18 0 284 KB
MAKALAH MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DAN KEPERAWATAN RUMAH SAKIT SEMEN PADANG HOSPITAL
OLEH: DISUSUN OLEH: RISNA MELIYANI
(1921312006)
IRWADI
(1921312007)
INDAH MARZALIA PUTRI (1921312008) LEO AGUSTIGNO
(1921312019)
SEKANI NIRIYAH
(1921312020)
VANIA ARESTI YENDRIAL (1921312027) DOSEN PEMBIMBING: Dr. Yulastri Arif, M.Kep PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2020 KATA PENGANTAR 1
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan karunia-Nya kami telah dapat menyusun makalah ini yang berjudul Prinsip Manajemen Strategik dalam fungsi manajemen. Dalam proses penyusunan makalah ini, penyusun mengalami banyak permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Perkuliahan Manajemen Strategik, yaitu Ibu Dr. Yulastri Arif, M.Kep, yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari makalah ini belum sempurna, maka dari itu penyusun berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi bagi kita semua khususnya Program Studi Magister Ilmu Keperawatan.
Padang, Maret 2020
Penyusun
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................................ii BAB I.......................................................................................................................3 PENDAHULUAN...................................................................................................3 A. Latar Belakang..............................................................................................3 B. Tujuan Penulisan...........................................................................................4 BAB II......................................................................................................................5 GAMBARAN UMUM SEMEN PADANG HOSPITAL........................................5 A. Sejarah Rumah Sakit.....................................................................................5 1.
Lokasi Semen Padang Hospital............................................................6
2.
Lingkup Pelayanan semen Padang Hospital (Eksisting)..................6
3.
Visi, Misi, Motto, Nilai, Tujuan dan Maksud....................................8
4.
Ruang Lingkup Keperawatan...............................................................9
B. Masalah dan Pemecahan.............................................................................13 1.
Analisa Hasil Pengkajian.........................................................................13
2.
Analisis Penerapan Patient Safety berdasarkan KARS...........................21
C. IDENTIFIKASI MASALAH......................................................................22 D. RUMUSAN MASALAH............................................................................23 E. Analisa SWOT............................................................................................26 BAB III..................................................................................................................36 PENGEMBANGAN STRATEGI MANAJEMEN PELAYANAN......................36 A. Perencanaan (Planning)...............................................................................36 B. Pengorganisasian (Organizing)...................................................................36 C. Pelaksanaan (Actuating).............................................................................37 D. Pengawasan (Controlling)...........................................................................37 E. Evaluasi (Evaluation)..................................................................................38 BAB III..................................................................................................................39 PENUTUP..............................................................................................................39 A. Kesimpulan.................................................................................................39 B. Saran............................................................................................................40 REFERENSI..........................................................................................................41 BAB I PENDAHULUAN 3
A.
Latar Belakang Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UU no. 44 tahun 2009). Oleh karena itu, rumah sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat serta mampu memenuhi tuntutan sesuai dengan persepsi pasien dan keluarga sebagai penerima pelayanan. Mutu pelayanan rumah sakit dapat dipengaruhi oleh pentingnya keberadaan pelayanan keperawatan dan jumlah tenaga yang besar dibanding tenaga lainnya di rumah sakit sehingga kondisi ini menjadi suatu kekuatan dan harus diberdayakan oleh rumah sakit untuk meningkatkan pelayanannya. Pelayanan kesehatan memberikan pelayanan kepada klien baik individu atau kelompok secara komprehensif dan holistik. Salah satu bagian integral
dari
pelayanan
kesehatan
adalah
keperawatan.
Pelayanan
keperawatan dituntut untuk dapat menghasilkan pelayanan yang berkualitas sesuai
dengan
kebutuhan
masyarakat,
sehingga
sistem
manajemen
keperawatan yang tepat sangat diperlukan untuk mengarahkan seluruh sumber daya keperawatan dalam memberikan pelayanan keperawatan yang prima dan berkualitas. Rumah Sakit Semen Padang adalah sebuah rumah sakit berstandar internasional yang terletak di kota Padang, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Rumah sakit ini merupakan milik dari PT Semen Padang dan mulai beroperasi sejak 5 Juli 2013 yang ditandai peresmian (Grand Opening). SPH merupakan rumah sakit internasional pertama di Sumatra Barat yang dibangun untuk mengurangi animo warga Indonesia berobat ke luar negeri, seperti ke Malaysia dan Singapura. Pelayanan profesional yang diberikan dapat dilihat dari 6 unsur pokok yaitu kemampuan, sikap, penampilan, perhatian dan tanggung jawab yang harus dimiliki oleh semua jajaran yang ada di Rumah Sakit.
Pelayanan
profesional yang sesuai dengan indikator mutu pelayanan kesehatan tentu saja 4
harus ditunjang oleh manajemen yang baik. Bentuk pengabdian Semen Padang Hospital kepada masyarakat sekitar Pabrik yang kurang mampu Semen Padang Hospital melaksanakan Klinik Peduli setiap minggunya yaitu pada hari Senin dan Kamis, selain itu kami juga melaksanakan Penyuluhan Kesehatan secara berkala, Sunatan Massal setiap tahun dan lain-lainnya. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka mahasiswa tertarik untuk melakukan fiel trip di Semen Padang Hospital sebagai proses pembelajaran mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat mngaplikasikan konsep dan teori manajemen strategis di rumah sakit dalam menyelesaikan masalah yang bersifat teknis dari aspek manajemen pelayanan keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. B.
Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Penulisan
makalah
secara
umum
bertujuan
agar
mahasiswa
memahami dan mampu menyusun proyek peningkatan mutu pelayanan keperawatan di Semen Padang Hospital. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi masalah pelayanan keperawatan di Kamar Operasi Semen Padang Hospital. b. Mengumpulkan data terkait masalah yang ditemukan. c. Menganalisa penyebab masalah dengan menggunakan fish bone d. Merumuskan proyek peningkatan mutu untuk mengatasi masalah.
