Makalah Askep Sehat Jiwa Bayi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA BAYI (INFANT) & TODDLER



Disusun Oleh Kelompok II :



DESSI MELDA



NIM. 180102135



NAILATI AZAHAR



NIM. 180102146



RISTA DEWI



NIM. 180102153



TRIO SUPANDI



NIM. 180102158



YETNAWILIS



NIM. 180102160



DOSEN : Ns. SUCI AMIN, S.Kep. M.MR



PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL - INSYIRAH PEKANBARU



KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa, yang telahmemberikan Rahmat dan Nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Bayi(infant) ”untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Dosen Pembimbing dan juga kepada semua pihak yang telah mendukung penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan dan semoga makalah ini dapat menambah pemahaman dan wawasan pembaca tentang Asuhan Keperawatan Jiwa.



Dumai, 19 Desember 2019



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................2 A.



LATAR BELAKANG...............................................................................................................2



B.



RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................2



C.



TUJUAN...................................................................................................................................2



BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................................................2 A.



PENGERTIAN MASA BAYI...................................................................................................2



B.



KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI...............................................2



C.



CIRI- CIRI MASA BAYI..........................................................................................................2



BAB III ASUHAN KEPERAWATANSEHAT JIWA PADA BAYI ( 0-18 Bulan ).............................2 A.



PENGKAJIAN..........................................................................................................................2



B.



DIAGNOSA KEPERAWATAN...............................................................................................2



C.



ASUHAN KEPERAWATAN....................................................................................................2



BAB IV PENUTUP...............................................................................................................................2 A.



KESIMPULAN.........................................................................................................................2



B.



SARAN.....................................................................................................................................2



DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................2



ii



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa bayi merupakan masa awal kehidupan manusia. Perkembangan masa bayi sangat mempengaruhi dasar dari perilaku individu di kehidupan selanjutnya. Untuk itu sangat perlu diperhatikan, sehingga selain penulis menyampaikan tugas yang menjadi amanah dosen, penulis berkesempatan untuk mengetahui perkembangan sosioemosional yang dalam hal ini sangat bermanfaat bagi kita semua. Perkembangan psikososial bayi dimulai pada usia 1-2 bulan memperlihatkan rasa senang-nyaman berdekatan dengan orang yang dikenal, usia 4-7 bulan memberikan respon emosional terhadap kontak sosial, dan usia 9-10 bulan mulai lepas dari pengasuhnya karena sudah dapat merangkak atau meraih sesuatu. Usia 1 tahun tampak interaktif rasa aman dengan ibu atau pengasuhnya dan usia 2 tahun mulai mengikuti perbuatan. Adanya gangguan psikososial ini kemungkinan dapat memperkirakan apakah anak akan cendrung menjadi pendiam atau hiperaktif. Adanya gangguan ini perlu mendapatkan perhatian orang tua, karena biasanya berhubungan dengan gangguan lainnya seperti hiperaktif dengan terlambat bicara. Dalam perkembangan psikososial, khususnya pada masa bayi, memiliki hubungan dengan perihal keterikatan (attachment), perkembangan psikososial, temperamen, perkembangan rasa percaya, dan emosi. Menurut Erik Erikson (1968), pada tahun pertama (bayi usia 1-2 bulan) kehidupan ditandai dengan adanya tahap perkembangan rasa percaya dan rasa tidak percaya. Erikson meyakini bayi dapat mempelajari rasa percaya apabila mereka diasuh dengan cara yang konsisten. Rasa tidak percaya dapat muncul apabila bayi tidak mendapatkan perlakuan yang baik. Gagasannya tersebut banyak persamaanya dengan konsep Ainsworth tentang keterikatan yang aman (secure attachment).



