LP Dan Kasus Kehamilan Tm2 Rini [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS PRAKTIK KEBIDANAN STAGE KEHAMILAN DI RST ASMIR SALATIGA



disusun oleh :



RINI MARLINA NIM. P1337424821092



PEMBIMBING INSTITUSI NUR KHAFIDOH S.SIT.M.KES



PRODI PROFESI KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG TAHUN 2021



1



HALAMAN PENGESAHAN Laporan Kasus Kehamilan di RST Dr Asmir Salatiga, telah disahkan oleh pembimbing pada:



Hari



: .....



Tanggal : ....



Dalam Rangka Praktik Klinik Kebidanan Fisiologis Kehamilan yang telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing klinik dan pembimbing institusi Prodi Profesi Kebidanan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang Tahun 2021.



Pembimbing Klinik



Mahasiswa



Trya Sinuhaji Amd. Keb, S.KM. NIP. 197807182008122001 Mengetahui,



Rini Marlina NIM. P1337424821092



Pembimbing Institusi



Nur khafidoh S.SIT.M.kes NIP. 198010262006042003



KATA PENGANTAR



2



Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan asuhan kebidanan kehamilan. Penulisan laporan ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas praktek kebidanan stage kehamilan Dalam penulisan laporan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini: 1. Ibu Sri Rahayu , S.Kp Ns, STr keb, M.Kes Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang. 2. Ibu Ida Aryanti, SSiT , M. Kes Ketua Program Studi SI Terapan Kebidanan Semarang. 3. Ibu Nur khafidoh S.SIT.M.kes, selaku pembimbing institusi Poltekkes Kemenkes Semarang. 4. Trya Sinuhaji Amd. Keb, S.KM. selaku pembimbing lahan praktik yang telah memberikan selama praktik stage Kehamilan 5. Nn H sebagai subyek pasien dalam praktek kebidanan stage kehamilan. 6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga laporan ini terselesaikan 7. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian laporan ini. Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.



............. Agustus 2021



Penulis DAFTAR ISI



3



Halaman Pengesahan..........................................................................................2 Kata Pengantar....................................................................................................3 Daftar Isi..............................................................................................................4 Laporan Pendahuluan..........................................................................................5 Asuhan Kebidanan Kehamilan............................................................................32 Pembahasan ........................................................................................................43 Daftar Pustaka.....................................................................................................46



LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN TRIMESTER II 4



A. Tinjauan Teori Medis 1. Definisi kehamilan Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozon) ( Sastrawinata, 1983 : 100). Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi yaitu ovum, spematozoa, konsepsi, dan nidasi (Depkes RI, 1992:30). Kehamilan adalah pertemuan sperma dan ovum yang dimulai dari ovulasi, konsepsi, nidasi dan implantasi sampai dengan janin hidup diluar (Saifudin, Abdul Bari, 2008). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid berakhir. (Wiknjosastro, Hanifa.2008). Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, Prof. Dr. Ida BagusGde, 2010).



5



2. Definisi Kehamilan Trimester II i.



Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 14 – 28 minggu (Manjoer, Arief. 2003)



ii.



Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 13 – 27 minggu (Kusmiati, Yuni. 2009).



iii.



Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 12 – 28 minggu (Saifudin, Abdul Bari. 2008).



3. Perkembangan Janin Kehamilan Trimester II Selama trimester II janin dalam rahim mengalami perkembangan sebagai berikut (Megasari,Miratu,dkk. 2015) :. a.



Minggu ke-16 Panjang badan kira-kira 16 cm, berat 100 gram, sirkulasi fetal telah berfungsi secara penuh, traktus renalis mulai berfungsi, terdapat reflex menghisap dan menelan, genitalia eksterna telah tampak dan dapat ditetapkan jenis kelaminnya.



b.



Minggu ke-20 Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh panjang badan, gambaran wajah telah nyata dengan telinga yang terletak pada tempatnya yang normal, kelopak mata, alis mata dan kuku telah tumbuh sempurna, skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar – X, kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus, gerakan janin dapat dirasakan oleh ibu setelah kehamilan minggu ke-18, traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7-17 ml urin dikeluarkan setiap 24 jam



c.



