Makalah Hidrokel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HIDROKEL DAFTAR PUSTAKA Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga



kami



dapat



menyelesaikan



makalah



yang



berjudul



“Asuhan



Keperawatan Pada Pasien Dengan Hidrokel”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Sistem Perkemihan yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Terima kasih pula kepada teman-teman yang secara ikhlas mengerjakan tugas ini dengan semangat dan kerja sama yang baik. Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, maka kami menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Mataram , 3 Juni 2016 Penulis



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.....................................................................................



i



PRAKATA....................................................................................................



ii



DAFTAR ISI................................................................................................. iii BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................



1



1.1 Latar Belakang........................................................................



1



1.2 Tujuan......................................................................................



1



1.3 Manfaat....................................................................................



2



BAB 2. TINJAUAN TEORI........................................................................



3



2.1



Definisi....................................................................................



3



2.2



Epidemiologi..........................................................................



3



2.3



Etiologi...................................................................................



3



2.4



Manifestasi klinis...................................................................



4



2.5



Patofisiologi............................................................................



4



2.6



Komplikasi & Prognosis.......................................................



6



2.7



Pemeriksaan Penunjang.......................................................



6



2.8



Penatalaksanaan....................................................................



7



2.9



Penatalaksanaan Post Operasi.............................................



8



2.10 Pencegahan............................................................................



9



BAB 5. PENUTUP........................................................................................ 30 5.1 Kesimpulan............................................................................... 30 5.2 Saran.......................................................................................... 30 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................



ii



31



1



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidrokel adalah penimbunan cairan dalam selaput yang membungkus testis, yang menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis. Penyebab hidrokel yaitu karena gangguan dalam pembentukan alat genitalia eksternal, yaitu kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum mengalir melalui saluran yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum membengkak. Sekitar 10% bayi baru lahir mengalami hidrokel, dan umumnya akan hilang sendiri dalam tahun pertama kehidupan. Biasanya tidak terasa nyeri dan jarang membahayakan sehingga tidak membutuhkan pengobatan segera. Pada bayi hidrokel dapat terjadi mulai dari dalam rahim. Pada usia kehamilan 28 minggu, testis turun dari rongga perut bayi kedalam skrotum, dimana setiap testis ada kantong yang mengikutinya sehingga terisi cairan yang mengelilingi testis tersebut. Pada orang dewasa, hidrokel bisa berasal dari proses radang atau cedera pada skrotum. Radang yang terjadi bisa berupa epididimitis (radang epididimis) atau orchitis (radang testis). Berdasarkan uraian diatas, sangat penting bagi mahasiswa keperawatan untuk mengetahui konsep dasar penyakit hidrokel beserta konsep asuhan keperawatan hidrokel. Konsep penyakit dan asuhan keperawatan tersebut nantinya dapat digunakan sebagai referensi pada saat melakukan asuahan keperawatan pada pasien dengan hidrokel. 1.2 Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Menjelaskan konsep dasar penyakit hidrokel pada anak. 2. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pasien dengan hidrokel.



2



1.3 Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh dengan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Memenuhi tugas mata kuliah Sistem Perkemihan 2. Menambah perbendaharaan karya tulis ilmiah pada Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Yarsi Mataram 3. Menambah wawasan kepada mahasiswa jurusan kesehatan khususnya mahasiswa keperawatan. 4. Melatih mahasiswa dalam menyusun dan membuat karya tulis ilmiah.



3



BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Definisi Hydrocele berasal dari dua kata yaitu hidro (air) dan cell (rongga). Secara umum hydrocele adalah terjadinya penumpukan air pada rongga khususnya pada tunika vaginalis. (Behram, 2000). Hydrocele adalah suatu penyakit dimana penderita mengalami kondisi berupa penumpukan cairan pada selaput yang melindungi testis. Hydrocele adalah penumpukan cairan yang berlebihan antara lapisan parietalis dan visceralis tunika vaginalis testis. (Pramono, 2008). Dalam keadaan normal, cairan yang berada didalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. 2.2 Epidemiologi Di USA, insidensi hidrokel adalah sekitar 10-20 per 1000 kelahiran hidup dan lebih sering terjadi pada bayi prematur. Lokasi tersering adalah di sebelah kanan, dan hanya 10% yang terjadi secara bilateral. Insidensi PPPVP menurun seiring dengan bertambahnya umur. Pada neonates, 80%-94%memiliki PPPVP. Risiko hidrokel lebih tinggi pada bayi prematur dengan berat badan lahir kurangdari 1500 gram dibandingkan dengan bayi aterm. 2.3 Etiologi Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena hal berikut ini. 1. Belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis (Hernia Komunikan) 2. Belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel. Pada bayi laki-laki, hidrokel dapat terjadi mulai dari dalam rahim. Pada usia kehamilan 28 minggu, testis turun dari rongga perut bayi ke dalam skrotum,



