Lapsus ADHF  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Lapsus ADHF Oleh: Diatri Eka Denta Pembimbing: dr. Bayu Sukresno, Sp.PD



Identitas • Nama : Tn. G • Usia : 75 tahun • No. RM : 380550 • Alamat : Turen • Pekerjaan : Swasta • Pendidikan : SD • Agama : Islam • Suku : Jawa • Status : Menikah



Keluhan utama:



Nyeri dada kiri dan kanan



Riwayat Penyakit Sekarang: Nyeri dada kanan dan kiri sejak 1 bulan, bila dibuat berjalan pasien merasa sesak serta terdapat bengkak di kedua kaki yang baru muncul sejak 1 minggu terakhir. Nyeri dada seperti ditusuk-tusuk yang berkurang jika istirahat terkadang “ndredeg”. Nyeri terlokalisir hanya di dada, pasien merasa sakit dada nya terus-terusan. Tidak pernah terbangun malam hari karena sesak akan tetapi pasien tidur dengan posisi duduk agar tidak sesak. Saat ini diperparah dengan batuk.



Riwayat Penyakit Dahulu: Gangg. Paru : disangkal Gangg. Ginjal: disangkal Hepatitis : disangkal Diabetes : disangkal Hipertensi: + Riwayat MRS 2 bulan yang lalu karena sakit yang sama Riwayat Penyakit Keluarga: • Sakit yang sama : disangkal • Hipertensi : disangkal • DM : disangkal



Riwayat Pengobatan: Pasien jarang kontrol untuk penyakit Riwayat Sosial dan hipertensinya. Kebiasaan: Kebiasaan merokok disangkal. Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol disangkal. Riwayat promiskuitas,



Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda Vital Kesadaran : Compos mentis Tekanan darah : 170/100 mmHg Nadi : 88 x/menit, isi cukup, reguler, simetris Suhu : 35,9 °C Pernapasan : 20 x/menit, dalam, reguler, abdominotorakal Keadaan umum: Tampak sakit sedang



• Status Generalis • Kepala :Nyeri tekan kepala -, rambut tidak mudah dicabut, alopecia -. • Wajah :Nyeri tekan sinus -. • Mata :Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+, diameter pupil 3mm/3mm. • Telinga :Nyeri tekan tragus -/-, nyeri tekan mastoid -/-, serumen -/-, sekret -/-, membran timpani intak/intak. • Hidung : Sekret -/-, deviasi septum -, mukosa hiperemis -. • Mulut : Tonsil T1/T1, mukosa hiperemis -, uvula di tengah, arkus faring simetris. • Leher : KGB :Tidak teraba. Tiroid :Tidak terdapat pembesaran.



Dada : Paru :I: Pergerakan dinding dada simetris, retraksi iga -, pectus excavatum -, pectus carinatum -, spider nevi -, sikatriks -. P: Krepitasi -, massa -, fremitus lapang paru kiri=kanan. P: Sonor pada seluruh lapang paru. A: Bunyi napas pokok vesikuler +/+, ronchi +/+. Jantung :I: Ictus cordis tidak terlihat P: Ictus cordis teraba di ICS 5 linea midklavikula kiri P: Batas jantung kiri di ICS 5 linea midklavikula kiri, batas jantung kanan di ICS 5 linea sternalis kanan. A: S1, S2 normal Punggung:I: Pergerakan dinding punggung simetris, kelainan kolumna vertebra -. P: Krepitasi -, massa -, fremitus lapang paru kiri=kanan. P: Sonor pada seluruh lapang paru. A: Bunyi napas pokok vesikuler +/+, bunyi napas tambahan -. Abdomen:I: Abdomen datar, caput medusa -, sikatriks -, venektasi -. P: Dinding abdomen supel, nyeri tekan + regio epigastrium, nyeri tekan McBurney -, hepar dan lien tidak teraba, ballotement -/-, nyeri ketok CVA -/-. P: Ascites -. A: Bising usus +, 6 kali per menit. Ekstremitas: CRT > Tekanan Abnormal merupakan indikasi dan membantu membedakan gagal jantung sisi kanan verus sisi kiri, dan stenosi katup atau insufisiensi, Juga mengkaji potensi arteri kororner. Zat kontras disuntikkan kedalam ventrikel menunjukkan ukuran bnormal dan ejeksi fraksi/perubahan kontrktilitas. Foto polos dada >> Proyeksi A-P; konus pulmonalis menonjol, pinggang jantung hilang, cefalisasi arteria pulmonal. Proyeksi RAO; tampak adanya tanda-tanda pembesaran atrium kiri dan



Penatalaksanaa



• Tirah Baring >> Kebutuhan pemompaan jantung diturunkan, untuk gagal jantung kongesti tahap akut dan sulit disembuhkan. • Pemberian diuretik >> Pemberian terapi diuretik bertujuan untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui ginjal. Obat ini tidak diperlukan bila pasien bersedia merespon pembatasan aktivitas, digitalis dan diet rendah natrium • Pemberian morphin >> Untuk mengatasi edema pulmonal akut, vasodilatasi perifer, menurunkan aliran balik vena dan kerja jantung, menghilangkan ansietas karena dispnea berat • Reduksi volume darah sirkulasi >> Dengan metode plebotomi, yaitu suatu prosedur yang bermanfaat pada pasien dengan edema pulmonal akut karena tindakan ini dengan segera memindahkan volume darah dari sirkulasi sentral, menurunkan aliran balik vena dan tekanan pengisian serta sebaliknya menciptakan masalah hemodinamik segera. • Terapi vasodilator >> Obat-obat vasoaktif merupakan pengobatan utama pada penatalaksanaan gagal jantung. Obat



Terapi digitalis >> Digitalis adalah obat utama yang diberikan untuk meningkatkan kontraktilitas (inotropik) jantung dan memperlambat frekuensi ventrikel serta peningkatam efisiensi jantung. Ada beberapa efek yang dihasilkan seperti : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah, dan peningkatan diuresis yang mengeluarkan cairan dan mengurangi edema. Inotropik positif Dopamin >> Pada dosis kecil 2,5 s/d 5 mg/kg akan merangsang alphaadrenergik beta-adrenergik dan reseptor dopamine ini mengakibatkan keluarnya katekolamin dari sisi penyimpanan saraf. Memperbaiki kontraktilitas curah jantung dan isi sekuncup. Dilatasi ginjal-serebral dan pembuluh koroner. Pada dosis maximal 10-20 mg/kg BB akan menyebabkan vasokonstriksi dan meningkatkan beban kerja jantung. Dobutamin >> Merangsang hanya betha adrenergik. Dosis mirip dopamine memperbaiki isi sekuncup, curah jantung dengan sedikit vasokonstriksi dan tachicardi.



Dukungan diet (pembatasan natrium) >> Pembatasan natrium ditujukan untuk mencegah, mengatur, atau mengurangi edema, seperti pada hipertensiatau gagal jantung. Dalam menentukan