kendaraan, GPS, dan meter. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah buku patroli, peta, kawasan hutan lindung KPH Wilayah XI Pandan. Metode Kegiatan Pengambilan data dilakukan dengan metode patroli parsipatif dan metode pengamatan dan survey. Hasil Dan Pembahasan Sebelum melakukan kegiatan patroli dan inventarisasi jenis pohon terlebih dahulu dipersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 15



16



Permasalahan Pemecahan Masalah Kesimpulan Alat dan bahan untuk melaksanakan kegiatan sudah dipersiapkan terlebih dahulu. 3.8 Patroli Keamanan Kawasan Hutan (Smart Patroli) Hari, Tanggal



: Jum,at, 10 Juli 2020



Waktu



: 09.30– 12.00 WIB



Lokasi Kegiatan



: Kawasan Hutan Lindung KPH XI Pandan di Wilayah Kerja PLTA Sipan Sihaporas.



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah teropong, alat tulis, kamera HP, GPS, Sepeda Motor, Aplikasi SmartPhone GPS essensial dan GPS locker Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Kawasan hutan Lindung KPH XI Pandan di Wilayah kerja PLTA Sipan Sihaporas. Metode Kegiatan 



Disiapkan segala alat dan bahan







Bergerak menuju lokasi







Berhenti pada setiap pal batas







Dicatat nama pal batas







Dicatat koordinatnya dan ancaman







Lalu di buat alur tracking menggunakan aplikasi Android GPS essensial dan GPS Locker.



Hasil Dan Pembahasan Kegiatan



perlindungan



hutan



meliputi



patroli



hutan



yang



dilakukan pada saat siang hari di sekitar kawasan hutan pada kegiatan smart



16



17



patrol dilakukan, ditata setiap ancaman yang ditentukan di lapangan pada 5 W point. WP 1 N01˚43'50.9 "E098˚50'35.3" WP 2 N01˚43'41.5 "E098˚50'50.6" WP 3 N01˚43'43.1 "E098˚50'04.4" WP 4 N01˚43'45.6 "E098˚51'24.6" WP 1 N01˚44'03.2 "E098˚51'28.5"



Permasalahan Masih banyak ancaman yang ditemukan di lapangan seperti bangunan permanen, kebun masyarakat, gangguan keanekaragaman hayati, dan aktivitas perambahan. Pemecahan Masalah Dilakukan patroli rutin untuk menertibkan kegiatan ilegal masyarakat dan selalu menghimbau masyarakat untuk menjaga hutan. Kesimpulan 



Smart patroli dilakukan di 5 titik pal







Ancaman yang ditemukan berupa bangunan permanen, kebun karet, hewan peliharaan, jalan, masyarakat, rumah.



Gambar 3.8.1 Ancaman berupa bangunan



Gambar 3.8.2 Ancaman berupa kebun karet



17



18



3.9 Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPHK) Hari, Tanggal



: Senin, 13 Juli 2020



Waktu



: 09.00 – 12.00 WIB



Lokasi Kegiatan



: PLTA Sipan Sihaporas dan Kantor KPH Wilayah XI Pandan



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah alat tulis, kamera dan sepedamotor. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah surat keputusan kepala BKPM No69/1/IPPKH/PMDN/2016 dan pal batas hutan produksi dan hutan lindung. Metode Kegiatan Pengambilan data dilakukan dengan metode deskripsi dan pengamatan observasi langsung ke lokasi kegiatan di PLTA Sipan Sihaporas dan bertanya kepada pihak PLTA mengenai izin pinjam pakai Kawasan Hutan (IPPHK). Hasil Dan Pembahasan Berdasarkan surat keputusan kepada BKPM No/69/1/IPPHK/PMDN/2016 tentang izin pinjam kawasan hutan (IPPHK) untuk PLTA Sipan Sihaporas pada kawasan hutan lindung atas nama PT PLN (Persero) seluas ± 20,20 Hektar yang terdiri dari pinjam pakai power station 1, 2,3,4,5, pal batas dan jalan. Permasalahan Masih terdapat kegiatan ilegal yang dilakukan masyarakat di lokasi izin pinjam pakai kawasan hutan. Pemecahan Masalah Sebaiknya selalu dilakukan patroli rutin untuk menertibkan kegiatan ilegal masyarakat disekitaran kawasan hutan. Kesimpulan Izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPHK) untuk PLTA Sipan Sihaporas pada kawasan hutan lindung atas nama PT PLN (Persero) di Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara Seluas ± 20,20 Hektar. 18