1



B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa Pengertian Bayi ? 2. Bagaimana Karakteristik Perkembangan Masa Bayi ? 3. Apa Saja Ciri Ciri Masa Bayi? 4. Bagaimana Tugas Perkembangan Masa Bayi? 5. Bagaimana Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Bayi ( 0-18 Bulan ) ? C. TUJUAN 1. Mengetahui Pengertian Bayi ? 2. Mengetahui Karakteristik Perkembangan Masa Bayi ? 3. Mengetahui Ciri Ciri Masa Bayi? 4. MengetahuiTugas Perkembangan Masa Bayi? 5. Mengetahui Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Bayi ( 0-18 Bulan ) ?



2



BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN MASA BAYI Pengertian masa bayi adalah masa yang berlangsung selama 2 tahun pertama setelah 2 minggu periode bayi yang baru lahir (postnatal). Meskipun masa bayi sering dianggap masa bayi baru lahir,label masa bayi akan digunakan untuk membedakannya dengan periode postnatal yang pada masa ini ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya. Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi dalam 2 tahun pertama ini dengan menyebutnya periode vital,karena kondisi fisik dan psikologi bayi merupakan pondasi yang kukuh untuk perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya. Selama beberapa bulan masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara berangsurangsur agak menurun. Akan tetapi,tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, tetapi setiap hari,setiap minggu,setiap bulan,bayi semakin mandiri,sehingga saat masa bayi berakhir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia yang berbeda dengan masa bayi. Oleh karena itulah ”bayi” banyak ditafsirkan sebagia individu tidak berdaya, maka semakin umum orang menamkan masa bayi selama 2 tahun itu sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya sehingga relatif mandiri. Rasa percaya dan tidak percaya tidak muncul hanya pada tahun pertama kehidupan saja. Tetapi rasa tersebut muncul lagi pada tahap perkembangan selanjutnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat anak-anak memasuki sekolah dengan rasa percaya dan tidak percaya dapat mempercayai guru tertentu yang banyak memberikan waktu baginya sehingga membuatnya sebagai orang yang dapat dipercayai. Pada kesempatan kedua ini, anak mengatasi rasa tidak percaya sebalumnya. Sebaliknya, anak-anak yang meninggalkan masa bayi dengan rasa percaya pasti pada tahap selanjutnya masih dapat memiliki rasa tidak percaya, yang mungkin terjadi karena adanya konflik atau perceraian kedua orang tuanya. Erikson menekankan bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh tahap otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu.(Aziz Alimul Hidayat : 2008)



3



B. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI 1. Perkembangan refleks Pada masa bayi terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut reflek. Reflek adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkordinasi sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respon penyesuaian diri terhadap lingkungannya. a.



Reflek menghisap dan mencari Bayi baru lahir secara otomatis akan menghisap benda yang ditempatkan di mulutnya. Jika bayi menemukan puting susu ibu,maka ia akan menghisap secara kuat dan berirama tanpa belajar lebih dahulu. Reflek mencari dan menghisap akan menghilang setelah bayi berusia kirakira 3 sampai 4 bulan. Kemudian pada usia 1 tahun reflek menghisap menyatu dan diperluas dengan aktivitas makan yang di sengaja. 



Reflek moro Reflek moro adalah suatu respon tiba-tiba dari bayi yang baru lahir sebagai akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkan. Reflek moro ini juga merupakan suatu upaya umempertahankan hidup. Oleh karena itu,reflek tersebut merupakan hal yang normal bagi semua bayi yang baru lahir. Respon ini akan menghilang ketiaka bayi mendekati usia 6 bulan.







Reflek menggenggam (grassping reflex) Refleks menggengam terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi dan bayi akan merespon dengan cara menggengam dengan kuat. Reflek menggengam merupakan langkah awal



bayi



untuk



lebih



memudahkan



melakukan



aktivitas



menggengam selanjutnya yang lebih disengaja. Reflek menggengam ini akan berkurang pada bulan ke-3. b.



Kemampuan merangkak Diartikan sebagai keterampilan bergerak maju dengan tangan dan kaki sambil mengangkat badan dari dasar tempat menelungkup. Dengan tercapainya



kemampuan



merangkak



si



bayi



mulai



bereksplorasi



menjelajahi tempat bermain dan rumahnya sambil memperkukuh ototototnya. 4



c.



