8 0 171 KB
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN MOTORIK KASAR DI POLI TUMBUH KEMBANG ANAK RSUP NTB
Disusun Oleh : KOMANG LAUT NPM: 08.01.1081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS-IX B SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM MATARAM 2013
TINJAUAN TEORITIS KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan a. Pengertian Pertumbuhan Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saat membelah diri dan mensintesis protein baru, menghasilkan peningkatan ukuran dan berat
seluruh
atau
sebagian
bagian
sel
(Wong,
2008). Menurut Iqbal (2007) pertumbuhan adalah bertambahnya secara
ukuran
keseluruhan
kuantitatif
fisik atau
sehingga
dan
struktur
sebagian dapat
tubuh
yang
bersifat
diukur
dengan
menggunakan satuan panjang (cm) dan satuan berat (kg). a) Fungsi Pertumbuhan Pada Anak Menurut
Soetjiningsih
(2003)
fungsi
pertumbuhan pada anak adalah: 1) Sebagai alat ukur dalam asuhan keperawatan 2) Untuk
mengetahui
yang
normal
dalam
rangka
mengetahui deviasi dari yang normal 3) Dapat memberi petunjuk untuk menilai perubahan fisik, intelektual dan emosional yang normal
4) Mengetahui
fisik,
intelektual,
sosial
dan
emosional yang jadi penuntun bagi perawat dalam mengkaji
tingkat
fungsional
anak
dan
penyesuaian terhadap penyakit. b) Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Internal : Genetik (ayah, ibu, nenek, kakek) dan proses
selama
kehamilan
(nutrisi,
penyakit,
obat) Eksternal : Nutrisi, penyakit, polusi, aktivitas fisik dan lingkungan c) Parameter Penilaian Pertumbuhan Menurut
Soetjiningsih
(2003)
parameter
penilaian pertumbuhan anak dibagi menjadi 4 bagian yaitu: a) Berat Badan Berat badan normal bayi baru lahir adalah 2500 – 4000 gram. Rumus untuk menentukan berat badan adalah : Umur
Berat (kg)
Baru lahir
2,5 – 4
3 – 12 bulan
Umur (bln) + 9/2
1 – 6 tahun
Umur (thn) x 2 + 8
6 – 12 tahun
Umur (thn) x 7 – 5/2
b) Tinggi Badan
Umur
Tinggi (Cm)
Baru lahir
50 cm
1 tahun
75 cm
2 – 12 tahun
Umur (thn) x 6 + 7
c) Lingkar Kepala Berhubungan
dengan
volume
perkembangan
anak.
Ukuran normal pada bayi baru lahir adalah 33-35 cm.
Lingkar
disebut
kepala
makrosefali,
lebih
besar
sedangkan
dari
normal
lingkar
kepala
lebih kecil dari normal disebut mikrosefali.Rumus pertambahan ukuran lingkar kepala (LIKA): Umur
Lika (Cm)
Baru lahir
33 – 35
1 tahun
+ 10
1 – 2 tahun
45 – 48
3 – 5 tahun
49 – 52
5 – Pubertas
+ 125 per 5 tahun 52 – 55
Dewasa
d) Lingkar lengan atas Lingkar lengan atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan lunak dan otot yang tidak berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh. Lingkar lengan atas dapat di pakai untuk mengetahui keadaan gizi
dan tumbuh kembang anak. Laju tumbuh lingkar lengan atas dari 11 cm pada saat lahir menjadi 16
cm
pada
umur
1
tahun,
selanjutnya
tidak
banyak berubah selama 1-3 tahun.
b. Pengertian Perkembangan Perkembangan adalah perubahan dan perluasan secara dari
bertahap, yang
lebih
peningkatan melalui
dan
perkembangan rendah
ke
perluasan
pertumbuhan,
tahap yang
kompleksitas
lebih
kapasitas
maturasi
serta
tinggi, seseorang
pembelajaran
(Wong, 2008). Menurut Iqbal (2007) perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Dengan demikian perkembangan bersifat
kualitatif
sehingga
lebih
sulit
untuk
bagian
dari
diukur dibandingkan pertumbuhan.
a) Jenis-jenis Perkembangan Anak (a)
Motorik kasar Motorik
kasar
aktivitas
motorik
keterampilan merangkak, atau
adalah
yang
otot-otot
berjalan,
berenang.
