LP - Wilberd HERNIA SCROTALIS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN HERNIA SCROTALIS



OLEH : Wilcberd Bram Uneputty (193051)



PROGRAM DIPLOMA III (TIGA) AKADEMI PERAWATAN RS PGI CIKINI JAKARTA 2021



1. DEFENISI



Hernia adalah merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui Defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen Isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo Apeneurotik dinding perut ( R. Sjamsuhidayat, 2004). Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ melalui Stuktur yang secara normal berisi bagian ini. Hernia paling sering terjadi pada Rongga abdomen sebagai akibat dari kelemahan muskular abdomen konginental Atau didapat (Monika Ester, 2004). Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dari tempatnya Yang normal melalui sebuah defek kongenital atau yang didapat ( Barbara C Long, Hal 246). Hernia Inguinalis adalah visera menonjol ke dalam kanal inguinal pada titik Di mana tali spermatik muncul pada pria,dan di sekitar ligamen wanita (Monika E.2002). Hernia Skrotalis adalah hernia yang keluar dari rongga peritonium melalui Anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior Kemudian hernia masuk dari anulus ke dalam kanalis dan jika panjang menonjol Keluar dari anulus inguinalis eksternum dan sampai ke skrotum



2. PATOFLOW



BATASAN KARAKTERISTK 1. Penyebab A. B. C.



Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma) Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia iritan) Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)



2. Gejala & Tanda Mayor



Subjektif 



Objektif  1)



Mengeluh Nyeri



Kondisi klinis terkait



 



1. 2. 3. 4.



Kondisi pembedahan Cedera traumatis Infeksi Sindrom koroner akut



5.



Glaukoma



A. B. C. D. E.



Tampak meringis Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri) Gelisah Frekuensi nadi meningkat Sulit tidur



2. PERENCANAAN KEPERAWATAN



No



Diagnosa Keperawata n 1. Cemas b.d prosedur pembedahan



Luaran/Outcome



Setelah di lakukan tindakan keperawatan 1x24 jam cemas berkurang, dengan kriteria hasil : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Koperatif Dapat istirahat Ekspresi wajah rileks TTV dbn Postur tubuh rileks Pasien dan keluarga paham tentang penyakit 7. Pasien dan keluarga memahami tindakan pembedahan 8. Pasien dan keluarga memahami pemeriksaan tentang diagnostik



Intervensi Keperawatan



Mandiri: 1. Kaji rasa cemas pasien 2. Observasi TTV 3. Ajarkan pasien untuk mengekpresikan perasaan rasa takut dan cemas 4. Dengarkan keluhan pasien dan keluarga untuk bersikap empati 5. Lakukan sentuhan terapeutik 6. Gunakan komunikasi terapeutik, kontak mata, sikap tubuh, dan sentuhan 7. Jelaskan pada pasien dan keluarga untuk tindakan pemeriksaan diagnostik 8. Jelaskan pada pasien dan keluarga keadaan pre-operasi: •puasa •krisma •cukur Post operasi •pemasangan infus 9. Anjurkan keluarga pasien untuk mendampingi pasien 10. Libatkan keluarga dalam perawatan pasien 11. Ajarkan teknik relaksasi 12. Berikan dukungan kepada pasien dan keluarga untuk harapan realistis



Daftar Pustaka Tim Pokja DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 1. DPP PPNI:Jakarta http://digilib.unimus.ac.id › jt...PDF http://eprints.umpo.ac.id › …PDF