Kemampuan duduk Bertujuan untuk mendapatkan kebebasan bergerak bagi kepala,tubuh dan kedua belah tangan. Dengan fasilitas kebebasan ini,bayi bisa memperhatikan



gerakan-gerakan



tangan



dan



jari-jari



sambil



memanipulasikan kepalanya. d.



Kemampuan diri dan berjalan Tegak berdiri dan berjalan pada dua kaki itu merupakan keterampilan khas mmanusiawi.



e.



Pola tidur dan bangun Bayi yang baru lahir menhabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur. Rata-rata bayi baru lahir tidur selama 16-17 jam sehari,walaupun ada beberapa bayi yang rata-rata tidurnya lebih sedikit,yaitu sekitar 10-11 jam perhari.



f.



Pola makan dan minum Perkembangan fisik bayi bergantung pada makanan yang baik selama 2 tahun pertama. Bayi yang membutukan makanan yang mengandung sejumlah protein,kalori,vitamin dan mineral. Bagi bayi usia 6 bulan pertama ASI merupakan sumber makanan dan sumber energi yang utama,karena ASI adalah susu yang bersih dan dapat dicerna,serta mengandung zat antibodi bagi bayi.



g.



Pola buang air Buang air yang terkendali atau terlatih merupakan suatu bentuk keterampilan fisik dan motorik yang harus dicapai oleh bayi. Kemapuan untuk mengendalikan buang air ini sangat bergantung pada kematangan otot dan motivasi yang dimiliki. Pengendalian buang air kecil dimulai pada usia 15-16 bulan,tetapi sampai akhir masa bayi pengendalian buang air kecil ini belum sempurna (Hurlock,1994)



h.



Perkembangan Inteligensi Menurut Piaget, dilihat dari perkembangan kognitif,pada usia bayi ini berada pada periode sensorimotorik. Bayi mengenal objek-objek yang berada di lingkungannya melalui sistem pengindraan (pengelihatan dan pendengaran) dan gerakan motoriknya.



5



i.



Perkembangan bahasa Kemapuan dan kesiapan belajar bahasa pada manusia segera mengalami perkembangan setelah kelahirannya.



j.



Perkembangan moral Pada masa ini,tingkah laku bayi hampir semuanya didominasi oleh dorongan naluriah belaka. Oleh karena itu, tingkah laku anak belum bisa dinilai sebagai tingkah laku bermoral atau tidak bermoral. Dengan melihat kecenderungan perilaku anak tersebut, maka untuk menanamkan konsepkonsep moral pada anak,sebaiknya dilakukan hal-hal sebagi berikut: 



Berilah pujian,ganjaran atas sesuatu yang menyenagkan anak (seperti mencium,dipeluk dan diberi kata-kata pujian) apabila dia melakukan perbuatan baik. 







Berilah hukuman atau sesuatu yang mendatangkan perasaan tidak senang apabila dia melakukan perbuatan yang tidak baik. Hukuman tersebut akan menjadi hukuman bagi anak untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidak baik itu.



2. Perkembangan fisik Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi dan pada periode pubertas. Selama eenam bulan pertama, pertumbuhan terus terjadi dengan pesat seperti pada priode pranatal dan kemudian mulai menurun dalam kedua tingkat pertumbuhan cepat menurun selama tahun pertama peningkatan berat tubuh lebih besar dari pada peningkatan tinggi selama tahun ke-2 terjadi hal sebaliknya. Kalau pertumbuhan pesat yang meruupakan ciri dari periode pranatal dari awal priode pascanatal tidak berkurang setelah lahir, anak dapat tumbuh menjadi raksasa. Meskipun pola umum dari pertumbuhan dan perkembangan sama bagi semua bayi, tetapi tetap ada perbedaan dalam tinggi, berat, kemampuan sensorik, dan bidang perkembangan fiisik lain. Beberapa bayi memulai kehidupan dengan badan yang lebih kecil dan perkembangan yang kurang normal. Mungkin ini disebabkan karena belum cukup umur atau kondisi fisik yang buruk akibat ibu kurang gizi, mengalami tekanan atau kondisi kurang baik lainnya selama pranatal. Akibatnya bayi itu cendrung ketinggalan dengan tema-teman sebayanya dalam tahun-tahun dimasa bayi. (Hurlock, Elizabeth : 2002). 6



