4 0 317 KB
TUGAS PRAKTIKUM KOMUNIKASI FARMASI Dosen : apt. Agung Dewantoro, M.Farm
DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 2 03FARE005 1. Ayu Cahyanti
(191040400300)
2. Cindy Frisca Pardilla
(191040400290)
3. Dede Ervan Agustian H.
(191040400277)
4. Defi Hermawati
(191040400292)
5. Denis Rosalina
(191040400305)
6. Dewi Sinta sari
(191040400293)
PROGRAM STUDI D III FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA PERSADA PAMULANG 2020
RESEP DR. SPESIALIS PARU
A
RESEP ASMA DENGAN INHALER
DISKRIPSI OBAT 1.
Seretide Diskus 250mg Nama Obat
: Seretide Diskus 250mg
Komposisi Obat
: Salmeterol xinafoate 50 mcg, fluticasone propionate 250 mcg.
Dosis
: Penyakit Obstruksi Saluran napas yang Reversibel Dewasa & anak ≥12 tahun Dws & anak ≥12 tahun 2 inhalasi Inhaler Seretide 50 atau 125 atau 1 inhalasi Diskus Seretide 100, 250, atau 500. Anak ≥4 tahun 2 inhalasi Inhaler Seretide 50 atau 1 inhalasi Diskus Seretide 100.
PPOK Dewasa 2 inhalasi Inhaler Seretide 125 atau 1 inhalasi Diskus Seretide 250 atau 500. Semua dosis diberikan 2 x / hari. Aturan Pakai
: 2 x sehari 1 kali semprot dan hirup
Indikasi
: Terapi reguler untuk penyakit obstruktif saluran napas yang reversibel, mencakup asma pada dewasa & anak, serta terapi reguler untuk PPOK termasuk bronkitis kronik & emfisema.
Kontraindikasi
: Penderita yang hipersensitif tehadap komponen obat.
Efek Samping
: Sakit kepala, iritasi tenggorokan, tremor, jantung berdebar, nyeri send ikram otot.
Interaksi Obat
: jangan digunkan dengan obat (ketoconazole, eritromisin,oxitosin, antiaritmia, xantin)
Penyimpanan Obat 2.
: Disimpan pada suhu ruangan 25-30oC
Tremenza tablet Nama Obat
: Tremenza tablet
Komposisi Obat
: Pseudoefedrin HCL 60mg(30mg), Triprolidin HCL 2.5mg(1.25mg)
Dosis
: sehari 3-4x, dewasadan anak diatas 12th 1 atau 2 sdtk, anak 6-12th ½ tab atau 1 sdtk. 2-5th ½ sdtk.
Aturan Pakai
: 2 x sehari 1 tablet, sesudah makan
Indikasi
: meringankan gejala flu karena alergi pada saluran pernafasan atas yang memerlukan dekongestan dan antihistamin.
Kontraindikasi
: penyakit saliran nafas bawah (asma),
hipersensitif, penderita gejala hipertensi, glaucoma, diabetes, anticoroner, tetapi menghambat MAO Efek Samping
: pusing, mengantuk, (mulut, hidung dan tenggorokan kering), gugup, gelisah, penglihatan kabur.
Interaksi Obat
:
obat
ini
menyebabkan
kantuk,
penggunaan obat ini dengan obat furazolidine dan obat MOA inhibitor bisa meneyebabkan krisis hipertensi. Penyimpanan Obat 3.
: Disimpan pada suhu ruangan 25-30oC
Loratadine Nama Obat
: Loratadin
Komposisi Obat
: Loratadin 10mg
Dosis
: dewasa dan anak-anak >12th sehari 1 tablet
Aturan Pakai
: 2 x sehari 1 tablet, sesudah makan
Indikasi
: pengobatan simptomatis pada alergi rhinitis, rasa gatal pada hidung, pilek, urtikaria kronik.
