Laporan Selling Project [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN SELLING PROJECT Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah kewirausahaan yang diampu oleh



Oleh Ayu Nurul Mausufy Dila Dilalah



171431005 1714310067



Elsa Rizki Ramadhani



171431009



Irena Yuniarti



171431012



PROGRAM STUDI D-III ANALIS KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2019



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan seliing project ini. Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan selling project sebagai salah satu tugas dari mata kuliah kewirausahaan yang kami lakukan mulai tanggal 1 Maret 2019 sampai dengan 2 April 2019. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan selling project ataupun dalam penyusunan laporan ini. Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang dapat menjadikan penyusun lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi penulis.



Bandung, April 2019



Tim Penyusun



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Pengaruh globalisasi menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah merambah ke segala bidang kehidupan dan mempengaruhi perilaku manusia, seperti meningkat sifat konsumtif manusia. Hal tersebut membuka peluang bagi para produsen ataupun penjual untuk memasarkan produk dengan mudah dan efisien. Di berbagai media massa baik cetak maupun elektronik dapat kita temui dengan mudah iklan produkproduk tertentu yang dikemas semenarik mungkin untuk menarik minat konsumen.



Produsen dituntut untuk berkreatifitas dalam memasarkan



produknya agar produknya dikenal masyarakat luas dan menarik minat pembeli. Konsumen merupakan target sasaran dari semua bentuk promosi/iklan yang dilakukan oleh produsen. Lewat promosi/iklan masyarakat dapat mengetahui produk yang dijual oleh produsen dan membantu konsumen untuk memilih produk/jasa yang sesuai dengan kebutuhan. Di samping itu, perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begiitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada. Hal tersebut merupakan peluang yang sangat baik pula bagi produsen/penjual untuk memasarkan produk/jasa yang dihasilkan. Namun untuk memanfaatkan peluang tersebut dibutuhkan kepercayaan diri dan keterampilan dalam memanagemen penjualan/pemasaran yang baik untuk mencapai target pasar yang sesuai sehingga peluang tersebut dapat menghasilkan keuntungan bagi produsen maupun konsumen. Oleh karena itu, laporan selling project ini disusun untuk memamahami dan meningkatkan keterampilan dalam memasarkan produk/jasa.



1.2.



Strategi Pemasaran Manajemen pemasaran merupakan proses yang mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dan juga mencakup barang, jasa serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat. Dalam konteks penyusunan penyusunan strategi, pemasaran memiliki dua dimensi yaitu dimens saat ini dan dimensi yang akan datang. Dimensi saat ini berkaita dengan hubungan yang telah ada antara perusahaan dengan lingkungannya. Sedangkan dimensi yang akan datang mencakup hubungan massa yang akan datang yang diharapkan terjalin dengan program tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok yaitu Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning. Ketiga langkah ini sering disebur STP ( Segmenting, Targetting, Positioning). Langkah pertama adalah segmentasi pasar, yakni mengidentifikasi dan mengelompokan pembeli yang terpisah-pisah yang membutuhkan produk dan/ aatau bauran pemasaran tersendiri. Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun dilayani. Langkah ketiga adalah positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan manfaat produk yang istimewa dari produk di dalam pasar. Langkah-langkah strategi pemasaran terlihat dari Gambar 2.1 1. Mengidentifikasi variabel segmentasi dan segmentasi pasar. 2. Mengembangkan bentuk segmen yang menguntungkan.



3. Mengevaluasi daya tarik masing-masig segmen. 4. Memilih segmensegmen yang menguntungkan.



Gambar 2.1. Langkah Strategi pemasaran



5. Mengidentifikasi konsep positioning yang menguntungkan bagi masig-masig segmen. 6. Memilih, mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep positioning yang dipilih.



1.3.