Minggu ke -24 Kulit sangat berkeriput karena terlalu sedikit lemak subkutan, lanugo menjadi lebih gelap dan verniks kaseosa meningkat. Dari minggu ke – 24 dan seterusnya, fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan (stimulus)



d.



Minggu ke- 28 Perkembangan Janin: Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan baik, rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan yang menyebabkan kerutan kulit berkurang, testis mengalami penurunan dari abdomen ke skrotum



6



4. Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan Trimester II Beberapa perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II menurut (Kusmiyati, 2009) antara lain adalah: a. Sistem Reproduksi 1) Vulva dan vagina Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain menyebabkan peningkatan sensitivitas yang menyolok. Peningkatan sensitivitas dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual khususnya selama trimester kedua kehamilan. Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva. Edema dan varises biasanya membaik selama periode pasca partum. 2) Serviks uteri Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Uterus: pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan istimus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju orang dewasa. Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga peritoneum. a) 16 minggu: Fundus uteri kira-kira terletak diantara ½ jarak pusat ke simphisis b) 20 minggu: Fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat c) 24 minggu: Fundus uteri berada tepat di pinggir bawah pusat Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perkembangan desidua. Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan besar, berbentuk dan posisi. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastis. Fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda Mc Donald. Setelah minggu ke-8 korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih, menyebabkan wanita sering mengalami urinary frequency (sering berkemih). Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30x25x20cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. TFU Menurut Penamahan Per Tiga Jari



7



Usia Kehamilan (minggu) 12 16 20 24 28 32 36 40



Tinggi Fundus Uteri 3 jari diatas simfisis Pertengahan pusat-simfisis 3 jari dibawah pusat Setinggi pusat 3 jari diatas pusat Pertengahan pusat-processus xifoidelus (px) 3 jari dibawah px



Pertengahan pusat-px melebar Sumber: (Kusmiyati, 2009)



tapi



3) Ovarium Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum. Ovulasi berhenti namun masih dapat ditemukan korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron. 4) Payudara/ Mammae Pada kehamilan 12 minggu keatas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut coluatrum. Colustrom ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi. Pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara meningkat secara progresif. Kadar hormone luteal dan plasenta pada masa hamil meningkatkan poliferasi ductuss laktiferus dan jaringan lobules-alveolar sehingga pada palpasi payudara teraba penyebaran nodul kasar. Peningkatan jaringan glandular menggantikan jaringan ikat, akibatnya jaringan menjadi lebih lunak dan lebih jarang. Perengangan ligamentum cooper suspensorium fibrosa berlebihan yang menopang payudara dapat dicegah dengan mengenaan bra maternitas berukuran sesuai. Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir. b. Sistem Pencernaan Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selain itu, perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran penceraan, usus besar, kearah atas dan 8



lateral. Wasir (hemoroid) cukup sering pada kehamilan. Sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena dibawah uterus termasuk vena hemoroid. Panas perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastitik kedalam eshopagus bagian bawah. Menurut salah satu penelitian yang dilakukan oleh (Indah and Rohmani, 2017) menyebutkan bahwa Analisis data tentang pengaruh konsumsi buah pisang raja sebelum makan, minum air mineral, dan jalanjalan pagi dengan kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester III. Dalam hal ini, buah pisang raja sangat bermanfaat untuk menyehatkan usus besar sehingga bisa mencegah diare. Bukan hanya serat saja yang terdapat di dalam buah pisang raja. Buah pisang raja juga megandung prebiotic yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik atau bakteri yang bermanfaat di dalam usus besar. Bakteri tersebut mampu menghasilkan enzim pencernaan dan juga vitamin yang bisa digunakan untuk memperlancar penyerapan makanan dan memperlancar buang air besar. Dengan bertambahnya bakteri baik di dalam usus, maka secara otomatis akan bakteri jahat di dalam usus besar akan berkurang bahkan hilang tak tersisa. c. Sistem Respirasi Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil sering mengeluhkan sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas. d. Sistem Kardiovaskuler Pada usia kehamilan 16 minggu, muai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 mingggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Perubahan auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantun. Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa hamil. Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas terdengar. S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke 20 gestasi. Selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat didengar di daerah pulmonal sampai 15 kali permenit, kemudian menetap sampai aterm. Dapat timbul palpitasi. e. Sistem Traktus Urinaris Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang karena uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari pinggul sejati kearah abdomen. Uretra



memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih



9



bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukkan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kang kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun hanya berisi sedikit urine. Berdasarkan salah satu penelitian yang dilakukan oleh (Kusumawati and Jayanti, 2018) menyebutkan bahwa salah satu ketidaknyamanan yang sering timbul pada kehamilan adalah stres inkontinensia urin pada kehamilan. Untuk mencegah terjadinya stres inkontinensia urin selama kehamilan, dianjurkan untuk melaksanakan latihan otot dasar panggul (Kegel exercises). Manfaat dari latihan otot dasar panggul yaitu dapat meningkatkan



resistensi



uretra



melalui



kontraksi



aktif



muskulus



pubokoksigeus. Kontraksi muskulus pubokoksigeus ini dapat menambah kekuatan penutupan pada uretra, meningkatkan sokongan muskuler pada struktur panggul dan memperkuat otot dasar panggul dan periuretra yang lemah. Latihan senam kegel ini meningkatkan tonus otot dasar panggul, dengan menguatkan otot dasar panggul pada saat berkemih dirasakan, individu mampu menunda episode inkontinensia urine yang berhubungan dengan kelemahan otot panggul dan atau kelemahan pintu keluar kandung kemih. f. Sistem Muskulo Skeletal Mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif/ jaringan yang berhubungan disekitarnya. g. Sisitem Intergumen Peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH pun meningkat. Mulai timbul topeng kehamilan (cloasma gravidarum) yaitu bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu, sedangkan diperut bawah bagian tengan biasanya tampak garis gelap yaitu spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit dan biasanya di atas pinggang mulai timbul striae gravidarum / striae livide. h. Sistem Endokrin



10



Peningkatan hormon estrogen dan progesterone serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH. i. Kenaikan Berat Badan Kenaikan berat badan pada ibu hamil sering dikaitkan dengan baik tidaknya status gizi ibu hamil tersebut. Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila gtatus gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari 23,5 cm. Apabila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko melahirkan BBLR. Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Ermawan, Indriyani and Kholifah, 2017) disebutkan bahwa rata-rata bayi yang dilahirkan ibu dengan kekurangan energi kronis adalah tidak termasuk dalam klasifikasi berat badan lahir rendah, tetapi ada 8 responden yang melahirkan dengan klasifikasi BBLR (1500 gram- 2500 gram) sejumlah 88,9%, sebanyak 1 responden (11,1%) yang melahirkan bayi yang termasuk klasifikasi BBLSR. 5. Perubahan Psikologis Trimester II Trimester dua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan perubahan tingkat hormone yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah menerima kehamilannya, dan ia telah menggunakan pemikiran yang konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan. Selama trimester dua terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan janinnya yang pertama kali. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan dan kehadiran makhluk baru dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang benar (Purwaningsih, 2010). 6. Kebutuhan Pada Ibu Hamil Trimester II Kebutuhan ibu hamil trimester II adalah sebagai berikut : a. Energi dan zat gizi