3. Perkembangan Psikososial Usia Bayi a. Ciri-ciri Perkembangan Psikososial 1) Perkembangan



psikososial



bayi



dimulai



pada



usia



1-2



bulan



memperlihatkan rasa senang-nyaman berdekatan dengan orang yang dikenal 2) Usia 4-7 bulan memberikan respon emosional terhadap kontak sosial 3) Usia 9-10 bulan mulai lepas dari pengasuhnya karena sudah dapat merangkak atau meraih sesuatu. 4) Usia 12 bulan tampak interaktif rasa aman dengan ibu atau pengasuhnya dan 5) Usia 18 bulan mulai mengikuti perbuatan orang lain diluar ibu atau pengasuhnya, bermain sendiri atau dengan orang lain. (Desmita : 2009). b. Tahap Perkembangan Usia Bayi Menurut Erik Erikson (1963) perkembangan psikososial terbagi menjadi beberapa tahap. Masing-masing tahap psikososial memiliki dua komponen, yaitu komponen yang baik (yang diharapkan) dan yang tidak baik (yang tidak diharapkan). Perkembangan pada fase selanjutnya tergantung pada pemecahan masalah pada tahap masa sebelumnya. Dari pendapat Erik Erikson tadi maka tahap-tahap perkembangan psikososial yang dilalui bayi hanya ada satu yaitu sebagai berikut : 1) Percaya Vs Tidak percaya ( 0-1 tahun ) Komponen awal yang sangat penting untuk berkembang adalah rasa percaya. Membangun rasa percaya ini mendasari tahun pertama kehidupan. Begitu bayi lahir dan kontak dengan dunia luar maka ia mutlak tergantung dengan orang lain. Rasa aman dan rasa percaya pada lingkungan merupakan kebutuhan. Alat yang digunakan bayi untuk berhubungan dengan dunia luar adalah mulut dan panca indera, sedangkan perantara yang tepat antara bayi dengan lingkungan adalah ibu. c. Perkembangan Emosi



7



Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan gejolak fisiologis dan perilaku yang tampak sekaligus. Emosi pun diklasifikasi menjadi dua yaitu, afektifitas positif (antusiasme, kegembiraan, kesabaran, dan ketenangan) dan afektifitas negatif (kecemasan, kemarahan, rasa bersalah, dan kesedihan). Sedangkan, yang dinamakan dengan emosionalitas pada perangai



bayi



adalah



kecenderungan



untuk



mengalami



kesulitan (distressed). (Desmita : 2009). Dalam perkembangan anak, emosi memiliki peranan-peranan tertentu, seperti, media untuk penyesuaian diri dan mempertahankan kelangsungan hidup (adaptation & survival). Emosi pun memiliki fungsi sebagai media pengaturan diri (regulation).Dan juga berfungsi sebagai media komunikasi. (Desmita : 2009). Gejala awal perilaku emosional adalah keterangsangan umum terhadap stimulus yang kuat. Keterangsangan berlebih-lebihan tampak dalam aktivitas yang banyak pada bayi yang baru lahir. Meski begitu, reaksi emosional pada bayi yang masih dalam periode neo natal, kurang spesifik, karena hanya menampakan reaksi terhadap kesenangan dan ketidak senangan. Seiring pertambahan usianya, ekspresi emosional bayi sekitar satu tahun, telah menyerupai ekspresi yang ditampakkan oleh orang dewasa. (Desmita : 2009). Biasanya, emosi pada bayi hanya ditunjukkan dengan menangis dan tersenyum, karena kedua hal itu adalah mekanisme yang terpenting untuk mengembangkan komunikasi bayi tersebut. (Desmita : 2009). Perkembangan Emosi Bayi: NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



