Laporan Praktikum Tetes Mata Tetrakain [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TETES MATA TETRAKAIN HIDROKLORIDA I.



Tinjauan Farmakologi Bahan Obat



Tetes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi yang digunakan dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dari bola mata. Tetrakain HCl merupakan anestetik lokal dapat digunakan digunakan untuk menghilangkan benda asing yang terdapat pada kornea dan konjungtiva mata, untuk menghilangkan bekas luka, dan untuk operasi katarak. Mekanisme kerja dari tetrakain HCl adalah menstabilkan membran saraf sehingga saraf menjadi lebih permiabel terhadap ion, mencegah inisiasi dan transmisi dari membran sel saraf, dengan begitu dapat bekerja cepat sebagai anestetik lokal. Dimana persisnya mekanisme kerja anastetik lokal mempengaruhi permeabilitas dari membran sel saraf masih belum diketahui. (Lippincot’s Drug Manual halaman 62-63)



II. Tinjauan Sifat Fisika Kimia Bahan Obat a. Tetrakain Struktur Tetrakain: C15H25ClN2O2



BM : 264.369 g·mol−1



Kelatutan (dalam air, metanol, etanol, dll) Larut dalam lebih kurang 8 bagian air, larut dalam etanol (95%), praktis tidak larut dalam eter dan benzene. Stabilitas (terhadap cahaya, suhu, pH, O2) Tidak tahan panas. Tanpa adanya cahaya akan terdegradasi pada suasana lembab, dekomposisi terjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi. Tidak stabil terhadap cahaya. pH sediaan 4,5-6.



Titik Lebur Inkompatibilitas



:Tetrakain Hcl memiliki titil lebur 149oC :Tetrakain HCl dapat teroksidasi oleh cahaya matahari.



b. NaCl Nama lain



: Natrium Klorida



Rumus molekul



: Nacl



Bobot molekul



: 58,44



Pemerian



: Kristal tidak berbau,tidak bewarna atau Serbuk kristal putih.



Kelarutan



: 1 bagian larut dalam 3 bagian air, 10 bagian gliserol



Stabilitas



: Stabil dalam bentuk larutan. Larutan stabil dapat menyebabkan pengguratan partikel dari tipe gelas.



Inkompabilitas



:



c. Aqua Pro Injeksi Nama Lain



: Aqua Pro injeksi



Rumus Molekul



: H2O



Kelarutan



: Dapat bercampur dengan polar dan elektrolit.



Stabilitas



: Air stabil dalam setiap keadaan. Air untuk Penggunaan khusus harus disimpan dalam wadah yang sesuai.



Fungsi d. PVP Nama Lain Rumus Molekul BM Kelarutan Stabilitas



: Zat pembawa dan pelarut.



: Polyvinylpyrrolidone : (C6H9NO)n :: larut dalam air :-



III. Bentuk Sediaan, Dosis dan Cara Pemberian Formulasi a. R/



Bentuk dan Formulasi yang dibuat Tetrakain HCl 0,5% NaCl 7.8 mg PVP 2% Aqua p i qs 1 ml



Formulasi yang kami buat berbentuk larutan tetes mata atau dalam bahasa latin adalah guttae opthalmic. Dimana untuk formulasi tetes mata tersebut mengharuskan dalam keadaaan steril. b. Permasalahan Tetrakain HCl tidak taha terhadap pemanasan, jadi bahan tidak dianjurkan untuk si sterilisasi menggunakan cara panas. Dan dapat juga terdegradasi dengan cahaya matahari. pH tetrakain berkisar antara 4,5-6 c.



Pemecahan Masalah



Tetrakain HCl harus di simpan pada suhu 15-30oC untuk menghindari bahan tidak tahan panas. Dikemas dalam plastik atau wadah pack yang melindungi dari cahaya matahari. Dalam pembuatannya tetrakain perlu penambahan dapar sehingga pH larutan menjadi 6. d. Macam-macam Formulasi



IV. Pelaksanaan a. Cara Kerja No. 1 2 3 4 5



Pengerjaan Alat dislterilisasi dengan Autoclaf dan oven Larutkan pvp dalam air sterilisasi dengan auloclaf Sterilisasi Nacl menggunakan Oven Slerilisasi tetrakain HCL menggunakan radiasi uv



16



Zat aktif yang telah disterilisasi tetrakain HCI ditimbang sesuai yang dibutuhkan Zat eksipien ditimbang sesuai yang dibutuhkan Tetrakain HCI dilarutkan ke dalam 50 ml aqua p.i. NaCl dilarutkan dalam 100ml aqua p.i Campurkan Tetrakain HCL, PVP dan NaCl sesuai perhitungan Aqua p.i. ditambahkan sebanyak 40 ml pH sediaan dicek dengan menggunakan indikator pH. Partikulat vissible di cek Volume sediaan digenapkan Dilakukan penyaringan dengan kertas saring Dilakukan penyaringan dengan membran filter 0,02 µm Larutan dimasukan ke dalam wadah masing-masing sebanyak 1 ml dengan menggunakan biuret steril yang telah dibilas dengan larutan sediaan. Masing-masing wada yang telah diisi, ditutup