BAB II GAMBARAN UMUM SEMEN PADANG HOSPITAL 5
Gambaran Umum Semen Padang Hospital
A. Sejarah Rumah Sakit Perjalanan Semen Padang Hospital (SPH) sudah mulai sejak tahun 1970. Semen Padang Hospital berawal dari sebuah klinik yang dibentuk pada tahun 1970. Klinik tersebut adalah Klinik kesehatan PT Semen Padang dan kemudian berubah menjadi Unit Biro Kesehatan. Seiring dengan kebutuhan akan layanan kesehatan, maka pada tahun 1997, Unit Biro Kesehatan berkembang menjadi Rumah Sakit Semen Padang. Peran sebagai Rumah Sakit mulai dijalankan oleh manajemen ini. Tidak cukup sampai disitu, Manajemen terus melakukan pengembangan dengan melakukan perubahan Badan Hukum Yayasan Rumah Sakit Semen Padang menjadi Yayasan Semen Padang pada tahun 2009. Sebagai bukti kinerja layanan yang berstandar kepada pasien, pada tahun 2012, Rumah Sakit Semen Padang sudah lulus penuh 3 tahun akreditasi nasional dengan lima bidang pelayanan kepada pasien. Rumah Sakit Semen Padang adalah sebuah rumah sakit berstandar internasional yang terletak di kota Padang, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Rumah sakit ini merupakan milik dari PT Semen Padang dan mulai beroperasi sejak 5 Juli 2013 yang ditandai peresmian (Grand Opening). SPH merupakan rumah sakit internasional pertama di Sumatra Barat yang dibangun untuk mengurangi animo warga Indonesia berobat ke luar negeri, seperti ke Malaysia dan Singapura. 1. Lokasi Semen Padang Hospital Semen Padang Hospital terletak di Kelurahan Pisang. Kecamatan Pauh Sedangkan lokasi Semen Padang Hospital. Lokasi Semen Padang Hospital ini berada di lokasi yang strategis dan ramai dilewati oleh masyarakat umum. Berdasarkan lokasi kegiatan usaha, Maka Semen Padang Hospital sangat mudah diakses. Sebab lokasi Semen Padang Hospital ini terletak pada daerah pelayanan usaha dan jasa di sepanjang jalan By Pass, yang nantinya merupakan pokok pelayanan dari Semen Padang Hospital. Selain 6
itu, disekitar lokasi juga terdapat areal p, ruko, warung dan pemukiman penduduk serta kegiatan lainnya. 2. Lingkup
Pelayanan
Kesehatan
Semen
Padang
Hospital
(Eksisting) Dalam kegiatan pelayanan kesehatan Semen Padang Hospital terdiri dari Hemodialisa, Cathlab, Radiologi, Laboratorium, Medical Check Up, Unit Gawat Darurat, Rawat Inap, Kamar Bersalin, Farmasi, Sunday Clinic, kamar operasi dan lain-lainnya. Adapun jenis pelayanan yang diberikan meliputi sebagai berikut: a. Pelayanan Rawat Jalan Pelayanan Rawat Jalan meliputi pemeriksaan untuk kasus penyakit bedah, penyakit dalam dan penyakit jantung, antenatal care yang dilayani oleh Dokter Spesialis: obsgin, anak, penyakit dalam, bedah gigi dan lainya. Untuk pelayanan antenatal care tersedia kelas untuk pendidikan prenatal yang meliputi senam hamil, persiapan ibu untuk
menghadapi
persalinan,
latihan
manajemen
nyeri
saat
menghadapi persalinan dan persiapan ibu menjalani laktasi setelah melahirkan. Pemeriksaan kehamilan ini dengan menggunakan USG 4 Dimensi. b. Pelayanan Rawat Inap Meliputi pelayanan rawat inap yang memiliki fasilitas kesehatan meliputi : VVIP
: 2
TT
VIP
: 34
TT
UTAMA
: 10
TT
KELAS I
: 46
TT
KELAS II
: 12
TT
KELAS III
: 30
TT
HCU
: 4
TT
ICU
: 2
TT
ISOLASI
: 2
TT 7
PERINA
: 2
TT
c. Pelayanan Rawat Inap Bedah d. Pelyaanan Rawat Inap Penyakit dalam e. Pelayanan Rawat inap Anak f. Dilengkapi dengan nurse station, playground dan 18 bed pasien. g. Pelayanan Imunisasi Pelayanan imunisasi berupa kegiatan pemberian imunisasi kepada pasangan usia subur (imunisasi calon pengantin), ibu hamil, bayi dan balita. h. Pelayanan Keluarga Berencana Pelayanan keluarga berencana juga dilaksanakan di RSIA Permata Bunda ini bagi pasangan usia subur seperti pemasangan IUD, implan, kontrasepsi mantap dan pemberian pil serta suntik KB. i. Pelayanan Persalinan Pelayanan persalinan ini mencakup kegiatan dalam membantu ibu yang akan melahirkan baik secara normal maupun tindakan operasi. j. Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan yang bersifat emergency dalam pelayanan Dokter Spesialis Dan dokter umum. k. Pelayanan Kamar Operasi. l. Apotik/Farmasi Fasilitas ini disediakan adalah untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan dalam proses pengobatan. Pada dasarnya fasilitas apotik selain untuk pasien yang berobat pada Semen Padang Hospital juga untuk masyarakat sekitarnya yang membutuhkan apotik. Dalam kegiatan operasionalnya apotik ini, dibina dan diawasi oleh seorang Apoteker. 3. Visi, Misi, Motto, Nilai, Tujuan dan Maksud Visi Visi Semen Padang Hospital adalah: 8
Menjadi Rumah Sakit Umum Terbaik di Sumatera dan Bertaraf Internasional Misi Misi Semen Padang Hospital adalah: a. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi pelanggan dengan tenaga medis yang kompeten dan didukung oleh peralatan dan teknologi kedokteran yang handal. b. Menunjang tanggung jawab sosial PT Semen Padang (CSR) berupa penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat sehingga tewujudnya pola hidup sehat. c. Membantu perekonomian nasional dengan berusaha mengurangi pengeluaran devisa untuk berobat ke luar negeri. Motto “We Serve Beyond Expectatio”. 4. Ruang Lingkup Keperawatan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (UU no 38 tahun 2014). Berikut disajikan data jumlah perawat di RS Semen Padang Hospital sesuai data mutakhir tahun 2020: No 1 2 3 4
Jenis Ketenagaan Perawat D3 Perawat S1Ners Perawat S2 Bidan D3 Total
JUMLAH 132 48 1 26 207
Profesi keperawatan di RS Semen Padang Hospital sebagai perawat dengan area kerja yaitu sebagai berikut: 1. Hospital Nurses (Perawat Rumah Sakit) yaitu Perawat yang bekerja di fasilitas kesehatan keperawatan di RS SPH, khususnya di ruang rawat. 9
l
Perawat memberikan asuhan keperawatan dan memberikan tindakan keperawatan sesuai dengan wewenangnya dan jabaran kompetensi yang dimiliki. Para perawat rumah sakit diatur pekerjaannya oleh Karu keperawatan. Perawat di rumah sakit SPH ditugaskan di berbagai unit seperti bedah, KIA, anak, gawat darurat, intensive care unit , Hemodialisa, chutt lab, dan poliklinik. 2.
