Makalah Direct Selling [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam propsal ini kami menjelaskan mengenai direct selling. Proposal ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari Ibu Istikomah. Kami menyadari, dalam proposal ini, kami masih banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan sumber informasi dan memberikan masukan pikiran. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan tugas ini di waktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR …………………………………………………..…………………… i DAFTAR ISI …………………………………………………………..…………………….. ii BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………....………….. 1 1.1



Latar Belakang



1.2



Rumusan Masalah ………………………………...……………....……. 1



1.3



Tujuan………………………………………………………………….. 1



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Pengertian Penjualan



2.2



Direct Selling ……………………………………………….. 2



2.3



2.2.1



Pengertian Direct Selling



2.2.2



Jenis-Jenis Direct Selling



2.2.3



Proses Direct Selling



2.2.4



Kelebihan dan Kekurangan Direct Selling



2.2.3



Contoh Direct Selling



Cara Meningkatkan Direct Selling untuk Sebuah Perusahaa…….... 3



BAB III KESIMPULAN 3.1



Kesimpulan ………………………………………………………………… 6



3.2



Saran ……………………………………….………………………………. 6



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Penjualan adalah pembelian suatu (barang atau jasa) dari pihak kepada pihak lainnya



dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Penjualan merupakan sumber dari pendapatan perusahaan, dimana semakin besar penjualan maka mampu menguntungkan perusahaan dengan pendapatan yang semakin besar pula. Penjualan merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh perusahaan. Aktivitas ini merupakan pendapatan utama yang harus dikelola dengan baik agar tidak merugikan perusahaan. Penjualan langsung (direct selling) adalah proses pemasaran produk secara langsung kepada konsumen biasanya di rumah mereka atau rumah orang lain, di tempat kerja mereka dan tempat-tempat lain di luar lokasi-lokasi permanen pengecer, biasanya melalui penjelasan atau peragaan produk-produk oleh seorang penjual langsung. Penjual Langsung adalah seseorang yang menjadi anggota sistem distribusi suatu perusahaan penjualan langsung. Seorang penjual langsung mungkin saja seorang agen komersial yang independen, seorang kontraktor independen, seorang dealer atau distributor independen, seorang wakil yang dipekerjakan oleh perusahaan atau yang mandiri, pemegang hak waralaba atau yang semacamnya. Dalam proses penjualan langsung, penjualan meliputi kegiatan menghubungi caloncalon pelanggan (customer), menawarkan dan memperagakan produk, menerima order dan mengirimkan atau mengantarkan barang serta menagih pembayaran. Kemudian ada beberapa hal yang dilakukan dalam penjualan langsung, yakni diantara adalah adanya penjualan arisan yang merupakan kegiatan penjualan melalui penjelasan dan peragaan produk kepada sekelompok calon pelanggan oleh seorang penjual langsung biasanya di rumah seseorang



yang sengaja mengundang orang-orang ini. Kemudian ada pula istilah formulir pesanan yakni berbagai hal yang termasuk dalam order-order tercetak atau tertulis (dengan tangan), tanda terima dan surat-surat perjanjian. Ada pula kegiatan perekrutan yakni suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengajak seseorang untuk menjadi seorang penjual langsung. Tujuan secara umum Penjualan Langsung adalah untuk mengetahui tingkah laku khalayak untuk dengan segera membeli produk tersebut karna insentif yang diberikan. Namun penggunaan Direct Selling pada perusahaan di era modern saat ini sudah sangat jarang digunakan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud melakukan kegiatan dan mengangkat



judul



“MENINGKATKAN



DIRECT



SELLING



PERUSAHAAN”.



1.2



Rumusan Masalah



a.       Apa pengertian dari direct selling? b.      Apa contoh dari direct selling? c.       Apa pengertian dari multi level marketing? d.      Apa contoh dari multi level marketing? e.       Apa perbedaan direct selling dengan multi level marketing? 2.     Tujuan a.       Mengetahui pengertian direct selling b.      Mengetahui contoh dari direct selling c.       Mengetahui pengertian dari multi level marketing d.      Mengetahui contoh dari multi level marketing e.       Mengetahui perbedaan direct selling dengan multi level marketing



