Laporan Tna [PDF]

  • Author / Uploaded
  • narti
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PELAKSANAAN TRAINING NEEDS ASSESSMENT DEPARTEMEN MEDIK MATA



RSCM KIRANA TAHUN 2015 1



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang



Pengelolaan pelatihan profesional di RSCM memberi kontribusi bermakna terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan RSCM Kirana. Pengelolaan pelatihan antara lain dikenal dengan siklus pelatihan sebagai proses integral, meliputi: 1. 2. 3. 4. 5.



Proses Pengkajian Kebutuhan Pelatihan Proses Perumusan Tujuan Pelatihan Proses Merancang Program Pelatihan Proses Pelaksanaan Program Pelatihan Proses Evaluasi Program Pelatihan



Dari siklus tersebut menunjukkan bahwa proses pengkajian kebutuhan pelatihan seharusnya merupakan tahap awal atau mendahului penyelenggaraan suatu pelatihan. Perencanaan dan rancangan suatu pelatihan akan lebih mendekati kebutuhan apabila didasarkan pada hasil proses pengkajian kebutuhan pelatihan. Sehubungan dengan itu, dalam rangka meningkatkan mutu peklatihan serta pelatihan semakin mendekati kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi diperlukan peningkatan kemampuan melakukan Pengkajian Kebutuhan. 5.2.



Tujuan a. Teridentifikasi kinerja/kemampuan yang nyata yang terjadi/actual b. Teridentifikasi kinerja/kemampuan yang seharusnya dimiliki/optimal c. Teridentifikasi perasaan/opini terhadap pekerjaan tersebut d. Teridentifikasi sebab-sebab terjadi masalah dari berbagai perspektif e. Dihasilkannya Keputusan dari opsi solusi dari berbagai perspektif f. Dihasilkannya Keputusan tentang kebutuhan pelatihan g. Dapat member manfaat “Membudayakan organisasi untuk berpikir dan bersikap kritis”



BAB II TINJAUAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR 2.1. Tinjauan Teori 2



Beberapa batasan tentang Pengkajian Kebutuhan Pelatihan (PKP) 1. Rossel, Allison, member batasan PKP/TNA : suatu upaya yang sistematik pengumpulan pendapat-pendapat dan gagasan-gagasan tehadap masalah-masalah kinerja/dampak atau terhadap system/teknologi baru dari berbagai sumber yang mempunya kaitan dengan masalah atau system/teknologi baru tersebut 2. Gilbert, member batasan “ Performance Analysis & Needs Assessment” sebagai proses yang dilakukan oleh manajemen untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang kinerja dalam organisasi untuk membuat keputusan kapan dan dimana diperlukan pelatihan 3. Batasan lain, PKP/TNA sebagai suatu proses pemecahan masalah yang dihadapi organisasi/kelompok/individu, dimana hasil pengkajian akan membawa pada alternative pemecahan/intervensi berupa pelatihan atau tindakan lain yang bermanfaat dalam mengatasi permasalahan organisasi/kelompok/individu 2.2. Batasan Tentang TNA Suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh manajemen dengan cara mengumpulkan dan menganlisis data pendapat dan gagasan tentang kinerja organisasi atau system/teknologi baru yang diperoleh dari berbagai sumber terkait untuk membuat keputusan kapan dan dimana diperlukan pelatihan dan atau tindakan lain 2.3.



Kemampuan Kompetensi dan Kinerja



Manajemen terbiasa dengan sikap dan cara berpikir berawal dari “Bagaimana kinerja, atau ada apa dengan kinerja?” sebaliknya fasilitator atau institusi pelatihan bersikap dan berpikir berawal dari “Apa kemampuan yang seharuanya dimiliki? Kemampuan apa yang dimiliki saat ini?”



Diagram



berikut



ini



akan



memberikan



gambaran



yang



lebih



jelas



tentang



hubungan/keterkaitan masalah kinerj adan proses pelatihan



Masalah Kinerja 3



- SPM - Pemenuhan Standar Rumah Sakit Dampak







Insentif







Lingkungan



Kebutuhan







Motivasi



Pelatihan







Kemampuan



(Kompetensi)



Optimal – Aktual



Evaluasi



Tujuan



Pelatihan



Rancangan



Plus Feeling



Pelatihan



Terjadinya kinerja yang sukses tidak semata dipengaruhi kemampuan yang sesuai. Faktor-faktor lain mempengaruhi pula kinerja. -



Insentif : material dan non material Lingkungan : personal, lingkungan dan peralatan Motivasi : Motivasi Internal dan tentu saja factor kemampuan 4