Kontraindikasi
: Hipersensitif
Efek Samping
: Lelah, sakit kepala, gangguan kesadaran, mulut kering, gangguan pencernaan, mual, gastristis.
Interaksi Obat
: meningkatkan plasma dengan ketoconazole, erithromicyn, atau cimetidine.
Penyimpanan Obat
: Disimpan pada suhu ruangan 25-30oC
4.
Lansoprazole Nama Obat
: Lansoprazole
Komposisi Obat
: Lansoprazole 30mg
Dosis
: sehari 1x30mg selama 4 minggu.
Aturan Pakai
: 2 x sehari 1 kapsul, ½ - 1 jam sebelum makan.
Indikasi
: pengobatan juangka pendek tukak usus, tukak lambung dan refkuks esofagus.
Kontraindikasi
: pasien yang hipersensitif terhadap Lansoprazole.
Efek Samping
: sakit kepala, nyeri abdomen, mual, muntah, dyspepsia, mulut kering, kembung, pusing, Lelah.
Interaksi Obat
: hati-hati jika digunakan dengan Bersama obat-obat oral (phenytoin, theyopillin, antasida & sucralfat) akan mengurangi biovailabilitas
lansoprazole,
jangan
diberikan kurang dari 1 jam setelah pemberian lansoprazole. Penyimpanan Obat 5.
: Disimpan pada suhu ruangan 25-30oC
Berotec MDI Boeh Nama Obat
: Berotec MDI Boeh
Komposisi Obat
: Feneterol HBr 100mcg
Dosis
: untuk asma akut diberikan 1x semprot, jika belum ada pebaikan setelah 5 menit, berikan dosis ke 2. Jikq serangan asma tidak dapat diatasi dengan 2 semprot, dosis mungkin perlu ditambah.
Aturan Pakai
: 2 x sehari 1 kali semprot dan hirup.
Indikasi
: pengobatan asma bronkial , bronkritis
obstruktif, efisema, asma disebabkan suatu Gerakan olahraga dan kelainan bronkopulmonari. Kontraindikasi
: kordiomiopati obstruktif hipertropik, takiaritmia, hipersensitif
Efek Samping
: mual, muntah, ruam kulit, pusing, sakit kepala, tremor, batuk, aritmia
Interaksi Obat
: jangan digunkan dengan obat (antikolinergik, derivate xantin, kortikosteroid, diuretik)
Penyimpanan Obat
: Disimpan pada suhu ruangan 25-30oC dan terhindar dari cahaya matahari
LITELATUR 1.
Seretide Diskus 250mg, sumber (ISO VOL.52 HAL 437), Diakses pada tanggal 29/09/2020 https://www.sehatq.com/obat/seretide-didkus-inhaler-50250-mcg
2.
Tremenza tablet, sumber (ISO VOL.52 HAL 471) Diakses pada tanggal 29/09/2020 https://doktersehat.com/oabat-tremenza/
3.
Loratadine, sumber (ISO VOL.52 HAL 74)
4.
Lansoprazole, sumber (ISO VOL.52 HAL 389)
5.
Berotec MDI Boeh, sumber (ISO VOL.52 HAL 432) Diakses pada tanggal 29/09/2020 https://www.sehatq.com/obat/berotec-inhaler-100-dosis
NASKAH SKENARIO Ass. Apoteker
: “(Memanggil pasien)’’ Tn. Hasyim’’
Pasien
: ‘’iya mbak ‘’
Ass. Apoteker
: ‘’Selamat pagi pak, apa benar dengan Tn. Hasyim?’’
Pasien
: ‘’Pagi mbak, iya saya sendiri’’
Ass. Apoteker
: ‘’Bisa disebutkan nama lengkap dan tanggal lahir pak?’’