UNTUK



SEBUAH



1 BAB II ISI 1.1



Pengertian Penjualan



1.2



Pengertian Direct Selling Menurut Suyanto (2007: 219), pengertian pemasaran langsung adalah sistem pemasaran



yang memakai saluran langsung untuk mencapai konsumen dan menyerahkan barang/ jasa kepada konsumen tanpa adanya perantara. Untuk menghasilkan tanggapan dan/ atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Penjualan langsung atau direct selling adalah pemasaran dan penjualan produk langsung ke konsumen diluar lokasi tetap penjualan eceran. Menurut wikipedia  adalah sebuah strategi untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditujukan untuk memengaruhi tindakan konsumen. Penjualan langsung (hard sell) lebih menekankan pengambilan keputusan yang didasarkan atas rasional atau karena adanya keuntungan tambahan yang diberikan suatu produk. Wujud dari penjualan langsung (hard sell) dapat ditemui dalam bentuk promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), penjualan langsung (direct response marketing), serta merchandising dan point of purchase.  Menurut Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) penjualan langsung atau  direct selling  adalah metode penjualan barang dan/atau jasa tertentu kepada konsumen dengan cara tatap muka di luar lokasi eceran tetap oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh mitra usaha dan bekerja berdasarkan komisi penjualan, bonus penjualan dan iuran keanggotaan yang wajar. Pada dasarnya menjajakan (peddling) adalah bentuk tertua dari direct selling modern mencakup penjualan yang dilakukan melalui rencana penjualan per partai, demonstrasi, dan pengaturan kontak pribadi serta penjualan internet. Definisi buku teks menjajakan (peddling) adalah: “presentasi pribadi langsung, demonstrasi, dan penjualan produk dan layanan kepada konsumen, biasanya di rumah mereka atau di lokasi kerja mereka.” Dalam sejarah bisnis ini, direct selling dalam bentuknya yang sekarang (dianggap) pertama kali muncul dengan beroperasinya The California Perfume Company di New York tahun 1886 yang didirikan oleh Dave McConnel. McConnell inilah yang memiliki ide mempekerjakan Mrs. Albee sebagai California Perfume Lady yang pertama dengan cara menjual langsung kepada konsumen dari rumah ke rumah. Perusahaan ini kemudian berganti



nama menjadi Avon pada tahun 1939, sementara Mrs. Albee sendiri dianggap sebagai pioneer metode penjualan direct selling. Kemudian Nutrilite tahun 1934 di California dengan metode penjualan baru, yaitu memberi komisi tambahan pada distributor independen yang berhasil merekrut, melatih, dan membantu anggota baru itu untuk ikut menjual produk. Metode baru ini memungkinkan seorang distributor terus merekrut anggota baru dengan kedalaman dan keluasan yang tidak terbatas. Berikutnya tahun 1956 berdiri Shaklee dan tahun 1959 berdiri Amway dengan metode penjualan yang sama, yang kemudian lebih dikenal dengan metode penjualan multi level marketing. Federasi Dunia Asosiasi Penjualan Langsung (WFDSA), melaporkan bahwa asosiasi yang anggotanya meliputi 59 daerah menyumbang lebih dari US $ 114 Miliar pada penjualan ritel di tahun 2007, melalui kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari 62 juta perwakilan penjualan independen. Direct Selling Association (DSA) Amerika Serikat melaporkan bahwa pada tahun 2000, 55% orang dewasa Amerika pada beberapa waktu pembelian barang atau jasa dari seorang wakil penjualan langsung dan 20% melaporkan bahwa mereka saat ini (6%) atau berada di masa lalu ( 14%) melakukan pembelian pada perwakilan penjualan langsung. 2.     Contoh dari Direct Sellin  



Produk Nivea yang dipromosikan oleh pramuniaga ke konsumen. Pramuniaga akan menawarkan produk nivea agar konsumen tertarik bahkan membelinya. Perusahaan produk nivea akan memberikan target pada pramuniaga sesuai perjanjian yang ditentukan. Jika target tersebut terselesaikan dengan baik, maka pramuniaga akan mendapatkan bonus dari perusahan tersebut. 3.     Pengertian Multi Level Marketing Multilevel Marketing (MLM) atau System Networking, adalah penjualan secara bertingkat dari distributor mandiri yang memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan dalam dua cara. Pertama, penjualan produk langsung ke konsumen. Kedua, distributor bisa menerima potongan harga atas dasar jumlah produk/jasa yang dibeli oleh anggota kelompok



bisnis untuk penjualan atau pemakaian, termasuk jumlah penjualan pribadi. Atau dalam arti lain, MLM atau Network Marketing adalah kegiatan mendistribusikan, menjual atau menyuplai produk/jasa melalui individu yang ditunjuk sebagai agen atau distributor. Agen ini dibayar dalam bentuk komisi, diskon, bonus dan reward lainnya, berdasarkan jumlah penjualan dan kemampuannya merekrut agen. Perekrut disebut upline, sedangkan yang direkrut disebut downline. Dalam sistem MLM, upline juga mendapatkan reward dari besarnya penjualan downline yang berada di bawahnya langsung, dan penjualan downline tidak langsung (yang levelnya berada dua tingkat atau lebih di bawahnya).