Target Pemasaran Tugas manajemen pemasaran bukan hanya terbatas bagaimana menjual produk perusahaan sebanyak mungkin (semaksimal mungkin). Namun lebih dari itu, yakni bagaimana menjual produk perusahaan semaksimal mungkin dengan diiringi cara pelayanan yang baik. Hal ini berguna dalam mengantisipasi faktor jangka panjang yaitu dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya dapat mempertahankan serta meningkatkan faktor penjualan. Dalam menunjang hal tersebut di atas, memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggan dan konsumen sangatkan diperlukan. Namun, bukanlan suatu hal yang mudah untuk melaksanakannya, dikarenakan adanya faktor heterogenitas pada konsumen. Hal ini terdiri dari sudut keinginan yang berbeda, kemampuan untuk membeli produk, domisili, jumlah dan faktor lainnya. Atas dasar keadaan demikian serta keinginan untuk dapat memberikan yang terbaik pada pelanggan, maka perlu di antara konsumen yang berjumlah banyak dan beraneka ragam tersebut perlu dipilih sebagian untuk dijadikan sebuah target pasar. Untuk menentukan konsumen yang akan dijadikan target pasar, maka pasar yang ada perlu diabgi atas beberapa segmen tertentu. Hal ini disebabkan bahwa di setiap pasar, konsumen mempunyai kebutuhan yang berbeda, pola pembelian dan pendapatan yang berbeda serta tanggapan yang berbeda untuk setiap kebijaksanaan pemasaran yang diterapkan. Pada dasarnya segmentasi pasar ini dapat dilakukan atas dasar : 



Faktor demografi seperti : umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin, agama, pendidikan, tingkat penghasilan dan sebagainya.







Faktor sosiologis, seperti : kelompok budaya, kelas-kelas sosial dan sebagainya.







Faktor psikologis/psikografis seperti : kepribadian, sikap, manfaat produk yang diinginkan, dan sebagainya. Atas dasar segmentasi pasar ini akan dapat ditetapkan segmentasi



pasar tertentu yang akan dijadikan sebagai target pasar perusahaan.



Dengan melakukan segmentasi pasar, ada beberapa manfaat yang mungkindiraih perusahaan, antara lain: 



Perusahaan dapat membandingkan segmen pasar yang terbaik bagi perusahaan, yaitu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan serta segmen pasar yang sudah jenuh dan potensi saingan.







Perusahaan dapat menyesuaikan kegiatan promosi dan kegiatan lainnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing segmen pasar.







Perusahaan dapat memperoleh masukan yang dapat digunakan untuk menyusun kebijaksanaan pemasaran. Pada dasarnya segmen pasar yang belum dilayani atau terlayani



secara maksimal dan sesuai dengan karakteristik perusahaan merupakan pasar yang potensi untuk dimasuki. Oleh karen itu perlu diambil tindakantindakan sebagai berikut : 



Menyelidiki luas dan potensi setiap segmen pasar yang hendak dimasuki.







Menyelidiki atribut yang diutamakan untuk setiap segmen pasar.







Menyelidiki potensi setiap produk yang sama di pasar.







Menyelidiki segmen pasar mana yang mungki untuk dilayani perusahaan.







Meneliti karakteristik pasar yang dianggap potensial untuk dilayani berkaitan dengan aspek demografis, geografis dan psikografis. Kegiatan segmentasi pasar akan berlangsung dengan baik, jika



berlaku hal-hal sebagai berikut: 



Secara kuantitatif informasi mengenai karakteristik konsumen mungkin diperoleh.







Cukup menguntungkan bagi perusahaan dari segmen pasar yang dipilih.







Sedapat mungkin perusahaan dapat memusatkan program pemasaran pada segemen pasar yang dipilih. Jika suatu perusahaan memutuskan untuk memasuki suatu pasar,



maka ada beberapa kemungkinan strategi yang bisa diterapkan, yaitu :