Contoh di bawah ini menunjukkan beberapa keadaan yang dapar mempengaruhi kinerja: -



Tak ada penghargaan/koreksi bagi mereka yang melakukan pekerjaan



-



dengan benar atau salah Tidak ada atau kurang sekali bimbingan dari atasan Tidak tersedia biaya /transport melakukan bimbingan keluar kota Petugas (Job Holders) berpendapat pekerjaan kurang berharga Petugas tidak percaya diri mampu melakukan pekerjaan tersebut Alat kerja yang tersedia tidak memadai Kriteria/Kebijakan penempatan tenaga tidak ada atau tidak diterapkan



-



konsekuen Tidak ada uraian tugas dan prosedur tetap pada pekerjaan tertentu Pekerjaan tidak memberi tantangan



Disamping itu, perlu pula membangun pemahaman tentang aspek dari ekmampuan yang meliputi: - Pengetahuan - Keterampilan - Sikap



2.4 Kerangka Pikir Berdasarkan uraian diatas, kerangka piker PKP/TNA adalah sebagai berikut : Analisis Kinerja Organisasi Identifikasi Kinerja Aktual



Identifikasi Kinerja Optimal (standar) Gap Kinerja =Masalah=



Faktor Lain : 1. Insentif 2. Lingkungan 3. Motivasi Non Pelatihan (Intervensi lain)



Identifikasi Penyebab Masalah Kinerja



Solusi/ Intervensi



Faktor Kemampuan petugas 1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Keterampilan 5



Pelatihan



Identifikasi GAP Kemampuan (PSK)



Rumusan Kebutuhan Pelatihan



Gambaran tersebut, menunjukkan bahwa alur piker PKP/TNA pada prinsipnya adalah : 1. Melakukan



pengkajian



terhadap



kinerja



organisasi,



dengan



cara



mengidentifikasi kinerja aktual (yang nyata dicapai), dengan kinerja yang optimal (kinerja standar yang diharapkan tercapai oleh organisasi) 2. Mengidentifikasikan gap (kesenjangan) antara kinerja actual dibandingkan dengan kinerja standar (yang seharusnya). Kesenjangan ini teridentifikasi sebagai masalah kinerja organisasi 3. Melakukan identifikasi penyebab masalah kinerja organisasi. Kemungkinan sebelum mengidentifikasi penyebab masalah perlu ditentukan dulu prioritas masalah kinerja yang perlu segera diintervensi. 4. Identifikasi penyebab masalah kinerja akan menghasilkan 2 kategori faktor penyebab yaitu : a. Kategori penyebab yang berkaitan dengan factor kemampuan petugas, dari segi : pengetahuan, sikap dan keterampilan b. Kategori penyebab yang berkaitan dengan factor lain, seperti : insentif, motivasi dan lingkungan (peraturan/kebijakan) 5. Faktor penyebab yang berkaitan dengan kemampuan, dapat diintervensi dengan pelatihan. Untuk dapat merumuskan kebutuhan pelatihan, selanjutnya diidentifikasi dengan seksama gap (kesenjangan) kemampuan (PSK) tersebut.



6



2.5 Entry Point TNA melalui analisis Kinerja Aada 3 landasana bagi manajemen memerlukan perlu tidaknya TNA agar teridentifikasi kebutuhan pelatihan SDM di lingkungan RSCM Kirana: 1. Standar Pelayyanan Minimal (SPM) dan keseuainannya di Lapangan 2. Training Pemenuhan standar Rumah Sakit 3. Tupoksi petugas atau pemegang jabatan sesuai visi dan misi RSCM kirana dan kesesuaiannya dengan penerapan di lapangan 2.6 Batasan –batasan Operasional Ada beberapa batasan yang bersifat operasional sebagai pegangan : a. Kinerja Apabila seseorang atau sejumlah petugas melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing dengan tampilan yang sukse, maka dikatakan kinerja petugas baik. Dengan kata lain, kinerja adalah tingkat pencapaian suatu sasaran dan atau tujuan yang telah ditetapkan b. Kebutuhan Pelatihan Kebutuhan SDM akan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan, karena adanya kesenjangan antara kinerja yang seharusnya dengan kinerja nyata sehari-hari (saat ini), yang mungkin disebabkan oleh adanya kesenjangan



antara



kemampuan



yang



seharusnya



dimiliki



dengan



kemampuan yang sebenarnya saat ini c. Pengkajian Kebutuhan Pelatihan (PKP) PKP/TNA adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh manajemen dengan cara mengumpulkan dan menganalisisi data pendapata dan gagasan, tentang kinerja organisasi atau system/teknologi baru yang diperoleh dari ebrbagai sumber terkait, untuk membuat keputusan kapan dan dimana diperlukan pelatihan atau tindakan lain. d. Kinerja Optimal Kinerja kemampuan apa yang menurrut berbagai sumber perlu dimiliki atau terjadi e. Kinerja Aktual Kinerja kemampuan yang bagaimana menurut berbagai sumber yang sebenarnya saat ini f. Perasaan 7