Ass. Apoteker
: ‘’hasyim, 7 desember 1955 mbak ‘’
Pasien
: ‘’baik, saya jelaskan obatnya ya pak ‘’
Ass. Apoteker
: ‘’ini seretide digunakan sehari 2 x dihirup ya bu ini untuk sesak, cara pakainya 1. Cuci tangan hingga bersih sebelum menggunakan Accuhaler. 2. Pegang Discus pada satu tangan, letakan ibu jari tangan yang lain untuk membuka klep. 3. Buka Accuhaler dengan menekan ibu jari ke kanan sampai bagian mulut Accuhaler Discus terlihat keluar. 4. Dorong klep dan tahan tuas Accuhaler. 5. Dorong tuas semaksimal mungkin sampai berbunyi klik dan kaca penutup mouthiece terbuka 6. Keluarkan napas anda sebanyak mungkin. 7. Hisap, letakan bagian mulut Accuhaler di bibir lalu tarik napas dalam-dalam (jangan melalui hidung) 8. Lepaskan Accuhaler dari mulut, kemudian tahan napas selama 10 detik. 9. Keluarkan
napas
secara
perlahan,
bersihkan
permukaan mulut Accuhaler dengan tisu lalu tutup kembali Accuhaler. Jangan mengeluarkan napas ke dalam Accuhaler ya pak 10. Setelah mengeluarkan napas, kumur - kumur dengan air bersih lalu buang ‘’. Selanjutnya tremenza diminum 2 kali sehari 1 tablet sesudah makan ini untuk pilek ya pak, selanjutnya loratadin dimininum sehari 2 kali 1 tablet sesudah makan ini untuk alergi ya pak, selanjutnya lansoprazole diminum 2 kali sehari 1 kapsul sebelum makan,
setengah jam sebelum makan ya pak ini untuk lambung, selanjutnya berotec inhaler sehari 2 kali dihirup ya pak, cara menggunakannya seperti ini 1.
Bukalah penutup ujung inhaler lalu kocok inhaler dengan kuat.
2.
Genggam inhaler. Tarik dan hembuskan nafas secara perlahan.
3.
Pegang inhaler di depan mulut dengan kepala agak menengadah.Tempatkan ujung inhaler di dalam mulut di atas lidah dan tutup inhaler dengan bibir . Mulailah menarik nafas perlahan dan tekan inhaler 1 kali bersamaan dengan menarik nafas perlahan sedalam-dalamnya.
4.
Tahan nafas ya pak selama 10 detik atau selama mungkin
yang
bapak
sanggup,
sebelum
menghembuskan nafas perlahan untuk memastikan seluruh obat masuk ke saluran nafas. 5.
karena dokter menyarankan lebih dari 1 kali pemakaian inhaler, maka tunggulah 1 menit sebelum
kembali
mengocok
inhaler
dan
mengulangi seperti langkah sebelumnya 6.
Setelah selesai, berkumurlah dahulu dengan air hangat.
7.
Cuci dan bersihkan ujung inhaler dengan air hangat tiap hari.
Pasien
: ‘’baik mbak, saya mengerti ‘’
Ass. Apoteker
: ‘’apa ada yang ingin ditanya kan? atau masih ada yang belum jelas pak? ‘’
Pasien
: ‘’tidak mba, terimakasih ya mba ‘’
Ass. Apoteker
: ‘’sama-sama, dengan senang hati pak, cepet sembuh ya pak ‘’
Pasien
B
: ‘’iyah, terimakasih mba ‘’
RESEP PASIEN TB
DISKRIPSI OBAT 1.
Inoxin 400mg Nama Obat
: Inoxin
Komposisi Obat
: isoniazid 400 mg, Pyridoxine HCI 10 mg.
Dosis
: Terapi: Dewasa: satu kali sehari satu kaplet / atau berdasarkan berat badan (5 mg / kg BB per hari). Maksimal 300 mg / hari. Anak: 10-20 mg / kg BB per hari untuk dosis tunggal. Maksimal 300 mg / hari. Profilaksis: Anak: 5 -10 mg / kg BB per hari. Maksimal 300 mg / hari.
