Lesi Servikal Non Karies Pembahasan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pembahasan



Lesi Servikal non Karies (LSNK) merupakan kejadian yang umum terjadi di klinik, tetapi treatment untuk kasus ini terbilang sulit dikarenakan kurang tahan restorasinya dan memiliki indeks tinggi akan kehilangan retensi, kelebihan tepi, dan karies sekunder. Ikatan kimia adesi pada bahan restorasi merupakan faktor utama terjadinya retensi pada restorasi LSNK, restorasi yang paling umum digunakan untuk LSNK adalah glass ionomer dan resin komposit. Perbandingan kedua jenis bahan restorasi ini sudah dilakukan dengan pemberian bahan restorasi pada pasien. Hasil yang didapat setelah 2 tahun retensi bahan restorasi GIC tetap pada angka 100% dan bahan restorasi komposit retensinya turun hingga 78,8%. GIC mendapatkan hasil retensi yang baik dikarenakan memiliki adesi yang sangat baik terhadap struktur gigi. GIC memiliki biokompabilitas yang baik, adesi untuk substrat kalsifikasi terutama pada kasus-kasus sclerosis dentin yang biasanya tidak sesuai untuk adesi biasa, GIC juga memiliki modulus elastisitas yang mirip dengan dentin dan enamel yang berkontribusi merestorasi marginal dengan baik sehingga memperpanjang kualitas restorasi dibanding komposit. Namun restorasi menggunakan GIC juga memiliki kekurangan secara estetika, pengaplikasian pada pasien yang sulit karena bahan kaku dan lebih mudah larut dalam bahan asam menyebabkan ada kemungkinan kegagalan secara klinis. Pada pasien yang melakukan sikat gigi dengan keadaan rongga mulut cukup asam, terjadi kekasaran dan bentuk restorasi yang ireguler pada bahan restorasi GIC. Namun pada penelitian terkait penggunaan bahan restorasi GIC pada LSNK evaluasi 6 bulan setelah perawatan, bahan restorasi tetap adekuat pada gigi pasien, hanya terdapat sedikit degradasi pada permukaan restorasi yang diduga akibat tindakan sikat gigi pasien, yang dapat diduga faktor pendukung lainnya kondisi lingkungan rongga mulut cukup asam sehingga restorasi sedikit larut ketika disikat. Kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan restorasi GIC adalah estetika, perbedaan warna dengan gigi asli, sehingga pada gigi anterior penggunaan GIC kurang dianjurkan atas dasar estetika. Solusinya adalah perpaduan antara kekuatan retensi dari bahan restorasi GIC dipadukan bahan dengan warna yang menyerupai gigi asli seperti bahan komposit yang memiliki beberapa warna yang disesuaikan dengan beberapa warna gigi manusia secara umum. Dalam kasus Lesi Servikal non Karies, GIC dipilih menjadi pilihan bahan restorative karena factor adhesi yang sangat baik untuk struktur gigi dimana retensi GIC pada cavitas secara mekanis dan kimiawi yang memberikan kontribusi untuk segel marjinal yang baik dan modulus elastisitas yang mirip dengan dentin dan enamel sehingga memperpanjang kualitas restorasi dibanding bahan restorative lain yang memungkinkan untuk menurunkan resiko kebocoran tepi yang dapat berubah menjadi karies sekunder sehingga menjamin umur panjang yang lebih besar untuk pemulihan.