11



Ibu memerlukan tambahan energi untuk pertumbuhan janin plasenta dan pertumbuhan jaringan-jaringan lainnya sebesar 77.000 kkal dan setara dengan 285 kkal/ hari wanita hamil dianjurkan mengkonsumsi makanan mengandung protein. b. Kebutuhan zat besi Zat besi banyak dibutuhkan pada saat akan melahirkan untuk mengurangi resiko kehilangan darah pada tubuh saat persalinan. Untuk itu kebutuhan zat besi wanita hamil bertambah sebanyak 20 mg/ hari daripada wanita yang tidak hamil. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Retnorini DL, Widatiningsih S dan Masini (2018), bahwa ibu hamil perlu konsumsi bahan-bahan pangan sumber zat besi, diantaranya daging, hati, ikan, susu, yoghurt, kacangkacangan, serta sayuran berwarna hijau untuk meningkatkan Hb. Kandungan zat besi dalam kacang hijau paling banyak terdapat pada embrio dan kulit bijinya dengan jumlah kandungan zat besi pada kacang hijau sebanyak 6,7 mg per 100 gram kacang hijau dan salah satu bentuk penyajian kacang hijau yang paling efektif adalah dengan sari kacang hijau. Kacang hijau juga mengandung vitamin C yang membantu dalam melakukan penyerapan fe dalam tubuh karena



dapat



merubah



bentuk feri menjadi fero. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti (2016), Bayam merah dan madu dianggap memiliki kandungan zat besi yang terbilang tinggi. Bayam merah dan madu ini semakin nyata



khasiatnya, zat besi, asam



folat dan vitamin C yang berlimpah membuat bayam merah dan madu membantu dalam pembentukan sel darah merah, pencegahan anemia dan peningkatan



kadar



hemoglobin. Bayam merah dan madu yang



mengandung zat besi yang berfungsi membantu dalam



melancarkan



sirkulasi oksigen darah. Vitamin A dan C –nya yang sama-sama berfungsi sebagai antioksidan yang dapat melindungi tubuh dan otak dari racun dan populasi. Vitamin C membantu penyerapan



zat



besi



untuk proses sistem kekebalan tubuh. Selain itu, adanya vitamin B12 dan



asam



folat, dimana keduanya merupakan gabungan penting untuk



pembentukan sel baru, sehingga dapat mempengaruhi Fe dan diharapkan terjadinya peningkatan hemoglobin.



12



dalam darah



Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Fitriani, dkk (2017) tentang pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap kadar Hb ibu hamil trimester III di polindes krebet kecamatan bululawang kabupaten malang. Penelitian tersebut mengatakan bahwa salah satu zat yang sangat membantu penyerapan zat besi adalah vitamin C (asam askorbat). Asam askorbat dapat diperoleh dari tablet vitamin C atau secara alami terdapat pada buah-buahan dan sayuran. Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi nonheme 4x lipat dan dengan jumlah 200mg akan meningkatkan absorpsi besi obat sedikitnya 30%. Pada jambu biji mengandung asam aksorbat 2x lipat dari jeruk yaitu sekitar 87mg/100gr. Vitamin C yang terkandung dalam jambu biji memperbesar penyerapan zat besi oleh tubuh, sehingga tubuh diharapkan dapat menyerap zat besi secara optimal dan meningkatkan kadar hb dalam tubuh. c. Kebutuhan makanan berserat Yang harus diperhatikan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang berserat TM II kehamilan, uterus semakin memesar dan semakin menekan usus untuk mengurangi resiko obstipasi dinjurkan makan makananan yang berserat d. Latihan dan relaksasi Semakin tuanya kehamilan membuat tubuh lebih perlu adanya latihan atau olahraga bagi ibu hamil dan relaksasi untuk melenturkan otot-otot panggul e. Personal Hygiene Dengan tetap menjaga kebersihan diri selama hamil membuat ibu nyaman f. Seksualitas Pada umumnya seksualitas pada kehamilan diperbolehkan jika dilakukan dengan hati-hati pada akhir kehamilan. 7. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II a. Demam Tinggi Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2002, p.249). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh



13



wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala– gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Kemenkes, 2013). b. Janin kurang bergerak seperti biasa Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Kemenkes, 2013). c. Selaput kelopak mata pucat Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 38ºC), sakit kepala yang hebat, nyeri perut yang hebat, perdarahan serta menganjurkan ibu untuk segera pergi ke fasilitas kesehatan apabila menemukan salah satu tanda bahaya tersebut. Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan



f.



Mengajarkan ibu tentang body mekanik yaitu posisi yang benar saat duduk, jongkok, tidur, bangun dari tidur, cara mengambil atau mengangkat barang dan berjalan. Hasil : Ibu mampu menerapkan body mekanik



g.