19



Gambar 3.9.1. Pal batas pinjam pakai jalan



Gambar 3.9.2. Areal IPPKH PLTA Sipan sihaporas



Gambar 3.9.3. Jalur menuju power station



Gambar 3.9.4. Dam set PLTA Sipan sihaporas



3.10 Inventarisasi Pohon di Kawasan Hutan Lindung Hari, Tanggal : Selasa, 14Juli 2020 Waktu



: 09.00 – 12.00 WIB



Lokasi Kegiatan



: Kawasan Hutan Lindung KPHL unit 25, KPH XI Pandan



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah alat tulis, kamera Hp, APP GIS, meteran, sepedamotor. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Kawasan Hutan Lindung Sipan Sihaporas. Metode Kegiatan -



Disiapkan alat dan bahan



-



Dibuat 2 plot dengan ukuran 5m x 5m



19



20



-



Diamati setiap vegetasi yang ada dalam plot (pada setiap pancang, tiang, pohon).



-



Di ukur diameter dan tinggi pohon



-



Di cetak ke dalam tallysheet (buku).



Hasil Dan Pembahasan Plot (m) Plot 1 (5 x 5) Plot 2 (5 x 5)



Jenis Eukaliptus (Eucalyptus sp) Meranti (Shorea sp) Meranti (Shorea sp) Meranti (Shorea sp)



D (m) 0,19 0,64 0,232 0,089



T (m) 15 21 17 8



Ket Pohon Pohon Pohon Pohon



Permasalahan Ada beberapa jenis pohon yang belum diketahui nama dan jenisnya. Pemecahan Masalah Membawa sampel daun atau difoto bagian batang, kulit pohon untuk nanti di identifikasi agar diketahui jenis dari pohon tersebut. Kesimpulan Dari 2 plot yang sudah di buat vegetasi yang mendominasi adalah jenis Meranti (shorea, sp).



Gambar 3.10.1. Pengukuran Diameter Pohon yang di identifikasi



Gambar 3.10.2. Mengidentifikasi jenis lewat daun



20



21



Gambar 3.10.3. Pengukuran Diameter Pohon yang di identifikasi



Gambar 3.10.5. Keanekaragaman hayati Kantung Semar (Nephentles)



Gambar 3.10.4. Mengidentifikasi jenis lewat daun



Gambar 3.10.6. Anggrek Tanah (Spathoglottis plicata)



Gambar 3.10.7. Kantung Semar merupakan salah satu keanekaragaman hayati



Gambar 3.10.8Katung Semar merupakan salah satu keanekaragaman hayati



21



22



3.11 Kunjungan Ke Industri Kayu Lapis (Plywood) PT Mujur Timber Hari, Tanggal



: Rabu, 15 Juli 2020



Waktu



: 12.00 – 15.00 WIB



Lokasi Kegiatan



: PT Mujur Timber



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah alat tulis, kamera, alat tulis, angkutan umum dan sepeda motor. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah proses produksi kayu lapis di PT Mujur Timber. Metode Kegiatan Dilakukan kunjungan dan pengamatan secara langsung proses produksi kayu lapis di PT Mujur Timber. Hasil Dan Pembahasan Jenis kayu yang digunkaan dalam proses produksi kayu lapis adalah jenis sembarang yang berasal dari pulau Nias. Ketebalan kayu lapis di produksi mulai dari 2,7mm – 9mm dengan lapisan sebanyak 3, 5, 7 dan 9 kualitasnya terdiri dari 4 yaitu kualitas I, II, III dan IV. Untuk kualitas I pemasarannya adalah Asia, Amerika, dan Eropa, sedangkan di Indonesia kayu lapis dengan kualitas yang lebih rendah. Permasalahan Transportasi sepeda motor untuk menuju lokasi kegiatan kurang. Pemecahan Masalah Karena kekurangan kendaraan pribadi jadi sebagian tim memutuskan untuk naik angkutan umum kota Sibolga untuk bisa sampai ke lokasi kegiatan, Kesimpulan -