UMUR 0 – 1 bulan 3 bulan 3 – 4 bulan 4 bulan 4 – 7 bulan 5 – 9 bulan 18 bulan



UMUR EKSPRESI EMOSI Senyuman sosial Senyuman kesenangan Kehati-hatian Kelurahan Kegembiraan, kemarahan Ketakutan Malu



8



d. Perkembangan Temperamen Temperamen merupakan sebuah aspek karakter yang menyelubungi seseorang secara umum, yang dibentuk oleh kecenderungan-kecenderungan pola-pola khusus reaksi emosional, perubahan suasana hati, dan tingkat kepekaan yang dihasilkan rangsangan. Temperamen juga bisa dilihat sebagai reaksi seseorang terhadap respon lingkungannya. Temperamen umumnya diperoleh seseorang melalui orang tuanya dengan cara diturunkan, juga dipengaruhi lingkungan sekitar. Perbedaan kualitas dan intensitas respons emosional serta pengaturan diri yang memunculkan perilaku individual yang terlihat sejak lahir, yang relatif stabil dan menetap dari waktu ke waktu dan pada semua situasi yang dipengaruhi oleh interaksi antara pembawaan, kematangan, dan pengalaman. (Aziz Alimul Hidayat : 2008). Beberapa bayi sangat aktif menggerakkan tangan, kaki dan mulutnya tanpa henti-hentinya, tetapi bayi lain terlihat sangat tenang. Sebagian bayi merespons dengan hangat kepada orang lain cerewet, rewel dan susah diatur. Semua gaya perilaku ini merupakan tempramen seorang bayi. (Aziz Alimul Hidayat : 2008). e. Tahap Attachment Attachment adalah sebuah istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh J. Bowlby tahun 1958 untuk menggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan anak. Kebanyakan ahli psikologi perkembangan mempercayai bahwa attachment pada bayi merupakan dasar utama bagi pembentukan kehidupan



sosial



anak



di



kemudian



hari.



Menurut



J.



Bowlby,



pentingnya attachment dalam tahun pertama kehidupan bayi adalah karena bayi dan ibunya secara naluriah memiliki keinginan untuk membentuk suatu katerikatan. (Aziz Alimul Hidayat : 2008). Ada 4 tahap perkembangan attachment pada bayi adalah sebagai berikut : a) Tahap Indiscriminate Sosiability (0-2 bulan) Bayi tidak membedakan antara orang- orang dan merasa senang dengan atau menerima dengan senang orang yang dikenal dan yang tidak dikenal.



9



b) Tahap Attachment Is The Makin (2-7 bulan) Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada orang yang lebih dikenal. c) Tahap Specific, Clear-Cut Attachment (7-24 bulan), Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan menangis ketika berpisah dengannya. d) Tahap Goal-Coordination Partenerships (24- seterusnya) Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi tidak merasa sedih selama berpisah dengan ibunya atau pengasuh pertamanya dalam jangka waktu yang lama. (Aziz Alimul Hidayat : 2008). 4. Perkembangan Rasa Percaya Menurut Erik Erikson (1968), pada tahun pertama (bayi usia 1-2 bulan) kehidupan ditandai dengan adanya tahap perkembangan rasa percaya dan rasa tidak percaya. Erikson meyakini bayi dapat mempelajari rasa percaya apabila mereka diasuh dengan cara yang konsisten. Rasa tidak percaya dapat muncul apabila bayi tidak mendapatkan perlakuan yang baik. Gagasannya tersebut banyak persamaanya dengan konsep Ainsworth tentang keterikatan yang aman (secure attachment). Rasa percaya dan tidak percaya tidak muncul hanya pada tahun pertama kehidupan saja. Tetapi rasa tersebut muncul lagi pada tahap perkembangan selanjutnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat anak-anak memasuki sekolah dengan rasa percaya dan tidak percaya dapat mempercayai guru tertentu yang banyak memberikan waktu baginya sehingga membuatnya sebagai orang yang dapat dipercayai. Pada kesempatan kedua ini, anak mengatasi rasa tidak percaya sebalumnya. Sebaliknya, anak-anak yang meninggalkan masa bayi dengan rasa percaya pasti pada tahap selanjutnya masih dapat memiliki rasa tidak percaya, yang mungkin terjadi karena adanya konflik atau perceraian kedua orang tuanya. Erikson menekankan bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh tahap otonomi versus rasa malu dan raguragu. (Aziz Alimul Hidayat : 2008). 5. Tugas Perkembangan 10