Mengingatkan kembali pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan setelah periksa pertama atau apabila terdapat keluhan sewaktu-waktu. Hasil : Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan



33



ulang h.



Memberitahu ibu untuk tetap mengkonsumsi vitamin yang diberikan secara rutin Hasil : Ibu mengatakan selalu mengkonsumsi vitamin secara rutin



i.



Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan Hasil : Telah dilakukan



RST DR ASMIR SALATIGA Tanggal



Nama Pasien



: Ny. H



Usia : 23 tahun CATATAN PERKEMBANGAN CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP)



dan Jam 30-8-2021 1. Subyektif : 16.30 WIB Rumah Pasien



Ibu mengatakan tidak ada keluhan 2. Obyektif : a. Pemeriksaan umum Keadaan umum : baik Kesadaran



: composmentis



Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi



: 82 x/menit



Respirasi



: 20 x/menit



Suhu



: 36,3°C



BB / PB



: 63,5 Kg / 158 cm



34



LILA



: 24 cm



b. Palpasi Leopold I : TFU teraba 1 jari di atas pusat. Bagian fundus teraba satu bagian besar bulat tidak melenting Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba bagian kecilkecil janin. Bagian kanan perut ibu teraba satu bagian keras memanjang Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba satu bagian besar keras melenting Leopold IV : Bagian bawah janin belum masuk PAP TFU : 27 cm TBJ : (27-12)x155 = 2.325 gram DJJ : 140x/menit c. Pemeriksaan penunjang Tidak dilakukan 3. Analisa : Ny. H, Usia 23 Tahun, G1P0A0 hamil 26 minggu janin tunggal hidup intrauteri letak membujur U puka Masalah : tidak ada Kebutuhan : memberikan support dan mengingatkan tentang pendkes yang pernah diberikan 4. Penatalaksanaan : a.



Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien bahwa secara umum keadaan baik, tanda-tanda vital dalam batas normal Hasil : pasien mengerti dengan penjelasan yang diberikan



b.



Mengingatkan kembali pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan memperbanyak asupan zat besi agar kadar hemoglobin pada tubuh ibu tidak turun. Makanan yang mengandung zat besi yaitu daging, hati, ikan, sayuran berwarna hijau, kacangkacangan seperti kacang hijau, bayam. Hasil : Ibu sudah mengkonsumsi bayam, hati ayam, kacang hijau sesuai anjuran yang diberikan



c.



Mengingatkan kembali



35



pada ibu pendkes tentang



kebutuhan gizi ibu hamil bahwa pada kehamilan awal, gizi ibu sangat penting digunakan untuk membantu pembentukan organ-organ janin. Ibu harus mengkonsumsi gizi seimbang, makan makanan yang mengandung asam folat seperti telur, brokoli, jeruk, bayam, hati sapi, pepaya, pisang, alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dll, gunanya untuk membantu membentuk tabung syaraf janin, mencegah beberapa cacat lahir pada bayi. Hasil : Ibu mengerti dan telah mengikuti anjuran yang telah diberikan d.



Mengingatkan kembali pada ibu untuk tetap menjaga istirahat yang cukup, mengurangi aktifitas yang beratberat. Hasil : Ibu mengerti



e.



Mengingatkan kembali pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan trimester 2 yaitu demam tinggi (suhu tubuh >38ºC), sakit kepala yang hebat, nyeri perut yang hebat, perdarahan serta menganjurkan ibu untuk segera pergi ke fasilitas kesehatan apabila menemukan salah satu tanda bahaya tersebut. Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan



f.



Mengingatkan kembali pada ibu tentang body mekanik yaitu posisi yang benar saat duduk, jongkok, tidur, bangun dari tidur, cara mengambil atau mengangkat barang dan berjalan. Hasil : Ibu selalu menerapkan body mekanik yang telah diajarkan



g.



Mengingatkan kembali pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan setelah periksa pertama atau apabila terdapat keluhan sewaktu-waktu. Hasil : Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang



h.



