Makalah Akuntansi Hotel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“MAKALAH AKUNTANSI HOTEL” “AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN INDUSTRI PERHOTELAN” Diajukan Sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah (NTM) Akuntansi Hotel



Chairul Abadi 2130402029 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Internasional Jakarta Tahun Akademik 2016/2017



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Akuntansi Hotel yang bertema “Akuntansi Dan Laporan Keuangan Industri Perhotelan” tepat pada waktunya. Tema yang kita bahas dalam makalah ini berhubungan dengan Akuntansi Dan Laporan Keuangan Industri Perhotelan. Hal ini dilakukan agar kita semua dapat mengetahui secara rinci perihal pokok bahasan tersebut. Makalah Akuntansi Dan Laporan Keuangan Industri Perhotelan ini saya susun untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing mata kuliah Akuntansi Hotel. Penyusun menyadari, bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan guna kesempurnaan di masa mendatang. Terakhir, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah yang saya susun dapat bermanfaat.



Penyusun



(Chairul Abadi)



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................ ...................



i



DAFTAR ISI ......................................................................................... .......................ii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................. ................... 1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................... ................... 1 1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................... ..................... 2 BAB II : PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Hotel.................................................................. 3 2.2 Fungsi dan Peranan Hotel............................................................. 4 2.3 Karakteristik Usaha industri Perhotelan 2.4 Klasifikasi Hotel 2.5 Karakteristik Produk Hotel 2.6 Akuntansi Perhotelan BAB III: PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran



................................................................................................... 10



.......................................................................................................... 10



DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya dunia pariwisata saat ini di Indonesia menunjukkan arti pentingnya sebuah hotel. Semakin banyaknya hotel yang berdiri menunjukkan bahwa dunia industri perhotelan semakin strategis untuk menarik karyawan-karyawan baru di berbagai tempat, sekaligus mengurangi tingkat pengangguran.Pengurangan tingkat pengangguran tentunya membantu pemerintah dalam meminimalisasi tingkat kemiskinan. Di samping itu, arti pentingnya industri perhotelan dapat juga dilihat dari sisi pendapatan pajak yang diberikan hotel terhadap pemerintah. Industri perhotelan merupakan bagian dari indusrti pariwisata yangmemiliki arti penting, terutama bila dikaji dari aspek ekonomi. Perkembangan industri perhotelan dapat dikatakan dimulai pada tahun 1962 pada saat Hotel Indonesia di Jakarta disiapkan untuk menerima duta bangsa-bangsa mancanegara dalam rangka pesta olah raga bangsa-bangsa yang berkembang (Games of the New Emerging Forces atau Ganefo). Hotel Indonesia saat itu dikelola oleh jaringan Hotel Intercontinental. Sebelumnya memang telah ada beberapa hotel kecil dengan sebutan losmen atau penginapan. Hotel Indonesia dengan demikian merupakan hotel bertaraf internasional yang pertama di Indonesia. Setelah itu, dibangun pula Hotel Samudra Beach di Pelabuhan Ratu, Ambarukmo Palace Hotel di Yogyakarta, dan The Grand Bali Beach di Bali. Keberadaaan suatu hotel memberikan dampak ekonomis yang berarti bagi masyarakat di sekitarnya. Dengan adanya hotel tersebut, penduduk dapat bekerja langsung sebagai karyawan hotel yang bersangkutan, dapat pula sebagai penunjang operasional hotel dengan berperan sebagai rekanan hotel. Dampak sosial juga meningkat karena keberadaan hotel tersebut. Hal ini terjadi karena peningkatan penghasilan penduduk dan meningkatkan taraf hidup sekaligus sehingga meningkatkan kondisi sosial mereka. Sebelum hotel tersebut dibangun, penduduk setempat dapat berpartisipasi dalam kegiatan proyek hotel. Dari sisi penerimaan pemerintah, hotel memberikan pemasukan bagi pemerintah terutama untuk pajak pembangunan, pajak bumi dan bangunan, dan pajak penghasilan. Dapat disimpulkan bahwa secara ekonomi dan sosial kontribusi hotel pada suatu kawasan cukup berarti. Di sisi lain, harus dicermati pula bahwa hotel berpotensi untuk memberikan tekanan fisik dan nonfisik pada lingkungan sekitarnya. Tekanan pada lingkungan fisik diakibatkan antara lain oleh limbah cair dan padat yang dihasilkan oleh hotel dari kegiatan operasionalnya. Untuk itu, manajemen hotel hendaknya sadar lingkungan sehingga tekanan yang diberikan oleh hotel dapat dikendalikan sampai pada tingkat yang paling minimal.