Pada
mencakup
besar,
berlari, lima
seperti melompat,
tahun
pertama
kehidupan anak, motorik kasar inilah yang lebih dominan berkembang. (b)
Motorik halus Keterampilan melibatkan
motorik gerak
halus
otot-otot
yang
kecil
ini
antara lain meliputi mencoret, melempar, menangkap bola, menulis, menggambar atau makan sendiri. (c)
Personal sosial Keterampilan
personal
keterampilan
anak
kebutuhan
sosial
merupakan
dalam
secara
memenuhi
mandiri
dan
bersosialisasi dengan orang lain seperti memasang
sepatu
sendiri,
dengan
baik,
bermain
asosiatif
dengan
anak
(latihan
makan
menggosok atau
lain),
kompetitif),
gigi
sendiri,
bersama
bermain dan
sendiri
(bermain permainan
mengikat
tali
sepatu. (d)
Bahasa Keterampilan berkembang
anak
pesat.
dalam
Bukan
saja
berbicara penambahan
kosakata yang mengagumkan, tetapi ia pun sudah sesuai
mampu
mengucapkan
dengan
jenisnya
kata
demi
terutama
pemakaian kata benda dan kata kerja.
kata dalam
b). Penilaian Perkembangan Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan anak telah di
buat.
Demikian
pula
dengan
skrining
untuk
mengetahui penyakit-penyakit yang potensial dapat menyebabkan deteksi
gangguan
dini
kelainan
perkembangan perkembangan
anak.
Karena
anak
sangat
berguna, agar diagnosis maupun pemulihannya dapat dilakukan lebih awal, sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara optimal. Penting skrining
dan
untuk
di
mengetahui
pahami adanya
bahwa
dengan
masalah
pada
perkembangan anak, tidak berarti bahwa diagnosis pasti dari kelainan tersebut telah di tetapkan. Skrining hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh
kembang
anak
sehari
hari,
yang
dapat
memberikan petunjuk kalau ada sesuatu yang perlu mendapatkan perhatian. Sehingga masih diperlukan anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik yang teliti dan
pemeriksaan
dapat dapat
di di
buat
penunjang supaya
lakukan
(Soetjiningsih, 2003).
lainya
intervensi dengan
agar dan
sebaik
diagnosis pengobatan baiknya
c). Tujuan dari penilaian perkembangan anak adalah: 1) Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal hal
lain
yang
merupakan
resiko
terjadinya
kelainan perkembangan tersebut. 2) Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan dan konseling genetik. 3) Mengetahui kapan anak akan di rujuk ke senter yang lebih tinggi. d). Macam – macam Tes Perkembangan Tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai perkembangan anak adalah: (a) DDST (Denver Development Skrining Test) Menurut Nugroho (2009) DDST adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan
perkembangan
anak
usia
0-6
tahun.
Nama
“Denver” menunjukan bahwa uji skrining ini dibuat di University of Colorado Medical Center di Denver. DDST bukan
ditujukan
perkembangan
untuk
anak,
menetapkan tetapi
diagnosis
untuk
masalah
membandingkan
perkembangan anak yang seusia. Pelaksana DDST adalah tenaga
kesehatan
profesional
dan
petugas
layanan
sosial. DDST menilai 4 sektor perkembangan anak yaitu
personal
sosial,
motorik
kasar,
motorik
halus,
dan
bahasa (Nugroho, 2009). Alat yang digunakan 1. Alat
peraga
manik,
:
benang
peralatan
woll
makan,
merah,
kimis/
manik-
gosok
gigi,
peralatan
kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas,
pensil,
kubus
warna
merah-kuning-hijau-
biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa). 2. Lembar formulir DDST II 3. Buku
petunjuk
sebagai
menjelaskancara-cara
referensi
melakukan
test
yang
dan
cara
penilaiannya. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu : 1. Tahap
pertama:
secara
periodik
dilakukan
pada
semua anak yang berusia: a. 3-6 bulan b. 9-12 bulan c. 18-24 bulan d. 3 tahun e. 4 tahun f. 5 tahun 2.
Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya
hambatan
Kemudian
perkembangan
dilanjutkan
yang lengkap.
dengan
pada
tahap
evaluasi
pertama.
diagnostik
Penilaian 1. Lulus (Passed = P) 2. Gagal (Fail = F) 3. Tidak ada kesempatan (No Opportunity = NO) 4. Menolak (Refusal) Cara Pemeriksaan DDST 1. Tetapkan
umur
kronologis
anak,
tanyakan
tanggal
lahir anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari
untuk
satu
bulan
dan
12
bulan
umur
kurang
untuk
satu
tahun. 2. Jika
dalam
perhitungan
dibulatkan ke bawah, jika
dari
15
hari
sama dengan atau lebih
dari 15 hari dibulattkan keatas. 3. Tarik
garis
berdasarkan
umur
kronologis
yang
memotong garis horizontal tugas perkembanagn pada formulir DDST. 4. Setelah itu di hitung pada masing- masing sektor, berapa yang P dan berapa yang FF.