Ketebalan kayu lapis yang diproduksi 2,7mm – 9mm



-



Kualitas kayu lapis terdiri dari kualitas I, II, III, IV



-



Pemasarannya di Asia, Amerika, dan Eropa.



22



23



Gambar 3.11.1. Foto Bersama Pak Manager di PT Mujur Timber



Gambar 3.11.2. Logo Produk Kayu Lapis yang siap di impor ke Luar Negri



Gambar 3.11.3. Kayu Lapis yang siap untuk di packing rapi.



Gambar 3.11.4. Mesin Pembuatan Kayu Lapis



3.12 Inventarisasi Jenis Hutan Mangrove Hari, Tanggal



: Kamis, 16 Juli 2020



Waktu



: 09:00 – 11:00 WIB



Lokasi



: UPT KPH Wilayah XI Pandan



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah alat tulis dan kamera. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah hutan mangrove. Metode Kegiatan Kegiatan ini dilakukan melihat ekosistem mangrove. Hasil dan Pembahasan



23



24



Plot



Jenis



-



Plot 1



Plot 2



Plot 3



-



Plot 4



-



Ket Bruguiera Gymnorrhiza Nypa Fruticans Rhizophora Apiculata Nypa Fruticans Acrotichum Aureum Rhizophora Apiculata Rhizophora Apiculata Acrotichum Aureum Nypa Fruticans Acanthus Ilicifolius Acrostichum Aureum Rhizophora Mucronata Nypa Fruticans



Lokasi Kalangan



Magrove Aek Garut



Mangrove Kalangan



Mangrove Muara Libung



Mangrove



Permasalahan Ada jenis yang tidak diketahui namanya, akses jalan masuk ke magrove tidak ada Pemecahan masalah Di foto daunnya untuk di identifikasi di kantor. Pengamatan di lakukan dipinggir jalan dan jalan setapak. Kesimpulan Ada 4 lokasi yang di lakukan inventarisasi, jenis yang di temukan sebanyak 6 jenis, didominasikan Rhizopora Apiculata dan Nypa Fruticans



24



25



Gambar 3.12.1. Inventarisasi mangrove di plot pertama



Gambar 3.12.2. Bentuk Akar dari jenis magrove Rhizopora apiculata



Gambar 3.12.3. Membuat titik plot menggunakan App Android



Gambar 3.12.4. Konsultasi dengan Asisten Pembimbing di Lapangan.



Gambar 3.12.5. jenis mangrove dari



Gambar 3.12.6. Daun salah satu jenis mangrove yaitu jeruju



Rhizopora apiculata



25



26



Gambar 3.12.7. Tanaman Paku Laut



3.13



Potensi Nilai Ekonomi HHBK Madu Hutan



Hari, Tanggal



: Jum’at, 17 Juli 2020



Waktu



: 09.00 – 16.00 WIB



Lokasi Kegiatan



: Desa Sait Kalagan II



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah alat tulis dan kamera. Bahan yang digunakan dalam kegiatan Madu Hutan. Metode Kegiatan Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan mensurvei lokasi kegiatan, wawancara dan observasi langsung dengan narasumber. Hasil Dan Pembahasan Untuk mengambil hasil madu hutan menggunakan teknik pengasapan, masyakat lokal masih percaya adat dalam pemanenan madu hutan. Permasalahan Dalam proses pemanenan tidak boleh ada petani madu ada yang berselisihan dalam proses panen madu, akses menuju kebun dan sarang madu kurang lebih 7 jam pejalanan. Untuk pengemasan madu masih di menggunakan botol bir, pemasaran masih mulut ke mulut, masih dalam pembentukan kelompok tani madu hutan, SDM dan IPTEK yang masih belum moderen sehingga hasil yang didapatkan kurang maksimal.