1



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja karakteristik hotel dan produknya? 2. Departemen apa saja yang terkait dengan Laporan Keuangan Hotel? 3. Bagaimana Laporan Keuangan sebuah hotel? 1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah 1. Untuk mengetahui karakteristik hotel dan karakteristik produk sebuah Hotel 2. Untuk mengetahui departemen-departemen terkait pelaporan keuangan hotel 3. Untuk mengetahui laporan keuangan sebuah hotel



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Hotel Pengertian hotel menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2001 tanggal 31 September 2001, yaitu: “Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap atau istirahat, memperoleh pelayanan dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk pertokoan dan perkantoran“. “Hotel merupakan bangunan yang menyediakan jasa kamar untuk jangka pendek, makanan, minuman, dan jasa lain yang diperlukan dengan imbalan pembayaran dari para tamu”. Wikipedia, (diakses 19 November 2009). Dari batasan mengenai hotel tersebut dapat diungkapkan bahwa hotel merupakan usaha yang mencari laba sebagai hasil akhir aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, manajemen hotel akan berupaya sedemikian rupa agar tujuan ini pada akhir suatu periode dapat tercapai. Berbagai aktivitas dilakukan oleh manajemen hotel untuk mencapai sasaran laba yang direncanakan, diantaranya mengadakan pelatihan bagi dan staf sehingga dapat memenuhi tingkat layanan yang diharapkan oleh tamu, mengadakan kegiatan promosi dan pemasaran, pengendalian biaya operasional, pengendalian lingkungan fisik hotel, dan aktivitas-aktivitas lainnya. 2.2 Fungsi dan Peranan Hotel Fungsi utama dari hotel adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan atau pelancong) sebagai tempat tinggal sementara selama jauh dari tempat asalnya. Pada umumnya kebutuhan utama para tamu dalam hotel adalah istirahat, tidur, mandi, makan, minum, hiburan dan lain-lain. Namun dengan perkembangan dan kemajuan hotel sekarang ini, fungsi hotel bukan saja sebagai tempat menginap atau istirahat bagi para tamu, namun fungsinya bertambah sebagai tujuan konferensi, seminar, loka karya, musyawarah nasional dan kegiatan lainnya semacam itu yang tentunya menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap. Dengan demikian fungsi hotel sebagai suatu sarana komersial berfungsi bukan hanya untuk menginap, beristirahat, makan dan minum tetapi juga sebagai tempat melangsungkan berbagai macam kegiatan sesuai dengan tujuan pasar hotel tersebut. Dalam menunjang pembangunan negara, usaha perhotelan memiliki peran antara lain : Meningkatkan industri rakyat