Aturan Pakai
: 1 x sehari 1 tablet, pagi sesudah makan
Indikasi
: Tuberkulosis dengan kombinasi bersama obat antituberkulosis lainnya.
Kontraindikasi
:
Hipersensitivitas
terhadap
isoniazid.
pasien
hepatitis.
Obat penginduksi
pada
Perh./Perg Segera hubungi dokter jika terjadi hepatotoksik prodromal seperti: letih, lesu, anoreksia, mual dan muntah. INH sebaiknya diberikan hati-hati pada pasien alkoholik, wanita hamil atau menyusui, porfiria.
INH sebaiknya
diberikan hati-hati pada pasien dengan "status asetilator lambat" karena dapat meningkatkan risiko efek samping. INH sebaiknya diberikan hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati. Efek Samping
: Neuritis periferal, neuritis optik, nekrosis hati, insomnia, kontraksi otot, kembung, gangguan jiwa, reaksi hipersensitivitas, agranulositosis, hepatitis (terutama untuk ua dibawah 35 tahun), seperti sistemik lupus eritematosus, pellagra, hiperglikemia, ginekomastia, epilepsi.
Interaksi Obat
: INH dapat menghambat Metabolisme carbamazepine etosuksimid dan fenitoin. Penyerapan dari isoniazid berkurang dengan
adanya
antasida
(yang
mengandung Al dan Mg). Sikloserin dan disulfiram dapat meningkatkan toksisitas pada sistem saraf pusat.
Penyimpanan Obat
: Pada suhu ruangan dibawah 25-30°C
2. Rifamtibi Nama Obat
: Rifamtibi
Komposisi Obat
: Rifampicin 450mg
Dosis
: Anak: 10-20 mg/kgBB/hari dengan maksimal sehari 600mg. Dewasa: 4 minggu pertama; BB 50kg, sehari 1x600mg.
Aturan Pakai
: 1 x sehari 1 tablet, malam sebelum makan
Indikasi
: TBC, Lepra
Kontraindikasi
: Hipersensitif, ikterus, bayi prematur dan bayi baru lahir.
Efek Samping
: Gangguan gastrointestinal, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi hati SGOT dan
alkali
leukopenia,
fosfatase,
eosinofilia,
trombositopenia,
purpura,
hemolisis, syok. Urin, sputum, air mata dan lensa kontak merah. Interaksi Obat
: Rifampisin menurunkan efektivitas kontrasepsi oral, fenitoin, kortikosteroid, antidiabetes oral, antikoagulan oral.
Penyimpanan Obat 3.
: Pada suhu ruangan dibawah 25-30°C
Sanazet Nama Obat
: Sanazet
Komposisi Obat
: Pirazinamida 500mg.
Dosis
: Dewasa: 20-35mg/kg/ BB/hari, maksimum 3g, terbagidalam 3-4 dosis. Anak-anak:
20mg/kg
dalam 3-4 dosis.
B/hari,
terbagi
Aturan Pakai
: 1 x sehari 2 tablet, sore sesudah makan.
Indikasi
:
Pengobatan
tuberkulosis
dalam
kombinasi dengan antituberkulosis lain (iso-niazida, rifampisina). Kontraindikasi
: Kerusakan hati, hiperurikemia,dan artritis gout.
Hipersensitif
pirazinamida.
Wanita
terhadap hamil
dan
menyusui. Efek Samping
: Mata atau kulit yang berwarna kuning. Artralgia, anoreksia, mual dan muntah, disuria, malaise dan demam.
Interaksi Obat
: Pemberian bersama probenesid, allopurinol, ofloxacin, levofloxacin, obat hepatotoksik lain. Pyrazinamide dapat menggangu efek obat antidiabetik oral.
Penyimpanan Obat
: Pada suhu ruangan dibawah 30°C
4. Santibi Nama Obat
: Santibi
Komposisi Obat
: Ethambutol HCL 500mg.