Head Nurses/Nurse Supervisor (Perawat Supervisi) Supervisi perawat
bertugas
mengatur
aktivitas
pelayanan
keperawatan,
khususnya dalam ruang lingkup rumah sakit. Mereka membuat rencana jadwal dan mengorganisasi pekerjaan perawat dan pembantu perawat sesuai dengan metode penguasannya, serta mempersiapkan pendidikan tambahan atau training. Mereka mengobservasi seluruh pasien di unitnya dan memastikan bahwa semua pasien memperoleh pelayanan keperawatan yang baik. mereka juga bertanggung jawab bahwa semua kejadian telah didokumentasikan serta menyiapkan peralatan serta bahan-bahan lain yang diperlukan untuk memberikan pelayanan keperawatan. Dalam hal ini, karu unit dan kasie keperawatan adalah head nurse yang ditunjuk untuk pengorganisasian pelayanan keperawatan di RS Semen Padang Hospital. DATA INDIKATOR MUTU ANGKATIDAK ADANYA KEJADIAN SALAH TINDAKAN PADA OPERASI DALAM 1 BULAN UNIT KAMAR OPERASI SEMEN PADANG HOSPITAL
1
2
3 4 5 6 7 8 9
3
4
4 3 5 4 1 1 1
1
1
1
1
1
0
1
2
3
4
TANGGAL 1 1 1 17 5 6 8
2
2
4
7
7
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
9
0
1
2
3
4
5
6
7
8
5
7
6
6
1
5
2
0
4
2
g 5
10
9
tu
10
g
i
tu
g 3
4
4 3 5 4 1 1 1
2
2
4
7
7
2
5
10
9
5
7
6
6
1
5
2
0
4
B. Masalah dan Pemecahan 1. Analisa Hasil Pengkajian a. PERENCANAAN/PLANNING Pengkajian dilakukan berdasarkan pada pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen keperawatan dengan metode wawancara langsung dengan Kepala Ruang Kamar Operasi Berikut hasil pengkajian dan potensial masalah yang mungkin muncul: Visi dan Misi Wawancar a
Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruangan Kamar Operasi, visi dan misi ruangan kamar operasi masih sama dengan visi dan misi rumah sakit. Berdasarkan hasil observasi tidak terlihat adanya visi dan misi dari kamar operasi, yang hanya terlihat visi dan misi rumah sakit saja. Hasil wawancara dan juga observasi ditemukan bahwa visi dan misi kamar operasi sama dengan visi dan misi Semen padang Hospital. Potensial peningkatan sosialisasi visi misi Rumah Sakit Semen Padang sebagai pedoman perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan serta mencapai tujuan dari Rumah Sakit Semen Padang.
Observasi Analisa Masalah
SPO dan SAK Wawancar
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan di ruangan 11
2
a
sudah ada Standar Prosedur Operasional (SPO) dan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) khusus Kamar Operasi juga sudah teraplikasikan di kamar operasi terutama untuk lembar dokumentasi baik dokter, perawat dan bidan. Terdapat Standar prosedur Operasional (SPO) dan Standar Asuhan Keperawatan di Kamar Operasi. Hasil wawancara dan juga observasi bahwa SPO dan SAK telah teraplikasikan dengan baik dan SPO dan SAK ditemukan diruangan operasi Potensial peningkatan penggunaan SOP dan SAK dalam pelaksanaan tindakan keperawatan di kamar operasi. Tidak terdapat masalah selama melakukan tindakan, kerena tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan SOP dan SAK yang ada
Observasi Analisa
Masalah
DATA BULAN FEBRUARI 2020 Tanggal
el
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
1
2
3
4
5
6
7
0 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5 5 7
0
3
5
6
3
5
3
1
6
2
3
2
7
6
2
5
2
1
1
2
3 4 5
6
7 8 9
0
0
0 0 0
0
5
8
5 8 5
ng
l
u
ng
ha
1 0
n Perencanaan Strategis Organisasi Wawancar
Hasil wawancara dengan kepala ruangan Kamar Operasi (OK) sudah
12
a
membuat perencanaan tahunan, bulanan dan harian, serta membuat perencanaan kepala ruangan bertanggung jawab kepada kabid
Observasi
pelayanan medis. Diruangan rawat operasi perencanaan tahunan, bulanan dan harian
Analisa
sudah terdokumentasi dengan baik. Perencanaan kepala ruang sebagai manajer meliputi perencanaan tahunan, bulanan, mingguan dan harian. Perencanaan yang adekuat mendorong pengelolaan terbaik sumber daya manusia yang ada. Dalam perencanaan yang efektif manajer harus mengidentifikasi tujuan jangka panjang dan jangka pendek serta melakukan perubahan yang diperlukan untuk menjamin kontinuitas pencapaian tujuan oleh
Masalah
unit. Potensial peningkatan rencana kegiatan harian diruang kamar operasi.
b. ORGANIZING Pengorganisasian Wawancar
Wawancara dengan kepala ruangan Kamar Operasi (OK) struktur
a
organisasi sudah ada dan sudah ditempel di ruangan. kepala ruangan operasi menyatakan bahwa setiap ruangan terdapat struktur organisasi
dari
ruanagan
yang
ditempati,
seperti
struktur
logistic/administrative, ketua tim 1, ketua tim II, ketua tim III, Observasi
bendahara, TJ OK I, TJ OK 2, TJ OK 3 dan anggota. Struktur organisasi sudah terpajang di dinding samping Kamar Operasi.