26



27



Pemecahan Masalah Masih dalam pembentukan kelompok tani agar mempermudah masyarakat setempat dalam pemasaran potensi madu hutan, SDM dan IPTEK yang perlu di lakukan pembinaan terkait potensi HHBK Kesimpulan Dalam 1 sarang madu dapat di hasilkan madu hutan 10 botol bir, 1 botol bir di jual dengan harga Rp. 350.000,00. Untuk pemanenan potensi ekonomi HHBK pada madu hutan 1-2 tahun tergantung pada bungga yang ada di dalam hutan, terang bulan, air sungai, kotoran lebah. Dalam pemanenan madu hutan masih menggukan kearifan lokas setempat. \



Gambar 3.13.1. Botol Dari Madu Liar



Gambar 3.13.2. Sarang Madu Lebah Bonbon



Gambar. 3.13.3. Foto Bersama Keluarga pemanenan dari madu lebah



Gambar 3.13.4. pohon sialang yang biasanya di hinggapi oleh lebah



27



28



3.14 Potensi Jasa Lingkungan Hari, Tanggal



: Senin, 20 juli 2020



Waktu



: 08.00 – 16:00 WIB



Lokasi



: Air Terjun Sipitu pitu Desa Sait Kalangan II



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah alat tulis, hp, kendaraan roda 2, logistik. Metode Kegiatan Kegiatan ini dilakukan dengan metode wawancarai tour guide air terjun dan kelompok darwis. Hasil dan Pembahasan Air terjun sipitu pitu sedang dalam pembagunan untuk menambah peminatan masyarakat nanti saat berkunjung. Sedang dibangun camping ground, flying fox, villa observasi orang utan, jugle track, parkir roda 4 dan 2, kamar mandi, cafe dan gapura Permasalahan SDM dan IPTEK yang terbatas, akses menuju jalan ekowisata sipitu pitu masih belum di perbaiki, rute ke air terjun masih sangat curam untuk menuju ke 7 tingkatan. Pemecahan Masalah Pembagunan tempat ekowisata sipitu pitu di danai langsung dinas parawisata dan dana desa. Kesimpulan Masuk area ekowisata air terjun sipitu pitu hanya perlu mengeluarkan uang Rp. 2.000 untuk parkir dan Rp. 3.000 / org untuk masuk ke air terjun sipitu pitu.



28



29



Gambar 3.14.1. Air terjun sipitu-pitu



Gambar 3.14.2. Foto bersama dengan tour guide



3.15 Kerja Sama KPH Wiliyah XI Pandan, Dinas Pariwisata (Kelompok Darwis), Yayasan Ekosistem Lestari dan Kelompok Tani Hutan di Desa Sait Kalangan II, Kec. Tukka, Kab. Tapanuli Tengah Hari, Tanggal



: Rabu, 22 Juli 2020



Waktu



: 07.00 – 16:00 WIB



Lokasi



: Ekowisata Sipitu pitu Kec. Tukka, Kab. Tapanuli Tengah



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini Camera Hp, Kendaranan Roda empat, alat tulis. Bahan yang digunakan Ecowisata Sipitu pitu, Kec. Tukka, Kab. Tapanuli Tengah. Metode Kegiatan Kegiatan ini dilakukan dengan metode wawancara dengan masyarakat setempat bersama pihak KPH Wilayah XI Pandan, Yayasan Ekosistem Lestari, Dinas Parawisata. Hasil dan Pembahasan Membuat rencana kerja serta mengeluarkan desa Sait Kalangan II menjadi wilayah APL. Dikarenakan adanya potensi jasa lingkungan, potensi nilai ekonomi HHBK.



