13 0 108 KB
LAPORAN SURVEI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN TAHUN 2022
TIM MANAJEMEN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS MENTIKAN
i
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa , yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya Kepada kita semua, sehingga Laporan Survey Budaya Keselamatan Pasien UPT Puskesmas Mentikan dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Laporan Survey Budaya Keselamatan Pasien UPT Puskesmas Mentikan ini disusun dengan tujuan untuk memberikan gambaran umum budaya karyawan/staff UPT Puskesmas Mentikan dalam melaksanakan keselamatan pasien. Laporan ini berisi tentang definisi, elemen budaya keselamatan pasien, faktor-faktor yang mempengaruhi budaya keselamatan pasien serta instrumen survey budaya keselamatan pasien. Semoga laporan
ini dapat digunakan dalam proses peningkatan mutu khususnya dalam
mewujudkan keamanan pelayanan dan keselamatan
pasien di UPT Puskesmas
Mentikan.
Mojokerto, Desember 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………..…………..
i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….……………...
ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….
iii
BAB I
PENDAHULUAN….…………………………………..………………....
1
1.1
Latar Belakang………………………………..………………….
1
1.2
Tujuan…………………………………………………………….
1
1.2.1
Tujuan Umum……………………………………………………
1
1.2.2
Tujuan Khusus…………………………………………………..
1
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................
2
BAB III
PENUTUP…………………………………………………..…………….
9
3.1
Kesimpulan………………………………………….…….….….
9
3.2
Saran……………………………………………………………..
9
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keselamatan pasien adalah pondasi utama dalam pelayanan kesehatan di puskesmas. Sejalan dengan perkembangan sistem pelayanan puskesmas yang semakin kompleks, menciptakan pelayanan yang aman bagi pasien di puskesmas merupakan tantangan bagi setiap manajemen puskesmas. Membuat pelayanan rumah sakit menjadi lebih aman dan mempertahankan keamanan tersebut merupakan hal yang sama beratnya untuk diimplementasikan. Penyelenggaraan keselamatan pasien khususnya dalam manajemen kesalahan manusia (management of human error), dapat dikatakan mahir apabila telah dilaksanakan dengan proses belajar kolektif dari kesalahan yang telah terjadi, baik belajar dari kejadian nyaris cedera ataupun kejadian yang mengakibatkan kerugian yang sebenarnya bagi pasien. Untuk mempromosikan budaya belajar dari kesalahan, manajemen puskesmas harus dapat mengidentifikasi budaya keselamatan pasien yang komprehensif. Budaya keselamatan pasien ini terkait dengan motivasi pelaporan kejadian keselamatan pasien yang dilaksanakan dengan penuh kejujuran dan tanpa budaya menyalahkan (blame free culture). Setiap puskesmas membuat peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang mengintegrasikan
semua
kegiatan
penyusunan
ukuran,
termasuk
ukuran
budaya
keselamatan pasien dan pelaporan KTD (Kejadian Tidak Diharapkan).Integrasi semua sistem ukuran akan memberikan kesempatan adanya penyelesaian dan perbaikan yang berkesinambungan.
1.2
TUJUAN
1.2.1
TUJUAN UMUM Secara umum tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempelajari budaya keselamatan
pasien UPT Puskesmas Mentikan. 1.2.2
TUJUAN KHUSUS 1. Survey bertujuan untuk mengetahui opini staf mengenai isu keselamatan pasien,
kesalahan medis dan laporan kejadian di lingkungan puskesmas 2. Untuk mengetahui kesalahan medis di lingkungan puskesmas 3. Untuk mengetahui laporan kejadian di lingkungan puskesmas
1
