Laporan Praktikum - KLP6 - 2B - ManisanPepayaBasah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Praktikum



MANISAN PEPAYA BASAH (WET PAPAYA'S SWEETS)



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6 NAMA NIM PRODI



: NADILLAH PERMATASARI : P00331019055 : DIII GIZI TK.2B



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN GIZI 2020



BAB I PENDAHULUAN 1.1 DASAR TEORI Penggulaan adalah proses pengolahan dan pengawetan menggunakan gula pada konsentrasi tinggi. Penggulaan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan pada medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 50% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Gula tersebut berfungsi untuk memberi rasa pada produk dan mengawetkan produk dengan menghambat bakteri yang menyebabkan pembusukan. Gula biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan beraneka ragam produk makanan seperti selai, jeli, marmalad, sirup, buah-buahan bergula, dan sebagainya. Penambahan gula selain untuk memberikan rasa manis, juga berfungsi dan terlibat dalam pengawetan. Apabila gula ditambahkan ke dalam bahan pangan dalam konsentrasi yang tinggi (paling sedikit 50% padatan terlarut), maka sebagian air yang ada terikat oleh gula sehingga menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air (aw) dari bahan pangan berkurang. Padahal mikroorganisme memiliki kebutuhan aw minimum untuk pertumbuhannya. Kemampuan gula untuk mengikat air itulah yang menyebabkan gula dapat berfungsi sebagai pengawet. Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula. Manisan buah adalah buah-buahan yang direndam dalam larutan gula selama beberapa waktu. Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme (jamur, kapang). Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga digunakan air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah (Margono, 1993).



Buah-buahan mempunyai arti penting sebagai sumber vitamin, mineral dan zat-zat lain dalam menunjang kecukupan gizi, tetapi buah-buahan segar termasuk komoditi yang tidak tahan lama. Daya tahan buah-buahan tergantung pada jenis buah dan perlakuan lepas panen yang diberikan. Pengolahan buah-buahan penting dilakukan karena sifatnya yang mudah rusak dan musiman sehingga perlu dilakukan pengawetan untuk memperpanjang masa simpan. Pemanfaatan buah pepaya dalam usaha pengawetan dengan cara mengubahnya menjadi produk yang lebih awet seperti manisan, buah dalam sirup, selai, dan sebagainya. Manisan merupakan salah satu jenis pengolahan yang dapat digunakan untuk memperpanjang daya simpan buah pepaya. Selain itu, manisan merupakan salah satu bentuk diversifikasi pengolahan pangan tradisional di Indonesia. Manisan buah dapat dibedakan menjadi dua, yakni manisan basah dan manisan kering. 1.2 TUJUAN PRAKTIKUM 1.2.1 Untuk mengetahui Prinsip Kerja dari Pengawetan dengan Penggulaan. 1.2.2 Untuk mengetahui manfaat dari Pengawetan dengan Penggulaan. 1.2.3 Untuk mengetahui Prosedur kerja Manisan Pepaya Basah.



BAB II PERCOBAAN



2.1 ALAT DAN BAHAN - ALAT



:- Pisau stainless steel - Talenan - Sendok kayu panjang - Wadah atau baskom plastic - Panci stainless steel - Sendok makan - Gelas ukur



- BAHAN : - Buah Pepaya 1/2 potong buah utuh (mengkal) - Gula pasir ( 500 gr) - 4 gelas air - Garam 1 sdt makan 2.2 CARA KERJA : 1).Memilih buah yang baik dengan tingkat kematangan sedang (mengkal 2).Kemudian mencuci buah pepaya hingga bersih, setelah itu dikupas kulit pepayanya. 3). Selanjutnya buah pepaya di potong dengan bentuk dan ukuran selera. (Jangan terlalu kecil juga tidak terlalu besar) 4). Setelah itu ditiriskan dan direndam kembali dalam larutan garam 10% selama 15 menit. 5).Setelah itu buah pepaya dicuci kembali pada air bersih untuk mengurangi rasa asin yang berlebihan. 6). Kemudian buah pepaya direndam kembali pada larutan gula 50%. (Semakin lama perendaman dalam larutan gula, semakin enak rasa manisannya). BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 HASIL



Tabel hasil :



Jenis Uji



Hasil Pengamatan



Warna



Orange-kekuningan



Aroma



wangi pepaya



Rasa



Manis sekali



Tekstur



Agak keras



Hasil Gambar



3.2 PEMBAHASAN Berdasarkah hasil praktikum yang diperoleh bahwa, Manisan Pepaya Basah memiliki warna yang lebih cerah orange-kekuningan dengan rasa yang lebih manis tentunya setelah perendaman pada air gula beberapa saat. Namun tekstur yang diperoleh agak keras karena dibuat dari pepaya yang agak keras (tingkat kematangan sedang/mengkal) serta tetap mempertahankan wangi pepayanya.