Bagaiamana perasaan /opini pihak terkait terhadap pekerjaan tersebut atau system baru tersebut g. Sebab-sebab Sebab-sebab apa menurut berbagai sumber yang mempengaruhi terjadinya masalah kinerja h. Solusi Solusi apa yang diambil berdasar pendapat dari berbagai sumber i. Dampak Data hasil suatu kinerja atau upaya, baik seperti yang diinginkan ataupun tidak seperti yang diinginkan



8



BAB III PELAKSANAAN TRAINING NEEDS ASSESSMENT 3.1. Langkah Persiapan a. Pembentukan Tim b. Tim TNA memfasilitasi secara terpadu analisis kinerja secara berkala dengan cara mengangkat Standar Pelayanan Minimum atau tupoksi yang dianggap penting atau prioritas terhadap visi misi. Disamping itu , membantu memfasilitasi analisis kinerja apabila ada masalah kinerja yang telah berlangsung beberapa ataupun yang bersifat mendesak c. Tim TNA terdiri dari: -Ketua : Koordinator Penelitian dan Pengembangan -Sekretaris : Rosikin, SKM -Anggota : 1. Sri Rahayu Kadarwati, SKM 2. Eti Sumariyah, SKep 3. Dewi Murni, AMK 4. Ferdanella, AMK 5. Endang Purwanti, SKep 6. Elma Susanty, AMK 7. Haryanti, AMK



Tugas Tim Tim mempunyai peranan : 1. Merencanakan TNA: a. Berkala, misalnya untuk kebutuhan usulan rencana pelatihan tahunan b. Insidentil, misalnya untuk menjawab perlu tidaknya pelatihan SDM terhadap amsalah c. Melaksanakan TNA d. Menyusun Laporan 3.2 Langkah Mengkaji Analisa masalah kinerja organisasi Tujuan : Mendapatkan kejelasan masalah kinerja dan prioritasnya Sumber Informasi berasal dari pencapaian standar pelayanan minimal tahun 2014 Tabel 1 Analisa GAP antara Pencapaian SPM tahun 2014 dan pencapaiannya No



Nama Indikator



Target



Capaian



GAP



Intervensi 9



Ketepatan terbit laporan keuangan setiap bulan



Indikator Keuangan 1. Indeks Keuangan



kinerja



Fokus pada Pelanggan 1. Kepuasan Pelanggan 2. Tingkat Keluhan Bisnis Internal A. Manajemen a. ADM Umum 1. Jumlah arsip yang hilang 2. Jumlah arsip yang ganda 3. Waktu pengelolaan surat 4. Penelitian dengan ethical clearance b. SDM 1. Penilaian kinerja pegawai baik 2. Kesesuaian kompetensi pegawai 3. Jumlah hari training pegawai c. Logistik Umum 1. Tersedianya barang-barang sesuai dengan user 2. Tingkat kehilangan barang dari gudang 3. Tingkat kerusakan barang di gudang d. Sarana dan Prasarana 1. Kalibrasi Alat Medis 2. Respon time untuk back up genset



Tanggal 15 bln berikutnya



75%



25%



Pelatihan Perilaku



200 %



163%



37%



Sistem



≥ 80% < 1%



93,2% 0.2%



0%



0%



0.57%



0.57



0%



0%



% 0%



0%



1 hari



84%



16%



Pelatihan Perilaku



Pelatihan Perilaku



80%



80%



0%



27



32.69



0%



90%



100%



0%



75%



91%



0%



0%



2%



2%



Pelatihan Perilaku



0%



0.46%



0.46



Pelatihan Perilaku



20 jam



% 100 % 5 – 10 detik



96% 30 menit



4% 29



Sistem Sistem



menit



e. Kesling 10



1. Baku mutu air 2. Baku mutu limbah 3. Tingkat kecelakaan kerja 4. Kelembapan dan pencahayaan f. Teknologi Informasi 1. Keberhasilan back up seluruh data dokumen secara otomatis dalam data base. 2. Keberhasilan penanganan troubleshooting kecil. 3. Keberhasilan penanganan troubleshooting besar. g. Rekam Medis 1. Jumlah status Rekam Medis yang hilang 2. Jumlah status Rekam Medis yang ganda 3. Kelengkapan status rekam medis 4. Laporan 10 tindakan terbesar 5.