4



dimana setiap testis ada kantong yang mengikutinya sehingga terisi cairan yang mengelilingi testis tersebut. Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis/epididimis, dan penyumbatan cairan atau darah di dalam korda spermatika. Kemudian hal ini dapat menyebabkan produksi cairan yang berlebihan oleh testis, maupun obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus. Hydrocele biasanya menjadi lebih kecil dan lebih lembut setelah berbaring dan terser setelah setelah berdiri lama. Hydrocele dapat di bagi dalam beberapa jenis tergantung penyebabnya. 1. Hidrokel statis 2. Hidrokel funikuli 3. Hidrokel komunikans 2.4 Manifestasi Klinis Gambaran klinis hidrokel kongenital tergantung pada jumlah cairan yang tertimbun. Bila timbunan cairan hanya sedikit, maka testis terlihat seakan-akan sedikit membesar dan teraba lunak. Bila timbunan cairan banyak terlihat skrotum membesar dan agak tegang. Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan penerawangan menunjukkan adanya transiluminasi. 2.5 Patofisiologi Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis yang masih terbuka. Kantong hidrokel dapat berhubungan melalui saluran mikroskopis dengan rongga peritoneum dan berbentuk katup sehingga cairan dari rongga peritoneum dapat masuk ke dalam kantong hidrokel dan sukar kembali ke rongga peritoneum (Mantu, 1993). Pada kehidupan fetal, prosesus vaginalis dapat berbentuk kantong yang mencapai scrotum. Hidrokel disebabkan oleh kelainan



5



kongenital (bawaan sejak lahir) ataupun ketidaksempurnaan dari prosesus vaginalis tersebut sehingga menyebabkan tidak menutupnya rongga peritoneum dengan prosessus vaginalis sehingga terbentuklah rongga antara tunika vaginalis dengan cavum peritoneal dan menyebabkan terakumulasinya cairan yang berasal dari sistem limfatik disekitarnya. Cairan seharusnya seimbang antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya, tetapi pada penyakit ini terjadi gangguan sistem sekresi atau reabsorbsi cairan limfa sehingga terjadi penimbunan pada tunika vaginalis. Akibat dari tekanan yang terus-menerus, terjadi obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus dan terjadi atrofi testis yang dikarenakan akibat dari tekanan pembuluh darah yang ada di daerah sekitar testis tersebut. Hidrokel dapat ditemukan dimana saja sepanjang funikulus spermatikus dan juga dapat ditemukan di sekitar testis yang terdapat dalam rongga perut pada undensensus testis. Hidrokel infantilis biasanya akan menghilang dalam tahun pertama, umumnya tidak memerlukan pengobatan jika secara klinis tidak disertai hernia inguinalis. Hidrokel testis dapat meluas ke atas atau berupa beberapa kantong yang saling berhubungan sepanjang processus vaginalis peritonei. Hidrokel akan tampak lebih besar dan kencang pada sore hari karena banyak cairan yang masuk dalam kantong sewaktu anak dalam posisi tegak, tapi kemudian akan mengecil pada esok paginya setelah anak tidur semalaman. Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorpsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan tersebut mungkin merupakan suatu tumor, infeksi atau trauma pada testis atau epididimis. Dalam keadaan normal cairan yang berada di dalam rongga tunika vaginalis berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorpsi dalam sistem limfatik (Purnomo, 2003). 2.6 Komplikasi dan Prognosis Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga



6



menimbulkan atrofi testis (Purnomo, et al., 2010). Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan hidrokel yaitu: 1. perdarahan yang disebabkan karena trauma dan aspirasi; 2. apabila pasien tidak segera ditangani, penumpukan cairan dapat mengganggu kesuburan dan fungsi seksual pasien; 3. infeksi testi; 4. kompresi pada peredaran darah testis. Prognosis pasien dengan hidrokel yang telah dilakukan terapi operasi, angka rekurensinya kurang dari 1%. 2.7 Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien dengan hidrokel menurut Noviana (2011) adalah sebagai berikut. 1. Transiluminasi Merupakan langkah diagnostik yang paling penting untuk menemukan massa skrotum. Pemeriksaan ini dilakukan didalam suatu ruangan yang gelap, sumber cahaya diletakkan pada sisi pembesaran skrotum. Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia dan testis normal tidak dapat ditembusi sinar. Trasmisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti hidrokel. 2. Ultrasonografi Ultrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel), vena abnormal (varikokel) dan kemungkinan adanya tumor. 2.8 Penatalaksanaan Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri, tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar maka perlu untuk dilakukan koreksi (Purnomo, et al., 2010). Mayoritas hidrokel pada neonates akan hilang karena penutupan spontan dari PPPVP awal setelah kelahiran. Cairan dalam hidrokel biasanya akan direabsorpsi sebelum bayi



7



berumur 1 tahun. Berdasarkan fakta tersebut, observasi umumnya dilakukan pada hidrokel pada bayi. Tindakan untuk mengatasi cairan hidrokel menurut Mursalim (2012) adalah dengan aspirasi dan operasi. 1. Aspirasi Aspirasi



cairan



hidrokel



tidak



dianjurkan



karena



selain



angka



kekambuhannya tinggi, kadang kala dapat menimbulkan penyulit berupa infeksi. Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah sebagai berikut. a. Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah b. Indikasi kosmetik c. Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. 2. Hidrokelektomi Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus melakukan herniografi. Pada hidrokel testis dewasa dilakukan pendekatan scrotal dengan melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong hidrokel sesuai cara Winkelman atau aplikasi kantong hidrokel sesuai cara Lord. Pada hidrokel funikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel secara in toto. Pada hidrokel tidak ada terapi khusus yang diperlukan karena cairan lambat laun akan diserap, biasanya menghilang sebelum umur 2 tahun. Tindakan pembedahan untuk mengangkat hidrokel ini bisa dlakukan anestesi umum ataupun regional (spinal). Indikasi operasi perbaikan hidrokel menurut Noviana (2011) adalah sebagai berikut. 1. Gagal untuk hilang pada umur 2 tahun 2. Rasa tidak nyaman terus-menerus akibat hidrokel permagna 3. Pembesaran volume cairan hidrokel sehingga dapat menekan pembuluh darah 4. Adanya infeksi sekunder (sangat jarang)



8



2.9 Penatalaksanaan Post Operasi Penyembuhan post-operasi hidrokel biasanya cepat.



Terapi yang dapat



diberikan menurut Noviana (2011) antara lain sebagai berikut. 1. Analgetik a) Bayi 1) Ibuprofen 10mg/kg setiap 6-8 jam; 2) paracetamol 15 mg/kg setiap 6-8 jam; 3) hindari penggunaan narkotika pada bayi karena adanya risiko apneu b) Anak yang lebih besar Paracetamol dengan kodein (1mg/kg kodein) setiap 6-8 jam 2. Sekitar 2 minggu setelah operasi, posisi mengangkang (naik sepeda) harus dihindari untuk mencegah



perpindahan testis yang mobile keluar dari



scrotum, dimana dapat terjebak oleh jaringan ikat dan mengakibatkan cryptorchidism sekunder. 3. Pada anak dengan usia sekolah, aktivitas olahraga harus dibatasi selama 4-6 minggu. 4. Kebanyakan operasi hidrokel dilakukan pada pasien rawat jalan (outpatient), pasien dapat kembali ke sekolah segera setelah tingkat kenyamanan memungkinkan (biasanya 1-3 hari post-operasi). 2.10 Pencegahan Hidrokel pada bayi baru lahir tidak dapat dicegah karena kondisi telah berkembang sebelum kelahiran. Namun perawatan sebelum bayi lahir dapat dilakukan untuk membantu mencegah hidrokel pada bayi laki-laki. Pada laki-laki dewasa, untuk mencegah hidrokel sebaiknya menghindari daerah kelamin dari cedera misalnya mengikuti aturan keselamatan ketika sedang berolahraga. Pilihan gaya hidup sehat, berolahraga, makan-makanan yang bergizi seimbang, dan menghindari penyakit menular seksual juga dianjurkan untuk membantu mencegah hidrokel (Belville & Swierzewski, 2011).



9