Pada praktikum yang dilakukan untuk pembuatan Manisan Pepaya Basah ini menggunakan salah satu metode pengawetan produk buah-buahan yang paling tua, dan dalam pembuatannya menggunakan gula. Penggulaan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan pepaya pada medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 50% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan. Dengan kadar gula tinggi ini, manisan pepaya basah dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama. Pembuatan manisan juga merupakan salah satu alternatif memperpanjang daya simpan bahan pangan. Pada pembuatan manisan buah ini, pepaya merupakan bahan dasar yang menjadi unsur pokok dalam pembuatan manisan basah. Pada praktikum yang dilakukan, pepaya yang digunakan 1/2 buah utuh kemudian serta buah pepaya yang digunakan agak mengkal/tidak terlalu masak. Dalam proses pembuatan manisan basah atau kering hal pertama yang dilakukan yaitu proses pencucian buah kemudian dilakukan proses pengirisan proses, pengirisan ini bertujuan untuk memperkecil bahan baku manisan sehingga mempercepat peresapan gula kedalam bahan baku manisan dan membuat bentuk buah agar lebih menarik. Selanjutnya di lakukan lagi perendaman pada larutan garam sebanyak 1 sdm selama 15 menit. Penggunaan larutan garam bertujuan untuk mengurangi rasa pahit atau asam pada buah, mencegah terjadinya reaksi browning pada buah dan untuk membunuh bakteri tertentu. Kemudian dicuci kembali untuk mengurangi rasa asin yang berlebihan pada buah, dan proses yang terakhir adalah merendamkan buah pada larutan gula yang telah dibuat, Prinsip dasar pembuatan manisan dari buahbuahan atau bagian tumbuh-tumbuhan yaitu sebagai berikut, buah melalui proses penggulaan baik secara perendaman maupun pelumuran dengan gula sehingga secara perlahan gula akan meresap, dengan demikian kadar gula dalam jaringan buah cukup tinggi sehingga dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Gula mutlak diperlukan untuk membuat manisan, gula berfungsi sebagai pemanis dan pengawet, konsentrasi gula tidak kurang dari 50%. Prinsip dasar pemakaian gula dalam pembuatan manisan buah adalah dalam bentuk larutan gula yang dibuat dengan mencampurkan gula pasir dengan air dalam kadar tertentu. Pada akhir peraktikum menghasilkan manisan buah basah yang cukup menarik, rasa yang lebih manis dengan warna yang lebih cerah tanpa mengurangi warna aslinya, serta tekstur yang agak keras



(mengkal) dan aromanya kelihatan sermpurna dengan wangi pepayanya. Pengolahan aneka buah menjadi manisan ini memberikan keuntungan tersendiri. Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting, termasuk pengolahan menjadi produk manisan.



BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Setelah melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa Manisan Pepaya Basah merupakan manisan yang diperoleh setelah buah (pepaya) pada perendaman larutan gula. Pada Manisan basah mempunyai kandungan air yang lebih banyak dan penampakan yang lebih menarik karena serupa dengan buah aslinya. Pengawetan dengan penggulaan ini dilakukan untuk memperpanjang masa simpan pada buah. 4.2 Saran Sebaiknya pada proses praktikum yang dilakukan, pembuatan manisan pepaya basah disimpan di kulkas dalam kemasan tertutup rapat. Serta untuk membuat manisan jenis ini, memilih buah dengan tingkat kematangan yang tepat agar memperoleh tekstur manisan yang baik.



DAFTAR PUSTAKA Kalie, M. Baga. 2008. Bertanam Pepaya. Penebar Swadaya. Jakarta. Suprapti, Lies M. 2005. Aneka Olahan Pepaya Mentah dan Mengkal. Kanisius. Yogyakarta. Fachruddin, Lisdiana. 1998. Membuat Aneka Manisan. Kanisius. Yogyakarta. Muaris, Hindah. 2003. Manisan Buah. Gramedia. Jakarta. http://ikriskyoftheend.blogspot.com/2016/01/pembuatanmanisan-buah-pepaya-142016xi.html?m=1



LAMPIRAN