Dosis
: Santibi: Pengobatan permulaan; sehari 15 mg / kgBB. Santibi plus: Di bawah 50 kg BB, 3 tab dosis tunggal; di atas 50 kg BB, 4 tab dosis tunggal.
Pengobatan
ulang: Santibi, takaran sehari adalah 25 mg / kgBB selama 60 hari, selanjutnya 15 mg / kgBB / hari. Santibi plus: di bawah 50 kg BB, 4 tab dosis tunggal; diatas 50 kg BB, 5-6 tab tunggal. Aturan Pakai
: 1 x sehari 2 tablet, siang sesudah makan
Indikasi
: Tuberkulosais paru-paru.
Kontraindikasi
: Neuritis optik.
Efek Samping
: Neuritis retrobulbar dengan penurunan ketajaman penglihatan, skotoma sentral, buta warna hijau-merah.
Ruam kulit
karena alergi. Gangguan sal pencernaan. Hiperurisemia. Interaksi Obat
: Dapat mengurangi kemanjuran Urikosurik, terutama dengan adanya Isoniazid dan Piridoksin. Antasida yang mengandung Aluminium.
Penyimpanan Obat
: Disimpan pada suhu ruangan 25-30oC
5. Alco Plus DMP Syrup Nama Obat
: Alco Plus DMP Syrup
Komposisi Obat
:
Pseudoefedrin
HCI
30
mg,
bromfeniramin maleat 2 mg, dekstrometorfan HBr 10 mg. Dosis
: Dewasa & anak >12 thn 5 mL. Anak 6-
12 thn 2.5 mL, 2-5 thn 1.25 mL. Diberikan 3 x / hr. Aturan Pakai
: 3 x sehari 1 sendok obat, sesudah makan
Indikasi
:
Meredakan batuk dengan bersin &
hidung tersumbat karena flu. Kontraindikasi
: HTN, stroke, palpitasi, insomnia.
Efek Samping
: Insomnia, sakit kepala, palpitasi, eksitasi, tremor, aritmia, takikardia, kesulitan berkemih.
Interaksi Obat
: Dapat memicu krisis hipertensi jika digunakan bersama MAOI.
Penyimpanan Obat
: Pada suhu ruangan dibawah 30°C
6. Loratadine Nama Obat
: Loratadin
Komposisi Obat
: Loratadin 10mg
Dosis
: dewasa dan anak-anak >12th sehari 1 tablet
Aturan Pakai
: 2 x sehari 1 tablet, sesudah makan
Indikasi
: pengobatan simptomatis pada alergi rhinitis, rasa gatal pada hidung, pilek, urtikaria kronik.
Kontraindikasi
: Hipersensitif
Efek Samping
: Lelah, sakit kepala, gangguan kesadaran, mulut kering, gangguan pencernaan, mual, gastristis.
Interaksi Obat
: meningkatkan plasma dengan ketoconazole, erithromicyn, atau cimetidine.
Penyimpanan Obat
: Disimpan pada suhu ruangan 25-30oC
7. Curcuma Nama Obat
: Curcuma tablet
Komposisi Obat
:
Ekstrak
Curcumae
xanthorrhizae
Rhizoma 20 mg Dosis
: 3 x sehari 1-2 tablet
Aturan Pakai
: 2 x sehari 1 tablet, sesudah makan
Indikasi
: Untuk membantu memelihara kesehatan
fungsi hati, serta membantu memperbaiki nafsu makan. Kontraindikasi
: Hipersensitif
Efek Samping
: Mual ringan, iritasi lambung atau nyeri
ulu hati. Interaksi Obat
: Obat-obatan yang mungkin dapat berinteraksi dengan ekstrak temulawak: Aspirin, obat NSAID, obat diabetes, obat hipertensi, obat pengencer darah.