Interpretasi Dari Nilai Denver II 1. Advanced Melewati
pokok
secara
lengkap
kekanan
dari
usia
garis kronologis ( di lewati dari kurang 25% ) anak pada usia lebih besar dari usia tersebut. 2. Normal
Melewati gagal atau menolak, pokok yang di potong berdasarkan garis usia persentil ke ke- 25 dan ke75. 3. Caution Gagal
atau
menolak,
pokok
yang
di
potong
berdaasarkan gfaris usia kronologis di atas atau dianara ke- 75 dan ke- 90 4. Delay Gagal
apda
suatu
pokok
secara
menyeluruh
kearah
kiri garis usia kronologis, penolakan ke kiri garis usia
juga
karena
dapat
alasan
dianggap untuk
sebagai
menolak,
keterlambatan mungkin
adlah
ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu. Interpretasi Hasil Test Keseluruhan (4 sektor) : 1. Normal a. Bila tidak ada delay b. Paling banyak satu caution c. Lakukan ulangan pemeriksaan berikutnya 2. Meragukan (SUSPECT) a. Bila didapatkan 2 atau lebih caution atau didapatkan 1 atau lebih delay b. Lakukan
uji
ulang
dalam1-2
minggu
untuk
menghilangkan faktor sesaat (takut, sakit, lelah, dan tidak nyaman). 3. Tidak dapat Tes (Untestable)
Apabila
terjadi
penolakan
yang
menyebabakan
hasil tes menjadi abnormal atau meragukan. (b) KPSP (Kuesioner Pra Skrening Perkembangan) KPSP adalah suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan
anak
usia
0-6
tahun
(Kementerian
Kesehatan RI, 2010). Setiap golongan umur yang berjarak antara 3 sampai 5 bulan, diadakan 10 pertanyaan. Bagi anak yang tidak sesuai dengan acuan
standar
diperiksa pemeriksaan
lebih
yang
ada,
lanjut.
perkembangan
dianjurkan
Tujuan anak
untuk
skrining
atau
menggunakan
KPSP
adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan (Kementerian Kesehatan RI, 2010).
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN MOTORIK KASAR A. Pengertian Motorik kasar merupakan gerakan otot-otot besar seperti otot-otot kaki dan tangan pada bayi yang berupa gerakan
menendang,
meraih,
mengangkat
leher,
dan
menoleh. Pertumbuhan dan perkembangan kemampuannya harus terus dipantau dan distimulasi agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. 1. Urutan perkembangan motorik kasar pada anak a. Menggerakkan kaki dan tangan saat berbaring sejak lahir bayi memiliki reflek untuk menggerakkan kaki dan tangan secara sederhana. b. Mengangkat kepala saat tertelungkup c. Memiringkan badan saat tertelungkup d. Tertelungkup sendiri. Umumnya sudah dapat dilakukan bayi usia 3-4 bulan e. Duduk pada usia 4-6 bulan bisa duduk sendiri f. Merangkak pada usia 6-7 bulan tapi tidak semua bayi merangkak g. Berdiri h. Berjalan.
Umumnya
usia 13-15 bulan.