Memberitahu ibu untuk tetap mengkonsumsi vitamin yang diberikan secara rutin



36



Hasil : Ibu mengatakan selalu mengkonsumsi vitamin secara rutin i.



Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan Hasil : Telah dilakukan



PEMBAHASAN



Penulis melakukan pengkajian pada ibu hamil trimester II. Berdasarkan pengkajian pertama yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2021 di RST DR Asmir Salatiga penulis menemukan bahwa Ny. H berusia 23 tahun, hamil yang pertama usia 24+3 minggu dihitung dari HPHT yaitu pada tanggal 3 Maret 2021. Berdasarkan data subyektif yang diperoleh penulis bahwa ibu mengalami ketidaknyamanan ibu hamil yaitu 1 minggu ini nyeri punggung. Hal itu sesuai dengan teori Nyeri punggung adalah nyeri yang terjadi pada area lumbosacral. Intensitasnya meningkat seiring pertambahan usia kehamilan karena terjadi pergeseran pusat gravitasi dan perubahan postur tubuh akibat berat uterus yang membesar. Nyeri punggung pada ibu hamil disebabkan oleh terjadinya perubahan pada sistem muskuloskeletal tubuh terhadap pertumbuhan fetus dalam rahim yang mengakibatkan terjadinya perubahan biomekanik sehingga memberikan stressor yang lebih terhadap jaringan sekitar punggung. (Rukiyah dkk, 2009).



37



Ibu tidak merasakan adanya tanda-tanda bahaya kehamilan hal ini diperlukan untuk melakukan deteksi dini gejala bahaya selama kehamilan diantaranya yaitu perdarahan melalui jalan lahir, anemia, muntah terus, (Dewi dan Tri Sunarsih, 2011). Berdasarkan riwayat kunjungan antenatal bahwa ibu rutin periksa dan dapat diketahui bahwa ibu tidak memiliki penyakit yang membahayakan kesehatan ibu dan kehamilan ibu seperti TBC, PMS/ HIV/ AIDS, Hepatitis, jantung, Diabetes Mellitus,hipertensi dan asma. Data pengkajian data objektif didapatkan hasil tinggi badan 153 cm. Tinggi badan ibu secara teori normal karena > 145 cm. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan risiko untuk terjadinya Cephalo Pelvic Disproportion (CPD) (Saifuddin,2010). Berat badan Ny. H pada saat kunjungan pertama 63 kg. Selama kehamilan Ny. H mengalami kenaikan berat badan 8 kg yaitu berat badan 55 kg sebelum hamil. Hal ini merupakan hal yang normal karena menurut teori kenaikan berat badan selama hamil dikatakan normal bila kenaikan berat badan adalah 6,5 kg – 15 kg (Manuaba, 2010).  Skreening dengan skor Poedji Rochjati bahwa ibu memiliki skor awal ibu hamil yaitu skor 2 dan tidak ada faktor resiko lainnya. Pemeriksaan status obstetri meliputi inspeksi pada muka bahwa tidak ada cloasma gravidarum, mamae bahwa payudara ibu membesar, putting menonjol dan hiperpigmentasi areola, pada pemeriksaan abdomen didapatkan hasil bahwa ada linea nigra dan striae gravidarum dan pada vulva tidak ada PPV (Pengeluaran Pervaginam. Pada pemeriksaan dengan cara palpasi Leopold I Leopold I : TFU teraba 1 jari di atas pusat. Bagian fundus teraba satu bagian besar bulat tidak melenting. Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin. Bagian kanan perut ibu teraba satu bagian keras memanjang. Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba satu bagian besar keras melenting. Leopold IV : Bagian bawah janin belum masuk PAP. TFU : 27 cm TBJ : (27-12)x155 = 2.325 gram DJJ : 140x/menit. Hasil pemeriksaan DJJ 140x/ menit berarti normal. Hal ini sesuai dengan teori bahwa DJJ normal adalah 120-160 x/menit (Kemenkes, 2011). Hal ini juga seuai dengan teori bahwa Fundus uteri pada 24 minggu berada tepat di pinggir bawah pusat (Kusmiyati, 2009) Berdasarkan data subyektif dan obyektif yang diperoleh penulis memberikan asuhan sesuai dengan evidance based dan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan. Asuhan yang diberikan yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang cara mengatasi nyeri punggung dengan cara menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, mengurangi pekerjaan yang berat-berat.