Penyimpanan Obat
: Pada suhu ruangan dibawah 30°C
8. Inbumin Nama Obat
: Inbumin kaplet
Komposisi Obat
: Ekstrak ikan gabus yang dimurnikan (Channa striata) 250 mg.
Dosis
: Sesuai petunjuk pada kemasan dan
anjuran dokter. Aturan Pakai
: 2 x sehari 1 kaplet, sesudah makan
Indikasi
: Nutrisi tambahan, menjaga kesehatan, mempercepat penyembuhan luka.
Kontraindikasi
: Pasien yang memiliki hipersensitifitas terhadap ekstrak ikan gabus.
Efek Samping
:-
Interaksi Obat
:-
Penyimpanan Obat
: Pada suhu ruangan dibawah 30°C
LITERATUR 1. Inoxin, (ISO VOL.52 HAL 152) 2. Rifamtibi 450mg, sumber (ISO VOL.52 HAL 155)
3. Sanazet, sumber (ISO VOL.52 HAL 154) 4. Santibi, sumber (ISO VOL.52 HAL 154) 5. Alco plus DMP syrup (MIMS EDISI 3, HAL 91) 6. Loratadine, sumber (ISO VOL.52 HAL 74) 7. Curcuma, sumber Diakses pada tanggal 30/09/2020 https://www.honestdocs.id/curcuma-fct, https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/curcuma-fct-10-tablet-1 https://hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/curcuma-fct-tablet/#gref 8. Inbumin kaplet, sumber Diakses pada tanggal 30/09/2020 https://www.klikdokter.com/obat/inbumin NASKAH SKENARIO Ass. Apoteker
: “(Memanggil pasien)’’ Tn. Rohmat Gunawan’’
Pasien
: ‘’iya mbak ‘’
Ass. Apoteker
: ‘’Selamat pagi pak, apa benar dengan Tn. Rohmat Gunawan?”
Pasien
: ‘’Pagi mbak, iya saya sendiri’’
Ass. Apoteker
: ‘’Bisa disebutkan nama lengkap dan tanggal lahir pak?’’
Pasien
: ‘’Rohmat Gunawan, 14 april 1980 mbak ‘’
Ass. Apoteker
: ‘’baik, saya jelaskan obatnya ya pak ‘’
Ass. Apoteker
: “ Ini obat pertama ada inoxin tablet 400mg di minum 1 x sehari 1 tablet dipagi hari sesudah makan, obat ke2 ada rifamtibi 450mg di minum 1 x sehari 1 tablet malam hari sebelum makan, yang ke3 ada sanazet tablet di minum 1 x sehari 2 tablet sore hari sesudah makan, ke4 ada santibi tablet di minum 1 x sehari 2 tablet siang hari sesudah makan, dan ke 4 obat ini obat paru ya pak jadi diusahakan jagan samai lupa dan tidak boleh putus
minumnya. Selanjutnya ada obat tambahan untuk batuk dan flu, ini Alco plus DMP syr di minumnya jika ada keluhan 3 x sehari 1 sendok obat sesudah makan. Ini Loratadin untuk alerginya di minum 2 x sehari 1 tablet sesudah makan. Yang ini curcuma tablet di minum 2 x sehari 1 tablet sesudah makan untuk menambah atau meningkatkan nafsu makan serta memperbaiki fungsi hati. Yang terrakhir ini inbumin kaplet di minum 2 x sehari 1 kaplet sesudah makan untuk nutrisi tambahan, menjaga kesehatan.” Ass. Apoteker
: ‘’apa ada yang ingin ditanyakan pak? atau masih ada yang belum jelas? ‘’
Pasien
: ‘’tidak mba sudah cukup jelas, terimakasih ya mba‘’
Ass. Apoteker
: ‘’sama-sama, dengan senang hati pak, cepet sembuh ya pak ‘’
Pasien
: ‘’iyah, terimakasih mba ‘’