29



30



Permasalahan Akses jalan menujuh desa Sait Kalangan II yang masih rusak, Kondisi Lingkungan atau factor cuaca yang kurang mendukung. Pemecahan Masalah Di adakan pembagungan akses jalan meuju desa Sait Kalangan II. Di adakan kerja sama antara masyarakat desa Sait Kalangan II, KPH Wilayah XI Pandan, Yayasan Ekosistem Lestari dan Dinas Parawisata untuk pengembangan berkelanjutan adanya potensi jasa lingkungan ecowisata sipitu pitu dan potensi nilai ekonomi HHBK. Kesimpulan Diadakan kerja sama antara masyarakat desa Sait Kalangan II, KPH Wilayah XI Pandan, Yayasan Ekosistem Lestari dan Dinas Parawisata untuk pengembangan berkelanjutan adanya potensi jasa lingkungan ecowisata sipitu pitu dan potensi nilai ekonomi HHBK.



Gambar 3.15.1. Air terjun sipitu-pitu



Gambar 3.15.2. Wawancara pihak KPH XI Pandan, YEL, dan Kelompok Darwis



3.16 Survei Ekonomi dan Kesehatan Lingkungan Masyarakat di desa Sigiring - giring Menggunakan Aplikasi Survei 123. Hari, Tanggal



: Kamis , 23 Juli 2020



Waktu



: 07.00-16.00 WIB



Lokasi kegiatan



: Desa Sigiring-giring



30



31



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini camera hp, aplikasi survei 123. Bahan yang digunakan masyarakat di desa sigiring giring. Metode Kegiatan Aplikasi survei 123, wawancara dengan masyarakat setempat Hasil dan Pembahasan Diketahui potensi nilai ekonomi, kesehatan dan lingkungan masyarakat di desa Sigiring-giring. Permasalahan Adanya penyampaian ke pada masyarakat yang kurang mengerti Pemecahan Masalah Sebaiknya di lakukan dengan menggukan bahasa local setempat



Kesimpulan Masyarakat yang diwawancarai sebanyak 30 KK dan untuk hasil survei secara otomatis terkirim pada aplikasi survei 123



Gambar 3.16.1. Persiapan wawancara



Gambar 3.16.2. Wawancara dengan masyarakat desa



31



32



Gambar 3.16.3. Foto bersama masyarakat desa



Gambar 3.16.4. Hasil olahan aplikasi survei 123



3.17 Pemasangan Camera Trap Hari, Tanggal



: Jumat, 24 Juli 2020



Waktu



: 10.00 WIB



Lokasi Kegiatan



: Hutan Alam Kecamatan Adiankoting, Wilayah KPH XI Pandan Unit 24



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini Kamera, Kendaraan roda empat, Alat tulis. Metode Kegiatan 1. Di siapkan alat dan bahan 2. Di tuju grid lokasi pemasangan kamera 3. Di pasang kamera trap 4. Di atur posisi Ketinggian kamera 5. Di atur setting kamera (timer, sensitifitas, dll) 6. Di Masukkan memori kamera 7. Di tes akurasi dari kamera trap, lalu di catat koordinat lokasi pemasangan kamera trap



32



33



Hasil dan Pembahasan Kamera trap yang di bongkar lalu di pasang sejumlah 4 titik, lokasi pemasangan camera trap berdasarkan peta KPH Wilayah XI unit KPHL XXIV berada di desa dolok nauli pada petak HL 163. Permasalahan 1. Jalur menuju lokasi titik pemasangan sangat terjal 2. Ada beberapa jalur yang belum di buka Pemecahan Masalah 1. Jalan dengan pelan dan hati hati, saling tolong antar tim 2. Di lakukan pembukaan jalur menggunakan parang oleh perintis Kesimpulan Kamera trap yang di pasang berjumlah 4. Jarak antar titik sejauh ± 500m – 1 km.



Gambar 3.17.1. Proses pemasangan camera trap



Gambar 3.17.2. Camera trap telah dipasang



3.18 Inventarisasi Satwa Liar Hari, tanggal



: Senin, 27 Juli 2020



Waktu



: 07.00-18.00 WIB



Lokasi kegiatan



: Hutan Alam Kecamatan Adiankoting, Wilayah KPH XI Pandan Unit 24



Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini kamera, kendaraan roda 4, alat tulis. Bahan yang digunakan Hutan Alam Adiankoting dan logistik .