3



Hotel banyak memakai barang-barang yang diproduksi oleh industri rakyat, seperti meubel, bahan pakaian, makanan, minuman dan lain sebagainya. 1. Menciptakan lapangan kerja 2. Membantu usaha pendidikan dan latihan 3. Meningkatkan pendapatan daerah dan negara 4. Meningkatkan devisa negara 5. Meningkatkan hubungan antar bangsa. 2.3 Karakteristik Usaha industri Perhotelan Gambaran Umum Aktivitas Industri Perhotelan Secara umum, ruang lingkup kegiatan subsektor industri hotel meliputi penyediaan jasa di bidang perhotelan dengan segala fasilitas dan sarana penunjangnya yang terdiri dari : 1. Akomodasi (yaitu ruang inap beserta seluruh kelengkapannya) 2. Perkantoran (yaitu ruang kantor beserta fasilitas komunikasi) 3. Pusat perbelanjaan (yaitu ruang toko beserta fasilitas penunjangnya) 4. Apartemen (yaitu ruang huni permanen beserta kelengkapannya) 5. Sarana rekreasi dan hiburan (contoh restoran, kafe, kolam renang, pusat kebugaran, sauna, dan lain-lain) 6. Sarana penunjang lainnya (contoh areal parkir, binatu, banquet, jasa boga, pusat layanan kegiatan bisnis, tranportasi, pemesanan tiket, perwakilan agen wisata, dan lain-lain). Oleh karena seluruh kegiatan yang tersebut diatas umumnya terintegrasi dalam satu lokasi, maka pihak manajemen hotel biasanya menerapkan konsep responsibility center untuk mengukur dan mengakui pendapatan dan bebannya. Secara umum, pihak manajemen hotel membagi pengelolaan manajemen menjadi dua bagian yaitu: 1. Penyedia jasa selaku profit center 2. Pemelihara sarana dan prasarana selaku cost center. 2.4 Klasifikasi Hotel Pengklasifikasian hotel bertujuan untuk menciptakan persaingan bisnis yang sehat, memberikan panduan bagi tamu tentang harga dan fasilitas serta layanan yang diberikan oleh hotel pada klasifikasi tertentu, memberikan panduan bagi para pemilik modal jika hendak berbisnis pada satu klasifikasi hotel, dan secara nasional memudahkan saat ingin mengetahui kebutuhan akan hotel pada klasifikasi tertentu. Mengacu kepada keputusan Menparpostel nomor KM 94/HK.103/MPPT-87 tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongangan Hotel, hotel diklasifikasikan dalam 5 (lima) golongan kelas, yaitu satu bintang, dua bintang, tiga bintang, empat bintang, dan lima bintang. Peringkat bintang tersebut memberikan petunjuk untuk kelas layanan yang diberikan. Makin tinggi peringkat bintang suatu hotel, makin tinggi mutu layanan serta makin lengkap fasilitas yang diberikan kepada tamunya. Selain klasifikasi menurut bintang, terdapat pula kasifikasi menurut melati,menurut kamar 4



yang dimiliki, menurut lokasi hotel, menurut jenis tamu, menurut lama tinggal tamu, menurut operasi hotel, dan berdasarkan jenis layanan yang diberikan, dan penjelasan dari masing-masing karakteristik tersebut adalah sebagai berikut: Klasifikasi menurut Melati Ada 3 (tiga) klasifikasi menurut Melati, yaitu: melati 1, melati 2, dan melati 3. Yang membedakan klasifikasi bintang dan melati adalah tingkat layanan dan fasilitas hotel dan administrasi. Hotel Melati adalah losmen yang telah beroperasi sebelum klasifikasi hotel diterapkan oleh pemerintah. Agar mutu layanan hotel melati meningkat, klasifikasi diperlukan pula. Fasilitas dan layanan hotel melati lebih terbatas dibadingkan lebih rendah daripada hotel berbintang. 1. Klasifikasi menurut jumlah kamar yang dimiliki Dilihat dari jumlah kamar yang dimiliki, maka hotel dapat diklasifikasikan menjadi: 1. Hotel Kecil, dengan jumlah kamar sampai dengan 25 kamar 2. Hotel Sedang, dengan jumlah kamar sampai dengan 100 kamar 3. Hotel Menengah, dengan jumlah kamar sampai dengan 300 kamar 4. Hotel Besar, dengan jumlah kamar sampai dengan lebih dari 300 kamar Klasifikasi menurut Lokasi Hotel Dari sisi lokasi, hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Hotel Bandara ( Airport hotel ), terletak dengan bandara Hotel di tengah kota (city hotel ), lokasi di tengah kota Hotel Komersial (commercial hotel ), lokasi hotel di pusat bisnis Hotel Pantai (beach hotel ), lokasi di tepi pantai Hotel Stasiun (railway hotel ), dekat dengan stasiun kereta api Hotel Jalan Raya (highway hotel ), dekat dengan jalan bebas hambatan Hotel Pelabuhan (harbour hotel ), berdekatan dengan pelabuhan laut Hotel Pegunungan (mountain hotel ), lokasi hotel berada di daerah pegunungan



Klasifikasi menurut Jenis Tamu Dipandang dari tujuan kedatangan tamu, hotel dapat dibedakan menjadi: 1. 2. 3. 4. 5.