Analisa
Terlihat struktur organisasi di ruang operasi Bagan organisasi menentukan hubungan formal dalam institusi. Hubungan
formal,
hubungan
komunikasi,
dan
kewenangan
digambarkan dalam bagan menggunakan garis yang utuh dan garis putus-putus. Garis utuh yang digunakan adalah garis utuh vertikal atau horizontal. Garis utuh horizontal menunjukkan hubungan komunikasi antara orang dengan lingkup tanggung jawab dan kekuasaan yang sama, tetapi memiliki fungsi yang berbeda. Garis utuh vertikal antara posisi menunjukkan rantai komando resmi, jalur 13
formal komunikasi dan kewenangan. Sedangkan garis putus-putus pada bagan organisasi menunjukkan posisi staf, karena posisi ini berfungsi sebagai penasehat, anggota staf memberikan informasi dan bantuan kepada manager, tetapi memiliki kewenangan organisasi yang terbatas.(Marquis & Huston, 2013). Potensial peningkatan pelaksanaan tugas pokok
Masalah
masing-masing
ketenagaaan kerja kamar operasi. STRUKTUR ORGANISASI KAMAR OPERASI DIREKTUR Dr. FARHAN ABDULLAH, SP. THT-KL
KABAG KEPERAWATAN
KABAG PELAYANAN MEDIK
Ns. RITA YANTI, S.KEP
Dr. SELFI FARESHA KEPALA RUANGAN PERAWAT BEDAH MARADONI, AMd.KEP
LOGISTIK/ ADMINTRASI
KETUA TIM 1
KETUA TIM BENDAHARA 2 KETUA TIM 3
TM SEPSRI HAYATI
VIVI HANDAYANI
RENI MAYA MELLY SARI YOSIOKTAVIANI GUSTINA
TJ OK 1 VIVI HANDAYANI ANGGOTA
Ketenagaan Wawancar a
TJ OK 2
TJ OK 2
RENI MAYA SARI AMd KEP YOSI GUSTINA ANGGOTA
ANGGOTA
1. SRI LOVIANA 1. DENI PUTRA1. M HELMI RIZAL 2. FEBI RAFITA SARI 2. NORI EGA 2. HENDRI S 3. KARDONAL PASCAL LEPRA 3. ruangan VIVIEN C MEYDA Berdasarkan hasil wawancara 3. dengan kepala Kamar P 4. NOVRINALDI 4. WIDO RIWANTO 4. SILVIA SUGANDA Operasi menyatakan bahwa jumlah perawat diruangan paru 5. NISA (OK) AYU M.P
sesuai dengan kebutuhan serta mengakatan bahwa sebagain besar perawat tamatan D3. 14
Observasi
Sebagian besar perawat tingkat pendidikan D3
Analisa
Terlihat ada perawat yang sedang berada didalam kamar operasi. Salah satu aspek yang sangat penting untuk mencapai pelayanan keperawatan yang bermutu adalah tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan baik kuantitas maupun kualitasnya.
Manajer
keperawatan
dituntut
untuk
selalu
merencanakan jumlah tenaga perawat yang betul-betul sesuai dengan Masalah
kebutuhan yang real, sehingga mutu pelayanan dapat terjamin Potensial peningkatan pelaksanaan tugas pelayanan ruang kamar operasi.
Sistem reward dan punishment Wawancar
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan Kamar Operasi
a
(OK) Sudah menerapkan pemberian reward dan punishment. sebaliknya ada mekanisme pemberian punishment pada staff dan perawat yang melakukan pelanggaran melalui teguran lisan, tulisan
Observasi Analisa
maupun potongan tunjangan Ada SOP peraturan tentang reward dan punishment kepegawaian. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pelaksanaan punishment dan reward kamar operasi telah diatur dalam SOP sehingga
Masalah
penerapannya menjadi tertib dan adil. Potensial peningkatan mekanisme
pemberian
reward
dan
punishment.
c. PENGARAHAN DAN PENGAWASAN (CONTROLLING) Kegiatan Supervisi Wawancar
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan kegiatan supervisi
a
yang dilakukan melihat tindakan yang dilakukan perawat pelaksana, keraapian
dan
pendokumentasian
kelengkapan asuhan
ruangan
keperawatan
serta namun
kelengkapan tidak 15
sering
Analisa
dilakukan Berdasarkan data diatas
Masalah
Keperawatan dan komite keperawatan sudah dijalankan. Belum optimalnya pelaksanaan supervisi di kamar operasi karena
pelaksanaan supervisi oleh kabag.
ada supervise hanya lewat telepon. Profesional Retionshif Metode Wawancar
Data Wawancara yang dilakukan dengan Karu ruang kamar operasi
a
bahwa telah dilaksanakan overran ketika pergantian jaga. Namun hanya overran saat dinas pagi dan pada saat shif sore dan malam ada beberapa perawat yang tidak ikut dalam overran. Kegiatan pre conference terkadang dilakukan Untuk post confrence
Observasi
belum dilakukan. Untuk diruangan kamar operasi Kegiatan overran sudah dilakukan
Analisis
per tim bukan hanya individu saja . Berdasarkan data diatas pelaksanaan overran masih belum terlaksana dengan baik dikamar operasi. Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen khususnya pengarahan. Setiap orang berkomunikasi dalam suatu organisasi. Komunikasi yang kurang baik dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Di ruang MPKP komunikasi horizontal dapat terjadi antara Ketua Tim, antar perawat pelaksana, sedangkan komunikasi vertikal antara Kepala Ruangan dan Ketua Tim dan Perawat Pelaksana dan antara Ketua Tim dan Perawat Pelaksana. Komunikasi diagonal dilakukan antara
Masalah
perawat dan profesi lain (Sitorus : 2006). Belum optimalnya kegiatan pre & post conference serta pelaksanaan sistem overan.
Kepuasan kerja perawat Wawancar
Wawancara dengan kepala ruang perawat diberikan
kesempatan
a
melanjutkan pendidikan, mendapatkan pelatihan, seminar baik
16
interen di RS ataupun di luar RS kepada seluruh perawat, selain itu diberikan
tambahan
insentif
kepada perawat melalui penilaian
kinerja perawat. Dilaksanakannya kegiatan laporan pagi lewat media social grup untuk menyampaikan pencapaian kinerja unit dan Analisa
masalah yang ada di lapangan. Berdasarkan data diatas perawat telah
Masalah
peluang , karir dan lingkungan tempat kerjanya. Potensial kepuasan kerja perawat diruang kamar operasi.
puas dengan kesempatan,
d. PENGENDALIAN DAN EVALUASI Kinerja Pelayanan Keperawatan Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang untuk pengendalian mutu telah dibentuknya komite keperawatan,
Observasi
dan
namun pelaksanaannya belum berjalan secara maksimal studi Adanya SOP dalam setiap tindakan oleh pemberi
dokumentasi Analisa
pelayanan. Berdasarkan data diatas pengendalian mutu rumah sakit
Masalah
sudah ada diatur dalam bentuk SOP Potensial peningkatan program pengendalian mutu.