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN Survei ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2022 dengan melibatkan 47 responden. Seyogyanya umpan balik hasil survey didistribusi secara luas dari manajemen puskesmas hingga ke unit pelaksana. Semakin luas penyebaran hasil survey ini semakin bermanfaat untuk keterlibatan seluruh staf puskesmas dalam meningkatkan budaya keselamatan. Yang dianalisa/ dinilai adalah Bagian A (dimensi unit kerja anda), Bagian B (dimensi kepala puskesmas anda), Bagian C (dimensi komunikasi), Bagian D (dimensi frekuensi pelaporan insiden), Bagian E (dimensi level keselamatan pasien), sedangkan Bagian F (dimensi puskesmas anda), Bagian G, Bagian H (Latar Belakang) digunakan sebagai data dari jenis latar belakang responden sebagai bahan pertimbangan. Dua Macam Penilaian Hasil Survei Bahwa hasil survey budaya keselamatan bisa diliat/ dianalisa/ dinilaia dari dua cara pandang: 1. Penilaian untuk tiap aspek/ item dari satu bagian/ dimensi 2. Penilaian untuk seluruh kelompok item/ aspek dalam satu bagian/ dimensi Bagian A (unit kerja) NO 1
ASPEK DALAM BAGIAN A Karyawan di unit kami saling
RESPON
RESPON
NETRAL
TOTAL
POSITIF
NEGATIF
45
0
2
47
37
1
9
47
42
1
4
47
46
0
1
47
22
13
12
47
RESPON
mendukung 2
Unit kami memiliki cukup staf untuk menangani beban kerja
3
Bila unit kami ada pekerjaan yang harus dilakukan dalam waktu
cepat,
maka
karyawan unit kami bekerja bersama-sama sebagai tim untuk
menyelesaikan
pekerjaan tersebut 4
Petugas di unit kami saling menghargai
5
Karyawan
di
unit
kami
bekerja dengan waktu yang lebih lama dari normal untuk perawatan pasien 2
6
Unit
kami
secara
aktif
43
0
4
47
21
11
15
47
40
3
4
47
45
0
2
47
20
11
16
47
33
8
6
47
35
2
10
47
45
0
2
47
34
4
9
47
melakukan kegiatan untuk meningkatkan keselamatan pasien 7
Unit
kami
banyak
menggunakan melebihi
tenaga
normal/tambahan
untuk kegiatan pelayanan pasien 8
Karyawan unit kami sering merasa bahwa kesalahan yang
mereka
lakukan
digunakan
untuk
menyalahkan mereka 9
Di
unit
yang
kami,
kesalahan
terjadi
digunakan
untuk membuat perubahan kearah yang positif 10
Hanya
karena
kebetulan
saja bila insiden yang lebih serius tidak terjadi di unit kami 11
Bila salah satu area di unit kami sangat sibuk, maka area lain dari unit kami akan membantu
12
Bila unit kami melaporkan suatu
insiden,
yang
dibicarakan
adalah
pelakunya
bukan
masalahnya 13
Sesudah
membuat
perubahan-perubahan untuk meningkatkan Keselamatan Pasien,
kita
lakukan
evaluasi
tentang
efektivitasnya 14
Kami
bekerja
dalam berusaha
seolah-olah
keadaan
“krisis”, bertindak
berlebihan dan terlalu cepat 3
15
Unit
kami
tidak
pernah
41
3
3
47
22
10
15
47
37
2
8
47
41
0
6
47
mengorbankan keselamatan pasien untuk menyelesaikan pekerjaan
yang
lebih
banyak 16
Karyawan merasa khawatir kesalahan
yang
mereka
buat akan dicatat di berkas pribadi mereka. 17
Di
unit
kami
masalah
banyak
keselamatan
pasien 18
Prosedur dan system di unit kami
sudah
baik
dalam
mencegah terjadinya error 649
846
Hasil analisa penilaian Bagian A (unit kerja): 649/846 x 100% = 76,71% Makna penilaian: a. Angkat diatas 75% menunjukkan budaya keselamatan yang kuat dan perlu dipertahankan b. Angka dibawah 50% memerlukan perbaikan sistem untuk bidang tersebut/ aspek yang dinilai Bagian B (Kepala Puskesmas Anda) NO 1
ASPEK DALAM BAGIAN A Kepala memberi jika
Puskesmas
kami
memberi
pujian
melihat
RESPON
NETRAL
TOTAL
POSITIF
NEGATIF
39
3
5
47
42
1
4
47
31
10
6
47
RESPON
pekerjaan
diselesaikan prosedur
RESPON
sesuai keselamatan
pasien yang berlaku 2
Kepala Puskesmas dengan serius
mempertimbangkan
masukan
staf
untuk
meningkatkan keselamatan pasien 3
Bila
beban
kepala
kerja
puskesmas
tinggi, kami
meminta kami bekerja cepat 4
meski dengan mengambil jalan pintas 4
Kepala
Puskesmas
kami
selalu
mengabaikan
masalah
Keselamatan
43
2
2
47
Pasien yang terjadi berulang kali di unit kami 155
188
Hasil analisa penilaian Bagian B (kepala puskesmas): 155/188 x 100% = 82,44% Makna penilaian: a. Angkat diatas 75% menunjukkan budaya keselamatan yang kuat dan perlu dipertahankan b. Angka dibawah 50% memerlukan perbaikan sistem untuk bidang tersebut/ aspek yang dinilai Bagian C (komunikasi) NO 1
ASPEK DALAM BAGIAN A Karyawan
di
mendapat
unit
kami
umpan
balik
RESPON
RESPON
NETRAL
TOTAL
POSITIF
NEGATIF
43
1
3
47
42
3
2
47
44
0
3
47
31
5
11
47
45
0
2
47
RESPON
mengenai perubahan yang dilaksanakan
atas
dasar
hasil laporan insiden 2
Karyawan
di
unit
kami
bebas berbicara jika melihat sesuatu berdampak
yang
dapat
negatif
pada
pelayanan pasien 3
Karyawan
di
unit
mendapat mengenai
kami
informasi insiden
yang