Laporan 10 penyakit terbesar



6.



Laporan 10 penyakit terbesar berdasarkan wilayah demografi



B. Pelayanan IPCN Link 1. Kepatuhan petugas



100% standar 100% standar 0% 100% standar >80%



100%



0%



100%



100%



0%



100%



100%



0%



53%



32%



0%



0%



>95% Dilaporkan (1 tahun sekali) Dilaporkan (1 tahun sekali) Dilaporkan (1 tahun sekali)



>85%



Pelatihan Perilaku 11



melakukan kebersihan tangan 2. Kejadian tertusuk jarum Rawat Jalan Citra 1. Utilisasi Alat Kedokteran Canggih Lasik 2. DPJP Excellent 3. Kesiapan alat medik 4. Waktu tunggu pasien 5. Kepatuhan penggunaan gelang identitas pasien untuk pasien tindakan invasif 6. Pasien jatuh dengan cidera Rawat Jalan Anugrah 1. Utilisasi Alat kedokteran canggih Laser 2. DPJP Excellent 3. Produktivitas pelayanan rawat jalan 4. Kesiapan alat medik 5. Waktu tunggu pasien 6. Kepatuhan penggunaan gelang identitas pasien untuk pasien tindakan invasif 7. Pasien jatuh dengan cidera Rawat Inap 1. Penandaan daerah operasi 2. Komunikasi efektif/ TBAK 3. Initial Assessment 4. Kepatuhan penggunaan gelang identitas pasien



0%



0.13%



0.13



Pelatihan Perilaku



% 30/bln



2/ bln



28



Sistem



84.4% 73% 29 menit



0% 27% 0%



Sistem



100%



0%



0%



0%



0%



10%



5%



5%



72% 73.146



0% 0%



93% 19 menit



7% 0%



Sistem



100%



94%



6%



Pelatihan Perilaku



0%



0%



0%



100 %



99%



1%



Pelatihan Perilaku



100%



99%



1%



Pelatihan Komunikasi



100% 100%



99% 99%



1% 1%



Pelatihan Perilaku Pelatihan Perilaku



70% 100% 30 menit 100%



70% 50.000 pasien/tahu n 100% 30 menit



Sistem



12



untuk pasien rawat inap 5. Pasien jatuh dengan cidera Kamar Bedah 1. Kasus Infeksi Pasca Operasi 2. KTD Katastropik 3. Ketidaksesuaian diagnosis pra dan pasca bedah 4. Penerapan time out secara verbal 5. Produktivitas pelayanan kamar bedah 6. Kepatuhan penggunaan gelang identitas pasien untuk pasien operasi 7. Pasien jatuh dengan cidera Farmasi 1. Kesalahan Obat (Medication Error) Manajemen Representative 1. Temuan Audit Internal dan tindak lanjut Closed Out C. Indikator Medis 1. Angka kejadian operasi tambahan yang tidak direncanakan setelah operasi katarak dewasa non komplikata 2. Angka kejadian infeksi pasca operasi katarak dewasa non komplikata 3. Angka kejadian



0%



0%



0%



0.04%



0%



0% 0%



0% 0%



100%



100%



0%



5.000 pasien/tahu n 100%



5.502



0%



100%



0%



0%



0%



5%



5%



Pelatihan



78%



22%



Sistem



< 0,5% 0% 0%



0%



0%



100%



< 5%



< 0,5%



< 10% 13



prolaps vitreus intraoperatif pada operasi katarak dewasa non komplikata 4. Angka kesembuhan kasus ulkus kornea akibat stafilokokus 5. Angka kejadian re detachment setelah operasi ablatio retina simpel 6. Angka Kejadian Expulsive Hemorrage pada operasi ablatio retina simpel 7. Angka kejadian penurunan TIO pasca operasi trabekulektomi primer 8. Angka kejadian flat anterior chamber setelah operasi trabekulektomi primer 9. Angka bebas Visual Axis Opacification (VAO) pasca operasi katarak kongenital 10.Angka kejadian Prolaps Vitreus pada Operasi Katarak Anak Tanpa Penyulit 11.Angka ketepatan re-alignment