Mutu pelayanan keperawatan Wawancar
Hasil wawancara dengan kepala ruangan bahwa sudah berjalannya
a
penilaian mutu pelayanan berupa penilaian kepuasan pasien dan masyarakat terhadap pelayanan di ruang operasi Kepala ruangan mengatakan untuk data tahun 2019 untuk indicator kepuasan pelanggan hanya 90,%, sementara target kepuasan ruang
Observasi Analisa
operasi pelanggan adalah 100%. -. Berdasarkan hasil data diatas keperawatan
sudah
sepenuhnya
pelaksanaan mutu pelayanan dilaksanakan.
Pengendalian
manajemen adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan, untuk mendesain supervisi umpan balik informasi, untuk membandingkan prestasi yang 17
sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah ada deviasi dan untuk mengukur signifikansinya, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara yang seefektif dan seefisien Masalah
mungkin untuk mencapai tujuan. -
2. Analisis PENERAPAN PATIENT SAFETY BERDASARKAN KARS No 1 2 3 4 5 6
Indikator Keselamatan Pasien Ketepatan identifikasi pasien Peningkatan komunikasi yang efektif Meningkatkan keselamatan penggunaan obat-obatan high alert Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien Pengurangan resiko infeksi Pengurangan resiko pasien jatuh
Pengurangan Resiko Infeksi Wawancar
Berdasarkan hasil wawancara kejadian Infeksi Luka Operai (ILO) di
a
Kamar Operasi (OK) pada tahun 2019 bulan januari 0,3 % dan Capaian indikator bulan februari hingga Juni sudah sesuai target. Kepala ruangan juga mengatakan bahwa Proses sterilisasi alat medis sesuai SPO dan Survey rutin ke lapangan oleh PPI untuk memantau
Observasi
kepatuhan hand hygiene. Berdasarkan hasil observasi, perawat yang bertugas di OK telah memenuhi indicator pencapaian ruangan dengan selalu melalkukan
Masalah
hand hygiene dan proses streriliasi alat sesuai dengan SPO. Pontensial pengurangan resiko infeksi
C. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan terhadap fungsi manajemen Kamar Operasi didapatkan identifikasi masalah menurut prioritas masalah, diatas sebagai berikut: 18
1. Potensial peningkatan sosialisasi visi misi Semen Padang Hospital sebagai pedoman perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan serta mencapai tujuan dari Semen Padang Hospital. 2. Potensial peningkatan penggunaan SOP dan SAK dalam pelaksanaan tindakan keperawatan di kamar operasi. 3. Sering kegiatan tidak sesuai dengan RKA yang di susun karena masih banyak keputusan di ambil oleh derektur dan yayasan. 4. Potensial peningkatan pelaksanaan
tugas pokok
masing-masing
ketenagaaan kerja kamar operasi. 5. Potensial peningkatan pelaksanaan tugas pelayanan ruang kamar operasi. 6. Potensial peningkatan mekanisme pemberian reward dan punishment. 7. Belum optimalnya pelaksanaan supervisi di kamar operasi karena ada supervise hanya lewat telepon. 8. Belum optimalnya kegiatan pre & post conference serta pelaksanaan sistem overan. 9. Potensial kepuasan kerja perawat diruang rawat inap. 10. Potensial peningkatan program pengendalian mutu. 11. Pontensial pengurangan resiko infeksi D. RUMUSAN MASALAH Syarat sebuah rumusan masalah adalah: 1. Menjawab lima pertanyaan: what, whom, how much, when, where 2. Tidak menyalahkan sesorang atau jalan penyelesaian masalah 3. Tata bahasa benar, kalimat singkat dan padat Maka dirumuskanlah masalah sesuai prioritas yang didapatkan : 1. Belum optimalnya pelaksanaan supervisi di kamar operasi karena ada supervise hanya lewat telepon. 2. Belum optimalnya kegiatan pre & post conference serta pelaksanaan sistem overan.
19
Analisis Fishbone Kurang optimalnya pelaksanaan supervisi di kamar operasi Semen Padang Hospital
Material
Format supervisi belum ada
Man masih ada perawat yang pendidikan D III Kep Beban kerja tinggi Belum optimalnya pelaksanaan belum supervisi
Adanya tuntutan masyarakat Yang tinggi terhadap pelayanan
Supervise
terjadwal Peningkatan nilai akreditasi Belum ada perencanaan yang optimal Market Methode
Analisis Fishbone Belum optimalnya kegiatan pre & post conference serta pelaksanaan sistem overan.
Material
Reward dalam kegiatan system Overran belum ada
Man masih ada perawat yang pendidikan D III Kep Belum optimalnya kegiatan pre & 20 post conference serta pelaksanaan sistem overan.
Ronde keperawatan masih Menjadi seruan bukan program wajib
Supervisi dan evaluasi Tentang ronde belum
ada Belum ada peniliain ronde Kep Karu Belum ada perencanaan yang Mensure
Methode
optimal E. Analisa SWOT
Berdasarkan pengkajian data umum maka disususn analisa SWOT untuk mengetahui berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki internal rumah sakit dan dapat mengidentifikasi peluang yang dapat dicapai dengan mempertimbangkan ancaman yang dapat memperburuk keadaan. Uraian dari analisa SWOT sebagai berikut: Faktor Internal Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) 1) Rumah sakit memiliki visi misi dan 1) Belum semua instalasi memiliki tujuan yang jelas
misi yang mendukung visi misi
2) Saat ini sudah menjadi Rumah Sakit dengan akreditasi Tipe B
2) Tenaga keperawatan dengan latar
3) Ada kerjasama langsung dengan berbagai perusahaan. pemerintah
belakang Keperawatan
4) Lokasi RS yang strategis berada di pusat
rumah sakit
propinsi
dan
mudah dijangkau dengan berbagai
pendidikan 1
orang,
S2 S1
keperawatan+Ners 48 orang, D3 keperawatan 132 orang dan , D3 kebidanan 26 orang .
jenis alat transportasi, lingkungan 3) Masih ada tenaga keperawatan yang cukup nyaman
dengan latar belakang pendidikan
5) Semen Padang Hospital adalah
DIII
Rumah sakit yang berada langsung 4) BOR selama 2 tahun terakhir dibawah
perusahaan
yang
di
menurun di bawah standar
21
kelolah oleh PT Semen Padang.