1. Undifferentiated Marketing Merupakan suatu stragtegi dengan cara memasarkan satu jenis produk untuk semua pembeli. Dalam strategi ini yang dianggap penting adalah kesamaan kebutuhan setiap pembeli bukan pada perbedaanya. Oleh karena itu kebijaksanaan pemasaran dirancang untuk penjualan missal. Sehingga seiring dengan penjulan yang terus meningkat itu, maka biaya pemasaran dan operasi akan menurun. Itu berarti pada dasarnya ditunjukkan pada segmen pasar yang paling luas. Dan jika prusahaan yang lain menggunakan cara yang sama untuk menguasai pasar, maka akan terjadi persainagan yang sangat keras. 2. Differentiated Marketing Suatu strategi dapat memasuki pasar dengan memilih pasar tertentu sebagai target dan berusaha untuk melayani kebutuhan pasar yang akan dilayani kebutuhannya secara baik. Hal ini mengingat terbatasnya kemampuan perusahaan. Sehingga dengan terkonsentrasinya sumber daya diharapkan pelaksanaan kegiatan pemasaran akan lebih terarah untuk menghasilkan volume yang terus berkembang. 3. Concentrated Marketing Dengan cara ini perusahaan berusaha melayani pasar yang terkonsentrasi . Untuk itu dipilih satu segmen paar yang akan dilayani kebutuhannya secara baik. Hal ini mengingat terbatasnya kemampuan perusahaan. Sehingga dengan terkonsentrasinya sumber daya diharapkan pelaksanaan kegiatan pemasaran akan lebih terarah untuk menghasilkan volume yang terus berkembang.



BAB II HASIL PENJUALAN 4.1.



Produk



4.1.1. Moring (Cimol Kering) Moring merupakan salah satu makanan ringan khas Kabupaten Garut yang banyak diminati oleh banyak orang, khususnya mahasiswa Politeknik Negeri Bandung. Rasanya yang gurih dan pedas sangat cocok dinikmati untuk menemani aktivitas seperti kerja kelompok maupun mengerjakan tugas individu. Harganya yang terjangkau menjadi alasan lain bagi konsumen sehingga moring dapat bersaing sebagai cemilan di pasaran. Oleh sebab itu moring menjadi salah satu cemilan yang tepat untuk dijadikan bisnis yang menjanjikan karena selain mempunyai target pasar yang sangat luas, ketertarikan mahasiswa atau masyarakat yang tinggi akan moring juga sudah tidak dapat dipungkiri lagi. 4.1.2. Bacil (Baso Cilik) Bacil juga termasuk makanan khas yang berasal dari Kabupaten Garut. Sama seperti moring, bacil memiliki keunikan tersendiri dan jarang ditemukan jenis bacil yang memiliki rasa yang sama seperti bacil yang berasal dari Kabupaten Garut, khususnya di lingkungkan sekitar kampus Politeknik Negeri Bandung. Meskipun sudah banyak beredar jenis bacil yang dijual di pasaran, bacil yang kami jual langsung diproduksi di Garut, tepatnya di Maleer, Kecamatan Banyuresmi. Bacil tersebut terkenal akan bumbunya yang khas, isinya yang khas dan toppingnya yang beragam menjadikan bacil banyak diminati di kalangan mahasiswa. Selain itu, proses pembuatannya sangat mudah. Bacil yang dijual sudah dalam keadaan setengah matang sehingga hanya perlu mendidihkannya saja. Oleh karena itu, bacil pun menjadi salah satu pilihan yang tepat dalam melakukan selling project ini. 4.2.



Target Penjualan Moring dan bacil merupakan makanan yang dapat diminati oleh semua



kalangan, terutama untuk orang-orang yang berasal dari suku sunda karena rasa dari moring dan bacil ini sudah akrab dengan lidah mereka. Target penjualan dari



moring dan bacil ini ditujukan untuk semua kalangan mulai dari kalangan muda hingga tua, mulai dari pelajar hingga pegawai kantoran. Namun untuk penjualan yang kelompok kami lakukan lebih khususnya ditujukan untuk mahasiswa disekitaran kampus Politeknik Negeri Bandung dan ditujukan untuk seluruh mahasiswa dari berbagai jurusan. Selain itu adapun pelanggan yang berasal dari universitas lain disekitar Politeknik Negeri Bandung seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Pasundan (Unpas). 4.3.