> 90%



< 20%



< 1%



< 15%



< 15%



> 70%



< 20%



>60%



14



operasi strabismus pada kasus strabismus yang direncanakan satu kali operasi 12.Angka kejadian slipped/lost muscle pada operasi strabismus yang direncanakan satu kali operasi 13.Angka ketepatan hasil refraksi terbaik pasca operasi katarak , dibandingkan terhadap pengukuran biometri sesuai target refraksi 14.Angka keberhasilan pengobatan neuritis optik tipikal dengan metilprednisolon 15.Angka pencapaian spesimen biopsi yang representatif terhadap jaringan tumor 16.Angka perdarahan aktif pasca operasi tumor orbita 17.Angka keberhasilan operasi entropion palpebra superior ringan sedang



75%



> 75 %



>80%



90%



15



Kesimpulan : Masalah Kinerja yang diintervensi dengan pelatihan : 1. Ketepatan terbit laporan keuangan setiap bulan (gap 25%) 2. Jumlah arsip yang hilang( Gap 0.57%) 3. Waktu Pengelolaan Surat ( Gap 16%) 4. Tingkat kehilangan barang dari gudang (Gap 2%) 5. Tingkat kerusakan barang dari gudang 0.46% 6. Kepatuhan petugas melakukan kebersihan tangan 32% 7. Kejadian tertusuk Jarum 0.13% 8. Kepatuhan penggunaan gelang identitas pasien untuk pasien tindakan invasif 6% 9. Penandaan daerah operasi 1% 10. Komunikasi efektif/ TBAK 1% 11. Initial Assessment 1% 12. Kepatuhan penggunaan gelang identitas pasien untuk pasien rawat inap 1% 13. Medication Error 5% 2. Menentukan prioritas Masalah Kinerja organisasi yang harus segera ditanggulangi Metode : Brainstorming dan modifikasi Nominal Group Tecnic (NGT)



16



Tabel 2



Masalah Kinerja



Fasilitas/Saran a/Bahan M TM



1. Ketepatan terbit laporan



Dana A



Pedoman/ SOP T



A



SDM T



MOTIVASI B



K



LINGK KERJA B K



KEMAMPUAN B



K



3



0



3



0



3



0



2



1



3



0



3



0



yang



3



0



3



0



0



3



3



0



3



0



0



3



hilang( Gap 0.57%) 3. Waktu Pengelolaan



3



0



3



0



0



3



3



0



0



3



0



3



Surat ( Gap 16%) 4. Tingkat kehilangan



3



0



3



0



3



0



0



3



0



3



0



3



3



0



3



0



3



0



0



3



0



3



0



3



3



0



3



0



3



0



0



3



0



3



3



0



tangan 32% 7. Kejadian tertusuk Jarum



3



0



3



0



3



0



0



3



0



3



3



0



0.13% 8. Kepatuhan penggunaan



3



0



3



0



3



0



0



3



0



3



3



0



keuangan setiap bulan (gap 25%) 2. Jumlah



barang



arsip



dari



(Gap 2%) 5. Tingkat barang



gudang kerusakan



dari



gudang



0.46% 6. Kepatuhan



petugas



melakukan



kebersihan



gelang identitas pasien 17



untuk pasien tindakan invasif 6% 9. Penandaan



daerah



3



0



3



0



3



0



0



3



3



0



3



0



operasi 1% 10. Komunikasi



efektif/



3



0



3



0



3



0



0



3



0



3



3



0



TBAK 1% 11. Initial Assessment 1%



3



0



3



0



3



0



0



3



0



3



3



0



12. Kepatuhan penggunaan



3



0



3



0



3



0



0



3



0



3



3



0



3



0



3



0



3



0



0



3



0



3



3



0



gelang identitas pasien untuk pasien rawat inap 1% Medication Error 5%



39 Keterangan : M= Memadai TM= Tidak Memadai B= Baik K= Kurang A= Ada T= Tidak Ada



0



39



0



33



6



8



31



9



30



27



12



Kesimpulan : Masalah Kinerja yang harus diintervensi dengan pelatihan adalah: 1. Motivasi/ Pelatihan Motivasi 2. Lingkungan Kerja/ Budaya Kerja 3. Kemampuan a. Logistik/ Manajemen Logistik b. Administrasi /Administrasi Perkantoran c. Arsip/ Arsiparis