5) Evaluasi program pelayanan di
6) Semen Padang Hospital memiliki fasilitas
yang
cukup
berbagai unit masing kurang.
memadai 6) Kuantitas
dalam memenuhi semua kebutuhan
dan kualitas
tenaga
keperawatan belum optimal
pasien dan akan terus dilakukan 7) SOP dan SAK masih standar lama penambahan fasilitas
dan masih akan direvisi.
7) Peluang dan kesempatan bagi SDM 8) Pendokumentasian askep belum khususnya
keperawatan
untuk
optimal
melanjutkan pendidikan ke jenjang 9) Supervisi belum berjalan optimal yang lebih tinggi cukup baik.
yang masih butuh monitoring
8) Sistem reward dan punishment sudah ada peraturan yang jelas
10)
9) Pelayanan yang diberikan cukup lengkap
sesuai
kesehatan spesialis,
dengan
yang sub
tenaga
terdiri speasialis,
secara berkala. digunakan kepala ruangan untuk melakukan kegiatan supervise
dari 11) dan
penunjang medis.
Supervise
belum
yang
menilai
dilakukan metode
keperawatan yang ada di ruangan
10) Adanya struktur organisasi dan 12) tata laksana kerja yang jelas.
Belum
ada
pedoman
pelaksanaan kegiatan pre & post
11) Adanya SPO instalasi Kamar
conference
Operasi yang disesuikan dengan 13) unit terkait.
Membutuhkan waktu yang
cukup lama dalam pelaksanan
12) Merupakan salah satu rumah sakit rujukan
Belum ada format baku yang
bagi
pasien
kegiatan pre & post conference
dari
puskesmas dan rumah sakit di Provinsi
Sumatra
barat
dari
seluruh kabupaten dan kota. 13) Mempunyai beragam jenis profesi pendidikan yang bekerja dirumah sakit. 14) Jumlah kunjungan pasien Operasi 22
rawat yang masih cukup tinggi. 15) Sarana
dan
memadai
prasarana
dalam
yang
memberikan
pelayanan.
Faktor Ekternal Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threat)
23
1) Kesadaran masyarakat akan hidup 1) Tuntutan sehat meningkat 2) Tersedianya yang
profesional
direkrut
sakit yang tinggi
untuk 2) Makin
memenuhi kebutuhan 3) Banyak
tingginya
kesadaran
masyarakat akan kesehatan dan
permintaan
untuk,
hukum
magang, praktik, penelitian bagi 3) Adanya mahasiswa keperawatan 4) Mempunyai
terhadap
kualitas Mutu pelayanan rumah
SDM
dapat
masyarakat
beragam
kasus
sebagai rumah sakit rujukan 5) Peluang menjadi pusat rujukan
UU
perlindungan
konsumen
dan
malpraktik
Persaingan
rumah
sakit
RS, lain
serta dengan dalam
memperebutkan SDM profersional
regional di provinsi Sumatra Barat 4) Kemajuan teknologi yang cepat 6) Program
jaminan
kesehatan
pemerintah (Inhealt, dan BPJS)
memunculkan
alat
keperawatan
yang baru 5) Tuntutan fasilitas yang lebih baik dari pelanggan 6) Kenaikkan harga barang kebutuhan rumah sakit 7) Ketidakseimbangan
jumlah
perawat dan pasien 8) Dokter
spesialis
tetap
masih
kurang sehingga menggu lama saat waktu oprasi.
MATRIKS
ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR
STRATEGI
INTERNAL 24
N
Kekuatan (Strength)
Bobot
Rangkin
Nilai
O 1 2
g Rumah sakit memiliki visi misi dan tujuan yang jelas 0,1 Saat ini sudah menjadi Rumah Sakit dengan akreditasi 0,05
3 3
0,3 0,15
3
Tipe B Ada kerjasama langsung dengan berbagai institusi 0,05
3
0,15
4
pendidikan kesehatan kesehatan Lokasi Semen Padang Hospital yang cukup strategis 0,05
3
0,15
3
0,15
3
0,15
3
0,15
berada
di
pusat pemerintah propinsi dan mudah
dijangkau dengan berbagai jenis alat transportasi, 5
lingkungan yang cukup nyaman Semen Padang Hospital adalah Rumah sakit
yang 0,05
berada langsung dibawah perusahaan besar yang di 6
kelolah oleh PT Semen Padang. Semen Padang Hospital memiliki fasilitas yang cukup 0,05 memadai dalam memenuhi semua kebutuhan pasien
7
dan akan terus dilakukan penambahan fasilitas Peluang dan kesempatan bagi SDM khususnya 0,05 keperawatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
8
yang lebih tinggi cukup baik. Sistem reward dan punishment sudah ada peraturan 0,05
3
0,15
9
yang jelas Pelayanan yang diberikan cukup lengkap sesuai dengan 0,1
2
0,2
tenaga kesehatan yang terdiri dari spesialis, sub 10
speasialis, dan penunjang medis Adanya struktur organisasi dan tata laksana kerja yang 0,05
3
0,15
11
jelas Adanya SPO instalasi ruangan oprasi yang disesuikan 0,05
3
0,15
12
dengan unit terkait Merupakan salah satu rumah sakit rujukan bagi pasien 0,1
2
0,2
3
0,15
dari puskesmas dan rumah sakit di Provinsi Sumatra 13
barat dari seluruh kabupaten dan kota Mempunyai beragam jenis profesi pendidikan yang 0,05 bekerja dirumah sakit.