33



34



Metode Kegiatan 1. Di sediakan alat dan bahan 2. Di lalukan pengamatan langsung 3. Di identifikasi satwa yang di temui 4. Di amati sura, jejak, sarang, kotoran. Lalu di dokumentasikan. Hasil dan Pembahasan 1. Di temukan 4 sarang orang utan 2. Di temukan bekas cakaran beruang madu pada pohon 3. Di temukan sarang landak 4. Terdengar suara burung, monyet dan owa Permasalahan Tidak di jumpainya satwa secara langsung Pemecahan Masalah 1. Jalan dengan pelan dan hati hati, saling tolong antar tim 2. Di lakukan pembukaan jalur menggunakan parang oleh perintis Kesimpulan 1. Dari hasil identifikasi sarang, jejak, suara dan kotoran di temukan sebanyak 4 jenis satwa. 2. Perilaku yang di amati yaitu suara, sarang, jejak dan kotoran satwa.



Gambar 3.18.1. Sarang Orang utan



Gambar 3.18.2. Bekas cakaran beruang



madu (Helarctos malayanus)



34



35



KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. KPH Wilayah XI Pandan memiliki 3 unit pengelolaan hutan yaitu KPHL Unit XXIV Tapanuli Utara, KPHL Unit XXV Tapanuli Tengah-Sibolga, dan KPHP Unit XXVII Tapanuli Selatan-Padangsidimpuan 2. Beberapa kegiatan yang dilakukan KPH Wilayah XI Pandan yaitu Inventarisasi berkala wilayah kelola serta penataan hutannya, pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu, pemberdayaan masyarakat, dan pembinaan dan pemantauan (controlling) pada areal KPH yang telah ada izin pemanfaatan maupun penggunaan kawasan hutan. 3. Jenis hasil hutan kayu yang mendominasi di KPH Wilayah XI Pandan yaitu jenis Medang (Litsia firma HK.F), Kelat (Xylopia altissima Boerl), Lesi-lesi (Tarretia), Meranti (Shorea sp.), Resak (Fatica Songa V.Si), dan Laban (Vitex pubescens Valil), Kapur, Kruing, Bania, Merbau, Rengas dan hasil hutan kayu lainnya. 4. Jenis hasil hutan bukan kayu yang ada seperti : Sarang Walet, Rotan, Lebah Madu, Gaharu, Getah/Resin, Palem Hutan, Bambu, Anggrek, Damar, Aren, dan hasil hutan bukan kayu lainnya berdasarkan hasil inventarisasi selanjutnya yang potensial dikembangkan/dimanfaatkan. 5. Rencana kegiatan Praktik Kerja Lapangan sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana kegiatan KPH Wilayah XI Pandan. Saran Sebaiknya lebih bekerja sama dan peduli saat mengerjakan sesuatu bersama-sama seperti dalam Praktik Kerja Lapangan agar dapat berjalan dengan lancar dan sama-sama merasakan manfaatnya. .



35



36



DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan.2011. Pembangunan Pengelolaan Hutan (KPH). Kementerian Kehutanan.Jakarta



Kesatuan



KPH XI Pandan. 2017. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPHL Unit XXV Tahun 2017 – 2026 KPH XI Pandan. Pandan. KPH XI Pandan. 2018. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPHL Unit XXIV Tahun 2018 – 2027 KPH XI Pandan. Pandan. KPH XI Pandan. 2018. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPHP Unit XXVII Tahun 2017 – 2026 KPH XI Pandan. Pandan. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.89/MENLHK/Setjen/KUM.1/8/2018 tentang pedoman kelompok tani hutan.



LAMPIRAN 36



37



Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan PKL (Terlampir) Lampiran 2. Tabel Kegiatan PKL harian No. 1.



Hari, Tanggal Rabu, 1 Juli 2020



Kegiatan Identifikasi Kebakaran



Lokasi KPH Wilayah



Pembimbing Asep Perry M.



Hutan dan Lahan dan



XI Pandan



Athoriez, S.P.