Karena pola perkembangan dapat diramalkan meskipun bayi yang berbeda mencapai hal-hal yang penting pada pola ini dalam usia yang agak berbeda, dapatlah dibuat standar dari harapan-harapan sosial dalam bentuk tugas-tugas perkembangan. Misalnya, semua bayi diharapkan belajar berjalan, memakan makanan padat, sedikit mengendalikan alat-alat pembuangan, mencapai stabilitas fsiologis yang baik (terutama dalam irama lapar dan tidur), mempelajari dasar-dasar berbicara, dan berhubungan secara emosional dengan orang tua dan saudara-saudara kandung sampai derajat tertentu dan tidak sepenuhnya tersendiri seperti  pada saat dilahirkan. (B. Hurlock, Elizabeth : 2002). Masa bayi disebut juga sebagai periode vital, karena kondisi fisik dan mental bayi menjadi fundasi kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan selanjut nya. Karena itu peranannya sangat vital dan penting.Lagi pula,pada periode ini berlangsung proses pertumbuhan yang cepat sekali. Bayi yang baru lahir dan sehat,dengan cepat akan belajar menyesuaikan diri dengan alam lingkungan nya,dan melalkukan tugas-tugas perkembangan tertentu.Ada tugastugas melakukan kegiatan yang harus dilatihnya setiap waktu, agar bayi atau anak mampu melakukan adaptasi sosial (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial), dan mampu mempertahan kan kelangsungan hidupnya.Misal nya tugas pendisiplinan diri atau pembiasaaan diri, makan dan tidur secara teratur, dan belajar patuh.(Aziz Alimul Hidayat : 2008) C. CIRI- CIRI MASA BAYI Ciri-ciri tersebut membedakan  masa bayi dari periode-periode sebelumnya dan sesudahnya berikut ini adalah ciri-ciri yang penting. a.



Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya. Meskipun seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal dianggap sebagai masa dasar. Namun masa bayi adalah dasar priode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola prilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk.



b.



Masa bayi adalah masa dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat. Bayi berkembang pesat  baik secara fisik maupun secara psikologis. Dengan cepatnya pertumbuhan ini perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga dalamkemampuan. Bayi lambat laun menjadi tidak segrmuk seperti 11



pada



saat



dilahirkan



dan



anggota-anggota



tubuh



berkembang



dalam



perbandingan yang lebih baik terhadap kepala yang besar. Perubahan dalam perbandingan tubuh disertai dengan pertumbuhan tinggi dan berat tubuh. Meskipun pertumbuhan pesat terjadi pada seluruh periode bayi, namun yang terpesat adalah dalam tahun pertama. c.



Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan. Berkurangnya ketergantungan pada orang lain merupakan efek dari pesatnya perkembangan pengendalian tubuh yang memungkinkan  bayi duduk, berdiri, berjalan dan menggerakan benda-benda. Gerakan-gerakan bayi yang acak dan menyeluruh



kembali



menjadi



gerakan



yang



terkoordinasi



sehingga



memungkinkan bayi melakukan sendiri hal-hal sebelumnya harus dilakukan oleh orang lain. Dengan berkurangnya ketergantungan bayi tidak senang diperlakukan seperti bayi. Ia tidak lagi mau memberikan orang lain melakukan hal-hal yang dapat dilakukan atau yang dianggapnya dapat dilakukan sendiri d.



Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas. Hal yang terpenting dalam meningkatkan kemandirian adalah bahwa kemungkinan ini memungkinkan  bayi mengembangkan hal-hal yang sesuai  dengan minat dan kemampuannya, individualis yang tampak pada waktu lahir semangkin menonjol pada saat menjelang akhir pada masa bayi. Individualis tampak dalam penampilan dan pola-pola prilaku bahkan bayi kembarpun menampakkan individualisnya. Dengan meningkatnya individualis maka setiap bayi harus diperlukan sebagai individu. Tidak dapat lagi semua bayi diharapkan tumbuh berdasarkan makanan yang sama atau adanya jadwal makan dan tidur yang sama.



e.



Masa bayi adalah masa menarik Meskipun menurut orang dewasa bayi mempunyai bayi mempunyai ukuran tubuh yang tidak wajar tetapi bayi menarik justru karena kepalanya besar,perutnya buncit, anggota badannya kecil dan kurus, tangan dan kakinya kurus, tangan dan kakinya kecil, kalau bayi memakai baju dan diselubungi dengan selimut bayi, membuatnya semangkin menarik. (Hurlock, Elizabeth : 2002).



BAB III 12



ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA BAYI ( 0-18 Bulan ) A.



PENGKAJIAN Perkembangan psikososial bayi yang normal adalah proses perkembangan bayi,



ditandai dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain yang diawali dengan kepercayaan terhadap orang tua, khususnya ibu. Rasa aman secara fisik dan psikososial berperan penting dalam pembentukan rasa percaya bayi. Bila rasa percaya tidak terpenuhi maka akan terjadi penyimpangan berupa rasa tidak percaya diri dan setelah besar ia menjadi orang yang mudah curiga dan tidak menjalin hubungan baru. Karakteristik Perilaku :  Target



Prilaku bayi



perkembangan Perkembanngan



1.



Tidak langsung menagis saat bertemu dengan orang lain



yang normal :



2.



Menolak saat digendong oleh orang yang tak dikenalnya



berkembangnya



3.



Menangis saat digendong oleh orang yang tak dikenalnya



rasa percaya



4.



Menangis saat tidak nyaman (basah, lapar, haus, sakit, panas)



5.



Bereaksi senang saat ibunya datang menghampiri



6.



Menangis saat ditinggalkan ibunya



7.



Memperhatikan/memandang ayah ibunya/ orang yang mengajaknya bicara



Penyimpangan



8. 1.



Mencari suara ibu/orang lain yang memasnggil namanya Menangis menjerit-jerit saat ditinggal ibunya



perkembangan :



2.



Tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya



berkembangnya



3.



Tidak mudah berhubungan dengan orang lain



rasa tidak percaya



4.



Menangis Berkepanjangan



5.



Agitasi yang berlebihan



B.



DIAGNOSA KEPERAWATAN



13



POTENSIAL (NORMAL) Berkembangnya rasa percaya



RESIKO (PENYIMPANGAN) Resiko berkembangnya rasa tidak kepercayaan   



C. NO 1.



ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSA



TUJUAN



INTERVENSI



KEPERAWATAN Perkembangan



 Menjelaskan



 Jeleskan pengertian



yang normal : rasa



perilaku



percaya



menggambarkan



karakteristik perilaku bayi



perkembangan



yang normal dan



yang normal dan



menyimpang



yang



 Jelaskan cara memupuk



menyimpang.  Menjelaskan



perkembangan psikososial,



cara



menstimulasi perekembangan



rasa percaya bayi pada ibu/keluarga -



awalnya.  Mendemostrasikan



Panggil bayi sesuai namanya 



-



Berespon secara



cara menstimulasi



konsisten terhadap



perkembangan



kebutuhan bayi



anaknya.



-



 Merencanakan tindakan



bayi menangis  -



menstimulasi perkembangan



Susui segera saat Ganti popok/ celana bila basah atau kotor



-



anaknya.



Lindungi dari bahaya jatuh



-



Kurangi stres bayi dengan cara : rawat bayi dengan kasih sayang, memeluk, menggendong, mengeloni dengan tulus dan sepenuh



14



hati. -



Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi bayiMengajak bayi bermain 



-



Mengajak bayi bicara saat sedang merawat bayi 



-



Segera membawa ke pelayanan kesehatan terdekat bila terdapat masalah kesehatan (sakit)



 Demonstrasikan cara memupuk rasa percaya bayi  Rencanakan tindakkan untuk memupuk rasa 2.