Untuk bisnis Untuk pemeliharaan kesehatan (penyembuhan) Liburan Kompetisi olah raga Tugas kedinasan



5



Klasifikasi menurut Lama Tinggal Tamu 1. Bila dilihat dari rata-rata lama tinggal tamu, maka hotel dapat diklasifikasikan menjadi: 2. Transient Hotel : Bila rata-rata lama tinggal tamu relatif singkat,sampai dengan 7 hari. 3. Resident Hotel : Bila rata-rata lama tinggal tamu untuk jangka waktuyang lama. Klasifikasi menurut Masa Operasi Hotel Dilihat dari sisi masa operasi hotel, maka hotel dapat dikelompokkan menjadi: 1. Hotel



Musiman (seasional hotel ): Di negara-negara yang memiliki 4(empat) musim, hotel hanya beroperasi pad musim tertentu. 2. Beroperasi sepanjang Tahun (all year round ): Hotel yang beroperasi sepanjang tahun. Klasifikasi menurut Jenis Layanan yang di berikan Dilihat dari jenis layanan yang diberikan, hotel dibagi menjadi: 1. Deluxe



Hotel: Memberikan layanan yang lengkap dan istimewa kepada tamunya. Layanan yang luks hotel tercermin dari harga kamar, fasilitas yang ditawarkan, dan kemampuan serta kompetensi karyawan hotel yang tinggi dalam memberikan layanan untuk para tamunya. 2. Ekonomi Hotel: Memberikan layanan yang terbatas, misalnya hanya untuk layanan kamar,demikian luas, harga kamar yang ditawarkan lebih murah serta fasilitas yang ditawarkan oleh hotel kepada tamunya juga terbatas. 2.5 Karakteristik Produk Hotel Hotel sebagai industri jasa memiliki beberapa karakteristik produk dengan kekhasan sebagai berikut: 1. Tamu



terlibat dalam proses produksi, misal ketika tamu menikmati makanan di restoran, makanan pesanan tamu diolah di hadapan tamu, produk minuman campuran diproduksi di depan tamu ketika berada di bar. 2. Tidak dapat dipakai sampel, produk harus dinikmati langsung oleh tamu. 3. Jasa yang tidak terjual pada hari tertentu tidak dapat disimpan dan dikompensasikan dengan penjualan pada hari berikutnya. Jadi, kamar yang tidak dapat terjual hari ini, tidak dapat dikompensasikan dengan penjualan hari berikutnya. Kesempatan penjualan hari ini hilang. Kesempatan penjualan jasa kamar yang telah hilang pada malam sebelumnya tidak dapat dikompensasikan dengan penjualan jasa kamar pada malam berikutnya. 4. Tamu sebagai konsumen harus datang langsung ke lokasi hotel untuk menikmati produk hotel.