38



Hal ini sesuai dengan penelitian Ummah F (2012), bahwa semakin baik body mekanik kejadian nyeri punggung akan semakin turun. Mekanika tubuh merupakan suatu usaha mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur, dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian lain oleh Wardani (2018) juga menunjukkan bahwa terdapat hubunganyang bermakna antara mekanika tubuh dengan lowback pain Pada kunjungan ulang 1 dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2021. Usia kehamilan Ny. H 24+6 minggu dihitung dari HPHT. Ibu mengatakan Ibu mengatakan nyeri punggung berkurang setelah banyak istirahat, menggunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung, menggunakan BH yang menopang dan dengan ukuran yang tepat, berjongkok dan bukan membungkuk untuk mengangkat setiap benda sehingga dilanjutkan untuk tetap melanjutkan body mekanik. Pada kunjungan ke dua dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2021. Usia kehamilan Ny. H 26 minggu dihitung dari HPHT. Ibu mengatakan susah tidur telah teratasi, asuhan yang diberikan adalah memberikan penkes tanda bahaya trimester II, pendidikan kesehatan tentang nuteisi dan makanan yang bergizi bagi ibu.



DAFTAR PUSTAKA Ai Yeyeh, Rukiyah dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Cetakan Pertama. Jakarta: Trans Info Media. Ermawan, A. H., Indriyani, D. and Kholifah, S. (2017) ‘Hubungan Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Pada Bayi Baru Lahir Di Wilayah Puskesmas Wuluhan Tahun 2016’, The Indonesian Journal Of Health Science, 9(1), pp. 87–92. Fitriani, dkk. 2017. Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji Terhadap Kadar Hb Pada Ibu Hamil Trimester III di Polindes Krebet Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Jurnal EDUMidwifery. Vol. 1, No. 2. Universitas Sebelas Maret Indah, S. and Rohmani, A. Z. (2017) ‘Pengaruh Konsumsi Buah Pisang Raja, Minum Air Mineral dan Jalan-jalan Pagi Terhadap Kejadian Konstipasi Pada Ibu Hamil



39



Trimester III di BPS Sunarsih Yudhawati’, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Vol. 5 No.1. Kemenkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kusmiyati, yuni. Dkk.2009. Perawatan ibu hamil (asuhan Ibu Hamil).Jakarta: Fitramaya. Kusumawati, W. and Jayanti, Y. D. (2018) ‘Efek Senam Hamil Terhadap Stres Inkontinensia Urin (SIU) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tiron’, Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(1), pp. 219–224. Megasari, Miratu, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan I. Ed.1. Cet.2. Yogyakarta : Deepublish. Mufdlilah.,



Hidayat.



A., Kharimaturrahmah,



I. 2012. Konsep Kebidanan.



Yogyakarta : Nuha Medika. Prawirohardjo, Sarwono. (2010). Ilmu kebidanan. Jakarta: PT.



Bina Pustaka



Sarwono Prawirohardjo. Purwaningsih, Wahyu, dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha Medika Retnorini DL, Widatiningsih S dan Masini. Pengaruh Pemberian Tablet Fe dan Sari Kacang Hijau terhadap Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil. Saifuddin, A.B. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika. Ummah F. 2012. Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Ditinjau dari Body Mekanik dan Paritas di Desa Ketanen Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. SURYA: Vol. 03 No. XIII. Varney, H,dkk. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed.4 vol.2, alih bahasa Lalily Mahmudah dan Gita Trisetyati. Jakarta: EGC Wardhani. (2018) Hubungan Mekanika Tubuh Dengan Kejadian Lowback Pain Pada Perawat Ruang Icu Dan Hcu Rumah Sakit Awal Bros Batam. MENARA Ilmu



40



Vol. XII. No.7, Juli 2018



41