25
14
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang masih 0,05
3
0,15
15
cukup tinggi Sarana dan
2
0,2
16
memberikan pelayanan Pengembangan fasilitas gedung baru rumah sakit yang 0,05
3
0,15
prasarana
yang
memadai
dalam 0,1
terus berjalan Jumlah N
2,7 Kelemahan (Weakness)
Bobot
Rangking
Nilai
O 1
Belum semua instalasi memiliki misi yang mendukung 0,05
3
0,15
2
visi misi rumah sakit Tenaga keperawatan dengan latar belakang pendidikan 0,1
3
0,3
3
26 orang . Masih ada tenaga keperawatan dengan latar belakang 0,1
3
0,3
4 5
pendidikan DIII keperawatan. BOR selama 2 tahun terakhir menurun di bawah standar 0,1 Evaluasi program pelayanan di berbagai unit masing 0,05
4 3
0,4 0,15
6
kurang. Kuantitas dan kualitas tenaga keperawatan belum 0,05
3
0,15
7
optimal SOP dan SAK masih standar lama dan masih akan 0,05
3
0,15
8 9
direvisi. Pendokumentasian askep belum optimal 0,1 Supervisi belum berjalan optimal yang masih butuh 0,1
4 4
0,4 0,4
10
monitoring secara berkala. Belum ada format baku yang digunakan kepala ruangan 0,05
3
0,15
11
untuk melakukan kegiatan supervise Supervise yang dilakukan belum menilai metode 0,1
4
0,4
12
keperawatan yang ada di ruangan Belum ada pedoman pelaksanaan kegiatan pre & post 0,05
3
0,15
13
conference Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam kegiatan 0,1
3
0,3
S2 Keperawatan 1 orang, S1 keperawatan+Ners 48 orang, D3 keperawatan 132 orang dan , D3 kebidanan
pre & post conference 26
Jumlah
3,4 MATRIKS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
N
Peluang (Opportunity)
Bobot
Rangkin
Nilai
O 1 2
g Kesadaran masyarakat akan hidup sehat meningkat 0,12 Tersedianya SDM profesional yang dapat direkrut 0,1
3 3
0,36 0,3
3
untuk memenuhi kebutuhan Banyak permintaan untuk, magang, praktik, penelitian 0,17
4
0,68
4
bagi mahasiswa keperawatan Mempunyai beragam kasus sebagai rumah sakit 0,12
3
0,36
5
rujukan Dukungan pemerintah daerah sebagai rumah sakit 0,1
3
0,3
6
rujukan Peluang menjadi pusat rujukan regional di provinsi 0,13
3
0,39
7
Sumatra Barat Digunakannya rumah sakit sebagai lahan praktek oleh 0,2
4
0,8
8
berbagai institusi pendidikan Program jaminan kesehatan pemerintah (Inhealt dan 0,15
4
0,6
BPJS) Jumlah NO
1 Ancaman (Threat )
Bobot
3,79 Rangkin
Nilai
g 1
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas Mutu pelayanan 0,12
2
0,24
2
rumah sakit yang tinggi Makin tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan 0,11
2
0,22
3
dan hukum Adanya UU perlindungan konsumen dan RS, serta 0,13
3
0,39
4
memperebutkan SDM profersional Kemajuan teknologi yang cepat memunculkan alat 0,13
2
0,26
5 6
keperawatan yang baru Tuntutan fasilitas yang lebih baik dari pelanggan Kenaikkan harga barang kebutuhan rumah sakit
3 2
0,42 0,24
malpraktik Persaingan dengan rumah sakit lain dalam
0,14 0,12
27
7 8
Ketidakseimbangan jumlah perawat dan pasien 0,14 Dokter spesialis tetap masih kurang sehingga menggu 0,11 lama saat waktu oprasi. Jumlah
3 2
0,42 0,22
1
2,41
Dari perhitungan pembobotan dan rating di atas, diperoleh nilai-nilai koordinat sebagai berikut : 1. Sumbu X : Kekuatan - Kelemahan = (2,7 – 3,4) = - 0,7 2. Sumbu Y : Peluang - Ancaman = ( 3,79 – 2,41) = 1,38
Grafik Analisis SWOT
kuadran II stability
3
kuadran I
2
agresif
1 3
2
1
1
2
3
kuadran III
kuadran IV
survival
diversivacation
A. Matriks TOWS
28
Perpaduan antara faktor peluang dan ancaman dengan kekuatan dan kelemahan merupakan penentu positioning dalam matriks TOWS. Variabelvariabel yang merupakan peluang, ancaman, kekuatan serta kelemahan yang diperoleh dari tahap I (tahap masukan) bila dimasukkan kedalam matriks TOWS akan menunjukkan positioning Semen Padang Hospital seperti yang terlihat pada gambar berikut.
29
DIAGRAM TOWS
Ekesternal STRENGTHS (S)
WEAKNESSES (W)
Internal
OPPORTUNITIES (O)
Strategi SO 1. Meningkatkan akuntabilitas dan tanggung jawab dari masing-masing bidang dalam melaksanakan tugasnya 2. Tetap menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan. 3. Meningkatkan perawatan/ service pada sarana dan prasarana yang masih dapat digunakan. 4. Mengoptimalkan peran dan fungsi perawatan pasien. 5. Melakukan perekrutan tenaga baru sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. 6. Mengoptimalkan kinerja dan komitmen seluruh jajaran dalam percepatan proses akreditasi rumah sakit. 7. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan tenaga/ staf disetiap unit kerjanya.
Strategi WO 1.
2.
3. 4.
5.
Menin gkatkan pemahaman perawat tentang manajemen mutu dan keselamatan pasien Menin gkatkan pemahaman manajerial rumah sakit dan ruangan tentang supervisi Menyu sun dan mensosialisasikan panduan supervisi Menin gkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan perawat tentang kegiatan pre & post conference Memb uat format pelaksanaan kegiatan pre & post conference untuk mengatasi masalah kesehatan pasien
30
Strategi ST Meningkatkan kemampuan manajerial dari pejabat struktural dan sistem tata kelola sehingga struktur organisasi dan uraian tugas akan lebih efektif 2. Meningkatkan komitmen seluruh jajaran dalam memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional dalam meningkatkan kepuasan pasien dan citra rumah sakit di mata masyarakat 1.
THREATS (T)
Strategi WT 1.
Me meratakan kemampuan SDM, sehingga seluruh SDM siap menghadapi perubahan situasi eksternal dari masyarakat. 2. Men gikuti perkembangan teknologi terkait pelayanan rumah sakit. 3. Men sinergikan pelayanan keperawatan dengan pelayanan dan perkembangan pasar. 4. Men ingkatkan promosi pendidikan bagi tenaga/staf terkait prosedur, tanggung jawab dan tanggung gugat dalam memberikan pelaynan.