6



5. Mutu



layanan yang tidak konsisten. Produk yang sama disiapkan oleh karyawan yang berbeda akan menghasilkan mutu yang berbeda. Oleh karena itu, untuk menjaga konsistensi mutu, selalu diadakan inspeksi mutu produk sebelum dijual kepada tamu. Misalnya, sebelum kamar siap ditawarkan kepada tamu, diadakan inspeksi atau pengendalian mutu oleh penyelia bagian Tata Graha. 6 Citra hotel tidak kasat mata. Oleh karena itu, diperlukan tindakan untuk membuat citra hotel menjadi kasat mata. Memberikan seragam kepada karyawan merupakan salah satu upaya agar citra hotel menjadi kasat mata. 7 Mudah ditiru/ diduplikasi oleh pesaing. Bila suatu hotel menawarkan kamar suite plus plunge pool dan spa, maka hotel lain dengan mudah memberikan produk yang sama. Produk yang ditawarkan oleh suatu hotel dengan mudah ditiru oleh pesaing karena tidak ada hak paten untuk produk yang ditawarkan kepada pelanggannya. 8 Selanjutnya oleh kantor depan disampaikan ke bagian pemeliharaan, kemudian bagian pemeliharaan akan memberikan layanan perbaikan fasilitas yang dikeluhkan oleh tamu agar berfungsi dengan baik kembali. 2.6 Akuntansi Perhotelan Akuntansi bertujuan memberikan informasi mengenai operasional hotel. Dengan informasi keuangan ini, manajemen akan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat. Manajemen memerlukan informasi keuangan dengan tujuan perencanaan, analisis dan pengendalian. Dengan informasi keuangan yangsekarang, manajemen dapat merencanakan kegiatan periode yang akan datang, berupa anggaran periode yang akan datang. Selain itu, manajemen juga dapat melakukan analisis dan pengendalian yang lebih baik untuk aktivitas operasional hotel. Informasi keuangan untuk keputusan ekonomis hotel bersumber dari: Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi departemental. Artinya,setiap departemen hotel melaporkan hasil operasinya pada periode tertentu. Misalnya, kantor depan hotel melaporkan aktivitasnya setiap bulan. Penjualan kamar yang terjadi dalam sebulan dilaporkan bersamaan dengan biaya-biaya yang diserap untuk menghasilkan penjualan kamar seperti biaya gaji dan upah, biaya alat tulis kantor, biaya yang dipakai habis di kamar tamu, dan lain sebagainya. Kantor depan juga melaporkan laba departemen yang di capai pada bulan atau periode tahun tertentu.



7



Komponen Laporan Keuangan Perhotelan Laporan Keuangan Hotel Laporan keuangan terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan Neraca



Komponen Utama Neraca Komponen utama neraca terdiri dari: 1) AKTIVA 1. Aktiva Lancar:         



Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Wesel Tagih Piutang Usaha Piutang Lain-Lain Persediaan Pajak Dibayar Dimuka Biaya Dibayar Dimuka Aktiva Lancar Lain-lain



2. Tidak Lancar       



Piutang Hubungan Istimewa Aktiva Pajak Tangguhan Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi Jangka Panjang Lain Aktiva Tetap Aktiva Tidak Berwujud Aktiva Lain-Lain



8



KEWAJIBAN 1. Kewajiban Lancar:         



Pinjaman Jangka Pendek Wesel Bayar Hutang Usaha Hutang Pajak Beban Masih Harus Dibayar Pendapatan Diterima Dimuka Hutang Jasa Royalti dan Manajemen Bagian Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Kewajiban Lancar Lain-lain.



2. Kewajiban Tidak Lancar         



Hutang Hubungan Istimewa Kewajiban Pajak Tangguhan Pinjaman Jangka Panjang Hutang Sewa Guna Usaha Keuntungan Tangguhan Aktiva Dijual dan Disewa Guna Usaha Kembali Hutang Obligasi Kewajiban Tidak Lancar Lainnya Hutang Subordinasi Obligasi Konversi



3) EKUITAS         



Modal Saham Tambahan Modal Disetor Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Efek TersediaUntuk Dijual Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Opsi Saham Saldo Laba Modal Saham Diperoleh Kembali



Laporan Laba Rugi Komponen Utama Laporan Laba Rugi



9



Komponen utama laporan Laba Rugi terdiri dari:                



Pendapatan Usaha Beban Departementalisasi Laba (Rugi) Departemen Beban Usaha Laba Kotor Usaha Beban Usaha Lainnya Laba (Rugi) Usaha Penghasilan (Beban) Lain-lain Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Beban (Penghasilan) Pajak Laba (Rugi) dari Aktivitas Normal Pos Luar Biasa Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) Per Saham Dasar Laba (Rugi) Per Saham Dilusian