Proses Penjualan Proses penjualan atau metode penjualan yang kami lakukan adalah metode



penjulan secara langsung menawarkan barang kepada konsumen dan juga secara online. Proses penjualan secara online dianggap menguntungkan karena tidak membutuhkan modal yang besar untuk pengadaan produk yang akan dipasarkan. Sistem penjualan secara online ini dilakukan dengan mendokumentasikan atau memotret produk yang akan dipasarkan kemudian disebarkan melalui berbagai macam media sosial dan sistem yang diterapkan adalah sistem pre-order (PO) sehingga modal yang diperlukan hanya untuk memenuhi pesanan konsumen. Penjualan secara online ini juga dianggap menguntungkan karena mencegah terjadinya penumpukan produk atau barang yang tidak laku terjual karena sistem penyediaan barang berdasarkan pesanan konsumen. Selain itu penjualan secara online juga dianggap efisien dari segi tenaga dan waktu karena proses pemasaran dan promosi tidak harus bertemu langsung dengan konsumen. Selain itu, karena produk yang kita pasarkan berasal dari Kabupaten Garut yang letaknya cukup jauh dengan Bandung sehingga kami melakukan sistem pre-order terlebih dahulu. Selain melakukan sistem penjualan secara online, kami pun melakukan proses penjualan dengan menawarkan barang yang dijual kepada konsumen dan menyimpan produk di kantin kejujuran yang berada di Gedung Kuliah Bersama (GKB) lantai 3 jika masih terdapat stock barang yang belum terjual. Proses penjualan secara langsung ini bertujuan agar konsumen dapat mengetahui secara langsung jenis dan kualitas produk sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli produk yang dipasarkan. Dari proses penjualan secara langsung tersebut juga diharapkan konsumen melakukan pemesanan terhadap produk serupa sehingga



akan menambah pendapatan dari hasil penjualan produk tersebut. Selain itu penjualan secara langsung kepada konsumen juga memudahkan dalam hal iklan dan promosi terhadap produk yang dipasarkan. Karena pada umumnya saat memasarkan produk secara langsung kepada konsumen, konsumen yang ditawarkan biasanya lebih dari satu atau bergerombol. Hal tersebut memudahkan dalam hal pemasaran karena saat melakukan satu kali promosi dapat mencakup 24 konsumen. 4.4.



Pencapaian Individu Target penjualan yang harus dicapai oleh setiap anggota adalah berupa 80



buah moring dan 80 buah bacil. Berikut pencapaian masing-masing individu. Dimana harga modal untuk masing-masing produk adalah Rp.7.000 untuk moring dan Rp.7.000 untuk bacil. 1. Ayu Nurul Mausufy Jenis Produk



Harga Satuan



Jumlah Terjual



Total Harga



Moring



Rp.10.000,-



39



Rp.390.000,-



Bacil



Rp.10.000,-



38



Rp.380.000,-



Total Harga



Rp.770.000,-



Total Keuntungan



Rp.231.000,-



2. Dila Dilalah Jenis Produk



Harga Satuan



Jumlah Terjual



Total Harga



Moring



Rp.10.000,-



40



Rp.400.000,-



Bacil



Rp.10.000,-



38



Rp.380.000,-



Total Harga



Rp.780.000,-



Total Keuntungan



Rp.234.000,-



3. Elsa Rizki Ramadhani Putri Jenis Produk



Harga Satuan



Jumlah Terjual



Total Harga



Moring



Rp.10.000,-



44



Rp.440.000,-



Bacil



Rp.10.000,-



36



Rp.360.000,-



Total Harga



Rp.800.000,-



Total Keuntungan



Rp.240.000,-



4. Irena Yuniartika Jenis Produk



4.5.



Harga Satuan



Jumlah Terjual



Total Harga



Moring



Rp.10.000,-



39



Rp.390.000,-



Bacil



Rp.10.000,-



37



Rp.370.000,-



Total Harga



Rp.760.000,-



Total Keuntungan



Rp.228.000,-



Pencapaian Grup Jenis Produk



Harga Satuan



Jumlah



Total Harga



Terjual Moring



Rp.10.000,-



162



Rp.1.620.000,-



Bacil



Rp.10.000,-



149



Rp.1.149.000,-



Total Harga



Rp.933.000,-



Total Keuntungan



Rp.228.000,-



4.6.



Kendala Penjualan



4.7.



Pengalaman (Lesson Learned) Individu



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.



Kesimpulan



5.2.



Saran