18



3.3 Mengkaji Pemenuhan Standar Rumah Sakit Pelatihan untuk memenuhi Standar Rumah Sakit : Tabel 3 N o 1



Standar Rumah Sakit IPSG



Kebutuhan Pelatihan



Target



Pencapaian



GAP



Intervensi



326 50



285 0



13% 100%



Ya



ACC



Pelatihan Cuci Tangan Pelatihan Patient Safety -



2 3



ASC



Pelatihan Instrumen Bedah



24



22



8%



4



PFR



Pelatihan Komunikasi



70



0



100%



Ya



5



PFE



Pelatihan Komunikasi



70



0



100%



Ya



6



QPS



Pelatihan Penyusunan Dokumen Pelatihan RCA Pelatihan FMEA Pelatihan PDSA Pelatihan Pengumpulan Data dan Analisa Data Pelatihan Standar Rumah Sakit Pelatihan Manajemen Resiko Pelatihan Internal Audit/Tracer Internal



50 30 30 60 30



0 26 26 0 26



100% 13% 13% 100% 13%



Ya



326 30 30



285 0 8



13% 100% 100%



Ya Ya



Ya



7



SQE



Pelatihan Manajemen SDM Pelatihan Quality Assurance perawatan Pelatihan Audit Medik



2 10 30



0 0 0



100% 100% 100%



Ya Ya Ya



8



HRP



Pelatihan Metodologi Penelitian



5



0



100%



Ya



9



MOI



Pelatihan Rekam Medis



10



1



90%



Ya 19



10



11



12 13



14



FMS



PCI



MPE GLD



COP



Pelatihan APAR Pelatihan Spil Kit Pelatihan Evaluasi Kebakaran



326 90 326



285 89 0



13% 1.1% 100%



Ya



Pelatihan Pengendalian Infeksi Nosokomial Pelatihan Teknik CSSD



326



0



100%



Ya



3



2



33%



Pelatihan Manajemen Sakit Pelatihan Leadership



20



0



100%



Ya



20



0



100%



Ya



32 10 24 7



32 0 0 0



0% 100% 100% 100%



Ya Ya Ya



60



20



67%



Ya



Rumah



15



MMU



Pelatihan TMRC Pelatihan Transfusi Pelatihan BTLS/KCLS Pelatihan Farmasi Klinis



16



AOP



Pelatihan Keperawatan Dasar Mata



Kesimpulan: Dari analisa tabel diatas, prioritas pelatihan yang harus dilaksanakan adalah yang GAP nya > 50% : 1. Pelatihan Patient Safety 50 Orang 2. Pelatihan Komunikasi 70 Orang 3. Pelatihan Penyusunan Dokumen 50 orang 4. Pelatihan PDSA 60 orang 5. Pelatihan Manajemen Resiko 30 orang 6. Pelatihan Internal Audit/Tracer Internal 30 orang 7. Pelatihan Manajemen SDM 2 Orang 8. Pelatihan Quality Assurance perawatan 10 Orang 9. Pelatihan Audit Medik 30 Orang 10. Pelatihan Metodologi Penelitian/GCP 5 Orang 11. Pelatihan Rekam Medis 12. Pelatihan Evaluasi Kebakaran 20



13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.



Pelatihan Pengendalian Infeksi Pelatihan Manajemen Rumah Sakit Pelatihan Leadership Pelatihan Transfusi Pelatihan BTLS/KCLS Pelatihan Farmasi Klinis Pelatihan Keperawatan Dasar Mata Pelatihan RCA Pelatihan FMEA



30 Orang 30 Orang



Mengkaji Tupoksi petugas atau pemegang jabatan sesuai visi dan misi RSCM kirana dan kesesuaiannya dengan penerapan di lapangan Pelatihan yang harus dipenuhi untuk tupoksi petugas atau pemegang jabatan sesuai visi dan misi RSCM kirana dan kesesuaiannya dengan penerapan di lapangan Dibagi untuk pelayanan, pendidikan dan manajerial



Tabel 4 N o



Tupoksi/Jabatan



Kompetensi



Target



Pencapaian



GAP



Spesialis Mata Perawat Dasar Mata Analis Lab Refraksionis Gizi/Dietisen Rekam Medis



35 60 1 8 1 10



35 50 1 8 1 3



0% 16% 0% 0% 0% 70%



Intervens i Pelatihan



Pelayanan 1 2 3 4 5 6



Dokter Perawat Analis Lab Refraksionis Gizi/Dietisen Rekam Medis



Ya 21



Pendidikan Dokter



Spesialis Mata Konsulen



35



33



6%



Spesialis Mata Konsulen Sertifikasi Manajemen Rumah Sakit Sertifikasi Leadership Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP Sertifikasi Dosen