terjadi di unit ini. 4
Karyawan
di
unit
merasa
bebas
kami untuk
mempertanyakan keputusan atau tindakan yang diambil oleh atasannya 5
Di unit kami, didiskusikan cara untuk mencegah agar insiden
tidak
terulang 5
kembali 6
Karyawan di unit kami takut bertanya yang
jika
terjadi
kelihatannya
35
4
8
47
hal tidak
benar 240
282
Hasil analisa penilaian Bagian C (komunikasi): 240/282 x 100% = 85,10% Makna penilaian: a. Angkat diatas 75% menunjukkan budaya keselamatan yang kuat dan perlu dipertahankan b. Angka dibawah 50% memerlukan perbaikan sistem untuk bidang tersebut/ aspek yang dinilai Bagian D (frekuensi pelaporan insiden) NO
ASPEK DALAM BAGIAN A
1
Bila terjadi kesalahan, tetapi sempat
diketahui
dikoreksi
RESPON
NETRAL
TOTAL
POSITIF
NEGATIF
26
6
15
47
25
9
13
47
28
7
12
47
RESPON
dan
sebelum
berdampak seberapa
RESPON
pada sering
pasien, hal
ini
dilaporkan? 2
Bila terjadi kesalahan, tetapi tidak
berpotensi
mencenderai
pasien,
seberapa
hal
sering
ini
dilaporkan? 3
Bila terjadi kesalahan, yang dapat
mencederai
pasien
tetapi ternyata tidak terjadi cedera, seberapa sering hal ini dilaporkan? 79
141
Hasil analisa penilaian Bagian D (frekuensi pelaporan insiden): 79/141 x 100% = 56,02% Makna penilaian: a. Angka diatas 75% menunjukkan budaya keselamatan yang kuat dan perlu dipertahankan
6
b. Angka dibawah 50% memerlukan perbaikan sistem untuk bidang tersebut/ aspek yang dinilai Angka frekuensi pelaporan insiden masih rendah sehingga masih diperlukan perbaikan sistem agar petugas mudah dan mau dalam melakukan pelaporan insiden. Bagian E (tingkat keselamatan pasien)
Sempurna = 2
Sangat baik = 30
Bisa diterima = 15
Jelek/ buruk = 0
Gagal = 0
Bagian F (puskesmas) NO 1
ASPEK DALAM BAGIAN A Manajemen membuat
puskesmas suasana
yang
RESPON
RESPON
NETRAL
TOTAL
POSITIF
NEGATIF
41
1
5
47
38
2
7
47
41
0
6
47
18
8
21
47
43
0
4
47
31
7
9
47
RESPON
kerja
mendukung
keselamatan pasien 2
Antar Unit di puskesmas kami
tidak
saling
berkoordinasi dengan baik 3
Terdapat kerjasama yang baik
antar
unit
dibutuhkan
yang untuk
menyelesaikan
pekerjaan
bersama 4
Masalah
sering
timbul
dalam pertukaran informasi antar unit di puskesmas 5
Tindakan puskesmas
manajemen menunjukkan
bahwa keselamatan pasien merupakan prioritas utama 6
Manajemen kelihatan
puskesmas tertarik
pada
Keselamatan Pasien hanya sesudah
terjadi
KTD
(Kejadian
yang
Tidak
Diharapkan) 7
7
Manajemen kelihatan
puskesmas tertarik
44
0
3
47
pada
Keselamatan Pasien hanya sesudah
terjadi
KTD
(Kejadian
yang
Tidak
Diharapkan) 256
329
Hasil analisa penilaian Bagian F (puskesmas): 256/329 x 100% = 77,81% Makna penilaian: a. Angkat diatas 75% menunjukkan budaya keselamatan yang kuat dan perlu dipertahankan b. Angka dibawah 50% memerlukan perbaikan sistem untuk bidang tersebut/ aspek yang dinilai Bagian G (jumlah kejadian yang dilaporkan)
10 laporan = 4
1-2 laporan = 21
3-5 laporan = 4
6-10 laporan = 1
Tidak ada = 17
Bagian H (latar belakang)
Lama bekerja 3-6 bulan = 2
Lama bekerja 6 bulan – 1 tahun = 11
Lama bekerja 1-3 tahun = 8
Lama bekerja 3-5 tahun = 5
Lama bekerja >5 tahun = 21
8
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penilaian unit sebesar 76,71% 2. Penilaian kepala puskesmas sebesar 82,44% 3. Penilaian komunikasi sebesar 85,10% 4. Penilaian frekuensi pelaporan insiden sebesar 56,02% 5. Tingkat keselamatan pasien sangat baik 6. Penilaian tentang puskesmas sebesar 77,81% Sebagian besar bagian penilaian mencapai nilai diatas 75%, hanya pada bagian frekuensi pelaporan insiden yang masih cukup rendah. 3.2 SARAN Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, maka dapat disarankan sebagai berikut: 1. Bagi Puskesmas Hasil survey ini memberikan gambaran level maturitas budaya keselamatan di puskesmas Mentikan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam perbaikan dan kebijakan yang diambil untuk meningkatkan budaya keselamatan di puskesmas 2. Bagi Manajemen dan Komite Dengan hasil survey tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam perbaikan dan kebijakan yang diambil untuk meningkatkan budaya keselamatan di puskesmas.
9