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



Mengisi Borang Statistik Kehutanan Provinsi Sumatera 2.



Kamis, 2 Juli 2020



Utara Pembinaan Kelompok Tani Hutan dan Survey Potensi Gula Semut di Kecamatan Sipirok pada Wilayah KPHP Unit XXVII Tapanuli



3.



Jum’at, 3 Juli 2020



Selatan Penyusunan Laporan Kegiatan Pembinaan Kelompok Tani Hutan dan Survey Potensi Gula Semut di Kecamatan Sipirok pada Wilayah KPHP Unit XXVII Tapanuli



4.



Sabtu, 4 Juli 2020



Selatan Tidak ada kegiatan



-



-



5.



Minggu, 5 Juli 2020



(libur) Tidak ada kegiatan



-



-



6.



Senin, 6 Juli 2020



(libur) Mengisi Borang Statistik Kehutanan



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



KPH Wilayah



Asep Perry M.



KPH Wilayah XI Pandan Provinsi 7.



Selasa, 7 Juli 2020



Sumatera Utara Latihan Aplikasi ArcGIS



8.



Rabu, 8 Juli 2020



Persiapan



Bahan



Pembentukan Kelompok Tani Hutan 9.



Kamis, 9 Juli 2020



Persiapan Bahan Patroli



37



38



Pengaman Hutan dan



XI Pandan



Athoriez, S.P.



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Pohon di Hutan 10.



Jum’at, 10 Juli 2020



Lindung Patroli Keamanan Kawasan Hutan (Smart



11.



Sabtu, 11 Juli 2020



Patroli) Tidak ada kegiatan



-



-



12.



Minggu, 12 Juli 2020



(libur) Tidak ada kegiatan



-



-



13.



Senin, 13 Juli 2020



(libur) Izin Pinjam Pakai



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



HHBK Madu Hutan



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



Kawasan Hutan 14.



Selasa, 14 Juli 2020



(IPPHK) Inventarisasi Hutan



15.



Rabu, 15 Juli 2020



Kunjungan Ke Industri Kayu Lapis (Plywood)



16.



Kamis, 16 Juli 2020



PT Mujur Timber Inventarisasi Jenis Hutan Mangrove



17.



Jum’at, 17 Juli 2020



Potensi Nilai Ekonomi



18.



Sabtu, 18 Juli 2020



Tidak ada kegiatan



-



-



19.



Minggu, 19 Juli 2020



(libur) Tidak ada kegiatan



-



-



20.



Senin, 20 Juli 2020



(libur) Potensi Jasa



KPH Wilayah XI Pandan



Lingkungan 21.



Selasa, 21 Juli 2020



Tidak ada kegiatan



22.



Rabu, 22 Juli 2020



Kerja Sama KPH Wiliyah XI Pandan, Dinas Pariwisata (Kelompok Darwis), Yayasan Ekosistem Lestari dan Kelompok Tani Hutan di Desa Sait Kalangan II, Kec. Tukka, Kab. Tapanuli Tengah



38



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P. Asep Perry M. Athoriez, S.P.



39



23.



Kamis, 23 Juli 2020



Survei Ekonomi dan Kesehatan Lingkungan



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



Masyarakat di desa Sigiring - giring Menggunakan Aplikasi 24.



Jum’at, 24 Juli 2020



Survei 123 Pemasangan Camera Trap



25.



Sabtu, 25 Juli 2020



Tidak ada kegiatan



-



-



26.



Minggu, 26 Juli 2020



(libur) Tidak ada kegiatan



-



-



27.



Senin, 27 Juli 2020



(libur) Inventarisasi Satwa Liar



28.



Selasa, 28 Juli 2020



Penyusunan Laporan PKL



29.



Rabu, 29 Juli 2020



Penyusunan Laporan PKL



30.



Kamis, 30 Juli 2020



Penyerahan Laporan PKL



31.



Jum’at, 31 Juli 2020



Tidak ada kegiatan (libur hari raya idul adha)



39



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



KPH Wilayah XI Pandan



Asep Perry M. Athoriez, S.P.



-



-