1 1



1 0



0% 100%



0 1



100% 0%



Koordinator Penelitian dan pengembangan



Spesialis Mata Konsulen Sertifikasi Leadership Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP Sertifikasi Dosen Sertifikasi Manajemen Mutu



1 1 1



1 0 0



0% 100% 100%



Ya Ya



Koordinator Pelayanan Masyarakat



Spesialis Mata Konsulen Sertifikasi Manajemen Rumah Sakit Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1 1



1 0



0% 100%



Ya



1



0



100%



Ya



Spesialis Mata Konsulen Sertifikasi Manajemen SDM Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP Sertifikasi Leadership



1 1 1



1 0 0



0% 100% 100%



Ya



1



0



Manajerial 1



2



3



4



Kepala Departemen



Koordinator Administrasi dan SDM



1 1



Ya Ya



Ya



100% 22



Sertifikasi Dosen



1



0



100%



5



Koordinator Keuangan



S2 Akuntansi Sertifikasi Leadership



1 1



0 0



100% 100%



Ya Ya



6



Koordinator Pendidikan Dokter & Pasca Dokter



Spesialis Mata Konsulen Sertifikasi AKTA 5 Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1 1 1



1 0 0



0% 100% 100%



Ya Ya



Penanggung Jawab Mutu



S1 Sertifikasi Manajemen Mutu Sertifikasi Leadership Sertifikasi Manajemen Mutu



1 1 1 1



1 1 0 0



0% 0% 100% 100%



Penanggung Jawab Pemasaran dan Humas



S1 Sertifikasi Manajemen Marketing Sertifikasi Leadership



1 1 1



1 0 0



0% 100% 100%



Penanggung Jawab Penelitian



S1 Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1 1



1 1



0% 0%



1



0



100%



Ya



Penanggung Jawab Pendidikan dan Pelatihan



S1 Sertifikasi Manajemen Diklat Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1 1 1



1 0 0



0% 100% 100%



Ya Ya



PJ. Poliklinik Anugrah



Spesialis Mata Konsulen



1



1



0%



7



8



9



10



11



Ya



Ya Ya



23



12



13



14



15



16



17



Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1



0



100%



Ya



Spesialis Mata Konsulen Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1 1



1 0



0% 100%



Ya



Spesialis Mata Konsulen Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1 1



1 0



0% 100%



Ya



PJ. Poliklinik Eksekutif Citra



Spesialis Mata Konsulen Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1 1



1 0



0% 100%



Ya



PJ. Cluster Mata RSCM Kencana



Spesialis Mata Konsulen Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1 1



1 0



0% 100%



Ya



PJ. IGD Mata



Spesialis Mata Konsulen Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1 1



1 0



0% 100%



Ya



S1 Kesehatan



1



1



0%



PJ. Kamar Bedah



PJ. Rawat Inap



PJ. Rekam Medis



24



18



19



20



21



22



23



24



25



PJ. Keperawatan



PJ. Farmasi



PJ. SDM



PJ. Gedung dan K3



PJ. System Informasi



PJ. Pengadaan



PJ. TMRC



PJ. Pendidikan S1



Sertifikasi Rekam Medis



1



0



100%



Ya



S1 Keperawatan Sertifikasi Manajemen Bangsal Sertifikasi Leadership



1 1 1



1 1 0



0% 0% 100%



Ya



Apoteker Sertifikasi Farmasi Klinik Sertifikasi Leadership



1 1 1



1 0 0



0% 100% 100%



Ya Ya



S1 Sertifikasi Manajemen SDM Sertifikasi Leadership



1 1 1



1 0 0



0% 100% 100%



Ya Ya



S1 Sertifikasi K3 Sertifikasi Leadership Sertifikasi Manajemen Building



1 1 1 1



1 0 0 0



0% 100% 100% 100%



Ya Ya Ya



S1 Komputer Sertifikasi Manajemen Sistem Informasi Sertifikasi Leadership



1 1



0 0



100% 100% 100%



Ya Ya Ya



1



0



S1 Sertifikasi Manajemen Pengadaan Sertifikasi leadership



1 1



1 1



0% 0% 100%



Ya



1



0



Spesialis Mata Konsulen Sertifikasi TMRC Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1 1 1