31
BAB III PENGEMBANGAN STRATEGI MANAJEMEN PELAYANAN
Setelah dilakukan analisa SWOT dari masalah yang ditemukan di Semen Padang Hospital, maka penulis mengambil salah satu strategi yang telah dirumuskan untuk dikembangkan berdasarkan fungsi manajemen yaitu : “Meningkatkan Pemahaman Manajerial Rumah Sakit Tentang Pre & Post Conference Serta Supervisi” A. Perencanaan (Planning) a. Mengadakan pelatihan tentang pre & post conference serta supervisi kinerja perawat dalam asuhan keperawatan b. Melakukan sosialisasi tentang penyusunan jadwal pre & post conference serta supervisi baik dari tim manajerial keperawatan maupun kepala ruangan c. Membuat dan mensosialisasikan format laporan supervisi kinerja perawat dan pre & post conference serta supervisi pelaksanaan asuhan keperawatan secara langsung dan tidak langsung d. Melakukan uji coba pre & post conference serta supervisi kepala ruangan berdasarkan format laporan supervisi B. Pengorganisasian (Organizing) 1. Meminta izin Direktur Rumah Sakit dalam pelaksanaan pelatihan pre & post conference dan Supervisi 2. Bekerjasama dengan pihak manajemen Rumah Sakit untuk menetapkan dan mengundang narasumber 3. Bekerjasama dengan pihak manajemen rumah sakit untuk menentukan dan menetapkan jadwal pelatihan serta tempat pelaksanaannya 4. Bekerjasama dengan pihak manajemen keparawatan rumah sakit untuk menetapkan jadwal sosialisasi tentang penyusunan jadwal pre & post conference dan supervisi, format pre & post conference dan supervisi dan 32
uji coba pelaksanaan pre & post conference, supervisi berdasarkan format, terkait dengan peserta sosialisasi yang juga melibatkan kepala ruangan untuk hadir. C. Pelaksanaan (Actuating) 1 Pelatihan supervisi, pre & post conference dilakukan dengan mengundang narasumber ahli tentang supervisi keperawatan khususnya 2
Dilaksanakannya tes tulis “pre test” sebelum pelatihan supervisi, pre & post conference dan “post test” setelah pelatihan
3
Dilakukannya sosialisasi tentang penyusunan jadwal pre & post conference, Supervisi baik dari tim manajerial keperawatan maupun kepala ruangan : Kasi keperawatan : 1 x dalam sebulan melakukan supervisi, pre & post conference kesetiap ruangan Kepala Ruangan : 4 x dalam sebulan melakukan supervisi baik langsung maupun tidak langsung
4
Jadwal supervisi, pre & post conference yang telah dibuat di pajang/ditempel diruangan
5
Membuat dan mensosialisasikan format laporan supervisi, pre & post conference kinerja perawat dan supervisi pelaksanaan asuhan keperawatan secara langsung dan tidak langsung
6
Dilakukannya uji coba supervisi, pre & post conference kepala ruangan berdasarkan format laporan supervisi
7
Setiap supervisor membuat laporan hasil supervisi, pre & post conference yang telah dilakukan setiap bulannya dan diberikan kepada atasan
D. Pengawasan (Controlling) 1. Kegiatan supervisi, pre & post conference dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan 2. Kegiatan supervisi, pre & post conference dilakukan sesuai format yang telah disusun 3. Sebelum supervisi, pre & post conference dilaksanakan supervisor meinformasikan terlebih dahulu kepada perawat yang akan disupervisi
33
4. Supervisor menilai setiap dokumentasi sesuai standar dengan asuhan keperawatan yang dipakai 5. Supervisor menjelaskan, mengarahkan dan membimbing perawat yang disupervisi, pre & post conference mengenai pendokumentasian asuhan keperawatannya E. Evaluasi (Evaluation) 1.
Lakukan supervisi, pre & post conference secara
tidak langsung dengan melihat hasil dokumentasi pada buku kegiatan perawat. 2.
Pilih salah satu dokumen asuhan keperawatan, melihat singkronisasi kegiatan yang dilakukan dengan dokumentasi.
3.
Melihat pendokumentasian format supervisi, pre & post conference (dilakukan sesuai jadwal atau tidak)
34
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah kelompok kemukakan dalam bab-bab sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan bahwa indikator mutu pelayanan kesehatan di Semen padang Hospital khususnya di ruang kamar operasi tercapai secara optimal, khususnya dalam hal pencapaian indikotor mutu pelayanan keperawatan. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat kinerja pelayanan keperawatan serta mutu pelayanan di Kamar operasi semen padang hospital. Dengan diidentifikasinya permasalahan yang terjadi dan telah ditentukannya sasaran yang ingin dicapai, maka alternatif yang direncanakan untuk pemecahan permasalahan diharapkan secara bertahap dan berkelanjutan dapat meningkatkan / mengoptimalkan pencapaian mutu pelayanan keperawatan di Kamar operasi Semen Padang hospital. Akan tetapi pelaksanaan alternatif yang kelompok kemukakan belum sepenuhnya dapat meningkatkan capaian kinerja secara optimal dalam waktu singkat, karena banyak faktor atau kendala terutama yang berkaitan dengan kebutuhan sumber daya manusia serta pertimbangan ketersediaan anggaran. Untuk itu menjawab kendala yang mungkin dihadapi dalam mengoptimalkan pencapaian kinerja pelayanan keperawatan rumah sakit, perlu dilakukan hal-hal antara lain ; adanya komitmen semua sumber daya manusia di ruang ruang kamar opearsi semen padang hospital untuk optimalisasi pencapaian kinerja pelayanan keperawatan rumah sakit, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masing, serta unsur pimpinan atau pengambil kebijakan agar mempertimbangkan dialokasikan anggaran
terkait
dengan
optimalisasi
pencapaian
kinerja
pelayanan
keperawatan di Semen Padang Hospital.
35
B. Saran Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, bahwa untuk dapat melakukan optimalisasi pencapaian kinerja pelayanan di Kamar Operasi Semen padang Hospital sesuai dengan alternatif yang dikemukakan, maka Semua SDM dilingkungan Semen Padang Hospital agar berkomitmen untuk optimalisasi pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masing .
36
REFERENSI Medical Record, 2020. Indikator Pelayanan Semen padang Hospital. Padang. Nursalam, 2018. Manajemen Keperawatan dan Aplikasinya. Jakarta: Salemba Medika. Harahap, Sofyan. 2018. Sistem Pengawasan Manajemen. Jakarta: Pustaka Quantum. Profil Semen padang Hospital, 2017. Padang. SPM Semen padang Hospital, 2017. Padang.
37