Laporan Perubahan Ekuitas Komponen Laporan Perubahan Ekuitas Laporan ini harus menyajikan:  



Laba atau rugi bersih periode bersangkutan Setiap pos yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas. Contoh pos ini antara lain keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual.  Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atas kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait  Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik antara lain berupa penyetoran modal saham dan pembagian dividen  Saldo laba atau rugi pada awal dan akhir periode, yang dibagi dalam: Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor dan pos-pos ekuitas lainnya pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisahsetiap perubahan. Laporan Arus Kas Komponen Utama Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas harus menyajikan arus kas selama periode tertentu dan dikelompokkan menurut klasifikasi aktivitas sebagai berikut: 10



  



Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan



Catatan Atas Laporan Keuangan Pengertian Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:     



 







Gambaran umum perusahaan. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas. Informasi lain yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar. Pos-pos yang nilainya material, harus dirinci dan dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan untuk pos-pos yang bersifat khusus untuk industri perhotelan, harus dirinci dan dijelaskan pada Catatan atas Laporan Keuangan tanpa mempertimbangkan materialitasnya. Pos hasil penggabungan beberapa akun sejenis dirinci dan dijelaskan sifat dariunsur utamanya dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aktiva yang dijaminkan harus diungkapkan dalam penjelasan masing-masing pos.Apabila aktiva perusahaan diasuransikan, harus diungkapkan jenis dan nilai aktiva yang diasuransikan, nilai pertanggungan asuransi serta pendapat manajemen atas kecukupan pertanggungan asuransi. Dalam hal tidak diasuransikan, harus diungkapkan alasannya. Pedoman ini tidak menentukan bentuk penyajian Catatan atas Laporan Keuangan.



11



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Hotel merupakan usaha yang mencari laba sebagai hasil akhir aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, manajemen hotel akan berupaya sedemikian rupa agar tujuan ini pada akhir suatu periode dapat tercapai. Berbagai aktivitas dilakukan oleh manajemen hotel untuk mencapai sasaran laba yang direncanakan,diantaranya mengadakan pelatihan bagi dan staf sehingga dapat memenuhi tingkat layanan yang diharapkan oleh tamu, mengadakan kegiatan promosi dan pemasaran, pengendalian biaya operasional, pengendalian lingkungan fisik hotel, danaktivitas-aktivitas lainnya.Dalam bisnis perhotelan, terdapat pengklasifikasian hotel yang bertujuanu ntuk menciptakan persaingan bisnis yang sehat, memberikan panduan bagi tamutentang harga dan fasilitas serta layanan yang diberikan oleh hotel pada klasifikasi tertentu, memberikan panduan bagi para pemilik modal jika hendak berbisnis pada satu klasifikasi hotel, dan secara nasional memudahkan saat ingin mengetahui kebutuhan akan hotel pada klasifikasi tertentu. Pengklasifikasian hotel diantaranya adalah sebagai berikut:       



Klasifikasi menurut Melati Klasifikasi menurut Jumlah Kamar yang Dimiliki Klasifikasi menurut Lokasi Hotel Klasifikasi menurut Jenis Tamu Klasifikasi menurut Lama Tinggal Tamu Klasifikasi menurut Masa Operasi Hotel Kalsifikasi menurut Jenis Layanan yang di berikan



Industri perhotelan juga memiliki laporan keuangan sama dengan usaha lain yaitu :     



Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan



12



3.2 Saran Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hingga penulis merasa masih perlu belajar lagi dalam membuat makalah. Dengan demikian, penulis berharap kepada pembaca mau memberikan saran dan krititk terhadap makalah ini. Penulis juga meminta maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan membantu pembaca dalam menyelesaikan tugasnya.



13



DAFTAR PUSTAKA Makalah Akuntansi perhotelan – Scribd ml. Scribd. Com Pengantar perhotelan : defenisi hotel, karakteristik, jenis dan klasifikasi hotel.jurnalsdm.blogspot.com Posted in Pendidikan Tagged contoh makalah, contoh makalah akuntansi, Makalah Akuntansi Mar16 Blog di WordPress.com.