anak
dapat
berjalan
direntang
2. Perkembangan motorik kasar pada anak a. Pada anak usia satu tahun 1) Anak dapat bergerak ditempat tidur 2) Berdiri dan berjalan dengan beberapa langkah 3) Berjalan lancar dan cepat 4) Bisa langsung duduk saat jatuh b. Pada usia
tahun
1) Meloncat 2) Berjalan mundur 3) Menendang bola 4) Memanjat sofa 5) Berjalan jinjit 6) Berdiri sebelah kaki 7) Bangun tidur langsung duduk 8) Naik tangga 9) Duduk disepeda 10) Mengayun sepeda c. Pada usia tiga tahun 1) Berjalan jinjit tanpa jatuh 2) Melompat dengan satu kaki 3) Berdiri dengan sebelah kaki 4) Bangun tidur langsung duduk d. Pada usia anak 4 tahun 1) Bisa memakai baju sendiri 2) Berjalan mundur dengan lurus
B. Penyebab 1. Kerusakan pada sumsum saraf pusat 2. Kurangnya asupan gizi 3. Terserang penyaki pada saat hamil C. Tanda dan gejala 1. Bayi terlalu kaku 2. Berbaring tanpa melakukan gerakan 3. Anak kurang aktif dalam bergerak
Clinical pathway Intranatal
Ante natal
Bayi terlalu lama dijalan lahir
rang asupan nutrisi, terserang penyakit infeksi selama hamil
Post natal
Kurang asupan nutrisi
Trauma saat lahir
Nutrisi yang diterima janin sedikit
Bayi menderita penyakit, infeksi asfeksia dan Kerusakan pada otak
Pertumbuhan otak tidak optimal
Suplai nutrisi keorgan tubuh terutama k Gangguan dan otot menurun motorik kasar
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Intake Nutrisi tidak adekuat
D. Pemeriksaan Diagnostik 1. Pemeriksaan mata dan pendengaran 2. Pemeriksaan CSP 3. Toksoplasma, herpes simpleks 4. Foto kepala, CT scan atau MRI 5. EEG, EMG, dan Evoked Rotensial E. Penatalaksanaan Medis Jika memang ditemukan adanya keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar anak harus ditelusuri faktorfaktor
penyebab
sebelum
menentukan
apa
yang
harus
maka
yang
harus
dilakukan 1.Pola asuh Bila
penyebabnya
diusahakan
ialah
adalah sikap
pola orang
asuh tua
harus
membiasakan
anaknya bergerak bebas. 2.Kelainan tubuh Jika penyebabnya adalah kelainan tubuh tertentu maka harus konsultasikan dengan dokter anak. 3.Konsultasikan dengan dokter anak infaksi telinga F. Terapi 1.
Terapi dengan obat-obatan diberikan sesuai kebutuhan
2.
Terapi melalui pembedahan ortopedi
3.
Fisiotherapi
4.
Ortotik
G. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji 1.Pengkajian a.Identitas umum 1) Umur, status ekonomi, nutrisi yang kurang. 2) Pendidikan: orang yang sibuk biasanya menggunakan pengasuh. 3) Kultur/suku:
suatu suku
tertentu ada
untuk menkonsumsi makanan diusia tumbang
kebiasaan
b.Keluhan utama c.Riwayat kehamilan dan kelahiran 1) Pranatal
:
kurag
asupan
nutrisi,
terserang
penyakit 2) Intranatal : bayi terlalu lama dijalan lahir 3) Kurang asupan nutrisi, bayi menderita penyakit postnatal d.Riwayat tumbuh kembang e.Riwayat masa lampau 1) Penyakit waktu kecil 2) Pernah dirawat dimana 3) Obat-obatan yang digunakan 4) Alergi 5) Kecelakaan f.Riwayat kesehatan sekarang Lingkungan
tempat
tinggal
pada
sosialisasi
anak,
kondisi rumah. g.Riwayat psikososial spiritual 1) Siapa yang mengasuh 2) Hubungan antara anggota keluarga 3) Hubungan dengan teman sebaya H. Diagnosa keperawatan dan prioritas 1. Gangguan
motorik
ketidakmampuan
kasar melakukan
berhubungan
dengan
aktifitas
sesuai
perkembangan 2. Ketidakseimbangan tubuh
berhubungan
nutrisi
kurang
dengan
intake
dari
kebutuhan
nutrisi
tidak
adekuat 3. Keletihan berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat.
j.Rencana Tindakan Keperawatan No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Rencana tindakan
Rasional
2
3
4
1 1
Gangguan motorik
Setelah dilakukan
kasar berhubungan
tindakan keperawatan
percaya
dengan ketidak
selama 1X3 jam anak
pemeriksa dengan klien
mampuan dalam
dapat bergerak aktif
penerimaan
serta
melakukan
secara bertahap atau
klien
keluarga
aktifitas sesuai
secara optimal dengan
setiap
perkembangan
kriteria hasil:
dilakukan
- Anak
dapat
hubungan
2. Lakukan
saling antara
pengkajian
mengenai kondisi klien
menunjukkan peningkatan
1. Bina
1.Meningkatkan klien
kepercayaan
terhadap
sehingga dapat mempermudah dan
2.Dapat keadaan
proaktif
tindakan
klien
dan
diagnosa
kasar
yang akan diberikan
ditandai denver
penilain II
Normal
sebelum lewat garis
3. Lakukan antopometri
pengukuran
3.Pengukuran membantu
yang
dapat
menegakan
perkembangan motorik dengan
dalam
mengidentikasi
mempermudah
dalam
petugas
dan
intervensi antometri mendeteksi
perrumbuhan klien saat ini
umur,
4. Pantau
perkembangan
motorik
kasar
dengan
DDST
4.Dapat
mendeteksi
setiap
perkembangan motorik kasar klien diantara pemeriksaan.