17



Dilakukan evaluasi sediaan



6 7 8 9 10 11 12 13 14 15



Tempat Ruang sterilisasi Ruang sterilisasi Ruang sterilisasi Ruang penimbangan (grey area) Ruang penimbangan (grey area) Ruang pencampuran Ruang pencampuran Ruang pencampuran Ruang pencampuran Ruang pencampuran Ruang pencampuran Ruang pencampuran Ruang pencampuran Ruang pencampuran Ruang pencampuran



Ruang penutupan wadah Ruang evaluasi



b. Alat yang digunakan dan sterilisasi Nama Alat Sendok porselen Spatel logam Pinset Batang pengaduk Krusentang Corong Pipet tetes Erlenmeyer Gelas ukur Pipet ukur



Cara sterilisasi



Waktu



Oven 170oC



1 Jam



Autoklaf 121oC



15 menit



Kertas saring Kertas perkamen Kapas Saringan G3 Slang karet buret Jarum buret Zalfkaart Pakaian kerja Masker Sarung tangan Alas kaki Cawan penguap Kaca arloji Gelas kimia Erlenmeyer Kolom Corong serbuk Ayakan B40 Buret Mortir & stamper Dop pipet



Oven 170oC



1 Jam



Larutan fenol 5% Dibakar dengan spiritus 96% Rendam dalam alkohol 70%



24 jam



24 jam



Cara sterilisasi wadah Tube dan tutupnya (jika terbuat dari besi) dicuci dengan air suling, dimasukkan ke dalam kaleng yang tidak tertutup rapat. Sterilisasi dilakukan dalam oven 170oC selama 30 menit (praktikum undergrade) atau 2 jam. Tutup tube direndam dalam alkohol 70% (tutup plastik) selama 30 menit atau 2 jam.



c.



Kemasan dan Brosur



V. Evaluasi a. Fisika pH, volume sediaan dalam wadah, bahan partikulat, uji kebocoran, uji kejernihan dan warna b. Kimia penetapan kadar, identifikasi c. Biologi Uji sterilitas, uji pirogen, uji endotoksin bakteri VI. Hasil dan Pembahasan Hasil Praktikum Dari praktikum yang telah kami kerjakan, didapatkan tetes mata Tetrakain Hcl sebanyak 4 ml, dengan keterangan sebagai berikut No 1 2 3 4



Evaluasi volume Partikel asing Kejernihan Kebocoran



Hasil 4 ml Tidak ada Jernih Tidak bocor



Keterangan Seharusnya 5 ml



Pembahasan Sediaan tetes mata merupakan larutan steril, dimana dalam pembuatannya memerlukan pertimbangan yang tepat terhadap pemilihan formulasi sediaan, seperti penggunaan bahan aktif, pengawet, isotonitas, dapar, viskositas dan pengemasan yang cocok. Sediaan yang dibuat pada formulasi penggunakan bahan aktif Tetrakain HCl. Tetrakain merupakan obat berjhasiat sebagai anestetik lokal Pada formulasi yang dibuat digunakan beberapa bahan tambahan yaitu: seperti API, PVP, dan NaCl. Karena komponen terbesar dari sediaan adalah air dan obat tetes mata yang dibuat dalam volume 5 mL, sehingga pemakaiannya berulang, maka pengawet sangat diperlukan. Sediaan tetes mata juga harus isotonis dengan cairan air mata. Setelah dihitung keekivalensian tiap bahan terhadap NaCl 0,9% sebagai standar larutan yang isotonis, maka dalam formulasi harus ditambahkan NaCl. Cara sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi akhir dengan autoklaf pada suhu 1150C, namun



pada praktikum ini dikarenakan keterbatasan waktu serta ruang yang tidak memadai jadi kami tidak melakukan sterilisasi secara akhir ataupun aseptis.



VII. Kesimpulan Tetes mata tetracaine hidroklorida 0,5% sudah digunakan sejak 45 tahun lalu sebagai obat anestesi topikal untuk mata. Tetracaine hidroklorida berbentuk bubuk halus, berwarna putih, seperti kristal, tidak berbau dengan berat molekul 300,82 g/mol. Obat ini merupakan obat anestesi lokal tipe ester dan turunan asam aminobenzoik. Tetes mata tetracaine hidroklorida 0,5% (setara 0,44% tetracaine) memiliki pH 3,7-5,5.



VIII. Daftar Pustaka