 Merasa aman dan



Penyimpangan perkembangan rasa tidak percaya



:



nyaman



percaya bayi  Informasikan penyebab rasa tidak percaya bayi



 Dapat mengambang kan rasa percaya



 Ajarkan cara menjalin hubungan saling percaya dengan bayi :   -



Memenuhi kebutuhan dasar : makan, minum, kebersihan, BAB/BAK, istirahat/tidur, bermain 



-



Memenuhi rasa aman dan nyaman : melindungi bayi dari



15



rasa sakit, panas, cedera (jatuh, tidak membiarkan sendirian,berikan kasih sayang) -



Segera membawa ke pelayanan kesehatan saat sakit.l



D.



Intervensi Intervensi Generalis a. Segera menggendong, memeluk dan membuai bayi saat bayi menangis b. Memenuhi kebutuhan dasar bayi (lapar, haus, basah, sakit) c. Memberi selimut saat bayi kedingingan d. Mengajak berbicara dengan bayi e. Memanggil bayi sesuai dengan namanya f. Mengajak



bayi



bermain



(bersuara



lucu,



menggerakkan



benda,



memperlihatkan benda berwarna menarik, benda berbunyi) g. Keluarga bersabar dan tidak melampiaskan kekesalan atau kemarahan pada bayi h. Segera membawa bayi kepada pusat layanan kesehatan bila bayi mengalami masalah kesehatan atau sakit.



BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN



16



Meskipun masa bayi sering dianggap masa bayi baru lahir,label masa bayi akan digunakan untuk membedakannya dengan periode postnatal yang pada masa ini ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya. Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi dalam 2 tahun pertama ini dengan menyebutnya periode vital,karena kondisi fisik dan psikologi bayi merupakan pondasi yang kukuh untuk perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya. Rasa percaya dan tidak percaya tidak muncul hanya pada tahun pertama kehidupan saja. Tetapi rasa tersebut muncul lagi pada tahap perkembangan selanjutnya. Karakteristik Perilaku :  Target



Prilaku bayi



perkembangan Perkembanngan



1. Tidak langsung menagis saat bertemu dengan orang lain



yang normal :



2. Menolak saat digendong oleh orang yang tak dikenalnya



berkembangnya



3. Menangis saat digendong oleh orang yang tak dikenalnya



rasa percaya



4. Menangis saat tidak nyaman (basah, lapar, haus, sakit, panas) 5. Bereaksi senang saat ibunya datang menghampiri 6. Menangis saat ditinggalkan ibunya 7. Memperhatikan/memandang ayah ibunya/ orang yang mengajaknya bicara



Penyimpangan



8. Mencari suara ibu/orang lain yang memasnggil namanya 1. Menangis menjerit-jerit saat ditinggal ibunya



perkembangan :



2. Tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya



berkembangnya



3. Tidak mudah berhubungan dengan orang lain



rasa tidak percaya



4. Menangis Berkepanjangan 5. Agitasi yang berlebihan



B. SARAN Bagi



keluarga



Hendaknya



keluarga



selalu



memantau



dan



mengontrol



perkembangan bayi khususnya perkembangan psikososial karena pola perkembangan psikososial sangatlah berpengaruh terhadap pola perkembangan bayi selanjutnya dalam 17



melakukan orientasi dan komunikasi terhadap orang lain dan dunia luar, dan untuk perawat sebaiknya harus memahami dan mengerti secara teoritis mengenai perkembangan psikososiak bayi karena ini sangat penting dan berpengaruh terhadap bagaimana cara perawat dalam melakukan komunikasi kepada bayi pada saat akan melakukan tindakan keperawatan.



DAFTAR PUSTAKA Dariyo, A. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung : PT Refika Aditama 18



Mansur, H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika Keliat, B. A. 2006. Modul IC-CMHN. Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia



19