5. Kolaborasi
dalam
pemberian terapi
5.Terapi
dan
jadwal
fisioterapi
dapat
meningkatkan
efektifitas
perkembangan motorik kasar klien 6. Anjurkan klien
keluarga untuk
selalu
6.Peran penting
keluraga untuk
klien
memperhatikan pertumbuhan
dan
perkembangan
dalam
sangat merangsang gerak
motoriknya.
klien
setiap harinya 7. Anjurkan
kepada
7. Motivasi
keluarga memberi klien
dapat
motivasi
pertumbuhan
gerak setiap
dan
atau
latihan berjalan
harinya
di
rumah untuk merangsang gerak motoriknya
dan
perkembangaan
latihan merangsang dan klien
arah yang lebih baik
ke
2
Ketidakseimbangan
Setelah dilakukan
nutrisi kurang
tindakan keperawatan
dalam
dari kebutuhan
selama 1x3 jam
dan adanya secret
tubuh berhubungan
Nutrisi klien
harus
dengan intake
terpenuhi dengan
resiko aspirasi
nutrisi tidak
kriteria
adekuat
1. Turgor
a. Kaji
kemampuan
klien
a.Faktor-faktor
menelan,
batuk
menentukan
b. Auskultasi kulit
baik
menelan
bowel
klien
dilindungi
dari
gastro
atau
kerusakan sounds feeding
kemampuan
intestinal pula
otak, atau
badan
meningkat 1 kg
c. Timbang
berat
badan
sesuai indikasi makanan
c.Untuk dengan
cara meninggikan kepala Pertahankan lingkungan yang tenang dan anjurkan keluarga atau orang terdekat untuk memberikan makanan
respon
terjadinya misalnya
illeus efektifitas
d. Berikan
pada bowelll
menentukan
komplikasi
menelan 3. Berat
dan
tergantung
hiperaktivitas
kemampuan
klien
sounds, amati penurunan suara bowell
2. Terdapat
b.Fungsi
tersebut
megevaluasi dari
asupan
makanan d.Menurunkan
resiko
regurgitasi atau aspirasi
pada klien e. Pertahankan lingkungan yang tenang dan anjurkan keluarga atau orang terdekat untuk memberikan makanan pada klien
e. Membuat klien merasa aman sehingga
asupan
dipertahankan
dapat
3
Keletihan
Setelah dilakukan
berhubungan
tindakan keperawatan
dalam
dengan
selama 1x3 jam
aktivitas
Ketidakseimbang
keletihan klien
nutrisi kurang
berkurang dengan
dari kebutuhan
kriteria
tubuh
1. Klien
a. Kaji
b. Atur
kemampuan
klien
a. Menjadi
melakukan cara
dasar
melakukan
dalam
intervensi
selanjutnya. beraktivitas
b. Sasaran
klien sesuai kemampuan
klien
memperbaiki daya
adalah
kekuatan
tahan.
dalam
pengobatan, belajar
aktivitas
dan
Menjadi
partisipan
mampu
melakukan
2. Klien
data
klien
harus
tentang
fakta-
fakta dasar mengenai agen-
tampak
agen
rileks
antikolinesterase-
kerja, waktu, penyesuaian dosis,
gejala-gejala
kelebihan dosis, dan efek toksik. pada
Dan
yang
penggunaan
penting medikasi
dengan tepat waktu adalah ketegasan. c. Evaluasi
kemampuan
aktivitas motorik
c.
Menilai
kebersihan
terapi diberikan.
yang
dari telah
DAFTAR PUSTAKA Azis, Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Edisi 1.Jakarta: Salemba Medika Iqbal, Chayatin. Manusia Jakarta: EGC
2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Teori & Aplikasi Dalam Praktik.
Nugroho. 2009. Petunjuk Praktis Denver Developmental Screening Test. Jakarta: EGC Soetjiningsih. 2003. Perkembangan permasalahanya. Jakarta : EGC
anak
dan
Wong, Et al. 2008. Buku ajar keperawatan pediatrik Ed.6. Jakarta: EGC