3 4.     Contoh Multi Level Marketing



Menjual produk Tupperware.



1.



Mula-mula pihak perusahaan berusaha menjaring konsumen untuk menjadi member,



dengan cara mengharuskan calon konsumen membeli paket produkperusahaan dengan harga tertentu.  2.



Dengan membeli paket produk perusahaan tersebut, pihak pembeli diberi satu



formulir keanggotaan (member) dari perusahaan.  3.



Sesudah menjadi member maka tugas berikutnya adalah mencari member-member



baru dengan cara seperti diatas, yakni membeli produk perusahaan dan mengisi formulir keanggotaan. 



4.



Para member baru juga bertugas mencari calon member-member baru lagi dengan



cara seperti diatas yakni membeli produk perusahaan dan mengisi formulir keanggotaan.  5.



Jika member mampu menjaring member-member yang banyak, maka ia akan



mendapat bonus dari perusahaan. Semakin banyak member yang dapat dijaring, maka semakin banyak pula bonus yang didapatkan karena perusahaan merasa diuntungkan oleh banyaknya member yang sekaligus menjadi konsumen paket produk perusahaan.  6.



Dengan adanya para member baru yang sekaligus menjadi konsumen tetap produk



perusahaan, maka member yang berada pada level  pertama,  kedua  dan  seterusnya  akan selalu mendapatkan bonus secara estafet dari perusahaan, karena perusahaan sangat diuntungkan dengan adanya member-member baru tersebut.



4 5.     Perbedaan Direct Selling dengan Multi Level Marketing         Direct selling sangat mengandalkan kemampuan menjual para distributornya. Biasanya model seperti ini disebut juga dengan Single Level. Perusahaan merekrut para distributor untuk menjual sebanyak mungkin produk untuk mendapatkan insentif yang lebih besar. Sedangkan dalam model MLM seorang distributor dapat mengajak atau mensponsori distributor lainnya untuk turut memasarkan produk. Sehingga jumlah transaksi akan semakin besar karena produk dipasarkan tidak sendirian. Insentif dapat dihitung berdasarkan selisih omset yang mensponsori dengan yang disponsori. Kedua model di atas sangat mengandalkan kemampuan selling ditambah kemampuan memotivasi untuk model MLM. Direct selling: 1 x 1000 = 1000, 1 orang menjual 1000 produk MLM: 10 x 100 = 1000, 10 orang menjual 100 produk



5 BAB III PENUTUP 1.     Kesimpulan            Single level direct selling memang sangat berbeda dengan multi level marketing. Dalam buku Pesona Bisnis Direct Selling dan MLM, Andrias Harefa menyebutkan perbedaan pokok antara kedua sistem tersebut lebih pada “jenjang karier” si penjual langsung. Jika sistem direct selling si penjual ini hanya mampu memiliki kaki terbatas antara 1-2 tingkat kedalam vertical saja.            Misalnya Nani dapat merekrut Nina. Dan Nina dapat merekrut Neni. Berhenti sampai disitu. Nah, untuk penjualan yang dilakukan oleh Nina dan Neni, Nani berhak atas overriding fee karena ia membina dan merekrut kedua orang tersebut. Jika Neni merekrut Nana, dan Nana berhasil merekrut Nene, dan kedua member terakhir itu berhasil menjual dalam jumlah tertentu, maka Nani tidak mendapat penghasilan apa-apa lagi.            Nah, dalam sistem multi level tingkat kedalaman vertikal jaringan tidak dibatasi seperti itu. Di sini Nani masuk akan mendapat keuntungan dalam persentase tertentu.            Dari sisi rekrutmen secara horizontal, baik direct selling maupun MLM keduanya tidak ada batas. Namun dari sisi rekrutmen vertical, direct selling terbatas dan MLM tidak terbatas. Dalam prakteknya, system MLM memiliki variasi sistem yang lebih beragam. 2.     Saran Banyak perusahaan menggunakan sistem penjualan melalui direct selling ataupun multi level marketing. Semua sistem tersebut sama sama menguntungkan. Yang membedakan hanya bagaimana cepat laku atau tidaknya produk tersebut.