1 1 0



0% 0% 100%



Ya



Spesialis Mata konsulen



1



1



0% 25



26



PJ. Pendidikan S2



Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1 1



0 0



0% 100%



Ya



Spesialis Mata konsulen Sertifikasi Leadership Sertifikasi Dosen



1 1 1



1 0 0



0% 100% 100%



Ya Ya



Kesimpulan : Training yang harus diselenggarakan untuk menutup kompetensi yang diharuskan : 1. Rekam Medis 7 Orang 2. Sertifikasi Manajemen Rumah Sakit 2 Orang 3. Sertifikasi Leadership 26 Orang 4. Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP 31 orang 5. Sertifikasi Manajemen Sistem Informasi 1 Orang 6. Sertifikasi Manajemen Diklat 1 Orang 7. Sertifikasi Manajemen SDM 1 Orang 8. Sertifikasi Dosen/AKTA 5 31 Orang Pendidikan Formal: 1. Fellow Rekonstruksi Internasional 2. Fellow Strabismus Internasional 3. S2 Akuntansi



1 Orang 1 Orang 41 Orang



26



BAB IV PERUMUSAN HASIL TNA



4.1.



No 1 2 3



Hasil Rumusan TNA Dari kajian Tabel 1,2,3 dan 4 dapat disimpulkan perumusan sebagai berikut: Jenis Pendidikan/Pelatihan PENDIDIKAN FORMAL S2 Akuntansi Fellow Strabismus Internasional Fellow Rekonstruksi Internasional



Sasaran



Materi Pelatihan



1 1 1



Magister Akuntansi Konsulen Strabismus Konsulen Rekonstruksi



PELATIHAN SOFT SKILL 27



1



Pelatihan Motivasi



70



2 3 4



Budaya Kerja Sertifikasi Leadership Pelatihan Komunikasi



70



Motivasi dalam Organisasi dan Menghilangkan Mental Blok Budaya kerja Organisasi Leadership Komunikasi dalam organisasi



PELATIHAN HARD SKILL/SPESIFIKASI SKILL 1



PELATIHAN MANAJEMEN KemampuanLogistik/Manajemen Logistik Administrasi /Administrasi Perkantoran Arsip/ Arsiparis Sertifikasi Manajemen Rumah Sakit



Manajemen Logistik Administrasi Perkantoran Manajemen Arsip Manajemen Rumah Sakit



Sertifikasi Manajemen Sistem Informasi



Manajemen Sistem Informasi



Sertifikasi Manajemen Diklat



Manajemen Diklat



Sertifikasi Manajemen SDM



Manajemen SDM



Pelatihan Rekam Medis



Manajemen Rekam Medis



Pelatihan Evaluasi Kebakaran



Disaster plan



PELATIHAN KLINIS Pelatihan Pengendalian Infeksi Pelatihan Transfusi



Pengendalian Infeksi Nosokomial Dasar Manajemen Transfusi Darah



Pelatihan BTLS/KCLS



BTLS/KCLS



28



Pelatihan Farmasi Klinis



Farmasi Klinis



Pelatihan Keperawatan Dasar Mata I



Kepaerawatan Dasar Mata



PELATIHAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN Sertifikasi Metodologi Penelitian/GCP



Metodologi Penelitian/GCP



Sertifikasi Dosen/AKTA 5



Sertifikasi Dosen



PELATIHAN MANAJEMEN MUTU Pelatihan PDSA Pelatihan Patient Safety



PDSA Patient safety



Pelatihan Penyusunan Dokumen



Penyusunan Dokumen Mutu



Pelatihan Manajemen Resiko



Manajemen Resiko



Pelatihan Internal Audit/Tracer Internal



Audit Internal



Pelatihan Quality Assurance perawatan



Quality Assurance perawatan



Pelatihan Audit Medik



Audit Medik



Pelatihan RCA



30 Orang



RCA



Pelatihan FMEA



30 Orang



FMEA



Pelatihan Manajemen Mutu



2 Orang



Manajemen Mutu



29



30



BAB V PENUTUP Program TNA Departemen Medik Mata RSCM Kirana ini dijadikan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pelatihan di unit Departemen Medik Mata RSCM Kirana, dengan tujuan tercapainya sertifikasi Internasional JCI, ISO dan Akreditasi Pendidikan Mata Internasional. Dengan dilaksanakannya Program TNA ini dengan baik dan benar maka diharapkan akan terwujud tercapainya tujuan sesuai target, tercapainya 100% seluruh proses dalam program Manajemen Resiko.



Mengetahui, Kepala Departemen Medik Mata



Koordinator Penelitian dan Pengembangan



RSCM Kirana



RSCM Kirana



Dr.dr. Widya Artini, SpM(K)



dr. Made Susiyanti, SpM(K)



NIP.195502271984032002



NIP.196806072009122002



31